Anda di halaman 1dari 11

CV.

KARYA GRAHA AGUNG


LABORATORY EQUIPMENT, CHEMICALS, GLASSWARE
Jl. Williem Iskandar, 165-D Tel./Fax. : (061) 8633148 Medan

PENAWARAN HARGA
No.241/Ikaindo/V/02
Kepada yth. : Bapak Rusnaldy
Alamat : Medan
Telp./Fax. : 794002
Tanggal : 26 Juni 2002

Dengan Hormat,
Berikut ini kami tawarkan barang sesuai permintaan Bapak sbb.
No Merk Keterangan Jlh Harga Satuan Total Harga
1 brand Burette warna coklat 50 ml, with interchangeable glass key 1 pc 340.000 340.000
2 brand Burette shelbach 50 ml, class A3, interchangeable glass key 1 pc 275.000 275.000
3 brand Penghisap karet warna merah 2pc 49.000 98.000
4 wheel Pipet tetes panjang 3 pc 750 2.250
5 whatman Kertas saring Whattman no. 42 – 12.5 1 pc 125.000 125.000
6 emerck Kertas pH universal pH paper 0-14 1 box 53.000 53.000
7 pyrex iwaki Labu ukur 1000 ml tutup gelas 1 pc 82.500 82.500
8 teknis Aquadesh @ 20 lt 1 tg 30.000 30.000
9 emerck Potassium fluoride 1 kg cat 4994 1 btl 829.000 829.000
10 emerck Iodine 0,1 N 1 amp 191.000 191.000
11 emerck NaOH 1 N 1 amp 143.000 143.000
12 alkohol 96%

Demikian kami sampaikan, atas perhatiannya kami mengucapkan terima kasih.


STANDAR PROSEDUR ANALISA ANODIZING

Degreasing/Cleaning ( MG 19 )
Proses menghilangkan kotoran debu, minyak dan lemak pada propil aluminium.

Reagent :
HCl 1 N
Indikator Methyl Orange

Prosedur :
Pipet 50 ml larutan degreasing dan masukkan kedalam erlen meyer 250 ml.
Tambah aquades sebanyak 100 ml kedalam erlen meyer diatas.
Tambahkan indicator Methyl Orange 1 – 2 tetes.
Dititrasi dengan HCl 1 N sampai perubahan warna dari kuning menjadi orange.

Perhitungan :
Konsentrasi HCl x 0,5 x 1,43 x ml HCl = …….. gr/lt

Etching/Soda
Proses pembersihan dan memberikan penampakan khusus pada propil aluminium.
Pada proses ini hanya dapat melarutkan aluminium sedangkan logam-logam yang lain tidak. Jadi bila
didalam propil ada banyak kandungan logam selain aluminium, maka akan terbentuk suatu lapisan berwarna
hitam disepanjang permukaan propil tersebut, makin pekat warna hitam yang terbentuk menunjukkan
semakin banyak kandungan logam lain didalam propil tersebut, contohnya Besi, Seng, Tembaga.

Reagent :
HCl 1 N
Indikator phenolphthalein ( pp )
Potasium Fluoride
Kertas saring whattman no 42

Prosedur :
Pipet sebanyak 5 ml larutan soda yang sudah disaring dan masukkan kedalam erlen meyer 250 ml.
Tambahkan 150 ml aquades.
Tambahkan 2 – 3 tetes indikator pp sehingga larutan menjadi merah.
Titrasi dengan HCl 1 N sampai warna merah hilang ( catat A ml ).
Tambahkan Potassium Fluoride secara berlebihan dan warna kembali merah.
Titrasi kembali dengan HCl 1 N sampai warna hilang ( catat B ml ).
Perhitungan :
( A – B/3 ) x 8 = ………gr/lt caustic soda.
B x 1,8 gr/lt = ……….gr/lt aluminium

Anodizing
Proses pembentukan lapisan oxide di permukaan aluminium dengan menggunakan arus listrik, sehingga
dapat membuat awet dan penampak menjadi bagus serta tahan lama. Pada proses anodizing suhu juga dapat
mempengaruhi hasil anodizing. Suhu yang tinggi akan mengakibatkan pelapukan pada lapisan oxide, hal ini
dapat mengakibatkan konsentrasi aluminium cepat tinggi.

Reagent :
NaOH 1 N ( diencerkan dengan aquades sampai volume 1 L )
Potassium Fluoride
Indikator pp ( 1 gr pp dilarutkan dalam alkohol 60 % menjadi volume 100 ml )

Sulphuric Acid
Masukkan 100 ml aquades kedalam beaker glass 600 ml.
Pipet 5 ml larutan anodizing dan masukkan kedalam beaker glass diatas.
Tambahkan 6 – 8 tetes indikator pp serta tambahkan 2 gr potassium fluoride.
Titrasi dengan NaOH 1 N sampai terbentuk warna merah yang constant ( A ml ).

Perhitungan :
A ml x 9,8 = ………..gr/lt

Free Aluminium
Masukan 100 ml aquades kedalam beaker glass 600 ml.
Pipet 5 ml larutan anodizing dan masukkan kedalam beaker glass diatas.
Tambahkan 6 – 8 tetes indikator pp.
Titrasi dengan NaOH 1 N sampai terbentuk warna merah yang constant ( B ml )

Perhitungan :
B ml x 1,8 = ………..gr/lt

Electro Coloring
Proses pemberian warna pada propil aluminium hasil proses anodizing.
Stannous Sulfate
Reagent :
Iodium 0,1 N ( diencerkan sampai volume 1000 ml )
Starch solution ( 1/4 sendok starch ditambah sedikit aquades menjadi pasta )
HCl p.a masukkan 100 ml aquades yang sudah mendidih kedalam pasta tersebut dan
Pure Analitis panaskan selama 1 menit sambil diaduk. Setelah dingin tambahkan ½ sendok KI.

Prosedur :
Masukkan 100 ml aquades kedalam erlen meyer
Tambahkan 10 ml HCl p.a
Pipet 10 ml larutan electro coloring
Tambahkan 1 – 2 tetes starch solution
Titrasi dengan iodium 1 N sampai warna larutan menjadi biru ( a ml )

Perhitungan :
a ml x 1.0737 = ………gr/lt

*Catatan 5 Juli 2002


Anodizing : Bak 800 H2SO4 : 114,5 gr/lt
Pre Aluminium AL : 36,54 gr/lt
Bak 600 H2SO4 : 186 gr/lt
Pre Aluminium AL : 41 gr/lt

Penambahan obat :
1. H2SO4 untuk bak anodizing 800
( 150 gr/lt – 114,5 gr/lt ) x 15 = 532,5 kg

2. Coloring
Stannous Sulfate 2,25 gr/lt
Sulphuric Acid 14,7 gr/lt
PT. LAUTAN LUAS

Daftar reagent untuk analisa anodizing :


 HCl 1 N
 HCl p.a
 NaOH 1 N
 H2SO4
 ASAM NITRAT 1 N
 ASAM KLORIDA 1 N ( TITROSOL )
 ASAM KLORIDA 37%
 NATRIUM HIDROKSIDA 1 N
 ASAM SULFAT 96% - 98%
 KALIUM PERMANGANAT 1 N
 KBr
 KBrO3 0,1 N
 KI
 Na-EDTA 0,01 M
 Na2S2O3 0,1 N
 KF
 I2 0,1 N
 I2 0,01 N
 INDIKATOR METIL ORANGE
 INDIKATOR PENOL PHTALEIN
 INDIKATOR MUREXIDE
 STARCH SOLUTION
 BUFFER pH 10
 BUFFER pH 7
 BUFFER pH 4
 BUFFER pH 2
 VASELIN
Cara membuat larutannya :
1. LARUTAN KBrO3
Panaskan sejumlah KBrO3 selama 1 – 2 jam pada 120ºC. Dinginkan dalam desikator, kemudian timbang
dengan teliti 2,7835 gram, dan larutkan dalam labu ukur 1 liter.
2. LARUTAN KANJI
Ditimbang 1 gram kanji dibuat pasta dengan sedikit berair dan tuangkan pasta tersebut kedalam100 ml air
mendidih sambil diaduk. Didihkan selama 1 menit. Dinginkan dan tambahkan 2 – 3 gram KI.
KONSUMSI STARCH
PT. SARI LOGAM MORAWA

No Bak Chemical Volume Bak Standar Banyak


1 Degresing MG 19 12.500 60 gr/lt 750 kg
Caustic soda 60 gr/lt 1.020 kg
2 Etching MG 32 17.000
20 gr/lt (½ dg) 340 kg
H2SO4 120 gr/lt (200) 924 kg
3 Desmuting Neutron 187c 7.700
30 gr/lt (50) 231 kg
H2SO4 200 gr/lt 3.680 kg
4 Anodizing WM 80 23.000 20 gr/lt 460 kg
pinggir 150 kg
SnSO4 14 gr/lt 231 kg
5 Electro Coloring H2SO4 16.500 18 gr/lt (7 dg) 297 kg
Salmix NF 40 40 gr/lt 660 kg
6 Sealing Hardwall 7.700 6 gr/lt 46.2 kg

Untuk caustic soda sudah ada sebanyak 234 kg, maka caustic soda yang harus ditambah sebanyak 786 kg.
Salmix NF40 P = 100 kg ∞ Salmix NF 40 = 250 kg
= 264 kg : 410 kg = NF40
Coloring
Harus air D. Min
Sealing
MG 32 = 110 kg
NF40 P = 100 kg

BAK I. PROSEDUR ANALISA LARUTAN DEGRESING MG 19


Reagent :
-Nitric Acid ( HNO3 ) 1 N
-Indikator Methyl Orange

Peralatan :
-Pipet gondok 50 ml
-Erlen meyer 300 ml
-Pipet takar 1 ml
-Buret shelbach 50 ml
-Stirrer / pengaduk magnet

Cara Kerja :
-Ambil 50 ml sample dengan pipet gondok 50 ml dan masukkan kedalam erlen meyer
-Tambahkan 1 ml indikator methyl orange
-Larutan diaduk dengan pengaduk magnet, selanjutnya larutan dititrasi dengan larutan HNO 3 1 N sampai
terjadi perubahan warna dari warna orange ke merah.
Perhitungan :
MG 19 = A x 4,14 gr/lt
Ket : A = banyak ( ml ) HNO3 1 N yang digunakan.

BAK II. PROSEDUR ANALISA LARUTAN ETCHING – MG 32


Sample untuk analisa disaring terlebih dahulu.
A. ANALISA CAUSTIC SODA (NaOH) BEBAS DAN ALUMINIUM
Reagent :
-HCl 1 N
-KF ( Kalium Flourida ) powder
-Indikator phenolphthalein ( pp )

Peralatan :
-Pipet gondok 50 ml
-Corong saring + kertas saring whattman
-Buret
-Sendok spatula
-Pengaduk magnet
-Gelas beaker 250 ml

Cara Kerja :
-Ambil 5 ml larutan etching yang telah disaring dengan pipet gondok 5 ml, masukkan kedalam beaker glass.
-Tambahkan 150 ml aquades kedalam beaker tadi.
-Tambahkan 2 – 3 tetes indikator pp
-Titrasi dengan larutan HCl 1 N sampai terjadi perubahan warna dari warna pink menjadi warna putih.
-Catat pemakaian HCl tersebut ( A ml ).
-Tambahkan lagi 5 gram KF powder, kemudian titrasi lagi larutan tersebut dengan HCl 1 N.
-Catat volume ( B ml ) HCl 1 N yang digunakan. ( B ml – A ml ) = ( C ml )

Perhitungan :
Caustic soda = ( A – C/3 ) x 8 gr/lt
Aluminium = (B x 1,8 ) gr/lt
Ket: A = volume (ml) HCl 1 N yang digunakan pada titrasi pertama
B = volume (ml) HCl 1 N yang digunakan pada titrasi kedua
B. ANALISA MG-32
Reagent :
-HCl 37%
-Larutan Iodine 0,01 N
-Indikator starch

Peralatan :
-Pipet gondok 50 ml, 25 ml
-Labu ukur 100 ml
-Erlen meyer 300 ml
-Gelas ukur 50 ml
-Pipet takar 1 ml
-Buret coklat 50 ml
Cara Kerja :
1. Ambil 50 ml air etching hasil saringan dengan menggunakan pipet gondok.
2. Masukkan kedalam labu ukur 100 ml, tambahkan aquades sampai volume menjadi 100 ml.
3. Larutan dikocok agar tercampur homogen.
4. Masukkan kedalam erlen meyer : - 100 ml aquades
- 40 ml HCl 37% aduk perlahan-lahan
- tambahkan lagi 25 ml larutan no 3 tadi
5. Dinginkan dan saring larutan no 4 (bila terbentuk endapan) cuci kertas saring dan endapan yang
terjadi, hasil cucian disatukan dengan hasil saringan.
6. Tambahkan indikator starch sebanyak 1 ml.
7. Larutan diatas dititrasi dengan larutan iodine 0,01 N (warna ungu)
8. catat volume (A ml) larutan iodine 0,01 N yang digunakan.

Perhitungan :
MG 32 = A x 2,65 g/lt

BAK III. PROSEDUR ANALISA LARUTAN DESMUTING – NEUTRON 187 c

ANALISA SULPHURIC ACID


Reagent :
-Larutan Sodium Hydroxide (NaOH) 1 N

Peralatan :
-pH meter
-beaker glass
-pengaduk magnet
-buret
-pipet gondok 5 ml

Cara Kerja :
-Ambil 5 ml larutan desmuting menggunakan pipet gondok 5 ml, masukkan kedalam beaker glass.
-Tambahkan 200 ml aquades kedalam beaker glass.
-Aduk larutan diatas menggunakan pengaduk magnet, dan masukkan (rendam) elektroda dari pH meter dalam
larutan. NB: sebelum digunakan, pH meter harus di adjust terlebih dahulu dengan buffer pH 7 dan pH 4.
-Kemudian larutan diatas dititrasi dengan larutan NaOH 1 N sampai pH larutan menjadi 3,6.
-Catat (A ml) larutan NaOH 1 N yang digunakan.

Perhitungan :
Sulphuric Acid = A x 9,8 gr/lt
Ket : A = ml larutan NaOH 1 N yang digunakan
PENAMBAHAN NEUTRON 187c
Neutron 187c yang ditambahkan = ¼ dari jumlah Sulphuric Acid yang dibutuhkan.

BAK IV. PROSEDUR ANALISA LARUTAN ANODIZING WM-80


ANALISA SULPHURIC ACID BEBAS DAN ALUMINIUM TERLARUT.
Reagent :
-Larutan Sodium Hydroxide (NaOH) 1 N
Peralatan :
-pH meter
-gelas beaker
-pipet gondok 5 ml
-pengaduk magnet
-buret

Cara Kerja :
1. Ambil 5 ml larutan anodizing menggunakan pipet gondok kedalam gelas beaker.
2. Tambahkan aquades ± 200 ml kedalam beaker tadi.
3. Aduk larutan diatas menggunakan pengaduk magnet, dan masukkan (rendam) elektroda dari pH meter
dalam larutan. NB: sebelum dipakai pH meter harus di adjust terlebih dahulu.
4. Kemudian larutan diatas dititrasi dengan larutan NaOH 1 N sampai pH larutan menjadi 3,6.
5. Catat volume (A ml) larutan NaOH 1 N yang digunakan.
6. Titrasi dilanjutkan sampai pH larutan menjadi 10.
7. Catat volume (ml) dari NaOH 1 N yang digunakan.

Perhitungan :
Sulphuric Acid bebas : A x 9,8 gr/lt
Aluminium terlarut : (B – A) x 1,8 gr/lt
Ket : A = volume larutan NaOH 1 N yang digunakan pada titrasi pertama.
B = total (ml) larutan NaOH 1 N yang digunakan (titrasi pertama + titrasi kedua)

ANALISA WM-80
Reagent :
-Larutan Sulphuric Acid pekat (96% – 98%)
-Larutan Kalium Permanganat (KMnO4) 1 N

Peralatan :
-buret coklat

Cara Kerja :
1. Ambil 20 ml larutan anodizing dan masukkan kedalam erlen meyer.
2. Tambahkan 20 ml larutan sulphuric acid pekat dengan perlahan-lahan.
3. Aduk larutan tersebut dengan pengaduk magnet sampai terjadi perubahan warna dari tak berwarna
menjadi warna merah (warna pink yang tak hilang selama 1 menit)
4. Catat ml larutan KMnO4 1 N yang digunakan

Perhitungan :
WM-80 = A x 1,75 gr/lt
Ket : A = ml larutan KMnO4 1 N yang digunakan
BAK V. PROSEDUR ANALISA ELECTRO COLORING

ANALISA SnSO4

Reagent :
-HCl 37%
-larutan Iodine 0,1 N
-strach solution

Peralatan :
-erlen meyer
-buret coklat
-pipet gondok 10 ml
-pipet takar 10 ml & 1 ml

Cara Kerja :
-Masukkan 100 ml aquades kedalam erlen meyer, tambahkan 10 ml HCl 37%
-Tambahkan 10 ml larutan electro coloring.
-Tambah 1 ml indikator strach solution.
-Titrasi dengan larutan iodine 0,1 N sampai warna biru.
-Catat pemakaian (ml) larutan iodine 0,1 N.

Perhitungan :
SnSO4 = A x 1,0737 gr/lt

ANALISA H2SO4

Reagent:
-NaOH 1 N

Peralatan :
-pH meter
-pipet gondok 50 ml
-beaker glass

Cara Kerja :
-Ambil 50 ml larutan electro coloring, masukkan kedalam beaker glass.
-Tambahkan 100 ml aquades.
-Titrasi dengan NaOH 1 N sampai pH mencapai 2,1.
NB : sebelum digunakan, pH meter harus di adjust terlebih dahulu dengan buffer pH 7 dan pH 2.
-Catat pemakaian NaOH 1 N. (A ml)
Perhitungan :
H2SO4 = A x 0,98 gr/lt

SALMIX NF 40

Reagent :
-kalium bromide (KBr)
-kalium bromated (KBrO3) 0,1 N
-kalium iodine (KI)
-strach solution
-Na2S2O3 0,1 N

Cara Kerja :
-Masukkan 100 ml aquades dengan gelas ukur kedalam erlen meyer tutup asah, tambahkan 20 ml HCl pekat
dan 10 ml larutan electro coloring.
-Tambahkan 3 gram KBr dan 40 ml KBrO3 0,1 N sampai larutan berwarna kuning. (jika tidak terbentuk
tambahkan sejumlah KBrO3 0,1 N sampai terbentuk warna kuning)
-Biarkan larutan tersebut di tempat gelap ± 10 menit.
-Tambahkan 1 – 1,5 gram KI serta 1 ml strach solution.
-Titrasi dengan larutan Na2S2O3 0,1 N sampai warna biru hilang.
-Catat pemakaian (ml) larutan Na2S2O3 0,1 N.

Perhitungan :
[ 40 – vol(Na2S2O3) – vol I2(in SnSO4) ] x 2,275 = …………gr/lt

BAK VI. PROSEDUR ANALISA SEALING

ANALISA HARDWALL
Reagent :
-indikator murexide
-Na – EDTA 0,01 M
-buffer pH 10

Cara Kerja :
-Ambil 10 ml sample masukkan kedalam erlen meyer
-Tambahkan 50 ml aquades serta 5 ml buffer pH 10
-Tambahkan ± 0,5 gram indikator murexide
-Titrasi dengan larutan Na-EDTA 0,01 M sampai berwarna violet
-Catat pemakaian larutan Na-EDTA 0,01 M

Perhitungan :
A x 0,237 = ………..gr/lt (Hardwall)

Anda mungkin juga menyukai