Anda di halaman 1dari 8

CATATAN PERSYARATAN INDEKSASI SCOPUS

Pendahuluan
- Jurnal didalam Scopus memiliki 3 metrik Jurnal (Citescore, SJR, SNIP)
- Hanya sekitar 40% penerbit besar, namun 60% berasar dari penerbit lebih kecil atau
penerbit universitas. Penerbitan jurnal dalam SCOPUS terbuka dari berbagai macam latar
belakang penerbit.
- Rejection Rate yang tinggi (600 dari 3500 dapat masuk) dan dapat di re-evaluate untuk
mengecek performa jurnal yang diterima di SCOPUS.
- Proses penerimaan SCOPUS dilakukan oleh SCAB (Content Selection and Advisory
Board) (Independent, terdiri dari 17 anggota). Penerimaan akan diseleksi oleh salah satu
anggota yang memiliki keahlian atas jurnal yang ditangani.
- Mandat penerimaan SCOPUS oleh SCAB ada pada tahap Jurnal, dan dengan demikian,
kalau diterima maka setiap artikel ilmiah setelah point tersebut akan terindeksasi di
SCOPUS (sehingga bukan pada tahap artikel ilmiah)

Persyaratan Minimum yang harus dipenuhi (Sebelum SCAB):


- Harus Peer-Review
- Bisa dalam Bahasa Indonesia namun Abstract dalam Bahasa Inggris
- Penerbitan harus berkala dengan minimal 2 tahun sejarah publikasi dengan ISSN.
- Setiap Jurnal harus memiliki public ethics statement yang ketat.

Submisi Journal dilakukan dengan:


- Submisi dilakukan oleh Publisher atau Editor (anggota Editorial Board) ataupun otoritas
lain Journal.
- Ada Online Title Suggestion Form, Submisi melalui form ini akan mendapatkan tracker
number yang dapat dipakai untuk melacak perkembangan penerimaan SCOPUS.
- Jikalau kriteria umum tidak dipenuhi, maka akan mendapatkan penolakan namun bila
diterima maka akan dilanjutkan dengan Title Enrichment.
- Tim SCOPUS akan mengumpulkan informasi bagi SCOPUS (seperti kualitas artikel
journal, seberapa sering disitasi di SCOPUS, kualitas editorial board dan kualifikasi
penulis yang berkontribusi) yang akan diberikan kepada salah satu anggota SCAB yang
memiliki keahlian atas Jurnal yang diajukan.
- Penelaahan dari anggota SCAB akan menentukan apakah Jurnal ini akan diterima atau
tidak. Setelah itu, aka ada surat penerimaan ataupun penolakan.
Alat yang dapat digunakan untuk memberikan penilaian bagi kesiapan Jurnal yaitu:
- www.readyforscopus.com
Jikalau persyaratan minimum dipenuhi, maka judul jurnal akan dievaluasi sesuai dengan
ketentuan berikut:
- Aims and Scope adalah hal terpenting yang akan dinilai dari sebuah Jurnal yang akan
diterima. Kriteria-kriteria lain akan dievaluasi dengan melihat konteks Aims and Scope.
Akan menjadi baik bila terlihat jelas Jurnal tersebut memiliki Aims and Scope yang
bagus dan spesifik. Baik bila dapat diartikulasikan mengapa sesuatu hal diteliti secara
mendalam dalam Jurnal berdasarkan luasan Aims and Scope (mengapa subjek tersebut
diteliti, mengapa hal itu penting diteliti, dan dampak apa yang bisa keluar secara penting
dari Jurnal). Perlu juga diperhatikan luasan Jurnal (apakah berwawasan internasional,
regional (ASEAN), ataupun lokal.
o Cara menentukan Jurnal tersebut berwawasan Internasional atau tidak.
 Apakah Editorial Board multinasional?
 Apakah penulis-penulis berasal dari berbagai macam negara?
 Apakah artikel-artikel yang dipublikasikan relevan bagi lebih dari satu
negara?
 Apakah Aims dan Scope Jurnal mengindikasikan keinginan menjadi
Jurnal Internasional ataupun Regional (ada Jurnal yang berfokus kepada
isu ASEAN, namun ada Jurnal lain yang mengindikasikan bahwa mereka
internasional walaupun berbasis di Indonesia.
 Masukkan:
 Jangan menjadi Jurnal Internasional bila pada kenyataanya tidak.
 Walapun Jurnal tidak berdimensi Internasional (namun misalkan
membahas permasalahan lokal atau regional), namun Jurnal harus
dapat mengindikasikan keunikan mereka dan relevansi mereka
bagi pembaca internasional. Misalkan, satu jurnal hanya
membahas mengenai Thailand dan negara-negara tetangganya
secara ekspansif. Pun demikian, orang-orang yang paling tahu
mengenai Thailand diseluruh dunia mempublikasikan tulisan
mereka di Jurnal ini dan lantas, Jurnal ini menjadi menarik bagi
SCOPUS karena jikalau ada pembaca dari negara-negara lain yang
ingin mengetahui hal-hal spesifik berkenaan Thailand, maka
mereka dapat membaca jurnal tersebut.
- Peer Reeview
o Jurnal harus di Peer Review (Open Peer Review, Single-blind Peer Review,
Double-blind Peer Review)
o Homepage Journal harus memiliki informasi yang maksimal mengenai peer-
review Jurnal dan bagaimana peer-review tersebut secara baik dapat diberlakukan.
o Untuk membantu konfirmasi Peer-Review yang baik dari SCAB adalah adanya
submission, review, dan acceptance dates pada artikel ilmiah sehingga terlihat
proses Peer-Review yang berkesinambungan dan regular.
o Harus ada tanggung jawab Jurnal bahwa pada tahap Peer Review sehingga tidak
terdapat kegiatan predatory.
- Diversity of Editors
o Jurnal harus memiliki Editorial Board. Penting bagi Jurnal untuk memiliki editor-
editor yang terkualifikasi.
o Editorial Baord harus sesuai dengan editorial concept. Jikalau menganggap Jurnal
tersebut sebagai Jurnal Internasional, maka Editorial Board harus terdiri dari
editor dari berbagai negara diseluruh dunia, demikian secara regional dan lokal.
Walaupun lokal, lebih baik misalkan editor berasal dari berbagai instansi.
o Hal ini berlaku sama bagi diversity penulis dan reviewers.
- Abstract
o Scopus adalah database abstract dan sitasi. Scopus menyematkan link publisher
dimana full-text berada. Oleh karena itu Abstract sangatlah penting.
o Abstract haruslah ditulis dengan Bahasa Inggris, tata bahasa yang baik, dan
dengan grammar yang benar.
o Abstract haruslah komprehensif (setiap Asbtract haruslah mencakup introduction,
methodology, results, dan conclusion).
- Content of Papers
o Ketika Submisi dilakukan, Jurnal akan diminta mengirim 8 artikel ilmiah yang
paling representatif. SCAB dapat melihat jurnal secara langsung dan mendalami
artikel-artikel lain.
o Yang perlu diperhatikan adalah apakah artikel-artikel ilmiah dan isinya sesuai
dengan Aims and Scope Jurnal. Ini menunjukkan kontrol editorial board dan
ketetatan jurnal.
o Hal lain yang perlu diperhatikan adalah apakah artikel-artikel tersebut nyaman
dibaca, apakah memiliki struktur bahasa yang baik, dan apakah memiliki
profesionalitas yang mumpuni.
o Figures, dan Graphs serta semacamnya harus memiliki resolusi yang tinggi dan
dapat dibaca dengan baik dan nyaman serta ditaruh pada tempat yang baik
sepanjang artikel jurnal.
o Hal lain juga yang perlu diperhatikan apakah artikel-artikel ilmiah ini
menginstitusikan kontribusi yang memadai bagi bidang kekhususan Jurnal.
Apakah konten artikel memiliki kebaharuan dan keunikan yang memberikan nilai
bagi bidang spesifik Jurnal. Semakin banyak informasi yang memberikan luasan
kontribusi yang dapat dikeluarkan oleh Jurnal, maka semakin baik kualitas Jurnal
tersebut.
- Sitasi
o Apakah artikel-artikel ilmiah didalam Jurnal disitasi oleh artikel-artikel ilmiah di
jurnal-jurnal Scopus? (100 sitasi oleh artikel ilmiah dapat menjadi boost bagi
penerimaan Jurnal namun 10 sitasi bagi Jurnal Humaniora dapar menjadi pintu
masuk. Lebih lagi misalkan disitasi Jurnal-jurnal Scopus yang baik, misalkan
jurnal-jurnal Q1).
- Editors
o Kualifikasi Editor sangat penting. Informasi Editor akan dilihat dari website
jurnal.
o Apakah mereka peneliti yang penting dan berpengalaman? Pun demikian,
misalkan managing editor memiliki latar belakang tertentu atau berbeda, hal ini
tidak apa-apa namun perlu diberikan alasan alasan kenapa mereka masuk dalam
Editorial Board. Oleh karena itu, dapat dibuat profile pages bagi para editor
sehingga penilai dapat melihat kualifikasi para editor jurnal tersebut.
- Publishing Regularity
o Jurnal harus memiliki keberlanjutan yang konsisten dalam penerbitan. Jikalau
dikatakan satu kali per tahun, maka penerbitan adalah satu kali setahun secara
berkelanjutan tanpa adanya fluktuasi banyaknya issues setiap tahun.
o Penerbitan harus sesuai waktu dan tetap memperhatikan kualitas artikel-artikel
yang diterima.
- Online Availability
o Artikel-artikel jurnal harus dapat diakses secara online.
o Baik open-accessed ataupun non open-accessed Journals dapat diterima oleh
SCOPUS, tetapi tetap harus selalu available online.
o Hompage harus memiliki opsi berbahasa inggris bila memang secara mendasar
website berbahasa Indonesia. Kualitas website diuji juga untuk melihat apakah
navigasi website mudah bagi penilai dan pembaca.
- Publication Ethics and Malpractise Statement
o Setiap Jurnal harus memiliki Publication Ethics yang kuat dan ketat.
o Jurnal harus secara komprehensif menjelaskan hak-hak, kewajiban-kewajiban,
dan akibat-akibat pelanggaran yang dilakukan oleh para editors, reviewers, dan
para penulis.
o Jangan copy paste Publication Ethics yang dimiliki jurnal lain.
- Jurnal Homepage
o Jurnal Homepgae adalah hal pertama yang diteliti SCAB.
o Buatlah Jurnal Homepage yang clear dan komprehensif.
o Hal-hal yang perlu ada dalam Jurnal Homepage mencakup:
 Editorial Board
 Author Responsibility
 Peer Review Process
 Publication Ethics
 Copyright and Access
 Archiving
 Ownership dan Management
 Informasi Website
 Publication Schedule
 Nama Jurnal
- Tip bagi PDF Papers
o Jika Jurnal memiliki html dan juga pdf artikel ilmiah yang bisa didownload, maka
tolong diperhatikan agar html dan pdf-nya sama.
Ada 3 cara SCOPUS membantu Jurnal-Jurnal Lokal untuk mempersiapkan submisi mereka ke
SCOPUS:
- Local Content Selection Board (namun baru mencakup Thailand dan belum selevel-
regional ASEAN)
- Professional Editor Workshops yang dilakukan oleh SCOPUS
- Platform SCOPUS yaitu Digital Commons yang membantu management dan visibility
Journal.
Catatan bagi Indonesia:
- Antara 2018 dan 2022, ada 79 Jurnal Indonesia yang diterima dan 427 yang ditolak
(Rejection Rate sebesar 84%, termasuk persentase penolakan tertinggi diseluruh dunia).
Hanya melakukan submisi bila sudah merasa sangat yakin akan diterima untuk
memitigasi penolakan dan “embargo” (4-5 tahun) submisi ulang di SCOPUS.

Catatan bagi Indeksasi SINTA


- Berdasarkan ketentuan:
o Permenristekdikti Nomor 9 tahun 2018
o Perdirjen Risbang no 19 tahun 2018
Maka kriteria minimum Jurnal yang dapat terakreditasi SINTA adalah
- Memuat artikel yang secara nyata memajukan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni
yang didasarkan pada hasil penelitian, perekayasaan, dan/atau telaahan yang mengandung
temuan dan/atau pemikiran yang orisinil;
- Memiliki dewan penyunting jurnal berkualifikasi;
- Melibatkan mitra bestari berkualifikasi sesuai dengan bidang ilmu jurnal;
- Menggunakan Bahasa Indonesia dan/atau bahasa resmi Perserikatan Bangsa-Bangsa;
- Menjaga konsistensi gaya penulisan dan format penampilan;
- Dikelola dan diterbitkan secara elektronik melalui jejaring teknologi informasi dan
komunikasi;
- terbit sesuai dengan jadwal; dan
- Memiliki nomor seri standar internasional secara elektronik (Electronic International
Standard Serial Number/EISSN) dan pengenal objek digital (Digital Object
Identifier/DOI).

Catatn berkenaan dengan Penerbitan ISSN:


- Pengajuan untuk terbitan regular (terbitan dalam format cetak) maupun elektronik
(terbitan elektronik).
- Kategori terbitan berkala adalah majalah, surat kabar, buletin, buku tahunan, laporan
tahunan, jurnal maupun prosiding aneka pertemuan ilmiah.
- Untuk jurnal atau prosiding online, diwajibkan sudah memiliki situs yang dapat diakses
secara online dan sudah dilengkapi dengan minimal 5 artikel/makalah yang dapat diakses
oleh publik/terbuka atau Open Access Journal. Tapi jika bersifat tertutup dinyatakan Dan
ditulis di surat pengajuan.
- Terbitan memenuhi syarat kelengkapan minimal:
o Surat permohonan tertulis secara resmi dari penanggung jawab terbitan berkala
suatu lembaga/organisasi berbadan hukum (berkop surat dan stempel
lembaga/organisasi dan bukan surat dari pimpinan redaksi). Surat permohonan
ditujukan kepada Plt. Kepala PDDI-LIPI.
o Halaman sampul depan terbitan berkala lengkap dengan judul (termasuk anak
judul) terbitan, penulisan volume, nomor, dan tahun terbit, serta nama
organisasi/lembaga penerbit.
o Halaman daftar isi.
o Halaman daftar Dewan Redaksi.
- Biaya administrasi pengurusan nomor ISSN.
- Seluruh dokumen disiapkan dalam bentuk data elektronik dengan format PDF. Untuk
pengajuan E-ISSN, dokumen Halaman sampul, daftar isi dan Dewan Redaksi berisi hasil
tangkapan layar dari situs terbitan.
- Setiap nomor ISSN hanya diperuntukkan bagi 1 (satu) judul terbitan pada satu media.
Nomor ISSN yang sama terus berlaku selama judul dan atau anak judul terbitan serta
medianya tidak berubah.
- Judul terbitan yang diajukan harus sama dalam : Aplikasi ISSN = Surat Permohonan =
Sampul Depan Terbitan = Daftar Isi = Dewan Redaksi = Header Terbitan Online .
- Judul terbitan harus terlihat jelas baik pada terbitan.
- Kata-kata yang bukan bagian dari judul tidak perlu ditambahkan ke dalam judul yang di
ajukan dalam aplikasi maupun berkas dokumen, seperti: majalah, jurnal, prosiding, jurnal
ilmiah, artikel ilmiah, dan lainnya.
- Untuk terbitan berbeda media judul terbitan yang di ajukan dianjurkan sama kecuali akan
mengganti judul.
- Terbitan yang diterbitkan pada beberapa media berbeda (misal: cetak dan elektronik)
wajib mengajukan ISSN untuk setiap media.
- Adapun, waktu penerbitan ISSN dilakukan sebelum terbitan yang diajukan terbit.
Disarankan pendaftaran dilakukan dilakukan beberapa bulan sebelum waktu terbit. Lebih
lagi, Tanggal SK Nomor ISSN adalah tanggal penetapan terbitan mulai secara resmi
terdaftar dan mendapat Nomor ISSN. Penggunaan Nomor ISSN tidak berlaku mundur
untuk terbitan yang telah terbit.

Policy merujuk kepada jurnal-jurnal SCOPUS yang ada di Indonesia


- Perlu ditekankan Business Law, Telematics Law, dan Comparative Law…
- Harus lengkap dari awal sampai akhir.
- Lex Scientia UNNES
- Hasanuddin Law Review
- Sriwijaya Law Review
- Constitutional Review

Template tulisan (Selingkung):


- Lihat dibeberapa jurnal.
- Langsung berbahasa inggris.
- 5-7 tulisan.
- Tulisan walaupun bertema lokal namun berdimensi internasional.

Public Ethics Statement


- Dapat di-combine dengan jurnal-jurnal lain.
Editor:
- Dalam negeri.
Reviewer:
- 1 setiap benua harus punya. Tidak perlu kontrak untuk reviewer. Dapur jurnal bekerja
dengan adanya balas membalas reviewer. Cari email dan informasinya dan kemudian
dapat langsung dikomunikasikan.
- Asia banyak tidak, apa. Rekaman sudah bukti jikalau menerima atau tidak (melalui
sistem). Dapur Jurnal (sistem) harus memiliki bukti surat menerima atau menolak.
Penolakkan pun juga sebagai bukti review. Langsung secalin naskah. (Ethics nya
demikian, namun didahulukan bisa dikirim baru dapat dibenarkan sebetulnya. Tracingnya
bisa dilakukan.
Full English

Editor didapatkan dari jurnal dan reviewers dari universitas-universitas.


Naskah:
- In progress.
Reference Style:
- APA. Nanti akan ditentukan untuk selanjutnya.
Persyaratan keharusan Mandeley, Turnitin dimasukkan dalam fasilitas Jurnal. MUST USE
MENDELEY baiknya dicantumkan.
Kualitas tulisan bukan hanya.

- Paradox 1 ditekan sehingga yang mentah diberikan kepada negara maju


- Paradox 2 ditekan sehingga negara berkembang tidak dapat mengelola SDA non-hayati.

Anda mungkin juga menyukai