BAB IV
MIX DESIGN
4.1.1. Tujuan
Untuk memperoleh benda uji beton yang digunakan sebagai pengujian
subbab selanjutnya seperti uji slump berat isi dan kuat tekan
TEKNOLOGI BETON 96
LABORATORIUM STRUKTUR DAN BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL-FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN
PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
JL.PHH Mustofa no.23 Bandung-40124 telp. 022-7272215
4.1.2. Alat
Peralatan yang digunakan dalam pembuatan benda uji adalah:
1. Cetakan.
2. Sendok cekung dan sendok adukan.
3. Sendok perata (roskam).
4. Tongkat pemadat.
5. Lap atau ember.
6. Oli.
4.1.3. Bahan
Bahan yang digunakan dalam pembuatan benda uji adalah beton segar
yang baru dikeluarkan dari concrete mixer.
4.1.4. Prosedur
Ada 6 langkah yang harus dilakukan dalam percobaan ini. Berikut adalah
langkah-langkah yang dilakukan untuk melakukan percobaan ini:
1. Cetakan yang akan dipakai dibersihkan dengan sikat kawat sampai
bersih;
2. Cetakan dipasang dan perhatikan pada sambungan jangan sampai ada
celah;
3. Cetakan dilumuri dengan oli agar hasil cetakan mudah dibongkar;
4. Pemadatan dengan tongkat pemadat. Cetakan diisi dengan adukan
beton selama 3 lapis, tiap lapisan dipadatkan dengan cara menusuk 25
kali tusukan secara merata. Pada saat melakukan pemadatan lapisan
pertama, tongkat pemadat tidak boleh mengenai dasar cetakan dan
pada saat pemadatan lapisan kedua dan ketiga tongkat pemadat
diperbolehkan masuk ± 2,5 mm kedalam lapisan dibawahnya;
5. Setelah selesai melakukan pemadatan, sisi cetakan diketuk dengan
palu karet perlahan-lahan agar rongga bekas tusukan tertutup dan
TEKNOLOGI BETON 97
LABORATORIUM STRUKTUR DAN BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL-FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN
PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
JL.PHH Mustofa no.23 Bandung-40124 telp. 022-7272215
4.1.5. Data
Sifat Fisik Bahan yang dikirim Batu Pecah dari Daerah Gunung Logandar,
Pasir Beton dari Daerah Cimalaka dan Semen Portland Tipe 1,
dipergunakan untuk campuran Beton / Mix design:
TEKNOLOGI BETON 98
LABORATORIUM STRUKTUR DAN BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL-FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN
PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
JL.PHH Mustofa no.23 Bandung-40124 telp. 022-7272215
(MIX Design)
SKSNI – 2000
Tabel 4.1 Isian Perencanaan Campuran Beton
NO URAIAN TABEL/GRAFIK NILAI
1 Kuat Tekan yang disyaratkan Ditetapkan K – 225 kg/cm2
Fc1 = 18,675 MPa pada 28 hari
2 Standar Deviasi Ditetapkan 4,2 MPa (42 kg/cm2)
3 Nilai tambah (margin) 1,64 * s 6,888 MPa (68,88 kg/cm2)
4 Kuat Tekan rata-rata yang 1+3 25,653 MPa (256,53 kg/cm2)
ditargetkan
5 Jenis Semen Ditetapkan Tipe I Tiga Roda
6 Jenis Agregat Kasar Ditetapkan Batu Pecah Ex. Gn. Lagadar
Jenis Agregat Halus Pasir Beton Ex. Cimalaka
7 Faktor Air Semen Bebas Tabel 2 Grafik 1 0,615
8 Faktor Air Semen Maksimum Tabel 4 0,6 (nilai terendah)
9 Slump rencana Ditetapkan 60 – 180 mm
10 Ukuran Maksimum Butiran - 20 mm
11 Kadar Air Bebas Tabel 3 205 kg/m3
12 Kadar Semen 11 : 8 341,667 kg/m3
13 Kadar Semen Minimum Ditetapkan kg/m3
14 Kadar Semen Maksimum kg/m3
15 Faktor Air Semen yang
disesuaikan
16 Susunan besar butir agregat Diketahui Gradasi/susunan
halus Sedang No 2
17 Susunan Agregat Kasar atau Grafik -
Gabungan
18 Persen Agregat Halus Grafik 13 s/d 15 atau 41 %
Persen Agregat Kasar perhitungan 59 %
TEKNOLOGI BETON 99
LABORATORIUM STRUKTUR DAN BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL-FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN
PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
JL.PHH Mustofa no.23 Bandung-40124 telp. 022-7272215
1
Volume Benda Uji (silinder) = 4 𝑥 0,12 𝑥 0,2 = 1,57079 x 10−3 cm3
1. Semen = 341.667 kg
2. Agregat Halus = 753.7153 kg
3. Agregat Kasar = 1084.6147 kg
4. Air = 205 kg
4.2.1. Tujuan
Untuk memperoleh besaran kekentalanatau kelecakan (slump) dari suatu
adukan beton.
4.2.2. Alat
Alat yang digunakan yaitu:
1. Kerucut abrams sebagai cetakan slump. Diameter bawah 30 cm,
diameter atas 10 cm, tinggi 30 cm.
2. Tongkat pemadat bulat dengan panjang ± 60 cm diameter 10-16 mm.
3. Pelat Logam rata dan kedap air sebagai alas.
4. Sendok adukan.
5. Penggaris.
6. Palu karet.
4.2.3. Bahan
Bahan yang digunakan untuk melakukan uji slump beton adalah sebagai
berikut:
Beton Segar (fresh concrete) yang diambil secara acak agar dapat
mewakili beton secara keseluruhan.
4.2.4. Prosedur
Ada 4 langkah yang harus dilakukan dalam percobaan ini. Berikut adalah
langkah-langkah yang dilakukan untuk melakukan percobaan ini:
1. Cetakan dan plat dibasahi dengan kain basah;
2. Corong diletakkan di atas pelat yang kokoh;
3. Cetakan diisi sampai penuh dengan beton segar dalam 3 lapis : tiap-
tiap lapisan ± sepertiga isi cetakan dan setiap lapisan ditusuk dengan
tongkat pemadat sebanyak 25 kali secara merata, tongkat harus masuk
sampai lapisan bagian bawah tiap permukaan;
4. Cetakan diangkat perlahan tegak lurus keatas. Ukur nilai slump
dengan membalikkan kerucut Abrams disebelahnya, lalu hitung
penurunan tingginya.
4.2.5 Data
Pemeriksaan
A.Penurunan 1 (cm) 5
B.Penurunan 2 (cm) 7
C.Penurunan rata-rata (cm) 6
Keterangan : Slump rencana 60mm-180mm
Contoh Perhitungan :
𝑝𝑒𝑛𝑢𝑟𝑢𝑛𝑎𝑛1 + 𝑝𝑒𝑛𝑢𝑟𝑢𝑛𝑎𝑛2
Penurunan rata-rata = 2
5+7
= 2
= 6𝑐𝑚
4.3.1. Tujuan
Menentukan berat isi beton. Berat isi beton adalah berat beton per satuan isi.
4.3.2. Alat
Alat alat yang di gunakan dalam percobaan adalah:
1. Timbangan dengan ketelitian 0.3% dari berat contoh.
2. Tongkat pemadatan dengan diameter 16 mm dan panjang 60 cm. Ujung
dibulatkan dan terbuat dari baja tahan karat.
3. Alat perata.
4. Pengaris.
5. Wadah untuk memasukan adukan (mold).
4.3.3. Bahan
Bahan yang digunakan pada pengujian ini adalah adukan segar beton yang
sudah di mix.
4.3.4. Prosedur
Ada 5 langkah prosedur yang dilakukan dalam percobaan ini. Berikut adalah
langkah yang dilakukan dalam percobaan ini:
1. Berat takan ditimbang dan dicatat (W1);
2. Takaran diisi dengan benda uji dalam tiga lapis;
3. Tiap-tiap lapis dipadatkan dengan 25 kali tusukan secara merata. Pada
pemadatan lapis pertama, tongkat tidak boleh mengenai dasar takaran.
Pemadatan kedua dan ketiga, tusukan tongkat kira-kira sampai 2,5 cm
4.3.5. Data
Data yang didapatkan dari hasil pengujian adalah:
Kekuatan tekan beton adalah beban persatuan luas yang menyebabkan beton
hancur. Oleh karena itu dalam penggunaanya perlu dicari berapa nilai kuat tekan
betonnya agar sesuai dengan kebutuhan struktur yang direncanakan.
4.4.1 Tujuan
Untuk mengetahui kekuatan tekan karakteristik dari beton keras.
4.4.2 Alat
Peralatan yang digunakan yaitu:
1. Universal Testing Machine (UTM).
2. Cetakan benda uji silinder maupun kubus.
3. Plat baja.
4. Peralatan pendukung lainnya.
4.4.3. Bahan
Bahan yang digunakan selama pratikum adalah beton, silinder yang telah
cukup umur untuk di test dalam keadaan kering.
4.4.4. Prosedur
Ada 6 langkah yang dilakukan dalam percobaan ini. Berikut langkah-
langkah yang dilakukan dalam percobaan ini:
1. Benda uji diambil dari perendaman lalu dikeringkan;
2. Berat benda uji ditimbang dan diukur permukaan yang akan ditekan,
tentukan luas permukaannya;
3. Benda uji diletakkan pada mesin tekan secara simetris;
4. Jalankan mesin dengan penambahan secara perlahan;
4.4. Analisis
Dalam perencanaan beton sangat penting mempertimbakan kadungan
air semen dan agregat yang akan dicampurkan sebagai bahan pemburatan
beton untuk itu perhitungan dan perencanaan kuat tekan yang direncakannya
harus dipenuhi yang mana kuat tekan beton bergantung kepada faktor air
semen (FAS) sedangkan campuran agregat kasar dan halus sebagai faktor
yang berpengaruh pada kelecakan adukan beton, demi mencapai target mutu
beton yang disyaratkan perlu adanya perhitungan yang memastikan kuat
tekan yang akan dihasilkan dari percobaan akan memenuhi syarat kuat tekan
yang diharapkan, hal ini yang akan menjadi acuan kami untuk melakukan
pengujian mix design baik itu slum, kuat tekan ataupun berat isi.
4.5. Kesimpulan
Dari hasil perhitungan pembuatan benda uji (beton segar) didapatkan
bobot dari agregat kasar, agregat halus, semen dan air untuk pembuatan
beton dengan kuat tengan rata rata rencana sebesar 225 kg/cm2 dan 25,635
MPa.
Dari hasil pengujian data slum, didapatkan hasil penurunan 1 dan 2
yaitu sebesar 5 dan 7 sehingga di dapatkan hasil rata-rata penurunan slump
sebesar 7 cm. Hasil ini sudah sesui dengan slum rencana yaitu sebesar 6–18
cm.
Dari hasil pengujian data berat isi beton didapatkan hasil berat isi
beton segar sebesar 2,36 gram/cmᶾ, sedangkan berat isi beton rencan 2,385
gram/cmᶾ. Dengan demikian berat isi beton rencana tidak tercapai karna
berat isi dipengujian berbeda dengan berat isi yang di rencanakan.
Dari hasil pengujian didapatkan kuat tekan beton rata-rata sebesar,
18,22 Mpa sedangkan kuat rata-rata pada 7 hari pengujian yang
direncanakan adalah sebesar 16,66 Mpa maka dari itu praktikum yang
dilakukan oleh kelompok kami sudah memenuhi syarat yang direncanakan.