PENDAHULUAN
Dalam pengertian umum, aktor adalah orang yang berperan di suatu
kejadian penting (KBB, 2008: 31). Berarti aktor sejarah dibalik berdirinya kota
Bandung adalah orang-orang yang berperanan penting dalam proses berdiri-
nya kota Bandung.
Untuk mengetahui siapa yang layak disebut aktor sejarah dibalik
berdirinya Kota Bandung, perlu dikemukakan bagaimana proses berdirinya
kota tersebut.
1) Makalah dalam acara Focus Group Discussion dengan topic “Aktor Sejarah Di
1
2
12 Oleh karena tanggal “peletakan batu pertama” pembangunan Kota Bandung atau
tanggal selesainya pembangunan kota itu tidak diketahui, mungkin tidak ada yang mencatat,
maka tanggal 25 September 1810 memadai ditetapkan sebagai Hari Jadi Kota Bandung.
Saya menemukan besluit itu di Arsip Nasional Jakarta, namun kondisi kertasnya sudah
rusak berat, sehingga besluit itu tidak dapat difotokopi. Setelah diteliti lebih jauh, saya
mengetahui bahwa tanggal 25 September 1810 jatuh pada hari Kamis.
13) Orang yang diangkat menjadi Patih Bandung waktu itu berasal dari Cipacing.
5
PENUTUP
Uraian mengenai proses berdirinya Kota Bandung, meskipun secara
garis besar, menunjukkan bahwa aktor sejarah dibalik berdirinya Kota
Bandung terdiri atas;
1. Bupati R.A. Wiranatakusumah II (“Dalem Kaum”). ”The founding father
of Bandung city’.
2. Patih Bandung yang menemukan lahan bakal Kota Bandung. Namanya
belum diketahui.
3. Sejumlah pejabat Kabupaten Bandung yang menyertai kepindahan Bupati
R.A. Wiranatakusumah II dari Krapyak ke daerah yang dekat dengan
lahan bakal ibukota baru Kabupaten Bandung, dan mendampingi serta
membantu bupati memimpin pembangunan Kota Bandung.
4. Sejumlah penduduk Kampung Balubur Hilir yang berperan aktif
membangun Kota Bandung.
5. Secara obyektif, H.W. Daendels selaku Gubernur Jenderal Hindia
Belanda.
Sungguh bijak jika orang-orang pribumi yang merupakan aktor sejarah
itu mendapat penghormatan, misalnya berupa tanda jasa, karena mereka
adalah “pahlawan” pembangunan Kota Bandung. Tanda jasa itu diberikan
kepada keturunan masing-masing, jika mereka masih ada dan dapat
ditemukan. Hal itu sesuai dengan semboyan “ bangsa yang besar adalah
bangsa yang menghargai jasa pahlawannya”.
SUMBER ACAUAN
LAMPIRAN
1. Biodata Penulis.
2. Bagian akhir sambutan Sekda Kota Bandung pada buku Sejarah Kota
Bandung 1810-1906.