Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Praktikum

MK. ILMU KIMIA

Pembuatan Larutan

Dosen pengampu : Asep Iwan P, SKM, M.Si.Med


Disusun Oleh :

NAMA NIM
1. Safira Putri Prasetyo P17331120459

2. Weny Anggraini P17331120463

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN BANDUNG
JURUSAN GIZI PROGRAM STUDI GIZI DAN DIETETIKA
PROGRAM SARJANA TERAPAN
2020
A. Tanggal
- 17 November 2020

B. Tujuan
- Menstandarisasikan larutan baku KMnO4 dengan asam oksalat

C. Reaksi
5C2O42- + 2MnO4- + 16H+ → 2Mn2+ + 10CO2 + 8H2O

D. Tinjauan Teori
Permanganometri merupakan titrasi yang dilakukan berdasarkan reaksi oleh
Kalium permanganat (KMnO4). Reaksi ini difokuskan pada reaksi oksidasi
dan reduksi yang terjadi antara KMnO4 dengan bahan baku tertentu. Titrasi
dengan KMnO4 sudah dikenal lebih dari seratus tahun, kebanyakan titrasi
dilakukan dengan cara langsung atas alat yang dapat dioksidasi seperti Fe+,
asam atau garam oksalat yang dapat larut dan sebagainya. Beberapa ion
logam yang tidak dioksidasi dapat dititrasi secara tidak langsung dengan
permanganometri seperti: a. Ion-ion Ca, Ba, Sr, Pb, Zn, dan Hg (II) yang
dapat diendapkan sebagai oksalat. Setelah endapan disaring dan dicuci
dilarutkan dalam H2SO4 berlebih sehingga terbentuk asam oksalat secara
kuantitatif. Asam oksalat inilah akhirnya dititrasi dan hasil titrasi dapat dihitung
banyaknya ion logam yang bersangkutan. Kalium permanganat secara luas
dipergunakan sebagai larutan standar oksidimetri, ia dapat berlaku sebagai
indikatornya sendiri. KMnO4 0,1 N adalah suatu larutan yang setiap liternya
mengandung 1/5 gram mol KmnO4 jika dipergunakan dalam lingkungan
asam. Perlu diketahui bahwa KmnO 4 ini sebelum dipergunakan dalam proses
permanganometri, harus distandarisasi terlebih dahulu. Untuk
menstandarisasi larutan KMnO4 ini, dapat digunakan zat reduktor seperti
asam oksalat, natrium oksalat, dan lain-lain (Harjadi, 1993 : 21-25)

E. Alat
 Neraca analitik
 Botol timbang
 Spatula
 Gelas ukur/beker
 Labu ukur 250 mL
 Tabung erlenmeyer
 Pengaduk kaca
 Corong gelas
 Tabung reaksi
 Pipet tetes
 Statif dan buret
 Pipet volumetrik
 Kompor listrik
Bahan
 Kristal Asam Oksalat (H2C2O4)
 Kalium Permanganat (KMnO4)
 Asam Sulfat (H2SO4)
 Aquades

F. Prosedur
1) Membuat larutan KMnO4 0,1 N
- Timbang 3,2 gram kristal KMnO4 dilarutkan dalam 1 liter
aquades. Panaskan sampai mendidih. Atau larutkan kristal yang
ditimbang dengan lebih kurang 100 mL aquades.
- Didihkan larutan tersebut dan sisa aquades dipanaskan.
- Setelah larutan KMnO4mendidih masukkan dalam aquades
panas (900 mL).
- Aduk sampai homogen, kemudian larutan tersebut disaring dan
filtratnya dimasukkan ke dalam botol yang berwarna dan
tertutup.
- Simpan di tempat yang gelap, bila terjadi endapan maka larutan
tersebut harus disaring dan distandarisasi.

2) Pembuatan Larutan Asam Oksalat 0,1 N


- Timbang sejumlah kristal asam oksalat setara dengan 0,1
N sesuai kebutuhan.
- Masukkan ke dalam gelas kimia dan larutkan dengan
sedikit aquades.
- Pindahkan larutan tersebut secara kuntitatif ke dalam
labu seukuran dengan menggunakan corong
- Tambahkan aquades sampai tanda batas dan kocok
sampai homogen.

3) Standarisasi Oksidimetri/Permanganometri
- Pipet 10 mL larutan asam oksalat ke dalam erlenmayer.
- Tambahkan 5 mLH2SO44 N.
- Panaskan larutan sampai suhu 80°C.
- Titrasi dengan KMnO4 0,1 N.
- Titik akhir titrasi adalah merah muda seulas pertama
yang tidak hilang selama 30 detik.
- Suhu titik akhir titrasi harus diantara 60°C - 80°C.

G. Hasil
Perhitungan :
1. Perhitungan berat Asam Oksalat
N = g x valensi
BM x vol
N = g x 2
126 x 0,1
g = 126
2
g = 0,6300 g

2. Perhitungan Normalitas Sebenarnya Asam Oksalat


N = g x valensi
BM x vol
N = 0,6300 x 2
126 x 0,1
N = 1,24
1,26
N = 0,9841

3. Perhitungan Berat KMnO4


Larutan kalium dikromat KMnO4 setara 0,1 N sebanyak 1000 mL
Diketahui :
N = 0,1
valensi = 5
BM = 158
Volume =,1 L
Ditanya : Berat KMnO4?
Jawab :

N = g x valensi
BM x vol
g = N x BM x Vol
Valensi
g = 0,1 x 158 x 1
5
g = 15,8
5
g = 3,16 gram

4. Perhitungan Normalitas Sebenarnya KMnO4


Diketahui :
Hasil Penimbangan = 3,16 gram
Valensi =5
BM = 158
Volume =1L
Ditanyakan : Normalitas sebenarnya KMnO4?
Jawab :
N = g x valensi
BM x vol
N = 3,16 x 5
158 x 1
N = 15,8
158
N = 0,1

Perhitungan dengan rumus yang berbeda dimana normalitas dari KMnO4


tidak di ketahui
V1 x N1 = V2 x N2
V1 x N1 = 0,6300 x 0,9841
N1 = 0,6300 x 0,9841
3,16
N1 = 0,619983
3,26
N1 = 0,1961

H. Pembahasan
Permanganometri merupakan titrasi yang dilakukan berdasarkan reaksi
oleh Kalium permanganat (KMnO4). Reaksi ini difokuskan pada reaksi
oksidasi dan reduksi yang terjadi antara KMnO4 dengan larutan baku primer
yaitu asam oksalat. Pada percobaan ini antara KMnO4 direduksi oleh asam
oksalat dan KMnO4 mengoksidasi zat organic dalam air. Dalam percobaan
ini, sebagai pengasam digunakan larutan H2SO4 encer. Karena ion MnO4 -
akan tereduksi menjadi Mn2+ dalam suasana asam oleh reaksi dengan atom
H. Selain itu, asam sulfat cukup baik karena tidak bereaksi dengan
permanganat. Dalam titasi permanganometri, tidak dibutuhkan indikator
karena perubahan warna dari tidak berwarna menjadi merah muda
menunjukan titik akhir suatu titrasi warna yang diperoleh pun harus sudah
dalam keadaan tetap, artinya saat melakukan pengadukan, warna merah
muda yang muncul tidak hilang, hal ini menunjukan titik kestabilan.

I. Kesimpulan
 Hasil dari standarisasi KMnO4 dapat dilakukan dengan menggunakan
rumus V1 x N1 = V2 x N2 yang mendapatkan hasil nya yaitu 0,1961
dan bisa menggunakan
 Rumus lain yaitu N = g x valensi dengan hasil 0,1
BM x vol

J. Daftar Pustaka
Gholib Ibnu Gandjar, Abdul Rahman. Kimia Analisis Farmasi. Pustaka

Pelajar: Jakarta. 2007

Harjadi, W. Ilmu Kimia Analitik Dasar. PT. Gramedia: Jakarta. 1990

Haeria,S.si. Praktikum Kimia Analisis. Uin Alauddin Makassar. Makassar. 2011

K. Penanggung Jawab
1. Safira Putri Prasetyo P17331120459
2. Weny Anggraini P17331120463

Anda mungkin juga menyukai