Anda di halaman 1dari 11

PANCASILA SEBAGAI

DASAR NILAI
PENGEMBANGAN ILMU
Pendahuluan
Pancasila memiliki berbagai predikat sebagai
sebutan nama yang menggambarkan fungsi
dan peranannya. Tujuan nasional diwujudkan
melalui penyelenggaraan negara yang
berkedaulatan rakyat dan demokratis.
Penyelenggaraan negara dilaksanakan melalui
pembangunan nasional dalam segala aspek
kehidupan. Pembangunan nasional adalah
usaha untuk meningkatkan kualitas masyarakat
indonesia
Hubungan antara iptek, nilai budaya, dan
agama dapat ditandai dengan beberapa
kemungkinan sebagai berikut
1. Iptek yang selalu bergantung kepada nilai budaya
dan agama,
2. Iptek yang lepas sama sekali dari nilai budaya dan
agama, dan
3. Iptek yang menempatkan nilai budaya dan agama
sebagai mitra dialog saat diperlukan.
Ilmu dalam
1. Zaman Pra Yunani Kuno
Perspektif 2.
3.
Zaman Yunani Kuno
Zaman Abad Pertengahan
Historis 4.
5.
Zaman Renaissance
Zaman Modern
6. Zaman Kontemporer (Abad
ke-20—seterusnya)
Pengertian
dan Ciri-Ciri
Ilmu Lima ciri pokok pengetahuan ilmiah
menurut The Liang Gie (1987):
1. Bidang pengetahuan ilmiah, 1. Empiris. Pengetahuan diperoleh
merupakan kumpulan hipotesis yang berdasarkan pengamatan dan percobaan
telah terbukti sah; 2. Sistematis. Data yang tersusun sebagai
2. Bidang persoalan ilmiah, merupakan kumpulan pengetahuan.
kumpulan hipotesis yang dapat diuji, 3. Objektif. Ilmu pengetahuan bebas dari
tetapi belum dibuktikan sah; prasangka seseorang atau kesukaan
3. Bidang penjelasan ghaib, merupakan pribadi.
kumpulan hipotesis yang tak dapat diuji 4. Analitis. Pengetahuan ilmiah berusaha
sahnya. membeda-bedakan pokok-soalnya ke
dalam bagian terperinci.
5. Verifikatif. Dapat diperiksa kebenarannya
oleh siapa pun
Pilar-pilar penyangga
bagi eksistensi ilmu
1. Pilar Ontologi (ontology)
Pilar ontologi selalu menyangkut problematika tentang
keberadaan
2. Pilar epistemologi
Selalu menyangkut problematika tentang sumber
pengetahuan, sumber kebenaran, cara memperoleh
kebenaran.
3. Pilar Aksiologi
Selalu berkaitan dengan problematika pertimbangan nilai, etis,
moral religius dalam setiap penemuan penerapan
Ilmu: Bebas Nilai
atau Tidak Bebas
Nilai
Bebas nilai yang dimaksudkan adalah sebagaimana
Josep Situmorang (1996) menyatakan bahwa bebas
nilai artinya tuntutan terhadap setiap kegiatan ilmiah
agar didasarkan pada hakikat ilmu pengetahuan itu
sendiri. Tokoh lain Habermas sebagaimana yang
ditulis oleh Rizal Mustansyir dan Misnal Munir (2001)
berpendirian teori sebagai produk ilmiah tidak
pernah bebas nilai
1. Konsep Pancasila sebagai
Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan
llmu
Dasar Nilai dalam
2. Pentingnya Pancasila sebagai
Strategi Dasar Pengembangan llmu
Pengembangan Ilmu 3. Pancasila Sebagai Sumber
Nilai, Kerangka Berpikir, serta
dan Teknologi. asas Moralitas bagi
Pembangunan lImu
Pengetahuan dan Teknologi
4. Esensi Pancasila sebagai
Dasar Nilai Pengembangan
Ilmu.
Visi Ilmu Indonesia
Visi adalah wawasan kedepan yang ingin dicapai dalam
kurunwaktu tertentu, visi bersifat intutif yang menyetuh hati dan
menggerakan jiwa. menurut Koento Wibisono (1994) ada dua hal
pokok yaitu: visi , orientasi
Visi dan Orientasi dilentakan pada dimensi-dimensi
1.Teleologis , dalam arti bahwa ilmu pengetahuan hanya sekadar
sarana.

2.Etis, dalam arti bahwa ilmu pengetahuan harus kita


operasionalkan.

3.Intergral / integrative , dalam arti nahwa penerapanilmu


pengetahuan .
Sikap Ilmiah/Ilmuawan

1.Sikap selektif
2. Adanya rasa percaya yang layak baik terhadap
kenyataan maupun terhadap alat-alat indra serta budi
3. Adanya sikap yang berdasarkan pada suatu kepercayaan
(bellef) dan terdahulu telah mencapai kepastian
4. Adanya suatu kegiatan rutin bahwa seorang ilmuwan
harus selalu tidak puas terhadap penelitian yang telah
dilakukan ,
5. Seorang ilmuwan harus memiliki sikap etis (akhlak)
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai