Anda di halaman 1dari 33

lOMoARcPSD|26625983

Laporan Hasil Analisis New

Teknik Penyusunan Laporan Ilmiah (Universitas Sebelas Maret)

Studocu is not sponsored or endorsed by any college or university


Downloaded by Dwi Dharma (dharmadwi8523@gmail.com)
lOMoARcPSD|26625983

LAPORAN HASIL ANALISIS


MATA KULIAH PRAKTEK MESIN LANJUT
“Pembuatan Desain slider bertingkat dengan menggunakan program CNC
turning mastercam X5”

Disusun Oleh
Imam Fathurohman
NPM 19210721027

PENDIDIKAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS APRIL
2022

Downloaded by Dwi Dharma (dharmadwi8523@gmail.com)


lOMoARcPSD|26625983

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas berkat dan
karuniah-nya sehingga Tugas analisis ini dapat diselesaikan oleh penulis, meskipun banyak
kendala yang telah penulis hadapi mulai dari persiapan hingga penyelesaian Tugas ini.

Penyususnan Tugas Analisis ini merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan nilai
pada mata kuliah proses pemesinan yang di ampuh pada sem 7, materi yang dianalisis
yaitu“Pembuatan Desain slider bertingkat dengan menggunakan program CNC turning
mastercam X5”

Saya sadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak pada saat
perkuliahan sampai penyusunan laporan ini, sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikan
Tugas Laporan ini. Oleh karena itu, saya ucapkan banyak terimakasih kepada :

1. Kedua orang tua saya yang telah memberikan bantuan berupa dukungan moral
dan material
2. Bp. Bambang Eko Saputro, M.Pd. selaku dosen mata kuliah:
3. Teman teman angkatan 19 Pendidikan Teknik Mesin Universitas Sebelas April
4. Teman teman angkatan 20 Pendidikan Teknik Mesin Universitas Sebelas April
selaku objek analisis;

Akhir kata, Dengan segala keterbatasan saya selaku penulis menyadari bahwa penulisan
Laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, harapan dari saya semoga laporan ini dapat
memeberikan tambahan wawasan pengetahuan bagi civitas akademik di universitas sebelas
april.

Sumedang, 24 November 2022


Penulis,

Imam Fathurohman

Downloaded by Dwi Dharma (dharmadwi8523@gmail.com)


lOMoARcPSD|26625983

DAFTAR ISI

PEMBUATAN DESAIN SLIDER BERTINGKAT DENGAN MENGGUNAKAN


PROGRAM CNC TURNING MASTERCAM X5
KATA PENGANTAR............................................................................................................................. i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang........................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................... 1
C. Tujuan........................................................................................................................................ 2
D. Batasan Masalah........................................................................................................................ 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................................................ 3
A. CAD/CAM................................................................................................................................ 3
B. MasterCam................................................................................................................................ 3
C. Mesin CNC................................................................................................................................ 4
a) Gerakan Sumbu utama mesin cnc.......................................................................................... 5
b) Program Absolute.................................................................................................................. 5
c) Program relatife (incremental)............................................................................................... 6
d) Program NC........................................................................................................................... 7
e) Kontruksi Program NC.......................................................................................................... 8
f) Kode M dan fungsinya........................................................................................................... 9
g) Kode G dan fungsinya......................................................................................................... 10
BAB III DATA TEKNIS...................................................................................................................... 11
A. Master Cam X5........................................................................................................................ 11
BAB IV PEMBAHASAN................................................................................................................... 12
A. Membuat Slider Bertingkat Dengan Menggunakan Program Cnc Turning Mastercam X5......12
a. Langkah – langkah membuat slider bertingkat.................................................................... 12
b. Simulasi machine................................................................................................................. 19
BAB V PENUTUP.............................................................................................................................. 20
A. Kesimpulan.............................................................................................................................. 20
B. Saran........................................................................................................................................ 20
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................... 21
LAMPIRAN........................................................................................................................................ 22

Downloaded by Dwi Dharma (dharmadwi8523@gmail.com)


lOMoARcPSD|26625983

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang sangat pesat, termasuk


di bidang industri dan multimedia. Dengan kecanggihan teknologi tersebut dewasa ini
dikembangkan komputer yang diaplikasikan ke dalam mesin- mesin perkakas yang
dikenal dengan mesin CNC (Computer Numerically Controlled). Selain itu juga
banyak ditemukan software-software yang bermanfaat untuk dunia industri, misalnya
AutoCAD, MasterCAM,CATIA, Solid Work, dan masih banyak lagi yang
lainnya.Perkembangan proses produksi saat ini yang demikian pesat menuntut
pemakaian teknologi untuk mengoptimalkan laju produksi. Pemakaian teknologi
bertujuan agar semua proses produksi berjalan secara otomatis untuk mencapai
efisiensi dan produktifitas yang tinggi.
Mesin CNC dapat diartikan sebagai suatu teknik operasi otomatis yang
diterjemahkan melalui instruksi kode-kode tertentu yang dapat dimengerti dan
dijalankan oleh mesin. Kelebihan dari mesin CNC ini adalah dapat menyediakan basis
untuk proses dan sistem manufaktur otomatis untuk masa yang akan datang. Itulah
salah satu alasan yang menyebabkan semakin banyaknya industri manufaktur yang
menggunakan mesin CNC. Dengan penggunaan mesin CNC yang optimal yang
diiringi dengan perencanaan proses yang tepat, akan menghasilkan berbagai bentuk
produk seperti yang direncanakan.
Dalam suatu proses pemesinan dengan menggunakan mesin CNC,program NC
merupakan hal yang paling utama. Untuk pembuatan benda kerja yang rumit
dibutuhkan serangkaian program NC yang panjang. Semakin rumit benda kerja yang
dibuat, maka semakin panjang program NC yang dibutuhkan. Hal ini terjadi karena
banyaknya pengulangan-pengulangan program NC yang dilakukan.

B. Rumusan Masalah
Dengan melihat latar belakang masalah tersebut maka penulis menganalisis cara
membuat “Materi membuat slider bertingkat dengan menggunakan program CNC
turning mastercam X5”

Downloaded by Dwi Dharma (dharmadwi8523@gmail.com)


lOMoARcPSD|26625983

C. Tujuan
Untuk mengetahui bagaimana cara membuat “Materi membuat slider bertingkat
dengan menggunakan program CNC turning mastercam X5”
D. Batasan Masalah
Mengingat terlalu banyak cara membuat program CNC dengan menggunakan
berbagai aplikasi maka dari itu penulis berpokus pada aplikasi/software Master Cam
X5

Downloaded by Dwi Dharma (dharmadwi8523@gmail.com)


lOMoARcPSD|26625983

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. CAD/CAM
Seorang operator mesin CNC yang akan memasukkan program pada
mesin, sebelumnya harus sudah memahami gambar kerja dari komponen yang
akan dibuat pada mesin tersebut. Gambar kerja biasanya dibuat dengan cara
manual atau dengan computer menggunakan program CAD (Computer Aided
Design). Seiring dengan kemajuan teknologi di bidang computer, maka telah
dikembangkan suatu software yang berisi aplikasi gambar teknik dengan CAD
yang sudah dapat diminta untuk menampilkan program untuk dikerjakan
dengan mesin CNC. Aplikasi program tersebut dikenal dengan sebutan CAM
(Computer AidedManufacturing). Software CAM pada umumnya dibuat oleh
pabrik yang membuat mesin CNC dengan tujuan untuk mengoptimalkan
kinerja mesin CNC yang diproduksinya.
Dengan menggunakan software CAM, seorang operator cukup membuat
gambar kerja dari benda yang akan dibuat dengan mesin CNC pada PC. Hasil
gambar kerja dapat dieksekusi secara simulasi untuk melihat pelaksanaan
pengerjaan benda kerja di mesin CNC melalui layar monitor. Apabila terdapat
kekurangan atau kekeliruan, maka dapat diperbaiki tanpa harus kehilangan
bahan. Jika hasil eksekusi simulasi sudah sesuai dengan yang diharapkan,
maka program dilanjutkan dengan eksekusi program mesin. Program mesin
yang sudah jadi dapat langsung dikirim ke mesin CNC melalui jaringan atau
kabel atau ditransfer melalui media rekam ( Kuspriyanto& Hari Seputro).

B. MasterCam
Mastercam merupakan sebuah software CAD/CAM untuk aplikasi proses
gambar, milling dan turning. Dalam pemakaiannya, ketiga proses tersebut
tampil terpisah pada masing-masing layar dengan bentuk/fungsi main menu
yang khas. Secara umum bentuk perintah yang dapat digunakan pada setiap
melakukan 4 proses design, manufaktur hingga perolehan NC terdiri icon
toolbar dan main menu. Mendesain sebuah Gambar dapat dilakukan dengan
2D dan 3D yang datanya berbentuk tipe file MCX. Mastercam dapat juga

Downloaded by Dwi Dharma (dharmadwi8523@gmail.com)


lOMoARcPSD|26625983

membaca data design dari softwarelain seperti : AutoCAD (*.dxf), Solid


Works, ACIS

Downloaded by Dwi Dharma (dharmadwi8523@gmail.com)


lOMoARcPSD|26625983

Solid, Parasolid, dan Solid Edge. Kemudahan melakukan perancangan proses


manufaktur hingga memperoleh kode-G terhadap suatu design adalah tanpa
keharusan untuk pindah dari layar 3D. Pengaturan toolpath yang efisien karena
penyimpangan, memodifikasi parameter permesinan dan Verify (simulasi)
berada pada satu tempat sehingga dengan cepat dapat
mengeditnya.Kemampuanparameter toolpath untuk surface finish pararel
,surface finish countur , dengan pengerjaan permesinan 2D dan 3D adalah
mulai dari bentuk sederhana sampai yang kompleks (www.Mastercam.com).
Adapun keistimewaan dari parameter-parameter tersebut seperti penjelasan
berikut:
 Metode pemotongan menggunakan toolpaths Surface finish parallel
dengan kecepatan tinggi meliputi zig-zag, one way, diakhiri finishing.
 Finishing dengan menggunakan Surface finish Contour dan memilih
tool yang kecil untuk membersihkan material dari pemotongan
sebelumnya. Mastercam dapat diatur pemotongan awal pada berbagai
permukaan berbentuk solid secara roughing (kasar) dan diakhiri
dengan finishing(penghalusan). Untuk mempermudahkan dalam
penilaian kebenaran gerak simulasi pemotongan dapat dilakukan verify
sedangkan untuk memperoleh NC
 generatingdapat dipilih bentuk format keluarannya melalui option
:Operation manager post (post prosessor) sesuai mesin yang
dipergunakan

C. Mesin CNC
Awal lahirnya mesin CNC (Computer Numerically Controlled) bermula
dari tahun1952 yang dikembangkan oleh John Parson dari Institut Teknologi
Massachusetts, atas nama Angkatan Udara Amerika Serikat. Semula perangkat
mesin CNC memerlukan biaya yang tinggi dan volume unit pengendali yang
besar. Pada tahun 1973, mesin CNC masih sangat mahal sehingga masih
sedikit perusahaan yang mempunyai keberanian dalam mempelopori investasi
dalam teknologi ini. Dari tahun 1975, produksi mesin CNC mulai berkembang
pesat. Perkembangan ini dipacu oleh perkembangan mikroprosesor, sehingga
volume unit pengendali dapat lebih ringkas. Dewasa ini penggunaan mesin

Downloaded by Dwi Dharma (dharmadwi8523@gmail.com)


lOMoARcPSD|26625983

CNC hampir terdapat di segala bidang. Dari bidang pendidikan dan riset
yang

Downloaded by Dwi Dharma (dharmadwi8523@gmail.com)


lOMoARcPSD|26625983

mempergunakan alat-alat demikian dihasilkan berbagai hasil penelitian yang


bermanfaat yang tidak terasa sudah banyak digunakan dalam kehidupan
sehari- hari masyarakat banyak (Kuspriyanto & Hari Saputro ).
a) Gerakan Sumbu utama mesin cnc
Sistem persumbuan pada mesin CNC diatur berdasarkan standar
ISO 841 dan DIN 66217. Untuk berbagai macam mesin, sistem
penentuan sumbunya Gambar 2.1 Tampilan software Mastercam x5 6
mengikuti kaidah tangan kanan. Telapak tangan kanan pada posisi
menghadap ke atas, Jari tengah diatur arahnya tegak lurus bidang
telapak tangan, jari telunjuk searah dengan telapak tangan, sedangkan
ibu jari diatur tegak lurus dengan telunjuk dan sebidang dengan telapak
tangan.(Tim Fakultas Teknik)

Gambar 1 Sistem persumbuan CNC

b) Program Absolute
Pemrograman absolut adalah pemrogramman yang dalam
menentukan titik koordinatnya selalu mengacu pada titik nol benda
kerja. Kedudukan titik dalam benda kerja selalu berawal dari titik nol
sebagai acuan pengukurannya. Sebagai titik referensi benda kerjaletak
titik nol sendiri ditentukan berdasarkan bentuk benda kerja dan
keefektifan program yang akan dibuat. Penentuan titik nol mengacu
pada titik nol benda kerja. Pada pemrogramman benda kerja yang
rumit, melalui kode G tertentu titik nol benda kerja bisa dipindah
sesuai kebutuhan untuk memudahkan pemrogramman dan untuk
menghindari

Downloaded by Dwi Dharma (dharmadwi8523@gmail.com)


lOMoARcPSD|26625983

kesalahan pengukuran. Pemrogramman absolut dikenal juga dengan


sistem pemrogramman mutlak, di mana pergerakan alat potong
mengacu pada titik nol benda kerja. Kelebihan dari sistem ini bila
terjadi kesalahan pemrogramman hanya berdampak pada titik yang
bersangkutan, sehingga lebih mudah dalam melakukan koreksi.
Berikut ini contoh pengukuran dengan menggunakan metode absolut
(Wirawan Sumbodo )

Gambar 2 pengukuran metode absolut

c) Program relatife (incremental)


Pemrogramman Inkremental adalah pemrogramman yang
pengukuran lintasannya selalu mengacu pada titik akhir dari suatu
pengukuran. Titik akhir suatu lintasan merupakan titik awal untuk
pengukuran lintasan berikutnya atau penentuan koordinatmya
berdasarkan pada perubahan panjang pada sumbu (X) dan perubahan
panjang lintasan sumbu (Y). Titik nol benda kerja mengacu pada titik
nol sebagai titik referensi awal, letak titik nol benda kerja ditentukan
berdasarkan bentuk benda kerja dan keefektifan program yang akan
dibuatnya. Penentuan titik koordinat berikutnya mengacu pada titik
akhir suatu lintasan. Sistem pemrogramman inkremental dikenal juga
dengan sistem pemrogramman berantai atau relative koordinat.

Downloaded by Dwi Dharma (dharmadwi8523@gmail.com)


lOMoARcPSD|26625983

Penentuan pergerakan alat potong dari titik satu ke titik berikutnya


mengacu pada titik pemberhentian terakhir alat potong. Penentuan titik
setahap demi setahap. Kelemahan dari sistem pemrogramman ini, bila
terjadi kesalahan dalam penentuan titik koordinat, penyimpangannya
akan semakin besar. Berikut ini contoh dari pengukuran incremental
(Wirawan Sumbodo ).

Gambar 3 Pengukuran metode incremental

d) Program NC
Dalam pengoperasian mesin perkakas CNC, karena program
merupakan perangkat lunak pengendali yang mengatur jalannya proses
pemesinan suatu produk pada mesin perkakas CNC. Fungsi tersebut
menyebabkan program NC juga sangat menentukan kualitas geometri
produk yang dihasilkan. Program NC mempunyai sifat sangat spesifik
dan khusus, artinya bahwa sebuah program NC, dibuat khusus hanya
untuk pembuatan produk dengan bentuk dan ukuran (geometri)
tertentu. Jika ingin membuat produk lain dengan bentuk dan ukuran
yang berbeda, harus dibuat program NC baru yang khusus untuk
mengerjakan produk baru tersebut. Program NC bersifat spesifik
mempunyai pengertian bahwa program diperuntukkan hanya untuk
mesin dengan jenis tertentu dan system kontrol yang tertentu pula.
Untuk mesin

Downloaded by Dwi Dharma (dharmadwi8523@gmail.com)


lOMoARcPSD|26625983

dengan jenis yang berbeda, misalnya Mesin Frais dengan Mesin Bubut
program NC-nya akan berbeda.
Program NC sebenarnya merupakan urutan dari sejumlah perintah
logis, yang disusun dalam bentuk kode-kode perintah yang dimengerti
oleh unit kontrol mesin 9 (machine control unit). Kode-kode perintah
yang tersusun dalam urutan sedemikian rupa tersebut, secara
keseluruhan merupakan satu kebulatan perintah dalam rangka
pembuatan suatu produk pada suatu mesin perkakas CNC. Program
NC juga merupakan urutan sejumlah block yang dimulai dengan suatu
block program start dan diakhiri dengan blok program end. Setiap
block terdiri atas sejumlah word. Setiap block digunakan aturan urutan
word yang tetap, yang dimulai dengan sequence word. Dalam
kebanyakan hal programmer dapat secara bebas menuliskan urutan
wordnya. Bahasa manual yang digunakan pada sistem kontrol mesin-
mesin NCpada umumnya berorientasi pada kode International Standart
Organization (ISO) dan kode Electrical Industries Assosition (EIA).
Dua word yang terpenting dalam bahasa manual ini adalah word
dengan kode G dan kode M, sehingga sering kali bahasa manual ini
dinamakan bahasa kode G dan cara pemogramannya dinamakan G
Code Program. Word dengan kode G dinamakan fungsi persiapan
perintah gerakan pahat (preparatory function) karena word tersebut
berkaitan persiapan perintah gerakan pahat (pahat relatif terhadap
benda kerja). Word dengan kode M disebut sebagai fungsi tambahan
sebab berhubungan dengan perintah-perintah untuk berbagai fungsi
mesin NC. Suatu program NC, dilihat dari segi struktur isinya terdiri
dari tiga bagian utama, yaitu bagian pembuka, bagian isi, dan bagian
penutup. Bagian pembuka selalu terletak pada bagian awal program,
bagian isi terletak pada bagian tengah, dan bagian penutup terletak
pada bagianakhir program (Widarto ).
e) Kontruksi Program NC
Program CNC adalah sejumlah urutan perintah logis yang
disusun dengan kode-kode huruf dan angka yang bisa dimengerti oleh
unit kontrol mesin. Program CNC dibuat khusus untuk suatu mesin
tertentu dan untuk pembuatan produk tertentu.Secara umum, program

Downloaded by Dwi Dharma (dharmadwi8523@gmail.com)


lOMoARcPSD|26625983

NC memiliki konstruksi tertentu, yaitu kode atau perintah


pendahuluan, dan

Downloaded by Dwi Dharma (dharmadwi8523@gmail.com)


lOMoARcPSD|26625983

perintah pembantu. Perintah pendahuluan umumnya menggunakan


kode G, sedang perintah pembantu menggunakan fungsi M. Program
NC, selain kode G dan M, di dalamnya terdiri dari sejumlah kode-kode
perintah yang tersusun dalam bentuk kombinasi huruf-huruf tertentu 10
dan angka. Kode berupa huruf, misalnya N, G, S, F, H, I, J, T, N, K, D,
X, Y, Z, dan angka 0 sampai 9 disebut adres. Suatu kode huruf yang di
belakangnya diikuti angka (kombinasi huruf dan angka) disebut “kata”
(word). Gabungan dari beberapa kata disebut “blok”.Blok merupakan
gabungan dari beberapa kata yang membentuk satu tahapan perintah,
misalnya eretan melintang bergerak lurus sejauh 4 mm mendekati
sumbu dengan kecepatan 80 mm/menit. Di dalam sebuah program
CNC satu tahapan perintah ditulis dalam satu baris, berarti “blok”
adalah gabungan beberapa kata yang ditulis dalam satu baris program.
Komputer (unit kontrol) mesin membaca dan menjalankan program per
satu blok, bukan per kata (Widarto ).

f) Kode M dan fungsinya

Downloaded by Dwi Dharma (dharmadwi8523@gmail.com)


lOMoARcPSD|26625983

g) Kode G dan fungsinya

BAB III
DATA TEKNIS
A. Master Cam X5
 Toolpacth : T0101: General Turning Tool – OD ROUGH RIGHT – 80
DEG
 Define Tool : 0.8 mm
 Rouhing Type : lather Rough
 Stock setup : Y50,X50,Z12

Downloaded by Dwi Dharma (dharmadwi8523@gmail.com)


lOMoARcPSD|26625983

BAB IV
PEMBAHASA
N

A. Membuat Slider Bertingkat Dengan Menggunakan Program Cnc Turning Mastercam


X5
a. Langkah – langkah membuat slider bertingkat
1. Buka Aplikasi master cam x5

2. Klik Line kemudian klik di origin bikin garis ke X 50 mm dan ke Z 12 mm

Downloaded by Dwi Dharma (dharmadwi8523@gmail.com)


lOMoARcPSD|26625983

3. klik offset kemudian copy garis pertikal dengan ukuran yang sudah di tentukan

4. begitu juga dengan garis horizontal kopi dan sesuaikan dengan ukuran yang sudah
di tentukan

Downloaded by Dwi Dharma (dharmadwi8523@gmail.com)


lOMoARcPSD|26625983

5. setelah semua di copy bikin pola sesuai gambar untuk membentuk slider bertingkat

6. ketika pola sudah di dapat hapus menggunakan cut klik garis yang tidak di pakai
sehingga membentuk pola slider yang jelas

Downloaded by Dwi Dharma (dharmadwi8523@gmail.com)


lOMoARcPSD|26625983

7. bentuk slider bertingkat

8. klik opration manager, kemudian klik stock setup

Downloaded by Dwi Dharma (dharmadwi8523@gmail.com)


lOMoARcPSD|26625983

9. klik propertis kemudian atur jarak cekam pada benda kerja sesuaikan dengan
diameter benda kerja setelah selesai klik ok

10. klik chaining kemudian pilih arah penyayatan awal dengan klik Filet awal
penyayatan dan akhir penyayatan

Downloaded by Dwi Dharma (dharmadwi8523@gmail.com)


lOMoARcPSD|26625983

11. kemudian klik tool propertis pilih satuan ke mm/min set sumua ukuran setelah
beres klik OK

12. kemudian klik Rought parameter ubah min cut deft ke ukuran 0,0 setelah selesai
klik OK

Downloaded by Dwi Dharma (dharmadwi8523@gmail.com)


lOMoARcPSD|26625983

13. kemudian animasikan hasil penyayatan dengan cara klik animation

14. kemudian atur kecepatan animasi, setelah itu bisa dilihat animasi atau simulasi
penyayatan slider bertingkat

Downloaded by Dwi Dharma (dharmadwi8523@gmail.com)


lOMoARcPSD|26625983

b. Simulasi machine

Before Silumasion

After Simulasion

Downloaded by Dwi Dharma (dharmadwi8523@gmail.com)


lOMoARcPSD|26625983

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari hasil pembuatan slider bertingkat dengan menggunakan mastercam x5
penulis menyimpulkan sebagai berikut:
a. Untuk mendapatkan esfisiensi produksi pada saat pembuatan harus
memperhatikan tool yang sesuia sehingga hasil yang dari proses produksi bisa
lebih cepat
b. Kemudian dengan menggunakan G code ini mampu dan sangat mendukung
pada saat pembuatan slider bertingkat ini.
B. Saran
Untuk kedepannya penggunaan master cam X5 ini bisa digunakan dalam berbagai
produksi dan bisa menjadi sebagai acuan pada saat ingin merencanakan produksi
sehingga mampu meminimalisir kegagalan produksi secara masal.

Downloaded by Dwi Dharma (dharmadwi8523@gmail.com)


lOMoARcPSD|26625983

DAFTAR PUSTAKA

http://mastercam-user.blogspot.com/2011/11/mengenal-tampilan-mastercam-

http://lukman455.blogspot.com/2012/07/mastercam-adalah-sebuah-

Lena, C. R. (2015). DESIGN LOGO BRI MENGGUNAKAN APLIKASI. TUGAS AKHIR, 1-29.
LAMPIRAN X47.335 Z-48.386 G0 Z4.7
X42.142 G1 Z2.7 Z-49.8
X43.524
T1 01 X46.352 Z-48.386 G0 Z4.7
G18 X41.159
G97 S3600 M03
G0 G54 X49.018 Z4.651 M8
G98 G1 Z2.651 F.1
Z-49.8
X50.
X52.828 Z-48.386
G0 Z4.7
X48.035
G1 Z2.7
Z-49.8
X49.418
X52.246 Z-48.386
G0 Z4.7
X47.053
G1 Z2.7
Z-49.8
X48.435
X51.264 Z-48.386
G0 Z4.7
X46.071
G1 Z2.7
Z-49.8
X47.453
X50.282 Z-48.386
G0 Z4.7
X45.089
G1 Z2.7
Z-49.8
X46.471
X49.299 Z-48.386
G0 Z4.7
X44.106
G1 Z2.7
Z-49.8
X45.489
X48.317 Z-48.386
G0 Z4.7
X43.124
G1 Z2.7
Z-49.8
X44.506

Downloaded by Dwi Dharma (dharmadwi8523@gmail.com)


lOMoARcPSD|26625983

CODE CNC

Downloaded by Dwi Dharma (dharmadwi8523@gmail.com)


lOMoARcPSD|26625983

G1 Z2.7
Z-49.8
X42.542
X45.37 Z-48.386
G0 Z4.7
X40.177
G1 Z2.7
Z-49.8
X41.559
X44.388 Z-48.386
G0 Z4.7
X39.195
G1 Z2.7
Z-49.8
X40.577
X43.405 Z-48.386
G0 Z4.7
X38.212
G1 Z2.7
Z-49.8
X39.595
X42.423 Z-48.386
G0 Z4.7
X37.23
G1 Z2.7
Z-49.8
X38.612
X41.441 Z-48.386
G0 Z4.7
X36.248
G1 Z2.7
Z-49.8
X37.63
X40.459 Z-48.386
G0 Z4.7
X35.266
G1 Z2.7
Z-49.8
X36.648
X39.476 Z-48.386
G0 Z4.7
X34.283
G1 Z2.7
Z-49.8
X35.666
X38.494 Z-48.386
G0 Z4.7
X33.301
G1 Z2.7
Z-49.8
X34.683
X37.512 Z-48.386
G0 Z4.7
X32.319
G1 Z2.7
Z-49.8

Downloaded by Dwi Dharma (dharmadwi8523@gmail.com)


lOMoARcPSD|26625983

X33.701
X36.529 Z-48.386
G0 Z4.7
X31.336
G1 Z2.7
Z-49.8
X32.719
X35.547 Z-48.386
G0 Z4.7
X30.354
G1 Z2.7
Z-49.8
X31.736
X34.565 Z-48.386
G0 Z4.7
X29.372
G1 Z2.7
Z-49.8
X30.754
X33.582 Z-48.386
G0 Z4.7
X28.389
G1 Z2.7
Z-49.8
X29.772
X32.6 Z-48.386
G0 Z4.7
X27.407
G1 Z2.7
Z-49.8
X28.789
X31.618 Z-48.386
G0 Z4.7
X26.425
G1 Z2.7
Z-49.8
X27.807
X30.636 Z-48.386
G0 Z4.7
X25.443
G1 Z2.7
Z-49.8
X26.825
X29.653 Z-48.386
G0 Z4.7
X24.46
G1 Z2.7
Z-34.952
G18 G3 X25.4 Z-35.8 I-.53 K-.848
G1 Z-49.8
X25.843
X28.671 Z-48.386
G0 Z4.7
X23.478
G1 Z2.7
Z-34.801

26

Downloaded by Dwi Dharma (dharmadwi8523@gmail.com)


lOMoARcPSD|26625983

G3 X24.86 Z-35.117 I-.039 K-.999


G1 X27.689 Z-33.702
G0 Z4.7
X22.496
G1 Z2.7
Z-33.004
X23.094 Z-34.8
X23.4
G3 X23.878 Z-34.829 K-1.
G1 X26.706 Z-33.415
G0 Z4.7
X21.513
G1 Z2.7
Z-30.057
X22.896 Z-34.204
X25.724 Z-32.79
G0 Z4.7
X20.531
G1 Z2.7
Z-27.11
X21.913 Z-31.257
X24.742 Z-29.843
G0 Z4.7
X19.549
G1 Z2.7
Z-24.163
X20.931 Z-28.31
X23.759 Z-26.896
G0 Z4.7
X18.566
G1 Z2.7
Z-22.828
X19.115 Z-23.286
G3 X19.373 Z-23.636 I-.857 K-.515
G1 X19.949 Z-25.363
X22.777 Z-23.949
G0 Z4.7
X17.584
G1 Z2.7
Z-22.01
X18.966 Z-23.162
X21.795 Z-21.747
G0 Z4.7
X16.602
G1 Z2.7
Z-21.191
X17.984 Z-22.343
X20.813 Z-20.929
G0 Z4.7
X15.62
G1 Z2.7
Z-20.373
X17.002 Z-21.525
X19.83 Z-20.11
G0 Z4.7
X14.637

Downloaded by Dwi Dharma (dharmadwi8523@gmail.com)


lOMoARcPSD|26625983

G1 Z2.7
Z-19.554
X16.02 Z-20.706
X18.848 Z-19.292
G0 Z4.7
X13.655
G1 Z2.7
Z-18.735
X15.037 Z-19.887
X17.866 Z-18.473
G0 Z4.7
X12.673
G1 Z2.7
Z-15.022
X12.814 Z-15.093
G3 X13.4 Z-15.8 I-.707 K-.707
G1 Z-18.523
X14.055 Z-19.069
X16.883 Z-17.655
G0 Z4.7
X11.69
G1 Z2.7
Z-14.531
X12.814 Z-15.093
G3 X13.073 Z-15.252 I-.707 K-.707
G1 X15.901 Z-13.838
G0 Z4.7
X10.708
G1 Z2.7
Z-14.04
X12.09 Z-14.731
X14.919 Z-13.317
G0 Z4.7
X9.726
G1 Z2.7
Z-13.549
X11.108 Z-14.24
X13.936 Z-12.826
G0 Z4.7
X8.743
G1 Z2.7
Z-13.057
X10.126 Z-13.749
X12.954 Z-12.334
G0 Z4.7
X7.761
G1 Z2.7
Z-12.566
X9.143 Z-13.257
X11.972 Z-11.843
G0 Z4.7
X6.779
G1 Z2.7
Z-1.075
X6.814 Z-1.093
G3 X7.4 Z-1.8 I-.707 K-.707

Downloaded by Dwi Dharma (dharmadwi8523@gmail.com)


lOMoARcPSD|26625983

G1 Z-12.386
X8.161 Z-12.766
X10.99 Z-11.352
G0 Z4.7
X5.797
G1 Z2.7
Z-.584
X6.814 Z-1.093
G3 X7.179 Z-1.343 I-.707 K-.707
G1 X10.007 Z.071
G0 Z4.7
X4.814
G1 Z2.7
Z-.093
X6.197 Z-.784
X9.025 Z.63
G0 Z3.543
X.996
G1 Z1.543
X6.531 Z-1.224
G3 X7. Z-1.79 I-.565 K-.566
G1 Z-12.459
X12.531 Z-15.224
G3 X13. Z-15.79 I-.566 K-.565
G1 Z-18.568
X18.772 Z-23.378
G3 X18.978 Z-23.659 I-.686 K-.412
G1 X22.755 Z-34.99
X23.4
G3 X25. Z-35.79 K-.8
G1 Z-49.99
X46.8
X49.628 Z-48.576
M9
G28 U0. V0. W0. M05
T0100
M30

Downloaded by Dwi Dharma (dharmadwi8523@gmail.com)

Anda mungkin juga menyukai