KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI

POLITEKNIK NEGERI BALI
ANALISIS KOMPOSISI CAMPURAN SILINDER BETON
LaboratoriuTEKAN
KUAT m MATERIAL Jurusan Tekni
15 k Sipil MPa

JUDUL PENGUJIAN

ANALISIS CAMPURAN SILINDER BETON, DENGAN KUAT TEKAN 15 MPa

LABORATORIUM MATERIAL TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BALI

NAMA KELOMPOK PENGUJIAN

I KADEK BAYU BRAHMANTYA (KLP 3)

PENGGUNAAN CAMPURAN :
DALAM RUANGAN KONDISI NON KOROSIF

MATERIAL CAMPURAN :
PASIR HASIL PEMECAH BATU, EX KARANGASEM
KERIKIL BATU PECAH, EX KARANGASEM DIAMETER MAX. 20 mm.
SEMEN TIGA RODA / TYPE I

13 OKTOBER 2023
 HASIL PENGUJIAN MATERIAL

LOKASI PENGUJIAN :
LABORATORIUM MATERIAL JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BALI

PELAKSANA PENGUJIAN : ANALISIS DAN PENGOLAH DATA :

I KADEK BAYU BRAHMANTYA I KADEK BAYU BRAHMANTYA
KELOMPOK 3

IDENTITAS PENGUJIAN :

Judul Pengujian : PENGUJIAN PROPERTIS MATERIAL UNTUK PEMBUATAN MIX

DESIGN BETON

Lokasi Pengujian : LABORATORIUM MATERIAL JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI BALI

Nama Penguji : I KADEK BAYU BRAHMANTYA

IDENTITAS MATERIAL YANG DIUJI :

SEMEN :
Merk / TYPE : TIGA RODA / TYPE I

PASIR :
Asal material : EX KARANGASEM
Jenis aggregat : BATU PECAH ( ALAMI / BATU PECAH )
Kondisi material : SSD (Saturated Surface Dry / Kering Permukaan)

KERIKIL :
Asal material : : EX KARANGASEM
Jenis aggregat : BATU PECAH ( ALAMI / BATU PECAH )
Diameter butir max. : 20 mm
 Kondisi material : : SSD (Saturated Surface Dry / Kering Permukaan)

PERENCANAAN CAMPURAN :

Kuat tekan beton : 15 MPa.

Nilai SLUMP : 120 mm.
Penggunaan : F1
F1 : DALAM RUANGAN KONDISI NON KOROSIF
F2 : DALAM RUANGAN KONDISI KOROSIF
F3 :
DI LUAR RUANGAN TIDAK TERLINDUNG DARI HUJAN DAN
TERIK MATAHARI LANGSUNG
F4 :
DI LUAR RUANGAN TERLINDUNG DARI HUJAN DAN TERIK
MATAHARI LANGSUNG.
F5 : BETON YANG MASUK KE DALAM TANAH.
Tgl. LAPORAN : Jenis aggregat
 ANALISIS / PERHITUNGAN CAMPURAN :
MIX DISAIN SILINDER BETON UNTUK KUAT TEKAN f`c = 15 Mpa.

HASIL
No. KETERANGAN SATUAN
ANALISIS

(01) Nilai tambah / Margin (M = 1.64 x SD) 11.48 MPa.

(02) Kekuatan SILINDER rata-rata yang ditargetkan (fc1 = f`c + M) 26.48 MPa.

(03) Faktor air semen bebas (fas_bebas) 0.6176

(04) Faktor air semen max. (fas_max) 0.6

(05) Faktor air semen yang dipakai (fas) 0.6000

(06) Kadar air bebas 225 Kg.

(07) Jumlah Semen = (Kadar Air Bebas / fas) 375 Kg.

(08) Jumlah Semen minimum 275

(09) Jumlah Semen yang dipakai 375 Kg.

(10) Prosentase PASIR ideal 43.5 %

(11) Prosentase PASIR aktual 43.5 %

(12) Prosentase KERIKIL 56.5 %

(13) Berat Jenis Relatif Aggregat Gabungan #VALUE! Gr/Cm3

(14) Berat Jenis BETON SEGAR 2255 Kg/M3

(15) Kadar Aggregat Gabungan 1655 Kg/M3

(16) Kadar Aggregat HALUS (PASIR) 719.925 Kg/M3

(17) Kadar Aggregat KASAR (KERIKIL) 935.075 Kg/M3

 KOMPOSISI MATERIAL UNTUK 1 M3 BETON
UNTUK SILINDER BETON DENGAN KUAT TEKAN (f`c) = 15 MPa
pada UMUR 28 HARI.

KEBUTUHAN MATERIAL UNTUK 1 M3 BETON

1) SEMEN 375.000 Kg.
2) PASIR 719.925 Kg.
3) KERIKIL 935.075 Kg.
4) AIR 225 Kg.

VOLUME MATERIAL UNTUK 1 M3 BETON

1) Volume SEMEN 357.692 M3
2) Volume PASIR 544.334 M3
3) Volume KERIKIL 707.008 M3
4) Volume AIR 225.000 M3

PERBANDINGAN VOLUME CAMPURAN

1) SEMEN 1
2) PASIR 1.522
3) KERIKIL 357.692
4) AIR 0.629

PERBANDINGAN BERAT CAMPURAN

1) SEMEN 1
2) PASIR 1.920
3) KERIKIL 2.494
4) AIR 0.600
 KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL Laboratorium MATERIAL
PENDIDIKAN TINGGI
Jurusan Teknik Sipil
POLITEKNIK NEGERI BALI

RESUME MIX DISAIN SILINDER BETON

MUTU BETON, f`c = 15 MPa

(01) DATA MATERIAL

Penggunaan Rencana Campuran : DALAM RUANGAN KONDISI NON KOROSIF
Nilai SLUMP : 120 mm.
Kuat Tekan SILINDER BETON pada umur 28 Hari : 13.534 MPa.
Quary KERIKIL : EX KARANGASEM
Quary PASIR : EX KARANGASEM
Jenis SEMEN / TYPE : TIGA RODA / TYPE I
Jenis / Type KERIKIL : BATU PECAH
Diameter butir KERIKIL max. : 20 mm.

(02) KEBUTUHAN MATERIAL UNTUK 1 M3 BETON

KUAT TEKAN SILINDER BETON PADA UMUR 28 HARI (f`c) = Mpa.
SEMEN : 375.000 Kg.
PASIR : 719.925 Kg.
KERIKIL : 935.075 Kg.
AIR : 225 Kg.

(03) VOLUME MATERIAL UNTUK 1 M3 BETON

KUAT TEKAN SILINDER BETON PADA UMUR 28 HARI (f`c) = Mpa.

Volume SEMEN : 357.692 M3
Volume PASIR : 544.334 M3
Volume KERIKIL : 707.008 M3
Volume AIR : 225.000 M3

(04) KOMPOSISI CAMPURAN DALAM PERBANDINGAN BERAT

SEMEN : 1
PASIR : 1.522
KERIKIL : 357.692
AIR : 0.629
(05) KOMPOSISI CAMPURAN DALAM PERBANDINGAN VOLUME

SEMEN : 1
PASIR : 1.920
KERIKIL : 2.494
AIR : 0.600
 KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL Laboratorium MATERIAL
PENDIDIKAN TINGGI
Jurusan Teknik Sipil
POLITEKNIK NEGERI BALI

DATA MIX DISAIN SILINDER BETON UNTUK KUAT TEKAN SILINDER f`c = 15Mpa.

(01) PROPERTIS CAMPURAN (BERDASARKAN PERMINTAAN KONSUMEN)

Penggunaan rencana campuran (FUNGSI) F1

DALAM RUANGAN KONDISI NON KOROSIF F1

DALAM RUANGAN KONDISI KOROSIF F2

DI LUAR RUANGAN TIDAK TERLINDUNG DARI HUJAN DAN TERIK MATAHARI LANGSUNG F3

DI LUAR RUANGAN TERLINDUNG DARI HUJAN DAN TERIK MATAHARI LANGSUNG. F4

BETON YANG MASUK KE DALAM TANAH. F5

SLUMP 120 mm.

Kuat tekan KUBUS beton pada umur 28 Hari (f`c) 15 MPa.

Deviasi standard (SD) 7 MPa.

(02) PROPERTIS KERIKIL (HASIL PENGUJIAN (03) PROPERTIS PASIR (HASIL PENGUJIAN
LABORATORIUM) LABORATORIUM)

Quary KERIKIL BENOA, EX Quary PASIR EX KARANGASEM

KARANGASEM

Jenis / type KERIKIL BATU PECAH Zone PASIR 3

Diameter butir KERIKIL max. 20 mm. Berat jenis SSD PASIR 2.481 Gr./Cm3.
Berat jenis SSD KERIKIL 2.467 Gr./Cm3. Berat Volume PASIR 1.323 Kg./m3.
Berat Volume KERIKIL 1.323 Kg./m3. Rerata kandungan agg. KASAR 1.272 %
dalam PASIR

(04) PROPERTIS SEMEN (HASIL PENGUJIAN LABORATORIUM)

Jenis Semen / TYPE TIGA RODA / TYPE I
Berat Volume SEMEN 1.048 Kg./m3.
 HUBUNGAN FAKTOR AIR SEMEN (fas)
dengan
PROSENTASE AGGREGAT HALUS (PASIR) thd AGGREGAT GABUNGAN













DIAMETER
 BUTIR AGGREGAT  MAX. 10 mm
SLUMP : 60 - 180 mm.
 

 

 

  

 
 
 
 
  

  
 
 
Prosentase Aggregat Halus (Pasir) thd Aggregat Gabungan

Prosentase Aggregat Halus (Pasir) thd Aggregat Gabungan


  

 

 

 

 

 

 















FAKTOR AIR SEMEN (fas)

Grafik-3
 HUBUNGAN FAKTOR AIR SEMEN (fas)
dengan
PROSENTASE AGGREGAT HALUS (PASIR) thd AGGREGAT GABUNGAN
DIAMETER BUTIR AGGREGAT MAX. 40 mm
SLUMP : 60 - 180 mm.











 

 

 

 

 

  

  

   

  

 
 
 
Prosentase Aggregat Halus (Pasir) thd Aggregat Gabungan

Prosentase Aggregat Halus (Pasir) thd Aggregat Gabungan

   



  

 

 

 

 

 















FAKTOR AIR SEMEN (fas)

Grafik-4
 HUBUNGAN BERAT JENIS AGGREGAT GABUNGAN, KADAR AIR BEBAS
dengan
BERAT JENIS BETON













2.9


Berat Jenis Beton Segar (Kg/m3)


 2.8

 2.7

2.6


Berat Jenis Aggregat Gabungan (Pasir, Kerikil, Batu

Pecah) atas Dasar Kering Permukaan (SSD)


2.5


2.4


 2.3

 2.2

 2.1





























































KADAR AIR BEBAS (Kg/M3)

Grafik-5
 KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL
PENDIDIKAN TINGGI MATERIAL Laboratory of
POLITECHNIC of Bali Government Technic Civil Section

TABEL 2

PERKIRAAN KEKUATAN TEKAN (N/mm 2)

BETON dengan FAKTOR AIR SEMEN 0,5 dan JENIS SEMEN serta AGGREGAT KASAR
YANG BIASA DIPAKAI DI INDONESIA

KEKUATAN TEKAN (N/MM2)

JENIS SEMEN JENIS AGREGAT KASAR PADA UMUR (HARI)

BENTUK
BENDA UJI
3 7 28 91

Batu tak dipecahkan 17 23 33 40

Silinder
Semen Portland Tipe I Batu pecah 19 27 37 45
atau Semen tahan sulfat
Tipe II, V Batu tak dipecahkan 20 28 40 48
Kubus
Batu pecah 23 32 45 54

Batu tak dipecahkan 21 28 38 44

Silinder
Batu pecah 25 33 44 48
Semen Portland Tipe III
Batu tak dipecahkan 25 31 46 53
Kubus
Batu pecah 30 40 53 60

Sumber : SK SNI T – 15 1990 – 03, halaman 6

 KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL
PENDIDIKAN TINGGI MATERIAL Laboratory of
POLITECHNIC of Bali Government Technic Civil Section

TABEL 3

PERSYARATAN JUMLAH SEMEN MINIMUM dan FAKTOR AIR SEMEN MAKSIMUM

untuk BERBAGAI MACAM PEMBETONAN dalam LINGKUNGAN KHUSUS

JML SEMEN NILAI FAKTOR

LINGKUNGAN PEMBETONAN MINIMUM PER AIR SEMEN
M3 BETON (KG) MAKSIMUM

Beton di dalam ruang bangunan :

a) Keadaan keliling non korosif 275 0,60

b) Keadaan keliling korosif disebabkan oleh kondensasi atau uap
325 0,52
korosif
Beton diluar ruangan bangunan :

a) Tidak terlindung dari hujan dan terik matahari langsung 325 0,60

b) Terlindung dari hujan dan terik matahari langsung 275 0,60

Beton yang masuk ke dalam tanah : 325 0,55

a) Mengalami keadaan basah dan kering berganti-ganti lihat tabel 3

b) Mendapat pengaruh sulfat dan alkali dari tanah. lihat tabel 4

Beton yang kontinyu berhubungan :

a) Air tawar

b) Air laut

Sumber : SK SNI T – 15 1990 – 03, halaman 9

HUBUNGAN KUAT TEKAN KUBUS BETON dengan FAKTOR AIR
SEMEN (fas)

(BENDA UJI BERBENTUK SILINDER DIAMETER 150

mm, TINGGI 300 mm)
(AGGREGAT BATU TAK DIPECAH / ALAMI)

SEMEN TYPE I, II, & V

f'ck (Mpa) f`ck (Mpa) fas

10.29 10.3 0.9000

10.4 0.8957
10.52 10.5 0.8900
10.6 0.8862
10.7 0.8823
10.78 10.8 0.8800
10.9 0.8764
11.0 0.8729
11.06 11.1 0.8700
11.2 0.8667
11.3 0.8633
11.36 11.4 0.8600
11.5 0.8569
11.6 0.8538
11.68 11.7 0.8500
11.8 0.8471
11.9 0.8441
12.02 12.0 0.8400
12.1 0.8372
12.2 0.8344
12.3 0.8317
12.38 12.4 0.8300
12.5 0.8272
12.6 0.8244
HUBUNGAN KUAT TEKAN KUBUS BETON dengan FAKTOR AIR
SEMEN (fas)

(BENDA UJI BERBENTUK SILINDER DIAMETER 150

mm, TINGGI 300 mm)
(AGGREGAT BATU TAK DIPECAH / ALAMI)

SEMEN TYPE I, II, & V

f'ck (Mpa) f`ck (Mpa) fas

12.74 12.7 0.8200
12.8 0.8174
12.9 0.8147
13.0 0.8121
13.12 13.1 0.8100
13.2 0.8074
13.3 0.8049
13.4 0.8023
13.51 13.5 0.8000
13.6 0.7974
13.7 0.7949
13.8 0.7923
13.90 13.9 0.7900
14.0 0.7874
14.1 0.7849
14.2 0.7823
14.29 14.3 0.7800
14.4 0.7776
14.5 0.7751
14.6 0.7727
14.70 14.7 0.7700
14.8 0.7676
14.9 0.7651
15.0 0.7627
15.11 15.1 0.7600
HUBUNGAN KUAT TEKAN KUBUS BETON dengan FAKTOR AIR
SEMEN (fas)

(BENDA UJI BERBENTUK SILINDER DIAMETER 150

mm, TINGGI 300 mm)
(AGGREGAT BATU TAK DIPECAH / ALAMI)

SEMEN TYPE I, II, & V

f'ck (Mpa) f`ck (Mpa) fas

15.2 0.7577
15.3 0.7553
15.4 0.7530
15.54 15.5 0.7500
15.6 0.7477
15.7 0.7455
15.8 0.7432
15.9 0.7409
15.98 16.0 0.7400
16.1 0.7378
16.2 0.7357
16.3 0.7335
16.44 16.4 0.7300
16.5 0.7279
16.6 0.7257
16.7 0.7236
16.8 0.7215
16.91 16.9 0.7200
17.0 0.7180
17.1 0.7160
17.2 0.7140
17.3 0.7120
17.41 17.4 0.7100
17.5 0.7081
17.6 0.7062
HUBUNGAN KUAT TEKAN KUBUS BETON dengan FAKTOR AIR
SEMEN (fas)

(BENDA UJI BERBENTUK SILINDER DIAMETER 150

mm, TINGGI 300 mm)
(AGGREGAT BATU TAK DIPECAH / ALAMI)

SEMEN TYPE I, II, & V

f'ck (Mpa) f`ck (Mpa) fas

17.7 0.7043
17.8 0.7025
17.94 17.9 0.7000
18.0 0.6982
18.1 0.6964
18.2 0.6945
18.3 0.6927
18.4 0.6909
18.49 18.5 0.6900
18.6 0.6883
18.7 0.6866
18.8 0.6848
18.9 0.6831
19.0 0.6814
19.07 19.1 0.6800
19.2 0.6784
19.3 0.6767
19.4 0.6751
19.5 0.6734
19.6 0.6718
19.68 19.7 0.6700
19.8 0.6684
19.9 0.6669
20.0 0.6653
20.1 0.6638
HUBUNGAN KUAT TEKAN KUBUS BETON dengan FAKTOR AIR
SEMEN (fas)

(BENDA UJI BERBENTUK SILINDER DIAMETER 150

mm, TINGGI 300 mm)
(AGGREGAT BATU TAK DIPECAH / ALAMI)

SEMEN TYPE I, II, & V

f'ck (Mpa) f`ck (Mpa) fas

20.2 0.6622
20.32 20.3 0.6600
20.4 0.6585
20.5 0.6570
20.6 0.6555
20.7 0.6539
20.8 0.6524
20.9 0.6509
20.98 21.0 0.6500
21.1 0.6486
21.2 0.6471
21.3 0.6457
21.4 0.6442
21.5 0.6428
21.6 0.6413
21.67 21.7 0.6400
21.8 0.6386
21.9 0.6371
22.0 0.6357
22.1 0.6343
22.2 0.6329
22.3 0.6314
22.37 22.4 0.6300
22.5 0.6286
22.6 0.6273
HUBUNGAN KUAT TEKAN KUBUS BETON dengan FAKTOR AIR
SEMEN (fas)

(BENDA UJI BERBENTUK SILINDER DIAMETER 150

mm, TINGGI 300 mm)
(AGGREGAT BATU TAK DIPECAH / ALAMI)

SEMEN TYPE I, II, & V

f'ck (Mpa) f`ck (Mpa) fas

22.7 0.6259
22.8 0.6245
22.9 0.6232
23.0 0.6218
23.10 23.1 0.6200
23.2 0.6186
23.3 0.6173
23.4 0.6159
23.5 0.6145
23.6 0.6132
23.7 0.6118
23.83 23.8 0.6100
23.9 0.6087
24.0 0.6073
24.1 0.6060
24.2 0.6047
24.3 0.6033
24.4 0.6020
24.5 0.6007
24.58 24.6 0.6000
24.7 0.5985
24.8 0.5970
24.9 0.5955
25.0 0.5939
25.1 0.5924
HUBUNGAN KUAT TEKAN KUBUS BETON dengan FAKTOR AIR
SEMEN (fas)

(BENDA UJI BERBENTUK SILINDER DIAMETER 150

mm, TINGGI 300 mm)
(AGGREGAT BATU TAK DIPECAH / ALAMI)

SEMEN TYPE I, II, & V

f'ck (Mpa) f`ck (Mpa) fas

25.24 25.2 0.5900
25.3 0.5889
25.4 0.5877
25.5 0.5866
25.6 0.5854
25.7 0.5843
25.8 0.5831
25.9 0.5820
26.0 0.5808
26.11 26.1 0.5800
26.2 0.5787
26.3 0.5774
26.4 0.5762
26.5 0.5749
26.6 0.5736
26.7 0.5723
26.8 0.5710
26.89 26.9 0.5700
27.0 0.5687
27.1 0.5675
27.2 0.5662
27.3 0.5649
27.4 0.5637
27.5 0.5624
27.6 0.5611
HUBUNGAN KUAT TEKAN KUBUS BETON dengan FAKTOR AIR
SEMEN (fas)

(BENDA UJI BERBENTUK SILINDER DIAMETER 150

mm, TINGGI 300 mm)
(AGGREGAT BATU TAK DIPECAH / ALAMI)

SEMEN TYPE I, II, & V

f'ck (Mpa) f`ck (Mpa) fas

27.68 27.7 0.5600
27.8 0.5588
27.9 0.5575
28.0 0.5563
28.1 0.5551
28.2 0.5538
28.3 0.5526
28.4 0.5514
28.49 28.5 0.5500
28.6 0.5488
28.7 0.5476
28.8 0.5464
28.9 0.5452
29.0 0.5440
29.1 0.5429
29.2 0.5417
29.33 29.3 0.5400
29.4 0.5388
29.5 0.5377
29.6 0.5365
29.7 0.5353
29.8 0.5342
29.9 0.5330
30.0 0.5319
30.1 0.5307
HUBUNGAN KUAT TEKAN KUBUS BETON dengan FAKTOR AIR
SEMEN (fas)

(BENDA UJI BERBENTUK SILINDER DIAMETER 150

mm, TINGGI 300 mm)
(AGGREGAT BATU TAK DIPECAH / ALAMI)

SEMEN TYPE I, II, & V

f'ck (Mpa) f`ck (Mpa) fas

30.19 30.2 0.5300
30.3 0.5289
30.4 0.5278
30.5 0.5267
30.6 0.5256
30.7 0.5244
30.8 0.5233
30.9 0.5222
31.0 0.5211
31.09 31.1 0.5200
31.2 0.5189
31.3 0.5178
31.4 0.5168
31.5 0.5157
31.6 0.5146
31.7 0.5135
31.8 0.5125
31.9 0.5114
32.02 32.0 0.5100
32.1 0.5090
32.2 0.5080
32.3 0.5069
32.4 0.5059
32.5 0.5049
32.6 0.5039
HUBUNGAN KUAT TEKAN KUBUS BETON dengan FAKTOR AIR
SEMEN (fas)

(BENDA UJI BERBENTUK SILINDER DIAMETER 150

mm, TINGGI 300 mm)
(AGGREGAT BATU TAK DIPECAH / ALAMI)

SEMEN TYPE I, II, & V

f'ck (Mpa) f`ck (Mpa) fas

32.7 0.5029
32.8 0.5018
32.9 0.5008
33.00 33.0 0.5000
33.1 0.4990
33.2 0.4981
33.3 0.4971
33.4 0.4962
33.5 0.4952
33.6 0.4942
33.7 0.4933
33.8 0.4923
33.9 0.4913
34.04 34.0 0.4900
34.1 0.4891
34.2 0.4882
34.3 0.4872
34.4 0.4863
34.5 0.4854
34.6 0.4845
34.7 0.4836
34.8 0.4827
34.9 0.4817
35.0 0.4808
35.13 35.1 0.4800
HUBUNGAN KUAT TEKAN KUBUS BETON dengan FAKTOR AIR
SEMEN (fas)

(BENDA UJI BERBENTUK SILINDER DIAMETER 150

mm, TINGGI 300 mm)
(AGGREGAT BATU TAK DIPECAH / ALAMI)

SEMEN TYPE I, II, & V

f'ck (Mpa) f`ck (Mpa) fas

35.2 0.4791
35.3 0.4783
35.4 0.4774
35.5 0.4765
35.6 0.4757
35.7 0.4748
35.8 0.4739
35.9 0.4730
36.0 0.4722
36.1 0.4713
36.2 0.4704
36.28 36.3 0.4700
36.4 0.4692
36.5 0.4683
36.6 0.4675
36.7 0.4667
36.8 0.4658
36.9 0.4650
37.0 0.4642
37.1 0.4633
37.2 0.4625
37.3 0.4617
37.4 0.4608
37.48 37.5 0.4600
37.6 0.4592
HUBUNGAN KUAT TEKAN KUBUS BETON dengan FAKTOR AIR
SEMEN (fas)

(BENDA UJI BERBENTUK SILINDER DIAMETER 150

mm, TINGGI 300 mm)
(AGGREGAT BATU TAK DIPECAH / ALAMI)

SEMEN TYPE I, II, & V

f'ck (Mpa) f`ck (Mpa) fas

37.7 0.4584
37.8 0.4576
37.9 0.4568
38.0 0.4560
38.1 0.4552
38.2 0.4544
38.3 0.4536
38.4 0.4528
38.5 0.4520
38.6 0.4512
38.73 38.7 0.4500
38.8 0.4492
38.9 0.4485
39.0 0.4477
39.1 0.4469
39.2 0.4462
39.3 0.4454
39.4 0.4446
39.5 0.4438
39.6 0.4431
39.7 0.4423
39.8 0.4415
39.9 0.4408
40.03 40.0 0.4400
40.1 0.4392
HUBUNGAN KUAT TEKAN KUBUS BETON dengan FAKTOR AIR
SEMEN (fas)

(BENDA UJI BERBENTUK SILINDER DIAMETER 150

mm, TINGGI 300 mm)
(AGGREGAT BATU TAK DIPECAH / ALAMI)

SEMEN TYPE I, II, & V

f'ck (Mpa) f`ck (Mpa) fas

40.2 0.4385
40.3 0.4377
40.4 0.4370
40.5 0.4362
40.6 0.4355
40.7 0.4347
40.8 0.4339
40.9 0.4332
41.0 0.4324
41.1 0.4317
41.2 0.4309
41.3 0.4302
41.35 41.4 0.4300
41.5 0.4293
41.6 0.4285
41.7 0.4278
41.8 0.4270
41.9 0.4263
42.0 0.4256
42.1 0.4248
42.2 0.4241
42.3 0.4233
42.4 0.4226
42.5 0.4219
42.6 0.4211
HUBUNGAN KUAT TEKAN KUBUS BETON dengan FAKTOR AIR
SEMEN (fas)

(BENDA UJI BERBENTUK SILINDER DIAMETER 150

mm, TINGGI 300 mm)
(AGGREGAT BATU TAK DIPECAH / ALAMI)

SEMEN TYPE I, II, & V

f'ck (Mpa) f`ck (Mpa) fas

42.70 42.7 0.4200
42.8 0.4193
42.9 0.4185
43.0 0.4178
43.1 0.4171
43.2 0.4163
43.3 0.4156
43.4 0.4149
43.5 0.4141
43.6 0.4134
43.7 0.4126
43.8 0.4119
43.9 0.4112
44.0 0.4104
44.06 44.1 0.4100
44.2 0.4093
44.3 0.4085
44.4 0.4078
44.5 0.4070
44.6 0.4063
44.7 0.4056
44.8 0.4048
44.9 0.4041
45.0 0.4033
45.1 0.4026
HUBUNGAN KUAT TEKAN KUBUS BETON dengan FAKTOR AIR
SEMEN (fas)

(BENDA UJI BERBENTUK SILINDER DIAMETER 150

mm, TINGGI 300 mm)
(AGGREGAT BATU TAK DIPECAH / ALAMI)

SEMEN TYPE I, II, & V

f'ck (Mpa) f`ck (Mpa) fas

45.2 0.4019
45.3 0.4011
45.41 45.4 0.4000
45.5 0.3992
45.6 0.3985
45.7 0.3977
45.8 0.3970
45.9 0.3962
46.0 0.3955
46.1 0.3947
46.2 0.3940
46.3 0.3932
46.4 0.3925
46.5 0.3917
46.6 0.3910
46.74 46.7 0.3900
46.8 0.3892
46.9 0.3885
47.0 0.3877
47.1 0.3870
47.2 0.3862
47.3 0.3855
47.4 0.3847
47.5 0.3839
47.6 0.3832
HUBUNGAN KUAT TEKAN KUBUS BETON dengan FAKTOR AIR
SEMEN (fas)

(BENDA UJI BERBENTUK SILINDER DIAMETER 150

mm, TINGGI 300 mm)
(AGGREGAT BATU TAK DIPECAH / ALAMI)

SEMEN TYPE I, II, & V

f'ck (Mpa) f`ck (Mpa) fas

47.7 0.3824
47.8 0.3817
47.9 0.3809
48.0 0.3802
48.06 48.1 0.3800
48.2 0.3792
48.3 0.3785
48.4 0.3777
48.5 0.3769
48.6 0.3762
48.7 0.3754
48.8 0.3746
48.9 0.3738
49.0 0.3731
49.1 0.3723
49.2 0.3715
49.3 0.3708
49.36 49.4 0.3700
49.5 0.3692
49.6 0.3684
49.7 0.3677
49.8 0.3669
49.9 0.3661
50.0 0.3653
50.1 0.3646
HUBUNGAN KUAT TEKAN KUBUS BETON dengan FAKTOR AIR
SEMEN (fas)

(BENDA UJI BERBENTUK SILINDER DIAMETER 150

mm, TINGGI 300 mm)
(AGGREGAT BATU TAK DIPECAH / ALAMI)

SEMEN TYPE I, II, & V

f'ck (Mpa) f`ck (Mpa) fas

50.2 0.3638
50.3 0.3630
50.4 0.3622
50.5 0.3615
50.6 0.3607
50.65 50.7 0.3600
50.8 0.3592
50.9 0.3584
51.0 0.3577
51.1 0.3569
51.2 0.3561
51.3 0.3553
51.4 0.3546
51.5 0.3538
51.6 0.3530
51.7 0.3522
51.8 0.3515
51.94 51.9 0.3500
52.0 0.3492
52.1 0.3484
52.2 0.3476
52.3 0.3469
52.4 0.3461
52.5 0.3453
52.6 0.3445
HUBUNGAN KUAT TEKAN KUBUS BETON dengan FAKTOR AIR
SEMEN (fas)

(BENDA UJI BERBENTUK SILINDER DIAMETER 150

mm, TINGGI 300 mm)
(AGGREGAT BATU TAK DIPECAH / ALAMI)

SEMEN TYPE I, II, & V

f'ck (Mpa) f`ck (Mpa) fas

52.7 0.3437
52.8 0.3429
52.9 0.3421
53.0 0.3413
53.1 0.3406
53.21 53.2 0.3400
53.3 0.3392
53.4 0.3384
53.5 0.3376
53.6 0.3369
53.7 0.3361
53.8 0.3353
53.9 0.3345
54.0 0.3337
54.1 0.3329
54.2 0.3321
54.3 0.3313
54.4 0.3306
54.48 54.5 0.3300
54.6 0.3292
54.7 0.3284
54.8 0.3276
54.9 0.3268
55.0 0.3260
55.1 0.3252
HUBUNGAN KUAT TEKAN KUBUS BETON dengan FAKTOR AIR
SEMEN (fas)

(BENDA UJI BERBENTUK SILINDER DIAMETER 150

mm, TINGGI 300 mm)
(AGGREGAT BATU TAK DIPECAH / ALAMI)

SEMEN TYPE I, II, & V

f'ck (Mpa) f`ck (Mpa) fas

55.2 0.3244
55.3 0.3237
55.4 0.3229
55.5 0.3221
55.6 0.3213
55.74 55.7 0.3200
55.8 0.3192
55.9 0.3184
56.0 0.3176
56.1 0.3168
56.2 0.3160
56.3 0.3152
56.4 0.3144
56.5 0.3137
56.6 0.3129
56.7 0.3121
56.8 0.3113
56.9 0.3105
57.00 57.0 0.3100
57.1 0.3092
57.2 0.3084
57.3 0.3076
57.4 0.3068
57.5 0.3060
57.6 0.3052
HUBUNGAN KUAT TEKAN KUBUS BETON dengan FAKTOR AIR
SEMEN (fas)

(BENDA UJI BERBENTUK SILINDER DIAMETER 150

mm, TINGGI 300 mm)
(AGGREGAT BATU TAK DIPECAH / ALAMI)

SEMEN TYPE I, II, & V

f'ck (Mpa) f`ck (Mpa) fas

57.7 0.3044
57.8 0.3036
57.9 0.3028
58.0 0.3020
58.1 0.3012
58.2 0.3004
58.25 58.3 0.3000
HUBUNGAN KUAT TEKAN KUBUS BETON dengan FAKTOR AIR
SEMEN (fas)

(BENDA UJI BERBENTUK SILINDER DIAMETER 150

mm, TINGGI 300 mm)
(AGGREGAT BATU PECAH)
SEMEN TYPE I, II, & V

f'c (Mpa) f`c (Mpa) fas

12.54 12.5 0.9000

12.6 0.8960
12.7 0.8920
12.79 12.8 0.8900
12.9 0.8863
13.0 0.8826
13.06 13.1 0.8800
13.2 0.8766
13.3 0.8731
13.35 13.4 0.8700
13.5 0.8668
13.5 0.8635
13.66 13.7 0.8600
13.8 0.8571
13.9 0.8541
14.00 14.0 0.8500
14.1 0.8471
14.2 0.8443
14.3 0.8414
14.35 14.4 0.8400
14.5 0.8373
14.5 0.8346
14.72 14.7 0.8300
14.8 0.8274
14.9 0.8249
15.0 0.8223
HUBUNGAN KUAT TEKAN KUBUS BETON dengan FAKTOR AIR
SEMEN (fas)

(BENDA UJI BERBENTUK SILINDER DIAMETER 150

mm, TINGGI 300 mm)
(AGGREGAT BATU PECAH)
SEMEN TYPE I, II, & V

f'c (Mpa) f`c (Mpa) fas

15.11 15.1 0.8200

15.2 0.8174
15.3 0.8149
15.4 0.8123
15.50 15.5 0.8100
15.6 0.8076
15.7 0.8051
15.8 0.8027
15.91 15.9 0.8000
16.0 0.7976
16.1 0.7951
16.2 0.7927
16.32 16.3 0.7900
16.4 0.7876
16.5 0.7852
16.6 0.7829
16.74 16.7 0.7800
16.8 0.7777
16.9 0.7753
17.0 0.7730
17.1 0.7707
17.17 17.2 0.7700
17.3 0.7677
17.4 0.7655
17.5 0.7632
17.61 17.6 0.7600
HUBUNGAN KUAT TEKAN KUBUS BETON dengan FAKTOR AIR
SEMEN (fas)

(BENDA UJI BERBENTUK SILINDER DIAMETER 150

mm, TINGGI 300 mm)
(AGGREGAT BATU PECAH)
SEMEN TYPE I, II, & V

f'c (Mpa) f`c (Mpa) fas

17.7 0.7578
17.8 0.7557
17.9 0.7535
18.0 0.7513
18.07 18.1 0.7500
18.2 0.7479
18.3 0.7457
18.4 0.7436
18.54 18.5 0.7400
18.6 0.7387
18.7 0.7374
18.8 0.7361
18.9 0.7347
19.0 0.7334
19.1 0.7321
19.2 0.7308
19.30 19.3 0.7300
19.4 0.7260
19.5 0.7220
19.55 19.6 0.7200
19.7 0.7181
19.8 0.7162
19.9 0.7143
20.0 0.7125
20.08 20.1 0.7100
20.2 0.7082
HUBUNGAN KUAT TEKAN KUBUS BETON dengan FAKTOR AIR
SEMEN (fas)

(BENDA UJI BERBENTUK SILINDER DIAMETER 150

mm, TINGGI 300 mm)
(AGGREGAT BATU PECAH)
SEMEN TYPE I, II, & V

f'c (Mpa) f`c (Mpa) fas

20.3 0.7065
20.4 0.7047
20.5 0.7030
20.6 0.7012
20.65 20.7 0.7000
20.8 0.6983
20.9 0.6967
21.0 0.6950
21.1 0.6933
21.2 0.6917
21.25 21.3 0.6900
21.4 0.6884
21.5 0.6869
21.6 0.6853
21.7 0.6838
21.8 0.6822
21.89 21.9 0.6800
22.0 0.6785
22.1 0.6770
22.2 0.6755
22.3 0.6739
22.4 0.6724
22.5 0.6709
22.55 22.6 0.6700
22.7 0.6686
22.8 0.6671
HUBUNGAN KUAT TEKAN KUBUS BETON dengan FAKTOR AIR
SEMEN (fas)

(BENDA UJI BERBENTUK SILINDER DIAMETER 150

mm, TINGGI 300 mm)
(AGGREGAT BATU PECAH)
SEMEN TYPE I, II, & V

f'c (Mpa) f`c (Mpa) fas

22.9 0.6657
23.0 0.6643
23.1 0.6629
23.2 0.6614
23.25 23.3 0.6600
23.4 0.6586
23.5 0.6573
23.6 0.6559
23.7 0.6545
23.8 0.6532
23.9 0.6518
23.98 24.0 0.6500
24.1 0.6487
24.2 0.6474
24.3 0.6461
24.4 0.6447
24.5 0.6434
24.6 0.6421
24.74 24.7 0.6400
24.8 0.6387
24.9 0.6374
25.0 0.6362
25.1 0.6349
25.2 0.6336
25.3 0.6323
25.4 0.6310
HUBUNGAN KUAT TEKAN KUBUS BETON dengan FAKTOR AIR
SEMEN (fas)

(BENDA UJI BERBENTUK SILINDER DIAMETER 150

mm, TINGGI 300 mm)
(AGGREGAT BATU PECAH)
SEMEN TYPE I, II, & V

f'c (Mpa) f`c (Mpa) fas

25.52 25.5 0.6300

25.6 0.6287
25.7 0.6275
25.8 0.6262
25.9 0.6249
26.0 0.6237
26.1 0.6224
26.2 0.6211
26.31 26.3 0.6200
26.4 0.6188
26.5 0.6176
26.6 0.6163
26.7 0.6151
26.8 0.6139
26.9 0.6127
27.0 0.6115
27.13 27.1 0.6100
27.2 0.6088
27.3 0.6076
27.4 0.6063
27.5 0.6051
27.6 0.6039
27.7 0.6027
27.8 0.6015
27.9 0.6002
27.95 28.0 0.6000
HUBUNGAN KUAT TEKAN KUBUS BETON dengan FAKTOR AIR
SEMEN (fas)

(BENDA UJI BERBENTUK SILINDER DIAMETER 150

mm, TINGGI 300 mm)
(AGGREGAT BATU PECAH)
SEMEN TYPE I, II, & V

f'c (Mpa) f`c (Mpa) fas

28.1 0.5988
28.2 0.5976
28.3 0.5964
28.4 0.5952
28.5 0.5940
28.6 0.5928
28.7 0.5916
28.78 28.8 0.5900
28.9 0.5888
29.0 0.5876
29.1 0.5864
29.2 0.5852
29.3 0.5840
29.4 0.5829
29.5 0.5817
29.62 29.6 0.5800
29.7 0.5788
29.8 0.5776
29.9 0.5765
30.0 0.5753
30.1 0.5741
30.2 0.5729
30.3 0.5718
30.4 0.5706
30.47 30.5 0.5700
30.6 0.5689
HUBUNGAN KUAT TEKAN KUBUS BETON dengan FAKTOR AIR
SEMEN (fas)

(BENDA UJI BERBENTUK SILINDER DIAMETER 150

mm, TINGGI 300 mm)
(AGGREGAT BATU PECAH)
SEMEN TYPE I, II, & V

f'c (Mpa) f`c (Mpa) fas

30.7 0.5677
30.8 0.5666
30.9 0.5654
31.0 0.5643
31.1 0.5631
31.2 0.5620
31.34 31.3 0.5600
31.4 0.5589
31.5 0.5577
31.6 0.5566
31.7 0.5555
31.8 0.5543
31.9 0.5532
32.0 0.5520
32.1 0.5509
32.22 32.2 0.5500
32.3 0.5489
32.4 0.5478
32.5 0.5466
32.6 0.5455
32.7 0.5444
32.8 0.5433
32.9 0.5421
33.0 0.5410
33.11 33.1 0.5400
33.2 0.5389
HUBUNGAN KUAT TEKAN KUBUS BETON dengan FAKTOR AIR
SEMEN (fas)

(BENDA UJI BERBENTUK SILINDER DIAMETER 150

mm, TINGGI 300 mm)
(AGGREGAT BATU PECAH)
SEMEN TYPE I, II, & V

f'c (Mpa) f`c (Mpa) fas

33.3 0.5378
33.4 0.5368
33.5 0.5357
33.6 0.5346
33.7 0.5335
33.8 0.5325
33.9 0.5314
34.04 34.0 0.5300
34.1 0.5289
34.2 0.5279
34.3 0.5268
34.4 0.5258
34.5 0.5247
34.6 0.5237
34.7 0.5226
34.8 0.5216
34.9 0.5205
34.99 35.0 0.5200
35.1 0.5190
35.2 0.5180
35.3 0.5169
35.4 0.5159
35.5 0.5149
35.6 0.5139
35.7 0.5129
35.8 0.5118
HUBUNGAN KUAT TEKAN KUBUS BETON dengan FAKTOR AIR
SEMEN (fas)

(BENDA UJI BERBENTUK SILINDER DIAMETER 150

mm, TINGGI 300 mm)
(AGGREGAT BATU PECAH)
SEMEN TYPE I, II, & V

f'c (Mpa) f`c (Mpa) fas

35.9 0.5108
35.97 36.0 0.5100
36.1 0.5090
36.2 0.5081
36.3 0.5071
36.4 0.5061
36.5 0.5051
36.6 0.5042
36.7 0.5032
36.8 0.5022
36.9 0.5013
37.00 37.0 0.5000
37.1 0.4991
37.2 0.4981
37.3 0.4972
37.4 0.4963
37.5 0.4953
37.6 0.4944
37.7 0.4935
37.8 0.4925
37.9 0.4916
38.0 0.4907
38.07 38.1 0.4900
38.2 0.4891
38.3 0.4882
38.4 0.4873
HUBUNGAN KUAT TEKAN KUBUS BETON dengan FAKTOR AIR
SEMEN (fas)

(BENDA UJI BERBENTUK SILINDER DIAMETER 150

mm, TINGGI 300 mm)
(AGGREGAT BATU PECAH)
SEMEN TYPE I, II, & V

f'c (Mpa) f`c (Mpa) fas

38.5 0.4865
38.6 0.4856
38.7 0.4847
38.8 0.4838
38.9 0.4829
39.0 0.4820
39.1 0.4812
39.20 39.2 0.4800
39.3 0.4791
39.4 0.4783
39.5 0.4774
39.6 0.4766
39.7 0.4757
39.8 0.4748
39.9 0.4740
40.0 0.4731
40.1 0.4722
40.2 0.4714
40.3 0.4705
40.36 40.4 0.4700
40.5 0.4692
40.6 0.4684
40.7 0.4675
40.8 0.4667
40.9 0.4659
41.0 0.4651
HUBUNGAN KUAT TEKAN KUBUS BETON dengan FAKTOR AIR
SEMEN (fas)

(BENDA UJI BERBENTUK SILINDER DIAMETER 150

mm, TINGGI 300 mm)
(AGGREGAT BATU PECAH)
SEMEN TYPE I, II, & V

f'c (Mpa) f`c (Mpa) fas

41.1 0.4643
41.2 0.4634
41.3 0.4626
41.4 0.4618
41.5 0.4610
41.58 41.6 0.4600
41.7 0.4592
41.8 0.4584
41.9 0.4576
42.0 0.4568
42.1 0.4560
42.2 0.4552
42.3 0.4544
42.4 0.4536
42.5 0.4528
42.6 0.4520
42.7 0.4512
42.83 42.8 0.4500
42.9 0.4492
43.0 0.4484
43.1 0.4477
43.2 0.4469
43.3 0.4461
43.4 0.4453
43.5 0.4445
43.6 0.4437
HUBUNGAN KUAT TEKAN KUBUS BETON dengan FAKTOR AIR
SEMEN (fas)

(BENDA UJI BERBENTUK SILINDER DIAMETER 150

mm, TINGGI 300 mm)
(AGGREGAT BATU PECAH)
SEMEN TYPE I, II, & V

f'c (Mpa) f`c (Mpa) fas

43.7 0.4430
43.8 0.4422
43.9 0.4414
44.0 0.4406
44.11 44.1 0.4400
44.2 0.4392
44.3 0.4385
44.4 0.4377
44.5 0.4369
44.6 0.4362
44.7 0.4354
44.8 0.4347
44.9 0.4339
45.0 0.4331
45.1 0.4324
45.2 0.4316
45.3 0.4308
45.42 45.4 0.4300
45.5 0.4292
45.6 0.4285
45.7 0.4277
45.8 0.4270
45.9 0.4262
46.0 0.4255
46.1 0.4247
46.2 0.4239
HUBUNGAN KUAT TEKAN KUBUS BETON dengan FAKTOR AIR
SEMEN (fas)

(BENDA UJI BERBENTUK SILINDER DIAMETER 150

mm, TINGGI 300 mm)
(AGGREGAT BATU PECAH)
SEMEN TYPE I, II, & V

f'c (Mpa) f`c (Mpa) fas

46.3 0.4232
46.4 0.4224
46.5 0.4217
46.6 0.4209
46.74 46.7 0.4200
46.8 0.4193
46.9 0.4185
47.0 0.4178
47.1 0.4170
47.2 0.4163
47.3 0.4155
47.4 0.4148
47.5 0.4140
47.6 0.4133
47.7 0.4125
47.8 0.4118
47.9 0.4110
48.0 0.4103
48.08 48.1 0.4100
48.2 0.4092
48.3 0.4085
48.4 0.4077
48.5 0.4070
48.6 0.4062
48.7 0.4055
48.8 0.4047
HUBUNGAN KUAT TEKAN KUBUS BETON dengan FAKTOR AIR
SEMEN (fas)

(BENDA UJI BERBENTUK SILINDER DIAMETER 150

mm, TINGGI 300 mm)
(AGGREGAT BATU PECAH)
SEMEN TYPE I, II, & V

f'c (Mpa) f`c (Mpa) fas

48.9 0.4040
49.0 0.4032
49.1 0.4025
49.2 0.4017
49.3 0.4010
49.41 49.4 0.4000
49.5 0.3992
49.6 0.3985
49.7 0.3977
49.8 0.3970
49.9 0.3962
50.0 0.3955
50.1 0.3947
50.2 0.3939
50.3 0.3932
50.4 0.3924
50.5 0.3917
50.6 0.3909
50.73 50.7 0.3900
50.8 0.3892
50.9 0.3885
51.0 0.3877
51.1 0.3869
51.2 0.3862
51.3 0.3854
51.4 0.3846
HUBUNGAN KUAT TEKAN KUBUS BETON dengan FAKTOR AIR
SEMEN (fas)

(BENDA UJI BERBENTUK SILINDER DIAMETER 150

mm, TINGGI 300 mm)
(AGGREGAT BATU PECAH)
SEMEN TYPE I, II, & V

f'c (Mpa) f`c (Mpa) fas

51.5 0.3838
51.6 0.3831
51.7 0.3823
51.8 0.3815
51.9 0.3808
52.03 52.0 0.3800
52.1 0.3792
52.2 0.3785
52.3 0.3777
52.4 0.3769
52.5 0.3762
52.6 0.3754
52.7 0.3746
52.8 0.3738
52.9 0.3731
53.0 0.3723
53.1 0.3715
53.2 0.3708
53.33 53.3 0.3700
53.4 0.3692
53.5 0.3684
53.6 0.3677
53.7 0.3669
53.8 0.3661
53.9 0.3653
54.0 0.3646
HUBUNGAN KUAT TEKAN KUBUS BETON dengan FAKTOR AIR
SEMEN (fas)

(BENDA UJI BERBENTUK SILINDER DIAMETER 150

mm, TINGGI 300 mm)
(AGGREGAT BATU PECAH)
SEMEN TYPE I, II, & V

f'c (Mpa) f`c (Mpa) fas

54.1 0.3638
54.2 0.3630
54.3 0.3622
54.4 0.3615
54.5 0.3607
54.62 54.6 0.3600
54.7 0.3592
54.8 0.3584
54.9 0.3577
55.0 0.3569
55.1 0.3561
55.2 0.3553
55.3 0.3545
55.4 0.3537
55.5 0.3530
55.6 0.3522
55.7 0.3514
55.8 0.3506
55.90 55.9 0.3500
56.0 0.3492
56.1 0.3484
56.2 0.3477
56.3 0.3469
56.4 0.3461
56.5 0.3453
56.6 0.3445
HUBUNGAN KUAT TEKAN KUBUS BETON dengan FAKTOR AIR
SEMEN (fas)

(BENDA UJI BERBENTUK SILINDER DIAMETER 150

mm, TINGGI 300 mm)
(AGGREGAT BATU PECAH)
SEMEN TYPE I, II, & V

f'c (Mpa) f`c (Mpa) fas

56.7 0.3437
56.8 0.3430
56.9 0.3422
57.0 0.3414
57.1 0.3406
57.18 57.2 0.3400
57.3 0.3392
57.4 0.3384
57.5 0.3376
57.6 0.3369
57.7 0.3361
57.8 0.3353
57.9 0.3345
58.0 0.3337
58.1 0.3329
58.2 0.3321
58.3 0.3313
58.4 0.3306
58.45 58.5 0.3300
58.6 0.3292
58.7 0.3284
58.8 0.3276
58.9 0.3269
59.0 0.3261
59.1 0.3253
59.2 0.3245
HUBUNGAN KUAT TEKAN KUBUS BETON dengan FAKTOR AIR
SEMEN (fas)

(BENDA UJI BERBENTUK SILINDER DIAMETER 150

mm, TINGGI 300 mm)
(AGGREGAT BATU PECAH)
SEMEN TYPE I, II, & V

f'c (Mpa) f`c (Mpa) fas

59.3 0.3237
59.4 0.3229
59.5 0.3221
59.6 0.3213
59.72 59.7 0.3200
59.8 0.3192
59.9 0.3184
60.0 0.3176
60.1 0.3169
60.2 0.3161
60.3 0.3153
60.4 0.3145
60.5 0.3137
60.6 0.3129
60.7 0.3121
60.8 0.3113
60.9 0.3106
60.99 61.0 0.3100
61.1 0.3094
61.2 0.3088
61.3 0.3082
61.4 0.3076
61.5 0.3070
61.6 0.3064
61.7 0.3058
61.8 0.3052
HUBUNGAN KUAT TEKAN KUBUS BETON dengan FAKTOR AIR
SEMEN (fas)

(BENDA UJI BERBENTUK SILINDER DIAMETER 150

mm, TINGGI 300 mm)
(AGGREGAT BATU PECAH)
SEMEN TYPE I, II, & V

f'c (Mpa) f`c (Mpa) fas

61.9 0.3046
62.0 0.3040
62.1 0.3034
62.2 0.3028
62.3 0.3022
62.4 0.3016
62.5 0.3010
62.6 0.3004
62.65 62.7 0.3000