Anda di halaman 1dari 9

Gambaran Kreativitas Anak Usia Dini

Alfi Kartika, Ari Sofia, Sugiana


FKIP Universitas Lampung, Jl. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. 1
Emai : alfikartikadudin@gmail.com
HP : 085609617027

Abstract: Description of Early Children’s Creativity. The problem in this study was children
limitation in expressing and developing their ideas, making new combinations and detailing
an object and less supportive environments. This study aimed to describe the level of children
creativity aged 5-6 years old. The research method was quantitative descriptive type. The
sampling technique was purposive random sampling with the sample of 30 children aged 5-6
years old. The data were collected by using test instruments. Data was analyzed by using
descriptive techniques. The results showed that the children’s creativity was categorized as
medium. So, it can be concluded that teacher should provide a rich environments to increase
children creativity.

Keywords: early childhood, creativity, education

Abstrak: Gambaran Kreativitas Anak Usia Dini. Masalah dalam penelitian ini adalah anak
belum lancar dalam mengemukakan dan mengembangkan ide, membuat kombinasi-
kombinasi baru dan memperinci suatu objek atau gagasan dan terdapat lingkungan yang
membatasi dan kurang menunjang kreativitas anak.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
kreativitas anak usia 5-6 tahun. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan
jenis penelitian deskriptif. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik
purposive random sampling. Sampel dalam penelitian berjumlah 30 anak. Pengumpulan data
pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan instrumen tes. Teknik analisis data
menggunakan teknik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kreativitas anak
dikategorikan sedang. Dapat disimpulkan bahwa guru harus memberikan lingkungan yang
kaya untuk meningkatkan kreativitas anak usia dini.
Kata kunci: anak usia dini, kreativitas, pendidikan
PENDAHULUAN proses kehidupan manusia, dengan adanya
kreativitas, manusia akan melahirkan
sesuatu hal berupa karya cipta yang
Anak mengalami berbagai tahap mewarnai sejarah hidupnya. Hal tersebut
perkembangan yang harus dilalui, salah sejalan dengan hasil penelitian Fakhriyani
satunya dengan meningkatkan kreativitas. (2016) yang menyimpulkan bahwa
Meningkatkan kreativitas anak harus kreativitas penting untuk dikembangkan
diberikan stimulasi mulai dari usia dini, karena kreativitas berpengaruh terhadap
sehingga anak akan terbiasa berfikir kehidupan seseorang, misalnya kreativitas
kreatif. Stimulasi yang tepat diharapkan berpengaruh terhadap gagasan-gagasan
dapat mengembangkan potensi anak secara seseorang, pemecahan terhadap suatu
optimal, termasuk pengembangan permasalahan, serta berpengaruh terhadap
kreativitasnya. Stimulasi tersebut dapat prestasi akademik.
melalui sarana dan prasarana yang ada
yaitu buku, mendongeng, lego, puzzle, Kreativitas anak jika tidak di kembangkan
permainan papan, permainan dalam sejak dini akan membuat anak tidak
ruangan, permainan luar ruangan, berkembang dalam hal kemampuan
olahraga, outbond, bereksplorasi, melukis, kecerdasan dan kelancaran berfikir karena
menjahit, kolase, berkreasi dengan tanah untuk menciptakan suatu produk dan bakat
liat, menari dengan gerakan-gerakan kreativitas yang tinggi di perlukan
kreatif, menggunakan alat musik, dramatic kecerdasan yang cukup tinggi pula.
play, plastisin, fingerpainting dan Kreativitas sebagai kunci dalam
bertanya. mengembangkan kecerdasan dan
kemampuan anak dalam mengekspresikan
Hal ini sesuai dengan penelitian yang serta menghasilkan sesuatu yang baru.
dilakukan oleh Rochayah (2011) yang Potensi yang di miliki anak dikembangkan
menyimpulkan bahwa bermain plastisin dengan baik maka anak akan dapat
dari tanah liat dapat meningkatkan mewujudkan dan mengaktualisasikan
kreativitas pada anak TK kelompok B. dirinya menjadi manusia yang sejati.
Selanjutnya, Anggraini (2016) melakukan
penelitian eksplorasi terhadap kreativitas Saat ini tampaknya kreativitas anak
anak usia dini juga menunjukkan bahwa cenderung masih rendah yang
aktivitas bereksplorasi dapat menstimulus kemungkinan disebabkan karena kurang
pengembangan kreativitas anak usia dini, lancarnya anak dalam mengemukakan dan
baik dalam penciptaan objek, pemberian mengembangkan ide, membuat kombinasi-
nama objek yang dibuat dan kombinasi baru, memperinci suatu objek
pengembangan hasil karya yang dibuat. atau gagasan dan adanya lingkungan yang
membatasi anak seperti tidak adanya
Kreativitas didefinisikan sebagai sentra, penempatan barang-barang yang
kemampuan untuk menciptakan sesuatu tidak baik, masalah ruangan, pemilihan
yang baru (Ngalimun, 2013). Masa depan barang tidak berdasarkan kebutuhan anak,
peradaban kita tergantung pada kurangnya media atau sumber belajar anak.
kemampuan kreatif orang muda dan bahwa Hal ini dapat dibuktikan dengan data
salah satu hal terpenting yang dapat kita penelitian yang dilakukan oleh Lamaka
lakukan di sekolah adalah kreativitas yang (2013) yang menyimpulkan bahwa sumber
mendorong perkembangan anak belajar lingkungan dapat meningkatkan
(Richardson dan Mishra, 2017). kreativitas anak di TK kelompok B.
Kreativitas penting untuk dikembangkan Berdasarkan observasi yang telah peneliti
sejak dini karena kreativitas merupakan lakukan di TK Amarta Tani HKTI Bandar
kemampuan yang sangat berarti dalam Lampung, kreativitas anak usia 5-6 tahun
masih rendah. Hal ini dilihat dari sampling. Adapaun kriteria dalam
kurangnya anak merespon setiap kegiatan penentuan sampel yaitu lingkungan
yang diberikan, kurang lancarnya anak psikologis dikelas B1 lebih mendukung
dalam mengemukakan pendapat atau ide, untuk meningkatkan kreativitas anak yang
masih banyaknya anak yang belum dilihat dari peran guru dalam
mengemukakan pendapat mereka, kurang mengembangkan kreativitas, cara
lancar dalam membuat kombinasi- mendidik anak dan lingkungan yang
kombinasi baru, terdapat lingkungan merangsang.
belajar yang belum lengkap dan psikologis
lingkungan kurang mendukung sehingga Teknik pengumpulan data menggunakan
ruang lingkup belajar anak masih terbatas. tes. Tes yang digunakan adalah tes dari
Torrance berupa Torrance Tests of
Rendahnya kreativitas juga dibuktikan Creative Thinking (TTCT) yang
dengan penelitian yang dilakukan oleh mempunyai bentuk verbal dan figural. Tes
Kim (2011). Berdasarkan hasil penelitian ini terdiri dari 10 item yaitupermulaan satu
tersebut dapat disimpulkan bahwa huruf, permulaan dua huruf, menyusun
kreativitas anak di Amerika menurun dari kata dari huruf yang tersedia, membentuk
tahun 1990 hingga 2008. Penurunan kalimat dari tiga huruf yang telah
kreativitas dimulai dari anak-anak TK disediakan, kesamaan sifat benda yang
sampai kelas enam SD. disebutkan, penggunaan tak lazim dari
benda yang disebutkan, sebab-akibat,
Peneliti lain yang membuktikan kreativitas
membuat gambar dari garis atau lingkaran,
tergolong rendah adalah Yildirim (2010)
melengkapi bentuk gambar yang belum
yang menunjukkan bahwa kreativitas anak
selesai dan membuat gambar sebanyak
usia dini di negara Turki cukup rendah.
mungkin dari lingkaran (mengulang
Rendahnya kreativitas anak di negara
bentuk).
Turki disebabkan karena anak belum
mampu untuk menciptakan hal-hal baru
Pengujian menggunakan uji validitas dan
atau berbagai macam ide, rasa ingin tahu
reliabilitas. Hasil validitas menunjukkan
anak masih kurang, anak belum berani
bahwa dari 10 item dinyatakan semuanya
untuk mengambil resiko, kemampuan
valid yaitu 0,448-0,831. Sedangkan hasil
memberikan respon yang unik atau
uji coba reliabilitas memperoleh nilai
luarbiasa masih rendah.
alpha cronbach sebanyak 0,833 dengan
Berdasarkan permasalahan diatas kategori reliabilitas tinggi. Sehingga
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui instrumen dapat dinyatakan dapat dipakai
kreativitas anak usia 5-6 tahun. untuk mengukur kreativitas anak usia 5-6
tahun. Data hasil penelitian kemudian
METODE dianalisis menggunakan rumus persentase
sebagai berikut :
Penelitian ini menggunakan jenis
𝑅
penelitian dekriptif kuantitatif. Penelitian 𝑁𝑃 = × 100%
dilaksanakan di TK Amarta Tani HKTI 𝑆𝑀
Bandar Lampung. Populasi penelitian ini Sumber : Purwanto (2006)
adalah seluruh anak kelompok B di TK Gambar 1. Rumus Presentase
Amarta Tani HKTI Bandar Lampung yang Keterangan :
berjumlah 70 anak yang terdiri atas kelas NP = Nilai persen yang dicari.
B1, B2 dan B3. Sampel dalam penelitian R = Jumlah mentah yang diperoleh
ini berjumlah 30 anak dikelas B1. anak.
Penentuan sampel dalam penelitian ini SM = Skor maksimal.
menggunakan teknik purposive random
Selanjutnyamengelolah dan menganalisis komunikasimenunjukkan bahwa indikator
data menggunkan rumus interval yaitu: permulaan huruf K berdasarkan alat
𝑁𝑇 − 𝑁𝑅 komunikasi memperoleh persentase
𝑖= sebesar 11,42%, permulaan huruf TE
𝐾 berdasarkan alat komunikasi 11,26%,
Sumber : Sugiyono (2007) menyusun kata televisi menjadi sebuah
Gambar 2. Rumus Interval kata-kata 7,14%, membuat kalimat dari 3
Keterangan : huruf yakni A-M-T berdasarkan alat
komunikasi (urutan huruf tidak boleh
i = Interval. dirubah-rubah) 8,57% dan menyebutkan
NT = Nilai Tinggi. alat komunikasi yang memiliki 2 sifat
NR = Nilai Terendah. yakni segiempat dan berbunyi 11,74%.
K = Kategori.
Tabel 2. Rekapitulasi nilai kreativitas anak per
HASIL DAN PEMBAHASAN indikator berdasarkan dimensi flexibility

Total
Hasil No Indikator
JS %
1 Menyebutkan 56 8,88
Rekapitulasi Kreativitas Anak
penggunaan
Tabel 1.Rekapitulasi nilai kreativitas anak per tidak biasanya
indikator berdasarkan dimensi fluency dari koran
Total 56 100
Total Rata-rata ± Std 56 ± 0
No Indikator
N %
1 Permulaan 72 11,42 Data yang diperoleh dari instrumen tes
huruf K sebanyak 1 item pertanyaan tentang
2 Permulaan 71 11,26 kreativitas anak berdasarkan tema alat
huruf TE komunikasi menunjukkan bahwa
3 Menyusun 45 7,14 menyebutkan penggunaan yang tidak
kata televisi biasanya dari koran memperoleh
dari kartu persentase sebesar 8,88%.
huruf
4 Membuat 54 8,57 Tabel 3. Rekapitulasi nilai kreativitas anak per
indikator berdasarkan dimensi originality
kalimat dari 3
huruf A-M-T Total
(urutan huruf No Indikator
N %
tidak boleh 1 Membuat 58 9,20
diubah) gambar
5 Kesamaan 74 11,74 sebanyak
sifat dari mungkin dari
benda yaitu lingkaran
segiempat (mengulang
dan berbunyi bentuk)
Total 316 100 Total 58 100
Rata-rata ± Std 63,20 ± 12,95 Rata-rata ± Std 58 ± 0

Data yang diperoleh dari instrumen tes Data yang diperoleh dari instrumen tes
sebanyak 5 item pertanyaan tentang sebanyak 1 item pertanyaan tentang
kreativitas anak berdasarkan tema alat kreativitas anak berdasarkan tema alat
komunikasi menunjukkan bahwa membuat
gambar sebanyak mungkin dari lingkaran dimensi tertinggi dari kreativitas dengan
atau biasa disebut mengulang bentuk nilai sebesar 50,15%. Berbanding dengan
memperoleh persentase sebesar 9,20%. flexibility yang merupakan dimensi
terendah dari kreativitas dengan nilai yaitu
Tabel 4. Rekapitulasi nilai kreativitas anak per
indikator berdasarkan dimensi elaboration
sebesar 8,88%.
Tabel 6. Data kategori kreativitas anak
Total
No Indikator
N % Total
1 Menyebutkan 66 10,47 No Kategori
N %
akibat jika 1 Rendah 672,5 42,69
tidak ada 2 Sedang 747,5 47,46
telepon 3 Tinggi 155 9,84
2 Menciptakan 67 10,63 Total 1575 100
gambar dari Rata-rata ± Std 525± 322,61
garis atau
lingkaran
3 Melengkapi 67 10,63 Untuk memperjelas tabel 6 diatas, hasil
gambar yang kreativitas anak dapat disajikan dengan
belum selesai diagram batang berikut ini.
Total 200 100
Rata-rata ± Std 66,66± 0,57 Kreativitas Anak
47.46
Data yang diperoleh dari instrumen tes 50 42.69
sebanyak 3 item pertanyaan tentang 40
kreativitas anak berdasarkan tema alat 30 Rendah
komunikasi menunjukkanbahwa 20 Sedang
menyebutkan akibat jika tidak ada telepon 9.84
10 Tinggi
memperoleh persentase sebesar 10,47%,
menciptakan gambar dari garis atau 0
lingkaran 10,63% dan melengkapi gambar Rendah Sedang Tinggi
yang belum selesai 10,63%.
Gambar 3. Diagram Kreativitas Anak
Tabel 5. Rekapitulasi nilai kreativitas anak per
dimensi Berdasarkan diagram batang diatas,
diketahui bahwa data presentasi kreativitas
Total anak mendapat kategori Rendah (R)
No Dimensi
N % sebesar (42,69%), Sedang (S) sebesar
1 Fluency 316 50,15 (47,46%) dan Tinggi (T) sebesar (9,84%)
2 Flexibility 56 8,88 dengan nilai rata-rata sebesar 52,50.
3 Originality 58 9,20
4 Elaboration 200 31,74 PEMBAHASAN
Total 630 100
Rata-rata ± Std 157,5 ± 125,34 Kreativitas anak usia 5-6 tahun di TK
Amarta Tani HKTI Bandar Lampung
tergolong kategori sedang. Hal ini
Berdasarkan tabel 5 diatas, dijabarkan ditunjukkan dengan kategori sedang anak
bahwa dimensi fluency memiliki nilai sebesar 47,46% diatas dua kategori
sebesar 50,15%, flexibility 8,88%, lainnya.
originality 9,20% dan elaboration 31,74%.
Berdasarkan uraian diatas dapat Hal tersebut disebabkan karena tidak
disimpulkan bahwa fluency merupakan semua anak mengetahui tentang macam-
macam kata alat komunikasi yang memberi kebebasan untuk anak
memiliki permulaan huruf K, macam- mengungkapkan diri, mengungkapkan
macam kata alat komunikasi yang fikiran dan perasaannya tanpa takut dicela,
memiliki permulaan huruf TE, masih ditertawakan dan dihukum. Orangtua yang
kesusahan menyusun huruf-huruf menjadi menerima dan menghargai segala
kata-kata meski sudah dibantu dengan ungkapan anak maka anak akan cenderung
menggunakan kartu huruf, masih kesulitan mengulanginya kemudian menjadikannya
dalam membuat kalimat dari 3 huruf A-M- pola perilaku yang mampu mendorong
T berdasarkan alat komunikasi (urutan bakat kreatifnya.
huruf tidak boleh dirubah-rubah).
Hal ini sesuai dengan pendapat
Selanjutnya, tidak semua anak mengetahui Rachmawati (2010) yang mengungkapkan
tentang akibat jika tidak ada telepon, bahwa terdapat empat faktor dalam
macam-macam alat komunikasi yang mengembangkan kreativitas, yaitu
berbentuk segi empat dan berbunyi, cepat memberi rangsangan mental baik dalam
dalam membuat gambar sehingga dengan aspek kognitif maupun kepribadiannya
keterbatasan waktu anak tidak serta susunan psikologis (psychological
menyelesaikan gambarnya, menciptakan athmosphere), menciptakan lingkungan
gambar dari garis atau lingkaran, teliti yang kondusif, peran serta guru dalam
dalam menggambar, sehingga gambar mengembangkan kreativitas dan peran
yang dibuat oleh anak kurang rinci dan serta orangtua dalam mengembangkan
tidak semua anak cepat dalam melengkapi kreativitas anak. Susanto (2012) juga
gambar sehingga dengan keterbatasan mengungkapkan terdapat beberapa faktor
waktu anak tidak menyelesaikan pendorong dalam meningkatkan
gambarnya. kreativitas, yaitu lingkungan yang
merangsang, cara mendidik anak,
Sedangnya kreativitas anak ini dipengaruhi kesempatan untuk memperoleh
oleh lingkungan psikologis anak dalam pengetahuan, hubungan anak dan orangtua
belajar. Lingkungan psikologis ini berupa yang tidak posesif, kesempatan sendiri,
peran guru dalam mengembangkan sarana dan waktu.
kreativitas, cara mendidik anak dan
lingkungan yang merangsang. Anak akan Berdasarkan uraian tersebut dapat
menjadi kreatif jika guru juga kreatif dan disimpulkan bahwa kreativitas anak
mampu memberikan stimulasi yang tepat tergolong sedang. Sedangnya kreativitas
untuk anak. Tak hanya kreatif dan anak disebabkan oleh kurang lancarnya
memberikan stimulasi yang tepat untuk anak dalam mengemukakan dan
anak, guru juga diwajibkan untuk mengembangkan ide, membuat kombinasi-
mendidik anak dengan cara yang kombinasi baru dan memperinci suatu
demokratis untuk meningkatkan kreativitas objek atau gagasan.
anak karena jika mendidik dengan cara
otoriter akan memadamkan kreativitas Hasil penelitian ini dapat didukung oleh
anak tersebut. Lingkungan yang penelitian Kim (2011) yang menyimpulkan
merangsang disini dapat diartikan sebagai bahwa kreativitas anak di Amerika
lingkungan yang kondusif yang menurun dari tahun 1990 hingga 2008.
memudahkan anak untuk mengakses Penurunan kreativitas dimulai dari anak-
apapun yang dilihatnya, dipegangnya, anak TK sampai kelas enam SD.
didengar, dimainkan untuk
mengembangkan kreativitasnya. Peneliti lain yang membuktikan kreativitas
Lingkungan yang merangsang juga tergolong rendah adalah Yildirim (2010)
diartikan sebagai lingkungan yang yang menunjukkan bahwa kreativitas anak
usia dini di negara Turki cukup rendah. berpengaruh terhadap gagasan-gagasan
Rendahnya kreativitas anak di negara seseorang, pemecahan terhadap suatu
Turki disebabkan karena anak belum permasalahan, serta berpengaruh terhadap
mampu untuk menciptakan hal-hal baru prestasi akademik.
atau berbagai macam ide, rasa ingin tahu
anak masih kurang, anak belum berani Kreativitas anak jika tidak di kembangkan
untuk mengambil resiko, kemampuan sejak dini akan membuat anak tidak
memberikan respon yang unik atau berkembang dalam hal kemampuan
luarbiasa masih rendah. kecerdasan dan kelancaran berfikir karena
untuk menciptakan suatu produk dan bakat
Berbanding terbalik dengan penelitian kreativitas yang tinggi diperlukan
yang dilakukan oleh Garaigordobil dan kecerdasan yang cukup tinggi pula.
Berrueco (2011) yang menyimpulkan Kreativitas sebagai kunci dalam
bahwa kreativitas anak di kota Madrid, mengembangkan kecerdasan dan
Spanyol tergolong kategori tinggi. Hal ini kemampuan anak dalam mengekspresikan
disebabkan karena anak sudah lancar serta menghasilkan sesuatu yang baru.
dalam mengemukakan dan Potensi yang di miliki anak dikembangkan
mengembangkan ide, mampu dengan baik maka anak akan dapat
menghasilkan ide-ide yang tidak biasa, mewujudkan dan mengaktualisasikan
dapat menggambar dengan jumlah banyak dirinya menjadi manusia yang sejati.
dan memperinci suatu objek atau gagasan.
Berdasarkan hasil penelitian dan beberapa
Kreativitas sangat penting untuk penelitian pendukung, maka kreativitas
ditingkatkan. Pentingnya meningkatkan sangat penting untuk dikembangkan.
kreativitas anak usia dini didukung oleh Pengembangan kreativitas dapat dilakukan
Munandar (2009) yang menyatakan bahwa dengan cara bereksplorasi, buku, puzzle,
kreativitas penting untuk dikembangkan permainan papan, permainan dalam
sejak dini. Kreativitaslah yang ruangan, permainan luar ruangan,
memungkinkan manusia meningkatkan olahraga, outbond, bereksplorasi, melukis,
kualitas hidupnya. Era pembangunan ini, menjahit, berkreasi dengan tanah liat,
kesejahteraan dan kejayaan masyarakat menari dengan gerakan-gerakan kreatif,
dan negara bergantung pada sumbangan menggunakan alat musik, dramatic play,
kreatif, berupa ide-ide baru, penemuan- fingerpainting,bertanya,mendongeng,
penemuan dan teknologi baru. Sikap, mewarnai, bermain baik bermain peran
pemikiran dan perilaku kreatif harus atau dengan menggunakan alat seperti alat
dipupuk sejak dini untuk mencapai hal musik sederhana, playdough, plastisin,
ini.Selanjutnya, Richardson dan Mishra lego atau alat bermain lainnya.Hal ini
(2017) mengemukakan bahwa masa depan sesuai dengan penelitian yang dilakukan
peradaban kita tergantung pada oleh Rochayah (2011) yang menyimpulkan
kemampuan kreatif orang muda dan bahwa bahwa bermain plastisin dari tanah liat
salah satu hal terpenting yang dapat kita dapat meningkatkan kreativitas pada anak
lakukan di sekolah adalah kreativitas yang TK kelompok B. Selanjutnya, Anggraini
mendorong perkembangan anak. (2016) melakukan penelitian eksplorasi
terhadap kreativitas anak usia dini juga
Pentingnya kreativitas anak dapat menunjukkan bahwa aktivitas
dibuktikan oleh Fakhriyani (2016) yang bereksplorasi dapat menstimulus
menyimpulkan bahwa kreativitas penting pengembangan kreativitas anak usia dini,
untuk dikembangkan karena kreativitas baik dalam penciptaan objek, pemberian
berpengaruh terhadap kehidupan nama objek yang dibuat dan
seseorang, misalnya kreativitas pengembangan hasil karya yang dibuat.
KESIMPULAN DAN SARAN mengajar.Bagi guru, diharapkan mampu
untuk diharapkan mengembangkan atau
Kesimpulan meningkatkan kreativitas anak usia 5-6
tahun di kelas yang diajarnya dan bagi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peneliti lain diharapkan dapat dapat
kreativitas anak usia 5-6 tahun di TK mempertimbangkan penelitian ini sebagai
Amarta Tani HKTI Bandar Lampung referensi agar hasil penelitian dapat
dikategorikan sedang yakni sebesar menjadi lebih baik lagi.
47,46%. Persentase kategori sedang ini
diatas dua kategori lainnya. Kategori DAFTAR PUSTAKA
sedang kreativitas anak disebabkan oleh
kurang lancarnya anak dalam
Anggraini. 2016. Aktivitas Bereksplorasi
mengemukakan pendapat dan
Dalam Mengembangkan Kreativitas
mengembangkan ide, membuat kombinasi
Anak Usia Dini Pada Kelompok B di
baru dan memperinci suatu objek gagasan.
TK Citra Melati Bandar Lampung
Indikator menyusun kata merupakan
Tahun Ajaran 2015/2016. Jurnal
terendah dari indikator lainnya dengan
Pendidikan Anak. 4:1–9.
persentase sebesar 7,14% sedangkan
indikator menyebutkan alat komunikasi
Fakhriani, D. V. 2016. Pengembangan
yang memiliki sifat sama merupakan
Kreativitas Anak Usia Dini. Jurnal
indikator tertinggi dengan persentase
Pemikiran Penelitian Pendidikan dan
sebesar 11,74%. Flexibility merupakan
Sains. 4:199.
dimensi terendah dengan persentase
sebesar 8,88% dan berbanding terbalik
Garaigordobil dan Berrueco. 2011. Effects
dengan fluency yang merupakan dimensi
of a Play Program on Creative
tertinggi yaitu 50,15%.
Thinking of Preschool Children.
Journal of Psychology. 14:6-8-618.
Penelitian ini memiliki keterbatasan yaitu
dalam hal instrumen. Instrumen TTCT
Kim, K. H. 2011. The Creativity Crisis:
milik Torrance ini masih belum banyak
The Decrease in Creative Thinking
diketahui oleh guru dan digunakan di
Scores on the Torrance Tests of
negara ini yaitu Indonesia, sehingga pada
Creative Thinking. Creativity
waktu penelitian terdapat guru yang perlu
Research Journal. 23:285-295.
beri penjelasan secara mendetail tentang
instrumen ini.
Lamaka, S. 2014. Meningkatkan
Kreativitas Anak Melalui Sumber
Saran Belajar Lingkungan Pada Kelompok B
TK Negeri Model Terpadu Madani
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian, Palu. Jurnal Bungamputi. 2:381.
dan pembahasan maka peneliti
memberikan saran guna untuk Munandar, U. 2009. Pengembangan
mengembangkan kreativitas anak usia 5-6 Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta:
tahun. Kepala sekolah, sebagai masukan Rieneka Cipta.
bagi kepala sekolah diharapkan
mengembangkan atau meningkatkan Ngalimun. 2013. Perkembangan dan
kreativitas anak usia 5-6 tahun agar anak Pengembangan Kreativitas.
menjadi kreatif dengan cara menyediakan Yogyakarta: Sleman Aswaja
media pembelajaran yang lebih banyak Pressindo.
lagi untuk anak dan menyediakan fasilitas
untuk mendukung proses belajar
Purwanto, N. 2006. Psikologi Pendidikan.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Rachmawati, Y., & Euis, K. 2010. Strategi


Pengembangan Kreativitas Pada Anak
Usia Taman Kanak-Kanak. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.

Richardson, C., & Misra, P. 2017.


Learning Environments That Support
Creativity: Developing the SCALE.
Thinking Skills and Creativity. 27:45-
54.

Rochayah. 2011. Meningkatkan


Kreativitas Anak Melalui Metode
Bermain Plastisin Pada Siswa
Kelompok B Semester Genap TK
Masyitoh 02 Kawungaten Cilacap
Tahun Pelajaran 2011/2012. Jurnal
Ar-raniry. 3:59–69.

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian


Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta.

Susanto, A. 2012. Perkembangan Anak


Usia Dini: Pengantar Dalam
Berbagai Aspeknya. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.

Yildirim. 2010. Creativity in Early


Childhood Education Program.
Procedia Social and Behavioral
Sciences. 9:1561-1565.

Anda mungkin juga menyukai