Anda di halaman 1dari 4

Nama : Hafifa Haerani

NIM : L1A02195
Mata Kuliah : Keamanan Manusia
Dosen Pengampu : Y. A. Wahyudin, S.IP.,M.A
_____________________________________________________________________

Implementasi Keamanan Manusia di Indonesia, dalam kasus Keamanan Para


Pekerja Migran Indonesia (PMI)

Akibat dari pergeseran paradigma dunia yang sudah tidak hanya berfokus kepada
keamanan negara, melainkan mulai juga memperhatikan keamanan individu,
menjadikan aspek keamanan manusia ini mulai menjadi isu yang penting bagi
komunitas internasional. Konsep keamanan manusia itu sendiri dapat diartikan
sebagai sebuah reaksi terhadap transformasi keamanan yang kini mulai menekankan
terhadap isu-isu nont-tradisional. Keamanan manusia ini dijadikan sebagai wadah
bagi setiap individu untuk mendapat hak kebebasan, keamanan, dan keselamatan yang
setara dan merata.
Sehingga, dapat dikatakan. bahwa keamanan manusia merupakan suatu konsep
yang memandang individu sebagai penerima segala kompleksitas keamanan. Dalam
lingkup keamanan manusia, ditekankan bahwa keamanannya melibatkan aspek fisik,
hak-hak dasar, kesejahteraan sosial, dan stabilitas ekonomi setiap individu.
Pemahaman tentang keamanan manusia juga mencakup pembebasan dari ancaman,
kecukupan, dan kehidupan yang menjunjung tinggi martabat setiap individu. Konsep
keamanan manusia ini juga memfokuskan terhadap ketidakamanan yang dapat
dialami oleh individu atau kelompok-kelompok individu.
Di Indonesia sendiri, dalam upaya pengimplementasian keamanan manusia,
Indonesia telah ikut serta dalam berbagai forum pada upaya penegakan hak-hak
asasi manusia, dan telah melakukan berbagai program untuk meminimalisir adanya
ketidakamanan yang dirasakan oleh setiap indvidu, seperti pembentukan lembaga
dan kebijakan, berupa Komnas HAM.
Keamanan terhadap para pekerja migran itu sendiri, merujuk pada sebuah upaya
untuk melindungi dan menjaga keamanan mereka dalam berbagai aspek kehidupan.
Dan dalam konteks isu Pekerja Migran pada penulisan ini, Indonesia juga telah
membuat program yang dikenal sebagai Program Perlindungan Pekerja Migran
sebagai upaya untuk melindungi pekerja migran dengan melakukan kerjasama-
kerjasama bilateral, multilateral, dan regional dengan negara lain, organisasi
internasional, dan pihak lainnya untuk meningkatkan perlindungan terhadap para
pekerja migran Indonesia.
Selain itu, Pemerintah Indonesia juga telah mengeluarkan banyak regulasi berupa
peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan pengelolaan dan
perlindungan terhadap para pekerja migran Indonesia. Sehingga, dapat dikatakan
bahwa implementasi keamanan manusia untuk PMI di Indonesia memiliki tantangan
yang kompleks. Hal tersebut didukung oleh fakta, dimana masih saja banyak terjadi
pelanggaran-pelanggaran terhadap hak para pekerja migran Indonesia tersebut,
umumnya biasanya melibatkan tiga dari lima dimensi keamanan manusia, seperti
permasalahan keamanan pribadi, keamanan kesehatan, bahkan hingga keamanan
politiknya dapat terancam.
Dalam konteks keamanan pribadi, permasalahan yang sering dirasakan oleh para
pekerja migran Dalam isu keamanan para pekerja migran Indoensia ini ialah berupa
pelecehan-pelecehan seksual, dan kekerasan fisik, yang seringkali dikakukan oleh
majikan mereka. Itulah sebabnya mereka menjadi rentan terhadap rasa takut yang
berlebihan. Selain itu, tak jarang juga mereka menjadi korban terhadap kerja paksa,
perdagangan manusia, serta penculikan, Hal tersebut disebabkan karena kurangnya
perlindungan terhadap pekerja migran yang benar-benar terealissasikan. Sedangkan
Dalam konteks kesehatan, para pekerja migran Indonesia, biasanya mengalami
permasalahan seperti, mereka seringkali di berikan tempat tinggal di perumahan
yang kondisinya buruk, mereka juga tidak diberikan akses yang memadai terhadap
layanan kesehatan, dan memiliki resiko terpapar penyakit di tempat kerjanya karena
kurangnya perawatan kesehatan dasar, apalagi jika saat terjadi penyakit menular,
seperti Covid-19 pada beberapa waktu lalu.
Lalu, Adapula permasalahan paling kompleks yang seringkali dialami okeh para
pekerja migran Indonesia, ialah ancaman terhadap keamanan politik. Berdasar data,
ancaman terhadap aspek keamanan politik biasanya terlaksana pada pelanggaran
hak-hak pekerja. Telah banyak ditemukan kasus yang terjadi dalam pelanggaran hak-
hak kerja yang dialami oleh pekerja migran Indonesia, dimana kerap kali terjadi
pemutusan kontrak secara sepihak oleh majikannya, mereka juga biasanya sering
tidak dibayar upahnya secara penuh, bahkan ada juga pekerja migran yang tidak
mendapatkan upah kerja mereka, serta terjadi juga penahanan paspor milik pekerja
migran Indonesia sebagai landasan untuk terus melakukan pelanggaran terhadap
hak-hak pekerja tersebt atau prlanggaran hak-hak pekerja lainnya.
Adanya peristiwa-peristiwa tersebut, memvalidasi kenyataan bahwa dalam
kegiatan kerja migran yang dilakukan, banyak pelanggaran terhadap hak asasi
manusia yang terjadi. Sehingga, dapat dikatakan bahwa itulah alasan mengapa
kemudian konsep keamanan manusia itu menjadi penting dalam upaya menjaga
keamanan terhadap para pekerja migran Indonesia.
Keamanan pekerja migran Indonesia termasuk sebagai bagian penting dari
keamanan manusia, karena, pada realitanya para pekerja migran tersebut memang
menghadapi berbagai kerentanan dan ancaman terhadap keamanan mereka. Seperti
yang telah disebutkan sebelumnya, Sebagai pekerja migran, mereka sering
menghadapi kekerasan fisik dan mental, upah yang tidak dibayar, dapat pula menjadi
korban perdagangan manusia, dan mereka pun menghadapi kondisi lingkungan kerja
yang tidak aman.
Lalu, mereka juga rentan terhadap berbagai permasalahan kesehatan karena
mereka kekurangan akses terhadap layanan kesehatan dan perlindungan hukum.
Peristiwa-peristiwa ini telah merefleksikan bagaiamana pelanggaran terhadap hak
asasi manusia yang terjadi kepada para pekerja migran Indonesia, yang mengancam
keamanan serta kesejahteraan mereka secara menyeluruh. Itulah mengapa, menjaga
keamanan pekerja migran Indonesia menjadi elemen esensial dalam kerangka kerja
keamanan manusia yang menyoroti perlindungan dan pemenuhan hak asasi manusia
tiap-tiap individu.
Sehingga, Indonesia memiliki kepentingan untuk mengambil langkah-langkah yang
lebih efektif agar bisa melindingi para pekerja migrannya dari ancaman terhadap
keamanan mereka. Karena jika keadaan serupa terus-menerus terjadi ada beberapa
sektor yang dapat merasakan dampaknya. Yang pertama, kerugian pada sektor
ekonomi. Ketidakamanan yang dialami oleh pekerja migran, akibat dari adanya
pelanggaran hak-hak pekerja, seperti terjadinya kekerasan fisik dan mental, upah
yang tidak dibayar, dapat menghambat produktivitas dan kontribusi para pekerja
migran dalam sektor ekonomi.
Lalu adapula, Kerugian lain yang hadir yaitu kerugian terhadap reputasi negara.
Dimana, apabila pekerja migran indonesia terus mengalami ancaman terhadap
keamanan mereka tanpa adanya tindakan penanggulangan yang signifikan dilakukan
oleh pemerintah, maka hal tersebut dapat memicu rusaknya reputasi Indonesia
dalam pandangan komunitas internasional. Indonesia, dapat dianggap belum cukup
memumpuni untuk melindungi hak-hak pekerja migrannya dan dapat juga dikatakan
tidak memperhatikan isu-isu terkait keamanan manusia. Selanjutnya, apabila
pemberitaan terhadap eksploitasi dan pelanggaran terhadap para pekerja migran
Indonesia semakin tersebar, maka tidak menutup kemungkinan akan menciptakan
citra negatif yang berdampak pada berkurangnya kepercayaan yang diberikan oleh
negara-negara penerima pekerja migran Indonesia, karena pemerintahnya dianggap
tidak mampu untuk mengatasi masalah tersebut secara holistik.
Dan secara tidak langsung pula, rusaknya citra Indonesia itu, akan berimplikasi
terhadap berkurangnya peluang bagi para pekerja migran indonesia untuk terus
bekerja, yang juga dapat menyebabkan menurunnya pendapatan mereka, serta
dapat juga menghasilkan penurunan pendapatan devisa negara yang berasal dari
remitansi pekerja migran.
Dengan demikian, menurut perspektif penulis, Indonesia sebagai negara pengirim
pekerja migran, harus tegas dalam mengoperasionalisasikan regulasi yang telah
ditetapkan berupa undang-undang yang terkait permasalahan pekerja migran, Agar
dapat memberikan sanksi ataupun batasan hukum apabila terjadi pelanggaran
terhadap terhadap hak-hak pekerja migrannya.
Indonesia juga perlu mengambil langkah yang lebih efektif untuk menangani isu
keamanan pekerja migran, seperti dengan mengusahakan untuk terus mendorong
adanya kerja sama dengan negara tujuan agar keamanan dan perlindungan pekerja
migran dapat ditingkatkan secara bersama-sama. Selain itu, Indonesia juga perlu
mengimplementasikan prinsip-prinsip keamanan manusia, seperti kolaborasi
multisektoral, strategi yang komprehensif, serta langkah-langkah yang berorientasi
pada pencegahan yang substansial. Selain itu, implementasi keamanan manusia
untuk Pekerja Migran Indonesia ini juga, perlu terus dilakukan evaluasi dan diperkuat
agar bisa memastikan hak dan kesejahteraan mereka benar-benar terlindungi dalam
ruang lingkup yang lebih luas. Sehingga, dengan adanya upaya-upaya yang dapat
dilakukan oleh Indonesia tersebut, penulis mengharapkan permasalahan terkait
pekerja migran ini dapat ditangani dan dapat berkurang secara signifikan.

Anda mungkin juga menyukai