Anda di halaman 1dari 11

Majalah Kedokteran Andalas http://jurnalmka.fk.unand.ac.

id
Vol. 44, No. 7, Desember 2021, Hal. 492-502

LAPORAN KASUS
Reduksi Hipertrofi Tonsil Lingual Grade 4 dengan Mikrodebrider
Yunita Wulandari1, Novialdi Nukman2

1.PPDS Bagian THT-KL Fakultas Kedokteran Universitas Andalas; 2. Bagian THT-KL Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas/RSUP Dr.M.Djamil Padang

Korespondensi: Novialdi, novialdient@gmail.com, Telp : 082283788694

Abstrak
Pendahuluan: Hipertrofi tonsil lingual (HTL) merupakan salah satu kondisi klinis yang sering ditemukan
pada praktik klinis di THT-KL. Rasa mengganjal menjadi salah satu gejala yang sering dikeluhkan.
Adapun pemicu terjadinya HTL adalah Laryngopharyngeal Reflux (LPR), riwayat tonsilektomi dan
alergi. Laporan Kasus: Dilaporkan satu kasus pasien wanita, 35 tahun dengan keluhan utama rasa
mengganjal di tenggorok yang semakin memberat sejak 1 bulan yang lalu dan berdasarkan anamnesis
serta pemeriksaan fiberoptic laryngoscopy didapatkan hipetrofi tonsil lingual grade 4 dan LPR.
Dilakukan tindakan reduksi tonsil lingual dengan mikrodebrider setelah sebelumnya diterapi LPR
selama 6 bulan. Tindakan pembedahan HTL dapat dilakukan pada terapi medikamentosa yang gagal
serta pada HTL grade 3 dan 4. Kesimpulan: Mikrodebrider dilaporkan menjadi salah satu pilihan teknik
pada pembedahan HTL.
Kata kunci: Hipertrofi tonsil lingual, Laryngopharyngeal Reflux, mikrodebrider, alergi

Abstract
Intoduction: Lingual tonsil hypertrophy (LTH) is a clinical condition that is often found in clinical
practice at ENT-HNS. Globus sensation is one of the symptoms that are often complained. The etiology
that triggers HTL are Laryngopharyngeal Reflu, history of tonsillectomy and allergy. Case Report:
Reported a case of a 35-year-old woman with chief complaint feeling something stuck at the throat
that getting worse since a month and based on anamnesis and fiberoptic laryngoscopy diagnosed with
lingual tonsil hypertrophy grade 4 and LPR. Management with tonsil lingual reduction with
microdebrider after previously being treated with LPR medication for 5 months. Surgery can be
performed on failed medication as well as in LTH grades 3 and 4. Conclusion: Microdebrider is reported
to be one of the techniques of choice in surgery for LTH.
Keywords: Lingual tonsil hypertrophy, Laryngopharyngeal Reflux, microdebriders, allergy

p-ISSN: 0126-2092
e-ISSN: 2442-5230
Vol.44
No.7
2021

PENDAHULUAN lambung yang bergerak retrograde ke


Hipertrofi tonsil lingual (HTL) laring dan faring dimana cairan asam
merupakan kondisi yang dapat berkontak dengan saluran aerodigestif
menyebabkan pasien mengalami rasa bagian atas. 7 Kandungan asam dari refluks
mengganjal (globus sensation), disfagia, lambung bisa mengiritasi dan merusak
obstructive sleep apnea (OSA) dan dapat struktur jaringan mengelilingi laring. Pada
menjadi penyulit pada saat intubasi. 1,2 penelitiaan dilaporkan bahwa diperkirakan
Dimana kondisi HTL merupakan kondisi terdapat hubungan dan interaksi yang kuat
klinis yang sering ditemukan dalam praktek antara LPR sebagai potensial penyebab
klinis pada pemeriksaan daerah dasar HTL hingga terjadinya OSA.4
lidah.2 Prevalensi HTL tidak diketahui
secara pasti, namun HTL ini dilaporkan Gejala Klinis, Pemeriksaan Fisik dan
menjadi penyebab sering dari gangguan Pemeriksaan Penunjang
jalan napas.3 Hipertrofi tonsil lingual (HTL) pada
Beberapa penyebab yang dapat pasien dewasa seringkali tidak bergejala.
menyebabkan timbulnya HTL diantaranya Namun, HTL bisa muncul dengan gejala
hiperplasia reaktif jaringan limfoid pada yang tidak jelas termasuk nyeri tenggorok,
pasien pasca tonsiloadenoidektomi, disfagia, perubahan suara, foreign body
laryngopharyngeal reflux (LPR), obesitas, sensation, batuk-batuk dan tersedak,1,2,6
infeksi, alergi, keganasan, paparan asap, serta pada kasus yang berat dapat
kebiasaan merokok, dan penggunaan obat- menyebabkan OSA dan obstruksi jalan
obatan seperti fenitoin.2,4 Tatalaksana nafas atas.3
tindakan operasi pada HTL berupa Pada literatur disebutkan bahwa
tonsilektomi lingual dengan menggunakan 10% pasien dengan OSA, diketahui
eletrokauter, diseksi dengan snare dan berhubungan dengan LPR dan HTL.8
cryosurgery telah dilaporkan menjadi Sehingga kita juga perlu melakukan
pilihan pembedahan. Teknik pembedahan anamnesis terkait gejala LPR. Terdapat
terbaru dengan menggunakan kuesioner yang berkaitan dengan gejala
mikrodebrider dilaporkan menjadi salah klinis pada pasien LPR yang diperkenalkan
satu teknik pembedahan yang sedang oleh Belafsky yaitu dikenal dengan Reflux
dikembangkan yang dapat memberikan Symptom Index (RSI), dengan nilai ≥13
paparan serta homeostasis yang lebih dicurigai LPR.9,10 Gejala klinis lain terkait
baik.5 OSA juga perlu ditanyakan pada pasien
dengan HTL. Adapun gejala klinis terkait
Etiologi OSA yaitu tidur mendengkur, rasa
Penyebab paling umum dari HTL mengantuk (day time hypersomnolence),
adalah kompensasi akibat tindakan setelah kurang konsentrasi, gelisah pada malam
tonsilektomi. Penyebab lainnya yaitu hari, sakit, perubahan mood, nokturia,
limfoma, penyakit kronis, infeksi dan HIV. terbangun karena tersedak serta terdapat
Iritasi seperti dari merokok dan LPR juga kejadian apnea yang dilihat oleh partner
dapat menyebabkan HTL. Penggunaan pasien. Kuesioner Epworth sleepiness scale
obat imunosupresan, juga diketahui dapat (ESS) digunakan untuk menilai gejala rasa
menyebabkan tonsil lingual membesar.6 mengantuk pada pasien dengan OSA.11
Pada kasus LPR yang terjadi akibat asam Pemeriksaan tonsil lingual
dilakukan dengan telelaringoskopi dan

Majalah Kedokteran Andalas | p-ISSN: 0126-2092 | e-ISSN: 2442-5230 493


Vol.44
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id
No.7
2021

fiberoptic laryngoscopy (FOL). Adapun leher dan Magnetic Resonance Imaging


sistem grading terdiri dari :1,12 (Gambar 1) (MRI) juga dapat dilakukan untuk
- Grade 0: tidak adanya jaringan menentukan grading dari HTL ini.4
limfoid di dasar lidah
- Grade 1: terlihat tonsil lingual Diagnosis
dengan gambaran vaskularisasi Diagnosis ditegakkan berdasarkan
pada dasar lidah masih terlihat dari anamnesis serta pemeriksaan fisik
- Grade 2: tonsil lingual menutupi serta cukup dengan pemeriksaan gold
seluruh dasar lidah dengan standar dengan FOL. Selain itu, penilaian
ketebalan vertikal terbatas RSI dan RFS pada pasien HTL juga perlu
- Grade 3: tonsil lingual secara dilakukan untuk melihat ada tidaknya LPR
signifikan menutupi keseluruhan pada pasien yang merupakan salah satu
dasar lidah, dengan ketebalan pemicu terjadinya HTL ini.4 Adapun
sekitar 5-10mm. diagnosis banding pada HTL diantaranya
- Grade 4: tonsil lingual yang difus, kista limfoepitaleal, schwannoma,
dengan ketebalan 1 cm atau lebih neurofibroma, lipoma, karsinoma sel
dan mencapai tepi atas dari skuamosa dan limfoma MALT (Mucosa
epiglotis Associated Lymphoid Tissue).13

Penatalaksanaan
Tatalaksana HTL dapat berupa
terapi medikamentosa dan pembedahan.
Terapi medikamentosa termasuk terapi
LPR dengan tujuan meminimalisir iritasi
lokal pada mukosa.14 Tatalaksana LPR
terdiri atas medikamentosa dan non
medikamentosa. Adapun terapi non
medikamentosa terdiri atas perubahan
pola makan dan perubahan kebiasaan.15
Pemberian terapi medikamentosa dapat
dimulai dengan Proton Pump Inhibitor
(PPI).6 Kombinasi dengan antagonis
reseptor Histamin-2, agen prokinetik dan
sitoprotrektan mukosa juga dapat
Gambar 1.4 Tonsil Lingual. a. Grade1, b. Grade 2, c. diberikan.15 Pembedahan hanya
Grade 3, d. Grade 4 dianjurkan jika jika terapi medikamentosa
Temuan endoskopik lainnya gagal dan pasien tetap bergejala. 6
dideskripiskan dalam bentuk penilaian Dilaporkan bahwa belum ada
yang dikenal dengan Reflux Finding Score teknik pembedahan standar pada HTL16
(RFS) pada pasien dengan LPR. Pasien Pembedahan dibagi menjadi 2 yaitu cold
dengan skor 7 atau lebih tinggi technique dan hot technique. Teknik
diklasifikasikan memiliki kecurigaan LPR.12 pembedahan pada HTL yang dapat
Pemeriksaan penunjang lain seperti dilakukan meliputi cold dissection,
rontgen cervical soft tissue lateral, elektrokauter, coblation, laser karbon
Computed Tomography Scan (CT Scan) dioksida (CO2), radio frequency ablation

Majalah Kedokteran Andalas | p-ISSN: 0126-2092 | e-ISSN: 2442-5230 494


Vol.44
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id
No.7
2021

(RFA), transoral robotic surgery (TORS) dan dan minuman yang dapat menyebabkan
mikrodebrider.17,18 refluks. Pasien mengaku selama
pengobatan keluhan rasa mengganjal tidak
LAPORAN KASUS berkurang.
Seorang wanita berusia 35 tahun Pada pemeriksaan fisik didapatkan
datang ke poliklinik THT-KL subbagian keadaan umum sedang, kesadaran
Laring Faring RSUP Dr. M. Djamil Padang komposmentis kooperatif, berat badan 63
pada tanggal 14 Juli 2021 dengan keluhan kg dan tinggi badan 165 cm dengan BMI
utama rasa mengganjal semakin 23,1 kg/m2 dengan kesan normal, tanda-
memberat sejak 1 bulan yang lalu. Rasa tanda vital dalam batas normal. Pada
mengganjal sudah dirasakan sejak 1 tahun pemeriksaan telinga dan hidung tidak
yang lalu dan memberat sejak 1 bulan ini. ditemukan kelainan. Pemeriksaan
Pasien telah menjalani operasi tenggorok ditemukan arkus faring simetris,
pengangkatan amandel 7 bulan yang lalu. uvula ditengah, tonsil T0-T0, dinding
Keluhan tidur mengorok tidak ada. Keluhan posterior faring tidak hiperemis dengan
sering mendehem ada. Suara serak tidak Mallampati 3.
ada. Sesak nafas tidak ada. Keluhan nyeri Dari pemeriksaan fiberoptic
ulu hati tidak ada. Keluhan hidung laryngoscopy (FOL) pada pasien
tersumbat tidak ada. Keluhan dahak didapatkan kavum nasal lapang, nasofaring
mengalir ke tenggorok tidak ada. Nyeri tenang, tonsil lingual hipertrofi grade 4,
menelan tidak ada. Sukar menelan ada, tonsil lingual mencapai tepi atas epiglotis,
pasien mengaku sukar menelan karena plika vokalis dan ventrikularis pergerakan
terasa mengganjal, namun pasien masih simetris, rima glotis terbuka, standing
bisa makan minum seperti biasa. Benjolan sekresi pada sinus piriformis tidak ada
di leher tidak ada. (Gambar 2). Pada Reflux Finding Score
Riwayat ketulangan sebelumnya (RFS) didapatkan hasil 10.
tidak ada. Riwayat bersin-bersin jika
terpapar debu dan dingin ada. Riwayat
asma tidak ada. Riwayat merokok dan
konsumsi alkohol tidak ada. Riwayat
konsumsi obat-obatan tidak ada. Riwayat
keganasan di keluarga tidak ada. Pasien
adalah seorang ibu rumah tangga. Pasien
sudah dilakukan pemeriksaan Reflux
Symptom Index (RSI) dan didapatkan skor
17. Gambar 2. Hasil pemeriksaan Fiberoptic
Pada penilaian kuisioner Epworth Laryngoscopy
sleepiness scale (ESS) didapatkan hasil 8. Dari pemeriksaan FOL didapatkan
Pasien sebelumnya telah mendapatkan kesan hipertrofi tonsil lingual grade 4 dan
terapi LPR selama 6 bulan terakhir yaitu LPR. Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan
lansoprazole 2x30 mg (oral), cetirizine fisik, dan pemeriksaan penunjang
1x10mg dan sukralfat sirup 3x15 ml (oral). ditegakkan diagnosis kerja dengan
Pasien juga di edukasi untuk memodifikasi hipertrofi tonsil lingual grade 4 dan LPR.
gaya hidup yaitu menghindari makanan Pasien direncanakan untuk dilakukan

Majalah Kedokteran Andalas | p-ISSN: 0126-2092 | e-ISSN: 2442-5230 495


Vol.44
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id
No.7
2021

tindakan reduksi tonsil lingual dengan Pada tanggal 9 Agustus 2021,


mikrodebrider dalam general anestesi. pasien kontrol 1 minggu pasca operasi,
Pada tanggal 2 Agustus 2021 keluhan mengganjal masih ada minimal,
dilakukan operasi reduksi tonsil lingual nyeri tenggorok ada minimal, sesak nafas
dengan mikrodebrider pada pasien. tidak ada, keluar darah dari mulut tidak
Operasi dimulai dengan pasien tidur ada, demam tidak ada. Pada pemeriksaan
telentang di meja operasi dalam narkose telelaringoskopi didapatkan epiglotis dan
umum dengan posisi rose. Dilakukan aritenoid tenang, tampak fibrin pada dasar
tindakan asepsis dan antisepsis di lapangan lidah, clotting tidak ada, plika vokalis dan
operasi. Dilakukan pemasangan davis ventrikularis pergerakan simetris, rima
mouth gag pada pasien. Dilakukan evaluasi glotis terbuka, standing sekresi pada sinus
dengan bantuan scope 00 tampak tonsil piriformis tidak ada (Gambar 4).
lingual hipertrofi. Dilanjutkan infiltrasi
dengan menggunakan larutan lidokain 1%
dengan epinefrin 1:100.000 pada tonsil
lingualyang hipertrofi. Dilakukan reduksi
tonsil lingual dengan menggunakan
mikrodebrider ukuran 4 mm straightshot.
Jaringan tonsil lingual yang hipertrofi
diangkat (Gambar 3). Perdarahan diatasi
dengan bantuan laser dan suction,
perdarahan aktif tidak ada, davis mouth
Gambar 4. Telelaringoskopi 1 minggu pasca
gag dilepaskan. Operasi selesai. operasi
Pasca operasi pasien diberikan
terapi injeksi Seftriakson 2x1 gram (IV), Pada pasien diberikan terapi
injeksi Deksametason 3x5 mg (IV), drip Sefiksim 2x200 mg (oral), Parasetamol
ketorolak 30mg per 8 jam (IV). Pasien 3x500 mg (oral) jika nyeri, cetirizine 1x10
diberikan diet makan cair 6 jam pasca mg (oral) dan lansoprazole 2x30 mg (oral).
operasi. Pasien juga di edukasi untuk memodifikasi
gaya hidup yaitu menghindari makanan
dan minuman yang dapat menyebabkan
refluks.
Pada tanggal 16 Agustus 2021,
pasien kontrol 2 minggu pasca operasi,
keluhan mengganjal berkurang, nyeri
tenggorok tidak ada, sesak nafas tidak ada,
keluar darah dari mulut tidak ada, demam
tidak ada. Pada RSI didapatkan hasil 8.
Pada pemeriksaan FOL didapatkan
epiglotis dan aritenoid tenang, tampak
fibrin pada daerah operasi, masih tampak
Gambar 3. Foto Intraoperatif tonsil lingual hipertrofi terutama di sisi
lateral sinistra dasar lidah, clotting tidak
ada, plika vokalis dan ventrikularis

Majalah Kedokteran Andalas | p-ISSN: 0126-2092 | e-ISSN: 2442-5230 496


Vol.44
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id
No.7
2021

pergerakan simetris, rima glotis terbuka, satu penyebab penyulit yang tidak biasa
standing sekresi pada sinus piriformis tidak pada manajemen jalan napas terutama
ada (Gambar 5). pada dewasa.19 Prevalensi HTL dilaporkan
sekitar 2-3,2% kasus,20 dengan prevalensi
wanita 3 kali lebih tinggi dibandingkan
dengan laki-laki.21 Dilaporkan prevalensi
HTL pada anak-anak juga kadang terjadi,
namun prevalensi pada orang dewasa
lebih sering terutama pada individu yang
memiliki riwayat atopi.22 Pada literatur
disebutkan bahwa alergi dapat memicu
terjadinya infeksi saluran nafas atas
berulang. Infeksi berulang ini
Gambar 5. FOL 2 minggu pasca operasi, masih meningkatkan fungsi dari tonsil yang dapat
tampak tonsil lingual terutama sisi lateral sinistra menginduksi hipertrofi tonsil.23 Selain itu,
dasar lidah
pada pasien dengan riwayat tonsilektomi
Disimpulkan dari FOL terdapat sebelumnya, berdasarkan literatur
hipertrofi tonsil lingual grade 2 tonsiloadenoidektomi juga berkontribusi
(perbaikan). Pada pasien dilanjutkan terapi terhadap terjadinya hiperplasia jaringan
Sefiksim 2x200 mg (oral), Parasetamol limfoid pada tonsil lingual.24
3x500 mg (oral) jika nyeri, cetirizine 1x10 Pada pasien juga didiagnosis LPR
mg (oral) dan lansoprazole 2x30 mg (oral), berdasarkan dari penilaian RSI dan RFS,
fluticasone furoate nasal semprot hidung dimana berdasarkan literatur peningkatan
1x2 semprot sehari. Pasien juga di edukasi kejadian refluks pada LPR dapat
untuk memodifikasi gaya hidup yaitu meningkatkan kejadian HTL.8,25 Pada
menghindari makanan dan minuman yang literatur juga dikatakan bahwa beberapa
dapat menyebabkan refluks dan iritan seperti cairan refluksat asam
direncanakan kontrol ulang 1 bulan lagi. lambung dan asap rokok dapat mengiritasi
jaringan limfoid pada tonsil lingual yang
menyebabkan hiperplasia tonsil lingual.26
PEMBAHASAN Pada pasien didapatkan nilai RSI awal yaitu
Telah dilaporkan satu kasus 17, dimana disebutkan nilai RSI>10
seorang wanita usia 35 tahun datang ke meningkatkan insidensi dari HTL.2
poliklinik THT-KL subbagian Laring Faring Pasien datang dengan keluhan
dengan diagnosis hipertrofi tonsil lingual rasa mengganjal yang semakin memberat
grade 4 dan LPR berdasarkan anamnesis, sejak 1 bulan yang lalu. Hipertrofi tonsil
pemeriksaan fisik THT-KL serta lingual menyebabkan gejala seperti rasa
pemeriksaan penunjang fiberoptic mengganjal atau globus sensation,
laryngoscopy serta telah dilakukan disfagia, dan OSA. Gejala lainnya yang lebih
tindakan reduksi tonsil lingual dengan jarang yaitu odinofagi, lesu, perubahan
mikrodebrider dalam general anestesi dan suara, dan tersedak makanan.18 Globus
telah dilakukan tatalaksana LPR sebelum sensation didefinisikan sebagai sensasi
tindakan operasi. mengganjal atau terasa ada benda asing
Hipertrofi tonsil lingual (HTL) telah pada tenggorok, tidak nyeri yang dapat
dilaporkan pada literatur sebagai salah timbul persisten atau intermiten.

Majalah Kedokteran Andalas | p-ISSN: 0126-2092 | e-ISSN: 2442-5230 497


Vol.44
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id
No.7
2021

Dilaporkan sekitar 4% pasien dengan gejala menilai berbagai penyebab obstruksi


ini dirujuk ke dokter spesialis THT, dan termasuk HTL ini. 29
sekitar 46% dilaporkan dikeluhkan pada Alternatif lain pemeriksaan
individu yang sehat.27 penunjang yang dapat dilakukan dalam
Pada literatur dikatakan bahwa evaluasi HTL adalah pemeriksaan foto
HTL juga berkaitan dengan gangguan tidur rontgen cervical soft tissue lateral,4
yang berakibat terjadinya OSA.2 Gangguan pemeriksaan ini dapat menilai posisi dari
tidur terkait dengan pernapasan ini dapat lidah dan ukuran relatif dari tonsil lingual.
dinilai salah satunya dengan menggunakan Selain itu, pemeriksaan foto rontgen
kuesioner Epworth sleepiness scale (ESS) cervical soft tissue lateral dapat menilai
untuk menilai bagaimana kebiasaan tidur ukuran dari adenoid dan posisi dari
dan rasa mengantuk pasien dalam kegiatan palatum.29 Namun, pemeriksaan dengan
sehari-hari. Dikatakan bermakna jika fiberoptic laryngocopy masih menjadi gold
hasilnya ≥10 mengindikasikan terdapat standard dalam mendiagnosis HTL.4
gangguan tidur atau daytime sleepiness. Pada pasien dilakukan tindakan
Adapun OSA didefinisikan sebagai reduksi tonsil lingual dengan
berhentinya aliran udara pernafasan menggunakan mikrodebrider.
selama 10 detik atau lebih yang Sebelumnya, pasien juga didiagnosis
disebabkan oleh sumbatan jalan napas. dengan LPR dan telah mendapatkan terapi
Gejala klinis OSA ditandai dengan gejala LPR selama 6 bulan, namun tidak
terbangun dengan rasa tercekik, didapatkan perbaikan. Tatalaksana HTL
mendengkur, serta dilaporkan oleh harus disesuaikan dengan penyebabnya
pasangan tidur dengan episode apnea atau salah satunya pada kasus ini adalah
tercekik, dan mengantuk berlebihan. kemungkinan LPR. Dimana terapi LPR
Pemeriksaan gold standard dalam dapat dengan memberikan golongan
menegakkan diagnosis OSA ini adalah Proton Pump Inhibitor (PPI).6 Adapun
dengan menggunakan polisomnografi.28 terapi dari LPR ini diberikan selama
Pada pasien didapatkan ESS 8 yang minimal 3 bulan yang diberikan dua kali
bermakna tidak adanya gangguan tidur sehari, 30 hingga 60 menit sebelum
pada pasien, serta tidak adanya keluhan makan.7
mengorok yang merupakan salah satu Pemberiaan terapi anti alergi pada
gejala klinis dari OSA. pasien dengan HTL dapat dijadikan terapi
Pada pemeriksaan fisik THT-KL tambahan. Pada literatur dilaporkan
yang didapatkan dari pemeriksaan FOL bahwa insidensi HTL lebih tinggi terjadi
yaitu hipertrofi tonsil lingual grade 4 dan pada pasien dengan alergi. Dikatakan
LPR. Pada literatur disebutkan bahwa bahwa alergi juga berpengaruh pada
evaluasi dengan bantuan endoskopi dapat pembesaran jaringan limfoid pada saluran
memberikan informasi yang cukup dalam nafas atas. Pada penelitian dilaporkan
mendiagnosis dan menetukan grading bahwa penambahan terapi anti alergi pada
HTL. Modalitas lain seperti CT Scan dan pasien dengan HTL memberikan hasil yang
MRI bisa dilakukan namun merupakan memuaskan. Pada alergi, alergen
pemeriksaan yang mahal.24 Dikatakan menyebabkan hiperstimulasi pada
bahwa MRI juga memberikan informasi aktivitas imunologi pada jaringan limfoid
dalam tatalaksana pada OSA. MRI dapat tonsil. Dilaporkan bahwa reaksi alergi yang

Majalah Kedokteran Andalas | p-ISSN: 0126-2092 | e-ISSN: 2442-5230 498


Vol.44
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id
No.7
2021

terjadi pada mukosa hidung juga pasca operasi dimana hal ini menunjukkan
ditemukan dan terjadi pada tonsil. 23 perbaikan klinis pada pasien pasca operasi.
Pada literatur disebutkan bahwa Pada pemeriksaan follow up pasien
tindakan pembedahan direkomendasikan 2 minggu pasca operasi didapatkan dari
jika terapi medikamentosa gagal dan pemeriksaan FOL masih didapatkan kesan
pasien masih bergejala.6 Serta pada HTL hipertrofi tonsil grade 2 terutama pada sisi
grade 3 dan grade 4 berdasarkan literatur lateral sinistra dasar lidah. Dimana
menjadi indikator untuk dilakukannya didapatkan penurunan grading pada
tindakan pembedahan.12,30 Adapun teknik pemeriksaan preoperatif didapatkan HTL
pembedahan yang dipilih disesuaikan grade 4 dan pasca operatif didapatkan HTL
dengan ahli bedah dan ketersediaan alat grade 2. Masih ditemukannya residu tonsil
yang digunakan di Rumah Sakit.18 lingual pada daerah medial pada dasar
Mikrodebrider digunakan dalam lidah dimungkinkan karena tertutupnya
berbagai pembedahan di THT-KL dan lapang operasi karena pemakaian davis
merupakan salah satu alat yang dapat mouth gag yang menutup daerah tersebut.
digunakan dalam pembedahan HTL, Pada literatur dikatakan bahwa,
dimana mikrodebrider adalah alat yang pada beberapa kasus hipertrofi tonsil
aman dalam mengangkat jaringan lunak lingual yang masif, untuk mengangkat
dengan tetap menjaga bagian yang tonsil lingual secara keseluruhan atau
penting.22 Penggunaaan mikrodebrider komplit untuk mendapatkan penilaian
pertama kali diperkenalkan pada tahun grade 0 cukup sulit. Hal ini dikarenakan
1960 pada pembedahan neuroma akustik. struktur dari tonsil lingual ini yang non-
Pada tahun 1994, Setliff dan Parson capsulated sehingga mungkin saja terdapat
menggunakan mikrodebrider pada Bedah residu dari tonsil lingual terutama pada sisi
Sinus Endoskopi Fungsional (BSEF).31 lateral dasar lidah. Dikatakan bahwa, ahli
Dilaporkan bahwa mikrodebrider berguna bedah mungkin juga menghindari daerah
dalam tatalaksana pembedahan HTL ini. lateral ini karena alasan untuk mencegah
Pada mikrodebrider terdapat suction yang perdarahn yang disebabkan oleh arteria
sekaligus berfungsi mengatasi perdarahan lingualis. Secara klinis, HTL dapat muncul
pada saat operasi sehingga memberikan kembali pasca operasi dengan insiden yang
visualisasi yang lebih baik pada lapang sangat rendah, dimana dilaporkan pada
operasi. Selain itu juga dilaporkan penelitian sebelumnya sekitar 8,8% pasien
menimbulkan jaringan parut yang lebih mengalami regrowth pasca tindakan.2
sedikit dan penyembuhan pasca operasi
yang lebih baik. 22 Follow up pasca operasi SIMPULAN
HTL dilakukan secara berkala dengan Hipertrofi tonsil lingual dapat
pemeriksaan fiberoptic laryngoscopy yaitu dipicu oleh Laryngopharyngeal Reflux
pada bulan ke 1, bulan ke 3, bulan ke 6 (LPR), riwayat tonsilektomi sebelumnya
pasca operasi dan secara berkala tiap serta alergi. Tindakan pembedahan dapat
tahun pasca operasi.2 Pada pasien dilakukan pada terapi medikamentosa
didapatkan penurunan grading dari yang gagal pada HTL salah satunya dengan
hipertrofi tonsil lingual. Serta pada mikrodebrider. Selain itu, HTL grade 3 dan
penilaian RSI didapatkan penurunan dari 4 diindikasikan dilakukan tindakan
nilai awal 17 menjadi 6 pada 3 minggu pembedahan. Mikrodebrider dilaporkan

Majalah Kedokteran Andalas | p-ISSN: 0126-2092 | e-ISSN: 2442-5230 499


Vol.44
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id
No.7
2021

menjadi salah satu pilihan teknik UCAPAN TERIMA KASIH


pembedahan yang dapat dilakukan. Penulis mengucapkan terimakasih
kepada pihak yang telah berpartisipasi
DUKUNGAN FINANSIAL dalam proses pembuatan laporan kasus ini
Penulis tidak memiliki dukungan hingga selesai.
finansial dari pihak luar dalam pembuatan
laporan kasus ini. KONFLIK KEPENTINGAN
Penulis tidak memiliki konflik
kepentingan dalam proses pembuatan
laporan kasus ini.

DAFTAR PUSTAKA and meta-analysis. Eur Arch Oto-Rhino


1. Galli J, Settimi S, Salonna G, Mele DA, Laryngology.2018;275(4):1005–13.
De Corso E, Paludetti G. Narrow Band 6. Hope N, Patricia Smith C, Moran M,
Imaging for lingual tonsil hypertrophy Primrose W. An unusual case of lingual
and inflammation, in laryngo- tonsillar hypertrophy. Clin Case
pharyngeal reflux disease. Eur Arch Reports. 2016;4(5):526–7.
Oto-Rhino- 7. Campagnolo AM, Assunção AR, Thoen
Laryngology.2020;277(3):819–25. RH, Medeiros T. Laryngopharyngeal
2. Iannella G, Magliulo G, Montevecchi F, Reflux : Diagnosis , Treatment , and
De Vito A, Polimeni A, De Vincentiis M, Latest Research. Int Arch
et al. Lingual tonsil lymphatic tissue Otorhinolaryngol. 2014;184–91.
regrowth in patients undergoing 8. Lechien JR, Finck C, Huet K, Khalife M,
transoral robotic surgery. Fourneau AF, Delvaux V, et al. Impact
Laryngoscope. 2019;129(11):2652–7. of Laryngopharyngeal Reflux on
3. Marcotegui Barber I, Bilbao Ares A, Subjective, Aerodynamic, and Acoustic
Azcona Salvatierra A, Carrascosa Gil A, Voice Assessments of Responder and
Hualde Algarra A, Salvador Bravo M. Nonresponder Patients. J Voice.
Lingual tonsillar hypertrophy, an 2019;33(6):929–39.
unknown enemy: A case report. 9. Rees CJ, Belafsky PC.
Colomb J Anesthesiol. Laryngopharyngeal reflux : Current
2019;47(4):245–8. concepts in pathophysiology ,
4. Asyari A, - N, Murizky B, Julianda W, diagnosis , and treatment. Int J Speech
Amany EN, Handayani T, et al. Lang Pathol. 2008;10(4):245–53.
Diagnostic of lingual tonsil 10. Blumin JJ. Laryngopharyngeal Reflux.
hypertrophy with lateral soft tissue In: Bailey’s Head and Neck Surgery
cervical X-ray on laryngopharyngeal Otolaryngology Vol 2. 6th ed.
reflux. Oto Rhino Laryngol Indones. Lippincott Williams & Wilkins; 2016. p.
2021;51(1):41–8. 958–77.
5. Samutsakorn P, Hirunwiwatkul P, 11. Eka A, Pradiptha Y. Efektivitas
Chaitusaney B, Charakorn N. Lingual Continous Positive Airway Pressure
tonsillectomy with palatal surgery for (CPAP) pada Obstructive Sleep Apnea
the treatment of obstructive sleep (OSA). Vol. 01. Universitas Udayana;
apnea in adults: a systematic review 2017.

Majalah Kedokteran Andalas | p-ISSN: 0126-2092 | e-ISSN: 2442-5230 500


Vol.44
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id
No.7
2021

12. Friedman M, Salapatas AM, Bonzelaar lingual tonsil hypertrophy. Rev


LB. Updated Friedman Staging System Española Anestesiol y Reanim (English
for Obstructive Sleep Apnea. Adv Ed [Internet]. 2019;66(9):478–82.
Otorhinolaryngol. 2017;80:41–8. Available from:
13. Almeida LKY, Silveira HA, Ferrisse TM, http://dx.doi.org/10.1016/j.redare.20
Silva EV, Almeida LY, Bufalino A, et al. 19.03.013
Unilateral enlargement of the lateral 21. Andreev A, Puhlik S, Melnikov O,
lingual tonsil: An Tagunova I, Gushcha S. Lingual tonsils
immunohistochemical study and hypertrophy and possibility of its
literature review. Oral Oncol. correction by physical factors. Balneo
2020;109:8–11. Res J. 2019;10(Vol.10, No.3):278–87.
14. Costello R, Prabhu V, Whittet H. 22. Kandoǧan T, Olgun L, Ozüer MZ.
Lingual tonsil: clinically applicable Management of lingual tonsillar
macroscopic anatomical classification hypertrophy using microdebrider.
system. Clin Otolaryngol. Kulak Burun Bogaz Ihtis Derg.
2017;42(1):144–7. 2008;18(5):323–5.
15. Lechien JR, Saussez S, Karkos PD. 23. Çoban K, Köycü A, Aydın E. Lingual
Laryngopharyngeal reflux disease : Tonsil Hypertrophy in Patients With
clinical presentation , diagnosis and Allergic Rhinitis. Am J Rhinol Allergy.
therapeutic challenges in 2018. 2020;34(1):87–92.
2018;26(6):392–402. 24. Sung MW, Lee WH, Wee JH, Lee CH,
16. Kang KT, Koltai PJ, Lee CH, Lin MT, Hsu Kim E, Kim JW. Factors associated with
WC. Lingual tonsillectomy for hypertrophy of the lingual tonsils in
treatment of pediatric obstructive adults with sleep-disordered
sleep apnea: A meta-analysis. JAMA breathing. JAMA Otolaryngol - Head
Otolaryngol - Head Neck Surg. Neck Surg. 2013;139(6):598–603.
2017;143(6):561–8. 25. Agrawal N, Yadlapati R, Shabeeb N,
17. Son EL, Underbrink MP, Qiu S, Resto Price CPE, Lidder A, Shintani-Smith S,
VA. The surgical plane for lingual et al. Relationship between
tonsillectomy: An anatomic study. J extralaryngeal endoscopic findings,
Otolaryngol - Head Neck Surg. proton pump inhibitor (PPI) response,
2016;45(1):1–5. and pH measures in suspected
18. Renkonen S, Mäkitie AA, Bäck L. laryngopharyngeal reflux. Dis
Targeted Treatment With Radio Esophagus. 2019;32(4):1–8.
Frequency Ablation for Lingual Tonsil. 26. Mure C, Blumen M, Alali A, Page L,
Clin Med Insights Ear, Nose Throat. Chabolle F. Surgical ablation of lingual
2018;11:1–5. tonsils in the treatment of obstructive
19. Mukherjee A, Ghosh R, Anandam A. An sleep apnea. Eur Ann Otorhinolaryngol
Uncommon Case of Partial Airway Head Neck Dis. 2019;136(1):19–23.
Obstruction due to Lingual Tonsillar 27. Tawil J, Fass R. Globus: Current
Hypertrophy. Cureus. 2020;12(5). concepts and dilemmas. J Clin
20. Sarmento Castro J, Costa CC, Pereira H, Gastroenterol. 2018;52(10):845–52.
Oliveira R, Santos P. Fiberoptic 28. Calais CJ, Robertson BD, Beakes DE.
intubation in a child with previous Association of allergy/immunology
unexpected difficult airway due to and obstructive sleep apnea. Allergy

Majalah Kedokteran Andalas | p-ISSN: 0126-2092 | e-ISSN: 2442-5230 501


Vol.44
http://jurnalmka.fk.unand.ac.id
No.7
2021

Asthma Proc. 2016;37(6):443–9. Otolaryngol - Head Neck Surg (United


29. Bower CM. Lingual tonsillectomy. States). 2015;152(4):667–72.
Oper Tech Otolaryngol - Head Neck 31. Kluszynski BA, Matt BH. Lingual
Surg. 2005;16(4):238–41. tonsillectomy in a child with
30. Friedman M, Yalamanchali S, Gorelick obstructive sleep apnea: A novel
G, Joseph NJ, Hwang MS. A technique. Laryngoscope.
standardized lingual tonsil grading 2006;116(4):668–9.
system: Interexaminer agreement.

Majalah Kedokteran Andalas | p-ISSN: 0126-2092 | e-ISSN: 2442-5230 502

Anda mungkin juga menyukai