Anda di halaman 1dari 2

 Faktor-faktor yang mempengaruhi habitat satwa meliputi:

1. Penurunan kualitas habitat: Perubahan iklim, deforestasi, dan degradasi lahan dapat
menyebabkan penurunan kualitas habitat satwa.
2. Kebutuhan makanan dan luas habitat: Ketersediaan makanan dan luas habitat yang
mencukupi sangat penting bagi kelangsungan hidup satwa.
3. Aktivitas manusia: Eksploitasi sumber daya alam, pembangunan pemukiman, pertanian,
pertambangan, dan penebangan pohon dapat merusak habitat satwa.
4. Kesadartahuan masyarakat: Pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya
melestarikan habitat satwa juga memengaruhi perlindungan habitat satwa.

 Berikut adalah upaya-upaya yang dapat dilakukan terhadap faktor-faktor yang


mempengaruhi habitat satwa:

1. Penurunan kualitas habitat: Upaya perlindungan habitat, restorasi ekosistem, pengendalian


deforestasi, dan pengelolaan tata guna lahan yang berkelanjutan dapat membantu
memperbaiki kualitas habitat satwa. Contohnya seperti Pengembangan area irigasi untuk
menggantikan hutan yang terputus atau hilang, Pengelolaan kebunan teh atau pengelolaan
kebunan kelapa yang menjadi alternatif ke pengiraan hutan, Pengendalian kebakaran hutan,
hutan gundul, dan penebangan pohon ilegal.
2. Kebutuhan makanan dan luas habitat: Penting untuk mempertahankan ketersediaan
makanan alami bagi satwa liar dan melestarikan keanekaragaman hayati. Pelestarian kawasan
habitat alami dan koridor ekologis juga diperlukan untuk memastikan luasnya habitat yang
mencukupi bagi satwa. Contohnya seperti Pelestarian kawasan habitat alami dan koridor
ekologis untuk memastikan luasnya habitat yang mencukupi bagi satwa, Pengembangan
lahan pemulia untuk menghasilkan makanan alami yang aman dan berkelanjutan untuk satwa
liar.
3. Aktivitas manusia: Pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan, pengawasan
terhadap eksploitasi sumber daya alam, serta perencanaan pembangunan yang
memperhatikan aspek konservasi dapat membantu melindungi habitat satwa dari dampak
negatif aktivitas manusia. Contohnya seperti Pengawasan terhadap eksploitasi sumber daya
alam, seperti mengurangi pengeluaran karbondioksida skala besar, Pemanfaatan energi
terbarukan, seperti menggunakan energi angin, air, dan matahari, Pengembangan program
pendidikan dan kesadaran masyarakat tentang konservasi dan perlindungan habitat satwa.
Selni, M., Mangunjaya, F. M., Praharawati, G., Tjamin, Y. R., dan Bahagia, B. 2021.
Pengetahuan, Persepsi dan Sikap Masyarakat Terhadap Keinginan Untuk melakukan
Konservasi Hewan Liar yang Terancam Punah. Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan. 3(4):
1808-1820.

Iswandi, I. 2019. Eksploitasi Hutan Dalam Perspektif Fikih Lingkungan. Kalam: Jurnal
Agama dan Sosial Humaniora. 7(1).

Nasution, T. 2015. Ex situ and in situ conservation efforts of mountain ferns and Lycophytes
in Cibodas Botanic Garden, West Java. In Prosiding Seminar Nasional Masyarakat
Biodiversitas Indonesia. 1(6): 1392-1396.

Hanif, F. 2015. Upaya Perlindungan Satwa Liar Indonesia Melalui Instrumen Hukum dan Perundang-
undangan. Jurnal Hukum Lingkungan Indonesia. 2(2): 29-48.

Nurhasan, A. U., dan Damayanti, V. 2021. Evaluasi Fungsi Ekologis Taman Kota dalam Upaya
Peningkatan Kualitas Ruang Perkotaan. Jurnal Riset Perencanaan Wilayah dan Kota. 149-158.

Anda mungkin juga menyukai