Anda di halaman 1dari 16

LABORATORIUM STRUKTUR DAN BAHAN

JURUSAN TEKNIK SIPIL-FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN


PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
JL.PHH Mustofa no.23 Bandung-40124 telp. 022-7272215

BAB IV
MIX DESIGN

4.1. Pembuatan Benda Uji


Dalam dunia teknik sipil, teknologi mengenai beton merupakan hal yang
wajib untuk dipahami secara teoritis maupun praktis mengingat bahwa beton
merupakan salah satu material paling penting di dalam dunia konstruksi
menyangkut kegunaannya sebagai struktur dari sebuah bangunan. Beton sendiri
memiliki banyak nama dan jenisnya bergantung pada konstruksi apa yang akan
dibuat. Dalam laporan ini akan membahas mengenai proses pembuatan beton
khususnya untuk beton pracetak, dimulai dari pengukuran berat setiap material
penyusun, hingga proses Testing mutu beton sebagai aplikasi dari mata kuliah
teknologi beton.
Teknologi pembuatan beton, dapat dimulai dari menghitung perbandingan
antara agregat kasar (kerikil), agregat halus (pasir), semen, dan air secara teoritis.
Setelah didapat perbandingan, barulah praktikum dilakukan dengan menimbang
setiap material yang telah dihitung secara teoritis. Setelah proses pengukuran
massa, proses pencampuran material-material dalam mixer dilakukan, sampai
pada proses mencetak beton dalam silinder dan proses perawatan sehingga
diharapkan saat melakukan pengujian, mutu beton yang tercatat sesuai dengan apa
yang kami harapkan.
Dengan melakukan praktikum teknologi beton ini, diharapkan mahasiswa
untuk bisa menerapkan cara membuat beton dan bisa menerapkannya dalam dunia
pekerjaan nanti dengan menghasilkan beton dengan kualitas tinggi.

4.1.1. Tujuan
Untuk memperoleh benda uji beton yang digunakan sebagai pengujian
subbab selanjutnya seperti uji slump berat isi dan kuat tekan

TEKNOLOGI BETON 96
LABORATORIUM STRUKTUR DAN BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL-FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN
PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
JL.PHH Mustofa no.23 Bandung-40124 telp. 022-7272215

4.1.2. Alat
Peralatan yang digunakan dalam pembuatan benda uji adalah:
1. Cetakan.
2. Sendok cekung dan sendok adukan.
3. Sendok perata (roskam).
4. Tongkat pemadat.
5. Lap atau ember.
6. Oli.

4.1.3. Bahan
Bahan yang digunakan dalam pembuatan benda uji adalah beton segar
yang baru dikeluarkan dari concrete mixer.

4.1.4. Prosedur
Ada 6 langkah yang harus dilakukan dalam percobaan ini. Berikut adalah
langkah-langkah yang dilakukan untuk melakukan percobaan ini:
1. Cetakan yang akan dipakai dibersihkan dengan sikat kawat sampai
bersih;
2. Cetakan dipasang dan perhatikan pada sambungan jangan sampai ada
celah;
3. Cetakan dilumuri dengan oli agar hasil cetakan mudah dibongkar;
4. Pemadatan dengan tongkat pemadat. Cetakan diisi dengan adukan
beton selama 3 lapis, tiap lapisan dipadatkan dengan cara menusuk 25
kali tusukan secara merata. Pada saat melakukan pemadatan lapisan
pertama, tongkat pemadat tidak boleh mengenai dasar cetakan dan
pada saat pemadatan lapisan kedua dan ketiga tongkat pemadat
diperbolehkan masuk ± 2,5 mm kedalam lapisan dibawahnya;
5. Setelah selesai melakukan pemadatan, sisi cetakan diketuk dengan
palu karet perlahan-lahan agar rongga bekas tusukan tertutup dan

TEKNOLOGI BETON 97
LABORATORIUM STRUKTUR DAN BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL-FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN
PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
JL.PHH Mustofa no.23 Bandung-40124 telp. 022-7272215

gelembung air keluar, lalu ratakan permukaan beton dan tutuplah


dengan kain basah atau bahan yang kedap air dan tahan karat,
kemudian biarkan beton dalam cetakan selama ± 24 jam dan
tempatkan di tempat yang bebas getaran dan terlindung;
6. Setelah 24 jam, benda uji dibuka dan dikeluarkan dari cetakan, lalu
rendam benda uji dalam air atau bak perendam, perendaman diambil
sebelum pengujian dilakukan.

4.1.5. Data
Sifat Fisik Bahan yang dikirim Batu Pecah dari Daerah Gunung Logandar,
Pasir Beton dari Daerah Cimalaka dan Semen Portland Tipe 1,
dipergunakan untuk campuran Beton / Mix design:

1. Modulus Kehalusan Pasir (FM) : 2,636


2. Berat isi Lepas Pasir : 1,391 gr/cm3
3. Berat Jenis Relatif Pasir : 2,67
4. Penyerapan Pasir : 4,384 %
5. Kadar Air Pasir lapangan : 4,384 %
6. Gradasi Pasir : susunan butir 2
7. Bj Relatif Agregat Kasar : 2,702
8. Berat Isi Lepas Agregat Kasar : 1,527 gr/cm3
9. Penyerapan Agregat Kasar : 4,43 %
10. Kadar Air Agregat Kasar : 4,43 %
11. Maksimum Butiran : 20 mm
12. Berat Jenis Semen : 3,0403
13. Berat Isi Lepas Semen : 1,081 gr/cm3
14. Slump Rencana : 60 – 180 mm
15. Kuat Tekan yang Disyaratkan : K – 225 kg/cm2
Fc1 = 18,675 Mpa

TEKNOLOGI BETON 98
LABORATORIUM STRUKTUR DAN BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL-FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN
PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
JL.PHH Mustofa no.23 Bandung-40124 telp. 022-7272215

(MIX Design)
SKSNI – 2000
Tabel 4.1 Isian Perencanaan Campuran Beton
NO URAIAN TABEL/GRAFIK NILAI
1 Kuat Tekan yang disyaratkan Ditetapkan K – 225 kg/cm2
Fc1 = 18,675 MPa pada 28 hari
2 Standar Deviasi Ditetapkan 4,2 MPa (42 kg/cm2)
3 Nilai tambah (margin) 1,64 * s 6,888 MPa (68,88 kg/cm2)
4 Kuat Tekan rata-rata yang 1+3 25,653 MPa (256,53 kg/cm2)
ditargetkan
5 Jenis Semen Ditetapkan Tipe I Tiga Roda
6 Jenis Agregat Kasar Ditetapkan Batu Pecah Ex. Gn. Lagadar
Jenis Agregat Halus Pasir Beton Ex. Cimalaka
7 Faktor Air Semen Bebas Tabel 2 Grafik 1 0,615
8 Faktor Air Semen Maksimum Tabel 4 0,6 (nilai terendah)
9 Slump rencana Ditetapkan 60 – 180 mm
10 Ukuran Maksimum Butiran - 20 mm
11 Kadar Air Bebas Tabel 3 205 kg/m3
12 Kadar Semen 11 : 8 341,667 kg/m3
13 Kadar Semen Minimum Ditetapkan kg/m3
14 Kadar Semen Maksimum kg/m3
15 Faktor Air Semen yang
disesuaikan
16 Susunan besar butir agregat Diketahui Gradasi/susunan
halus Sedang No 2
17 Susunan Agregat Kasar atau Grafik -
Gabungan
18 Persen Agregat Halus Grafik 13 s/d 15 atau 41 %
Persen Agregat Kasar perhitungan 59 %

19 Berat Jenis Relatif Agregat Diketahui Gabungan


(Kering Permukaan) 2,67
20 Berat Isi Beton Grafik 16 2385 kg/m3

TEKNOLOGI BETON 99
LABORATORIUM STRUKTUR DAN BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL-FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN
PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
JL.PHH Mustofa no.23 Bandung-40124 telp. 022-7272215

21 Kadar Air Agregat Gabungan 20 – (12 + 11) 1838,35 kg/m3


NO URAIAN TABEL/GRAFIK NILAI
22 Kadar Agregat Halus 18 * 21 753,7153 kg/m3
23 Kadar Agregat Kasar 21 – 22 1084,6147 kg/m3

Proporsi Campuran Untuk K – 225 kg/cm2 dalam keadaan Agregat Jenuh


Kering Permukaan

1
Volume Benda Uji (silinder) = 4 𝑥 0,12 𝑥 0,2 = 1,57079 x 10−3 cm3

1. Semen = 341.667 kg
2. Agregat Halus = 753.7153 kg
3. Agregat Kasar = 1084.6147 kg
4. Air = 205 kg

4.1.6. Contoh Perhitungan


K = 225 kg/cm2
Fc’= 0,83 k
Fc’= 0,83 x 200 kg/cm2 = 186,75 kg/cm2
166 kg/cm2 = 18,675 Mpa
A. Kuat tekan yang disarankan = 25,653 Mpa
B. Standard deviasi = 4,2 Mpa
C. Nilai tambah = 1,64 x s
= 1,64 x 4,2 Mpa
= 6,888 Mpa
Kuat tekan rata-rata yang ditargetkan = A+C
= +6,888

TEKNOLOGI BETON 100


LABORATORIUM STRUKTUR DAN BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL-FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN
PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
JL.PHH Mustofa no.23 Bandung-40124 telp. 022-7272215

4.2. Pemeriksaan Slump Beton


Uji Slump adalah suatu uji empiris/metode yang digunakan untuk
menentukan konsistensi/kekakuan (dapat dikerjakan atau tidak) dari campuran
beton segar (fresh concrete) untuk menentukan tingkat workability nya. Kekakuan
dalam suatu campuran beton menunjukkan berapa banyak air yang digunakan.
Untuk itu uji slump menunjukkan apakah campuran beton kekurangan, kelebihan,
atau cukup air.

4.2.1. Tujuan
Untuk memperoleh besaran kekentalanatau kelecakan (slump) dari suatu
adukan beton.

4.2.2. Alat
Alat yang digunakan yaitu:
1. Kerucut abrams sebagai cetakan slump. Diameter bawah 30 cm,
diameter atas 10 cm, tinggi 30 cm.
2. Tongkat pemadat bulat dengan panjang ± 60 cm diameter 10-16 mm.
3. Pelat Logam rata dan kedap air sebagai alas.
4. Sendok adukan.
5. Penggaris.
6. Palu karet.

4.2.3. Bahan
Bahan yang digunakan untuk melakukan uji slump beton adalah sebagai
berikut:
Beton Segar (fresh concrete) yang diambil secara acak agar dapat
mewakili beton secara keseluruhan.

TEKNOLOGI BETON 101


LABORATORIUM STRUKTUR DAN BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL-FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN
PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
JL.PHH Mustofa no.23 Bandung-40124 telp. 022-7272215

4.2.4. Prosedur
Ada 4 langkah yang harus dilakukan dalam percobaan ini. Berikut adalah
langkah-langkah yang dilakukan untuk melakukan percobaan ini:
1. Cetakan dan plat dibasahi dengan kain basah;
2. Corong diletakkan di atas pelat yang kokoh;
3. Cetakan diisi sampai penuh dengan beton segar dalam 3 lapis : tiap-
tiap lapisan ± sepertiga isi cetakan dan setiap lapisan ditusuk dengan
tongkat pemadat sebanyak 25 kali secara merata, tongkat harus masuk
sampai lapisan bagian bawah tiap permukaan;
4. Cetakan diangkat perlahan tegak lurus keatas. Ukur nilai slump
dengan membalikkan kerucut Abrams disebelahnya, lalu hitung
penurunan tingginya.

TEKNOLOGI BETON 102


LABORATORIUM STRUKTUR DAN BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL-FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN
PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
JL.PHH Mustofa no.23 Bandung-40124 telp. 022-7272215

4.2.5 Data

Dari praktikum yg dilakukan di dapatkan data sebagai berikut:

Tabel 4.2 Hasil Pengujia Slum


Uji Tanggal : 28-11-2016 Mutu Beton : K- 225 Kg/cm2

Selesai Tanggal : 28-11-2016 Kuat Tekan Rencana : 25,653 Mpa

Diperiksa Oleh : Kelompok 7 Untuk : Praktikum

PEMERIKSAAN SLUMP BETON

Pemeriksaan
A.Penurunan 1 (cm) 5
B.Penurunan 2 (cm) 7
C.Penurunan rata-rata (cm) 6
Keterangan : Slump rencana 60mm-180mm

Contoh Perhitungan :

𝑝𝑒𝑛𝑢𝑟𝑢𝑛𝑎𝑛1 + 𝑝𝑒𝑛𝑢𝑟𝑢𝑛𝑎𝑛2
Penurunan rata-rata = 2

5+7
= 2

= 6𝑐𝑚

TEKNOLOGI BETON 103


LABORATORIUM STRUKTUR DAN BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL-FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN
PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
JL.PHH Mustofa no.23 Bandung-40124 telp. 022-7272215

4.3. Pemeriksaan Berat Isi Beton


Maksud metode ini adalah sebagai pegangan dalam pengujian untuk
menentukan berat isi (unit weight) beton segar (fresh concrete) serta banyaknya
semen per meter kubik beton.

4.3.1. Tujuan
Menentukan berat isi beton. Berat isi beton adalah berat beton per satuan isi.

4.3.2. Alat
Alat alat yang di gunakan dalam percobaan adalah:
1. Timbangan dengan ketelitian 0.3% dari berat contoh.
2. Tongkat pemadatan dengan diameter 16 mm dan panjang 60 cm. Ujung
dibulatkan dan terbuat dari baja tahan karat.
3. Alat perata.
4. Pengaris.
5. Wadah untuk memasukan adukan (mold).

4.3.3. Bahan
Bahan yang digunakan pada pengujian ini adalah adukan segar beton yang
sudah di mix.

4.3.4. Prosedur
Ada 5 langkah prosedur yang dilakukan dalam percobaan ini. Berikut adalah
langkah yang dilakukan dalam percobaan ini:
1. Berat takan ditimbang dan dicatat (W1);
2. Takaran diisi dengan benda uji dalam tiga lapis;
3. Tiap-tiap lapis dipadatkan dengan 25 kali tusukan secara merata. Pada
pemadatan lapis pertama, tongkat tidak boleh mengenai dasar takaran.
Pemadatan kedua dan ketiga, tusukan tongkat kira-kira sampai 2,5 cm

TEKNOLOGI BETON 104


LABORATORIUM STRUKTUR DAN BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL-FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN
PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
JL.PHH Mustofa no.23 Bandung-40124 telp. 022-7272215

dibawah lapisan sebelumnya;


4. Setelah selesai pemadatan, sisi takaran diketuk perlahan-lahan sampai
tidak tampak gelembung-gelembung udara pada permukaan serta
rongga bekas tusukan tertutup;
5. Permukaan benda diratakan pada benda uji dan tentukan beratnya (W2).

4.3.5. Data
Data yang didapatkan dari hasil pengujian adalah:

Tabel 4.3 Berat Isi Beton Segar

Uji Tanggal :28-11-2016 Mutu Beton : K- 225 Kg/cm2


Selesai Tanggal :28-11-2016 Kuat Tekan Rencana : 25,653 Mpa
Diperikas Oleh : kelompok 7 Untuk : Praktikum
PEMERIKSAAN BERAT ISI BETON SEGAR
PEMERIKSAAN
A. Isi (volume) Wadah (cmᶾ) 4808,22
B. Berat wadah (gram) 13910
C. Berat wadah + benda uji (gram) 25260
D. Berat benda (C-B) (gram) 11350
E. Berat isi (D/A) (gram/cmᶾ) 2,36

TEKNOLOGI BETON 105


LABORATORIUM STRUKTUR DAN BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL-FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN
PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
JL.PHH Mustofa no.23 Bandung-40124 telp. 022-7272215

4.3.6. Contoh Perhitungan


A. Volume wadah = 4808,22 cm3
B. Berat wadah = 13910 gr
C. Berat Benda uji + Wadah = 25260 gr
D. Berat benda (C-B) = (25260-13910)
= 11350 gr
E. Berat isi (D/A) = 11350 / 4808,22
= 2,36 gram/cmᶾ

Gambar 4.2 Pengujian berat isi beton

TEKNOLOGI BETON 106


LABORATORIUM STRUKTUR DAN BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL-FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN
PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
JL.PHH Mustofa no.23 Bandung-40124 telp. 022-7272215

4.4 Pemeriksaan Kuat Tekan Beton

Kekuatan tekan beton adalah beban persatuan luas yang menyebabkan beton
hancur. Oleh karena itu dalam penggunaanya perlu dicari berapa nilai kuat tekan
betonnya agar sesuai dengan kebutuhan struktur yang direncanakan.

4.4.1 Tujuan
Untuk mengetahui kekuatan tekan karakteristik dari beton keras.

4.4.2 Alat
Peralatan yang digunakan yaitu:
1. Universal Testing Machine (UTM).
2. Cetakan benda uji silinder maupun kubus.
3. Plat baja.
4. Peralatan pendukung lainnya.

4.4.3. Bahan
Bahan yang digunakan selama pratikum adalah beton, silinder yang telah
cukup umur untuk di test dalam keadaan kering.

4.4.4. Prosedur
Ada 6 langkah yang dilakukan dalam percobaan ini. Berikut langkah-
langkah yang dilakukan dalam percobaan ini:
1. Benda uji diambil dari perendaman lalu dikeringkan;
2. Berat benda uji ditimbang dan diukur permukaan yang akan ditekan,
tentukan luas permukaannya;
3. Benda uji diletakkan pada mesin tekan secara simetris;
4. Jalankan mesin dengan penambahan secara perlahan;

TEKNOLOGI BETON 107


LABORATORIUM STRUKTUR DAN BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL-FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN
PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
JL.PHH Mustofa no.23 Bandung-40124 telp. 022-7272215

5. Penambahan ini dilakukan sampai dengan beban maksimum dan catat


hasilnya;
6. Kuat tekannya dihitung dari benda uji tersebut.

4.4.5. Data Praktikum


Tabel 4.6 Pengujian Kuat Tekan Beton

Uji Tanggal : 5 – 12 - 2016 Mutu Beton : K- 225Kg/cm2

Selesai Tanggal : 5 – 12 - 2016 Kuat Tekan Rencana : 25,635 Mpa

Diperiksa Oleh : Kelompok 7 Untuk : Praktikum

Umur Kuat Tekan Aktual


% Kuat Tekan Rencana
(hari) I II III Rerata
7 65 18,91 18,87 16,92 18,23 16,66

4.4.6. Contoh Perhitungan


18,91 + 18,87 + 16,92
Kuat tekan aktual rata-rata = = 18,23
3

Kuat tekan rencana (7hari) = 𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑘𝑢𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑘𝑎𝑛 𝑢𝑚𝑢𝑟 7 ℎ𝑎𝑟𝑖 ×


𝑘𝑢𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑘𝑎𝑛 𝑟𝑒𝑛𝑐𝑎𝑛𝑎
= 0,65 𝑥 25,635
= 16,66

TEKNOLOGI BETON 108


LABORATORIUM STRUKTUR DAN BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL-FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN
PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
JL.PHH Mustofa no.23 Bandung-40124 telp. 022-7272215

Gambar 4.2 Pengujian kuat tekan beton

Gambar 4.3 Beton yang telah dilakukan pengujian

TEKNOLOGI BETON 109


LABORATORIUM STRUKTUR DAN BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL-FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN
PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
JL.PHH Mustofa no.23 Bandung-40124 telp. 022-7272215

Tabel 4.7 Rasio kuat tekan beton terhadap umur

4.4. Analisis
Dalam perencanaan beton sangat penting mempertimbakan kadungan
air semen dan agregat yang akan dicampurkan sebagai bahan pemburatan
beton untuk itu perhitungan dan perencanaan kuat tekan yang direncakannya
harus dipenuhi yang mana kuat tekan beton bergantung kepada faktor air
semen (FAS) sedangkan campuran agregat kasar dan halus sebagai faktor
yang berpengaruh pada kelecakan adukan beton, demi mencapai target mutu
beton yang disyaratkan perlu adanya perhitungan yang memastikan kuat
tekan yang akan dihasilkan dari percobaan akan memenuhi syarat kuat tekan
yang diharapkan, hal ini yang akan menjadi acuan kami untuk melakukan
pengujian mix design baik itu slum, kuat tekan ataupun berat isi.

4.5. Kesimpulan
Dari hasil perhitungan pembuatan benda uji (beton segar) didapatkan
bobot dari agregat kasar, agregat halus, semen dan air untuk pembuatan
beton dengan kuat tengan rata rata rencana sebesar 225 kg/cm2 dan 25,635
MPa.
Dari hasil pengujian data slum, didapatkan hasil penurunan 1 dan 2
yaitu sebesar 5 dan 7 sehingga di dapatkan hasil rata-rata penurunan slump

TEKNOLOGI BETON 110


LABORATORIUM STRUKTUR DAN BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL-FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN
PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
JL.PHH Mustofa no.23 Bandung-40124 telp. 022-7272215

sebesar 7 cm. Hasil ini sudah sesui dengan slum rencana yaitu sebesar 6–18
cm.
Dari hasil pengujian data berat isi beton didapatkan hasil berat isi
beton segar sebesar 2,36 gram/cmᶾ, sedangkan berat isi beton rencan 2,385
gram/cmᶾ. Dengan demikian berat isi beton rencana tidak tercapai karna
berat isi dipengujian berbeda dengan berat isi yang di rencanakan.
Dari hasil pengujian didapatkan kuat tekan beton rata-rata sebesar,
18,22 Mpa sedangkan kuat rata-rata pada 7 hari pengujian yang
direncanakan adalah sebesar 16,66 Mpa maka dari itu praktikum yang
dilakukan oleh kelompok kami sudah memenuhi syarat yang direncanakan.

TEKNOLOGI BETON 111

Anda mungkin juga menyukai