Jumlah desa di atas 70.000 buah desa, tersebar pada lebih dari 17.000 pulau, pada
NKRI yang seluas Eropa. Biaya visitasi untuk pemeriksaan dana desa sebesar sekitar
Rp1 miliar pertahun perdesa adalah biaya transpor air, udara dan darat, biaya
ini, mungkin jumlah auditor BPK yang khusus bertugas memeriksa (field audit)
keuangan desa belum memadai. Aliran dana APBN ke Desa tertengarai makin besar
dari tahun ketahun. Bila rerata Rp1 Miliar perdesa pertahun, jumlah APBN sekitar
Rp70 Triliun. Apabila lima tahun lagi menjadi Rp2 Miliar pertahun perdesa, APBN
dana desa akan mencapai sekitar Rp140 Triliun. Aliran dana dana desa penuh risiko
Sistem pengaliran dana APBN ke Desa telah ditetapkan oleh berbagai hukum per
undang-undangan. Sistem penggunaan dana oleh Desa telah ditetapkan oleh berbagai
KPK.
lain Inspektur Jenderal, Satuan Pemeriksa Internal Pemda dan Camat, aparat
Pemeriksaan dana desa terkait aliran dana adalah penerimaan dana desa,
pengeluaran atau belanja dana desa, penangguhan pengeluaran dana desa dan
Pemeriksaan dana desa dipandang dari hampiran audit terbagi menjadi desk
audit dan field audit dana desa, hampiran audit kepatuhan (compliance audit),
auditing atau audit investigasi dana desa oleh BPK atau KPK, ditambah
hampiran combined assurance atau kerja sama antar pemeriksa dana desa.
Apabila jumlah desa sekitar 72.000 desa, dan apabila jumlah alokasi APBN kepada
tiap desa rata-rata sebesar RP. 1 Miliar sampai 2 Miliar Rupiah, maka strategi audit
2. Pemetaan dapat dilakukan bersama IAI dan BPKP yang telah membantu
untuk pendampingan desa, bantuan IAI dan BPKP dalam penyuluhan atau
Terkait Dana Desa, SPI tiap Pemda, dan BPKP dalam audit dana desa.
6. Berdasar butir 1, 2 dan 3, Kerja Sama Auditor tersebut pada butir 5 membuat
Strategi Sampling Audit untuk Desk Audit dan samling audit untuk field audit.
desa. Field audit dilakukan berjenjang oleh APIP Pemda atau Camat, BPKP
dan BPK, metode sampling dan metode kerjasama audit ditentukan dimuka.
7. Dibutuhkan hampiran audit berbasis Data Base Sharing System bagi semua
aparat pemeriksa tersebut di atas, dan Data Base Informasi Keuangan Desa
8. Desk audit dapat dilakukan berbasis butir 6, sisanya adalah field audit sesuai
butir 5 di atas.
9. Berdasar pengetahuan Desk Audit, Field auditor yang terjun memeriksa tiap
Pelaksana Kegiatan.
fisik dll sesuai kontrak, bukti Serah Terima Proyek dari Kontraktor
perbendaharaan NKRI ?
Barbagai aspek pemeriksaan di bawah ini dilakukan berbagai Direktorat dan
Inspektorat Jenderal berbagai kementerian, BPKP, BPK, APIP Pemda dan Camat
sesuai proporsi jabatan dan tugas masing masing. Demikian pula, setiap pemerintah
desa dapat melakukan mawas diri atau self control assessment berdasar Daftar Periksa
di bawah ini. Daftar Periksa (Check list) dapat digunakan sebagai dasar pembuatan
master audit program oleh berbagai pemeriksa keuangan desa, dan musyawarah
(combined assurance).
1. Evaluasi konsistensi
2. Evaluasilah konsistensi
Permenkeu 93/PMK.07/2015).
dikurangi DAK.
93/PMK.07/2015).
Permenkeu 93/PMK.07/2015).
perangkat desa
o Evaluasi peruntukan Dana Desa atau tujuan alokasi APBN Dana Desa
SiLPA Desa.
o Bagian SiLPA Desa yang berasal dari sisa Realisasi Penggunaan Dana
Desa, dan bagian SiLPA yang bukan berasal dari dana desa.
Lampiran II)
60/2014).
penggilingan padi
o BUM Desa
o Dll
o Peraturan Desa
Perdes tentang APB Desa
Format SPP
Format LRA
o Pedoman Desa
113/2014)
Format SPP
Format SPM
Pembangunan Tertentu
Contoh Bukti Pungut Desa, Bukti Potong, Bukti Setor ke Kas
diserahkan desa
o Standar Desa
12. Desk audit dapat meminta berbagai informasi tersebut di atas melalui surat
keuangan
o Audit investigasi
Hasil pembinaan sistem keuangan dan hasil audit dana desa menjadi dasar alokasi
Desa yang tidak akuntabel menerima pelatihan sistem keuangan desa yang lebih
BPK melakukan pengumuman hasil pemeriksaan dana desa triwulanan dan tahunan,
Diramalkan kegiatan pemeriksaan dana desa yang terbanyak adalah audit kepatuhan,
karena itu sebaiknya berbasis (1) sampling auditee, (2) audit program baku, (3) desk
audit.n Tertengarai bahwa sistem keuangan desa yang paling populer adalah
Siskeudes yang di susun oleh BPKP, namun compliance audit sesuai Siskeudes
diramalkan terlampau berat bagi sebagian besar desa. Disarankan audit kepatuhan
terfokus pada kepatuhan ber APBN, APBD dan tata anggaran desa, kepatuhan bukti
penerimaan dana desa oleh pemerintah desa, dan kepatuhan pengeluaran dana desa
oleh pemerintah desa cq persyaratan SPM Desa. Audit kepatuhan adalah dasar audit
Sebaiknya dibuat konsensus nasional antara pemerintah dan BPK tentang sampling
auditee , misalnya paling lambat tiap 1000 hari setiap desa mendapat layanan
(service) audit kepatuhan dari BPK. Konsensus nasional sampling audit lima tahun
pertama, misalnya prioritas audit kepatuhan BPK bagi desa yang telah memperoleh
Untuk lima tahun pertama, hanya desa yang lulus ujian sertifikasi administrasi
keuangan desa, yang akan memperoleh layanan audit kepatuhan. Setelah masa lima
tahun tersebut, BPK melakukan random sampling untuk audit kepatuhan terhadap
70.000 desa . Temuan audit kepatuhan bernuansa KKN Desa diserahkan kepada
Program audit kepatuhan harus sederhana. Untuk audit kepatuhan, sebaiknya auditee
terpilih karena desk audit tidak konklusif , sehingga perlu visitasi field auditor. Audit
dana desa di kantor pemerintah desa sebaiknya diupayakan selesai dalam tempo
pali6765ng lama 2 jam. Sebuah Tim Audit Kepatuhan BPK dapat meliput 3 sampai 5
desa berdekatan perhari kerja. Audit sebaiknya dilakukan di Balai Desa, semacam
sidang pengadilan terbuka, boleh dihadiri berbagai kepala desa tetangga, Camat dan
(pengaduan) masuk BPK cq whistle blow kemungkinan KKN Dana Desa. Hanya
informasi valid yang ditindak lanjuti BPK. Auditor investigasi adalah special task
force , tidak melakukan audit kepatuhan dan audit manajemen dipimpin auditama
spesialis investigasi. Terdapat kemungkinan audit investigasi bukan pada desa, namun
Disarankan agar strategi audit kepatuhan tersusun dengan baik , karena akan
membuat GCG keuangan desa NKRI. Apabila mungkin, BPK menyerahkan kasus
investigasi kepada KPK. Audit 3 E dilakukan oleh Tim Khusus BPK yang akhli harga
satuan bahan bangunan, teknik menaksir biaya prasarana dan pengujian kualitas
Teknologi audit keuangan tak mampu menemukan segala defisiensi dana desa.
back atau KKN, risiko manipulasi anggaran desa oleh Kabupaten. Teknologi
pemeriksaan BPK tidak sepenuhnya dapat mengidentifikasi risiko suap atau kickback
Kelengkapan dokumen SPM Desa dan uji kepatuhan tak dapat menutup lubang besar
KKN tersebut.
sudah dipertimbangkan, dikoreksi dan direstui secara resmi oleh BPK, Kerangka
mengubah luas tugas KSAP, mencakupi Standar Akuntansi Desa. Standar Akuntansi
Desa setara dengan SAP bagi Pemerintah Pusat Dan pemda NKRI. Dimasa depan nan
Inilah gambaran utopia, bahwa ujung tombak NKRI modern adalah 72.000 desa
produktif, terhubung tol laut dan tol darat. Infrastruktur kabupaten dan desa harus
terhubung dengan tol, maka alokasi APBN bagi Desa terutama adalah untuk
domestik Indonesia Baru adalah tentang PAD desa, lalu lintas barang dari desa ke
pasar, dan sebaliknya. Swasembada pangan terutama beras, sayur dan buah, daging ,
ikan dan telur bertumpu pada desa. Kesejahteraan desa, PAD , PDB Desa akan
menjadi tolok ukur sukses perekonomian NKRI baru. BPK melakukan pemeriksaan