Aku memilih untuk melabuhkan seluruh cintaku untukmu,Tapi kamu memilih pelukan lain
untuk memelihara perasaaanmu,
Aku memilih untuk menjadikanmu langit sebagai atap dari doa-doaku, Tapi kamu memilih berteduh dalam gubuk anyaman seseorang yang bukan aku. Lalu pada akhirnya, Caraku mencintaimu ialah dengan melepaskanmu, Melihatmu memilih cinta yang kamu mau. Hal yang tak pernah kusangka sebelumnya adalah perpisahan kita. Aku enggak pernah mengira kalau orang yang paling kupercaya malah ngasih aku luka. Orang yang ingin kuajak segalanya malah tega ngelepasin aku gitu aja. Bertahun- tahun aku nemenin kamu. Tapi ternyata aku enggak cukup mampu untuk tetap mempertahankanmu di sisiku. Sekarang kamu merakit perahu untuk menuju pulau bahagia bersama seseorangmu yang baru. Sedangkan aku harus tertatih berjalan selepas aku dihempaskan. Kamu yang bikin aku yakin untuk nerima kamu dalam hidupku, tapi malah kamu juga yang buktin kalau ternyata kamu enggak pantas untuk aku. Aku mati-matian belain kamu di depan keluargaku. Aku juga mati-matian ngebanggain kamu di depan teman-temanku. Tapi balasan yang kamu kasih malah menancapkan belati di inti jantungku. Hari di mana kamu ngusir aku menjadi hari terberat sepanjang hidupku. Di mana aku hanya menghabiskan malam dengan terus nangis sesenggukan. Tiap aku ingat semua hal yang udah kita lewati. Aku selalu nanya sama diriku kenapa semua ini bisa terjadi. Sebagai orang yang selalu berusaha bikin kamu bahagia, aku cuma enggak nyangka aja kenapa kamu bisa tega. Sebagai orang yang mencintaimu melebihi aku mencintai diriku sendiri, aku enggak habis pikir aja kenapa kamu bisa gini. Perasaanku yang sedalam laut itu udah kering, kini kuabadikan kamu sebagai orang asing. Aku enggak akan pernah cukup di mata seseorang yang enggak pernah bersyukur punya aku. Jadi buat apa aku terus mempertahankan kamu? Aku sekarang jadi yakin dan percaya. Berani untuk keluar dari hubungan yang enggak sehat bakal membuka banyak pintu kebahagiaan yang semula tertutup rapat.