ANALISA KUALITATIF
A. Pengertian Analisa Kualitatif
Analisis kualitatif adalah suatu proses dalam mengidentifikasi keberadaan suatu senyawa
kimia dalam suatu larutan atau sampel yang tidak diketahui. Analisis kualitatif disebut juga
analisa jenis yaitu suatu cara yang dilakukan untuk menentukan macam, jenis zat atau
komponen-komponen bahan yang dianalisa. Dalam melakukan analisa kualitatif yang
dipergunakan adalah sifat-sifat zat atau bahan, baik sifat-sifat fisis maupun sifat-sifat kimianya.
Misalnya ada suatu sampel cairan dalam gelas kimia, bila ingin mengetahui tentang kandungan
sampel cair itu maka yang harus dilakukan adalah menganalisa kualitatif terhadap sampel cairan
itu.
Analisis kualitatif berdasarkan sifat kimia melibatkan beberapa reaksi dimana hukum
kesetimbangan massa sangat berguna untuk menentukan ke arah mana reaksi berjalan.
Contohnya Reaksi redoks, reaksi asam-basa, kompleks, dan reaksi pengendapan. Sedangkan
analisis berdasarkan sifat fisikanya dapat diamati langsung secara organoleptis, seperti bau,
warna, terbentuknya gelembung gas atau pun endapan yang merupakan informasi awal yang
berguna untuk analisis selanjutnya.
3. Penelitian Etnograf
Penelitian tipe ini berusaha memaparkan kisah kehidupan keseharian orang-orang yang
dalam kerangka menjelaskan fenomena budaya itu, mereka menjadi bagian integral lainnya.
Pada penelitian ini pengumpulan data dilakukan secara sistematis dan deskriptif. Analisis
data dilakukan untuk mengembangkan teori prilaku kultural.Dalam penelitian etnografi,
peneliti secara aktuyal hidup atau menjadi bagian dari seting budaya dalam tatanan untuk
mengumpulkan data secara sistematis dan holistik. Melalui penelitian ini perbedaan-
perbedaan budaya dijelaskan, dibandingkan untuk menambah pemahaman atas dampak
budaya pada perilaku atau kesehatan manusia.
4. Penelitian Historis
Penelitian historis adalah penelitian yang dimaksudkan untuk merekonstruksi kondisi masa
lampau secara objktif, sistematis dan akurat. Melalui penelitian ini, bukti-bukti
dikumpulkan , dievaluasi, dianalisis dan disintesiskan. Selanjutnya, berdasarkan bukti-bukti
itu dirumuskan kesimpulan. Adakalanya penelitian historis digunakan untuk menguji
hipotesis tertentu.Misalnya,hipotesis mengenai dugaan adanya kesamaan antara sejarah
perkembangan pendidikan dari satu negara yang mengalami hegemoni oleh penjajah yang
sama.
Penelitian historis biasanya memperoleh data melalui catatan catatan artifak, atau laporan-
laporan verbal. Ada beberapa ciri dominan penelitian historis
a. Adakalanya lebih bergantung pada data hasil observasi orang lain daripada hasil
observasinya sendiri.
b. Data penelitian diperoleh melalui observasi yang cermat, dimana data yang ada harus
objektif, otentik, dan diperoleh dari sumber yang tepat pula
c. Data yang diperoleh bersifat sistematis menurut urutan peristiwa dan bersifat tuntas.
5. Penelitian Kasus
Penelitian kasus atau penelitian lapangan dimaksudkan untuk mempelajari secara intensif
tentang latar belakang keadaan dan posisi saat ini serta interaksi linkungan unit sosial tertentu
yang bersifat apa adanya (given). Subjek penelitian dapat berupa individu, kelompok,
institusi atau masyarakat. Penelitin kasus merupkan penelitian mendalam mengenai unit
sosial tertentu, yang hasil penelitian itu memberi gambaran luas dan mendalam mengenai
unit sosial tertentu. Subjek yang diteliti relatif terbatas, tetapi variabel-variabel dan fokus
yang diteliti sangat luas dimensinya. Contoh, studi lapangan yang tuntas dan mendalam
mengenai kegiatan yang paling banyak dilakukan oleh tenaga pekerja sosial selama
menjalankan tugas di tenda pengungsi.
6. Inquiry Filosofi
Inkuiri filisofis melibatkan penggunaan mekanisme analisis intelektual untuk memperjelas
makna, membuat nilai-nilai menjadi nyata, mengindentifikasi etika, dan studi tentang hakikat
pengetahuan. Peneliti filosofis mempertimbangkan ide atau isu-isu dari semua persfektif
dengan eksplorasi ekstensif atas literatur, menguji atau menelaah secara mendalam makna
konseptual, merumuskan pertanyaan, mengajukan jawaban, dan menyarankan implikasi atas
jawaban-jawaban itu. Peneliti dipandu oleh pertanyaan-pertanyaan itu. Ada tiga ilkuiri
filosofis, yaitu:
a. Foundational Inquiry
b. Philoshopical Analyses
c. Ethical Analyses
Studi fondasional melibatkan analisis tentang struktur ilmu dan proses berfikir tentang
penilaian atas fenomena tertentu tang dianut bersama oleh ”anggota” disiplin ilmiah.
Tujuan analisis filosofis adalah menguji makna dan mengembangkan teori yang diperoleh
melalui analisis konsep atau analisis linguistik. Inkuiri etikal melibatkan analisa
intelektualatas masalah etik dikaitkan dengan adil, hak, tugas,benar dan salah, kesadaran dan
tanggung jawab.
ANALISA KUANTITATIF
A. Pengertian Analisa Kuantitatif
Analisa dapat diartikan sebagai usaha pemisahan suatu kesatuan ilmiah (dalam ilmu sosial)
atau suatu kesatuan materi bahan menjadi komponen penyusunnya sehingga dapat dikaji secara
langsung. Zat yang ditetapkan tersebut seringkali dinyatakan sebagai konstituen/analit yang
menyusun sebagian besar atau sebagian kecil dari sample yang dianalisis. Kata analisa (analisis)
berasal dari bahasa Yunani kuno yang masuk kedalam bahasa Latin modern yaitu
kata analusis yang berarti melepaskan. Kata analusis sendiri terdiri atas dua suku kata,
yaitu ana yang berarti kembali dan luein yang berarti melepas sehingga analuein berarti
melepas kembali atau mengurai. Analisa kuantitatif adalah analisis kimia yang mencari kadar
kandungan komponen-komponen yang terdapat dalam suatu cuplikan atau sampel. Analisa
kuantitatif bertujuan menentukan kadar ion atau molekul suatu.
Data yang diperoleh dapat ditinjau lebih lanjut dan data yang diperoleh juga dapat digunakan
untuk menetapkan komponen atau penyusun bahan. Prinsipnya adalah reaksi pengendapan
yang cepat mencapai kesetimbangan pada penambahan tiap titrasi, tidak ada pengotor yang
mengganggu dan diperkirakan indikator/diperlukan indicator untuk melihat titik akhir titrasi.
B. Macam-macam Analisa Kuantitatif
1. Analisa Titrimetri
Analisis titrimetri dianggap lebih baik dalam menunjukkan proses titrasi dibandingkan
dengan analisis volumetri (Pudjaatmaka dan Setiono, 1994). Analisa titrimetri adalah
pemeriksaan jumlah zat yang didasarkan pada pengukuran volume larutan pereaksi yang
dibutuhkan untuk bereaksi secara stoikiometri dengan zat yang ditentukan (Rivai, 2006)
2. Analisa Gravimetri
Analisa gravimetri merupakan cara pemeriksaan jumlah zat yang paling tua dan
sederhana dibandingkan dengan pemeriksaan zat lainnya. Analisa gravimetri adalah analisa yang
menyangkut pengukuran berat. Proses pemisahan hendaknya cukup sempurna hingga kualitas
analit yang tak terendapkan secara analitis tak dapat terdeteksi.
3. Analisa Instrumental
Analisa kuantitatif instrumental didasarkan pada interaksi energy dengan materi(matter-
energy interaction). Juga didasarkan pada pengukuran besaran fisik untuk menetukan jumlah
zat atau komponen yang dicari atau non-stoikhiometri. Diatas disebutkan interaksi materi energy.
Energy ada bermacam-macam antara lain cahaya, listrik, panas, maka instrumental ini juga
bermacam-macam menurut macam energy yang digunakan dan dalam penggunaan energy
tertentu. Istilah instrumental merujuk pada suatu instrumen yang khusus dalam tahap-tahap
pengukuran suatu sampel.
URINE
A. Definisi Urin
Urin terdiri dari air dengan bahan terlarut berupa sisa metabolisme (seperti urea),
garam terlarut, dan materi organik. Cairan dan materi pembentuk urin berasal dari darah
atau cairan interstisial. Komposisi urin berubah sepanjang proses reabsorpsi ketika molekul yang
penting bagi tubuh, misal glukosa, diserap kembali ke dalam tubuh melalui molekul pembawa.
Cairan yang tersisa mengandung urea dalam kadar yang tinggi dan berbagai senyawa yang
berlebih atau berpotensi racun yang akan dibuang keluar tubuh. Materi yang terkandung di dalam
urin dapat diketahui melalui urinalisis. Urea yang dikandung oleh urin dapat menjadi
sumber nitrogen yang baik untuk tumbuhan dan dapat digunakan untuk mempercepat
pembentukan kompos. Diabetes adalah suatu penyakit yang dapat dideteksi melalui urin. Urin
seorang penderita diabetes akan mengandung gula yang tidak akan ditemukan dalam urin orang
yang sehat.
Fungsi utama urin adalah untuk membuang zat sisa seperti racun atau obat-obatan dari dalam
tubuh. Anggapan umum menganggap urin sebagai zat yang "kotor". Hal ini berkaitan dengan
kemungkinan urin tersebut berasal dari ginjal atau saluran kencing yang terinfeksi, sehingga
urinnya pun akan mengandung bakteri. Namun jika urin berasal dari ginjal dan saluran kencing
yang sehat, secara medis urin sebenarnya cukup steril dan hampir bau yang dihasilkan berasal
dari urea. Sehingga bisa diakatakan bahwa urin itu merupakan zat yang steril
Urin dapat menjadi penunjuk dehidrasi. Orang yang tidak menderita dehidrasi akan
mengeluarkan urin yang bening seperti air. Penderita dehidrasi akan mengeluarkan urin berwarna
kuning pekat atau cokelat.
Dari teori di atas, dapat disimpulkan bahwa Urin atau air seni atau air kencing adalah
cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh
melalui proses urinasi. Pengeluaran urin diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa
dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk menjaga homeostasis cairan tubuh.
B. Pandangan Awal Mengenai Warna
1. Kuning jernih
Urin berwarna kuning jernih merupakan pertanda bahwa tubuh Anda sehat. Urin ini tidak
berbau. Hanya saja, beberapa saat setelah meninggalkan tubuh, bakteri akan mengontaminasi
urin dan mengubah zat dalam urin sehingga menghasilkan bau yang khas.
2. Kuning tua atau pekat
Warna ini disebabkan karena tubuh mengalami kekurangan cairan. Namun bila terjadi terus,
segera periksakan diri Anda ke dokter karena merupakan tahap awal penyakit liver.
3. Kemerahan
Urin merah. Kondisi ini bisa menandakan gangguan batu ginjal dan kandung kemih. Namun
bisa juga karena mengonsumsi obat pencahar maupun rifampisin secara berlebihan.
4. Oranye
Mengindikasikan penyakit hepatitis atau malaria. Pyridium, antibiotik yang biasa digunakan
untuk infeksi kandung kemih dan saluran kencing juga dapat mengubah warna urin menjadi
oranye.
Selain warna, bau urin juga bisa digunakan untuk mendeteksi penyakit. Misalnya pada
penderita diabetes dan busung lapar, urin cenderung berbau manis, sementara jika seseorang
mengalami infeksi bakteri E. coli, urinnya cenderung berbau menyengat.
C. Pemeriksaan Urine
Dalam keadaan normal pemeriksaan benda keton dalam urin negatif. Pada keadaan puasa
yang lama, kelainan metabolisme karbohidrat seperti pada diabetes mellitus, kelainan
metabolisme lemak didalam urin didapatkan benda keton dalam jumlah yang tinggi.
Tes urine biasanya digunakan perusahaan bagi para karyawan baru untuk menjalani prosedur
penerimaan karyawan baru. Pada umumnya, tes urine meliputi deteksi keberadaan zat-zat yang
seharusnya tidak terdapat dalam urine. Misalnya, protein, zat gula, bakteri, kristal-kristal tertentu
dalam jumlah yang besar. Tes urine juga digunakan untuk mendeteksi kehamilan serta zat-zat
narkoba.
Penyakit yang dapat dideteksi melalui tes urine cukup banyak, antara lain penyakit ginjal,
diabetes (kencing manis), gangguan hati (lever), eklampsia (pada wanita hamil), dan beberapa
lagi lainnya. Pada penyakit-penyakit tersebut, tes urine tetap harus didampingi dengan
pemeriksaan fisik. Sebab, tes urine hanyalah pelengkap atau penguat dugaan adanya penyakit
dalam tubuh. Setelah menjalani tes, maka sebagai pemilik tubuh, Anda berhak menanyakan
tujuan tes urine tersebut serta hasil yang didapat kepada petugas yang memeriksa atau
perusahaan tempat Anda bekerja.
PEMERIKSAAN DARAH LENGKAP
DARAH LENGKAP
1. Hb ( Hemoglobin) ……….g/dl
2. Haematocrite ( Hct )
3. Laju endap darah (ESR)……….mm/jam
4. Jumlah Sel Darah Putih ………..x10³/mm³
5 Hitung Jenis Sel Darah Putih ( Diff Counting)
6.Jumlah Sel Darah Merah…………. Jt/mL
7.Jumlah trombosit………………/mm³
8.Indeks eritrosit.
HEMOGLOBIN ( Hb ) :
Lekemia :
Fisiologis : Hamil karena proses hemodilusi RBC↓ Hb ↓
PEMERIKSAAN KADAR Hb
Metode KALORIMETRI
1. Direct Matching
Warna drh dibandingkan dengan warna standar.
Cepat, sederhana, menyenangkan
Kesalahan besar, tidak tepat
2. Alkali Hematin
Darah + Na oH dididihkan Hbà hijau biru dari larutan, alkali hematin à Standar /
Spectrophotometer
Akurat
Tidak akurat untuk ukur Hb bayi
3. Metode Oxyhemoglobine
Darah + Na2 Co3 / NH4OH à Oxyhemoglobin à Spectropht
Cepat, akurat
Oxyhemoglobin + Cu à methemoglob shg hasil lebih rendah
4. Metode cyanmethemoglobine
Darah ( Hb ) + lar Drabkin K3Fe(CH)6à MetHb
MetHb + KCN à CyanmetHb diperiksa dengan Spectrophotometer 540 nm dibandingkan dengan
standard.
Cepat, teliti kecuali Sulhemoglobine
Mengandung CN yg bersifat racun
Tahapan :
1. Terbentuknya Rouleaux
2. Vase pengendapan cepat
3. Vase pengendapan lambat
2. Plasma :
Alfa globulin
Alga2 globulin
Fibrinogen
Cara Pemeriksaan :
1. Makro ( 1 s/d 2 ml darah ) : Westergren, Wintrobe, Culter
2. Mikro ( 1 tetes darah ) : Landau, Hellinger, Cresta.
Harga Normal :
Laki-laki Wanita
Westergren 0 – 15 mm/jam 0 – 20 mm/jam
Wintrobe 0 – 10 mm/jam 0 – 20 mm/jam
FK Unair 2 – 13 mm/jam 2 – 12 mm/jam
Pemeriksaan Mikroskopis :
o Manual
o Kamar hitung Neubauer
o Hemositometer
o Menghitung dan mengelompokan WBC yg tampak dihapusan darah dari 100 – 200 sel
o Berperan dalam diagnosa penyakit
o Normal ada 6 jenis WBC matur :
Eo / Ba / Neu stab / Neu seg / Limfosit / Mo
INDEKS ERYTROCYT
Tujuan permeriksaan HDT : menilai pelbagai unsur sel darah tepi seperti RBC, WBC
PLT dan mencari adanya parasit seperti malaria, tripanosoma, microfilaria dll.
HDT yang dibuat dan diwarnai dengan baik merupakan syarat mutlak untuk mendapatkanhasil
pemeriksaaan yang baik.
Prinsip :
Setetes darah dipaparkan di atas gelas obyek lalu dicat dan diperiksa dibawah mikroskop.
Pembuatan hapusan darah :
a. Alat-alat : Gelas obyek, Gelas penghapus
b. Tehnik : Membuat hapusan darah di atas gelas obyek
Mengeringkan
Mengecat
Menilai hapusan darah
Hitung retikulosit.
Retikulosit adalah RBC muda yang tidak berinti dan dlm sitoplasmanya terdapat sisa ribosom
dan RNA.
Mengandung sisa ribosom dan sisa asam ribonukleat dan bereaksi dgn BCB (Brilliant Cressyl
Blue)membentuk filament.
Pada pedarahan selam sumsum tulang masih baik 6 jam kemudian terjadi reaksi erytropoisis 2-3
hari terjadi
Peningkatan retikulosit. (MAX 6-10 HR)
Harga Normal : 0,8 – 1,5 % dewasa
2 – 6 % pada bayi .
Retikulosit tinggi menunjukkan respon sumsum tulang yang
memproduksi banyak RBC sebagai respon thd anemia.
Retikulosit rendah menandakan inadequate erytropoisis respons.
STUDI KASUS.
Pasien Mr XY / 75 th / TB 155 cm / BB 45kg
Keterangan klinik : malaise + anemia
Hasil Laboratorium :