LAPORAN

PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR

NAMA : Annisa Nur Pramithasari
NIM : 20502244011
MATA KULIAH : Elektronika Dasar
DOSEN : Dr. Sri Waluyanti, M.P.d
TANGGAL PRAKTIK : 03 Desember 2020
JUDUL JOB : SCR

A. CAPAIAN PEMBELAJARAN
1. Mampu menjelaskan karakteristik SCR
2. Mampu mengaplikasikan SCR sebagai pengendali daya tegangan DC
3. Mampu mengaplikasikan SCR sebagai pengendali daya tegangan AC
B. ALAT BAHAN
1. Laptop/PC
2. Internet
3. Browser (Chrome/Firefox/Opera)
4. Mouse
5. Falstad Circuit : https://www.falstad.com/circuit/circuitjs.html
C. GAMBAR KERJA

Gambar.1 (mengontrol daya DC dengan SCR)

 Gambar.2 (pengendalian tegangan AC)

Gambar.3 (pengendalian daya tegangan AC 180  )

D. DATA DAN PEMBAHASAN
1. Menguji komponen SCR dengan ohmmeter
Tidak memiliki ohmmeter
2. Mengontrol daya DC dengan SCR
 Pada Gambar.1 tutup semua saklar dan amati apakah LED menyala. Jika
telah menyala buka saklar pada gate SCR apakah lampu tetap menyala
jelaskan!.
Jawab: pada Gambar.1 jika semua saklar telah ditutup LED pada rangkaian
menyala dan pada saat LED telah menyala, ketika saklar pada gate SCR dibuka
LED tetap menyala. Hal ini terjadi karena SCR bersifat mengendalikan lampu
nyala dan mati, SCR dapat diaktifkan selain memeberikan arus trigger juga
memberikan tegangan gate melebihi tegangan breakover. Arus gerbang
mengontrol besarnya tegangan tegangan berakover yang diperlukan untuk
mengaktifkan.
3. Mengukur arus trigger SCR
R1=1K dan Vs=30Volt
R2 Arus Trigger Keterangan lampu
5 -2.689 mA Mati
10 -4.935 mA Mati
15 -6.822 mA Mati
20 -8.431 mA Mati
25 -9.817 mA Mati
30 891.44 mA Nyala
Arus trigger terjadi ketika tahanan R2 diperbesar menjadi 30Ω.
4. Pengendalian tegangan AC
 Bila saklar pada gate dibuka apa yang terjadi?mengapa berbeda dengan
percobaan menggunakan tegangan DC?
Jawab: ketika saklar pada gate dibuka yang terjadi adalah LED mati secara
total atau tidakmenyala. Karena pada percobaan menggunakan tegangan DC
arus yang mengalir adalah arus satu arah dan gelombang pada DC adalah
gelombang positif. Sedangkan pada perocbaan menggunakan tegangan AC arus
yang mengalir adalah arus bolak balik dan pada tegangan AC memiliki
gelombang yang positif dan juga negatif, sehingga dapat memepengaruhi LED,
ketika mendapat gelombang positif LED akan meneyla sedangkan ketika
mendapat gelombang negatif LED akan mati.
 5. Pengendalian daya tegangan AC 180 
 Buat rangkaian, atur tegangan AC sebesar 15 Volt. Ukur besar dan gambar
gelombang pada masukan beban LED. Amati hubungan bentuk
geelombang masukan dan pada beban!

Gambar.4 (gelombang pada LED)

Hasil praktikum menujukkan bahwa gelombang masukan yang muncul pada LED
berbentuk setengah gelombang. Dengan tegangan sekitar 2.106 Volt

Gambar.5 (gelombang pada beban)

Hasil praktikum menunjukkan bahwa gelombang masukan yang muncul pada beban
1kΩ berbentuk setengah gelombang yang putus-putus.
 Perbesar tahanan 1k menjadi 3k amati besar dan bentuk gelombang pada
LED! Apa perbedaan dengan sebelumnya?

Gambar.6 (gelombang pada LED)

Setelah dilakukan perbesaran nilai tahanan, bentuk gelombang berubah menjadi
gelombang penuh sinus 180  dengan tegangan sekitar 1.701 Volt
 Jelaskan cara kerja rangakaian
Cara kerja rangkaian tersebut adalah mengendalikan hasil gelombang
keluaran menjadi gelombang sinus 180 
E. KESIMPULAN
Pada sumber tegangan DC LED menyala ketika semua saklar telah ditutup. Dan
apabila ditengah-tengah saklar pada gate SCR dibuka maka LED tetap menyala.
Sedangkan jika di reset kamudian mengganti saklar pada gate SCR dengan ammeter akan
terukur arus negatif dan LED mati. Dengan menambah nilai tahanan R2 hingga menjadi
arus trigger positif menandakan bahwa SCR telah aktif dan LED akan menyala.
Pada sumber tegangan AC apabila semua saklar ditutup LED akan menyala kelap
kelip karena arus bekerja bolak balik. Namun jika saklar pada gate SCR dibuka maka
LED akan mati total. Pada pengendalian daya teganganan pada sumber tegangan AC,
akan menghasilkan gelombang sinus yang tidak penuh. Namun jika memperbesar tahanan
beban akan menghasilkan gelombang sinus 180  yang penuh.