PROPOSAL SKRIPSI
OLEH
WAHYU HIDAYAT
NPM. 20103161201073
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Pada
pendapatan derah serta devisa negara. Hal ini dibuktikan dari semakin
harga yang relatif terjangkau, hingga sedang, bahkan dengan tarif yang mahal.
yang erat kaitannya dalam hal membantu perkembangan dan kemajuan dunia
kepariwisataan.
pelayanan wisata ini yang didasarkan pada dimensi seperti: bukti fisik, empati,
kehandalan, daya tanggap dan jaminan. Kualitas pelayanan sangat penting seiring
objek melainkan telah menjadi subjek dalam penilaian kualitas pelayanan/jasa suatu
pelayanan yang diberikan oleh tempat wisata, terutama dalam hal kualitas
masyarakat sebagai pengunjung, tidak lagi bertindak pada objek melainkan telah
2
didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat,
merupakan salah satu sektor yang menyumbangkan penghasilan yang besar bagi
daerah. Retribusi daerah sebagian besar berasal dari sektor pariwisata. Oleh karena
perekonomian.
perusahaan jasa dengan harapan agar konsumen datang untuk berkunjung dan
manufaktur, karena pada industri jasa produk yang dihasilkan tidak berwujud secara
kualitas sering mengacu pada persepsi pelanggan. Kualitas layanan harus dimulai
dari kebutuhan pelanggan dan berakhir dengan kepuasaan pelanggan serta persepsi
eksternal dari apa yang ada di dalamnya pada pelanggan (Wicaksono, 2005:2).
3
Kualitas layanan terbaik merupakan suatu profit strategy untuk
hanya bersaing dari segi harga. Apabila pelayanan yang diterima atau dirasakan
sesuai dengan yang diharapkan, maka kualitas layanan dipersepsikan baik dan
Hal ini berarti bahwa citra kualitas yang baik tidak berdasarkan persepsi
tafsiran atau persepsi mengenai jasa yang senyatanya diterima. Perbandingan antara
keduanya akan menimbulkan rasa puas atau tidak puas sehingga persepsi memiliki
kaitan erat dengan tingkat kepuasan. Menurut Zeithamal dan Bitner (1996) dalam
Lupiyoadi (2006: 192), faktor utama penentu kepuasan pelanggan adalah persepsi
yang penting yang dapat membuat konsumen puas adalah kualitas jasa. Dalam
4
sebelumnya akan dipengaruhi oleh kualitas pelayanan yang diberikan oleh penyedia
jasa. Kepuasan akan timbul setelah seseorang telah mengalami pengalaman dengan
kualitas pelayanan yang diberikan oleh penyedia jasa tersebut (Bloemer et al, 1998)
Taman Wisata Air Kito adalah salah satu obyek wisata yang ada di
bertanggung jawab dalam pengelolaan dan pengembangan obyek wisata ini. Taman
Wisata Air Kito didirikan untuk memberikan hiburan kepada masyarakat yang juga
tidak terlepas dari tujuan utamanya yaitu untuk mendapatkan keuntungan guna
meningkatkan pendapatan daerah. Taman Wisata Air Kito memiliki banyak wahana
yang dapat dinikmati oleh pengunjung, seperti terapi ikan, taman burung, taman
kelinci, taman reptile, mini zoo, lukisan 3 dimensi dan kolam renang.
juga harus berusaha untuk memahami kebutuhan konsumen seperti kebutuhan akan
harga yang terjangkau, kebutuhan akan fasilitas penunjang yang memadai serta
Konsekuensi atas pendekatan kualitas pelayanan suatu jasa memiliki esensi penting
persaingan. Salah satu pendekatan kualitas pelayanan yang banyak dijadikan acuan
5
dalam riset pemasaran adalah model SERVQUAL (Service Quality) yang
dalam Rangkuti (2006) terdapat lima dimensi Servqual yaitu bukti fisik (tangibles),
empati (empathy). Hal – hal tersebut merupakan faktor penunjang agar perusahaan
panjang perusahaan.
masyarakat sangat menurun. Hal ini dapat disebabkan oleh adanya pandemik covid-
19 yang terjadi dari tahun 2020 hingga tahun 2021 yang mana pemerintah
potensi pariwisata di Taman Wisata Air Kito belum maksimal sehingga belum
dapat menarik lebih banyak lagi para pengunjung baik local maupun pengunjung
6
yang asalnya dari luar Negara. Kemudian keterbatasan fasilitas yang masih perlu di
kembangkan yang bisa menjadi penarik para pengunjung. Dimana keunikan dari
Taman Wisata Air Kito ini adalah pengunjung dapat berinteraksi langsung dengan
Wisata Air Kito khususya harus mengetahui kelemahan dan kelebihan yang ada
sangat penting. Tingkat kualitas pelayanan tidak dapat dinilai berdasarkan sudut
konsumen (Rangkuti, 2006:18). Untuk itu pihak pengelola perlu untuk selalu
Terhadap Kepuasan Pengunjung pada Obyek Wisata Taman Wisata Air Kito
7
1.2. Perumusan Masalah Penelitian
8
5. Mengetahui pengaruh aspek empati (emphaty) terhadap kepuasan pengunjung
1 Manfaat Teoritis :
2 Manfaat Praktis :
9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
pelanggan. Menurut Wyckof (dalam Lovelock, 1988), kualitas jasa adalah tingkat
yaitu persepsi pengunjung atas layanan yang nyata mereka terima (perceived
(expected service). Jika kenyataan lebih dari dari yang diharapkan, maka layanan
dapat dikatakan bermutu sedangkan jika kenyataan kurang dari yang diharapakan,
maka dikatakan tidak bermutu. Dan apabila kenyataan sama dengan harapan, maka
jauh perbedaan antara kenyataan dan harapan pelanggan atas layanan yang mereka
(Wyckof dalam Tjiptono, 2002 : 52). Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis
yang berhubungan dengan produk jasa, manusia, proses dan lingkungan yang
10
Kualitas dianggap sebagai ukuran relative kebaikan suatu produk atau
jasa yang terdiri dari kualitas desain dan kualitas kesesuaian. Kualitas desain
suatu ukuran seberapa juah suatu produk memenuhi persyaratan atau spesifikasi
yang telah ditetapkan (Tjiptono, 2002 : 51). Kualitas ditentukan oleh pelanggan,
pelanggan menginginkan produk dan jasa yang sesuai dengan kebutuhan dan
harapannya pada suatu tingkat harga tertentu yang menunjukkan nilai produk
tersebut.
144). Menurut Garfin dalam (Tjiptono, 2002 : 52) ada lima macam prespektif
bisa diartikan secara beragam oleh orang yang berbeda dalam situasi yang
1. Transcendetal Approach
kualitas dapat dirasakan atau diketahui, tetapi sulit untuk didefinisikan dan
dioperasionalisasikan.
2. Product-Based Approach
11
3. User-Based Approach
4. Manufacturing-Bared Approach
5. Value-Based Approach
Pendekatan ini memandang kualitas dari segi nilai dan harga. Kualitas dalam
prespektif ini bersifat relative, sehingga produk yang memiliki kualitas paling
tinggi belum tentu produk yang paling bernilai. Akan tetapi yang paling
3. Perbaikan/penyempurnaan berkelanjutan
12
7. Sesuatu yang bisa membahagiakan pelanggan
sifat suatu produk atau pelayanan yang berpengaruh pada kemampuannya untuk
keseluruhan ciri atau karakteristik produk atau jasa dalam tujuannya untuk
bukan pelanggan atau konsumen yang hanya datang sekali untuk mencoba dan tidak
pernah kembali lagi, melainkan mereka yang datang berulang-ulang untuk membeli
dan membeli dalam hal ini berkunjung. Meskipun demikian, pengunjung yang
pertama inilah yang akan membuat pengunjung datang dan datang lagi. Suatu
produk atau jasa dikatakan berkualitas mempunyai nilai subjektifitas yang tinggi
antara satu konsumen dengan konsumen lain. Hal inilah yang sering didengar
Secara umum dapat dikatakan bahwa kualitas produk atau jasa itu akan
kualitas jasa yang ditawarkan tidak semudah usaha meningkatkan kualitas produk,
karena karakteristiknya yang unik. Peningkatan kualitas jasa juga akan berdampak
13
2.1.1.2 Dimensi Kualitas Pelayanan
untuk membantu prelanggan dan memberikan jasa dengan cepat serta mendengar
konsumen.
14
3. Ketanggapan (Responsiveness), yaitu keinginan para staf untuk membantu para
dan kesopanandan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf, bebas dari
yang baik, perhatian pribadi dan memahami kebutuhan para pelanggan. Dalam
diramu dengan baik karena apabila tidak, hal tersebut dapat menimbulkan
Yaitu adanya perbedaan antara penilaian pelayanan menurut pengguna jasa dan
dengan pelanggan, komunikasi dari bawah keatas kurang memadai, serta terlalu
15
2. Kesenjangan spesifikasi kualitas
dan spesifikasi kualitas jasa. Kesenjangan terjadi antara lain karena tidak
penyusunan tujuan.
sejauh mana karyawan dapat melakukan tugas sesuai dengan harapan manajer
tetapi memuaskan pelanggan, (2) konflik peran yaitu sejauh mana pegawai
meyakini bahwa mereka tidak memuaskan semua pihak, (3) kesesuaian pegawai
memadainya sistem penilaian dan sistem imabalan, (6) perceived control yaitu
cara pelayanan, (7) team work yaitu sejauh mana pegawai dan manajemen
Kesenjangan ini terjadi karena (1) tidak memadainya komunikasi horizontal, (2)
perusahaan adalah apabila janji yang diberikan tidak dapat dipenuhi suatu jasa,
16
tetapi pendapat yang sering digunakan adalah pendapat Parasuraman, Zeithamal
dan Berry yaitu dengan mengukur lima dimensi kualitas pelayanan, yaitu bukti
membuat skala multi item yang diberi nama SERVQUAL. Salah satu aplikasi yang
digunakan dari skala pengukuran SERVQUAL ini adalah dengan menentukan nilai
produk atau jasa. Sedangkan menurut Engel, et.al dalam Tjiptono (1997:24)
17
pelanggan, sedangkan ketidakpuasan timbul apabila hasil (outcome) tidak
memenuhi harapan.
tersebut merasa tidak puas dan akan merasa kecewa, namun sebaliknya bila kinerja
produk sesuai dengan harapannya maka pelanggan akan merasa amat puas sehingga
dihadapkan pada berbagai alternatif produk jasa yang ditawarkan. Harapan itu
teman, informasi dari saudara, informasi dari pemasar dan lain-lain. Oleh karena
itu pengelola perlu untuk lebih memposisikan kepuasan pengunjung sebagai fokus
utama dengan implementasi tindakan yang memiliki akses pada terciptanya alat
18
4. Suasana dan kondisi fisik lingkungan tidak menunjang.
5. Cost terlalu tinggi, karena jarak terlalu jauh, banyak waktu terbuang dan harga
tidak sesuai.
menanyakan kepada konsumen seberapa puas mereka dengan produk atau jasa
Meminta kepada kosumen untuk menilai produk atau jasa berdasarkan item-
19
5. Kesediaan merekomendasi (Willingness to Recommend)
keluarga.
produk), biaya garansi, produk recall (penarikan produk dari pasar), getok tular
bisa meliputi kotak saran yang ditempatkan pada tempat-tempat yang strategis,
20
juga menanyakan pendapat pembeli terhadap kinerja pesaingnya. Sehingga
umpan balik (feed back) secara langsung dari pelanggan dan juga memberikan
3. Ghost shopping
untuk berperan atau bersikap sebagai pelanggan atau pembeli dari produk
dalam membeli produk tersebut. Gost shopper juga mengamati cara perusahaan
keluhan pelanggan.
membeli atau telah berpindah pemasok agar dapat memahami mengapa hal itu
1. Voice response
Kategori ini meliputi usaha menyampaikan keluhan secara langsung dan atau
21
manfaat. Pertama, pelanggan memberikan kesempatan sekali lagi kepada
ditekan, baik publisitas dalam bentuk rekomendasi dari mulut ke mulut, maupun
melalui koran atau media massa. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah yang
diperbaiki perusahaan.
2. Private response
yang bersangkutan.
3. Third-party response
Tindakan yang dilakukan meliputi usaha meminta ganti rugi secara hukum,
mengadu lewat media massa surat, atau secara langsung mendatangi lembaga
pemikiran, penetapan harga, promosi, serta penyaluran gagasan, barang dan jasa
22
2.1.3.1 Bauran Pemasaran
pasar sasaran (Kotler, 2002:18). Bauran pemasaran pada produk barang yang kita
kenal selama ini berbeda dengan bauran pemasaran untuk produk jasa. Bauran
1. Produk
2. Penentuan Harga
Tempat dalam jasa merupakan gabungan antara lokasi dan keputusan atas
4. Promosi
23
− Kemampuan mengidentifikasi audiens sesuai segmen pasar.
5. Orang
6. Proses
Proses dalam pemasaran jasa terkait dengan kualitas jasa yang diberikan,
7. Layanan Konsumen
Jasa merupakan pemberian suatu kinerja atau tindakan tak kasat mata
dari satu pihak ke pihak lain. Pada umumnya jasa diproduksi dan dikonsumsi secara
bersamaan, dimana interaksi antara pemberi jasa dan penerima jasa mempengaruhi
hasil jasa tersebut (Rangkuti, 2006:26). Jasa sering dipandang sebagai suatu
fenomena yang rumit. Kata jasa itu sendiri mempunyai banyak arti, dari mulai
pelayanan personal sampai jasa sebagai suatu produk. Sejauh ini sudah banyak
24
Kotler dalam Lupiyoadi (2001 : 6) mendefinisikan jasa sebagai setiap
tindakan atau kegiatan yang ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, pada
konstruksi fisik yang secara umum diproduksi dan dikonsumsi dilakukan pada
waktu yang sama (simultan) dan nilai tambah yang diberikannya dalam bentuk
25
3. Tersier (jasa domestik) : terdiri atas restorandan hotel, salon kecantikan, laundry
pemasukan devisa yang cukup besar bagi negara, karena sektor kepariwisataan
merupakan salah satu sektor yang bersifat multi dimensi, yaitu tidak hanya
mengacu pada satu faktor internal, tetapi juga eksternal yang lebih bersifat makro
karena terkait dengan banyak pihak (Parikesit dan Trisnadi, 1997) dalam Edy
sektor yang diandalkan untuk memperoleh devisa, membuka kesempatan kerja dan
menyediakan lapangan kerja baru dan bisa menjadi alternatif mengatasi krisis
menghasilkan barang-barang dan jasa (goods and service) yang dibutuhkan para
khusus dan juga diperlukan suatu manajemen yang baik (Alma, 2007:342).
26
Menurut Buchari Alma (2007:345), tujuan-tujuan dari manajemen
1. Menimbulkan kesan baik para turis terhadap daerah yang ia kunjungi, sehingga
2. Strategi Pemasaran
ii. Kelas sosial, tingkat pendidikan dan cara hidup masyarakat tertentu.
kebutuhan pokok.
27
v. Keluarga yang tidak banyak mempunyai anak, atau khusus ditujukan
3. Saluran Distribusi
hiburan.
4. Penelitian Pemasaran
Strategi yang perlu dilakukan dalam penelitian sektor kepariwisata yaitu tentang
daerah wisata, meneliti daerah, negara yang mana yang potensial ditarik sebagai
konsumen
dilakukan oleh:
1. Arlina Nurbaity Lubis dan Martin (Jurnal Manajemen Bisnis Volume 2, Nomor
pasien rawat inap di RSU Deli Medan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
0,659 dengan t hitung 8,197 dan nilai signifikansi 0,000 dan kualitas pelayanan
28
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen sebesar 0,115
3. Deki Irawan (2009) tentang Pengaruh Kualitas Layanan dan Persepsi Harga
29
kepuasan pengunjung di pengunjung berkaitan dengan
Taman Margasatwa pemikiran. Pendapat bersifat
Ragunan Jakarta subjektif sehingga baik atau buruk
nya pelayanan yang diberikan TMR
serta apakah pelayanan yang
diberikan memuaskan atau tidak
memuaskan, sangat tergantung pada
pengunjung TMR
3 Handika Pratama Pengaruh pada kualitas Selain masalah lokasi objek
Fikri (2013) pelayanan pada petugas wiasata, masalah yang paling
terhadap kepuasan penting adalah pelayanan para
Pengunjung pada obyek pengelola di objek wisata harus
wisata bersejarah benteng memberikan layanan yang
Marlborough kota memuaskan agar merasa tertarik,
Bengkulu dan senang untuk datang berwisata.
Pelayanan yang handal serta
berpenampilan sopan akan
meyakinkan pelanggan tertarik
untuk kembali ke wisata tersebut.
distribusi jasa, penentuan harga jasa, kualitas pelayanan, promosi dan SDM. Salah
30
kunci keberhasilan perusahaan, mendorong pelaku bisnis untuk lebih berorientasi
Kualitas pelayanan terdiri lima dimensi yaitu aspek fisik (tangibles), daya tanggap
konsumen atas pelayanan yang diterima dengan pelayanan yang diberikan. Persepsi
X1 (Tangibles)
X2 (Realibility)
X4 (Assurance)
X5 (Emphaty)
31
2.4. Hipotesis
Hipotesis adalah asumsi atau dugaan mengenai sesuatu hal yang dibuat
untuk menjelaskan hal itu yang sering dituntut untuk melakukan pengecekannya
32
DAFTAR PUSTAKA
Fandy Tjiptono. 1997. Stategi Pemasaran. Edisi II. Yogyakarta: Andi Offset.
Handi Irawan. 2002. Sepuluh Prinsip Kepuasan Pelanggan. Jakarta: PT. Gramedia.
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. (Jilid 2) Edisi
33