DENGAN HIPERTENSI DI
Disusun Oleh :
Ilham Fauzan
(40902100001)
PRODI D3 KEPERAWATAN
2023/2024
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Data world health organization (WHO) 2015 menyebutkan jumlah penderita hipertensi
akan terus meningkat seiring dengan jumlah penduduk yang bertambah pada tahun 2025
mendatang diperkirakan sekitar 29% warga di dunia terkena hipertensi. World health
organization (WHO) 2015 menyebutkan Negara ekonomi berkembang memiliki penderita
hipertensi sebesar 40% dibandingkan Negara maju yang hanya 35%.
Gejala klinis yang dialami oleh penderita hipertensi yaitu meliputi nyeri kepala, pusing,
susah tidur, mudah marah, telinga berdengung, rasa berat di tengkuk, sesak nafas, mata
berkunang-kunang, dan mimisan (Martha, 2012). Oleh karena itu hipertensi harus segera
ditangani. Hipertensi yang terlalu tinggi merupakan salah satu faktor risiko untuk stroke,
serangan jantung dan aneurisma arterial penyebab utama gagal jantung kronis. Upaya yang
bisa dilakukan adalah pemberian terapi farmakologi. Selain penggunaan terapi farmakologi
diperlukan dan nonfarmakologik.
2. Tujuan
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
1. Melakukan pengkajian pada lansia dengan Hipertensi baik secara anamnesa,
pemeriksaan fisik, observasi dll.
2. Menegakkan diagnosa keperawatan keluarga pada lansia dengan Hipertensi
3. Menyusun rencana asuhan keperawatan keluarga pada lansia dengan Hipertensi
4. Melakukan tindakan keperawatan keluarga pada lansia dengan Hipertensi
BAB II
1. Pengertian
Hipertensi atau biasa dikenal dengan penyakit darah tinggi didefenisikan sebagai suatu
keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah diatas normal, baik tekanan
darah sistolik maupun tekanan darah diastolik. Pada umumnya, tekanan darah sistolik yang
nilainya diatas 140 mmHg dan tekanan darah diastolik diatas 90 mmHg sudah dianggap
merupakan garis batas hipertensi (Junaidi, 2010).
2. Etiologi
Pada umumnya hipertensi tidak mempunyai penyebab yang spesifik. Hipertensi terjadi
sebagai respons peningkatan curah jantung atau peningkatan tekanan perifer. Akan tetapi,
ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi.
1. Genetik : respon neurologi terhadap stess atau kelainan sekresi atau respon
2. Obesitas terkait dengan tingkat insulin yang tinggi yang meningkatkan tekanan darah
meningkat. Karna kondisi ini mengganggu metabolisme lemak serta meningkatkan
kolesterol dan trigliserida. Pada akhirnya resistensi insulin mengakibatkan peningkatan
lemak tubuh dan obesitas.
3. Stress karena lingkungan
4. Hilangnya elastis jaringan dan arterosklerosis pada orang tua serta pelebaran pembuluh
darah.
Pada orang lanjut usia, penyebab hipertensi di sebabkan terjadinya perubahan pada
elastisitas dinding aorta menurun, katup jantung menebal dan menjadi kaku, kemampuan
jantung memompa darah, kehilangan elastisitas pembuluh darah, dan meningkatkan
resistensi pembuluh darah perifer. Setelah usia 20 tahun kemampuan jantung memompa
darah menurun 1% tiap tahun sehingga menyebabkan menurunya kontraksi dan volume.
Elastisitas pembuluh darah menghilang karena terjadi berkurangnya efektifitas pembuluh
darah perifer untuk oksigenasi (Reny, 2014).
3. Manifestasi Klinis
Pasien yang menderita hipertensi terkadang tidak menampakan gejala hingga bertahun-
tahun. Jika ada gejala menunjukkan adanya kerusakan vaskuler, dengan manifestasi yang
khas sesuai sistem organ yang divaskulasrisasikan oleh pembuluh darah bersangkutan.
Pada pemeriksaan fisik, tidak di jumpai kelainan apapun selain tekanan darah yang
tinggi, tetapi dapat pula di temukan perubahan pada retina, seperti perdarahan, eksudat,
penyempitan pembuluh darah, dan pada kasus berat, edema pupil (edema pada diskus
optikus).
Keterlibatan pembuluh darah otak dapat menimbulkan stroke atau serangan iskemiak
transien (transient ischemic attac, TIA) yang bermanifestasi sebagai paralisis sementara pada
satu sisi (hemiplegia) atau gangguan tajam pengelihatan (Smelzter, 2002 dalam Reny, 2014
Gejala umum yang di timbulkan akibat menderita hipertensi tidak sama pada setiap
orang, bahkan terkadang timbul tanpa gejala. Secara umum gejala yang di keluhkan oleh
penderita hipertensi sebagai berikut :
- Sakit kepala
- Rasa pegal dan tidak nyaman pada tengkuk
- Perasaan berputar seperti tujuh keliling serasa ingin jatuh
- Berdebar atau detak jantung terasa cepat
- Telinga berdengung
- Mudah Lelah,letih, dan lesu
- Mudah emosi atau marah
4. Patofisiologi
Tekanan darah merupakan hasil interaksi antara curah jantung (cardiac out put)
dan derajat dilatasi atau konstriksi arteriola (resistensi vascular sistemik). Tekanan
darah arteri dikontrol dalam waktu singkat oleh baroreseptor arteri yang mendeteksi
perubahan tekanan pada arteri utama.
5. Komplikasi
a. Stroke
Stroke dapat timbul akibat perdarahan tekanan tinggi diotak, atau akibat embolus yang
terlepas dari pembuluh non otak yang terpajan tekanan tinggi. Stroke dapat terjadi pada
hipertensi kronik apabila arteri-arteri yang memperdarahi otak mengalami hipertropi dan
menebal, sehingga aliran darah ke daerah-daerah yang diperdarahinya berkurang.
(Triyanto, 2014).
b. Infark miokard
Infark miokard dapat terjadi apabila arteri koroner yang aterosklerosis tidak dapat
menyuplai cukup oksigen ke miokardium atau apabila terbentuk trombus yang
menghambat aliran darah melalui pembuluh darah tersebut. Hipertensi kronik dan
hipertensi ventrikel, maka kebutuhan oksigen miokardium mungkin tidak dapat terpenuhi
dan dapat menimbulkan perubahan-perubahan waktu hantaran listrik melintasi ventrikel
sehingga terjadi distrimia, hipoksia jantung dan peningkatan resiko pembentukan bekuan
(Triyanto, 2014).
c. Gagal ginjal
Gagal ginjal dapat terjadi karena kerusakan progresif akibat tekanan tinggi pada kapiler-
kapiler ginjal, glomerulus. Dengan rusaknya glomerulus, darah akan mengalir keunit-unit
fungsional ginjal, nefron akan terganggu dan dapat berlanjut menjadi hipoksia dan
kematian. Dengan rusaknya membran glomerulus, protein akan keluar melalui urin
sehingga tekanan osmitik koloid plasma berkurang,menyebabkan edema yang sering
dijumpai pada hipertensi kronik (Triyanto, 2014).
d. Gangguan kognitif dan demensia gangguan daya pikir dan isi pikir
Tekanan darah yang tinggi bisa mempengaruhi kesehatan otak. Hasilnya akan muncul
dimensia atau pikun dan gangguan kognitif atau daya pikir. Penyebabnya hampir sama
dengan yang terjadi pada retina mata, yaitu penyempitan arteri di beberapa bagian otak.
Individu yang mengalami gangguan ini akan mengalami masalah dalam ingatan,
berhitung, berpikir, memutuskan sesuatu, memilih, dan lain sebagainya.
6. Pemeriksaan Penunjang
1. Hb/Ht : kaji adanya sel terhadap volume cairan(viskositas) serta bisa indikasi
faktor pemicu yaitu : hipokoagulabilitas, kekurangan darah.
2. BUN / kreatinin : menginformasikan data perfusi ataupun fungsi ginjal.
3. Glucosa : Hiperglikemi (DM merupakan penyebab hipertensi) bisa berakibat
keluar kadar ketokolamin.
4. Urinalisa : darah, protein, glukosa, mengisaratkan disfungsi ginjal serta terdapat
DM.
5. . CT Scan : Kaji ada tumor cerebral, encelopati.
6. EKG : Bisa memberitahu pola keregangan, dimana luas, ketinggian gelombang P
merupakan ciri menandakan penyakit jantung hipertensi.
7. IUP : mengenal penyebab hipertensi semacam : Batu ginjal perbaikan ginjal.
8. Photo dada : Tunjuk destruksi kalsifikasi di area katup, pembesaran jantung.
BAB III
2) Usia
Prevalensi penderita hipertensi meningkat sesuai dengan usia sehingga semakin tua
maka akan semakin meningkat tekanan darahnya. Tekanan darah sistolik meningkat
progresif sesuai usia dan lansia dengan hipertensi merupakan risiko terbesar untuk
penyakit kardiovaskuler (Pikir, 2014).
3) Genetik
Faktor genetik sangat berpengaruh terhadap kesehatan keluarga, hipertensi pada orang
yang memiliki Riwayat hipertensi didalam keluarganya akan lebih beresiko 15-35 % .
Hipertensi dapat disebabkan oleh mutasi gen tunggal yang diturunkan dan dijelaskan
pada hukum mendel (Pikir, 2014).
4) Ras
Menurut Llyod-James dkk dalam Pikir tahun 2014 orang Amerika yang berkulit hitam
cenderung menderita hipertensi dengan angka lebih tinggi daripada yang bukan kulit
hitam.
Hipertensi memiliki hubungan yang terbalik dengan tingkat edukasi, orang yang
memiliki pendidikan tinggi mempunyai informasi tentang Kesehatan termasuk
hipertensi dan lebih mudah untuk menerima gaya hidup yang lebih sehat.
2) Obesitas
Lemak badan mempengaruhi kenaikan tekanan darah, obesitas sendiri terjadi pada 64
% pasien penderita hipertensi. Obesitas dan hipertensi memiliki gen mempunyai
informasi tentang Kesehatan termasuk hipertensi dan lebih mudah untuk menerima
gaya hidup yang lebih sehat.
3) Alkohol
4) Rokok
5) Diet Garam
Konsumsi garam yang berlebih akan membuat tekanan darah menjadi tinggi oleh
karena itu dianjurkan untuk mengubah pola makan dengan mengurangi asupan garam.
BAB IV
1. Pengkajian
I. Data Umum
Observasi :
Terapeutik
Edukasi
Kolaborasi
Observasi
Teraupetik
Edukasi
Kolaborasi
Rujuk untuk terapi keluarga
DAFTAR PUSTAKA
Aspiani. 2019. “Efektifitas Terapi Relaksasi Benson Terhadap Tekanan Darah Pada Penderita
Hipertensi.” Interest : Jurnal Ilmu Kesehatan 8(1): 51–60.
Angshera, Rike, Fuji Rahmawati, and Eka Yulia Fitri Y. 2020. “Dukungan Keluarga Pra Lansia Yang
Menderita Hipertensi Di Kelurahan Indralaya Mulya.” Seminar Nasional Keperawatan “Pemenuhan
Kebutuhan Dasar dalam Perawatan Paliatif pada Era Normal Baru”: 14–19.
Annisa, Dona Fitri, and Ifdil Ifdil. 2016. “Konsep Kecemasan (Anxiety) Pada Lanjut Usia (Lansia).”
Konselor 5(2): 93.
Rosita, Marlina Dwi. 2012. “Hubungan Antara Fungsi Kognitif Dengan Kemampuan Interaksi Sosial
Pada Lansia Di Kelurahan Mandan Wilayah Kerja Puskesmas Sukoharjo.” : 1–17.
SDKI.SLKI,SIKI
Dokumentasi :