Anda di halaman 1dari 8

STABILITA || Jurnal Ilmiah Teknik Sipil

Volume 9, Nomor 1, Februari 2021

Journal homepage : http://ojs.uho.ac.id/index.php/stabilita_jtsuho

PENGUJIAN PEMANFAATAN LIMBAH GELAS PLASTIK


POLYPROPYLENE (PP) DALAM KOMPOSISI CAMPURAN BETON

1
Muh. Irham Alamsyah, 2 Rini Sriyani, 3 Ranno Marlany Rachman
1, 2, 3
Program Studi D-III Teknik Sipil, Program Pendidikan Vokasi, Universitas Halu Oleo, Kendari

Koresponden Author : irham30101998@gmail.com

Info Artikel ABSTRAK


Diajukan : 31 Desember 2020 Gelas plastik polypropylene (PP) merupakan salah satu jenis plastik yang tidak
Diperbaiki : 20 Januari 2021
dapat didaur ulang dengan mudah. Pemanfaatan limbah gelas plastik polypropylene
Disetujui : 02 Februari 2021
(PP) dalam campuran beton salah satunya untuk meningkatkan mutu beton, mengurangi
limbah plastik, serta mempelajari potensi akan penggunaan cacahan limbah gelas
plastik polypropylene (PP) sebagai bahan tambah dalam campuran beton terhadap kuat
tekan. Mutu beton K-175 dengan persentasi penambahan cacahan limbah gelas plastik
polypropylene (PP) sebesar 0%, 5%, 10%, dan 15% dari berat agregat kasar. Pengujian
kuat tekan beton dilakukan pada umur 7, 14, dan 28 hari. Hasil pengujian kuat tekan
pada umur perendaman 28 hari menunjukkan bahwa pada penambahan persentase
cacahan limbah gelas plastik Polypropylene terhadap campuran beton normal, beton
mengalami penurunan yang sangat signifikan pada kuat tekan beton.

Kata Kunci : Beton, polypropylene, berat agregat kasar, kuat tekan

ABSTRACT
Polypropylene (PP) plastic cups are one type of plastic that cannot be recycled
easily. One of the uses of polypropylene glass waste (PP) in concrete mixes is to improve
concrete quality, reduce plastic waste, and study the potential use of polypropylene
glass waste (PP) chopped waste as added material in concrete mixes to compressive
strength. This research guideline refers to SNI (Indonesian National Standard). The
quality of K-175 concrete with the percentage addition of polypropylene (PP) plastic
glass waste counts is 0%, 5%, 10%, and 15% of the weight of coarse aggregate.
Concrete compressive strength testing is carried out at the age of 7, 14 and 28 days.
The results of compressive strength testing at 28 days immersion show that the
percentage of shredded Polypropylene plastic glass waste to a normal concrete mixture,
concrete has a very significant decrease in compressive strength of concrete.

Keywords : Concrete, polypropylene, coarse aggregate weight, compressive strength

21
STABILITA || Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Civil Engineering
Volume 9, Nomor 1, Februari 2021

Halaman ini sengaja di kosongkan

22
STABILITA || Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Civil Engineering
Volume 9, Nomor 1, Februari 2021

PENDAHULUAN pada saat beton segar ataupun beton telah


mengeras.
Sampah merupakan salah satu masalah yang 3. Tata cara pengujian yang umum dipakai adalah
cukup kompleks terutama didaerah perumahan, standar ASTM C 39.
perkantoran, dan perniagaan seiring dengan
pertumbuhan industri dan bertambahnya jumlah HASIL DAN PEMBAHASAN
penduduk. Disamping akan menyebabkan berbagai
macam penyakit, sampah juga dapat menyebabkan a. Pemeriksaan Material Pengujian
pencemaran terhadap lingkungan sekitarnya.
Selain itu juga sampah yang menumpuk dapat Tabel 1. Pemeriksaan Spesifikasi Agregat Halus
menimbulkan kesan yang negatif dan terlihat (Pasir Roraya)
kumuh. Berbagai upaya telah dilakukan untuk Jenis Pengujian Satuan Hasil Syarat
mengatasi permasalahan sampah ini, diantaranya
yaitu dengan membuat Tempat Pembuangan Akhir Berat Isi gram/cm3 1,75 > 1,2
(TPA) baru dan membakar sampah diruang
terbuka, namun hal tersebut menimbulkan masalah Kadar Lumpur % 1,05 < 5%
baru seperti pertentangan dari lingkungan Sumber : Laboratorium Pengujian Bahan dan
sekitarnya dan polusi udara yang cukup Konstruksi Teknik Sipil
mengganggu.
Plastik merupakan salah satu jenis sampah Tabel 2. Pemeriksaan Sifat Fisik Agregat Halus (Pasir
anorganik yang mana tidak semua dari material Roraya)
jenis ini dapat didaur ulang. Gelas plastik
bekas/polypropylene (PP) merupakan salah satu Jenis Pengujian Satuan Hasil
jenis plastik yang tidak dapat didaur ulang dengan
mudah. Penggunaannya sebagai bahan tambah Kadar Air % 0,10
beton merupakan salah satu alternatif untuk Sumber : Laboratorium Pengujian Bahan dan
menanggulangi limbah/sampah plastik yang ada. Konstruksi Teknik Sipil
Pemamfaatan limbah gelas plastik
bekas/polypropylene (PP) dalam campuran beton Tabel 3. Pemeriksaan Spesifikasi Agregat Kasar
bertujuan dapat mengurangi limbah/sampah (Split Moramo)
plastik. Serta mempelajari potensi akan
Jenis Pengujian Satuan Hasil Syarat
penggunaan cacahan limbah gelas plastik
bekas/polypropylene (PP) sebagai bahan tambah
Berat Isi gram/cm3 1,55 > 1,2
campuran komposisi pada beton.
Kadar Lumpur % 0,95 < 1%
METODE
Sumber : Laboratorium Pengujian Bahan dan
1. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini Konstruksi Teknik Sipil
adalah pengumpulan data primer yang dapat
kita peroleh disini yakni dengan melakukan Tabel 4. Pemeriksaan Sifat Fisik Agregat Kasar (Split
pengujian pemamfaatan limbah gelas plastik Moramo)
Polypropylene (PP) dalam komposisi campuran Jenis Pengujian Satuan Hasil
beton di laboratorium dan pengumpulan data
sekunder yaitu data yang kita dapatkan dari
Kadar Air % 0,13
buku literatur atau artikel internet yang
berhubungan dengan penelitian. Sumber : Laboratorium Pengujian Bahan dan
2. Pengujian material diperlukan untuk Konstruksi Teknik Sipil
mendapatkan campuran beton yang memenuhi
spesifikasi material, dalam hal ini sesuai dengan
standar SK SNI dan ASTM. Selain itu,
pengujian material juga untuk menganalisis
sifat dan karakteristik beton yang dibuat sesuai
dengan kinerja tertentu yang diharapkan baik

21
STABILITA || Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Civil Engineering
Volume 9, Nomor 1, Februari 2021

b. Perencanaan Campuran Beton (Mix Design) Tabel 9. Kebutuhan Adukan Untuk Percobaan K175
Dengan Plastik Polypropylene (PP) 0%
Tabel 5. Perencanaan mix design untuk agregat halus Jumlah
pasir sungai roraya Nama Faktor Satuan
fixet yang
Bahan keamanan (Kg/ltr)
Data-Data Agregat Halus Presentase (%) dibutuhkan
Yang Diperlukan (gram/cm3) Air 1,2 0,010 2,64
Kadar Air 0,10 Semen 1,2 0,010 4,79
Kadar Lumpur 1,05 Pasir 1,2 0,010 8,97
Berat Jenis SSD 2,51 Split 1,2 0,010 13,45
Berat Volume 1,75 Plastik PP 0% 0,00
Absorption 1,34 Sumber : Laboratorium Pengujian Bahan dan
Presentase Gabungan 30 Konstruksi Teknik Sipil
Sumber : Laboratorium Pengujian Bahan dan
Konstruksi Teknik Sipil Tabel 10. Kebutuhan Adukan Untuk Percobaan K175
Dengan Plastik Polypropylene (PP) 5%
Tabel 6. Perencanaan Mix Design Agregat Kasar Split Jumlah
Nama Faktor Satuan
Moramo fixet yang
Bahan keamanan (Kg/ltr)
Data-Data Agregat Kasar Presentase (%) dibutuhkan
Yang Diperlukan (gram/cm3) Air 1,2 0,010 2,64
Kadar Air 0,13 Semen 1,2 0,010 4,79
Kadar Lumpur 0,97 Pasir 1,2 0,010 8,97
Berat Jenis SSD 2,63 Split 1,2 0,010 12,78
Berat Volume 1,55 Plastik PP 5% 0,67
Absorption 1,33 Sumber : Laboratorium Pengujian Bahan dan
Konstruksi Teknik Sipil
Keausan 30,28
Gradasi maximum 20,00 Tabel 11. Kebutuhan Adukan Untuk Percobaan K175
Presentase Gabungan 70 Dengan Plastik Polypropylene (PP) 10%
Sumber : Laboratorium Pengujian Bahan dan Jumlah
Konstruksi Teknik Sipil Nama Faktor Satuan
fixet yang
Bahan keamanan (Kg/ltr)
dibutuhkan
Tabel 7. Penentuan Kekuatan Tekan Beton Yang Di
Rencanakan Air 1,2 0,010 2,64
Semen 1,2 0,010 4,79
Tbk K.175 Pasir 1,2 0,010 8,97
Split 1,2 0,010 12,10
Tbm 289,80
Plastik PP 10% 1,34
Deviasi Standar (s) 70
Sumber : Laboratorium Pengujian Bahan dan
Faktor Koreksi (k) 1,64 Konstruksi Teknik Sipil
Sumber : Laboratorium Pengujian Bahan dan
Konstruksi Teknik Sipil Tabel 12. Kebutuhan Adukan Untuk Percobaan K175
Dengan Plastik Polypropylene (PP) 15%
Tabel 8. Penentuan faktor air semen pada umur 28 hari
Jumlah
Batu pecah alami 450 Kg/cm3 Nama Faktor Satuan
fixet yang
Bahan keamanan (Kg/ltr)
f.a.s 0,50 dibutuhkan
Air 1,2 0,010 2,64
Tbm 289,80 Semen 1,2 0,010 4,79
F.a.s max 0,66 Pasir 1,2 0,010 8,97
Split 1,2 0,010 11,43
F.a.s yang di ambil 0,66 Plastik PP 15% 2,01
Sumber : Laboratorium Pengujian Bahan dan Sumber : Laboratorium Pengujian Bahan dan
Konstruksi Teknik Sipil Konstruksi Teknik Sipil

22
STABILITA || Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Civil Engineering
Volume 9, Nomor 1, Februari 2021

Dari perencanaan adukan campuran K 175 1,2 dan hasilnya dapat di jadikan sebagai
di atas kebutuhan masing-masing material telah perencanaan beton normal K175.
didapat dengan dikalikan dengan faktor keamanan

c. Hasil Pengujian Kuat Tekan Beton

Tabel 13. Hasil Pemeriksaan Kuat Tekan Umur 7 Hari


Selisih Kuat Tegangan Beton Rata-
Hasil Kuat Tekan
Variasi Perencanaan Tekan Beton rata Umur 7 Hari Standar Beton
Beton (Kg/Cm2)
(Kg/Cm2) (Kg/Cm2)
168,89 -4,44
Plastik PP 0% 180,00 6,67 173,33 15 > 1 Mpa Atau Bo
171,11 -2,22
57,78 -1,48
Plastik PP 5% 62,22 2,96 59,26 15 > 1 Mpa Atau Bo
57,78 -1,48
15,56 0,00
Plastik PP 10% 15,56 0,00 15,56 15 > 1 Mpa Atau Bo
15,56 0,00
6,67 0,00
Plastik PP 15% 6,67 0,00 6,67 15 > 1 Mpa Atau Bo
6,67 0,00
Sumber : Laboratorium Pengujian Bahan dan Konstruksi Teknik Sipil

Tabel 14. Hasil Pemeriksaan Kuat Tekan Umur 14 Hari


Selisih Kuat Tegangan Beton Rata-
Hasil Kuat Tekan
Variasi Perencanaan Tekan Beton rata Umur 14 Hari Standar Beton
Beton (Kg/Cm2)
(Kg/Cm2) (Kg/Cm2)
213,33 -13,34
Plastik PP 0% 233,33 6,66 226,67 15 > 1 Mpa Atau Bo
233,33 6,66
64,44 -14,82
Plastik PP 5% 73,33 -5,93 79,26 15 > 1 Mpa Atau Bo
100,00 20,74
13,33 -1,48
Plastik PP 10% 15,56 0,75 14,81 15 > 1 Mpa Atau Bo
15,56 0,75
5,56 0,00
Plastik PP 15% 6,67 0,00 5,56 15 > 1 Mpa Atau Bo
6,67 0,00
Sumber : Laboratorium Pengujian Bahan dan Konstruksi Teknik Sipil

Tabel 15. Hasil Pemeriksaan Kuat Tekan Umur 28 Hari


Selisih Kuat Tegangan Beton Rata-
Hasil Kuat Tekan
Variasi Perencanaan Tekan Beton rata Umur 28 Hari Standar Beton
Beton (Kg/Cm2)
(Kg/Cm2) (Kg/Cm2)
233,33 0,00
Plastik PP 0% 233,33 0,00 233,33 15 > 1 Mpa Atau Bo
233,33 0,00
115,56 9,63
Plastik PP 5% 115,56 9,63 105,93 15 > 1 Mpa Atau Bo
86,67 -19,26
17,78 2,97
Plastik PP 10% 13,33 -1,48 14,81 15 > 1 Mpa Atau Bo
13,33 -1,48
3,33 0,00
Plastik PP 15% 6,67 0,00 3,33 15 > 1 Mpa Atau Bo
6,67 0,00
Sumber : Laboratorium Pengujian Bahan dan Konstruksi Teknik Sipil

23
STABILITA || Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Civil Engineering
Volume 9, Nomor 1, Februari 2021

Tabel 16. Hasil Pemeriksaan Kuat Tekan Rata-Rata pada Umur 7, 14, dan 28 Hari
Hasil Kuat Tekan
Hasil Kuat Tekan Beton Hasil Kuat Tekan Beton
Beton Rata-Rata Pada Struktur Beton
Variasi Perencanaan Rata-Rata Pada Umur Rata-Rata Pada Umur
Umur 7 Hari (Mpa)
14 Hari (Kg/cm2) 28 Hari (Kg/cm2)
(Kg/cm2)
K175 > 1 Mpa atau
Plastik PP 0% 173,33 226,67 233,33
Bo
K175 > 1 Mpa atau
Plastik PP 5% 105,93 79,26 59,26
Bo
K175 > 1 Mpa atau
Plastik PP 10% 15,56 14,81 14,81
Bo
K175 > 1 Mpa atau
Plastik PP 15 % 6,67 5,56 3,33
Bo
Sumber : Laboratorium Pengujian Bahan dan Konstruksi Teknik Sipil

Kuat Tekan Umur 7, 14, dan 28 Hari


kuat tekan beton(kg/cm2)

250

200

150

100

50

0
0% 5% 10% 15%
7 173,33 59,26 15,56 6,67
14 226,67 79,26 14,81 5,56
28 233,33 105,93 14,81 3,33

Gambar 1. Grafik Kuat Tekan Beton Umur 7, 14, dan 28 hari

Kuat Tekan Terhadap Waktu


250
226,67 233,33
200
173,33
0%
150
5%
100 105,93 10%
79,26
59,26 15%
50

15,56 14,81 14,81


0 0 6,67 5,56 3,33
0 7 14 28

Gambar 2. Grafik Kuat Tekan Terhadap Waktu

24
STABILITA || Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Civil Engineering
Volume 9, Nomor 1, Februari 2021

Dari grafik di atas kuat tekan rata-rata yang Menurut Peraturan Beton Bertulang
kita dapatkan pada umur perendaman 7 hari, dimulai Indonesia, pada Bab kelas dan mutu beton seperti
dari plastik PP 0% mutu beton yang didapatkan pada tabel dibawah menunjukkan hasil pengujian
yaitu 173,33 Kg/cm2. Selanjutnya pada penambahan beton dengan campuran cacahan limbah gelas
plastik PP 5% mutu beton yang didapatkan yaitu plastik polypropylene ini termasuk kelas II dengan
59,26 Kg/cm2 dengan selisih penurunan sebesar mutu K < 175. Sehingga beton dengan campuran
114,07 Kg/cm2 terhadap beton normal. Pada cacahan limbah gelas plastik polypropylene ini
penambahan plastik PP 10% mutu beton yang dapat digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan
didapatkan yaitu 15,56 Kg/cm2 dengan selisih struktural dimana dipakai mutu beton dengan
penurunan sebesar 157,77 Kg/cm2 terhadap beton kekuatan tekan karakteristik yang lebih kecil dari
normal. Begitu pula pada penambahan plastik PP 175 kg/cm2.
15% mutu beton yang didapatkan yaitu 6,67 Kg/cm2
dengan selisih penurunan sebesar 166,66 Kg/cm2 Tabel 17. Kelas dan Mutu Beton
terhadap beton normal. Pengawasan Terhadap
Dari grafik di atas hasil kuat tekan rata-rata Kelas Mutu Kg/cm Tujuan Mutu Kekuatan
yang kita dapatkan pada umur perendaman 14 hari, Agregat Tekan
dimulai dari plastik PP 0% mutu beton yang I B0 -
Non
Ringan Tanpa
Struktural
didapatkan yaitu 226,67 Kg/cm2. Selanjutnya pada B1 - Struktura Sedang Tanpa
penambahan plastik PP 5% mutu beton yang II
K 125
K 175
125
175
Struktural
Struktural
Ketat
Ketat
Kontinu
Kontinu
didapatkan yaitu 79,26 Kg/cm2 dengan selisih K 225 225 Struktural Ketat Kontinu

penurunan sebesar 147,41 Kg/cm2 terhadap beton III K > 225 > 225 Struktural Ketat Kontinu

normal. Selanjutnya pada penambahan plastik PP Sumber : Peraturan Beton Indonesia, 1971
10% mutu beton yang didapatkan yaitu 14,81 kg
dengan selisih penurunan sebesar 211,86 Kg/cm2 SIMPULAN
terhadap beton normal. Begitu pula pada
penambahan plastik PP 15% mutu beton yang Setelah melakukan analisa hasil pengujian,
didapatkan yaitu 5,56 Kg/cm2 dengan selisih maka hasil penelitian mengenai “Pengujian
penurunan sebesar 221,11 Kg/cm2 terhadap beton Pemamfaatan Limbah Gelas Plastik
normal. Polypropylene (PP) Dalam Komposisi
Dari grafik diatas hasil kuat tekan rata-rata Campuran Beton” dapat disimpulkan sebagai
yang kita dapatkan pada umur perendaman 28 hari, berikut :
dimulai dari plastik PP 0% mutu beton yang 1. Dari hasil pengujian yang telah dilakukan yaitu
didapatkan yaitu 233,33 Kg/cm2. Selanjutnya pada perencanaan K-175 sampai dengan pengujian
penambahan plastik PP 5% mutu beton yang kuat tekan betonnya maka diperoleh hasil kuat
didapatkan yaitu 105,93 Kg/cm2 dengan selisih tekan pada umur perendaman 28 hari
penurunan sebesar 127,40 Kg/cm2 terhadap beton menunjukkan bahwa hasil kuat tekan rata-rata
normal. Selanjutnya pada penambahan plastik PP yang kita dapatkan, di mulai dari plastik PP
10% mutu beton yang didapatkan yaitu 14,81 kg (0%) mutu beton yang di dapatkan yaitu 233,33
dengan selisih penurunan 218,52 Kg/cm2 terhadap Kg/cm2. Selanjutnya pada penambahan plastik
beton normal. Begitu pula pada penambahan plastik PP (5%) mutu beton yang di dapatkan yaitu
PP 15% mutu beton yang didapatkan yaitu 3,33 105,93 Kg/cm2. Selanjutnya pada penambahan
Kg/cm2 dengan selisih penurunan sebesar 230 plastik PP (10%) mutu beton yang di dapatkan
Kg/cm2 terhadap beton normal. yaitu 14,81 Kg/cm2, dan pada penambahan
plastik PP (15%) mutu beton yang di dapatkan
d. Manfaat Beton dengan Campuran Cacahan yaitu 3,33 Kg/cm2. Artinya, pada penambahan
Limbah Gelas Plastik Polypropylene (PP) persentase cacahan limbah gelas plastik
Dari hasil penelitian, berdasarkan hasil uji Polypropylene terhadap campuran beton normal
tekan, secara umum beton dengan campuran mengalami penurunan yang sangat signifikan
cacahan limbah gelas plastik polypropylene ini pada kuat tekan beton.
dapat digolongkan dalam jenis mutu beton sedang 2. Secara umum beton dengan campuran cacahan
atau mutu kelas II dengan kuat tekan K < 175 yang limbah gelas plastik Polypropylene ini dapat
umumnya digunakan untuk beton bertulang dan digolongkan dalam jenis mutu beton sedang
beton tanpa tulangan seperti rabat jalan, lantai kerja, atau mutu kelas II dengan kuat tekan K < 175
gorong-gorong beton, dan lain-lain.

25
STABILITA || Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Civil Engineering
Volume 9, Nomor 1, Februari 2021

yang umumnya digunakan untuk beton [7] Mulyono, Tri. 2003. Teknologi Beton.
bertulang dan beton tanpa tulangan seperti rabat Yogyakarta : Andi Offist.
beton jalan, lantai kerja, gorong-gorong beton, [8] Ridwan, Fitroh F (dkk). 2014. Pengaruh
dan plat lantai bangunan.
Pemakaian Cacahan Limbah Gelas Plastik
REFERENSI Polypropolene (PP) Pada Kuat Tekan dan
Kuat T a r i k Material Beton. Tugas Akhir
[1] Anonim. 1991. SNI T-15-1990-03. Tata Cara Program Studi Teknik Sipil, Universitas
Pembuatan campuran Beton Normal. Islam 45 Bekasi, Jawa Barat.
Departemen Pekerjaan Umum. Yayasan [9] Tjokrodimulyo, Kardiyono. 1992. Teknologi
Lembaga Penyelidik Masalah Bangunan, Beton. Yogyakarta : Jurusan Teknik Sipil
Bandung. Fakultas Teknik UGM.
[2] Anonim. 1982. Persyaratan Umum Bangunan [10] Tjokrodimulyo, Kardiyono. 2007. Teknologi
di Indonesia. Beton. Yogyakarta : Buku Ajar Jurusan
[3] Anonim. 1971. Peraturan Beton Indonesia. Teknik Sipil Fakultas Teknik UGM.
[4] Antono, A. 1995. Bahan Konstruksi Teknik [11] Tim Penyusun. 1999. Struktur Beton.
Sipil. Yogyakarta : Universitas Atma Jaya. Semarang : Badan Penerbit Universitas
[5] BSN. 2008. SNI-2837-2008. Tata Cara Semarang.
Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan. [12] Sanjaya, Mulyadi. 2015. Pengujian
Jakarta : Badan Standarisasi Nasional. Pemamfaatan Limbah Plastik Rumah Tangga
[6] Chandra, Johanes. 2008. Pengaruh (Polimer) sebagai agregat kasar pada
Pemakaian Cacahan Limbah Gelas Plastik campuran beton ringan. Skripsi. Program
Polypropolene (PP) Pada Kuat Tarik dan Pendidikan Vokasi, D-III Teknik Sipil,
Kuat Lentur Material Beton. Tugas Akhir Universitas Halu Oleo.
Fakultas Teknik Sipil, Universitas Indonesia,
Depok.

26

Anda mungkin juga menyukai