Anda di halaman 1dari 10

Pengaruh pola asuh otoritatif terhadap

perkembangan psikososial anak usia sekolah

K E L O M P O K 8
ANGGOTA KELOMPOK :

1. Annisa Fauziah (10522198)

2. livia Marsya Khairana (10522802)

3. Salsabilla Safa Putri Ariansyah (11522314)

4. Viona Anggiya Wardhani (11522507)


TAHAP PSIKOSOSIAL ERICK ERIKSON

TAHAP 4 : iNDUSTRY Vs INFERIORITY


(6 - 12 TAHUN)
Pada tahap ini, anak belajar untuk memperoleh
kesenangan dan kepuasan dari menyelesaikan tugas
khususnya tugas akademik. Tahap ini menciptakan anak
yang dapat memecahkan masalah dan bangga atas
prestasi yang diperoleh. Jika tidak mampu mencapai
teman sebayanya, ia akan merasa rendah diri.
PeNGERTIAN POLA ASUH OTORITATIF
Pola asuh otoritatif adalah Pola asuh yang
menekankan tidak hanya kepada individualitas anak,
tetapi juga menekankan kepada batasan-batasan saat
berperilaku. Pola asuh ini juga disebut pola asuh
demokratis, karena sang orang tua menerima dan
juga menuntut perilaku yang baik dan tegas.
Bentuk dari pola asuh otoritatif

Bentuk-bentuk dari pola asuh otoritatif adalah


menempatkan musyawarah sebagai pilar dalam
memecahkan berbagai persoalan anak,
mendukung dengan penuh kesadaran, dan
berkomunikasi dengan baik.
ciri-ciri orangtua pola
asuh otoritatif

Bersifat obyektif
Perhatian tetapi tetap mengontrol
Memberi kebebasan kepada anak
Memberi masukan dan arahan terhadap apa yang
dilakukan anak
Bersikap hangat
Penuh welas asih (simpati)
Dapat menerima alasan dari semua Tindakan
Mendukung Tindakan anak yang konstruktif
Dampak pola asuh
otoritatif
Anak merasa aman
Memiliki kemandirian yang baik
Regulasi emosi yang baik
Harga diri yang sehat
Hubungan yang positif dengan
teman sebayanya
Percaya diri dan sukses
Hubungan pola asuh otoritatif dengan
perkembangan psikososial anak
Tipe pola asuh demokratis merupakan tipe pola asuh
terbanyak yang diterapkan ole pengasuh kepada anak
karena tipe pola asuh demokratis mempunyai prinsip
kebebasan yang dijalankan dalam segala aspek kegiatan
pada keluarga, sehingga dengan tipe pola asuh demokratis
membuat orang tua benar - benar memperhatikan anak
sebagai individu yang utuh lahir batin, dan tidak sedikitpun
mengarahkannya secara otoriter ataupun premisif.
kesimpulan !

Pola asuh yang di terapkan oleh orang tua sangat


mempengaruhi dalam membentuk kepribadian anak.
Kemampuan bersosialisasi harus terus diasah. Kesalahan
dalam memberikan pola asuh maupun menyikapi
pertumbuhan anak membuat anak menjadi murung karena
peran sosial dan tanggung jawab sosial yang rendah
dalam mengintrogasikan anaknya, sehingga anak
menunjukkan kekakuan dan penurunan komunikasi verbal,
yang akhirnya perkembangan anak terganggu
-THANK YOU-

Anda mungkin juga menyukai