DISUSUN OLEH :
ACARA 1
PENGENALAN PERALATAN
PENANGANAN SUSU SEGAR
3
Air susu yang diperah dari ambing sapi yang sehat dan
kaidah halal, aman, utuh dan sehat. Adalah tugas para peternak dan
baik dan benar sesuai tempat tahapan penanganan susu yang dilakukan.
a. Ember Susu
diperah secara manual. Pilih ember susu yang terbuat dari bahan
ditampung.
wadah susu
wadah susu
c. Milk Can
pengiriman susu yang disimpan dalam milk can tidak lebih 2 jam
dari proses pemerahan susu. Hal ini karena susu segar memiliki
berkapasitas 40 liter.
wadah susu
sehingga susu hasil perahan lebih bersih dan higienis. Selain itu
b). Pulsator
bucket bervariasi, ada yang single bucket (25 liter, 30 liter) ada
yang double bucket. Demikian pula jumlah teat cup (cluster) ada
unit.
6
a. Transfer tank
Susu.
b. Cooling Unit
pengoperasian alat.
a. Chilling Unit
b) Pompa susu SS
dari ice bank. Susu yang telah dingin kemudian disimpan ke dalam
b. Transport Tank
khusus yang mampu menjaga suhu susu tetap dingin selama dalam
perjalanan yang relatif jauh dan memakan waktu hingga 8-12 jam.
ACARA 2
PENGENALAN ORGAN
I. SISTEMATIKA
Phylum : Chordata
Subphylum : Vertebrata
Classis : Mammalia
SubClassis : Placentalia
Ordo : Ungulata
Subordo : Artyodactyla
Familia : Bovidae
Subfamilia : Bovinae
GenUS : Bos
SUBGENUS : Bos taurus / Taurina
Species : Bos typicus
(Fries Holland / Friesian Holstein)
Catatan :
Chordata : mempunyai korda dorsalis pada stadium
embrional
Vertebrata : mempunyai kolumna vertebralis
Mammalia : mempunyai glandula mammae
Placentalia : mempunyai plasenta
Ungulata : hewan berkuku
Artyodactyla : berkuku jamak
Bovidae : bertanduk berlubang
Bovinae : bangsa-bangsa sapi & kerbau
Bos : bangsa-bangsa sapi & kerbau
Bos taurus : bangsa-bangsa sapi
Bos typicus : bangsa-bangsa sapi temperate
10
II. INSPEKSI
5 12 2 3
12
6
10
11
Keterangan :
1. Kaput
2. Aurikula
3. Organon visus
4. Nares anteriores
5. Dorsum
6. Labium
7. Ventrum
8. Gld. mammae
9. Ekstremitas pektoralis
10. Ekstremitas pelvikalis
11. Kauda
12. Serviks
Pada Jantan :
- Scrotum
- Preputium
11
1. Skeleton aksiale
melekat pada linea mediana tubuh
t.d. : kranium, kolumna vertebralis, sternum
dan kosta
■ kranium :
kerangka dasar kepala : os frontalis, nares,
maksilla dan mandibula dll.
angg. tubuh terkranial,di kaudal berhubungan
dengan kolumna kolumna vertebralis
fungsi :
□ melindungi otak / ensefalon
□ penyokong alat-alat indera
□ pembent. awal traktus digestivus & resp.
□ pembent. & perlekatan kornu/tanduk
■ kolumna vertebralis
sederetan tulang (vertebre) di median
tubuh di belakang kranium sampai ke
kauda/ekor
t.d : - vert. servikalis (7 ruas)
- vert. torakalis (12/13 ruas)
- vert. lumbalis (6 ruas)
- vert. sakralis (5 ruas)
- vert. kaudalis/koksigeus (18-20 ruas)
13
■ sternum
di dasar toraks
t.d. : - manubrium sterni
- trunkus
- prosessus sifoideus
segmen2 : sternebre (7)
■ kosta
membent. dind. lateral tulang dada,
Σ pasangannya = Σ vertebre torakalis
t.d. : - kosta sternalis
- kosta spuria
- kosta fluktuantes
2. SKELETON APPENDIKULARE
tulang2 yg kuat - anggota gerak
- penyangga tubuh
angg. gerak :
ekstremitas pektoralis / kaki depan :
□ skapula : membentuk persendian dengan
humerus
□ humerus : membentuk persendian bahu
dan persendian siku
□ radius & ulna : membentuk persendian
siku & persendian lutut
□ karpus & metakarpus : deretan tulang-
tulang kecil
□ digiti : hanya jari ke-2 dan ke-4
14
Keterangan :
1. Kranium 15. Digiti
2. Kavum nasale 16. Sternum
3. Mandibula 17. Kosta
4. Vertebre servikalis 18. Os kokse
5. Vertebre torakalis 19. Sendi pinggul
6. Vertebre lumbalis 20. Femur
7. Vertebre sakralis 21. Sendi lutut
8. Vertebre kaudalis 22. Patela
9. Kolumna vertebralis 23. Tibia dan fibula
10. Skapula 24. Sendi tumit
11. Humerus 25. Tarsus
12. Radius dan ulna 26. Metatarsus
13. Karpus 27. Digiti
14. Metakarpus
16
V. SISTEMA KARDIOVASKULARE
KOR
■ pusat sistem peredaran darah
■ struktur muskular , kerucut
■ dibungkus oleh perikardium (di bag. luar) dan epikardium
(di bag. dalam) di bag. tengah terdpt cairan :
likuor perikardii
■ t.d. 4 ruangan : atrium dekstrum
atrium sinistrum
ventrikel dekster
ventrikel sinister
20
VASA Arteria
Arteriola
Kapiler
Venule
Vena
SANGUIS
Plasma Korpuskula
■ Fungsi darah :
□ transportasi nutrien, oksigen, CO2 , sisa metabolisme
dan hormon
□ pengendalian suhu tubuh
□ pertahankan keseimbangan air
□ sistem buffer
□ pembekuan darah
□ proteksi
21
SIRKULASI DARAH
SIRKULASI SIRKULASI
PULMONER SISTEMIK
Saluran pencernaan :
(Traktus digestivus)
lambung majemuk (poligastrika), t.d. :
■ rumen, retikulum, omasum & abomasum
Tiga kompartemen pertama : proventrikulus
tidak memiliki selaput kelenjar mukosa
kompartemen terakhir : lambung sejati dileng-
kapi selaput kel. Mukosa anatomis/fisiologis
= lambung hewan monogastrika
■ retikulo-rumen : proses fermentasi
■ pengembalian ingesta ke dalam rongga mulut
(kavum oris) dari retikulo-rumen, remastikasi dan
reinsalivasi
Ventrikulus (lambung) mengisi 3/4 bag. kavum abdo-
minalis
23
1. Rumen :
mengisi separoh kavum abdominalis sinister
kosta ke-7/8 - tulang pinggang (pelvis)
Bagian kiri rumen (fasies parietalis) :
cembung dan menempel pada diafragma,
dinding kiri rongga perut dan limpa (lien)
Bagian kanan rumen (fasies visseralis) berhubungan dengan oma-
sum, abomasum, intestinum, hepar, pankreas, ren sinister,
glandula. adrenalis sinister, aorta dan bagian belakang vena
kava posterior
Bagian dalam rumen dilapisi dengan papilla memperluas
lapisan permukaan bagian dalam volume absorpsi zat
makanan dapat lebih banyak.
Bentuk dan ukuran papilla tergantung pada lama tinggal ingesta
di dalam rumen papilla dorsalis : pendek
papilla ventralis : panjang
terdiri ddari 4 buah kantong :
(1) sakkus kranialis, (2) sakkus dorsalis, (3) sakkus sekus (sakus
sekus kaudodorsalis dan kaudoventralis), dan (4) sakkus ventra-
lis.
Fungsi : melakukan gerakan-gerakan yang diperlukan selama ter-
jadinya proses fermentasi
Keterangan :
1. Retikulum 4. Kurvatura dorsalis
2. Rumen 5. Kurvatura ventralis
a. Sakkus dorsalis 6. Sulkus rumino retikular
b. Sakkus ventralis 7. Sulkus kranialis
c. Sakkus kranialis 8. Sulkus koronarius ventralis sinister
d. Sakkus sekus : 9. Sulkus koronarius dorsalis sinister
1). Sakkus sekus kaudodorsalis 10. Sulkus kaudalis
2). Sakkus sekus kaudoventralis.
3. Abomasum
Keterangan :
1. Esofagus 5. Abomasum
2. Rumen : 6. Pilorus
a. Sakkus dorsalis 7. Duodenum
b. Sakkus ventralis 8. Kurvatura dorsalis
c. Sakkus sekus : 9. Kurvatura ventralis
1). Sakkus sekus kaudodorsalis 10. Sulkus kaudalis
2). Sakkus sekus kaudoventralis
3. Retikulum
4. Omasum
25
2. Retikulum
Kompartemen yang paling kranial, antara kosta ke-7/8
Ukuran : paling kecil di antara ke-4 kompartemen
Pada ternak muda/belum diberi pakan hijauan
- rumen dan retikulum belum berkembang
- menampung 60-65% volume pakan dalam saluran pencernaan.
mempunyai dua permukaan :
fasies diafragmatika, permukaan di bagian kranial, berbentuk
cembung, menempel pada diafragma dan hepar
fasies viseralis, permukaan di bagian kaudal adalah datar,
tertekan oleh atrium ruminis
dibagian dalam terdapat : papilla retikuler (bentuk sarang
lebah) , fungsi : absorpsi
Hardware Disease/Traumatic Pericardiatic : dalam
pakan terbawa benda-benda asing yang tidak masuk
ke dalam High Density Zone rumen, tetapi masuk ke
dalam retikulumm , sehingga dapat :
menembus retikulum peradangan
menembus diafragma atau kor perikarditis
Keterangan :
1. Esofagus 4. Retikulin (bentuk sarang lebah)
2. Lipatan rumino-retikular 5. Papilla
3. Orifisium retikulo omasal
3. Omasum
bentuk : ellips, letak : sebelah kanan grs median
tubuh, dihubungkan dengan retikulum melalui :
orifisium retikulo omasal
Kapasitas : 6% - 8% volume pakan
di bagian dalam terdapat : laminae lipatan
longitudinal bagian dalam omasum
Pada masing-masing laminae, terdapat papillae.
4. Abomasum
kompartemen terkaudal, di bag. dasar rongga perut
(kavum abdominalis), bagian yang memanjang dekat
tulang rusuk ke-9 dan ke-10
ketika pedet menyusu : sulkus esofagus
membuka susu langsung masuk ke
abomasum
terbebas dari fermentasi
lambung sejati
lahir : bagian terbesar abomasum proses diges-
ti menyerupai monogastrika pakanhijauan:
rumen berkembang pesat, kapasitas: 4-6 X abomasum
poligastrika
1. Intestinum
dibagi : investinum tenue /small intestine
intestinum krasum / large intestine
Panjang : 20 kali panjang badan ( + 40 m ),
diameter : 5 - 6 cm
a. Intestinum tenue / small intestine :
anatomis, dibagi tiga bagian :
duodenum, berhub. dg pilorus, panjang + 1 m,
melewati bagian dorsal terus ke bagian permukaan
hepar, membentuk huruf S : ansa sigmoidea
muara saluran empedu (duktus sistikus)
Kel. pankreas : bermuara di belakang muara kel.
empedu
yeyenum, mengarah kekaudal,selanjutnya kekranial,
membentuk : ileum
29
6). Penis
Penis merupakan organ kopulasi pada hewan jantan.
Penis pada sapi mempunyai flexurasigmoidea, yaitu
sebagai kelokan berbentuk huruf S pada penis, yang
memungkinkan ditarik kembali dengan sempurna ke dalam
tubuh. Sapi jantan mempunyai musculusretractor penis,
yaitu sepasang otot polos yang bila berelaksasi
memungkinkan memanjangnya penis dan memendek untuk
menarik penis kembali ke dalam tubuh.
Glands penis sebagai ujung bebas dari penis, penuh
dengan suplai syaraf-syaraf sensori dan homolog dengan
clitoris pada hewan betina, mengandung sejumlah kecil
jaringan erektil yang selama rangsangan seksual berisi
penuh dengan darah, menyebabkan membesarnya penis
(ereksi) dan memudahkan pemancaran semen selama
eyakulasi
36
7). Prepusium
Prepusium adalah invaginasi (pelekukan) kulit yang
mengelilingi ujung bebas dari penis. Organ ini mempunyai
asal embrional yang sama dengan labia minora pada
hewan betina.
C. ORGANA URINARIA
Organ urinaria berhubungan erat dengan pembentukan
dan pengeluaran urin, terdiri atas :
(1) sepasang ginjal (ren), adalah organ yang berfungsi
untuk : menyaring plasma dan unsur-unsur plasma
darah
secara selektif menyerap kembali air dan
unsur-unsur yang masih berguna
membuang produk-produk sisa plasma yang
sudah tidak bermanfaat bagi tubuh.
37
4
5
3
Ensefalon fasies lateralis
Keterangan :
1. Cerebrum 4. Hipothalamus
2. Cerebellum 5. Glandula hypophysis
3. Medulla oblongata (batang otak)
40
IX. AMBING