Anda di halaman 1dari 4

Muhammmad Iqbal Saputra 1, Abdi Nasrullah 2

ANALISA PENGARUH SUBSTITUSI LIMBAH PLASTIK SEBAGAI


AGREGAT KASAR TERHADAP
KUAT TEKAN BETON
Muhammad Iqbal Saputra1, Abdi Nasrullah2
Prodi Teknik Sipil, Sekolah Tinggi Teknologi Pagar Alam12
Jln. Masik Siagim No. 75 Simpang Bacang Dempo Tengah Kota Pagar Alam
Sur-el : miqbalsaputra@gmail.com

Abstrak : Pada umumnya beton tersusun dari semen, agregat halus, agregat kasar, air dan tambahan
zat lainya apabila dibutuhkan. Namun seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
bahan penyusun beton juga dapat berubah atau dikombinasikan dengan bahan organik atau
anorganik seperti bahan limbah plastik dan lainnya. Plastik HDPE (High-Density Polyethylene)
Merupakan jenis plastik yang biasanya digunakan untuk membuat botol susu, botol deterjen, botol
shampo, botol pelembab, botol minyak dengan kode no 2, mainan, dan beberapa tas plastik. Plastik
PET (Polyethylene Terephthalate) PETE atau PET adalah salah satu plastik yang digunakan untuk
wadah makanan, botol air mineral dan beberapa pembungkus lainnya. Plastik ini dirancang hanya
untuk satu kali pemakaian saja.Dengan pemakaian limbah plastik HDPE dan PET pada persentase
20% untuk kuat tekan beton tidak tercapai, beton normal = 15,88 beton B.HDPE = 12,01 ,B.PET =
11,71, BC =12,39 namun untuk berat beton semakin menurun, beton normal = 2330 kg,m3 beton
B.HDPE = 2122 kg/m3, B.PET = 2128 kg/m3, BC = 2096 kg,m3. Untuk komposisi campuran beton
optimum dari ketiga komposisi (B.HDPE, B.PET, BC) didapat komposisi BC yang mempunyai
nilai paling optimum sebesar 12,39 Mpa, namun tidak mencapai terhadap kuat tekan rencana
sebesar 15 Mpa.

Kata kunci : HDPE ; PET ; Plastik

Abstrack : In general, concrete is composed of cement, fine aggregate, coarse aggregate, water and
additional substances if needed. But along with the development of science and technology,
concrete constituent materials can also change or be combined with organic or inorganic materials
such as plastic waste materials and others. HDPE Plastic (High-Density Polyethylene) Is a type of
plastic that is usually used to make milk bottles, detergent bottles, shampoo bottles, moisturizing
bottles, oil bottles with code No. 2., toys, and some plastic bags. PET (Polyethylene Terephthalate)
PETE or PET is one of the plastics used for food containers, bottles of mineral water and several
other wrappers. This plastic is designed for one-time use only. With the use of HDPE and PET
plastic waste at a percentage of 20% for concrete compressive strength was not achieved, normal
concrete = 15.88 concrete B.HDPE = 12.01, B.PET = 11.71, BC = 12.39 but for concrete weight
decreasing, normal concrete = 2330 kg, m3 B.HDPE concrete = 2122 kg, m3, B.PET = 2128 kg,
m3, BC = 2096 kg, m3. For the composition of the optimum concrete mixture of the three
compositions (B.HDPE, B.PET, BC) obtained the composition of BC which has the most optimum
value of 12.39 Mpa, but does not reach the compressive strength of the plan of 15 Mpa.

Keywords: HDPE ; PET ; Plastic

Jurnal Ilmiah Beering’s, Volume 06, No.02, Oktober 2019


37
Muhammmad Iqbal Saputra 1, Abdi Nasrullah 2

I. PENDAHULUAN memasukan agregat halus, agregat kasar,


Pada umumnya beton tersusun dari semen, semen secara bergantian, memutar molen
agregat halus, agregat kasar, air dan tambahan zat hingga adukan merata, memasukan air
lainya apabila dibutuhkan. Namun seiring sedikit demi sedikit kedalam molen.
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, 3. Memutar molen sehingga campuran merata,
bahan penyusun beton juga dapat berubah atau molen dibolak-balik dengan kemiringan
dikombinasikan dengan bahan organik atau tertentu, namun dengan hati-hati jangan
anorganik seperti bahan limbah plastik dan sampai menumpahkan isi molen.
lainnya. Seiring perkembangang zaman, 4. Menuangkan adukan beton kedalam cetakan
permasalahan pencemaran lingkungan akibat kubus untuk dicetak.
limbah plastik, maka untuk mengurangi limbah
plastik peneliti memiliki gagasan untuk 5. Perawatan (curing)
melakukan pengembangan penelitian yang Perawatan beton atau dengan istilah
menggunakan limbah plastik HDPE dan PET “Curing” adalah salah satu tahapan yang
sebagai Substitusi agregat kasar pada beton cukup penting setelah selesai pengecoran.
ringan. Curing dilakukan pada saat beton mulai
mengeras ”fase hardening”, curing ini
II. METODELOGI PENELITIAN dilakukan betujuan untuk menjaga beton
1. Lokasi Penelitian
agar tidak terlalu cepat kehilangan unsur air
Tempat pembuatan benda uji, perawatan
yang menguap atau bisa di katakan untuk
dilaksanakan di Sekolah Tinggi Teknologi Pagar
Alam Jl. Masik Siagim no.75 Simpang Mbacang menjaga kelembaban, sehingga beton yang
Kecamatan Dempo Tengah Kota Pagar Alam kita buat sesuai dengan mutu yang di
sedangkan untuk pengujian kuat tekan beton rencanakan. Pelaksanaan Curing atau
dilaksanakan di Laboraturium Kebinamargaan Jl. Perawatan beton biasa dilakukan setelah
Kapten Sanap Alun-alun Utara Kecamatan Pagar beton memasuki fase hardening (atau
Alam Utara. permukaan beton yang terbuka), dibongkar
dari waktu yang telah di tentukan dengan
2. Pengumpulan Data bertujuan untuk memastikan terjaganya
Metode yang digunakan dalam penelitian ini kondisi beton yang diperlukan untuk proses
adalah Metode eksperimen, Metode eksperimen reaksi kimia yang terkandung dalam
(percobaan) adalah suatu percobaan dari campuran beton. dan menjaga agar tidak
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terjadi susut yang berlebihan pada beton
yang di lakuakan di laborlaturium agar
yang dapat mengakibatkan kehilangan
menghasilkan suatu hasil bisa atau tidak untuk di
kelembaban yang terlalu cepat sehingga
aplikasikan dengan masyarakat
dapat menimbulkan atau menyebabkan
keretakan.
3. Komposisi Material
6. Bagan Aliran
Tabel 1. Komposisi campuran

4. Pengadukan Material Campuran Beton


Tahapan pengadukan material campuran beton
yang akan dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Menakar seluruh campuran yang dibutuhkan,
seperti agregat halus (pasir), agregat kasar
( kerikil), semen, air, sesuai mix design.
2. Memasukan bahan-bahan tersebut kedalam
molen dengan urutan sebagai berikut,

Jurnal Ilmiah Beering’s, Volume 06, No.02 Oktober 2019


38
Muhammmad Iqbal Saputra 1, Abdi Nasrullah 2

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 4. Pengujian Berat beton 28 hari


1. Pengujian Agregat Berat
Penurunan
No Kode Jenis
Pengujian agregat bertujuan untuk %
kg/m3
mengetahui sifat atau karakteristik agregat yang
1 BN 2330 0,00
digunakan untuk menentukan pembagian butiran
2 B.HDPE 2122 8,90
(gradasi) agregat halus dan agregat kasar dengan
3 B.PET 2128 8,64
mengunakan saringan. Pengujian yang dilakukan
4 BC 2096 10,04
meliputi pengujian analisa saringan agregat halus,
kadar lumpur dan berat jenis.

2. Pengujian Berat Jenis 2400


Tabel 2. Pengujian Berat jenis beton 7 hari
2300 BN

Berat Jenis
Berat Jenis
No Kode Penurunan % 2200 B.HDPE
kg/m3
1 BN 2195 0,00 2100 B.PET
2 B.HDPE 1931 12,01 2000 BC
3 B.PET 2041 7,01
4 BC 1922 12,41 1900
Gambar 3. Berat jenis beton umur 28 hari

2300 3. Berat Jenis Beton Terhadap Umur


2200 Tabel 5. Berat jenis beton terhadap umur
BN
Berat Jenis

2100
B.HDPE Berat beton kg/m3 dan
2000
B.PET umur beton
1900 No Kode
14
BC 7 Hari 28 Hari
1800 Hari
1700 1 BN 2195 2285 2330
2 B.HDPE 1931 2116 2122
Gambar 1. Berat jenis beton umur 7 hari
3 B.PET 2041 2082 2128
Tabel 3. Pengujian Berat beton 14 hari 4 BC 1922 2084 2096
Berat
Penurunan
No Kode Jenis
%
kg/m3
2500
1 BN 2285 0,00
2 B.HDPE 2116 7,38 2300
3 B.PET 2082 8,87 BN
4 BC 2084 8,81 2100
B.HDPE
1900 B.PET
2400
1700 BC
2300 BN
Berat Jenis

2200 B.HDPE 1500


7 Hari 14 Hari 28 Hari
2100 B.PET
2000 BC Gambar 4. Berat jenis beton terhadap umur
1900
Gambar 2. Berat jenis beton umur 14 hari

Jurnal Ilmiah Beering’s, Volume 06, No.02 Oktober 2019


39
Muhammmad Iqbal Saputra 1, Abdi Nasrullah 2

Mutu K.125, Teknik Sipil Universitas


Muhammadiyah Metro, Vol. 6 No.1 (2016)
4. Kuat Tekan Dan Berat ISSN 2089-2098
SK. SNI.T-03-2847-2002. Tentang, Metode
Tabel 6. Kuat tekan beton dan berat jenis beton Pengujian Beton Segar. Badan Standar
umur 28 hari Nasional.
Kuat Berat SK. SNI. 02-6820-2002. Tentang, Metode
Penurunan Penurunan Pemeriksaan Agregat Halus. Badan
No Kode Tekan Jenis
(%) %
(Mpa) (kg/m3) Standar Nasional.
1 BN 15,88 0,00 2330 0,00 SK. SNI. 03-1968-1990. Tentang, Metode
Pengujian Analisa Saringan Agregat Halus
2 B.HDPE 12,01 24,38 2122 8,90
dan Kasar. Kementrian Pekerjaan Umum
3 B.PET 11,71 26,26 2128 8,64 SK. SNI 03-2834-2000. Tentang, Tata Cara
4 BC 12,39 22,00 2096 10,04 Pembuatan Rencana Campran Beton
Normal. Badan Standar Nasional.
SK. SNI T-28-1991-03. Tentang, Tata Cara
IV. KESIMPULAN Pembuatan Rencana Campuran Beton
Berdasarkan hasil penelitian yang telah Normal. Badan Standar Nasional
dilakukan maka dapat kita ketahui bahwa : SK. SNI. 03-1974-1990. Tentang, Metode
dengan pemakaian limbah plastik HDPE dan Pengujian Kuat Tekan Beton. Badan
PET pada persentase 20% untuk kuat tekan Standar Nasional.
beton tidak tercapai, beton normal = 15,88 beton Supriyatno Teguh ,2017, Pengaruh Variasi
B.HDPE = 12,01 ,B.PET = 11,71, BC =12,39 Agregat Kasar Terhadap Kuat Tekan
namun untuk berat beton semakin menurun, Beton, Dalam Skripsi, Prodi Teknik Sipil,
beton normal = 2330 kg,m3 beton B.HDPE = Sekolah Tinggi Teknologi Pagar Alam.
2122 kg,m3, B.PET = 2128 kg,m3, BC = 2096 Tjokrodimulyo,K, 19996 ”Teknologi beton”,
kg,m3. Untuk komposisi campuran beton Nafiri. Yogyakarta.
optimum dari ketiga komposisi (B.HDPE, Tri mulyono, 2004, Teknologi Beton, Penerbit
B.PET, BC) didapat komposisi BC yang Andi : Yogyakarta.
mempunyai nilai paling optimum sebesar 12,39
Mpa, namun tidak mencapai terhadap kuat tekan
rencana sebesar 15 Mpa.

DAFTAR RUJUKAN

Alfiandi, Dhiyando Giovanni & Nursyamsi 2016,


Pengaruh pengunaan limbah plastik PET
sebagai agregat kasar pada beton ringan
struktural, Teknik Sipil USU Vol 5 No 1
(2016).
Badan Lingkunga Hidup Yogyakarta, 2014, Kode
simbol pada kemasan plastik, dalam
https://dinlh.slemankab.go.id/arti-
kodesimbol-pada-kemasan-plastik/ diakses
pada 10-02-2018.
Food Detik, 2014, Jenis Kemasan Plastik, dalam
https://food.detik.com/info-kuliner/d-
2486529/kenali-7-jenis-kemasan-plastik-
yang-aman-untuk-makanan-ini diakses
pada 10-02-2018.
Rommel Erwin,2013, Pembuatan Beton Ringan
Dari Aggregat Buatan Berbahan Limbah
Plastik, Teknik Sipil, Universitas
Muhammadiyah Malang.
Rudi Purnomo & Sari Utama Dewi, 2016,
Pengaruh Tambahan Limbah Plastik
HDPE Terhadap Kuat Tekan Beton Pada

Jurnal Ilmiah Beering’s, Volume 06, No.02 Oktober 2019


40

Anda mungkin juga menyukai