Pengoperasian &
Perawatan FirePump
Jockey Pump…………………………………………………………………………………….……. 2
Electric Firepump………………………………….…………………………………………….…. 2
Diesel Firepump………………………………….…………………………………………………. 3
Troubleshooting………………………………….………………………………….…………..………… 13
Page 1
Pengenalan Unit Fire Pump
Secara umum ada 3 pompa yang digunakan dalam sistem sprinkler dan hidrant yaitu Electric
Firepump, Diesel Firepump, dan Jockey Pump.
A. Jockey Pump
Jockey pump adalah pompa pacu yang berfungsi untuk menstabilkan tekanan pada instalasi.
Jockey pump akan bekerja secara otomatis bila terjadi penurunan tekanan dan akan berhenti
otomatis bila tekanan didalam sistem sudah kembali ketitik normal. Jockey pump bekerja
bilamana ada kebocoran-kebocoran kecil yang mengakibatkan tekanan dalam sistem menurun
untuk mencegah pompa utama (Electric & Diesel Firepump) bekerja. Jockey pump terdiri dari
unit pompa dengan elektrik motor, lengkap dengan panel kontrolnya.
B. Electric Firepump
Electric Firepump adalah pompa utama dalam sistem pompa sprinkler & hidrant. Electric
Firepump akan bekerja secara otomatis bila tekanan dalam sistem turun hingga titik dimana
pompa tersebut diset untuk bekerja (biasanya setelah sprinker pecah atau hidran pillar dibuka).
Berbeda dengan jockey pump, Electric Firepump akan bekerja otomatis, tetapi jika sudah tidak
diperlukan harus dimatikan secara manual. Electric Firepump terdiri dari unit pompa dengan
electric motor, lengkap dengan panel kontrolnya.
Page 2
Gbr 2. (Electric Firepump & controller)
C. Diesel Firepump
Diesel Firepump adalah pompa cadangan yang bekerja bilamana Electric Firepump gagal bekerja
ataupun tekanan dalam sistem terus berkurang walaupun Electric Firepump sudah berjalan.
Diesel Firepump akan bekerja secara otomatis bila diperlukan. Seperti Electric Firepump, Diesel
Firepump harus dimatikan secara manual bila sudah tidak diperlukan. Diesel Firepump terdiri
dari unit pompa dengan diesel engine, lengkap dengan panel kontrol dan perangkat penunjang
lainnya seperti tanki bahan bakar, battery, dll.
Page 3
SISTEM KERJA POMPA
Jockey pump bekerja dengan sistem automatic (Auto On/ Auto Off)
Electric fire pump bekerja dengan sistem auto ON dan manual Off (Auto On/Manual Off)
Diesel Fire Pump bekerja dengan sistem Auto On dan Manual Off (Auto On/Manual Off)
Page 4
Petunjuk pengoperasian Fire Pump
Page 5
1. Pengoperasian Jockey Pump
Tutup pintu panel, dan putar Isolating Switch yang terpasang pada pintu panel ke
posisi On.
Tekan tombol on untuk menjalankan pompa, dan tombol off untuk mematikan
pompa.
Page 6
2. Pengoperasian Electric Fire Pump
Untuk pengoperasian electric pump, naikan handle Isolating Switch yang berada
di pintu panel. Pompa akan bekerja otomatis berdasarkan pressure yang ditentukan.
Page 7
3. Pengoperasian Diesel Fire Pump
Catatan:
Page 8
II. PENGOPERASIAN SECARA MANUAL DARI PANEL CONTROL
Pastikan semua battery terpasang baik, kemudian putar atau arahkan selector
switch ke posisi Hand (H). Pastikan system pendingin berada pada kondisi
Manual, kemudian tekan tombol “Crank 1” atau “Crank 2”, dalam keadaan
normal diesel langsung beroperasi. Untuk menghentikan diesel tekan tombol
“Engine Stop” bila tekanan air sudah melewati titik off (cut off) pressure
switch. Bila tekanan masih berada di bawah titik stop pressure switch, maka
diesel engine hanya dapat dihentikan dengan memutar selector switch ke arah
OFF.
Catatan:
Page 9
Perawatan Fire Pump
1. Pemeriksaan harian
Pastikan valve suction & discharge terbuka.
Pastikan semua pompa firepump (Electric, Diesel, dan
jockey pump) dalam kondisi standby.
2. Pemeriksaan mingguan
Tekanan Hisap, Tekanan keluar
Temperatur Ruang Pompa
Kubikasi (jumlah flow)
Kebocoran pada shaft seal (gland packing) disetel: 60
tetesan per menit. Atau 3 tetes per jam pada Mechanical
seal
Fungsi dari Safety dan Relief Valve
Cetak / print dari main pump controller untuk mengetahui
kondisi sistem selama tenggang waktu 1 minggu
Hidupkan main pump selama +/- 30 menit (maksimum)
Dudukan pondasi pompa.
Periksa Controller Electric, Diesel dan Jockey pump.
Page 10
3. Pemeriksaan Bulanan
Periksa kelurusan antara pompa dan penggerak (alignment)
Periksa kondisi karet kopling
Bila suplai air tidak bersih, maka periksa dan bersihkan
cooling loop engine dan strainer pada saluran suction
4. Pemeriksaan Tahunan
Grease pelumas : Bearing pompa dan motor
Karet kopling
Evaluasi performance pompa secara keseluruhan.
Pemeriksaan sistem pemipaan dan accessoriesnya
Ganti oil&fuel filter (Tiap 2 tahun)
Ganti coolant (Tiap 2 tahun)
Ganti battery (Tiap 2 tahun)
Ganti belt (Tiap 2 tahun)
Ganti Termostat (Tiap 2 tahun)
5. Pemeriksaan Bearing
Pelumasan berlebihan tidak diperbolehkan karena akan
menyebabkan kerusakan pada bearing itu sendiri.Disarankan
hanya terisi 1/3 – ½ nya saja.
Jadwal lubrikasi ulang untuk bearing regreaseable
Page 11
Kondisi kering : 4.000 jam atau 6-12 bulan sekali (mana yang
tercapai lebih dahulu).
Kondisi basah : 2.000 jam atau 4-6 bulan sekali (mana yang
tercapai lebih dahulu).
Temperatur maximum bearing yang diperbolehkan adalah
175-200 Farenheit, 80-93 derajat celcius.
Page 12
Pemecahan Masalah (Troubleshooting) Operasional FirePump
Page 13
Bagian-bagian yang berotasi tersumbat
Pemasangan pompa dan penggerak tidak sejajar/presisi
Page 14