Anda di halaman 1dari 4

Nama : Satria Wahyu As’ari

NIM : 210151601890
Offering : G21
Mata Kuliah : Filsafat dan Teori Pendidikan

Jawab:
1. Menurut saya, filsafat yaitu sebuah ilmu yang sangat kritis dan bersifat mendalam.
Sedangkan filsafat pendidikan yaitu kaidah filosofis dalam bidang pendidikan yang
menggambarkan aspek-aspek pelaksanaan falsafah umum dan menitikberatkan pada
pelaksanaan prinsip-prinsip dan kepercayaan yang menjadi dasar dari filsafat umum
dalam upaya memecahkan persoalan-persoalan pendidikan secara praktis. Karena pada
konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara berpendapat bahwa untuk mewujudkan
tercapainya tujuan pendidikan, yaitu Tri Pusat Pendidikan: (1) pendidikan keluarga; (2)
pendidikan dalam alam perguruan; dan (3) pendidikan dalam alam pemuda atau
masyarakat. Oleh karena itu, maka setiap pamong sebagai pemimpin dalam proses
pendidikan diwajibkan bersikap:
a. Ing ngarsa sung tuladha yang bertujuan sebagai pendidik adalah orang yang lebih
berpengetahuan dan berpengalaman, hendaknya mampu menjadi contoh yang baik
atau dapat dijadikan sebagai “central figure” bagi siswa,
b. Ing madya mangun karsa yang bertujuan sebagai pendidik hendaknya mampu
menumbuhkembangkan minat, hasrat dan kemauan anak didik untuk dapat kreatif
dan berkarya, guna mengabdikan diri kepada cita-cita yang luhur dan ideal, dan
c. Tutwuri Handayani yang bertujuan Tutwuri berarti mengikuti dari belakang dengan
penuh perhatian dan penuh tanggung jawab berdasarkan cinta dan kasih sayang yang
bebas dari pamrih dan jauh dari sifat authoritative, possessive, protective dan
permissive yang sewenang-wenang. Sedangkan handayani berarti memberi
kebebasan, kesempatan dengan perhatian dan bimbingan yang memungkinkan anak
didik atas inisiatif sendiri dan pengalaman sendiri, supaya mereka berkembang
menurut garis kodrat pribadinya.
Konsep Ki Hadjar Dewantara mengenai pendidikan sebagai usaha kebudayaan ini
selaras juga dengan filsafat progresivisme yang mengatakan bahwa kemajuan atau
progress menjadi inti perkataan progresivisme maka beberapa ilmu pengetahuan yang
mampu menumbuhkan kemajuan merupakan bagian-bagian utama dari kebudayaan.

2. Menurut pendapat saya dalam hal filsafat pendidikan, aliran filsafat idealisme yaitu aliran
idealisme berimplikasi terhadap konsep pendidikan, antara lain tujuan pendidikan adalah
untuk membantu perkembangan pikiran dan diri pribadi (self) siswa. Untuk mencapai
tujuan pendidikan, kurikulum pendidikan Idealisme berisikan pendidikan
liberal dan pendidikan vokasional/praktis. Metode mengajar hendaknya mendorong
siswa memperluas cakrawala; mendorong berpikir reflektif; mendorong pilihan-pilihan
moral pribadi, memberikan keterampilan-keterampilan berpikir logis; memberikan
kesempatan menggunakan pengetahuan untuk masalah-masalah moral dan social. Dalam
konsep Idealisme mempunyai harapan yang tinggi dari para guru. Guru harus
unggul (excellent) agar menjadi teladan bagi para siswanya, baik secara moral maupun
intelektual. Guru harus unggul dalam pengetahuan dan memahami kebutuhan-kebutuhan
serta kemampuan-kemampuan para siswa; dan harus mendemonstrasikan keunggulan
moral dalam keyakinan dan tingkah lakunya. Guru harus juga melatih berpikir kreatif
dalam mengembangkan kesempatan bagi pikiran siswa untuk menemukan, menganalisis,
memadukan, mensintesa, dan menciptakan aplikasiaplikasi pengetahuan untuk hidup dan
berbuat.
Sedangkan aliran filsafat materialisme dalam pendidikan yaitu materialisme
memandang bahwa proses belajar merupakan proses kondisionisasi lingkungan serta
menekankan pentingnya keterampilan dan pengetahuan akademis empiris sebagai hasil
kajian sains, sedangkan perilaku sosial sebagai hasil belajar. Namun meskipun aliran
filsafat materislisme mendapat kritikan dari berbagai pihaktapi didalam pendidikan masih
sering menerapkan aliran ini dalam pembelajarannya.
Perbedaan pendapat plato dan lainnya, antara lain:
a. Bentuk. Perbedaan paling mendasar antara Plato dan Aristoteles menyangkut teori
bentuk. Bagi Plato, bentuk adalah objek abstrak, yang tidak terikat ruang dan waktu.
Menurutnya, bentuk hanya dapat diketahui melalui pikiran. Bukan melalui
pengalaman indera. Selain itu, karena mereka (bentuk) tidak berubah, bentuk
memiliki tingkat realitas yang lebih tinggi daripada melakukan hal-hal di dunia. Yang
mana memungkinkan perubahan dan selalu masuk maupun ke luar dari keberadaan.
b. Etika. Bagi Plato dan Aristoteles, seperti halnya bagi kebanyakan filsuf etika kuno,
masalah utama etika yaitu pencapaian kebahagiaan. "Kebahagiaan" bukan berarti
pikiran dalam keadaan yang menyenangkan. Tetapi lebih pada kehidupan manusia
yang baik, atau kehidupan manusia yang berkembang. Kebahagiaan diperoleh dengan
cara melalui kebajikan.
c. Hukum, Plato menguraikan dengan sangat rinci konstitusi campuran yang
menggabungkan unsur-unsur monarki dan demokrasi. Sehingga menjadikan para
pakar terpecah atas pertanyaan apakah Hukum menunjukkan bahwa Plato berubah
pikiran tentang nilai demokrasi atau hanya membuat konsesi praktis mengingat
keterbatasan sifat manusia. Menurut pandangan yang terakhir, negara Republik tetap
ideal, atau utopia. Sedangkan Plato mewakili yang terbaik yang bisa dicapai dalam
keadaan realistis.

3. Menurut pandangan saya, berikut ini perbedaan filsafat timur dan filsafat barat antara
lain:
- Filsafat Timur lebih menekankan hati daripada akal budi, sebab hati di pahami
sebagai instrumen yang mempersatukan akal dan budi serta interlegensi dan perasaan.
Sedangkan filsafat Barat sejak masa Yunani telah menekankan akal budi dan
pemikiran rasional sebagai pusat kodrat manusia.
- Filsafat Timur sering menekankan harmoni dan lebih pesimis dan tunduk. Sebaliknya,
filsafat Barat optimis, dinamis, dan bertentangan. Mirip dengan bagaimana manusia
memiliki otonomi yang luar biasa dalam filsafat Barat, fungsi manusia dalam
kehidupan sosial dan sebagai anggota masyarakat diberikan kepentingan yang
signifikan dalam filsafat Timur.
- Filsafat Timur yang menekankan pada rentang hubungan antara filsafat, seni, dan
agama. Filsafat Barat, bagaimanapun, didasarkan pada luasnya ilmu pengetahuan
manusia. Meskipun tingkat tujuan yang dicapai oleh filsafat Timur dan Barat berbeda,
dampak filsafat Barat tidak dapat sepenuhnya dipisahkan dari pemikiran Timur.
- Dunia Timur dikenal dengan praktik mindfulness, dan akibatnya, semua agama besar
berasal dari sana. Sudut pandang baru tentang alam telah muncul sebagai akibat dari
perbedaan filosofis ini. Dunia Barat telah menjauhkan diri dari alam untuk
menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi secara eksploitatif dan untuk
memperkuat keterbatasan panca inderanya. Sebagai hasil dari pandangannya tentang
dirinya sebagai bagian dari alam, budaya Timur lebih banyak menggunakan mitologi
untuk menggambarkan sifat interaksi antara manusia dan alam serta antara manusia
dan Penciptanya.
- Tujuan utama filsafat timur yaitu Menjadi cerdas dan gembira dalam arti menjalani
kehidupan yang penuh dengan kedamaian dan keamanan. Sedangkan Filsafat Barat
lebih fokus pada membuka misteri alam semesta dan mempelajari hal-hal baru. Sudah
menjadi rahasia umum bahwa para pemikir Timur lebih menekankan betapa
pentingnya bagi umat manusia untuk hidup selaras dengan kosmos daripada
pemikiran Barat, yang secara historis berusaha menguasai kosmos untuk keuntungan
manusia.
Menurut saya, hal yang saya lakukan sebagai orang timur dengan perbedaan
pandangan filsafat yaitu memahami dan menghargai perbedaan yang ada. Kita
berpendirian teguh dengan pemikiran kita sebagai orang timur dan tidak memaksakan
orang barat untuk mengikuti pemikiran orang timur.

Anda mungkin juga menyukai