Anda di halaman 1dari 45

PEDOMAN PENYUSUNAN POHON KINERJA

(PENJENJANGAN KINERJA)
SESUAI PERMENPANRB NO. 89 TAHUN 2021

Deputi RBKUNWAS
2

DEFINISI PERJENJANGAN KINERJA


(CASCADING)

Penjenjangan Kinerja (Cascading) adalah


proses penjabaran dan penyelarasan
sasaran strategis, indikator kinerja, dan
target kinerja organisasi kepada unit
organisasi sampai dengan individu
pegawai
3

JENIS CASCADING

DIRECT/FULL CASCADING SHARING/PARTIAL CASCADING

CAUSE-EFFECT/CONTRIBUTING
CASCADING
4

DIRECT/FULL CASCADING

A+B+C

A B C
5

SHARING/PARTIAL CASCADING

A1 A2 A3
6

CAUSE-EFFECT/CONTRIBUTING
CASCADING

B C D
7

Mengapa Menggunakan Logic Model?

Model Logis membantu menjenjangkan


kinerja organisasi untuk mendapatkan kinerja
yang lebih operasional hingga mendapatkan
proses/aktivitas yang tepat dan berdampak
bagi kinerja organisasi.
PERMENPAN RB NO 89 TAHUN 2021
TENTANG PEDOMAN PENJENJANGAN KINERJA
INSTANSI PEMERINTAH
9

DASAR HUKUM SAKIP

UU Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Azas akuntabilitas dalam penyelenggaraan


Negara yang Bersih dan Bebas dari KKN negara

Asas pengelolaan keuangan negara adalah


UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara akuntabilitas berorientasi hasil
UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara Penerapan anggaran berbasis prestasi kinerja

PP Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Kewajiban melaporkan akuntabilitas keuangan


Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah dan akuntabilitas kinerja pemerintah

Perpres Nomor 29 Tahun 2014 tentang SAKIP diperlukan untuk meningkatkan efektivitas
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah penggunaan anggaran berorientasi pada hasil
ISU STRATEGIS TERKAIT PENJENJANGAN DAN
PENYELARASAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

Collaborative Capaian Kinerja


Sebagian Indikator pada Program/Kegiatan Ukuran Kinerja Tingkat
Working dan Pembangunan dan K/L Instansi dan Unit
LKjPP tidak dilaporkan belum dapat
Pengelolaan Kinerja relative stagnan, Masih ada Yang
oleh K/L terkait mengungkit capaian
yang bersifat bahkan turun, namun Berorientasi Pada
kinerja K/L/P dan
Shared tidak Nilai Kinerja Individu proses dan Output
kinerja
terdesain sejak (SKP) tinggi saja
pembangunan
perencanaan
11

PERMASALAHAN KINERJA KEGIATAN

Akses pendidikan belum Meningkatkan


Lomba Cerdas Cermat
merata Aksesibilitas Pendidikan

PENYEBAB

Fasilitas Pendidikan belum Bangun Fas Pendidikan di


merata Wilayah yg belum ada Fas.

Kapasitas Fasilitas
Bangun Ruang Kelas
Pendidikan kurang

Masyarakat tidak mampu Dana BOS; Bantuan


bayar sekolah Beasiswa
CROSSCUTTING KINERJA 12

MENINGKATKAN INDUSTRI
PRIORITAS DAERAH PARIWISATA

Pengembangan
Pemasaran
Potensi Obyek
dan Promosi Wisata

DINAS
SATPOL PP DINAS PU DINAS PARIWISATA
PERHUBUNGAN

Pembangunan/
TUSI
Patroli penertiban Rekayasa Lalu
Pemeliharaan
pedagang liar Lintas
Jalan
CROSSCUTTING KINERJA
MENINGKATKAN
INDUSTRI PARIWISATA

Meningkatkan Pengembangan
Pengembangan Pemasaran dan Pengembangan Pengembangan
Rasa Aman sarana dan
Produk Wisata Promosi Aksesbilitas Usaha
Wisatawan prasarana

Peningkatan Peningkatan
Peningkatan Perbaikan dan Peningkatan
pemasaran dan kemudahan
Peningkatan manajemen akses angkutan peningkatan kualitas
promosi melalui
keamanan pengelolaan penyebaran umum/ sarana dan pelayanan
khusus daerah pariwisata informasi di kendaraan prasarana yang kepada
wisata secara lebih berbagai media, pribadi untuk ada di obyek pengunjung
profesional baik media cetak mencapai obyek wisata. obyek wisata
maupun elektronik
wisata
Pengelola dan Perlu diadakan
pelaku usaha wisata upaya pemberian Peningkatan Pengembangan
perlu melakukan insentif untuk kemudahan akses obyek wisata yang
diversifikasi atau memotivasi informasi agar obyek masih berupa
pengembangan pengelola obyek wisata dapat diakses potensi menjadi
usaha produk wisata wisata dalam dengan mudah dari obyek wisata yang
secara beragam meningkatkan berbagai macam riil dalam
yang inovatif dan pengelolaan obyek sumber mendukung PAD.
kreatif wisata.

Koperasi dan Perhubungan


SATPOL PP Pariwisata Dinas PU Pariwisata
UKM dan Informatika

Sumber Daya
Sumber Daya Sumber Daya Sumber Daya Sumber Daya Sumber Daya
yang
yang dibutuhkan yang dibutuhkan yang dibutuhkan yang dibutuhkan yang dibutuhkan
dibutuhkan
1. SDM 1. SDM 1. SDM 1. SDM 1. SDM 1. SDM
2. Anggaran 2. Anggaran 2. Anggaran 2. Anggaran 2. Anggaran 2. Anggaran
14

TUJUAN PENJENJANGAN KINERJA

01 02 03 04
Mendorong Mampu Memiliki acuan Mampu
perencanaan yg menyelaraskan menggunakan
kolaboratif, shg
dalam menilai
kinerja organisasi kinerja sumber daya
Mampu menetapkan
program, kegiatan kepada kinerja organisasi, unit secara efektif
secara fokus dan unit dan individu dan efisien
kerja, dan
tepat dengan baik
individu
15

POHON KINERJA
(MODEL LOGIS)
16

MODEL LOGIS
17
MODEL LOGIS DALAM
PENJENJANGAN KINERJA

Strategic
Objectives

Tactical Objectives

Operational
Objectives
18

HIERARKI SASARAN

Strategic • berupa hasil (result) yang harus diwujudkan oleh sebuah


organisasi. Biasanya statement-nya menggambarkan perubahan
Objectives kondisi suatu masyarakat menjadi lebih baik

Tactical • biasanya berupa efektivitas/hasil dari sebuah


Objectives program.

Operational • berisi accomplishment


Objectives suatu kegiatan/aktivitas
19

PRINSIP PENYUSUNAN
POHON KINERJA

LOGIS EMPIRIS ANTISIPATIF DINAMIS


• (HUBUNGAN LOGIKA SEBAB- • (BERDASARKAN KONDISI/ISU • (BERDASARKAN HIPOTESA • (MENGIKUTI PERUBAHAN
AKIBAT/JIKA-MAKA) YANG ADA) KARENA BUKAN UNTUK LINGKUNGAN)
DIPAKAI SECARA SHORT
TERM)

WHOLISTIC OUT OF THE BOX MATERIALISME


• (TERMASUK CROSSCUTTING • (UNTUK MENDAPATKAN YANG • (PENTING, BOBOT TINGGI,
DNG OUTCOME ANTARA TERBAIK DAN TIDAK UNTUK STRATEGIS)
YANG DI ORGANISASI LAIN) MEMPERTAHANKAN KONDISI
EKSISTING)
20

TAHAPAN PENJENJANGAN
KINERJA
21

TAHAPAN PENJENJANGAN KINERJA

Pohon Kinerja merupakan media untuk melakukan perjenjangan kinerja.


22

1. MENENTUKAN OUTCOME/KINERJA
YANG AKAN DIJABARKAN

Isu/Permasalahan Ekspektasi dari


Mandat Tugas dan
Strategis Masyarakat dan
Fungsi Stakeholder
23

CONTOH PENETAPAN OUTCOME

Kategori Uraian Masalah*) Kinerja (Outcome)


1. Isu Strategis Kemacetan Lalu Lintas yang Menurunnya Kemacetan
Tinggi (level of service "F”)
2. Mandat Tatakelola Pemerintahan Meningkatnya Kualitas Tata
dan pelayanan publik belum Kelola Pemerintahan dan
baik (Indeks RB “C”; SKM Pelayanan yang Prima
“<80”)
3. Harapan Masyarakat/ Pendidikan yang bermutu Meningkatnya Mutu Pendidikan
Stakeholder (Rata-rata Hasil Asesmen
Nasional “rendah”;
Pendidikan belum SNP)
*) Harus berdasarkan data
24
2. MENGIDENTIFIKASI CRITICAL SUCCESS
FACTOR (CSF) – FAKTOR PENYEBAB DAN
KONDISI YANG DIPERLUKAN

CSF adalah area atau aspek-aspek kunci dan kritis yang berpengaruh dalam mewujudkan kinerja.
Apabila CSF tercapai, maka outcome/hasil berpotensi besar untuk tercapai

1. Tetapkan CSF yang menggambarkan isu/permasalahan yang benar-benar terjadi (factual problem);
2. Tetapkan CSF yang juga menggambarkan kebutuhan mencapai outcome/kinerja di masa yang akan
datang (antisipatif);
3. Tetapkan CSF dengan mempertimbangkan perubahan lingkungan;
4. Identifikasi CSF harus dilakukan secara holistic, tidak tersekat urusan;
5. Pastikan CSF merupakan “sebab” atau “cara” dan kinerja/outcome adalah “akibat” atau “hasil” nya.
25
2. MENGIDENTIFIKASI CRITICAL SUCCESS
FACTOR (CSF) – FAKTOR PENYEBAB DAN
KONDISI YANG DIPERLUKAN

Metode 1 : Mencari CSF dengan Mencari Faktor Pembentuk


Identifikasi Faktor-Faktor yang berpengaruh terhadap pencapaian Outcome, dengan menjawab:
• Apa saja yang harus ada/diperlukan agar outcome/kinerja tercapai?
• Bagaimana agar kinerja/outcome terwujud?
• Apa kondisi/prasyarat yang harus ada agar outcome terealisasi?
Bisa menggunakan perspektif manajemen lainnya dalam mencari faktor pembentuk, missal:
Balanced scorecard, proses bisnis, dll.
Metode 2: Mencari CSF dengan Mengurai Masalah/Penyebab
Identifikasi faktor-faktor penyebab terjadinya isu/permasalahan strategis, dan kondisi yang
diperlukan untuk mengatasi penyebab isu/permasalahan
Dianjurkan untuk mendapatkan CSF melalui diskusi, brainstorming, meminta pendapat para ahli,
serta mengambil teori-teori yang relevan
26

CONTOH CSF TINGGINYA KEMACETAN


(dengan pendekatan masalah/faktor penyebab)

Faktor Penyebab
27

CONTOH CSF PADA OUTCOME MENURUNNYA


KEMACETAN LALU LINTAS
28
3. MENGURAI CRITICAL SUCCESS FACTOR (CSF)
KEPADA KONDISI ANTARA SAMPAI KE KONDISI
OPERASIONAL
“kondisi apa yang diperlukan agar CSF dapat terwujud?”

CSF KONDISI YANG DIPERLUKAN (KONDISI ANTARA)


Meningkatnya kapasitas jalan • Volume kendaraan di jalan raya berkurang
dibanding kendaraan • Panjang atau lajur kendaraan di jalan bertambah
• Proyek pembangunan jalan/galian dilakukan bukan pada jam sibuk
Menurunnya pelanggaran berlalu • Pemahaman masyarakat tentang rambu lalu lintas meningkat
lintas • Alat dan sarana prasarana memadai dan tersebar di titik rawan
pelanggaran
• Penegakan aturan pelanggaran lalu lintas berjalan efektif
• Dll
Meningkatnya kualitas permukaan • Pemeliharaan dan perbaikan jalan yang efektif
jalan • Dll
Berkurangnya parkir liar • Sistem perparkiran yang andal
• Dll
Terciptanya penataan kota yang baik • Rencana Tata Ruang Wilayah Yang Berkualitas
• Terkendalinya pembangunan kota yang sesuai dengan RTRW
• Dll
29
3. MENGURAI CRITICAL SUCCESS FACTOR (CSF)
KEPADA KONDISI ANTARA SAMPAI KE KONDISI
OPERASIONAL (LANJUTAN)
“kondisi apa yang diperlukan agar CSF dapat terwujud?”
KONDISI ANTARA KONDISI OPERASIONAL
Volume kendaraan di jalan raya berkurang • Terlaksananya manajemen rekayasa lalu lintas Ganjil-Genap
Panjang atau lajur kendaraan di jalan bertambah • Terbangunnya jalan/lajur jalan baru
Pemahaman masyarakat tentang rambu lalu lintas • Tersosialisasinya peraturan-peraturan lalu lintas melalui
meningkat media sosial
• Tersosialisasinya peraturan-peraturan lalu lintas di sekolah
dan perguruan tinggi
Alat dan sarana prasarana memadai dan tersebar di • Pengadaan dan pemasangan rambu-rambu lalu lintas sesuai
titik rawan pelanggaran kebutuhan
Pemeliharaan dan perbaikan jalan yang efektif • Terlaksananya perbaikan jalan rusak sesuai standar
• Penanganan pengaduan jalan rusak oleh “tim reaksi cepat”
sesuai SPM
Sistem perparkiran yang andal • Terlaksananya kerja sama perparkiran dengan pihak
profesional
• Terlaksananya penegakan hukum parkir liar
30
POHON KINERJA MENURUNNYA KEMACETAN

Menurunnya
kemacetan lalu lintas

Meningkatnya Menurunnya
Meningkatnya kualitas Berkurangnya parkir Terciptanya penataan
kapasitas jalan pelanggaran berlalu
dibanding kendaraan lintas permukaan jalan liar kota yang baik

• Pemahaman
• Rencana Tata Ruang
• Kendaraan di jalan masyarakat tentang • Terbangunnya jalan • Sistem perparkiran
rambu lalu lintas Wilayah Yang
raya berkurang mantab yang andal
Berkualitas
meningkat

• Alat dan sarana • Terkendalinya


•Panjang atau lajur
prasarana memadai pembangunan kota
kendaraan di jalan
bertambah dan tersebuar di titik yang sesuai dengan
rawan pelanggaran RTRW

•Proyek pembangunan • Penegakan aturan


jalan/galian dilakukan pelanggaran lalu lintas
bukan pada jam sibuk berjalan efektif
31
4. MERUMUSKAN INDIKATOR KINERJA
P OH ON KINERJA

M en u ru n n y a
kemacetan
IK : Level of Service

B er k u r a n g n y a Meningkatnya Meningkatnya kualitas Menurunnya


parkir liar kapasitas jalan permukaan jalan pelanggaran lalu lintas
IK : J u m l a h titik IK : s mp / ja m IK : P a n j a n g jalan IK : J m l p ela n g g a ra n L L
parkir liar mantap

Menurunnya Meningkatnya lajur jalan


v o l u m e k en d a r a a n utama
IK : J ml ken d a ra an IK : % jalan u t a m a d g 4
di j a m sibuk lajur jalan

Terlaksananya
Rekayasa Lalu Lintas
G a n j i l - G e n a p y g efektif
IK : % p e n u r u n a n vol
kendaraan di jalurgage

Pemasangan Plang Pelaksanaan Ujicoba Terlaksananya


Kawasan Ganjil-Genap Ganjil-Genap Penegakan Ganjil-Genap
IK : J ml P la n g IK : J ml U jic oba IK : J ml p en eg aka n g a g e
Terpasang
32
PRINSIP- PRINSIP TEKNISPADA SAAT PENYUSUNAN

• TIDAK DIHUBUNGKAN DULU DENGAN KOMPONEN PERENCANAAN


• (TIDAK DARI AWAL SUDAH DIBERI NAMA VISI-MISI-TUJUAN-SASARAN-PROGRAM-SASARAN PROGRAM-KEGIATAN-
SASARAN KEGIATAN)

• TIDAK DIHUBUNGKAN DULU DENGAN HIERARKI ORGANISASI


• (TIDAK DARI AWAL SUDAH DIATRIBUSIKAN UNTUK K/L/P-ES1-ES2-ES3-ES4)

• TIDAK DIHUBUNGKAN DULU DENGAN EKSISTING STRUKTUR ORGANISASI


• (TIDAK DARI AWAL DIARAHKAN KEPADA UNIT KERJA YANG ADA)

• TIDAK DIHUBUNGKAN DULU DENGAN EKSISTING PROGRAM/KEGIATAN


• (TIDAK DARI AWAL DIARAHKAN KEPADA PROGRAM/KEGIATAN YANG ADA)

• TIDAK DIHUBUNGKAN DULU DENGAN NOMENKLATUR PROGRAM/KEGIATAN


• (TIDAK DARI AWAL SUDAH MENGGUNAKAN NOMENKLATUR PROGRAM/KEGIATAN YANG DITETAPKAN OLEH
SISTEM/APLIKASI)

• TIDAK DIHUBUNGKAN DULU DENGAN EKSISTING ANGGARAN


• (TIDAK DARI AWAL SUDAH DICOCOKKAN DENGAN ANGGARAN YANG TERSEDIA DALAM DIPA/DPA
33

MENERJEMAHKAN POHON
KINERJA DALAM STRUKTUR
PERENCANAAN
34

MENERJEMAHKAN POHON KINERJA KE


KOMPONEN PERENCANAAN DAN KINERJA
TIAP JABATAN

Langkah-Langkah menuangkan Pohon Kinerja ke Komponen


Perencanaan dan Kinerja Tiap Jabatan
1.Mengklasifikasi Level Kinerja (Strategis, Taktikal, Operasional)
2.Menuangkan Pohon Kinerja ke Komponen Perencanaan dan Kinerja Tiap Jabatan
Kementerian/Lembaga
3.Menuangkan Pohon Kinerja ke Komponen Perencanaan dan Kinerja Tiap Jabatan
Pemerintah Daerah
35

CONTOH IMPLEMENTASI
PENUANGAN POHON
KINERJA KE KOMPONEN
PERENCANAAN DAN
KINERJA JABATAN
36
KLASIFIKASI LEVEL KINERJA –
PEMERINTAH DAERAH
POHON KINERJA
Level Kinerja
Menurunnya
Kinerja Strategis Daerah kemacetan
IK : Level of Service

Berkurangnya Meningkatnya Meningkatnya kualitas Menurunnya


Kinerja Urusan/Suburusan parkir liar kapasitas jalan permukaan jalan pelanggaran lalu lintas
IK : Jumlah titik IK : smp/jam IK : Panjang jalan IK : Jm l pelanggaran LL
parkir liar mantap

Menurunnya Meningkatnya lajur jalan


volume kendaraan utama
IK : Jml kendaraan IK : % jalan utama dg 4
di jam sibuk lajur jalan

Kinerja Taktikal

Terlaksananya
Rekayasa Lalu Lintas
Ganjil-Genap yg efektif
IK : % penurunan vol
kendaraan di jalurgage

Pemasangan Plang Pelaksanaan Ujicoba Terlaksananya


Kinerja Operasional Kawasan Ganjil-Genap Ganjil-Genap Penegakan Ganjil-Genap
IK : Jml Plang IK : Jml Ujicoba IK : Jml penegakan gage
Terpasang
37
IDENTIFIKASI PEMILIK KINERJA –
PEMERINTAH DAERAH
POHON KINERJA
Level Kinerja
Menurunnya
Kinerja Strategis Daerah kemacetan
IK : Level of Service Kepala
Daerah

Berkurangnya Meningkatnya Meningkatnya kualitas Menurunnya


Kinerja Urusan/Suburusan parkir liar kapasitas jalan permukaan jalan pelanggaran lalu lintas
IK : Jumlah titik IK : smp/jam IK : Panjang jalan IK : Jm l pelanggaran LL
Dishub; parkir liar Dishub; m antap
PU Dishub;
Satpol PP PU
Satlantas

Menurunnya Meningkatnya lajur jalan


volume kendaraan utama
IK : Jml kendaraan IK : % jalan utama dg 4
di jam sibuk lajur jalan
Dishub PU
Kinerja Taktikal

Terlaksananya
Rekayasa Lalu Lintas
Ganjil-Genap yg efektif
IK : % penurunan vol
kendaraan di jalurgage
Dishub

Pemasangan Plang Pelaksanaan Ujicoba Terlaksananya


Kinerja Operasional Kawasan Ganjil-Genap Ganjil-Genap Penegakan Ganjil-Genap
IK : Jml Plang IK : Jml Ujicoba IK : Jml penegakan gage
Terpasang
Dishub;
Dishub
Satlantas
38

MENETAPKAN KINERJA STRATEGIS DAERAH SEBAGAI


TUJUAN DAN SASARAN DALAM PERENCANAAN
STRATEGIS PEMERINTAH DAERAH DAN UKURAN
KINERJA KEPALA DAERAH
POHON KINERJA
Level Kinerja
Menurunnya
Kinerja Strategis Daerah kemacetan
IK : Level of Service

Tujuan Indikator Tujuan Target


1. Meningkatnya Level Of Service X5
Kemacetan
Sasaran Strategis Indikator Sasaran n.I n.II n.III n.IV n.V
1. Menurunnya Level of service X1 X2 X3 X4 X5
Kemacetan
39

MENETAPKAN KINERJA STRATEGIS URUSAN/BIDANG


URUSAN SEBAGAI TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS
DALAM PERENCANAAN STRATEGIS PERANGKAT
DAERAH DAN KINERJA KEPALA PERANGKAT DAERAH

Berkurangnya Meningkatnya Meningkatnya kualitas Menurunnya


Kinerja Urusan/Suburusan parkir liar kapasitas jalan permukaan jalan pelanggaran lalu lintas
IK : Jumlah titik IK : smp/jam IK : Panjang jalan IK : Jml pelanggaran LL
parkir liar mantap

Tujuan OP D Indikator Tujuan Target


1. Meningkatnya Satuan Mobil X5
kapasitas jalan Penumpang (smp)/Jam
2. Menurunnya Ju mlah pelanggaran lalu X5
pelanggaran LL Lintas
Sasaran Strategis O P D Indikator Sasaran n .I n.II n.III n.IV n.V
1. Meningkatnya Satuan Mobil X1 X2 X3 X4 X5
kapasitas jalan Penumpang (smp)/Jam
2. Menurunnya Ju mlah pelanggaran lalu X1 X2 X3 X4 X5
pelanggaran LL Lintas
40

MENETAPKAN KINERJA TAKTIKAL SEBAGAI SASARAN


PROGRAM DAN KINERJA ESELON III

Menurunnya Meningkatnya lajur


Kinerja Taktikal volume kendaraan jalan kendaraan
IK : Jml kendaraan IK : Jml lajur jalan
di jam sibuk raya

Nama Program Penyelenggaraan Lalu Lintas dan Angkutan


Jalan (Kepmendagri 50)
Sasaran Program Menurunnya Volume Kendaraan
Indikator Program Rata2 Jumlah kendaraan di jam sibuk
Target Program xxx
41

MENETAPKAN KINERJA OPERASIONAL SEBAGAI


SASARAN KEGIATAN DAN KINERJA ESELON IV/JAFUNG

Nama Kegiatan Pelaksanaan Manajemen dan Rekayasa Lalu


Lintas untuk Jaringan Jalan Kabupaten/Kota
(Kepmendagri 50)
Sasaran Kegiatan Terlaksananya Rekayasa Lalu Lintas Ganjil
Genap yang Efektif
Indikator Kegiatan % penurunan vol kendaraan di jalur gage
Target Kegiatan xxx
42

MENETAPKAN KINERJA OPERASIONAL SEBAGAI


SASARAN SUBKEGIATAN DAN KINERJA JAFUNG
Kinerja Operasional
Pemasangan Plang Pelaksanaan Ujicoba
Kawasan Ganjil-Genap Ganjil-Genap
IK : Jml Plang IK : Jml Ujicoba
Terpasang

Nama SubKegiatan Pengadaan, Pemasangan, Perbaikan dan Pemeliharaan


Perlengkapan Jalan dalam rangka Manajemen dan Rekayasa
Lalu Lintas (Kepmendagri 50)
Sasaran SubKegiatan Terlaksananya Pemasangan Plang Kawasan
Ganjil-Genap (Terlaksananya Pengadaan,
Pemasangan, Perbaikan dan Pemeliharaan
Perlengkapan Jalan dalam rangka Manajemen dan
Rekayasa Lalu Lintas)
Indikator SubKegiatan Jumlah Plang gage Terpasang (Jumlah
perlengkapan jalan dalam rangka manajemen dan
rekayasa lalulintas yang dilaksanakan pemasangan,
perbaikan, dan pemeliharaan)
Target SubKegiatan Xxx
Anggaran Rp -
43

SKEMA
PENUANGAN POHON
KINERJA KE KOMPONEN
PERENCANAAN DAN
KINERJA JABATAN
PEMERINTAH DAERAH KEMENTERIAN/LEMBAGA

Kinerja Komponen Level Komponen Kinerja


J a b a ta n Pe re n c a n a a n K in e rja Pe re n c a n a a n J a b a ta n

Kin erja S t r a t e g i s
PK Kepala RPJMD; Nasional/
Daerah T u ju a n / S a s a ra n Daerah RPJMN
Pemda (Ultimate
Outcome)

Renstra Perangkat Kin erja S t r a t e g i s


PK Kepala Daerah; Sektor/ Bid a n g PK Menteri/
P e ra n g ka t Tujuan/Sasaran Urusan R e n s t r a KL; Kepala
Daerah Perangkat Daerah (Intermediate T u ju a n / S a s a ra n K L Lembaga
Outcome)

Kinerja s t r a t e g i s Renstra Unit Kerja;


subsektor/ Tujuan/Sasaran
P K E s e l o n III S a s a ra n P ro g ra m Kinerja Taktikal Unit Kerja; PK Eselon I
(Intermediate S a s a ra n P ro g ra m
Outcome)

Kinerja Taktikal
PK /SKP S a s a ra n K e g i a ta n (Immediate S a s a ra n K e g i a ta n
Jafung Outcome)

P K E s e l o n II

PK/SKP Sasaran Kinerja Output


Jafung S u b ke g ia t a n O p e ra s i o n a l (KR O / R O )
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai