Bandung
Asal nama Bandung : dari kata Bendungan yang terjadi karena sumbatan letusan
Gunung Sunda yang tingginya sekitar 3.500 - 4.000 meter di atas permukaan laut dengan
garis tengah bagian dasarnya sekitar 20 kilometer .
Fase kedua letusan dahsyat gunung tersebut tidak hanya mengakibatkan tubuh gunung itu
runtuh dan menyisakan kaldera.. Lahar. Material letusannya menutupi kawasan seluas 200
km2 , sehingga membendung aliran Sungai Citarum Purba.
Karena airnya terbendung , maka terjadilah Situ ( Danau ) Hyang disebut pula sebagai
Danau Bandung Purba. Seiring berjalannya waktu , air Danau tersebut surut , maka ter
jadilah Kota Bandung .
Fersi lain, jika mencoba memandang dari sebuah tempat yang lebih tinggi, situ hyang seperti
dua buah danau yang letaknya berhadapan-hadapan, dua buah danau yang letaknya saling
berhadapan-hadapan seperti itu disebut "Ngabandung"
Asal nama Suku Sunda : berasal dari gunung api raksasa yang dinamakan Gunung
Sunda. Nama gunung itu menjadi nama etnis yang jadi penghuninya..
Masyarakat Sunda percaya, nama Gunung Sunda berasal dari kata cunda dalam Bahasa
Sansekerta yang artinya putih, bersih, atau suci.
Bandung menjadi sebuah kota, diawali dengan dibangunnya jalan Raya Pos (grote
postweg), atas perintah Gubernur Jenderal Daendels . Grote postweg atau jalan raya pos
merupakan jalan yang menghubungkan Anyer (sekarang provinsi Banten) dengan
Panarukan di provinsi Jawa timur, sejauh kurang lebih 1.000 kilometer . .
Pembangunan jalan raya pos (Groote postweg) melintasi daerah yang kini sudah menjadi
pusat kota Bandung ( Alun – alun ) .
Konon menurut cerita, pada saat Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels (1808-
1811) dan Bupati R.A.A WiranataKusumah II beserta rombongan beristirahat di salah satu
lokasi yang letaknya di sisi barat sungai Cikapundung, Gubernur Jenderal Herman Willem
Daendels menancapkan tongkatnya . seraya berkata "jika kelak kembali ke sini, lokasi
ini sudah dibangun menjadi kota". ( disampaikan dengan Bahasa Belanda )
Tempat tersebut yang sekarang dijadikan Tugu Km 0 Bandung . Disitulah beliau
memerintahkan bupati WiranataKusumah II memindahkan ibu kota kabupaten Bandung dari
Krapyak ( sekarang Dayeuh Kolot ) .
Tujuan memindahkan ibu kota kabupaten Bandung dari Krapyak ( sekarang Dayeuh
Kolot ) untuk memudahkan komunikasi . Mengingat Ibu Kota terdahulu tidak strategis dan
sering banjir , maka Pusat Pemerintahan dipindahkan mendekati jalan raya pos tersebut ..
Saat itu Ibu Kota Kabupaten Bandung masih di Dayeuhkolot, yang letaknya sekitar 10
kilometer dari jalan raya pos yang di rencanakan .
Pembangunan tahap pertama Anyer-Batavia yang melewati Gambir - Jatinegara
( Jakarta ) dimulai tahun 1809 diselesaikan dalam setahun, . .Sepanjang jalan itu terdapat
14 Pos yang berfungsi untuk pergantian kuda ..
Pembangunan Jalan tersebut paling berat dihadapi ketika membangun jalan pos dari Bogor
– Cianjur –Bandung – Sumedang . Selewat Cianjur, jalan pos terhalang sungai Cisokan dan
sungai Citarum sehingga harus diseberangi dengan rakit ...
Wuryanti
2
Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels melayangkan surat perintah kepada Bupati
Bandung ke 6 R.A.A WiranataKusumah II dan Bupati Parakan Muncang agar memindahkan
Ibu Kota Kabupaten Bandung . Surat tersebut tertanggal 25 Mei 1810
Wuryanti
3
Selain Instansi – instansi penting tsb , Bio Farma, satu-satunya produsen vaksin dan serum
di Indonesia pindah ke Bandung pada tahun 1923.
Sehubungan dengan Rencana pemindahan Pusat Pemerintahan Ibukota Hindia
Belanda dari Batavia ( Jakarta ) ke Bandung ,maka sampai hari ini Kantor- kantor
Pemerintahan tersebut diatas masih berkedudukan di Bandung .
Gagasan lainnya , Gubernur Jenderal JP. Graaf van Limburg Stirum bertekad
memindahkan pusat pemerintahan sipil ke Bandung. Apalagi saat itu, Bandung sudah menjadi
Pusat Militer di Hindia Belanda.
Sejak tanggal 16 Maret 1993, bangunan tersebut mulai dipergunakan lagi untuk
pertama kalinya dijadikan tempat kediaman resmi Walikota Ateng Wahyudi (17 Oktober
1988-17 Oktober 1993) .Karena rumah dinas walikota di jalan R.A.A WiranataKusumah II (
dulu: jalan cipanti) dilalap "si jago merah
Wuryanti
4
Masjid Agung dibangun pada tahun 1810. Pembangunan masjid tersebut dilakukan
bersamaan dengan pendirian Kota Bandung tanggal 25 September 1810. Pada saat
pertama kali didirikan, bangunannya masih sangat sederhana, berbentuk panggung dengan
atap rumbia.
Sejak masa pemerintahan Bupati R.A. Wiranatakusumah IV (1846-1847), bangunan
Masjid tersebut sudah merupakan bangunan semi permanen. Separuh dindingnya terbuat
dari tembok. Atapnya bersusun tiga menggunakan genting.
Perombakan Masjid Agung Bandung dilakukan lagi menjelang diselenggarakan
Konferensi Asia-Afrika pada tahun 1955. Tampilan bagian depan berubah total .
Pada awal tahun 2001 dilakukan perluasan dan renovasi besar-besaran .Sejak sa’at itu
statusnya dirubah semula Masjid Agung Bandung menjadi Masjid Raya Bandung Provinsi
Jawa Barat.
Masjid Raya Bandung dilengkapi dengan tiga buah kubah dan sepasang menara
kembar setinggi 81 meter .Rencana semula tinggi menara tersebut 99 meter ( mengacu
kepada Asmaulhusna ). Akan tetapi karena terlalu dekat dengan Bandara dikhawatirkan
mengganggu system komunikasi pesawat terbang .
Melalui sepasang menaranya yang menjulang setinggi 81 meter, pengunjung bisa menikmati
pemandangan seputar Kota Bandung.
Sekitar tempat tersebut terdapat "situs dalem kaum" dengan luas tanah 24×19
meter dikelilingi dinding. Letaknya menjorok ke dalam sejauh kurang lebih 50. Meter, melewati
sebuah gang selebar dua metSitus tersebut merupakan makam R.A WiranataKusumah II
Bupati Bandung ke-6 yang sekaligus menjadi pendiri kota Bandung dan makam istrinya
(garwa) Nyi raden ayu kendran, selain makam tersebut terdapat makam bupati Bandung
R.tumenggung male WiranataKusumah, penghulu Bandung raden Soleh dan menak Bandung
lainnya . Diantaranya makam mantan wakil gubernur Jawa barat, Ir.soehoed
Warnaen,Jenderal Sadeli dan lainnya .
Bioskop Dian yang terletak disamping Pendopo sekarang dijadikan gelanggang futsal ,
dahulu bekas Bioskop Radio City .
Penjara Banceuy, dibangun tahun 1871. Tahun 1985, seluruh bangunan Penjara Banceuy
diratakan dengan tanah Wali Kota Bandung saat itu, Ateng Wahyudi .
Untuk mengenang sebagai peninggalan bersejarah , disisakanlah salah satu kamar
sel yang pernah ditempati oleh Bpk Ir. Soekarno Presiden Pertama Indonesia karena
tahanan politik "Sel Nomor 5" berukuran sekitar 2 x 2,5 meter. Bagian lainnya yang
disisakan adalah menara penjara, tempat mengawasi para tahanan yang terletak di sisi Jalan
A.B.C . ( Arab , Bumi Putra , Cina ) . Selebihnya, bangunan bekas penjara tersebut sudah
berubah menjadi pusat pertokoan.
Kantor Pos Besar yang berlokasi di persimpangan jalan Asia Afrika dan jalan Banceuy
adalah salah satu Gedung Cagar Budaya dibangun pada masa colonial Hindia Belanda
pada Tahun 1928 selesai tahun 1931 .
Dalam bahasa Sunda, Banceuy artinya kampung yang didirikan sebagai kandang
kuda (istal) .
Pada awal berdirinya kota Bandung, kuda merupakan alat transportasi penting yang
digunakan untuk menghela kereta pos, biasanya, pada jarak tertentu, kuda penghela tersebut
Wuryanti
5
digantikam oleh kuda lainnya yang masih segar di pos pergantian . Salah satu pos pergantian
terdapat di dekat gedung kantor pos besar Bandung yang sekarang .
Pasar Baru , pasar lama yang terletak di jalan Ciguriang- Kapatihan, pada pertengahan abad
ke-19, pasar tersebut ludes dimakan api, dibangunlah Pasar Baru sebagai penampungan
para pedagang tsb . Tempat ini hingga sekarang masih ada yang dibangun secara modern di
jalan Otto Iskandar Dinata .
Tanggal 17 mei 1884, kota Bandung untuk pertama kalinya disinggahi kereta api yang
menghubungkan Bogor dengan Batavia .Maka keramaian Jalan Braga semakin marak .
Masih asal nama Jalan Braga , menurut Haryoto Kunto diambil dari nama perkumpulan
Tonil Braga (nama grup pertunjukan sandiwara ) yang didirikan asisten Residen Pieter
Sijthoff pada tanggal 18 Juni 1882 . Maka berdirinya perkumpulan tonil tersebut dijadikan
lahirnya Bragaweg (jalan Braga) .Ada pula yang mengatakan nama Bragaweg berasal dari
kata bragadern yang artinya tempat melakukan pawai iring-iringan, orang Belanda
memamerkan kekayaan . Namun di kalangan orang-orang Sunda, asal usul nama Braga lain
lagi, nama itu di ambil dari kata ngabaraga yang artinya berjalan-jalan di jalan Braga
Gagasan membangun Braga menjadi De meest Europeesche Winkelstraat Van indie atau
kawasan belanja bergengsi di Hindia Belanda, ambisi Burgemeester(walikota) B.Coops
(1917-1928), gagasannya direalisir oleh dua teknisi di Geemente Bandung, Ir.J.P Thysse
dan Ir.E.H. De Roo ditetapkan setiap bangunan toko di jalan Braga harus memiliki gaya
Arsitektur Barat .
Toko pertama yang dibangun di jalan Braga adalah Firma Hellerman yang menjual
beberapa peralatan, termasuk senjata api, sepeda dan lainnya
Toko perhiasan De Concurrent didirikan tahun 1908 sampai sekarang masih ada dengan
nama yang sama .
Gudang dan Apotik kimia Farma dulu adalah N.V.Chemicalien Handel Rathkamp &Co
yang didirikan tahun 1817 , sejak thn 1950 sampai sekarang menjadi gudang dan Apotik
kimia Farma
Setelah nasionalisasi perusahaan-perusahaan Belanda di Indonesia,harus berganti nama.
Maison bogerijun menjadi Braga permai, Het Snoephuis menjadi "sumber hidangan ",
didirikan tahun 1920an dan sampai sekarang namanya masih tetap sama .
Gedung di Jalan Braga hasil rancangan Schoemaker, selain Bioskop Majestic, bangunan
lainnya antara lain Gedung Landmark dan Center Point .
Gedung gas negara, perusahaan gedung gas negara atau Nederlandsch Indische Gas
Maatschappij mendapat konsesi di kota Bandung pada tahun 1919, pabriknya terletak di
Kiaracondong . Saat itu penggunaan Gas kebutuhan rumah tangga, penyalurannya dilakukan
dengan memasang instalasi / pipa ke rumah-rumah, namun pada tahun 1990an perannya
dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga digantikan gas elpiji yang dikirim dengan
menggunakan tabung . Gedung ini sekarang menjadi Café dan Hotel bernama Gas Block .
Wuryanti
6
Bekas kantor perusahaan Minyak Insulinde di ujung jalan Braga tepat disamping Rel
Kereta Api , pernah dijadikan markas Polda Jabar "Langlangbuana" . Tahun 2006 dijadikan
factory outlet dan sekarang dipergunakan Bank Jabar .
Wuryanti
7
Atas keputusan Dewan Gereja maka gedung baru ini diberi nama ‘’ De Niewe Kerk “.
Sesudah Indonesia merdeka terjadi pengambil alihan asset bangsa asing . Maka tahun 1964
melalui sidang paripurna majelis jemaat , namanya dirobah menjadi Gereja Protestan di
Indonesia Bagian Barat ( GPIB ) “BETHEL “ yang berrti Rumah Tuhan atau Pintu Gerbang
Surga .
Bank Indonesia
Bank Indonesia yang terletak di Jln. Braga merupakan peninggalan zaman Belanda , karena
itu Gedung ini merupakan Gedung Cagar Budaya dan Memorabilia
Awalnya gedung ini adalah Kantor Cabang De Javasche Bank ( DJB ) ke 15 .
Dibangun oleh Pemerintahan Hindia Belanda sebagai tindakan Antisipasi meluasnya
dampak Perang Boer ( 1899 – 1902 ) di Afrika Selatan .
Gedung ini sekarang dipergunakan sebagai Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah VI (
Jawa Barat dan Banten ) .
Gedung Pakuan
Bandung dijadikan ibukota keresidenan Priangan, pada masa pemerintahan Bupati R.A
Wiranata Kusumah IV tepatnya 7 Agustus 1864 menggantikan Kota Cianjur yang rusak berat
akibat meletusnya Gunung Gede . Saat itu Residenan Van der Moore pindah boyongan dari
Cianjur ke Bandung dan menempati Gedung Pakuan tersebut .
Wuryanti
8
Bangunan yang terletak di ujung utara jalan Otto Iskandar Dinata dahulu tempat tinggal
Residen Van der Moore.Bangunan dengan gaya arsitektur Indische empirestijl dikerjakan
selama tiga tahun, tahun 1864-1866 . Gedung ini menempati lahan yang sangat luas,
halaman depannya merupakan taman yang tertata apik . Setelah kemerdekaan, bangunan itu
dijadikan tempat kediaman resmi Gubernur Jawa Barat dinamakan Gedung Pakuan
.
Pabrik Kina
Cikal bakal penemuan Kina sebagai obat Malaria .Kisah ini berasal dari suatu daerah di
Amerika latin bernama Peru . Ada seorang bangsawan keluarga ini dikaruniai satu-satunya
anak gadis yang cantik bernama Comtessa Del Cinchon.
Pada suatu hari , gadis cantik itu menderita sakit, suhu badannya meninggi, namun ia
menggigil kedinginan, sesekali ia mengigau tanpa di ketahui penyebabnya .Kedua orang
tuanya memanggil dukun, mereka menyatakan, Cinchon mengalami gangguan roh jahat .
Dalam keadaan yang sudah kritis itu, didatangkan seorang dukun yang berasal dari suku
Indian, selain dibacakan mantra-mantra, ia memberi minuman dari kulit pohon.
Ternyata Cinchon berhasil di sembuhkan berkat kulit pohon tersebut yang di rebus menjadi
minuman yang sangat pahit . Karena khasiatnya itu, pohon yang kulitnya digunakan
mengobati penyakit demam tersebut kemudian dinamaka Cinchona .
Sejak itu tepatnya Tahun 1678 kina menjadi obat yang sangat penting .
Pada tahun 1852, bibit pohon kina tersebut dibawa ke pulau Jawa, namun karena lama di
perjalanan, bibit tersebut tiba dalam keadaan sudah layu .Seorang hortalanus (pengawas)
kebun raya bernama Teysman berhasil mengambil steknya dan akhirnya berhasil tumbuh.
Tanaman kina yang pertama di pulau Jawa yang berasal dari kiriman kebun percobaan
di Leiden, negeri Belanda merupakan Pohon Kina pertama yang tumbuh diluar Amerika
Latin ..
Setelah melakukan beberapa kali uji coba, kina bisa tumbuh baik di dataran tinggi Bandung
sehingga kemudian didirikan pabriknya di Bandung tahun 1896 . dengan nama
"bandoengsche kinine fabriek N.V" . Pabrik tersebut bertugas mengolah kulit kina yang di
datangkan dari daerah pusat produksi di Pangalengan dan Lembang . Pabrik kina merupakan
salah satu industri paling tua di kota Bandung .
Pabrik ini sekaligus menjadi tonggak nama dataran tinggi Bandung mencuat di dunia
internasional karena sebagai pemasok kina paling besar di dunia bahkan mencapai 80 %
pasokan Dunia saat itu dari "bandoengsche kinine fabriek N.V".
Tahun 1971 namanya diganti menjadi PT (Persero) kimia Farma .
Villa Isolla
Bangunan ini terletak di Jl.Setia Budi , dahulu milik D.W. Barelty, pendiri Kantor Berita Aneta
(Algemeen Nieuws en Telegrammen Agentschap) merupakan tempat peristirahatan yang
dipersembahkan untuk istrinya yang cantik.
Villa Isola bentuknya mirip sebuah kapal laut yang sedang berlayar hasil karya dari Prof. C.P.
Wolf Schoemaker menonjolkan gaya Art Deco.
Pembangunannya sangat cepat dimulai bulan Oktober 1932 selesai bulan Maret 1933
Dilengkapi dengan furniture yang didatangkan dari Prancis, lampu lampunya didatangkan
dari Venesia.
Gedung ini sekarang menjadi bagian dari Universitas Pendidikan Indonesia ( UPI ) .
Wuryanti
9
Gedung Sate
Gedung Sate yang terletak di Jalan Diponegoro 22 , sejak tahun 1980 dijadikan Pusat
Pemerintan Daerah Provinsi Jawa Barat ( Gubernuran ) .
Bangunan ini memiliki lima lantai. Tiga lantai pertama dijadikan ruang kerja dan aktivitas
lainnya di lingkungan Pemda Jabar .Sedangkan Ruang Kerja Gubernur dan Wakilnya ada di
lantai 2 .
Tahun 1998 dipasang lift ke lantai 4 untuk memudahkan tamu resmi yang berkunjung. Untuk
ke lantai lima bisa dicapai dengan tangga khusus. Ruang lantai ini dilengkapi dengan teras
tempat minum kopi atau teh, seraya menikmati pemandangan Gunung Tangkuban Perahu .
Sayang kesempatan itu tidak terbuka untuk umum .
Pembangunan Gedung Sate berkaitan dengan rencana Pemerintaan Hindia Belanda
pada rezim Gubernur J.P Van Limburg Sitrum untuk memindahkan Ibu Kota Hindia
Belanda dari Batavia ( Jakarta) ke Bandung .
Gedung yang merupakan Landmark kota Bandung ini karya perancang J.Gerber, yang
berusaha memadukan konstruksi barat dengan gaya arsitektur local ( Indo Eropa ) . Bentuk
atapnya tiga susun, mengingatkan kita pada bangunan Meru atau Pagoda . Bagian depan
yang merupakan pintu gerbang utama, dihias ornamen yang terpengaruh gaya Thailand .
.Peletakan batu pertama gedung tersebut dilakukan pada tanggal 27 Juli 1920 oleh Johanna
Catherina Coops, putri sulung Bertus Coops, Burgemester Gemente Bandung
( Wali Kota ) yang pertama. Pengerjaannya memakan waktu selama 4 tahun tuntas pada
bulan September 1924 , melibatkan ribuan tenaga kerja kasar dan para pemahat ahli yang
secara khusus didatangkan dari China .
Mengapa disebut Gedung Sate ? ada beberapa fersi salah satunya yang paling populer di
bagian atap ada ornamen menyerupai sate terdiri dari 6 keping yang melambangkan biaya
pembangunannya menghabiskan dana 6 Juta Gulden .Tentang Ornamen tersebut ada
beberapa pendapat ada yang meyebutnya Jambu Air , Teratai ada juga yang berpendapat
Melati .
Bentuk kawasan Gedung Sate empat persegi panjang, membentang dari selatan ke utara
dengan sumbu lurus mengarah ke Gunung Tangkubanperahu..Dibangun diatas lahan
27.990.8599 M persegi , Luas Bangunan 10.887.734 M persegi .
Berdasarkan konsep awalnya, tinggi bangunan disekitar Gedung Sate tidak boleh lebih dari
dua Iantai.
Di lahan tersebut, pada kenyataannya hanya bisa diselesaikan dua bangunan gedung yaitu :
gedung Departement Verker en Gementewerken (DVG) ( sekarang PU ) dan gedung
Hoofdbureu Post Telegraf en Telefoon (PTT) . Pembangunan gedung-gedung lainnya
terbengkalai karena resesi dan korupsi.
Bangunan gedung Hoofdbureu Post Telegraf enTelefoon kini dijadikan Kantor Pusat PT
(Persero) Pos Indonesia yang semula di Weltevreden (Gambir Jakarta ) .
Tahun 1924, pimpinan Hoofdbureu Post Telegraf en Telefon mulai menempati bangunan
baru yang terletak di sayap kanan.
Wuryanti
10
Gedung Kolokdam
Bangunan induk Kolokdam bagian depan mencerminkan seni gaya arsitektur art deco hasil
rancangan kakak beradik arsitek kondang R.L.A. Schoemaker dan C.P. Wolff Schoemaker
, terletak di Menadostraat (kini Jalan Aceh) berseberangan dengan lapang Nederlan Indie
Athletiek/NIAU (kini lapang Saparua).
Gedung ini sejak tahun 1920 tempat diselenggarakan bursa dagang tahunan paling akbar
pasar malam tahunan ini diberi nama Jaarbeurs de Bandung . Maka Gedung ini dikenal
juga sebagai Gedung Jaarbeurs .
Setiap bulan Juni - Juli momen yang merupakan saat paling dinanti masyarakat Bandung
tempo doeloe. Apalagi untuk orang muda dan mereka yang berjiwa muda.
Jaarbeurs banyak dikunjungi para wisatawan dan pengusaha dari Nusantara dan
mancanegara, sehingga hotel-hotel dan villa ikut kecipratan rejeki.
Basoeki Abdulah turut memamerkan Lukisannya di ajang Pasar malam itu tahun 1933.
Suatu prestasi anak bangsa yang patut diacungi jempol berani tampil di lingkungan karya-
karya Orang Belanda .
Kegiatan di kompleks itu terhenti setelah Kekuasaan Belanda terhadap Nusantara beralih ke
tangan Jepang.
Sekarang Komplek bangunan dan Paviliunnya dipergunakan sebagai Markas Komando
Pendidikan dan Pelatihan Komando Daerah Militer III/ Siliwangi .
Gedung merdeka,
Gedung ini dibawah 2 pemerintahan yaitu Pemda Provinsi Jawa Barat dan Kementrian
Luar Negri . Area ini seluas 7.500 meter persegi , dirancang oleh Arsitek Van Galen Last
dan CP Wolff Schoemaker thn 1926 . Awalnya tempat berkumpul dan nongkrong sosialita
orang-orang Belanda dan Eropa lainnya yang bergabung dengan Societeit Concordia
( Sosialita pada masa itu ). Maka saat itu namanya Gedung Societet Concordia .
Pada masa pendudukan Jepang berubah nama menjadi Dai Toa Kaman . Fungsinyapun
berubah menjadi Pusat Kebudayaan dan tempat pertemuan .
Wuryanti
11
Sumur Bandung
Dipercaya memiliki hubungan sejarah dengan berdirinya kota Bandung, kisahnya sebelum
menemukan tempat yang cocok dijadikan ibu kota yang baru, Bupati Raden Adipati
WiranataKusumah II dan rombongan menyusuri sungai Cikapundung lalu beristirahat di
salah satu tempat yang letaknya di sisi barat sungai tersebut . Pandangannya di arahkan ke
segala penjuru, meneliti kalau terdapat tempat yang diinginkan. Ketika beliau menancapkan
tongkatnya tiba-tiba dari lubang kecil bekas tongkat tersebut keluar air yang sangat bening.
Tepat di lokasi mata air tersebut di buatkan sumur , dinamakan sumur Bandung. .
Di atas tanah seluas 3.945 m² itu didirikan bangunan bertingkat hasil rancangan Prof C.P
Wolff Schoemaker . Setelah diresmikan pada tanggal 26 Oktober 1939, bangunan itu di
tempati N.V Gebeo,( Perusahaan Listrik Hindia-Belanda ).Bekas gedung Gebeo sampai
sekarang dijadikan kantor Perusahaan Listrik Negara ( PLN ) distribusi Jawa barat ..
Wuryanti
12
Di masa lalu Grand Preanger merupakan hotel yang dijadikan tempat menginap para
pengusaha perkebunan bangsa Belanda di Priangan yang di juluki Preanger Planters.Karena
itu nama Preanger bersumber dari kata Preangerplanters.
Pada akhir pekan, hotel tersebut merupakan tempat pesta kaum Priangan planters .
Ketika Konferensi Asia Afrika tahun 1955 Hotel Preangerpun dujadikan akomodasi Delegasi
Karena bangunan Hotel Preanger merupakan Cagar Budaya , maka bagian depan Hotel yang
menghadap ke Jalan Asia Afrika tidak bisa dipugar .Hotel Preanger adalah Hotel Bintang 5
tidak mungkin dengan kondisi Lobbi ala kadarnya . Karena itu Lobbi Hotel ini tidak dibagian
depan akan tetapi dipinggir menghadap ke Jalan Tamblong ..
Taman-taman di Kota Bandung terbagi dalam beberapa kategori, ada yang disebut Park
(taman), Plein (pelataran berumput), Boulevard (taman di tengah ruas dua jalan yang
letaknya sejajar) Stadstuin (ruang terbuka berupa hutan kota yang merupakan areal
konservasi ) .
Wuryanti
13
Pieterpark
Taman tertua di Bandung didirikan tahun 1855 untuk mengenang jasa Asisten Residen
Pieter Sijthoff pada kota Bandung . Taman hasil rancangan ahli botani Dr.R Treuser itu
dibatasi tiga ruas jalan sehingga membentuk seperti huruf "U", masing-masing Jalan
Merdeka,Jalan Perintis Kemerdekaan, dan Jalan Wastukencana
Zaman dulu , taman itu sering disebut Kebon Raja karena di seberangnya terdapat bangunan
sekolah yang dinamakan Sakola Raja atau Kweekschool . Pieterpark pada tahun 1950 diganti
namanya menjadi Taman Merdeka .
Taman Ganesha
Terletak di sebelah barat Masjid Salman, diapit jalan Ganesha,.Taman itu sebelumnya
bernama Ijzermanpark , sebagai bentuk penghargaan pada Dr.Ir.J.W. Ijzerman, seorang
pegawai staarts spoorwegen ( PT KAI ) atas jasa-jasanya mendirikan Technical
Hoogeschool (TH), kini Institut Teknologi Bandung (ITB).
Berdekatan dengan teras taman ada "Monumen Ganesha 10" karya Drs.Kuswa Budiono
Diresmikan 3 Juli 1995 .
Lapangan Tegallega
Luasnya sekitar 17 hektar, pada zaman penjajahan Belanda dikenal sebagai tempat pacuan
kuda terbesar di Hindia Belanda . namanya Tegallega Raceterrein
Tahun 1970an tempat pacuan kuda tersebut dipindahkan ke Arcamanik di atas tanah bekas
tempat pacuan kuda tersebut dibangun kolam renang Tegallega .
Keistimewaan Lapangan Tegallega ,menjadi paru – paru Kota karena sebagian besar
lapangan ditanami dengan 25 jenis pohon yang berasal dari negara Asia dan Afrika . 7 Jenis
pohon dari Afrika dan 18 pohon dari Asia keseluruhannya kurang lebih ada 120 pohon .
Pohon-pohon tersebut yang dari Afrika diantaranya Pohon Mahoni ( Swetania Mahagoni ) ,
Pohon Matoa ( Pametia Penata ) , Asem Karanji ( Pitchelobium Dulces ) dan yang berasal
dari Asia Pohon Kayu Manis ( Cinnamon Ineus ) , Kiara Payung , Kenari , Flamboyan dan
yang terbanyak ditanam Pohon Bintaro .
Sebagaian pohon ditanam pada saat puncak peringatan konferensi Asia-Afrika ke-50,
24 April 2005 , Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan sekjen PBB Kofi Annan menanam
Pohon Bintaro simbolik penanaman "Pohon Perdamaian Asia-Afrika” .
Di setiap pohon tertulis nama Perdana Mentri / perwakilan Negara yang menanamnya .
Masyarakat setempat mempercayai Buah dari pohon Bintaro sebagai pengusir tikus dan
terbukti di Tegalega saat ini tidak ada Tikus
Wuryanti
14
Sakola Istri
Raden Dewi Sartika. Wanita Sunda berdarah menak itu, dengan tekad dan semangatnya
memajukan kaum wanita bumi putra, mendirikan Sakola Istri yang diresmikan pada tanggal
16 Januari 1904 menempati Paseban Kulon Pendopo Kabupaten Bandung . Satu tahun
kemudian tahun 1905 Dewi Sartika membagun Gedung Sekolahnya / Sakola Istri di jalan
Kautamaan Istri no 12 yang sekarang digunakan SD dan SMP Dewi Sartika .
Saat pertama dibuka, sudah menampung sekitar 60 siswi. Mereka bukan hanya diajarkan tulis
- menulis, tetapi juga mempelajari berbagai keterampilan yang di
butuhkan oleh seorang wanita.
Raden Dewi Sartika meninggal dalam pengungsian di Cineam, Tasikmalaya pada tanggal
11 September 1947.
Pada tanggal 1 Desember 1966, Raden Dewi Sartika dianugerahi gelar Pahlawan
Nasional oleh pemerintah RI.
Wuryanti
15
jurusan, yaitu Jurusan Sipil. Setelah empat tahun, diselenggarakan wisuda pertama pada
tanggal 1 Juli 1924. dari12 insinyur yang dihasilkan, seorang di antaranya wanita.
Barulah pada wisuda ketiga yang diselenggarakan tanggal 3 Juli 1926, Technische
Hogeschool Bandung mewisuda empat insinyur Indonesia. Salah seorang di antaranya Ir.
Soekarno
Wuryanti
16
ditemukan di Jatim, kerbau purba (Bubalus Palaekerabau) dan kuda nil purba (Hippopotamus
simplex) vang ditemukan di Jateng.
Karena kebutuhan menyimpan dan memamerkan koleksi contoh mineral, batuan dan lainnya
menuntut ruang khusus, maka tahun 1928 dimulai pembangunan gedung baru. Bangunan
baru tersebut dinamakan Gedung Geologische Laboratorium atau Geologische Museum
Pada zaman pendudukan Jepang, namanya berubah menjadi Kogyoo Zimusho, namun
sejak tahun 1943, namanya berubah lagi menjadi Chisitsu Chosajo (Jawatan
Pertambangan dan Geologi).
Museum Geologi mengalami renovasi atas bantuan Pemerintah Jepang ( JICA ) pada tahun
1998 , diresmikan oleh Wakil Presiden Indonesia Ibu Megawati Soekarno Putri pada 23
Agustus 2000.
Museum Pos
Menempati sayap kanan bawah Gedung Kantor Pusat PT Pos Indonesia di Jalan Cilaki 73.
Museum Pos dibuka pada tahun 1933 dengan nama Museum Pos, Telegraf dan Telepon
(PTT)
Sejak 18 Desember 1980, koleksinya berusaha dilengkapi . Tiga tahun kemudian, museum
tersebut berubah nama menjadi Museum Pos dan Giro diresmikan oleh Menparpostel pada
tanggal 27 September 1983, bertepatan dengan Hari Bhakti Postel ke-30.
Wuryanti
17
Pasupati singkatan dari Pasteur – Surapati . Secara historis rencana pembuatan jembatan
ini sudah ada dalam perencanaan pada tahun 1920an yang dirancang oleh Ir. Karsten.
Sampai tahun 1931an . Rencana itu masih tetap menjadi obsesi sebagaimana program
Autostrada yang menghubungkan Jalan Pasteur dengan Jalan Ir. H. Djuanda (Dago).
Jalan layang Pasupati merupakan jalan layang anti gempa pertama di Indonesia mulai
dibangun pada tahun 1998 dengan dana pinjaman dari Negara Kuwait . Karena situasi politik
di Negara Timur Tengah penuh konflik , maka pinjaman dari Kuwait dihentikan .
Tahun 1923 setelah ada pencairan dana tahap 2 pembangunan dimulai lagi . Berhubung
pembangunan ini untuk persiapan menghadapi 50 Tahun Konferensi Asia Afrika , maka ada
bantuan APBN . Sangat disayangkan target dapat dipergunakan untuk peserta Peringatan
Konferensi Asia Afrika ke 50 bulan April 2005 tidak tercapai ( gagal ) .
Jembatan ini diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 12 Juli 2005
3 bulan setelah Perayaan 50 tahun konferensei Asia Afrika
Jembatan ini dibangun dengan memanfaatkan teknologi peredam gempa. Perangkatnya
yang disebut lock up device (LUD) dibuat di Perancis, kesemuanya berjumlah 76 buah.
Karet peredam gempa harus diganti setiap sepuluh tahun sekali. Sedangkan kabel jembatan
harus diganti setiap 15 tahun sekali. Sayang, selama ini, karet dan kabel tersebut belum bisa
diproduksi di dalam negeri.
Jalan sepanjang 2,5 kilometer itu, secara keseluruhan menggunakan 663 unit segmen
yang ditopang 48 tiang. Tiap segmen beratnya mulai 80 ton hingga 140 ton.
Keistimewaan jalan layang ini dilengkapi jembatan cable stayed sepanjang 161 meter.
Cable stayed merupakan jembatan tanpa kaki. Kekuatan Jembatan tersebut ditopang oleh
19 kabel baja yang terdiri dari I0 Kabel di sebelah barat dan 9 kabel lainnya di sebelah timur.
Setiap kabel berisi 91 utas kabel kecil.
Rentangan kabel tersebut dihubungkan dengan menara jembatan setinggi 37,5 meter.
Jalan Layang Pasupati sejak 1 Maret 1922 resmi berganti nama menjadi Jalan Prof Mochtar
Kusumaatmadja
Wuryanti
18
Disusun oleh Wuryanti , khusus untuk Anggota HPI DPC Kota Bandung.
Sumber :
Buku Jendela Bandung karangan
Internet dan sumber lainnya
Wuryanti