Anda di halaman 1dari 5

1.

PENDEKATAN ANALITIK

Pendekatan analitik seringkali digunakan dalam pemecahan masalah


matematika.Pembahasan topic matematiika dikatakan menggunakan
pendekatan analitik jika pembahasan dimulai dari hal yang belum
diketahui sampai ke hal yang sudah diketahui dan akhirnya menghasilkan
apa yang ingin diketahui.

Untuk pendekatan analitik, masalah yang dipersoalkan diuraikan atas


bagian-bagiannya sehingga terlihat jelas hubungan antara bagian-bagian
yang belum diketahui, kemudian dicari langkah-langkah yang mengaitkan
hal yang belum diketahui dengan hal-hal yang sudah diketahui dan
akhirnya sampai padahal yang dikehendaki.

Perhatiakan contoh dibawah ini !

Diketahui a + b = 5 dan ab = 8. Hitunglah a + b. Dikerjakan darihal yang


tidak diketahui yaitua3 + b3, kemudian diuraikan.

Karena (a+b)3 = a3 + 3a 2 b + 3ab 2 + b3

Maka a3 + b3 = (a+b)3 – (3a 2 b + 3ab 2) = (a+b)3 – 3ab(a+b)

Karena diketahui a+b = 5 dan ab = 8 maka a3 + b3 = 53 + 3.8.5

Pendekatan analitik merupakan pendekatan yang logis karena setiap


langkahnya selalu beralasan.Hal ini memungkinkan tercapainya
pemahaman siswa.Namun tidak semua materi ajar matematika dapat
dilakukan dengan pendekatan ini.

Kekuatan pendekatan analitik ialah pendekatan ini merupakan


pendekatan yang logis dan menyakinkan. Tiap langkah yang di lakukan
selalu beralasan, sehingga pemahaman dapat dicapai. Sedangkan

kelemahan pendekatan analitik ialah tidak semua bahan pelajatan dapat


dilakukan dengan pendekatan analitik. Kadang-kadang pembahasan
dengan pendekatan analitik memerlukan prosedur yang panjang. Dengan
demikan, pendekatan analitik adalah pendekatan dimana pembahasan
bahan pelajarannya dimulai dari hal yang belum diketahui ke hal yang
sudah diketahui.

A. DEFINISI PENDEKATAN ANALITIK

1. Pengertian Pendekatan Analitik


Pendekatan analitik adalah pembahasan bahan pelajaran bisa dimulai dari hal yang tidak di
ketahui sampai kepada yang sudah di ketahui atau sebaliknya dari yang sudah diketahui
menghasilkan pa yang ingin diketahui. Bila prosedur yang ditempuh adalah dari yang apa yang belum
diketahui ke yang suah diketahui, maka dikatakan menggunakan pen dekatan analitik, sedangkan
prosedur sebalikny adalah pendekatan sintetik.

Pada pendekatan analitik, masalah yang ingin di selesaikan perlu dipecah-pecah sehingga
jelas hubungan antar bagian-bagian yang belum di ketahui dengan yang sudah di ketahui. Dimulai
dengan langkah dari hal yang tidak diketahui dicari langkah-langkah selanjutnya yang mengkaitkan
yang belum diketahui itu sehingga sampai ke hal yang sudah diketahui. Urutan langkah itu akhirnya
mendapatkan apa yang dikehendaki.

Menurut Aminuddin (2004:44) Pendekatan analitis merupakan pendekatan yang berupaya


membantu pembaca memahami gagasan, cara pengarang menampilkan gagasan, sikap
pengaran,unsur instrinsik dan hubungan antara elemen itu sehingga dapat membentuk keselarasan
dan kesatuan dalam rangka terbentuknya totalitas bentuk dan maknanya.

Munandar (1999), mengatakan bahwa kegiatan analitik adalah kegiatan yang menampilkan
aktivitas siswa dalam hal membedakan, menguji, menggolongkan, menyususn, menguraikan,
membandingkan, membuat deduksi, dan memeriksa. Hal senada dikemukakan pula oleh Sternberg
(2002), yang menyatakan bahwa kegiatan analitik adalah kegiatan yang menampilkan aktivitas siswa
dalam hal menganalisis, mengevaluasi, menjelaskan, membandingkan dan mengkontraskan, dan
mempertimbangkan nilai.

2. Ciri – ciri pendekatan Analitik

a. Terisolasi, berkontraksi pada elemen

b. Mempelajari sifat interaksi

c. Menekankan pada ketetapan detail

d. Memodifikasi suatu variabel pada titik tertentu

e. Validitas fakta dibuktikan melalui teori

f. Memiliki pendekatan yang efisien

3. Macam – Macam Metode Penilitian pada Pendekatan Analitik

Dalam melakukan penelitian, orang dapat menggunakan berbagai macam metode.


Keputusan mengenai metode yang akan dipakai akan tergantung kepada tujuan, pendekatan, bidang
ilmu, tempat, sifat masalah yang digarap dan alternatif yang mungkin digunakan.

1. Penilitian ditinjau dari tujuan


a. Penelitian Eksploratif Digunakan apabila peneliti ingin menggali secara luas tentang sebab akibat
atau hal-hal yang mempengaruhi terjadinya sesuatu.

b. Penelitian Developmental Dilakukan percobaan dan penyempurnaan.

c. Penelitian Verifikatif Bertujuan untuk mengecek kebenaran hasil penelitian lain.

2. Penelitian di tinjau dari pendekatan

a. Pendekatan Longitudinal Pada metode ini, sample subjek yang sama dipelajari dalam waktu
tertentu. Metode ini memungkinkan adanya penyelidikan intensif terhadap individu karena peneliti
menyimpulkan data tentang subjek yang sama pada berbagai tingkatan.

Kelemahan metode ini , anatara lain:

1. Menuntut adanya komitmndari individu tau lembaga yang bersedia menyiadakan waktu, uang dan
sumberdaya lainya dalam beberapa tahun.

2. Jika sampel yang dipilih jelek, tak ada ayng bisa dilakukan untuk memperbaikinya

3. Tidak dapat menambah variabel baru

4. Sulitnya mempertahankan kerjasama subyek dalam waktu yang lama.

b. Pendekatan Cross-sctional Metode ini meliputi lebih banyak subjek, tetapi mencandra faktor-
faktor pertumbuhan yang lebih sedikit.

Kelemahan metode ini, antara lain

1. Perbedaan yang ada pada sampel – sampel dapat membuat penyidikan ini sangat luas

2. Kemungkinan adanya variabel luar yang telah menimbulkan perbedaan diantara populasi – populasi
yang ditarik sampelnya.

3. Penelitian ditinjau dari bidang ilmu.

Pendekatan Cross-sctional Metode ini meliputi lebih banyak subjek, tetapi mencandra faktor-
faktor pertumbuhan yang lebih sedikit.

4. Kemampuan Berpikir Analitik

Salah satu aspek kognitif dalam taksonomi Bloom yang menempati urutan keempat setelah
pengetahuan, pemahaman, dan aplikasi adalah aspek analisis.
Kemampuan berpikir analisis merupakan suatu kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh siswa.
Kemampuan berpikir analitis ini tidak mungkin dicapai siswa apabila siswa tersebut tidak menguasi
aspek-aspek kognitif sebelumnya.

Menurut Sudjana, analisis merupakan tipe hasil yang kompleks karena memanfaatkan unsur
pengetahuan, pemahaman dan apalikasi.Kemampuan analitis adalah kemampuan siswa untuk
menguraikan atau memisahkan suatu hal ke dalam bagian-bagiannya dan dapat mencari keterkaitan
antara bagian-bagian tersebut.Menganalisis adalah kemampuan memisahkan materi (informasi) ke
dalam bagian-bagiannya yang perlu, mencari hubungan antarabagian-bagiannya, mampu melihat
(mengenal) komponen-komponennya, bagaimana komponen-komponen itu berhubungan dan
terorganisasikan, membedakan fakta dari hayalan.Dalam kemampuan analisis ini juga termasuk
kemampuan menyelesaikan soal-soal yang tidak rutin, menemukan hubungan, membuktikan dan
mengomentari bukti, dan merumuskan serta menunjukkan benarnya suatu generalisasi, tetapi baru
dalam tahap analisis belum dapat menyusun.

Penadapat lain yang sejalan, Suherman dan Sukjaya (1990: 49) menyatakan bahwa
kemampuan analisis adalah kemampuan untuk merinci atau menguraikan suatu masalah (soal)
menjadi bagian-bagian yang lebih kecil (komponen) serta mampu untuk memahami hubungan
diantara bagian-bagian tersebut.

Hal ini juga diperkuat oleh Bloom yang menyatakan bahwa kemampuan berpikir analitis
menekankan pada pemecahan materi ke dalam bagian-bagian yang lebih khusus atau kecil dan
mendeteksi hubungan-hubungan dan bagian-bagian tersebut dan bagian-bagian itu diorganisir

Bloom membagi aspek analisis ke dalam tiga kategori , yaitu:

a. Analisis bagian (unsur) seperti melakukan pemisalan fakta, unsur yang didefinisikan, argumen,
aksioma (asumsi), dalil, hipotesis, dan kesimpulan;

b. analisis hubungan (relasi) seperti menghubungkan antara unsur-unsur dari suatu sistem (struktur)
matematika;

c. analisis sistem seperti mampu mengenal unsur-unsur dan hubungannya dengan struktur yang
terorganisirkan.

Kemampuan analisis yang dapat diukur adalah kemampuan mengidentifikasi masalah,


kemampuan menggunakan konsep yang sudah diketahui dalam suatu permasalahan dan mampu
menyelesaikan suatu persoalan dengan cepat.

Ross mengungkapkan beberapa indikator kemampuan analitis, yaitu :

a. Memberikan alasan mengapa sebuah jawaban atau pendekatan suatu masalah adalah masuk akal

b. Membuat dan mengevaluasi kesimpulan umum berdasarkan penelitian.

c. Menggambarkan kesimpulan atau putusan dari informasi yang sesuai.

d. Mempertimbangkan validitas dari argumen dengan menggunakan berpikir deduktif dan induktif.

e. Menggunakan data yang mendukung untuk menjelaskan mengapa cara yang digunakan dalam
jawaban adalah benar.
5. kelebihan dan Kelemahan Pendekatan Analitik

Berbagai macam pendekatan tidak selamanya akan baik. Pasti ada sisi positif dan negatifnya.
Pendekatan analitik memiliki kelebihan yaitu merupakan pendekatan yang logis dan menyakinkan.
Tiap lanhkah yang di lakukan selalu beralasan, sehingga pemahaman dapat dicapai. Sedangkan
kelemahan pendekatan analitik adalah tidak semua bahan pelajaran dapat di lakukan dengan
pendekatan analitik.Kadang-kadang pembahasan dengan pendekatan analitik memerlukan prosedur
yang panjang.

Anda mungkin juga menyukai