PERMANGANOMETRI
Disusun Oleh :
Ranti Rochmatiyah
30518044
2020
BAB I
PENDAHULUAN
KMnO₄ + 8H + 5e Mn + 4H₂O
Sehingga ekuivalensinya adalah seperlima mol yaitu 158,03 / 5 atau 31,606 potensial standar
yang larut dalam asam (EO), menurut perhitungan adalah 1,51 volt. Ion permanganat dalam
larutan asam dengan asam klorida kemungkinan reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
Sedikit permanganat akan terpakai pada pembentukan klor. Fungsi dari mangan (II) sulfat
adalah untuk menyediakan konsentrasi ion mangan yang cukup untuk bereaksi dengan ion
permanganat yang berlebih. Mangan (II) terbentuk dari reduksi ion permanganate.
Pemakaian indikator tidak diperlukan karena kalium permanganat sudah memberikan warna
(merah jambu hingga ungu) walau dalam kadar yang rendah. Oleh karena itu disebut juga
autoindcator.
Kalium permanganate bukanlah standar primer. Zat ini sukar diperoleh dalam keadaan murni
dan bebas dari mangan oksida. Salah satu sebabnya, air suling yang mengandung zat-zat
pereduksi yang akan bereaksi dengan kalium permanganate membentuk mangan dioksida.
Mangan dioksida dapat mengganggu kestabilan kalium permanganat karena mengkatalis
penguraiannya. Larutan kalium permanganat dapat mengalami peruraian bila terkena cahaya,
oleh karena itu larutan ini harus disimpan dalam botol berwarna coklat dan diletakan
ditempat yang terlindung dari cahaya. Meski demikian, penyimpanan dalam jangka waktu
yang lama juga menyebabkan penguraian dari KMnO₄.
Permanganometri adalah titrasi yang didasarkan pada reaksi reduksi. Dalam reaksi ini,
ion MnO₄ˉ akan berubah menjadi 10 Mn²+ dalam suasana asam. Teknik titrasi ini biasa
digunakan untuk menentukan kadar oksalat atau besi dalam suatu sampel.
No Alat Bahan
1 Buret makro 50mL Kalium Permanganat 0,1 N
2 Statif dan klem buret Asam Sulfat 4 N
3 Labu erlenmeyer 100mL Asam Oksalat 0,1 N
4 Beaker glass 100, 250 mL Ferro Sulfat
5 Gelas ukur 10mL dan 25mL
6 Labu ukur 100 dan 250 mL
2000 mL
digunakan = x 3,4 gram = 6,8 gram (untuk 2L larutan)
1000 mL
Prosedur :
a) Timbang 6,8 gram Kalium Permanganat P, masukan dalam labu ukur 2L
b) Ukur aquadest sebanyak 500mL. Tambahkan kedalam Labu berisi
KMnO₄ kocok hingga larut
c) Tambahkan aquadest hingga tanda batas, kocok
d) Panaskan KMnO₄ dalam labu selama 15 meni, diamkan selama 2 hari
e) Saring larutan
2. H₂SO₄ 4N sebanyak 1 L
Pembakuan KMnO₄ sebanyak 1L = 2 x 6mL = 12mL x 27 mahasiswa = 324 mL
Penetapan kadar Ferro Sulfat = 2 x 6mL = 12mL x 27 mahasiswa = 324 mL
Total volume H₂SO₄ = 648mL ~ 1000mL / 1L
Pembuatan : tambahkan hati-hati dengan pengadukan 30mL Asam Sulfat P pada
1020 mL aquadest, biarkan dingin hingga 25° ( FI IV 1213)
Untuk H₂SO₄ P 4N, maka Asam Sulfat yang digunakan adalah
4N
= x 30 mL = 120 mL (untuk 1020 mL larutan)
1N
1000 mL
= x 120 mL = 117,64 mL (untuk 1000mL larutan)
1020 mL
Prosedur :
a) Ukur aquadest 200mL masukan ke dalam labu ukur 1L
b) Ukur H₂SO₄ P sebanyak 117,64 mL. Tuang secara perlahan ke dalam labu
yang berisi aquadest kocok hingga larut
c) Tambahkan aquadest hingga tanda batas, kocok
A. Pembakuan
B. Penetapan Kadar
BAB III
DATA PENGAMATAN
Perhitungan Pembakuan
( N . V ) AsamOksalat
Erlenmeyer I =
V KMnO₄
0,1 N x 10 mL
=
8,9 mL
= 0,1123 N
( N . V ) AsamOksalat
Erlenmeyer II =
V KMnO₄
0,1 N x 10 mL
=
9,2 mL
= 0,1086 N
0,1123 N +0,1086 N
Rata-rata N KMnO₄ = = 0,1104 N
2
II. Erlenmeyer II
W0 100 mg
W1 150 mg
W2 151 mg
W3 101 mg
W4 50 mg
4.1 Pembahasan
4.2 Kesimpulan