Lampiran Salinan Perpres Nomor 15 Tahun 2023
Lampiran Salinan Perpres Nomor 15 Tahun 2023
NE|UBUT TNDOTiIETIA
- 2620 -
2. Peralatan Laboratorium
SK No 175832A
FRESIDEN
REPUEUK INDONESIA
- 262L -
SK No 175833 A
I'RESIDEN
REPUELIK INDONESIA
- 2622 -
SK No 175834A
PRESIDEN
REPUBLIK TNDONESIA
- 2623 -
SK No 175835 A
PRESIDEN
REPUEL|K INDONESIA
- 2624 -
a Mesin Mker
1) Kapasitas pencampuran minimal 150 kg/jam.
2) Tingkat keseragaman campuran minimal 85o/o.
3) Motor Penggerak memiliki daya minimum 6 HP.
4) Dilengkapi dengan test report (hasil uji) yang masih berlaku dari
intitusi yang berwenang.
b Mesin Hammer Mill
1) Kapasitas penepungan minimal 1000 kgljar:-:.
2) Hasil tepung lolos pada mesh 40 minimal So/o.
3) Motor Penggerak mempunyai standar Nasional Indonesia (SNI) dan
memiliki daya minimum 8 HP.
4) Dilengkapi dengan test report (hasil uji) yang masih berlaku dari
intitusi yang berwenang.
c. Mesin Disk Mill
l) Kapasitas kapasitas penepungan minimal 25 kg/jam.
2) Hasil tepung lolos pada mesh 80 minimal9Oo/".
3) Motor Penggerak memiliki daya minimum 6 HP.
4) Dilengkapi dengan test report (hasil uji) yang masih berlaku dari
intitusi yang berwenang.
d Mesin Pelletizer
1) Kapasitas minimal 75 kgljam.
2) Keseragaman panjang dan diameter hasil masing-masing 8OVo.
3) Motor Penggerak mempunyai standar Nasional Indonesia (SNI) dan
memiliki daya minimum 6 HP.
4) Dilengkapi dengan test report (hasil uji) yang masih berlaku dari
intitusi yang berwenang.
e Mesin Chopper
1) Kapasitas pencacahan minimal 2.000 kg/jam.
2) Bahan pisau dari baja.
3) Motor Penggerak mempunyai standar Nasional Indonesia (SNI) dan
memiliki daya minimum 8 HP.
4) Dilengkapi dengan test report (hasil uji) yang masih berlaku dari
intitusi yang berwenang.
SK No 175836 A
FRESIDEN
BL|K INDONESIA
- 2625 -
SK No 175837 A
REPUEL|K TNDONESIA
- 2626 -
SK No 175838A
l,RESIDEN
REPUBUK INDONESTA
- 2627 -
SK No 175839 A
PRESIDEN
REPUBUK TNDONESIA
- 2628 -
Sarana pasca panen merupakan alat dan mesin pertanian yang digunakan
dalam penanganan pasca panen hasil tanaman pangan, antara lain Rice
Milling Unit, Vertical Dryer Padi Kapasitas 10 Ton, Colour Sorter, Corn Sheller,
SK No 175840 A
PRESIDEN
REPUELIK INDONESIA
- 2629 -
SK No 175841 A
PRESIDEN
REPUEL|K INDONESTA
- 2630 -
d. Corn Sheller
Corn Sheller adalah alat mesin pertanian yang digunakan sebagai mesin
pemipil jagung. Alat mesin ini bisa memisahkan biji jagung dari
tongkolnya menjadi jagung pipilan.
Corn Sheller berfungsi sebagai mesin pemipil jagung, yang bisa
menghasilkan jagung pipilan.
Corn Sheller memiliki kapasitas pemipilan minimal 75O kg/jam, tingkat
kerusakan biji maksimal Soh, tingkat kebersihan biji minimal 95oh,
persentase kehilangan hasil maksimal 5%,
e. Corn Sheller Mobile
Corn Seheller Mobile adalah mesin pemipil jagung yang bertujuan untuk
memudahkan kerja dan menekan biaya produksi dan akan lebih efektif
karena dapat berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya.
Corn Sheller Mobile berfungsi sebagai mesin pemipil jagung, yang bisa
menghasilkan jagung pipilan.
Corn Sheller Mobile memiliki kapasitas pengumpan minimal 1500
kg/jam, memiliki kapasitas pemipilan minimal 1000 kg/jam, tingkat
kerusakan biji maksimal 5 yo, tingkat kebersihan minimal 95o/o,
persentase kehilangan hasil maksimal 5o/o, memiliki 3 buah roda
transportasi.
f. Power Thresher Multiguna
Power Thresher Multiguna adalah mesin untuk merontokkan padi
menjadi gabah, jagung menjadi pipilan jagung, dan kedelai menjadi
bungkil kedelai.
Power Thresher Multiguna berfungsi sebagai perontok padi, jagung, dan
kedelai.
Power Thresher Multiguna minimal memiliki kapasitas perontokan
untuk padi 800 kgljam, jagung 1000 kg/jam, kedelai 300 kgljam.
Tingkat kerusakan biji maksimal3 %.
g. Power Thresher Multiguna Mobile
Power Tresher Multiguna Mobile adalah mesin untuk merontokkan padi,
jagung dan kedelai yang bertujuan untuk memudahkan kerja dan
menekan biaya produksi dan lebih efektif karena dapat berpindah dari
satu tempat ke tempat lainnya
Power Thresher Multiguna Mobile berfungsi sebagai perontok padi, jagung
dan kedelai.
SK No 1758424
I,RESIDEN
REPUBUK INDONESTA
- 263L -
h. Combine Haruester
Combine Haruesteradalah salah satu tipe mesin panen yang kegiatannya
memotong, merontok dan membersihkan dilakukan sekaligus.
Combine Haruester berfungsi sebagai alat untuk memanen padi.
Combine Haruester besar/ Combine Haruester multifungsi minimal
memiliki daya minimal 60,1 kW (80,6 HP).
SK No 175843 A
FRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 2632 -
1) rangka struktur dan atap (3OO m2) : green house, aluminet shading,
ground couer (2 bays x 9,6 m x 15,625 m);
2) sistem otomatisasi (automation sgstem): controller nmc junio4 gatewag
dan accessones,'
3) pompa dan panel pendukung: irrigation pump and panelfor pumps;
4l sistem irigasi otomatis dan alat pendukung: water tank, PVC pipes and
fitting, dripper, fertigation system, filler dan accessones.
2. Instalasi Pertanian Regeneratif
lnstalasi pertanian regeneratif merupakan rangkaian sarana dan prasarana
serta perlengkapan lainnya yang saling mendukung untuk terciptanya
percontohan sekaligus sarana pembelajaran tentang pertanian regeneratif.
Sbcara umum sarana prasarana serta perlengkapan lainnya terbagi atas
dukungan terhadap substansi pertanian regeneratif dan dukungan proses
pembelaj aran. Dukungan terhadap subtansi terdiri atas pembuatan
infrasruktur demplot dan demplot pertanian regeneratif, sedangkan
dukungan pembelajaran terdiri atas penguatan prasarana P4S serta sarana
pembelajaran P4S.
Instalasi Pertanian Regeneratif meliputi:
a. PembuatanlnfrastrukturDemplot
Pembuatan infrastruktur demplot merupakan pemenuhan
peralatan/perlengkapan yang diperlukan dalam mengelola demplot
yang nantinya merupakan sarana pembelajaran. Secara umum, fungsi
pengadaan infrastruktur ini adalah untuk penyiapan tanah dan
lingkungan sekitar calon lokasi demplot.
Pembuatan infrastruktur demplot dengan rincian untuk pengadaan
garpu bradfork, garpu rake, garpu flek tine weeder,jang seeder tangan,
traktor R2, small rototiller, alat bajak sawah dorong, hollow hoe besi anti
deformasi, hand garden pruners, work slwrp kntfe, dan tool shanpener.
b. Demplot Pertanian Regeneratif
Demplot pertanian regeneratif merupakan lokasi tertentu yang
dilengkapi dengan sarana, prasarana, serta peralatan lainnya yang
diperlukan untuk mewujudkan/menerapkan pertanian regenerative,
yang berfungsi sebagai sarana percontohan lahan pertanian regeneratif.
Se1ain sarana, prasarana, serta peralatan lainnya harus lengkap,
demplot ini juga harus mewujudkan/menampilkan bagaimana
serangkaian proses biologis yang mendukung kesehatan tanah dan
SK No 1758M A
PRESIDEN
REPUBL|K INDONESIA
- 2633 -
SK No 175845 A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESTA
- 2634 -
SK No 175846 A
PRESIDEN
REPUEL|K INDONESIA
- 2635 -
SK No 175847 A
PRESIDEN
REPUEUK INDONESIA
- 2636 -
c.Renovasi lantai
jemur/ W dryer/ Box Penyedia
Dryer
SK No 175848 A
FRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 2637 -
f. Ruang
penyimpanan Penyedia
sampel
g. Penyediaan sarana
Penyedia
pengairan
h. penyediaan
peralatan Penyedia
laboratorium
3 Pembangunan/Renova a. Pembangunan
si UPTD/Balai Laboratorium Penyedia
Proteksi/ Perlindungan Pengamatan Hama
Tanaman Pangan, dan
SK No 175849 A
PRESIDEN
REPUELIK INDONESIA
- 2638 -
Renovasi
Laboratorium
Pengamatan Hama
dan Penyedia
Penyakit/Laboratori
um Agens Hayati
(LPHP/LAH)
b. Pembangunan
Laboratorium Penyedia
Pestisida
Renovasi
Laboratorium Penyedia
Pestisida
c. Pembangunan
Brigade Proteksi Penyedia
Tanaman (BPT)
e. Pengadaan Penyedia
Peralatan
LPHP/LAH
f. Pengadaan Penyedia
Peralatan Brigade
Proteksi Tanaman
(BPr)
g. Pengadaan Penyedia
Peralatan
Laboratorium
Pestisida
SK No 175850A
FRESIDEN
REPUEUK INDONESIA
- 2639 -
i. Peralatan
pengendali OPT
pada Brigade Penyedia
Proteksi Tanaman
Perkebunan
j. Penyediaan sarana
laboratorium Penyedia
perkebunan
e. Peralatan IB Penyedia
f. Peralatan kesehatan
Penyedia
hewan
Kabupaten/Kota
1 Pembangunan sumber- a. Rehabilitasi
sumber air dan Jaringan Irigasi Penyedia
Tersier (RJIT)
SK No 175851A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 2640 -
c. Pembangunan
irigasi air tanah Penyedia
dangkal sektor
hortikultura
d. Pembangunan
irigasi air tanah Penyedia
dangkal sektor
perkebunan
e. Pembangunan
irigasi air tanah Penyedia
dangkal sektor
peternakan
f. Pembangunan
irigasi air tanah Swakelola
dalam sektor
tanaman pangan
g. Pembangunan
irigasi air tanah Swakelola
dalam sektor
hortikultura
h. Pembangunan
irigasi air tanah Swakelola
dalam sektor
perkebunan
i. Pembangunan
irigasi air tanah
Swakelola
dalam sektor
peternakan
SK No 175852 A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESTA
- 264L -
k. Pembangunan
embung sektor Swakelola
peternakan
l. Pembangunan
embung sektor Swakelola
tanaman pangan
m Pembangunan
embung sektor Swakelola
hortikultura
2 Pembangunan Jalan a. Pembangunan Jalan
Pertanian Usaha Tani Sektor Swakelola
Tanaman Pangan
b. Pembangunan Jalan
Usaha Tani Sektor Swakelola
Hortikultura
c. Pembangunan Jalan
Produksi sektor Swakelola
Perkebunan
d. Pembangunan Jalan
Produksi sektor Swakelola
Peternakan
SK No 175853 A
PRESIDEN
REPUELTK INDONESTA
- 26+2 -
e. Green Penyedia
House/percontohan
f. Sarana Penyedia
keinformasian
g. Alat bantu
pen5ruluhan Penyedia
pertanian
f. Peralatan
reproduksi dan Penyedia
kebidanan
g. Peralatan produksi
Penyedia
ternak
h. Peralatan
pemeriksaan
Penyedia
kesehatan bergerak
lmobilel USG
SK No 175854 A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESTA
- 2643 -
- Timbangan Penyedia
Karung Penyedia
- Pembangunan Penyedia
Gudang
b. Pengembangan unit
pengolahan pakan
konsentrat
ruminansia
- Mesin M*er Penyedia
- Timbangan Penyedia
- Mesin Jahit
Penyedia
Karung
- Kendaraan Roda
Penyedia
Tiga
SK No 175855 A
PRESIDEN
REPUEUK INDONESIA
- 2644 -
- Pembangunan Penyedia
Gudang
c. Pengembangan unit
pengolahan pakan
silase
Mesin Penyedia
Press/Vaccum
- Timbangan Penyedia
Tong Penyedia
Silase/plastik dan
karung silase
Pembangunan Penyedia
Gudang
2. Mesin
Penyedia
Pengolahan Hasil
b. Bangunan Rice
Swakelola
Milling Unit (RMU)
c. Bangunan Vertical
Dryer padi Swakelola
Kapasitas 10 ton
SK No 175856A
PRESIDEN
REPUELTK INDONESIA
- 2645 -
- Cultiuator Penyedia
Transplanter Penyedia
e. Sarana pascapanen
- Pembangunan
green house untuk
pengembangan
Penyedia/Swakelola
hortikultura di
luar musim (off
season)
SK No 175857A
PRESIDEN
REPUBL|K INDONESIA
- 2646 -
1. Pembuatan
infrastruktur Penyedia
demplot
2. Demplot
pertanian Penyedia
regeneratif
3. Penguatan
Penyedia
prasarana P4S
4. Sarana Penyedia
pembelajaran P4S
SK No 175858 A
PRESIDEN
REPUBLIK TNDONESIA
- 2647 -
Batas waktu penyampaian capaian jangka pendek (immediate outcome) dari DAK
Fisik Bidang Pertanian paling lambat 30 Juni 2024 serta disampaikan melalui
sistem informasi perencanaan dan penganggaran yang terintegrasi.
Bidang Sasaraa
I Mcnu/Rlncian Indikator Indlkator/ Cara Perhiturgan
Target Satuan
Subbid Kegiatan Capaian Penerima
ang Manfaat*
c. Pembangunan 5 Ha/unit
irigasi air tanah
dangkal sektor
hortikultura
d. Pembangunan 10 Ha/unit
irigasi air tanah
dangkal sektor
perkebunan
e. Pembangunan 1 Ha/unit
irigasi air tanah
dangkal sektor
peternakan
f. Pembangunan 10 Halunit
irigasi air tanah
dalam sektor
tanaman pangan
g. Pembangunan 5 Halunit
irigasi air tanah
dalam sektor
hortikultura
h. Pembangunan 10 Ha/unit
irigasi air tanah
dalam sektor
perkebunan
SK No 175859 A
PRESIDEN
REPUEUK INDONESTA
- 2648 -
Bidang Sasaran
I Menu/Rincian Indikator
Target Satuan
lndikator/ Cara Perhlturgan
Subbid Keglatan Capaian Penerima
atrg Manfaat*
i. Pembangunan 1 Halunit
irigasi air tanah
dalam sektor
peternakan
j. Pembangunan 3 Ha/unit
embung sektor
perkebunan
k. Pembangunan 3 Ha/unit
embung sektor
peternakan
l. Pembangunan 20 Halunit
embung sektor
tanaman pangan
m. Pembangunan 3 Ha/unit
embung sektor
hortikultura
Pertaal Pembangunan Peningkatan Kelompok Perhltuagan:
aal Jalan Pertanian luasan lahan Tani/Kelompok
pertanian yang Wanita Tani Luasan lahan
tood difasilitasi ja-lan pertanian yang
Estate pertanian terfasilitasi =
a. Pembangunan 30 Ha/unit
Jalan Usaha Tani
Sektor Tanaman Jumlah lahan
Pangan
pertanian yang
difasilitasi jalan
b. Pembangunan 30 Ha/unit pertanian dari jumlah
Jalan Usaha Tani unit yang
Sektor Hortikultura dilaksanakan
c. Pembangunan 30 Ha/unit
Jalan Produksi
sektor Perkebunan
d. Pembangunan 30 Ha/unit
Jalan Produksi
sektor Peternakan
Pertanl Renovasi Balai Jumlah layanan 4 Layanan Lembaga Perhitungan:
Penyuluhan BPP terhadap /Bulan penyelenggara
^al Pettanlan dan Petani/ pen5ruluhan Rata-rata layanan per
Food Sarana Masyarakat pertanian di bulan selama bulan
Estate Peadukungnya kecamatan/Bal Januari sampai mei
ai Penyuluhan (T+1).
a. Ruang data dan Pertanian (BPP)
sistem informasi
SK No 175860 A
REPUBLTK INDONESIA
- 2649 -
Bidang Sasaran
I Menu/Rincian Indikator
Target Satuan
Indikator/
Cara Perhitungatr
Subbtd Keglatan Capaian Penerima
alrg Manfaat*
b. Ruang
multifungsi
(perpustakaan,
pameran, peraga
dan promosi)
c. Ruang klinik
agribisnis
d. Laboratorium
Mini
e. Green House
percontohan
f. Sarana
keinformasian
g. Alat bantu
penyuluhan
pertanian
e. Peralatan bedah
Catatan: perhitunsan
f. Peralatan dilakukan dari
reproduksi dan akumulasi bulan
kebidanan Januari sampai Mei
(T+1) dan dilaporkan
g. Peralatan pada bulan Juni (T+l)
produksi ternak
h. Peralatan
pemeriksaan
SK No 175861 A
PRESIDEN
REPUBL|K INDONESIA
- 2650 -
Bidang Sasaran
I Menu/Rincian Indikator
Target Satuan
Indikator/
Cara Perhltungaa
Subbid Keglatan Capaiaa Penerima
ang Manfaat*
kesehatan bergerak
(mobile) USG
SK No 175862 A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 265L -
Bldang Sasaran
I Menu/Rinciaa Indikator Target Satuan
Indikator/
Cara Perhltungan
Subbid Keglatan Capalan Penerima
ang Manfaat*
sebagai penerima
manfaat
- UPH Tanaman
Pangan Lainnya
(Kacang-kacangan,
Umbi-umbian, dan
tanaman serealia),
hasil olahan antara
lain: tepung,
keripik, beras,
rengginang, ganepo,
opak, dan lain-lain
yang berbahan
baku komoditi
tanaman pangan
lainnya.
SK No 175863 A
PRESIDEN
BLIK INDONESIA
- 2652 -
Bidang Sasaran
I Menu/Rlncian Indikator Target Satuan
IndiLator/ Cara Perhitungan
Subbid Keglatan Capal,an Penerima
aDg Manfaat*
b. Bangunan Rice Termanfaatkann 150 Tonl Kelompok Perhitungan :
Milling Unit (RMU) ya bangunan Tani/Gapoktan
RMU musim Banyaknya produksi
tanam beras yang dihasilkan
oleh RMU per musim
tanam
Catatan: perhitungan
dilakukan dari
akumulasi bulan
Januari sampai Mei
(T+1) dan dilaporkan
pada bulan Juni (T+1)
e. Sarana Kelompok
pascapElnen Tani/Gapoktan
SK No 175864A
REPUBUK INDONESIA
- 2653 -
Btdang Sasaran
I Menu/Rincian Indikator Indikator/ Cara Perhitungan
Target Satuan
Subbid Keglatan Capalaa Penerima
arg Manfaat*
- Vertical Dryer Padi Jumlah 150 Ton/ Cara perhitungan:
kapasitas l0 ton produksi Gabah
Kering Giling musim Kapasitas produksi
(GKG)dari tanam minimal 1O ton/2 hari
pemanfaatan x 30 hari/musim
ver1.ical dryer tanam
SK No 175865 A
REPUEUK INDONESIA
- 2654 -
Bldang Sasaraa
I Menu/Rinciaa Indikator Target Satuan
Indikator/ Cara Perhitungan
Subbid Keglatan Capalan Penerlma
ang Manfaat*
- APPO Mobile Jumlah cacahan 1.O00 Kg/jam Kelompok Perhitungan:
bahan organik Tani/Gapoktan
Laporan data produksi
sebagai bahan / Asosiasi/
pupuk organik =
baku pupuk Koperasi/
organik Lembaga Jumlah Ton yang
Pemerintah/ diproduksi setiap unit
Lembaga Non per bulan x jumlah
Pemerintah/ unit alat pencacah
Kelompok bahan organik
Usaha Bersama
yang Catatan: perhitunsan
mempunyai dilakukan dari
keabsahan akumulasi bulan
Januari sampai Mei
(T+ 1l dan dilaporkan
pada bulan Juni (T+1)
SK No 175866 A
PRESIDEN
REPUBUK TNDONESIA
- 2655 -
Bidang Saearan
I Menu/Rincian Indikator
Target Satuan
Indikator/
Cara Perhiturgatr
Subbtd Keglatan Capaian Peaerima
ang Manfaat*
Juni 2024 dan
dilaporkan pada bulan
Jwni 2024
Catatan : Populasi
900-1000 tanaman per
Green House seluas
3OO m2
Total produksi
Sa5ruran daun yang
dihasilkan per tahun
di setiap unit Green
House yang difasilitasi
Total produksi
Sa5ruran buah yang
dihasilkan per tahun
di setiap unit Green
House yang difasilitasi
SK No 175867 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 2656 -
Bidang Sasaran
I Menu/Rincian Indikator
Target Satuan
Indikator/
Cara Perhitungar
Subbid Keglataa Capaian Penerima
ang Manfaat*
Green House yang
difasilitasi
Catatan:
Catatan: perhitunean
dilakukan dari
akumulasi bulan
Januari sampai Mei
(T+1) dan dilaporkan
pada bulan Juni (T+1)
SK No 175868 A
PRESTDEN
REPUEUK INDONESIA
- 2657 -
Bidang Sasaran
I Menu/Rlncian Indikator Iadikator/ Cara Perhltungan
Target Satuan
Subbid Kegiatan Capaian Peaerlma
ang Manfaat*
a. Renovasi Balai Jumlah Padi: 3 Ton/hal a 1 UPTD
Benih Tanaman produksi benih musim menghasilkan 3
Pangan dan sumber kelas tanam ton/ha/musim
Hortikultura Benih Dasar tanam produksi
b. Pembangunan Palawija benih sumber padi
(BD) dan Benih
sumber-sumber Pokok (BP)di
1 kelas Benih Dasar
air balai benih
(BD) dan Benih
c. Renovasi lantai Provinsi sesuai
Pokok (BP) di balai
jemur/UV benih Provinsi
dryer/Box Dryer usulan Contoh pada
d. Sarana alat perbanyakan luasan lahan yang
mesin produksi benih sumber diusulkan
dan perbanyakan benih
proscessing/pen sumber kelas BP
gemasan seluas 5 hektar:
benih/pengangk 5 ha x 3 ton= l5
ut ton
e. Penyediaan
kelengkapan a l UPTD
laboratorium menghasilkan 1
Contoh pada
luasan lahan yang
diusulkan
perbanyakan benih
sumber kelas BP
seluas 5 hektar:
5haxlton=5ton
Pertanl Pembangunan/ren UPTD/balai
anlKa ovasi UPTD/Balai Pengawasan
waaan Pengawasan sertifikasi benih
Sentra Sertilikasl Benlh tanaman dan
Produk Tanamaa Pangan hortikultura
sl dan Hortikultura (BPSB-TPH)
Paagan IBPSB-TPH) dan Provinsi
aarala
pendukungnya
SK No 175869 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 2658 -
Bldang Sasaran
I Menu/Riacian Indikator Indikator/ Cara Perhitungan
Target Satuan
Subbtd Keglatan Capal,an Penerima
ang Maafaat*
- Total produksi
Kultur jaringan per
unit Laboratorium
Kutur Jaringan per
UPTD per tahun
Catatan :
- Perhitungn target
produksi
Laboratorium Kultur
Jaringan merupakan
akumulasi produksi
kultur iaringan
Pettaai Pembangunan/Ren UPTD/Balai
an/Ka ovasl IrPTD/Balai Proteksi/Perlin
weSan Proteksi/Perlindun dungan
Scntra gan Taaaman Tanaman
Produk Paagaa, Pangan,
SK No 175870A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 2659 -
Bidang Sasaran
I Menu/Rincian Indikator Target Satuan
Indlkator/ Cara Perhitungan
Subbtd Keglatan Capaian Penerlma
ang Manfaat*
si Hortlkultura dan Hortikultura
Paagan Perkebunan serta dan
aarana Perkebunan
pendukuagnya Provinsi
Laporan kegiatan
layanan
Cara Peaghitungan
:Jumlah data dan
laporan kegiatan yang
disusun pada bulan
berjalan. Perhitungan
dilakukan sejak awal
hingga akhir bulan
berjalan dan
dilaporkan pada bulan
berikutnya
l,aporan hasil
pengujian (LHP)
Cara Penghitungan
:Jumlah laporan
kegiatan hasil
pengujian (LHP)yang
di susun setiap bulan.
Perhitungan dilakukan
sejak awal hingga
akhir bulan berjalan
SK No 175871 A
FRESIDEN
REPUEUK INDONESIA
- 2660 -
Bidang Sagaran
I Menu/Rincian Indikator
Target Satuan
Indikator/
Cara Perhitungan
Subbid Keglatan Capaian Penerima
arg Manfaat*
dan dilaporkan pada
bulan berikutnya
Laporan pelaksanaan
kegiatan
Cara Penghitungan
:Jumlah data dan
laporan kegiatan yang
disusun pada bulan
berjalan. Perhitungan
dilakukan sejak awal
hingga akhir bulan
berjalan dan
dilaporkan pada bulan
berikutnya
Laporan kegiatan
layanan
Cara Penghitungan
:Jumlah data dan
laporan kegiatan yang
disusun pada bulan
berjalan. Perhitungan
dilakukan sejak awal
SK No 175872 A
PRESIDEH
REPUEUK INDONESIA
- 266t -
Bidang Sasaran
I Menu/Rincian Indikator Target Satuan
Indikator/ Cara Perhitungan
Subbtd Kegiatan Capalan Penerima
ang Manfaat*
hingga akhir bulan
berjalan dan
dilaporkan pada bulan
berikutnya
Laporan pelaksanaan
kegiatan
Cara Penghitungan:
Jumlah data dan
laporan kegiatan yang
disusun pada bulan
berjalan. Perhitungan
dilakukan sejak awal
hingga akhir bulan
berjalan dan
dilaporkan pada bulan
berikutnya
Laporan hasil
pengujian (LHP)
Cara Penghltungan
:Jumlah laporan
kegiatan hasil
pengujian (LHP)yang
di susun setiap bulan
Perhitungan dilakukan
sejak awal hingga
akhir bulan berjalan
SK No 175873 A
PRESIDEN
REFUEUK INDONESIA
- 2662 -
Bidang Sasaran
I Menu/Rincian Indikator
Target Satuan
Indikator/ Cara Perhltungan
Subbtd Keglataa Capaian Penerlma
ang Manfaat*
dan dilaporkan pada
bulan berikutnya
SK No 175874 A
PREgIDEH
REPUEUK INDONESIA
- 2663 -
Bidang Sasaran
I Menu/Rincian Indikator Target Satuan
Indikator/ Cara Perhltungan
Subbid Keglatan Capalan Penerima
ang Manfaat*
SK No 175875 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 2664 -
SK No 175984 A
PRESIDEN
REPUEL|K INDONESIA
- 2665 -
SK No 175983 A
PRESIDEN
REPUEL|K INDONESTA
- 2666 -
SK No 175982 A
PRESIDEH
REPUELIK INDONESTA
- 2667 -
SK No 175985 A
PRESIDEN
REPUtsUK TNDONESIA
- 2668 -
SK No 174647 A
PRESIDEN
REPUELIK INDONESTA
- 2669 -
1. Pengertian
Pelabuhan perikanan adalah tempat yang terdiri atas daratan dan
perairan di sekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai tempat
kegiatan pemerintahan dan kegiatan sistem bisnis perikanan yang
digunakan sebagai tempat kapal perikanan bersandar, berlabuh
dan/atau bongkar muat ikan yang dilengkapi dengan fasilitas
keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang perikanan.
Pembangunan/ rehabilitasi pelabuhan perikanan diarahkan untuk
meningkatkan fasilitas/sarana dan prasarana pelabuhan
perikanan dalam memenuhi kapasitas produksi atau pemenuhan
fasilitas agar pelabuhan perikanan dapat minimal operasional.
Pelabuhan perikanan mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Fungsipemerintahan:
1) pelayanan tambat dan labuh kapal perikanan;
2l pelayanan pembinaan dan pengendalian mutu pada
kegiatan penangkapan ikan;
3) pengumpulan data tangkapan dan hasil perikanan;
4l pelaksanaan kegiatan operasional kapal perikanan, yang
meliputi pengaturan keberangkatan, kedatangan, dan
kegiatan kapal perikanan di pelabuhan perikanan;
5) pelaksanaan keselamatan dan keamanan operasional kapal
perikanan dan membantu pengendalian sumber daya ikan;
6) pelaksanaan pengendalian lingkungan di pelabuhan
perikanan yang meliputi kebersihan, keamanan,
ketertiban, keindahan, dan keselamatan kerja;
7l pelaksanaan publikasi operasional pelabuhan perikanan,
hasil pelayanan sandar dan labuh kapal perikanan dan
kapal pengawas perikanan;
8) pelaksanaan pemantauan wilayah pesisir dan wisata
bahari;
9) fasilitasi tempat pelaksanaan pengawasan dan
pengendalian sumber daya ikan;
10) fasilitasi tempat pelaksanaan pen5ruluhan dan
pengembangan masyarakat nelayan ;
SK No 174648 A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
-2670-
SK No 174649 A
PRESIDEN
FEPUELIK INDONESIA
- 267t -
SK No 174650 A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 2672 -
SK No 174651 A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 2673 -
SK No 174652 A
PRESIDEN
REPUEUK TNDONESIA
- 2674 -
SK No 174653 A
PRESIDEN
REPUBLTI( INDONESIA
- 2675 -
c. Dermaga
Dermaga merupakan salah satu fasilitas pokok pelabuhan
perikanan untuk merapat dan menambatkan kapal yang
melakukan bongkar muat barang dan menaikturunkan
penumpakng atau barang. Kriteria teknis secara umum sebagai
berikut:
1) Struktur bangunan adalah berupa deck on pile, sheet pile,
atau kantileuer/ grauity wall.
2l Material struktur bangunan berupa beton dan baja yang
tahan terhadap pengaruh lingkungan laut atau material
lain sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik di masing-
masing lokasi.
3) Dimensi dapat menahan beban (beban hidup dan beban
mati) sesuai dengan analisa maupun nota desain.
4) Dilengkapi dengan fender dan bollard.
5) Dapat memfasilitasi kapal perikanan sesuai dengan
proyeksi jumlah dan ukuran kapal.
SK No 174654A
FRESIDEN
REPUBUK INDONESTA
- 2676 -
d. Kolam pelabuhan;
Kolam pelabuhan merupakan salah satu fasilitas pokok
pelabuhan perikanan untuk perairan di depan dermaga yang
digunakan untuk kepentingan operasional sandar dan olah
gerak Kapal Perikanan. Kriteria teknis secara umum sebagai
berikut:
1) Luasan dan kedalaman,sesuai dengan proyeksi ukuran
kapal yang akan diakomodir.
2l Dilakukan analisis batimetri, notaf kriteria desain, dan
p erencan aan kolam p elabuhan se suai ketentuan.
SK No 174655 A
PRESIDEN
EEPUBUK INDONESTA
- 2677 -
e Drainase
Drainase merupakan salah satu fasilitas pokok pelabuhan
perikanan untuk mengurangi dan membuang kelebihan air
dari suatu kawasan atau lahan, sehingga lahan dapat
difungsikan secara optimal. Kriteria teknis secara umum
sebagai berikut:
1) Diupayakan menggunakan material fabrikasi/cor in-situ
kecuali tidak tersedia di sekitar lokasi.
2l Dilakukan analisis dan perencanaan drainase sesuai
ketentuan.
SK No 174656A
PRESIDEN
REPUEUK INDONESTA
- 2678 -
SK No 174657 A
FRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 2679 -
SK No 174658 A
PRESIDEN
REPUBUK TNDONESIA
- 2680 -
SK No 174659 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 268r -
SK No 174660 A
PRESIDEN
REPUBUK TNDONESIA
- 2682 -
SK No 174661 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 2683 -
SK No 174662 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 2684 -
SK No 174663 A
PRESIDEN
REPUBUK TNDONESIA
- 2685 -
SK No 174664 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESTA
- 2686 -
SK No 174665 A
FRESIDEN
REPUEUK INDONESIA
- 2687 -
SK No 174666A
FRESIDEN
REPUBLTK INDONESIA
- 2688 -
(l) surat keterangan asal calon induk ikan lokal dari alam,
di tanda tangani oleh kepala dinas kelautan dan
perikanan daerah;
(2) surat keterangan asal calon induk berasal dari Unit
Pembenihan milik pemerintah atau swasta sebagai
produsen calon induk, yang berisi sumber dan asal-
usul induk, instansi pemulia, tempat pemuliaan, serta
informasi keturunan induk, yang terdiri dari deskripsi,
jenis, varietas, sifat biologi, dan jumlah;
(3) surat kesehatan ikan (Certiftcate of Healthl dari
karantina ikan dan/atau dari laboratorium kesehatan
ikan yang terakreditasi;
(4) standar operasional prosedur pemeliharaan calon
induk mengacu pada protokol dan calon induk dari
lembaga pemuliaan ikan; dan
(5) dokumen pengiriman calon induk dan induk ikan.
b) Penyediaan Pakan Calon Induk
Pakan calon induk adalah pakan untuk pemeliharaan
induk dalam rangka pematangan gonad dan menghasilkan
benih. Pakan induk merupakan pakan segar dan pakan
buatan yang terdaftar di Kementerian Kelautan dan
Perikanan. Penyediaan pakan buatan diperuntukkan bagi
operasional UPTD minimal kandungan protein minimal
35o/o.
SK No 174667 A
PRESIDEN
REPUBLTK INDONESIA
- 2689 -
SK No 174668A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 2690 -
SK No 174669 A
PRESIDEN
REPUELIK INDONESIA
- 269r -
SK No 174670 A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 2692 -
b. T\rjuan
Pusat informasi dapat digunakan untuk berbagai tujuan, yaitu
menjadi tempat untuk memberikan informasi tentang kawasan
konservasi dan dapat juga difungsikan sebagai kantor lapang
untuk kegiatan pengelolaan sehari-hari di lapangan.
c. Persyaratan Umum
1) Dibangun di kawasan konservasi yang telah ditetapkan
Menteri Kelautan dan Perikanan;
2l dibangun di dalam atau di sekitar kawasan konservasi;
3) jumlah yang dibangun menyesuaikan dengan kebutuhan
dan luasan kawasan konservasi;
4l dibangun di atas tanah milik pemerintah daerah atau tanah
hibah yang sudah jelas statusnya; dan
5) kesanggupan untuk bertanggung jawab atas pemanfaatan
output kegiatan secara maksimal dibuktikan dengan Surat
Pernyatan tanggung jawab atas pemanfaatan output
kegiatan yang dananya bersumber dari Dana DAK (Form 7).
d. Persyaratan dan Spesifikasi Teknis
1) Material bangunan pondok informasi menyesuaikan
dengan kondisi setempat. Ruangan pondok informasi
disesuaikan dengan kebutuhan, setidaknya terdapat ruang
kerja, ruang tamu, ruang audio visual, ruang display/ruang
informasi, kamar mandi/toilet, atau ruang-rulang lain yang
dianggap penting;
2l ukuran bangunan disesuaikan ketersediaan lahan dan
bentuk bangunan disesuaikan dengan adat istiadat
ataupun budaya lokal;
3) papan informasi dapat berupa papan pengumuman, papan
dinding, atau gapura;
4l papan informasi setidaknya mencantumkan nama kawasan
konservasi, surat keputusan penetapan, pembagian zonasi,
kategori, dan ketentuan pemanfaatan kawasan konservasi;
5) papan informasi yang berupa gapura dapat berisi ucapan
selamat datang di kawasan konservasi tersebut; dan
6) dilengkapi dengan papan informasi yang sedikitnya
bertuliskan "Kawasan Konservasi (nama kawasan)".
SK No 174671 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 2693 -
SK No 174672 A
FRESIDEN
REPUBL|K INDONESTA
- 2694 -
SK No 174673 A
PRESIDEN
REPUBLTK INDONESIA
- 2695 -
SK No 1746744
PRESIDEN
REPUEUK INDONESIA
- 2696 -
SK No 174675 A
PRESIDEN
REPUELIK INDONESIA
- 2697 -
ABK :4 - 8 orang
termasuk awak
kapal
SK No 174676 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 2698 -
SK No 174677 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESTA
- 2699 -
SK No 174678 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESTA
- 2700 -
SK No 174679 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESTA
- 270L -
SK No 174680 A
PRESIDEN
REPUBLTK INDONESIA
- 2702 -
SK No 174681 A
PRESIDEN
REPUELIK INDONESTA
- 2703 -
SK No 174682 A
PRESIDEN
REPUBLTK INDONESIA
- 2704 -
SK No 174683 A
PRESIDEN
REPUELTK INDONESIA
- 2705 -
4. Perlengkapan POKMASWAS
a. Pengertian
Perlengkapan POKMASWAS adalah peralatan dan sumber
daya pendukung lainnya yang digunakan POKMASWAS
untuk membantu pengawasan sumber daya kelautan dan
perikanan di wilayahnya.
b. Persyaratan Umum
Perlengkapan ini diberikan kepada POKMASWAS yang dinilai
aktif membantu pengawasan sumber daya kelautan dan
perikanan. Persyaratan kelompok untuk bantuan
perlengkapan kelompok adalah:
1) diprioritaskan kelompok yang belum pernah menerima
bantuan sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun terakhir;
2l memiliki Surat Pengukuhan/Pembentukan yang sudah
ditandatangani oleh gubernur/kepala dinas provinsi
sekurang-kurangnya telah dikukuhkan 1 (satu) tahun;
3) berperan aktif dalam kegiatan pengawasan sumber daya
kelautan dan perikanan dengan melaporkan hasil kegiatan
di wilayahnya kepada instansi terkart/aparat penegak
hukum;
4) memiliki profil POKMASWAS (dapat berisi fokus kegiatan
pengawasan, struktur organisasi, peta wilayah
pengawas€ur sumber daya kelautan dan perikanan), atau
yang lainnya;
5) kelompok yang secara berkala menyampaikan laporan
kegiatan kepada dinas terkait (dibuktikan dengan laporan
kegiatan); dan
6) kelompok yang dinilai layak untuk diberikan bantuan
guna mendukung pelaksanaan tugas di lapangan.
c. Persyaratan Khusus
Persyaratan yang harus dipenuhi oleh POKMASWAS
penerima bantuan adalah sebagai berikut:
1) fotokopi SK POKMASWAS dari Kepala Dinas Kelautan dan
Perikanan Provinsi; dan
2l profil POKMASWAS.
d. Jenis Perlengkapan POKMASWAS
Jenis perlengkapan POKMASWAS dalam satu paket terdiri:
SK No 1746844
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 2706 -
1) Rompi/.Lifejacket
Perlengkapan ini digunakan sebagai pengaman dan
identitas POKMASWAS. Spesilikasi teknis rompi/life
jacket sebagai berikut:
a) bahan nyaman digunakan untuk bertugas di
lapangan;
b) terdapat kantong penyimpanan barang sesuai
kebutuhan;
c) pada bagian belakang (punggung) dipasang
reflektor/scotlight bertuliskan ?OKMASWAS SDKP'
dengan ukuran huruf disesuaikan; dan
d) pengadaan disesuaikan dengan wilayah pengawasan
dan kondisi di lapangan misal perairan umum darat
(PUD) atau laut.
2 Headlamp (5 unit)
Alat ini digunakan untuk penerangan saat melakukan
pengawas€rn SDKP di tempat gelap atau malam hari.
Spesifikasi teknis sebagai berikut:
SK No 174685 A
FRESIDEN
REPUEUK INDONESIA
- 2707 -
3) Hondy Talkg
Handg Talky adalah alat yang digunakan untuk
komunikasi dengan saluran/frekuensi khusus agar bisa
terhubung tanpa dengan menggunakan sinyal jaringan
seperti prouider guna mendukung kegiatan pengawasan
sumber daya kelautan dan perikanan. Spesilikasi teknis
sebagai berikut:
Tabel 2. Spesifikasi Handg Talkg
No Uraian Keterangan
SK No 169955 A
PRESTDEN
REPUBLIK INDONESTA
- 2708 -
No Uraian Keterangan
4l Kamera Semipro
Kamera digunakan untuk mengambil gambar pada saat
kegiatan pengawasan sumber daya kelautan dan
perikanan sebagai data dukung laporan pengawasan.
Spesifikasi teknis sebagai berikut:
Tabel 3. Spesifikasi Kamera Semipro
SK No 174687 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESTA
- 2709 -
SK No 174688 A
FRESIDEN
REPUBUK INDONESTA
- 27rO -
No Uraian Keterangan
1 Ukuran papan narna Minimal lebar 0,9 m
x tinggi 0,6 m
SK No 174689 A
FRESIDEN
REPUBL|K INDONESIA
- 277r -
SK No 174690 A
PRESIDEN
REPUEUK INDONESIA
- 2712 -
SK No 174691 A
FRESIDEN
REPUEUK INDONESIA
- 2773 -
Clinometer 2 unit
SK No 174692 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESTA
- 27t4 -
SK No 174693 A
PRESIDEN
REPUEUK TNDONESIA
- 2715 -
7) Timbangan digital;
8) Kamera digital; dan/atau
9) Senter LED.
b. Ketentuan Umum
1) Memiliki sumber daya manusia (SDM) Pengawas
Perikanan yang telah ditetapkan oleh Menteri Kelautan
dan Perikanan atau Pejabat yang ditunjuk;
2l memiliki unit ke{a pengawasan perikanan, berupa Bidang
Pengawasan SDKP, Kantor Cabang Dinas atau Unit
Pelaksana Teknis Daerah Pengawasan SDKP;
3) telah memetakan obyek pengawasan perikanan secara
khusus sektor perikanan sesuai kewenangan;
4l memiliki wilayah perairan (perairan laut dan/atau
perairan umum darat);
5) terdapat aktifitas pemanfaatan sumber daya kelautan dan
perikanan; dan
6) merupakan daerah yang rawan kegiatan illegal fishing
dan/ atau destructiue ftshing.
c. Ketentuan Khusus
Membuat surat pernyataan kesanggupan menyediakan biaya
operasional dan pemeliharaan perlengkapan pengawas
perikanan, yang ditandatangani oleh kepala dinas
provinsi/unit kerja yang membidangi pengawasan sumber
daya kelautan dan perikanan sebagaimana Surat Pernyataan
pada Form 10.
d. Ketentuan Teknis
Ketentuan teknis perlengkapan pengawas perikanan sebagai
berikut:
1) Pakaian Dinas Lapangan Pengawas Perikanan
Pakaian dinas lapangan merupakan salah satu jenis
pakaian dinas yang digunakan oleh Pengawas Perikanan
dalam menjalankan tugas operasional di lapangan yang
bersifat teknis sesuai dengan kewenangan dan
kecakapannya. Pengadaan pakaian dinas lapangan
Pengawas Perikanan dapat mengacu Peraturan Menteri
Kelautan dan Perikanan Nomor 7 Tahun 2022 tentang
Pakaian Kerja dan Atribut Pegawai di Lingkungan
Kementerian Kelautan Dan Perikanan sebagai refrensi
SK No 174694A
PRESIDEN
REPUELIK INDONESTA
- 27t6 -
SK No 174695 A
FRESIDEH
REFUBL|K INDONESIA
- 2777 -
SK No 174696A
FRESIDEN
REPUEUK INDONESIA
- 2718 -
(b) celana
i. berbahan katun;
ii. berwarna biru tua kehitamhitaman dengan
kode: C: 10O; M: 99; Y: 56; dan K = 46;
iii. bagian pinggang menggunakan ban sebagai
tempat ikat pinggang;
iv. 2 (dua) saku dalam pada bagian depan
samping kiri dan samping kanan; dan
v. 2 (dua) saku bertutup dan berkancing pada
bagian belakang.
(c) Baju lengan pendek wanita
i. digunakan oleh Pengawas Perikanan pada
saat melakukan kegiatan yang bersifat
pelayanan di kantor;
ii. berbahan katun;
iii. berwarna biru tua kehitamhitaman dengan
kode: C: 1OO; M= 99; Y= 56; danK= 46;
iv. model mini jas;
v. lengan pendek;
vi. panjang baju sebatas pinggul;
vii. kancing sebanyak 7 (tujuh) buah;
viii. dilengkapi dengan lidah/skoder pada
pundak kiri dan pundak kanan;
ix. bagian depan pinggang terdapat 2 (dua)
saku dalam tanpa tutup di sebelah kiri dan
sebelah kanan; dan
x. penggunaan baju tidak dimasukkan ke
dalam rok.
(d) Rok
i. berbahan katun;
ii. berwarna biru tua kehitamhitaman dengan
kode: C= 100; M= 99; Y= 56; dan K= 46;
iii. bagian pinggang menggunakan ban sebagai
tempat ikat pinggang;
iv. bagian belakang terdapat belahan paling
tinggi 5 (lima) cm di bawah lutut; dan
SK No 174697 A
FRESIDEN
REPUELIK INDONESTA
- 2779 -
SK No 174698 A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 2720 -
b) Atribut
Atribut adalah tanda kelengkapan yang digunakan
pada pakaian kerja yang menunjukkan identitas
pemakainya. Atribut pakaian dinas lapangan
Pengawas Perikanan meliputi:
1) lencana/tanda kewenangan Pengawas Perikanan;
2l brevet Pengawas Perikanan;
3) topi bivakmut;
4l topi baret;
5) lencana Penyidik Pegawai Negeri Sipit (PPNS), jika
memiliki kewenangan penyidikan ;
6l Ikat pinggang baju lengan pendek pria dan wanita
serta baju lengan panjang;
7l logo Kementerian pada baju lengan pendek pria
dan wanita serta baju lengan panjang;
8) nama unit kerja pada baju lengan pendek pria dan
wanita serta baju lengan Panjang;
9) papan nama pada baju lengan pendek pria dan
wanita serta baju lengan panjang; dan
10) lambang Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber
Daya Kelautan dan Perikanan.
(1) Spesifikasi teknis atribut
(a) lencana/tanda kewenangan Pengawas
Perikanan
i. berbahan logam/kuningan;
ii. ber.warna kuning emas;
iii. ukuran diameter 4,5 (empat koma lima)
cm; dan
iv. hanya dipakai oleh Pengawas Perikanan
yang telah diangkat oleh Menteri atau
pejabat yang ditunjuk.
SK No 174699 A
PRESIDEN
REPUBL|K INDONESTA
- 272r -
SK No 174700 A
PRESIDEN
REPUEUK INDONESIA
- 2722 -
SK No 174701 A
PRES'DEN
REPUEUK INDONESIA
- 2723 -
SK No 174702A
PRESIDEN
BUK INDONESIA
- 2724 -
Gambar 45. Nama Unit Kerja pada Baju Lengan Pendek Pria
dan Wanita Serta Baju Lengan Panjang
SK No 174703 A
PRESIDEN
REPUELIK INDONESIA
- 2725 -
SK No 174704 A
PRESIDEN
REPUBUI( INDONESTA
- 2726 -
SK No 174705 A
PRESIDEN
REPUELIK INDONESIA
- 2727 -
Perikanan;
4. lambang Direktorat Jenderal
Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan
Perikanan ditempatkan pada lengan kiri
di bawah narna unit kerja;
5. tulisan Pengawas Perikanan/Polsus
PWP3K/KKP ditempatkan di bawah
lencana kewenangan Pengawas
Perikanan/ Polsus PWP3K;
6. logo Kementerian ditempatkan pada
lengan kanan bagian atas;
7. papan nama ditempatkan di atas saku
sebelah kanan; dan
8. tali pinggang digunakan di luar baju
SK No 1747064
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 2728 -
SK No 174707 A
PRESIDEN
REPUELIK TNDONESIA
- 2729 -
dan Menteri
i. golongan lY la terdapat gambar
melati sebanyak 2 (dua) buah
dan golongan IV lb sebanyak 3
(tiga) buah;
ii. golongan lY lc terdapat gambar
mata angin sebanyak 1 (satu)
buah;
iii. golongan IV/d terdapat gambar
mata angin sebanyak 2 (dua)
buah;
iv. golongan IV/e terdapat gambar
mata angin sebanyak 3 (tiga)
buah;
v. nakhoda kapal Pengawas
Perikanan, kepala unit
pelaksana teknis, pejabat
pimpinan tinggi pratama, dan
pejabat pimpinan tinggi madya
menggunakan tanda jabatan
sesuai golongan masing-masing
dengan garis tepi diberi warna
merah;
vi. Menteri terdapat gambar mata
angrn sebanyak 4 (empat) buah
dengan garis tepi diberi warna
merah; dan
vii. gambar mata angln terbuat dari
bordiran benang berwarna
kuning.
SK No 1747084
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESTA
- 2730 -
SK No 174709 A
PRESIDEN
REPUELIK INDONESIA
- 2737 -
SK No 174710 A
PRESIDEN
NEPUBLIK TNDONESIA
- 2732 -
SK No l747ll A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESTA
- 2733 -
SK No 174712 A
PRESIDEN
IIEPUBUK INDONESIA
- 2734 -
a) Spesifikasi teknis
I. Range (mm): 0 - 150
II. Range (inchi): 0 - 6
ru. Resolusi (mm): 0.01
ry. Dimensi (mm): 250 x 95 x 3O
V. Berat (kg): 0.3
VI. Pembacaan ukuran digital
4l Segel Pengawas Perikanan
Segel Pengawas Perikanan merupakan tanda yang dalam
rangka memaksa pemenuhan kewajiban serta
menunjukkan penyegelan tempat atau rLlangan tertentu
serta barang bergerak dan/atau tidak bergerak yang
digunakan atau patut diduga digunakan sebagai tempat
atau alat untuk melakukan pelanggar€rn perikanan.
a) Spesifikasi teknis
i. Tanda penyegelan berbentuk persegi berlatar
belakang warna merah (CMYK: 0, 255, 255, 0)
tulisan warna hitam, dengan standar ukuran
minimal 6Ocm (lebar) x 90cm (panjang) atau lebih
menyesuaikan luasan bangunan dan tetap
memperhatikan proporsional ukuran standar.
ii. Bahan tanda penyegelan menggunakan bahan
yang tahan lama dan tidak mudah nrsak
menyesuaikan lokasi pemasangan tanda
penyegelan, seperti menggunakan bahan spanduk,
papan ka5ru, atau plat besi.
iii. Font "Arial Black" untuk tulisan BANGUNAN INI
DISEGEL dan "Arial" untuk tulisan lainnya.
iv. Logo disertai outer/strokewarna putih.
SK No 174713 A
PRESIDEN
]IEPUBLIK INDONESIA
- 2735 -
SK No 174714 A
PRESTDEN
REPUBLIK INDONESTA
- 2736 -
dan
lll Measuring accuracA: + l- 1 mm; water jet protection
and dust-t@ht.
SK No 174715 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 2737 -
SK No 174716 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 2738 -
9) Senter LED
a) Spesifikasi teknis
i. material waterproof;
ii. lampu LED warna putih;
iii. power battery rechargeable; dart
iv. jangkauan cahaya minimal 50 (lima puluh) meter.
SK No 174717 A
PRESIDEN
NEPUBLIK INDONESIA
- 2739 -
SK No 174718 A
PRESIDEN
REPUELIK INDONESIA
- 2740 -
SK No 174719 A
PRESIDEN
REPUBLIK TNDONESIA
- 2747 -
SK No 174720 A
PRESIDEN
REPUBLTK INDONESIA
- 2742 -
SK No 174721 A
PRESIDEN
REPUBLTK INDONESIA
- 2743 -
SK No 174722 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 2744 -
b) Atribut
Atribut adalah tanda kelengkapan yang digunakan
pada Pakaian Kerja yang menunjukkan identitas
pemakainya. Atribut pakaian dinas lapangan Polsus
PWP3K (Pengawas Kelautan) meliputi:
1) lencana/tanda kewenangan Polsus PWP3K;
2) topi baret;
3) topi PDL;
4) sepatu PDL;
5) baju taktikal Polsus PWP3K;
6) kopel rim (ikat pinggang) Polsus PWP3K;
7l logo Kementerian pada baju lengan pendek pria
dan wanita serta baju lengan panjang;
8) nama unit kerja pada baju lengan pendek pria dan
wanita serta baju lengan panjang;
9) papan nama pada baju lengan pendek pria dan
wanita serta baju lengan panjang;
10) lambang Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber
Daya Kelautan dan Perikanan.
(1) Spesifikasi teknis atribut
(a) lencana/tanda kewenangan Polsus PWP3K
i. berbahan logam/kuningan;
ii. berwarna kuning emas; '
iii. ukuran diameter 4,5 (empat koma lima)
cm; dan
iv. dikenakan oleh Polsus PWP3K yang
telah diangkat oleh Menteri atau pejabat
yang ditunjuk.
SK No 174723 A
FRESIDEN
BL|K INDONESIA
- 2745 -
SK No 1747244
PRESIOEN
REPUBUK INDONESIA
- 27+6 -
SK No 174725 A
FRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 2747 -
SK No 174726 A
PRESIDEN
REPUBLIK TNDONESIA
- 2748 -
SK No 174727 A
PRESIDEN
NEPUBLIK TNDONESIA
- 2749 -
dan
iv. tulisan dan gambar timbul.
SK No 174728 A
FRESIDEN
REPUBLIK INDONESTA
- 2750 -
SK No 174729 A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 275r -
SK No 174730 A
FRESIDEN
REPUELIK INDONESIA
- 2752 -
SK No 174731 A
FRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 2753 -
(tiga) buah;
ii. golongan IV/c terdapat gambar
mata angin sebanyak 1 (satu)
buah;
iii. golongan lV/d terdapat gambar
mata angin sebanyak 2 (dua)
buah;
iv. golongan lY /e terdapat gambar
mata angin sebanyak 3 (tiga)
buah;
v. nakhoda kapal Pengawas
Perikanan, kepala unit
pelaksana teknis, pejabat
pimpinan tinggi pratama, dan
pejabat pimpinan tinggi madya
menggunakan tanda jabatan
sesuai golongan masing-masing
dengan garis tepi diberi warna
merah;
vi. Menteri terdapat gambar mata
angrn sebanyak 4 (empat) buah
dengan garis tepi diberi warna
merah; dan
vii. gambar mata angin terbuat dari
bordiran benang berwarna
kuning.
SK No 174732 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 2754 -
SK No 174733 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 2755 -
kuning.
3) Tanda pangkat golongan IV,
nahkoda, kepala unit pelaksana
teknis, pejabat pimpinan tinggi,
dan Menteri
i. golongan IY /a terdapat gambar
melati sebanyak 2 (dua) buah
dan golongan lV lb sebanyak 3
(tiga) buah;
ii. golongan lY/c terdapat gambar
mata angin sebanyak 1 (satu)
buah;
iii. golongan IV/d terdapat gambar
mata angin sebanyak 2 (dua)
buah;
iv. golongan IV/e terdapat gambar
mata angin sebanyak 3 (tiga)
buah;
v. nakhoda kapal Pengawas
Perikanan, kepala unit
pelaksana teknis, pejabat
pimpinan tinggi pratama, dan
pejabat pimpinan tinggi madya
menggunakan tanda jabatan
sesuai golongan masing-masing
dengan garis tepi diberi warna
merah;
vi. Menteri terdapat gambar mata
angrn sebanyak 4 (empat) buah
dengan garis tepi diberi warna
merah; dan
vii. gambar mata angin terbuat dari
bordiran benang berwarna
kuning.
SK No 174734 A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESTIT
- 2756 -
SK No 174735 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 2757 -
a) Spesifikasi teknis
i. Range (mm): 0 - 15O
ii. nang'i.1inchi): O - 6
iii. Resolusi (mm): 0.01
iv. Dimensi (mm): 250 x 95 x 30
v. Berat (kg): 0.3
vi. Pembacaan ukuran digital
SK No 174736 A
FRESIDEN
REPUBLTK INDONESIA
- 2758 -
SK No 174737 A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 2759 -
SK No 174738 A
FRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 2760 -
7. Timbangan digital
Timbangan Digital merupakan alat yang digunakan
sebagai pengukuran untuk mengukur suatu berat atau
beban maupun massa pada suatu zat. Alat ini
membutuhkan sumber daya dan tidak benar-benar
akurat, namun biasanya cukup akurat ketika digunakan
dalam jangka waktu yang panjang.
a) Spesilikasi teknis
i. Kapasitas : maksimal 40 kg
ii. Berat minimal : 20 grana
iii. Akurasi:5gram
iv. Voltase : 22O volt
v. Tampilan digital led depan dan belakang.
vi. Batterai dapat diisi ulang ( charge I
vii. Sudah lolos test akurasi terra.
viii. Dimensi Kemasan : 38x15x38 cm
8. Kamera digital
Kamera digital adalah sebuah perangkat elektronik
digunakan untuk memvisualisasikan keadaan sekitar
menggunakan sebuah sensor dalam format digital dan
disimpan melalui media penyimpanan digital (memori).
a) Spesifikasi teknis
i. Jenis Kamera digital
ii. Sensor 24.2 MP
iii. Full HD 1080p
739 A iv. Ukuran layar minimum 3 inch
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 276r -
9. Senter LED
a) Spesifikasi teknis
i. material waterproof (IPX);
ii. lampu LED warna putih;
iii. power battery reghargeable; dan
iv. jangkauan cahaya minimal 50 (Iima puluh) meter.
SK No 174740 A
PRESIDEN
REPUBLTK INDONESIA
- 2762 -
dan
vi. Dilengkapi dengan sarung (pelindung)
SK No 174741 A
FRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 2763 -
SK No 174742 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 2764 -
SK No 174743 A
PRESIDEN
REPUBUK TNDONESIA
- 2765 -
SK No 174744 A
PRESIDEN
REPUBUK TNDONESIA
- 2766 -
SK No 174745 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESTA
- 2767 -
SK No 174746 A
FRESIDEN
REPUBLIK INDONESTA
- 2768 -
SK No 174747 A
FRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 2769 -
I Tata cara pelaksanaan kegiatan DAK Fisik Bidang Kelautan dan Perikanan
untuk KabupatenlKota adalah sebagai berikut:
A. Pembangunan/Rehabilitasi Unit Pembenihan (UPTD Kabupaten/Kota)
Unit Pembenihan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten/Kota
adalah Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) milik Dinas
KabupatenlKota yang melaksanakan tugas teknis di bidang
perbenihan ikan air tawar /payau.
1. Tujuan
a. Pembangunan/rehabilitasi sarana dan prasarana fisik untuk
meningkatkan produksi sehingga unit tersebut dapat
beroperasi secara optimal; dan
b. penyediaan sarErna prasara.na pokok perbenihan (calon induk,
pakan, peralatan perbenihan) yang menunjang produksi.
2. Persyaratan Umum
a. Pembangunan/rehabilitasi UPTD berdasarkan kewenangan
sesuai amanat UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah
Daerah, prioritas daerah, serta dengan memperhatikan potensi
pengembangan unit tersebut; dan
b. lokasi berada di tanah yang dikuasai oleh pemerintah daerah
dengan status peruntukan untuk pengembangan balai benih.
3. Persyaratan Nonteknis
a. Dinas Perikanan Kabupaten/Kota sanggup menyediakan
anggaran operasional, pemeliharaan, dan staf operasional,
dibuktikan dengan surat pernyataan kesanggupan pemerintah
daerah kabupaten/kota sebagaimana tercantum dalam Form
1;
SK No 1747484
PRESIDEN
REPUBUK INDONESTA
- 2770 -
SK No 174749 A
PRESIDEN
REPUELIK INDONESIA
- 277L -
SK No 174750 A
PRESIDEN
NEPUBLIK INDONESIA
- 2772 -
SK No 174751 A
PRESIDEN
BUK INDONESIA
- 2773 -
SK No 174752A.
FRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 2774 -
SK No 174753 A
PRESIDEN
REPUEUK INDONESTA
- 2775 -
b. Persyaratan Umum
1) Lokasi kegiatan pembudidayaan ikan sesuai dengan
rencana/penetapan alokasi nrang perikanan budidaya di
Kabupaten/Kota/Provinsi, peruntukan pengembErngan
perikanan, serta tidak terdapat konflik kepentingan dengan
kegiatan lainnya;
2l lokasi sesuai potensi kawasan dan standar kelayakan teknis
kegiatan perikanan budidaya dan/atau sudah ditetapkan
sebagai kawasan kampung perikanan budidaya; dan
3) memperhatikan aspek sosial budaya dan atau kearifan lokal.
c. Persyaratan Nonteknis
1) Penerima manfaat adalah kelompok pembudidaya ikan
(Pokdakan) dengan ketentuan:
a) sesuai potensi kawasan dan standar kelayakan teknis
kegiatan perikanan budidaya danf atau sudah ditetapkan
sebagai kawasan kampung perikanan budidaya;
b) terdaftar di Dinas Perikanan Kabupaten/Kota dan bergerak
di bidang usaha perikanan budidaya;
c) memiliki kartu pelaku usaha kelautan dan perikanan
(KUSUKA) atau terdaftar pada modul KUSUKA dalam laman
satudata.kkp.go.id;
d) anggota atau pengurLls kelompok masyarakat calon
penerima bukan Perangkat Desa/Kelurahan, Aparatur Sipil
Negara (ASN)/BUMN/TNI/POLRI/Anggota Legislatif,
Penyuluh Perikanan;
e) beranggotakan minimal 10 orang;
0 mempunyai struktur organisasi dan kepengurusan.
Memiliki identitas yang legal, alamat jelas, dan dapat
dihubungi;
g) mempunyai lahan (sewa atau milik sendiri);
h) sudah atau akan melakukan kegiatan di bidang perikanan
budidaya;
i) belum pernah menerima bantuan sejenis pada tahun
sebelumnya dari DAK;
j) bersedia disertifikasi Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB);
k) bersedia mendapatkan pendampingan dari Petugas
Teknis / Penyuluh Perikanan ;
SK No 174754 A
FRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 2776 -
SK No 174755 A
REPUBLIK INDONESIA
- 2777
SK No 174756 A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 2778 -
SK No 174757 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 2779 -
Saponin 200 kg
Pompa 6 inchi 1 paket
Persiapan lahan 1 paket
Peralatan Panen 1 paket
Peralatan Kualitas Air 1 paket
Papan Informasi 1 Paket
SK No 174758 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 2780 -
SK No 174759 A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESTA
- 2781 -
SK No 174760 A
PRESIDEN
FEPUELIK INDONESIA
- 2782 -
- Genset : lUnit
- Instalasi aerasi : 1 paket
- Instalasi listrik : 1 paket
- Alat pengukur kualitas air : I Paket
- Papan Informasi : 1 Paket
SK No 174761 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 2783 -
SK No 174762 A
PRESIDEN
NEPUBLTK INDONESIA
- 2784 -
SK No 174763 A
PRESIDEN
REPUBUK TNDONESIA
- 2785 -
SK No 174764A
FRESIDEN
REPUBLIK INDONESTA
- 2786 -
d) Budidaya lobster
Rincian kebutuhan maksimum sarana pras€rrErna budidaya
l,obster, sebagai berikut:
- Keramba (KJA 4 lubang @3x3 m) : 1 paket
- Perahu jukung fiber : 1 unit
- Mesin tempel (5-6PK) : 1 unit
- Benih Lobster (50 gram) : 1.000 ekor
- pakan runcah : 840 kg
- perlengkapan ke{a : 1 paket
- vitamin dan obat-obatan : 1 paket
' chestfreezerkapasitas 1OO ltr : 1 unit
' coolboxkapasitas 200 ltr : 2 unit
- papan informasi : 1 paket
SK No 174765 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 2787 -
SK No 174766 A
FRESIDEN
REPUBLTK INDONESIA
- 2788 -
SK No 174767 A
FRESIDEN
REPUELIK INDONESIA
- 2789 -
SK No 174768 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 2790 -
SK No 174769 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 2791 -
SK No 174770 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 2792 -
SK No 174771A
PRESIDEN
EEPUBLIK INDONESTA
- 2793 -
SK No 174772A.
PRESIDEN
REPUBLIK TNDONESIA
- 2794 -
SK No 174773 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESTA
- 2795 -
SK No 1747744
PRESIDEN
REPUELIK INDONESTA
- 2796 -
SK No 174775 A
FRESTDEN
REPUBUK INDONESIA
- 2797 -
Gambar 2. Contoh format gambar rencana garis, gambar rencana umum, dan
gambar rencana kontruksi kapal penangkap ikan berukuran lebih
kecil dari 5 GT serta pengesahan Dinas KabupatenlKota
SK No 174776A
REPUBLIK INDONESIA
- 2798 -
SK No 174777 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 2799 -
SK No 1747784
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 2800 -
Tabel 1. Contoh jenis dan daya mesin kapal penangkapan ikan berukuran lebih
kecil dari 5 GT dan pengesahan Dinas Kabupaten/Kota
A. Mesin Ketinting
SPESIFIKASI MESIN KETINTING
A. Mesin
1 Daya 5- 15 HP
B Komponen Tambahan
6 Toolkit
7 Minyak pelumas dan Disesuaikan
bahan bakar kebutuhan mesin
Mengetahui
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten/Kota
(...)
NIP ...
SK No 174779 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 2801 -
B Mesin Tempel
SPESIFIKASI MESIN TEMPEL (OUTBOARD)
NO. PARAMETER URAI,AN KETERANGAN
A. Mesin
B Komponen Tambahan
2 Selang (hose)
3 Handpump
Standar mesin
4 Toolkit Obeng, kunci busi, tang
NIP
SK No 174780 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 2802 -
C. Mesin Stasioner
SPESIFIKASI MESIN STASIONER
No. PARAMETER URAIAN KETERANGAN
A Mesin
B Komponen kelengkapan
Mengetahui
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten/Kota
NIP
SK No 174781 A
PRESIDEN
REPUBLTK INDONESIA
- 2803 -
1 disesuaikan
AIat yang dengan
dijatuhkan / 1 Jala tebar Pasif { DL DL DL DL kebutuhan
ditebarkan per kapal <
5GT
maksimal
Jaring insang
5OO m per
2 hanyut mesh size Pasif DL ./ ./ ./ DL
kapal < 5
) 1,5 inci GT
Jaring
2
insang Jaring insang maksimal
berlapis (tramel 5OO m per
3
net) mesh size >
Pasif ./ { ./ DL DL
kapal < 5
1,5 inci GT
maksimal
300 unit per
4 Bubu ikan Pasif { { { DL DL
kapal < 5
GT
3 Perangkap
maksimal
Bubu rajungan/ 300 unit per
5
kepiting
Pasif ,v
{ ./ DL DL
kapal < 5
GT
7
Pancing ulur Pasif ./ ./ { ./ DL
tuna disesuaikan
pancing dengan
,V
4. (hoolcs and 8 Pancing bedoran Pasif ./ ./ ./ DL kebutuhan
linesl per kapal <
,V ,(
9 pancing cumi Pasif DL ./ DL 5GT
Pancing layrng-
10
layang
Pasif { n DL DL DL
SK No 174782 A
PRESIDEN
REPUEUK INDONESIA
- 2804 -
,v
1l Rawai dasar Pasif DL ./ n DL
12 Tonda Pasif DL { { DL DL
Keterangan:
-{ : alat penangkapan ikan yang diperbolehkan
-DL : alat penangkapan ikan yang dilarang dioperasikan
- Jala Tebar : dapat dioperasikan tanpa menggunakan kapal
Mengetahui
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten/Kota ...
(...)
NIP ...
SK No 174783 A
PRESIDEN
REPUBLTK INDONESIA
- 2805 -
Dst.
Mengetahui
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten/Kota ...
(...)
NIP ...
SK No 174784 A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESTA
- 2806 -
Mengetahui
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten/Kota ...
NIP
SK No 174785 A
FRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 2807 -
Mengetahui
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten/Kota ...
NIP
SK No 174786 A
PRESIDEN
REPUBUK TNDONESIA
- 2808 -
SK No 174787 A
PRESIDEN
REPUBLTK INDONESIA
- 2809 -
SK No 174788 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 2810 -
SK No 174789 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 281r -
b. Persyaratan
1) Persyaratan umum pembangunan TPI-PD adalah sebagai
berikut:
a) terdapat aktivitas perikanan tangkap di perairan darat
yang dibuktikan dengan data perikanan seperti data
produksi, nelayan, kapal dan pelaksanaan kegiatan
perikanan lainnya;
b) diutamakan untuk kabupatenf kota yang masuk dalam
lokasi Food Estate dan Sentra Kelautan dan Perikanan;
c) bidang tanah calon lokasi pembangunan TPI-PD asetnya
dimiliki oleh pemerintah daerah atau instansi
pemerintah lainnya (dibuktikan dengan surat
pernyataan sebagaimana tercantum dalam Form 8 dan
bukti kepemilikan aset).
2l Persyaratan khusus pembangunErn TPI-PD adalah sebagai
berikut:
a) melengkapi justifikasi pemilihan calon lokasi yang akan
dikembangkan untuk pembangunan TPI-PD;
b) kesanggupan mengoperasional TPI-PD yang dibangun
untuk kegiatan pendaratan dan pencatatan hasil
penangkapan ikan di Perairan Darat yang dituangkan
dalam surat pernyataan sebagaimana tercantum pada
Form 9; dan
c) menyampaikan rencana kelembagaan/SDM sebagai
pengelola TPI-PD.
c. Ketentuan teknis
1) Bidang tanah calon lokasi pembangunan TPI-PD akan
dikembangkan untuk mendukung aktifitas perikanan;
2l pembangunan TPI-PD dilakukan pada lokasi yang
berdekatan dengan ekosistem perairan darat dan tergenang
air sepanjang tahun; dan
3) pembanguan TPI-PD sekurang-kurangnya terdiri dari
fasilitas utama yaitu dermaga, gedung kantor TPI dan
sarana informasi pengelolaan perairan darat.
SK No 174790 A
PRESIDEN
REPUELIK INDONESTA
- 28t2 -
SK No 174791 A
PRESIDEN
REPUELIK INDONESIA
- 28L3 -
SK No 174792 A
PRESIDEN
REPUBUK TNDONESIA
- 28t+ -
SK No 174793 A
PRESIDEN
REPUBLIK TNDONESIA
- 2815 -
SK No 174794A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 2816 -
2l Drainase
a) Kontruksi bagian dasar saluran agar mudah
dibersihkan;
b) memiliki beberapa penyaring/penahan sampah di
sepanjang saluran drainase; dan
c) proses pembangunan dan pemilihan Bahan material
mempertimbangkan :
(1) mengutamakan penggunaan tenaga kerja
masyarakat setempat;
(2) Mengutamakan penggunaan bahan lokal; dan
(3) desain yang mengutamakan daya tahan dan
kemudahan perawatan.
SK No 174795 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 2877 -
SK No 174796A
PRESIDEN
REPUELIK INDONESIA
- 2818 -
SK No 174797 A
FRESIDEN
REPUBLTK INDONESIA
- 2819 -
SK No 174798 A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 2820 -
SK No 174799 A
PRESIDEN
FEPUBLIK INDONESIA
- 2821 -
Form 13. Surat Pengusulan Calon Lokasi Sarana dan Prasarana dalam
Rangka Mendukung Peningkatan Produktivitas Nelayan Tahun
Anggaran 2023
SK No 174800 A
PRESIDEN
REPUEUK INDONESIA
- 2822 -
D.
l. Bedah UPI (Skala Mikro dan Kecil)
a. Ruang Lingkup
1) Bedah UPI merupakan kegiatan perbaikan bangunan dan
penyediaan bantuan peralatan pengolahan kepada
kelompok pengolah produk perikanan skala mikro dan
kecil yang terdiri dari sembilan jenis produk olahan, yaitu:
1) pindang ikan, 2l ikan asap, 3) abon ikan, 4)
kerupuk/keripik/peyek ikan, 5) rLlmput laut, 6) ikan
kering/asin, 7l pelumatan daging ikan, 8) peragian/
SK No 174801 A
PRESTDEN
REPUBLIK INDONESTA
- 2823 -
SK No 174802 A
PRESIDEN
REPUELIK INDONESIA
- 2824 -
SK No 174803 A
PRESIDEN
REPUBLTK INDONESIA
- 2825 -
SK No 174804 A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 2826 -
sambungan
atap
5 Ventilasi dan Dapat mencegah kondensasi, dan
sirkulasi udara mencegah serangga tidak masuk ke area
pengolahan
6 Penerangan Penerangan yang cukup dan dilengkapi
pelindung agar aman dari pecahnya kaca
ke produk
7 Tempat Layak, terpisah antara produk dan bahan
penyimpanan baku serta memungkinkan diterapkan
sistem first infirst out (FIFO)
8 Toilet Menggunakan sistem water flushing darr
memenuhi sanitasi
9 Instalasi air Memenuhi kapasitas debit yang
dibutuhkan
10 Tempat pencuci Dilengkapi dengan kran air dan sarana
tangan sanitasi
11 Perbaikan dan Mendukung produksi dan mencegah
lagout terjadinya kontaminasi silang
bangunan
t2. Saluran Mampu mengurai limbah hasil olahan
pembuangan sebelum dilakukan pembuangan ke
dan lingkungan dengan kapasitas yang
penampungan memadai
air limbah
SK No 174805 A
PRESTDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 2827 -
SK No 174806 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 2828 -
SK No 174807 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESTA
- 2829 -
SK No 174808 A
PRESIDEN
REPUEL|K INDONESIA
- 2830 -
Form 16. Surat Pernyataan bermaterai sanggup mengikuti kegiatan Bedah UPI
dan tidak mengalihfungsikan bangunan
SK No 174809 A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESTA
- 2837 -
Form 17. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Kegiatan Bedah UPI yang ditanda
tangani
SK No 174810 A
PRESIDEN
REPUBUK TNDONESIA
- 2832 -
SK No l748ll A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESTA
- 2833 -
SK No 174812 A
REPUBLIK INDONESIA
- 2834 -
SK No 174813 A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 2835 -
SK No l748l4A
PRESIDEN
REPUELIK INDONESIA
- 2836 -
2l Mesin/ Peralatan
Kegiatan rehabilitasi mesin yang dapat dilakukan meliputi:
a) jenis, spesifikasi, volume bangunan, mesin, dan
peralatan yang diadakan disesuaikan dengan kapasitas
produksi, jenis komoditas, bentuk produk dan
ketersediaan anggaran;
b) bila bahan bangunan, mesin, dan peralatan sulit
diperoleh di lokasi pabrik rumput laut, maka dapat
digunakan bahan lain yang setara atau memiliki sifat
yang sarna dan tetap memenuhi persyaratan kelayakan
pengolahan;
c) perbaikan mesin dilakukan apabila kerja mesin tidak
optimal dengan kapasitas terpasang mesin dan/atau
biaya perbaikan tidak melebihi biaya mengganti dengan
mesin baru dengan spesifikasi yang sama;
d) penggantian mesin dilakukan apabila mesin rusak berat
dan tidak dapat diperbaiki atau biaya pebaikannya
sama dengan dan/atau melebihi membeli mesin baru.
Mesin yang diganti harus dapat mencapai produksi
minimal dengan mesin terdahulu; dan
e) penambahan kapasitas mesin harus dilengkapi dengan
analisa kebutuhan.
3) Peralatan Pendukung
Jumlah, jenis, dan spesifikasi peralatan yang diadakan
memenuhi standar pangan serta sesuai kebutuhan
operasional.
4l Pengadaan genset harus memenuhi kapasitas minimal daya
terpasang yang dibutuhkan pabrik rumput laut.
5) Jaminan purna jual.
SK No 174815 A
FRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 2837 -
SK No 174816A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 2838 -
Form 18. Surat Pernyataan Status Kepemilikan Asset dan Tidak Dalam Proses
Personil, Pembiayaan Sarana Dan Prasarana, Dan Dokumen
SK No 174817 A
PRESIDEN
REPUBL|K INDONESTA
- 2839 -
SK No 174818 A
PRESIDEN
REPUEUK INDONESIA
- 2840 -
Form 20. Surat Pernyataan Komitmen Pengelola Pabrik Rumput Laut untuk
pelaksanaan program Rehabilitasi Pabrik Rumput Laut
SK No 174819 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 284t -
SK No 174820 A
PRESIDEN
REPUELIK TNDONESIA
- 28+2 -
SK No 174821 A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 2843 -
SK No 174822 A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESTA
- 2844 -
atau penjual
SK No 174823 A
PRESIDEN
REPUEUK TNDONESIA
- 2845 -
SK No 174824 A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 2846 -
SK No 174825 A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 2847 -
3) Ketentuan
a) Jenis, spesifikasi, volume bangunan dan peralatan yang
diadakan disesuaikan dengan kapasitas, jenis
komoditas, bentuk produk dan ketersediaan a.nggaran;
b) bila bahan bangunan dan peralatan sulit diperoleh di
lokasi, maka dapat digunakan bahan lain yang setara
atau memiliki sifat yang sama dan tetap memenuhi
persyaratan kelayakan pengolahan ;
SK No 174826 A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 2848 -
Form 21. Format Profil Calon Penerima Bantuan Rehabilitasi Pasar IkanForm
SK No 174827 A
PRESIDEN
REPUEUK INDONESIA
- 2849 -
22. Surat Pernyataan Status Kepemilikan Asset dan Tidak Dalam Proses
Personil, Pembiayaan Sarana dan Prasarana, dan Dokumen (Rehabilitasi Pasar
Ikan)
SK No 174828 A
PRESIDEN
REPUEUK INDONESTA
- 2850 -
SK No 174829 A
PRESIDEN
REPUEUK INDONESIA
- 285t -
SK No 174830 A
PRESTDEN
REPUBUK TNDONESIA
- 2852 -
a) Perbaikan Bangunan
Perbaikan bangunan dapat sesuaikan dengan kondisi
yang sudah ada, namun harus tetap memenuhi kaidah
dan persyaratan kelayakan dasar bagi UPI. Perbaikan
bangunan terdiri dari dua komponen kegiatan yaitu:
(1) Penyediaan atau perbaikan bangunan dalam
rehabilitasi sentra pengolahan hasil perikanan
meliputi: area penanganan, area pengolahan, area
pengemasan, fasilitas higienis karyawan, seperti
tempat pencuci tangan/sarana sanitasi dan toilet
serta tempat penyimpanan bahan baku dan produk.
(2) Perbaikan instalasi air bersih, listrik dan Instalasi
Pengolahan Air Limbah dan pengelolaannya yang
dilengkapi bak kontrol.
b) Bantuan peralatan pengolahan.
Bantuan peralatan pengolahan merupakan pengadaan
peralatan pengolahan bagi pengolah ikan skala UPI
untuk mengganti dan/atau melengkapi peralatan
pengolahan yang sudah dimiliki dalam rangka
peningkatan mutu produk, nilai tambah dan kapasitas
produksi. Spesifikasi peralatan pengolahan dapat
disesuaikan dengan kondisi di daerah selama
memenuhi fungsi dan kaidah persyaratan higienis.
2) Operasional d.an Pengelolaan sentra pengolahan hasil
perikanan
Operasional dan Pengelolaan sentra pengolahan hasil
perikanan yang telah memperoleh rehabilitasi tidak
mengalami perubahan yaitu:
a) Pemda dan pengolah membentuk pegelola sentra
pengolahan hasil perikanan sebagai penanggung jawab
operasionalisasi sentra yang ditandai dengan adanya
nota kesepakatan;
b) pengolah melakukan kegiatan pengolahan di sentra
pengolahan hasil perikanan secara kontiniu dengan
menerapkan kaidah pengolahan yang baik (GMP) dan
Prosedur Operasional Standar Sanitasi (SSOP) dengan
bimbingan pembina sentra kabupaten /kota;
c) pengolah melakukan pencatatan kegiatan produksi
meliputi pencatatan kebutuhan bahan baku, jumlah
produksi, harga produk dan permasalahan yang
dihadapi;
SK No 174831 A
PRESIDEN
REPUBUK TNDONESIA
- 2853 -
SK No 174832 A
FRESIDEN
REPUEUK INDONESIA
- 2854 -
SK No 174833 A
PRESIDEN
REPUEUK INDONESIA
- 2855 -
SK No 174834 A
PRESIDEN
REPUBL|K INDONESIA
- 2856 -
SK No 174835 A
PRESIDEN
REPUEUK INDONESIA
- 2857 -
SK No 174836A
PRESIDEN
REPUBL|K TNDONESIA
- 2858 -
SK No 174837 A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 2859 -
SK No 174838 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESTA
- 2860 -
SK No 174839 A
PRESIDEN
RE:PUEUK INDONESIA
- 286L -
SK No 174840 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 2862 -
SK No 174841 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 2863 -
Form 27. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Kegiatan sentra pengolahan hasil
perikanan
SK No 174842 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 2864 -
Form 28. Surat Pernyataan Status Kepemilikan Aset dan Tidak Dalam Proses
Personil, Pembiayaan Sarana Dan Prasarana, Dan Dokumen
5. Cold Storage
a. Definisi
1) Cold Storage adalah bangunan dan/atau instalasi sistem
pendingin yang dirancang secara khusus untuk
mempertahankan suhu tertentu yang digunakan sebagai
tempat penyimpanan hasil perikanan.
2l Rehabilitasi cold storage adalah perbaikan, melengkapi
maupun meningkatkan kapasitas bangunan dan mesin cold
storage agar beroperasional secara optimal.
3) Rehabilitasi bangunan adalah perbaikan bangunan cold
storage seperti bangunan sipil, struktur, lantai, atap,
dinding, instalasi pengolahan air limbah dan lainnya yang
secara langsung mendukung operasional cold storage.
4) Rehabilitasi mesin adalah perbaikan mesin pendingin
seperti penggantian/ perbaikan mesin compressor,
SK No 174843 A
FRESIDEN
REPUEUK INDONESIA
- 2865 -
SK No 174844 A
PRESIDEN
REPUELIK INDONESIA
- 2866 -
SK No 174845 A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 2867 -
SK No 1748464
PRESIDEN
REPUEUK TNDONESIA
- 2868 -
Form 30. Surat Pernyataan Status Kepemilikan Asset dan Tidak Dalam Proses
Personil
SK No 174847 A
FRESIDEN
REPUEL|K INDONESTA
- 2869 -
SK No 1748484
PRESIDEN
REPUEUK INDONESIA
- 2870 -
SK No 174849 A
PRESIDEN
REPUEUK INDONESTA
- 287L -
SK No 174850 A
PRESIDEN
REPUBL|K INDONESIA
- 2872 -
SK No 174851A
PRESIDEN
REPUEL|K INDONESIA
- 2873 -
2l Mesin
Kegiatan rehabilitasi mesin yang dapat dilakukan meliputi
No Komponen Kapasitas
1 Mesin Pendingin
a. Pembekuan :
SK No 174852 A
FRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 2874 -
No Komponen Kapasitas
3) Peralatan
Kegiatan pengadaan peralatan yang dapat dilakukan
meliputi
No Nama Alat Spesifikasi Ilustrasi Gambar
1 Meja a. Ukuran
Stafnless menyesuaikan
steel jenis produk
dan kebutuhan
UPI
b. Bahan frame
meja: stainless
steel tebal
minimal 3 mm
dengan original
finbh material
SK No 174853 A
PRESIDEN
REPUEUK INDONESIA
- 2875 -
SK No 174854A
FRESIOEN
REPUEUK INDONESIA
- 2876 -
6. Keranjang a. Bahan :
Limbah plastik tebal,
kuat, kokoh
b. Dapat
disusun
vertikal
c. Kedap air
(tanpa lubang)
SK No 174855 A
PRESIDEN
REPUEUK INDONESIA
- 2877 -
SK No 174856 A
PRESIDEN
REPUEUK INDONESTA
- 2878 -
SK No 174857 A
PRESTDEN
REPUBL|K INDONESIA
- 2879 -
Keterangan:
Gambar yang tercantum dalam tabel diatas merupakan ilustrasi
dan bukan patokan yang mengikat.
SK No 174858 A
FRESIDEN
REPUBLIK INDONESTA
- 2880 -
4l Ketentuan
a) Jenis, spesifikasi, volume bangunan, mesin, dan
peralatan yang diadakan disesuaikan dengan kapasitas
produksi, jenis komoditas, bentuk produk dan
ketersediaan anggaran.
b) Bila bahan bangunan, mesin dan peralatan sulit
diperoleh di lokasi gudang beku terintegrasi/integrated
cold storage (ICS), maka dapat digunakan bahan lain
yang setara atau memiliki sifat yang sama dan tetap
memenuhi persyaratan kelayakan pengolahan.
c) Perbaikan mesin dilakukan apabila kerja mesin tidak
optimal dengan kapasitas terpasang mesin dan/atau
biaya perbaikan tidak melebihi biaya mengganti dengan
mesin baru dengan spesifikq.si yang sarna.
d) Penggantian mesin dilakukan apabila mesin rusak berat
dan tidak dapat diperbaiki atau biaya pebaikannya
sama dengan dan/atau melebihi membeli mesin bart.
Mesin yang diganti harus dapat mencapai produksi
minimal dengan mesin terdahulu.
e) Penambahan kapasitas mesin harus dilengkapi dengan
analisa kebutuhan.
0 Tidak diperbolehkan mengusulkan pengadaan
kendaraan operasional.
g) Tidak diperbolehkan mengusulkan untuk
pembangun{L/ rehab bangunan pelengkap seperti
pagtr, Iandscape, mushola, jalan dll yang tidak
berhubungan dengan produktifitas.
h) Melakukan konsultansi dalam pembuatan rencana
rehabilitasi Gudang Beku Terintegrasil Integrated Cold
Storage (ICS) dengan Direktorat Pengolahan dan Bina
Mutu.
SK No 174859 A
FRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 2881 -
SK No 174860 A
PRESIDEN
REPUBL|K INDONESIA
- 2882 -
SK No 174861 A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESTA
- 2883 -
Form 34. Surat Pernyataan Status Kepemilikan Asset dan Tidak Dalam Proses
Personil, Pembiayaan Sarana Dan Prasarana, Dan Dokumen
SK No 174862A
PRESIDEN
REPUBL|K INDONESIA
- 2884 -
7. Rehabilitasi Pabrik ES
a. Definisi
1) Pabrik Es adalah bangunan dan/atau instalasi sistem
pendingin yang berfungsi membuat es balok sesuai dengan
ukurannya.
2l Rehabilitasi pabrik es adalah perbaikan fungsi atau
penambahan kapasitas, baik bangunan, mesin dan fasilitas
penunjang dalam rangka optimalisasi, dan peningkatan
produksi
dari suatu unit pabrik es.
3) Rehabilitasi bangunan adalah perbaikan bangunan pabrik
es seperti bangunan sipil, bak air garam, bak celup,
luncuran es dan lainnya yang mendukung operasional
pabrik es.
4l Rehabilitasi mesin adalah perbaikan komponen mesin
pembuat es seperti penggantian/ perbaikan mesin
compressor, condensor, euaporator, agitator, ice canJiller, ice
can, cooling tower, hobt cranae, tilter, pompa air, control
panel dan komponen lainnya agar mesin berfungsi
sebagaimana mestinya.
b. Persyaratan Umum
Persyaratan umum rehabilitasi pabrik es meliputi:
1) merupakan aset milik pemerintah daerah kabupaten/kota
(Form 36);
2l Surat Komitmen Pemerintah Daerah untuk Keberhasilan
Rehabilitasi Pabrik Es Lahan clean dan clear atau tidak
dalam sengketa hukum (Form 35);
3) membentuk tim teknis pelaksanaan rehabilitasi pabrik es
melibatkan ahli pendingin;
4l membuat perencanaan teknis rehabilitasi dan pemanfaatan
pabrik es;
5) melengkapi persyaratan dan dokumen yang diperlukan
yang terdiri atas:
a) proposal Usulan yang ditujukan kepada Menteri
Kelautan dan Perikanan c.q. Direktur Jenderal
Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan;
b) KAK dan RAB yang telah disahkan oleh Kepala Dinas
yang membidangi Kelautan dan Perikanan; dan
SK No 174863 A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 2885 -
SK No 174864A
FRESIDEH
REPUEUK INDONESIA
- 2886 -
SK No 174865 A
FRESIDEN
REPUBUK INDONESTA
- 2887 -
Komponen pabrik es
SK No 1748664
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 2888 -
SK No 174867 A
PRESIDEH
REPUBUK INDONESIA
- 2889 -
Form 36. Surat Pernyataan Status Kepemilikan Asset dan Tidak Dalam Proses
Personil, Pembiayaan Sarana Dan Prasarana, Dan Dokumen
SK No 174868 A
PRESIDEN
REPUBL|K INDONESIA
- 2890 -
SK No 174869 A
PRESIDEN
REPUBUK TNDONESIA
- 2891 -
SK No 174870 A
PRESIDEH
REPUBUK TNDONESIA
- 2892 -
c Persyaratan Teknis
1) Perbaikan Bangunan
No. Jenis Pekeriaan Spesifikasi
1 Lantai Keramik Kedap air, mudah dibersihkan dan
disanitasi
2 Dinding Rata permukaannya, mudah
dibersihkan, kuat, dan kedap air
3 Pintu Terbuat dari bahan yang kuat,
kedap air dan mudah dibersihkan
+ Langit-langit; atau Mudah dibersihkan
sambungan atap
5 Atap Terbuat dari bahan yang kuat,
kedap air dan tahan lama
6 Ventilasi dan Dapat mencegah kondensasi di
sirkulasi udara dalam ruangan
7 Penerangan Penerangan yang cukup dan
dilengkapi pelindung
8 Instalasi air Memenuhi kapasitas debit yang
dibutuhkan
9 Penambahan daya Disesuaikan dengan kebutuhan
listrik
10. Saluran Kapasitas mencukupi
pembuangan dan
penampungan air
limbah
SK No 174871 A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 2893 -
1. Mesin - Dapat
Sablon digunakan
untuk bahan
plastik,
kertas, kain
- Ukuran dan
kapasitas
disesuaikan
dengan
kebutuhan
2. Cutting - Dapat
sticker memotong
sticker/label
kemasan
sesuai
kebutuhan
- Ukuran
kertas sticker
A4, A3
SK No 174872 A
PRESIDEN
REPUELIK TNDONESIA
- 2894 -
1. Bahan - Ukuran:
Kemasan menyesuaikan
kebutuhan
- Bentuk :
standing
pouch,
lembaran,
gulungan, atau
menyesuaikan
kebutuhan
- Bahan: Plastik
PE/nylon atau
PP, paper
metal,
alumininum
foil, atau
menyesuaikan
kebutuhan
SK No 174873 A
PRESIDEN
REPUBL|K INDONESIA
- 2895 -
SK No 174874 A
PRESIDEH
REPUBUK INDONESIA
- 2896 -
SK No 174875 A
PRES IOEN
REPUBLIK INDONESIA
- 2897 -
SK No 053332 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 2898 -
SK No 053333 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 2899 -
SK No 053334 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 2900 -
Kelautan Sarana dan Peningkatan Jumlah nelayan per 5-10 orang Nelayan Nelayan/ Rekapitulasi Diisi oleh Melampirkan data dukung :
dan Prasarana ketersediaan koperasi atau KUB per (orang) Kelompok jumlah nelayan Pemerintah 1. Menyertakan data
Perikanan Pemberdayaan dan Perikanan Tangkap koperasi nelayan/ dan jumlah Daerah Nelayan/Kelompok
Usaha Nelayan pemanfaatan penerima manfaat atau KUB koperasi/ koperasi/KUB dalam Nelayan/Koperasi/KUB
Skala Kecil kapal dari peningkatan perikanan KUB perikanan pelaksanaan perikanan Tangkap yang
perikanan, sarana tangkap Perikanan tangkap yang DAK Fisik disahkan oleh pihak yang
mesin, alat pemberdayaan Tangkap menerima bidang berwenang (Dinas Kelautan
tangkap dan bantuan Kelautan dan Perikanan)
SK No 053335 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 290t -
SK No 053336 C
PRES IDEN
REPUELIK INDONESIA
- 2902 -
SK l.lo 053337 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 2903 -
SK No 053338 C