METODE PENELITIAN
45
3.4. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian pengembangan ini terdiri dari 5 tahap yaitu : analisis
(Analysis), perancangan (Design), pengembangan (Development),
pengimplementasi (Implementation), dan pengevaluasian (Evaluation).Adapun
prosedur pengembangan penelitian yang dilakukan disajikan pada gambar 3.1.
1. Analisis FASE
a. Analisis Kinerja ANALIS
1. Mengidentifikasi masalah mendasar dalam pembelajaran IS
2. Mengidentifikasi solusi terhadap masalah pembelajaran
b. Analisis Kebutuhan Siswa
1. Mengidentifikasi karakteristik pembelajaran
2. Mengidentifikasi Pengetahuan dan keterampilan siswa
3. Mengidentifikasi indikator dan keiteria untuk menentukan
pencapaian kompetensi
4. Mengidentifikasi kondisi yang memfasilitasi siswa dalam
memperlihatkan pencapaian kompetensi
2. Desain Perangkat
1. Menentukan strategi, sumber dan bahan ajar
2. Menentukan topik materi dalam Lembar Kerja Peserta Didik FASE
DESIGN
Instrumen
F
Prototipe 1 RPP
danLKPD A
S
Validasi ke-i, i ≥ 1 E
LKPD Instumen
FASE
Tida k
Perlu revisi
L
Ya U
Revisi Kecil A
T
Prototipe FASE
I
IMPLEMENTAT O
Uji Coba ION N
Prototi
Revisi Apakah valid
pe ke-i
dan Praktis?
Produk LKPD
Gambar 3.1 Model Pengembangan ADDIE
: Pengambilan Keputusan
Nilai Kriteria
Pk = 4,00 Sangat Praktis
3,25 ≤ 𝑃𝑘 < 4,00 Praktis
2,50 ≤ 𝑃𝑘 < 3,25 Cukup Praktis
1,75 ≤ 𝑃𝑘 < 2,50 Kurang Praktis
1,00 ≤ 𝑃𝑘 < 1,75 Tidak Praktis
(Hamzah, 2016:907)
Suatu alat ukur yang memiliki reliabilitas yang memadai artinya jika
alat ukur tersebut dicobakan pada waktu yang berbeda, pada sekelompok
orang berbeda, oleh orang yang berbeda akan memberikan hasil pengukuran
yang sama. Dengan kata lain alat ukur tersebut bersifat tetap. Untuk
mengefisienkan waktu dan biaya, reliabilitas alat ukur dapat dicari dengan
cara satu alat ukur dicobakan satu kali dan akan memberikan informasi yang
dinamakan reliabilitas internal. Untuk alat ukur berbentuk uraian digunakan
rumus Cronbach alpha sebagai berikut:
𝑘 𝑠2 − ∑ 𝑠2
𝑟=[ ][ 𝑡 𝑖
𝑘−1 𝑠𝑡
2 ]
Keterangan:
r : koefisien reliabilitas
k : banyak butirsoal
𝑠𝑖: simpang baku butir tes ke-i
𝑠𝑡: simpang baku seluruh butir tes
(Karuniadan Mokhammad, 2018: 206).
Penafsiran ke bermaknaan derajat korelasi (r) atau kriteria klasifikasi r
sebagai berikut.
Keterangan:
Besarnya g Kategori
g > 0,7 Tinggi
0,3≤ g ≤ 0,7 Sedang
g < 0,3 Rendah
Kemudian akan dilihat besarnya rata-rata nilai g pada uji coba I dan uji
coba II dankategori N-Gainnya.
3.7.7. Kriteria Kualitas LKPD
Pada pengembangan instrumen LKPD ini diperlukan suatu kriteria untuk
menentukan kualitas instrumen LKPD yang telah dikembangkan itu baik atau
tidak. Kriteria tersebut diperlukan sebagai patokan untuk menentukan sejauh
mana proses pengembangan dilakukan. Pada penelitian ini untuk mengukur
kevalidan dan keparaktisan LKPD maka disusun dan dikembangkan kriteria
LKPD di antara lain:
a. Kriteria LKPD dikatakan baik apabila seluruh pakar menyatakan soal dapat
digunakan tanpa revisi dan seluruh komponen penilaian pada masing- masing
soal terpenuhi dan validitas LKPD memiliki hasil perhitungan ≥4.
b. Kriteria LKPD dikatakan baik apabila tes memiliki tingkat kepraktisan ≥
2,50.
c. Kriteria LKPD dikatakan baik apabila tes memiliki derajat reliabilitas ≥ 0,40.
d. Kriteria LKPD dikatakan baik apabila terjadi peningkatan kemampuan
pemecahan masalah matematis siswa sebesar ≥0,3.
e. Kriteria LKPD dikatakan baik apabila LKPD mendapat banyak respon positif
(≥80%) dari siswa.