Pompa ini dikopel langsung dengan rotor HP turbine. Desain pompa minyak utama ini adalah
100% MCR. Pompa ini pada kondisi operasi normal mengeluarkan minyak bertekanan yang
berfungsi :
Mensuplai pelumasan pada bearing-bearing turbine ketika turbine telah mencapai atau
mendekati putaran normalnya.
Memfungsikan oil ejector yang mensuplai sisi hisap dari MOP. Pompa ini bertipe
sentrifugal yang memerlukan tekanan positif pada sisi suction.
pelumasan bantalan
: PC-06153-1
Type
: CSK-2-65
Capacity
: 510 l/min
Total pressure
: 11 kg/cm2
: 115 mm
Motor out-put
: 30 kW
Putaran
: 2950 rpm
Pompa ini digerakkan oleh motor AC. Pompa ini berfungsi memberikan tekanan ke suction
main oil pump pada saat start awal dan mensuplai minyak pelumas ketika turbine dalam
kondisi turning gear ON. Data turning oil pump adalah sebagai berikut :
Serial no.
: PC-06154-1
Type
: CSS-200
Capacity
: 4100 l/min
Total pressure
: 3.2 kg/cm2
: 245 mm
Motor out-put
: 45 kW
Putaran
: 1465 rpm
: PC-06155-1
Type
: CSS-200
Capacity
: 3900 l/min
Total pressure
: 2.9
kg/cm2
: 245 mm
Motor out-put
: 37 kW
Putaran
: 1500 rpm
Type
Capacity
: 25 l/min
Design press
: 140 kg/cm2
Sync. speed
: 1500 rpm
Motor out-put
: 15 kW
Total weight
: 1500 kg
turun menjadi 0.6-0.7 kg/cm2 motor DC penggerak pompa diaktifkan oleh pressure switch
jalur sistem pelumas turbine.
Dan pressure switch yang lain, yang juga dihubungkan dengan jalur minyak bearing
berfungsi untuk mencegah turning gear bergerak hingga tekanan minyak bearing mencapai
0.3 kg/cm2, yaitu kondisi dimana titik kontak menutup.
PROTEKSI
Faktor-faktor yang dapat menyebabkan peralatan trip adalah sbb :
mendapat positive
(dikopel langsung
ke HP rotor)
12. Inlet/outlet valve pada oil cooler yang sedang stand-by, close cooling water harus terbuka
untuk mencegah over pressure
13. Posisikan temperature control untuk lubrication oil dalam keadaan auto pada CR dan
pastikan temperature di pelumasan dikontrol dengan benar (setting temperature adalah 33 oC
selama operasi)
14. Pastikan valve suction dan discharge dari jacking oil pump terbuka
15. Start satu jacking oil pump dari CR dan posisikan jacking oil pump yang stand-by dalam
posisi auto. Pastikan discharge pressure jacking oil pump normal (140 kg/cm2)
4.3 Stop sequence
Stop aux. oil pump, turning oil pump, jacking oil pump, emergency oil pump secara berturutturut dan posisikan AUTO
SISTEM MONITORING DAN BATASAN OPERASI
Beberapa batasan operasi yang harus dipenuhi adalah temperature pendingin minyak dan
pressure bearing oil serta thrust bearing oil.
Batasan operasi
Bearing oil pressure low alarm
: 0.6
kg/cm2
: 0.4
kg/cm2
: 5.6
kg/cm2
kg/cm2
Tekanan kerja turbine lube oil system dan kaitannya dengan Protective Device dan EH Fluid
System adalah sebagai berikut :
Uraian
17 ~ 22
0.7 ~ 1.8
0.7 ~ 3.2
10 or higher
1.0 ~ 1.8
At rated speed
At turbine TOP
At rated speed
At turbine center line
At turbine center line
1.0 ~ 1.8
140
1.0 ~ 1.8
Bearing Oil
At rated speed
(Relief Valve set)
Protective Device
147 +- 3
118 ~ 123
165 +- 1
80 ~ 88
Unload press.
Onload press.
: 7.5
kg/cm2
TOP
: 0.75 kg/cm2
EOP
: 0.55 kg/cm2
EVALUASI OJT
Operator
: Control Room
Sistem
Kode sistem : TD
1. Tuliskan harga normal operasi dari sistem minyak pelumas turbin :
1. tekanan pelumas / temperatur metal bantalan
2. temperatur pelumas setiap bantalan
3. tekanan jacking oil
4. temperatur minyak pelumas masuk / keluar cooler
1. Tuliskan penyebab dan tindakan yang benar untuk mengatasi setiap gangguan yang
muncul pada sistem pelumas turbin :
1. masing-masing bantalan temperatur tinggi
2. tekanan pelumas bantalan rendah
3. main oil tank level rendah
1. Lakukan persiapan yang diperlukan untuk menjamin sistem pelumas turbin beroperasi
dengan aman :
1. pompa pelumas AC / DC siap
2. semua isolasi dan peralatan yang tidak beroperasi pada posisi yang benar
3. oil conditioner siap
4. fire fighting system siap
1. Tampilkan layar semua peralatan, indikator yang berhubungan dengan sistem minyak
pelumas turbin.
Operator
: Turbin Lokal
Sistem
Kode sistem : TD
ALASAN
Untuk mencegah terjadinya kondensasi air yang dapat mengakibatkan thermal fatique di
steam chest dan bagian inlet dari HP turbin oleh thermal shock atau kerusakan pada sudu HP
turbin.
Laju perubahan beban
BATASAN OPERASI
1. Laju perubahan dari steam temperatur tingkat pertama HP turbin harus sekitar 165
o
C/H
2. Laju perubahan 56 oC/10 menit dapat dibenarkan pada keadaan tertentu
ALASAN
Untuk mencegah low cycle fatique rupture karena thermal stress
Rotor eccentricity selama turning operation
BATASAN OPERASI
1. Normal: kurang dari 0,05 mm (TSI)
2. Alarm: lebih dari 0,075 mm (TSI)
bearing
ALASAN
1. Untuk mencegah kerusakan fatique pada bany komponen dari turbin-generator
2. Untuk mencegah noise berlebih di turbin area
3. Untuk mencegah kerusakan bearing
4. Untuk mencegah peralatan longgar dan menjaga sensor-sensor instrumen
Differential expansion
BATASAN OPERASI
1. Alarm: Short 0,5 mm Long +18,5 mm (TSI)
2. Trip otomatis: Short -1,3 mm Long +19,3 mm (TSI)
3. Clearance minimum adalah D-dimension pada sudu 5-S dari Generator end pada LP
turbin
ALASAN
Untuk mencegah gesekan antara bagian yang diam dan bagian yang bergerak
Posisi Rotor
BATASAN OPERASI
TSI (Berdasarkan pada posisi dari thrust clearance center)
1. Alarm: 0,9 mm
2. Trip oleh operator: 1,0 mm
Kegagalan thrust bearing oleh protective device
1. Alarm: 2,1 0,1 kg
2. Trip otomatis: 5,6 0,3 kg
ALASAN
Untuk mencegah kegagalan thrust bearing sehingga dapat terjadi gesekan antara bagian yang
diam dan bagian yang bergerak.
Perbedaan metal temperature antara Top dan Bottom dari HP-IP turbine outer
cylinder (Water induction)
BATASAN OPERASI
1. Alarm: 42oC
2. Trip oleh operator 56oC
*) Selama proses Start Up, alarm sering terjadi karena Uneven heating di turbin. Pada kasus
ini operator harus memperhatikan agar temperatur tidak naik dengan tiba-tiba
ALASAN
1. Untuk mencegah operasi pada kondisi Water induction yang dapat menyebabkan
distorsi pada silinder.
2. Distorsi pada silinder dapat diakibatkan oleh bersinggungannya bagian yang diam
dan bergerak
Journal bearing metal Temperature
BATASAN OPERASI
1. Alarm: 107oC
2. Trip oleh operator 113oC
ALASAN
1. Untuk mencegah meleleh dan perubahan dari white metal karena panas berlebih
2. Bila white metal benar-benar meleleh, maka rotor akan berputar diatas permukaan
bearing yang keras sehingga kerusakan pada bearing dan rotor dapat terjadi
ALASAN
1. High limit: Untuk mencegah kerusakan casing gland dan rotor
2. Low limit: Untuk mencegah terjadinya terbentuknya uap air dalam casing gland seal
EH Oil temperature
BATASAN OPERASI
EH Oil temperature disarankan dipertahankan sekitar 40oC 60oC
ALASAN
1. Untuk mempertahankan kekentalan oil yang cukup
2. Low t: Untuk mencegah overload EH fluid pump dan bergerak lambannya valva
actuator
3. High limit: Untuk mencegah sealing yang tidak baik sehingga bisa menyebabkan
kerusakan saat turbin trip
Putaran resonansi (kritis)
BATASAN OPERASI
Jangan menahan turbin-generator pada putaran resonansi (kritis)
ALASAN
1. Untuk mencegah kerusakan sudu dari resonansi
2. Untuk mencegah naiknya amplitudo vibrasi akibat resonansi
Operasi pada beban rendah
BATASAN OPERASI
1. Operasi pada beban kurang dari 5% nominal harus dihindari
2. Jika perlu hal-hal berikut harus diperhatikan:
2.1.
Batasan pada reheat temperatur dan back pressure pada Gambar 6 harus dipertahankan
2.2.
2.3. Semua penunjukan instrumen harus dalam batasan yang diperbolehkan khususnya
differential expantion
ALASAN
Untuk mencegah panas berlebih pada LP turbin dan mencegah bersentuhan antara sudu
gerak dan bagian yang diam
Turbin beroperasi sebagai motor (tidak berbeban tapi online)
Turbin beroperasi sebagai motor dibatasi kurang dari 1 (satu) menit
ALASAN
Untuk mencegah panas berlebih pada LP turbin akibat windage dan kontak antara sudu
gerak dengan bagian yang diam.
Batasan frekwensi
BATASAN OPERASI
Batasan frekwesi adalah pada 48,5 51,5 Hz
ALASAN
Untuk mencegah getaran berlebih pada sudu tingkat akhir dari LP turbin sebagai akibat
resonansi.
Operasi dari turbine drain valve
BATASAN OPERASI
1. Buka drain valves sebelum start unit dan sampai berbeban 20% beban
2. Pada shut down normal, buka drain valve pada beban kurang dari 15%
3. Buka drain valve selama shut down sampai turbinnya dingin
ALASAN
1. Untuk membuang semua air yang terbentuk di turbin dan pipa
2. Air yang terbentuk di dalam casing yang panas dapat menyebabkan kerusakan dan
bersentuhan
3. Titik air yang mengenai sudu turbin akan mengakibatkan unbalance dan erosi sudu
Pengoperasian Exhaust spray
BATASAN OPERASI
1. Buka spray valve pada putaran lebih dari 600 rpm dan beban kurang dari 5%
2. Buka spray valve bila temperature exhaust steam lebih dari 70oC
ALASAN
Untuk mencegah panas berlebih di daerah LP turbine.
Operasi curtain spray
BATASAN OPERASI
1. Buka spray valve pada pembukaan sedang selama LP bypass dalam kondisi open.
2. Buka spray valve fully open bila load rejection terjadi.
3. Tutup spray valve bila kedua Condensate Pump stop
ALASAN
1. Untuk mencegah baliknya dump steam dari bypass system ke LP Turbine exhaust.
2. Untuk mencegah overheating dari LP turbine exhaust
3. c. Untuk mencegah efek water hammer selama Condensate pump start
Pengoperasian Ventilator valve
BATASAN OPERASI
Urutan normal Start Up
1. Close setelah turbine reset
2. Open selama rub check dan close setelah rub check selesai
3. Open setelah Valve transfer
4. Close setelah syncron
Kondisi Lain:
1. Open pada beban kurang dari 10% load dan HP exhaust metal temperature 370 oC
(350 oC Close lagi)
2. Open GV close dan ICV open condition
3. Open bila Fast Cut Back terjadi
4. Open bila melakukan Over speed Protection system
5. Open setelah turbin trip atau all valve close
ALASAN
1. Pembukaan ventilator valve akan menurunkan reneat steam pressure dan mencegah
naiknlya HP turbine exhaust temperature akibat windage loss
2. Turbin trip otomatis bila HP exhaust steam temperature 500 oC
Operasi Turning gear
BATASAN OPERASI
1. Turning gear dioperasikan sebelum start up dan setelah turbine shut down
2. Operasi turning gear harus dilanjutkan setelah shut down selama minimal 48 jam dan
initial metal temperature kurang dari 180 oC
3. Turning gear harus dioperasikan setiap saat bila ada steam sealing system
4. Turning gear lebih baik dioperasikan bila generator terisi dengan Hidrogen
5. Dalam keadaan emergency, oil pump dan turning gear dapat distop pada initial stage
metal temperature 250 oC
6. Dalam keadaan emergency, turning gear hanya dapat distop pada initial stage metal
temperature 350 oC
ALASAN
1. Untuk mengurangi rotor bowing yang disebabkan pendinginan rotor yang tidak cukup
2. Untuk mempertahankan seal yang baik
3. Untuk mencegah overheating dari metal bearing akibat panas dari bagian-bagian yang
bertemperatur tinggi
Vapor extractor
BATASAN OPERASI
Kedua vapor extractor di lubrication oil reservoir dan loop seal tank harus dioperasikan
ketika lubrication oil system beroperasi
ALASAN
Untuk mencegah bocornya oli dan uap hydrogen dari rumah bearing dan semua komponen
drain system
Urutan penempatan feed water heater in service
Feed water heater harus selalu in service dimulai dari LP Heater tekanan paling rendah ke
HP Heater tekanan paling tinggi
ALASAN
1. Untuk mengurangi load reduction pada beban tinggi
2. Untuk mencegah flow yang abnormal dan pressure ratio di dalam turbine
Operasi dengan feed water heater out of service
BATASAN OPERASI
1. Heater yang tidak berdekatan dapat distop bila beban nominal turbin tidak terlampaui
2. Tiga heater tekanan paling tinggi dapat out service bila beban nominal turbin tidak
terlampaui
3. Pengurangan beban sebesar 10% dibawah beban nominal bila heater yang berdekatan
out service dengan HP Heater in service. Tambahan pengurangan beban 10% tiap
tambahan heater yang berdekatan out service
ALASAN
Untuk mencegah overstressing dari sudu turbin
MSV/ GV stem freedom test
BATASAN OPERASI
Valve stem freedom test dari MSV/GV harus dilakukan sekali seminggu pada beban kurang
dari 70% dan IMP on
ALASAN
1. Untuk mengecek kondisi operasi dari MSV/ GV
2. Untuk mencegah lengketnya MSV/ GV dari deposit yang terbawa dari bocoran uap
3. Untuk mencegah overspeed yang disebabkan dari kegagalan valve
RSV/ ICV stem freedom test
BATASAN OPERASI
Valve stem freedom test dari RSV/ ICV harus dilakukan sekali seminggu pada beban kurang
dari 90% dan IMP off
ALASAN
1. Untuk mengecek kondisi operasi dari RSV/ ICV
2. Untuk mencegah lengketnya RSV/ ICV dari deposit yang terbawa dari bocoran uap
BATASAN OPERASI
Test fugsi dari Mechanical over speed test direkomendasikan pada kondisi interval berikut:
1. Setiap 6 (enam) bulan
2. Setiap start up, jika turbin telah out service pada periode yang cukup lama
3. Jika perbaikan telah dilakukan di governor pedestal
* Jika test dilakukan pada saat start up, turbin ditahan selama 4 (empat) jam pada 10% beban
dibutuhkan untuk memanaskan rotor turbin
ALASAN
Untuk mengecek hal-hal berikut:
1. Semua mechanical trip test
2. Set point dari mekanisme overspeed trip (kurang dari 111% putaran nominal)
3. Fungsi reset
Trip solenoid test
BATASAN OPERASI
Trip solenoid harus dites saat turbin out service untuk over speed test
ALASAN
Untuk mengecek Trip solenoid test dapat beroperasi dengan baik
Test fungsi dari extraction non return valve
BATASAN OPERASI
Fungsi dari extraction non return valve direkomendasikan dites dengan udara seminggu
sekali
ALASAN
1. Untuk mengecek extraction non return valve dapat bekerja dengan baik
2. Untuk mencegah masuknya air dari feed water heater ke turbin
Oil pump auto start test
BATASAN OPERASI
Test auto start dari Oil Pump harus dilakukan sekali seminggu:
1. Auxiliary Oil Pump start: 7,5 0,2 kg/cm2
2. Turning Oil Pump start: 0,85 0,05 kg/cm2
3. Emergency Oil Pump start: 0,65 0,05 kg/cm2
4. EH Fluid Pump: 105 3,0 kg/cm2
ALASAN
Untuk menyiapkan oil pump pada keadaan emergency
SISTEM INSTRUMEN DAN KONTROL TURBINE
Sistem instrumen dan kontrol turbine unit 5-7 PLTU Suralaya menggunakan sistem Digital
Electro Hydraulic Control (DEHC). Sistem ini dimaksudkan untuk megatur aliran uap
yang masuk ke turbin.
Adapun peralatan kontrol yang ada pada sistem DEHC antara lain :
DEHC Cabinet
Servo Controller
Sistem DEHC terdiri dari 2 buah microprocessor yang berbasiskan digital controller yang
bekerja secara redundant dengan menggunakan software yang disebut IDOL.
Fungsi DEHC dalam pengontrolan turbin antara lain :
1. Fungsi control untuk :
Speed up control
Valve transfer
Load/frequency control
Load limited
OPC Test