Anda di halaman 1dari 26

PRETEST PRA OSP 2023

1. Splicing merupakan salah satu mekanisme pemrosesan pasca transkripsi, dimana proses ini
melibatkan dua kali reaksi transesterifikasi pada pre-mRNA hingga dua ekson yang berbeda
disambungkan dan sekuens intron lariat kemudian dibuang, seperti pada gambar di bawah ini!

Tentukan pernyataan di bawah ini benar atau salah!


A. Pemrosesan transkripsi mRNA seperti gambar di atas, tentu tidak dapat ditemukan pada
organisme prokariotik
B. Kompleks yang memproses pre-mRNA di dalam splicing ialah kompleks spliceosome.

C. Dikarenakan reaksi transesterifikasi melibatkan pemutusan nukleotida di tengah-tengah


sekuens pre-mRNA, maka reaksi ini dikatalisis oleh enzim restriksi endonuklease

D. Mekanisme splicing pre-mRNA melibatkan interaksi transkrip yang belum matang dengan
snRNA
2.

3.
5.
6.
7.
8.
9.

10. Anti-sense RNA merupakan metode yang banyak dipergunakan untuk membungkam fungsi
gen secara spesifik. Chau et al ingin membungkam gen Caspase pada mencit, namun sebelum itu
dia menguji apakah kontruksi gennya bekerja atau tidak dengan cara mentransformasi
kontruksi gennya ke tembakau (Gambar A). Kontruksi gen tersebut terdiri dari promoter 35S,
segmen sense dan antisense yang dipisahkan oleh intron dan terminator NOS.
Tanaman tembakau hasil transformasi kemudian dideteksi dengan metode PCR dengan posisi
primer ditunjukkan oleh tanda panah tebal pada gambar. Untuk mengetahui apakah si RNA
berhasil diekspresikan atau tidak, ilmuwan mengekstrak mRNA dan melakukan analisis
Northern blotting. Pada percobaan ini, 28S RNA dipergunakan sebagai kontrol internal.

Tentukan pernyataan di bawah ini benar atau salah!


A. Hasil analisa menunjukkan terdapat 5 tumbuhan transgenik yang berhasil dibentuk
B. Hasil analisa menunjukkan bahwa terdapat 2 transgen yang mengalami delesi mC9 sense
C. siRNA berhasil ditranskripsi pada tumbuhan tembakau
D. Jika dilakukan Southern blotting menggunakan marker yang mendeteksi mC9s sense maka
tidak ada pita yang terdeteksi pada tumbuhan WT, 1, 3, 5, 9, 11, 13
11.

Keterangan: Xilem (X) dan Floem (P). Bar skala pada gambar (d) = 50 μm dan berlaku untuk
semua gambar.

Identifikasi tipe-tipe berkas pembuluh tersebut dengan menentukan apakah pernyataan-


pernyataan di bawah ini BENAR (B) atau SALAH (S)!
A. Semua komponen berkas pembuluh pada batang tanaman mengalami penebalan
sekunder oleh lignin.
B. Tidak ada satupun dari berkas-berkas pembuluh di atas yang memiliki kambium
vaskular.
C. Tipe berkas pembuluh pada gambar (c) merupakan berkas pembuluh tipe kolateral.
D. Berkas pembuluh seperti tipe pada gambar (d) dapat ditemukan baik pada batang
tanaman monokotil maupun batang tanaman dikotil.
12. Beberapa mekanisme defensif dikembangkan oleh tanaman untuk mengatasi
cekaman biotik dari herbivora, salah satunya melalui respon pertahanan yang diregulasi
oleh ritme sikardia. Sebuah eksperimen kemudian dilakukan dalam sebuah studi untuk
menguji hipotesis ini pada tanaman Arabidopsis yang diserang oleh salah satu ulat
herbivora generalis dari ordo lepidoptera, Trichoplusia ni (Cabbage Looper). Dalam
percobaan tersebut, terdapat dua kelompok perlakuan yang diuji dan diamati hasilnya,
yaitu kelompok perlakuan tanaman Arabidopsis yang ritme sikardianya selaras dengan
ritme sikardia ulat (disebut juga kelompok perlakuan In phase) dan kelompok perlakuan
tanaman Arabidopsis yang ritme sikardianya digeser sehingga berbeda 12 jam dengan
ritme sikardia dari ulat (disebut juga sebagai kelompok perlakuan Out of phase). Hasil
dari studi tersebut kemudian ditampilkan pada figur-figur berikut ini.

Berdasarkan hasil studi di atas, tentukanlah apakah pernyataan-pernyataan di bawah


ini BENAR (B) atau SALAH (S)!
A. Tanaman yang ritme sikardianya selaras dengan ulat memiliki tingkat kerusakan
jaringan yang lebih rendah dari pada kelompok perlakuan yang lain.
B. Pergeseran ritme pada tanaman menyebabkan Cabbage looper bertumbuh dengan
lebih cepat.
C. Keselarasan ritme antara tanaman Arabidopsis dan ulat tersebut tidak berkorelasi
dengan optimasi sistem defensif pada Arabidopsis.
D. Asam jasmonat tidak dilibatkan pada mekanisme defensif dan imunitas tanaman.
13.

14.
15.
16.
17.
A. Tanaman yang menjalankan strategi LOES akan memiliki laju pertumbuhan
(akumulasi biomassa) yang sama dengan tanaman yang tidak terendam
B. Tanaman yang diteliti oleh Prof. Stylinson dihadapkan dengan complete
submerged short duration, deep water column
C. Alel SUB1C-1 merupakan alel lokus SUB1 yang menyebabkan timbulnya
toleransi terhadap complete submergence
D. Alel dari lokus SUB1 yang berperan dalam toleransi terhadap complete
submergence bekerja dengan cara menginhibisi pertumbuhan tanaman
18.

19.
20.
21.

A. Penyumbatan duktus pankreas dapat menyebabkan emodin lebih susah diabsorpsi oleh sel-
sel epitel kolon
B. Dengan asumsi anatomi kolon manusia dan mencit sama, maka Himawari kemungkinan akan
mengalami kesulitan buang air besar dalam waktu dekat
C. Jika dua orang dalam kondisi perut kosong (tanpa makanan) meminum air dalam jumlah
yang banyak, dimana salah satu seorang dari mereka telah mengonsumsi emodin beberapa jam
sebelumnya, maka orang yang mengonsumsi emodin cenderung memiliki tekanan darah yang
lebih tinggi daripada orang yang tidak mengonsumsi emodin
D. Pada kolon mencit, akuaporin 3 terdistribusi pada sisi basal sel epitel kolon
22.

A. Svalbard selalu menunjukkan lower critical temperature di suhu yang lebih


rendah daripada rusa kutub
B. Kenaikan laju metabolisme istirahat pada suhu yang sangat dingin
menunjukkan thermogenesis yang diperantarai oleh jaringan adiposa dengan
droplet lemak tunggal yang besar
C. Mamalia dengan massa tubuh yang lebih besar akan menunjukkan kurva
thermogenesis yang lebih curam di suhu yang lebih rendah dari lower critical
temperaturenya
D. Vasokontriksi peripheral berdampak pada semakin melebarnya
thermoneutral zone dari kedua hewan di atas.
23.

A. Sesampainya di pegunungan, kura-kura Lala akan mengalami peningkatan


laju metabolisme
B. Sesampainya di pegunungan, anjing Lala akan rentan mengalami
respiratory alkalosis
C. Hamster Lala memiliki Basal Metabolic Rate (BMR) per kilogram berat
badan yang lebih tinggi dibandingkan dengan anjing peliharaannya
D. Secara umum, kelinci yang tinggal di pegunungan akan memiliki berat
badan yang lebih rendah dibandingkan kelinci yang tinggal di pesisir pantai

24.
25.

26.
27. Ani adalah istri Budi. Mereka adalah pasangan suami istri yang sudah dikaruniai lima anak.
Anak pertama hingga anak keempat lahir normal tanpa kelainan genetik, namun anak terakhir
mereka menderita Edwards syndrome, yaitu suatu kelainan yang disebabkan karena trisomi
pada kromosom nomor 18. Suatu probe didesain untuk mengenali gen Tobi yang terletak pada
kromosom nomor 18. Probe tersebut digunakan untuk meneliti penurunan sifat dari gen Tobi
pada keluarga tersebut. DNA dari Ani (F), Budi (M), dan kelima anaknya (C1 hingga C5) diisolasi
dan dipotong menggunakan enzim restriksi. Pita DNA hasil elektroforesis kemudian
dihibridisasi menggunakan metode Southern blotting. Autoradiogram yang dihasilkan
ditampilkan pada gambar di bawah ini!

Tentukan apakah pernyataan di bawah ini benar atau salah!


A. Terdapat 3 macam alel yang berbeda dari gen Tobi yang ditemukan pada keluarga tersebut
B. Anak yang menderita Edwards syndrome mendapatkan kelebihan kromosom dari garis
maternal
C. Kelebihan kromosom pada anak yang menderita Edwards syndrome disebabkan karena gagal
berpisah meiosis I dari salah satu orang tuanya
D. Kelebihan kromosom pada anak yang menderita Edwards syndrome disebabkan karena
gagal berpisah meiosis II dari salah satu orang tuanya

28. Ikan koi sebenarnya merupakan ikan mas dengan motif yang khas, berbeda dari ikan mas
wild-type. Persilangan ikan koi dengan ikan mas wild-type diduga mengikuti pola persilangan
Mendelian klasik. Dr. V. Katasonov dari Rusia pada tahun 1978 mencoba menyilangkan ikan
mas wild-type yang berwarna hitam galur murni dengan koi Kohaku galur murni. Hasilnya
adalah semua anakan F1 ikan mas wild-type. Kemudian Katasonov mencoba menyilangkan
sesama ikan F1, dan hasilnya adalah ikan mas wild-type dan koi (bermotif merah putih) dengan
rasio mas wild-type 15:1 koi. Setelah itu, Cherfas et. al. pada tahun 1992 mencoba
mengkonfirmasi temuan Katasonov dengan menyilangkan ikan mas wild-type betina heterozigot
dengan ikan koi jantan galur murni. Hasilnya adalah anakan dengan rasio ikan mas wild-type 3:1
koi.
Gambar 1 Ikan mas wild-type

Gambar 2 Ikan koi Kohaku

Berdasarkan hasil persilangan pada koi di atas, tentukan pernyataan di bawah ini benar
atau salah.

a. Terdapat lebih dari dua gen yang berperan dalam sifat warna koi pada persilangan
di atas

b. Terjadi epistasis dominan dari gen-gen yang berperan dalam penentuan warna koi

c. Apabila anda menyilangkan anakan F1 dengan indukan koi homozigot resesif, maka
peluang anda mendapat anakan koi sebesar 0.25

d. Terjadi duplikasi pada gen penentu warna koi sehingga bisa didapatkan anakan F2
dengan rasio 15:1 seperti pada persilangan Katasonov
29.

30.
LEMBAR JAWABAN
A B C D

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.

Anda mungkin juga menyukai