UJI KARBONASI
1. Tujuan
Karbonasi adalah proses di mana karbon dioksida dari atmosfer berdifusi melalui beton penutup berpori dan
dapat mengurangi pH menjadi 8 atau 9, di mana film pasif / oksida tidak lagi stabil. Proses karbonasi
melibatkan dua tahap berikut: Pertama, karbon dioksida atmosfer (CO2) bereaksi dengan air di pori-pori beton
untuk membentuk asam karbonat (H2CO3). Ini diikuti oleh reaksi asam karbonat dengan kalsium hidroksida
[Ca(OH)2] membentuk kalsium karbonat (CaCO3). Proses ini menyebabkan penurunan nilai pH larutan pori
dari 12,5 menjadi 13,5 menjadi sekitar 8 hingga 9, yang menyebabkan depassivasi lapisan pelindung batang
tulangan dan memulai korosinya.
2. Aplikasi
Karbonasi beton merupakan salah satu penyebab utama terjadinya korosi pada tulangan. Oksigen dan
kelembaban adalah komponen lain yang diperlukan untuk korosi baja tertanam. Dalam tes ini, kedalaman
karbonasi ditentukan. Tingkat karbonasi tergantung pada kualitas beton, permeabilitas beton, apakah beton
dilindungi atau tidak, kedalaman penutup, waktu, dll.
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Laju Karbonasi
Beton
a) Jumlah CO2 di udara;
b) Kelembaban relatif beton; c)
Jumlah pengendapan CaCO3; dan d)
Ketahanan karbonasi beton (permeabilitas beton dan jumlah Ca(OH)2 dalam beton).
4. Referensi
IS-516(Bagian 5/Detik 3):2021 “Bagian 5 Pengujian Non-Destruktif Beton- Bagian 3
Uji Kedalaman Karbonasi"
Larutan indikator harus 1 persen larutan fenolftalein dalam etanol. Ini dibuat dengan melarutkan 1 g bubuk
fenolftalein dalam 100 ml larutan 70 ml etanol dan 30 ml air deionisasi.
Pengukuran harus dilakukan segera setelah warna stabil. Batas antara daerah yang berubah menjadi magenta
(warna pink tua) dan daerah yang tidak berubah warna akan menunjukkan front karbonasi. Kedalaman karbonasi
harus diukur pada permukaan yang terbuka.
Ketika bagian depan karbonasi berjalan sebagai garis lurus sejajar dengan permukaan, kedalaman karbonasi dk
ditentukan seperti yang ditunjukkan pada Gambar. 1A.
Ketika bagian depan karbonasi berjalan seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1B, grafik rata-rata dk dan
kedalaman maksimum dk max harus dicatat.
Abaikan karbonasi yang lebih dalam di area sudut spesimen laboratorium, di mana karbon dioksida telah
menembus dari dua sisi sekaligus.
CATATAN:
1 Kedalaman karbonasi yang terukur dapat dipengaruhi oleh waktu pengukuran setelah aplikasi larutan indikator.
Pembacaan yang stabil dapat diperoleh setelah sekitar 5 sampai 10 menit setelah penyemprotan.
2 Jika hanya sedikit warna atau tidak muncul sama sekali, lebih baik untuk mengulangi penyemprotan setelah
permukaan mengering.
Ketika ada pori-pori di area depan karbonasi, nilai ekstrim dari kedalaman karbonasi mungkin
muncul (lihat Gambar 3). Bila nilai dk yang terukur kurang dari 4 mm, nilai tersebut harus digunakan
dalam perhitungan kedalaman karbonasi rata-rata. Nilai dk yang lebih tinggi tidak boleh dimasukkan
saat menghitung rata-rata kedalaman karbonasi.
CATATAN: Gangguan serupa juga dapat diamati dalam kasus agregat berpori.
Kunci
1 Titik pengukuran
2 Agregat padat
3 Titik dk depan karbonasi teoritis =
kedalaman terukur karbonasi
Kunci
1 Titik pengukuran
2 Kekosongan Udara
Di mana,
9. Video
Karbonasi Beton 10.
Unduh
Unduh PDF