Anda di halaman 1dari 9

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/343774321

EVALUASI KINERJA PENYULUHAN PERTANIAN KECAMATAN


BALONGPANGGANG KABUPATEN GRESIK

Article in JURNAL PERTANIAN CEMARA · August 2020


DOI: 10.24929/fp.v17i1.1043

CITATION READS
1 2,057

3 authors, including:

Resya Nurdyawati
Universitas Muhammadiyah Gresik
2 PUBLICATIONS 1 CITATION

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Resya Nurdyawati on 13 October 2021.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


CEMARA VOLUME 17 NOMOR 1 MEI 2020 ISSN Cetak : 2087-3484
ISSN Online : 2460-8947

Evaluasi Kinerja Penyuluhan Pertanian Kecamatan Balongpanggang


Kabupaten Gresik

Evaluation of Performance of Agricultural Extension Services in Balongpanggang District


Gresik Regency

Resya Nurdyawati1)*, Teguh Soedarto2), Sumartono3)


1
Mahasiswa Program Studi Magister Agribisnis, Fakultas Pertanian Universitas Pembangunan
Naional “Veteran” Jawa Timur
2,3
Dosen Program Studi Magister Agribisnis, Fakultas Pertanian Universitas Pembangunan
Naional “Veteran” Jawa Timur
Jl. Rungkut Madya, Surabaya, 60294, Jawa Timur, Indonesia

Abstrak
Penyuluh pertanian sangat penting untuk mendorong dan menggerakkan petani dalam melakukan
usahataninya agar lebih efisien dan efektif serta membangun dan menghasilkan sumber daya
manusia (SDM) yang berkualitas. Pentingnya peranan penyuluh menyebabkan penyuluh
pertanian mendapatkan perhatian lebih seperti adanya Peraturan Menteri Pertanian Nomor
91/Permentan/OT.140/9/2013 tentang Pedoman Evaluasi Kinerja Penyuluh. Kinerja penyuluh
pertanian terkait erat dengan peran penyuluh pertanian dalam mengimplementasikan program-
program penyuluhan yang dapat merubah perilaku petani kearah yang lebih baik. Penelitian ini
bertujuan untuk mengkaji tingkat kinerja penyuluh Balai Penyuluhan Pertanian (BPP)
Balongpanggang. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode sensus sebanyak
7 penyuluh. Metode pengukuran menggunakan Standar Nilai Prestasi Kerja (NPK) untuk
mengetahui kinerja penyuluh. Hasil penelitian menunjukkan kinerja penyuluh pertanian BPP
Balongpanggang berada pada kategori cukup. Belum optimalnya kinerja penyuluh tersebut
dikarenakan rendahnya pelaksanaan penyuluhan dalam bentuk demontrasi, temu-temu dan
metode dalam bentuk kursus serta rendahnya penumbuhan dan pengembangan kelembagaan
ekonomi petani dalam aspek jumlah dan kualitas.
Kata kunci : Evaluasi, Kinerja, Penyuluh

Pendahuluan aktif mengunjungi petani (Mayrowani, 2012).


Upaya pembangunan pertanian tidak Petani dalam pelaksanaannya, memegang
terlepas dari upaya pengembangan sumber peranan penting dalam pencapaian
daya manusia terutama petani sebagai pelaku keberhasilan pembangunan pertanian.
utama kegiatan pertanian. Kecenderungan Penyuluh pertanian sangat penting untuk
penurunan aktivitas pembangunan pertanian mendorong dan menggerakkan petani dalam
antara lain disebabkan oleh perbedaan persepsi melakukan usahataninya agar lebih efisien dan
antara daerah dan pusat serta antara eksekutif efektif serta membangun dan menghasilkan
dan legislatif lokal tentang peranan pertanian, sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas.
rendahnya prioritas dan alokasi anggaran Sumberdaya manusia merupakan
untuk pembangunan pertanian, terbatasnya faktor esensial dalam organisasi. Sumber daya
ketersediaan informasi pertanian, penurunan manusia berfungsi sebagai motor penggerak
kapasitas dan kemampuan manajerial organisasi dengan segala potensinya. Seiring
penyuluh serta penyuluh pertanian kurang dengan makin berkembangnya pembangunan

49
CEMARA VOLUME 17 NOMOR 1 MEI 2020 ISSN Cetak : 2087-3484
ISSN Online : 2460-8947

yang ada, baik dari segi ekonomi, sosial, program intensifikasi pertanian yang sangat
budaya dan sebagainya, maka makin banyak berhubungan dengan informasi teknologi
individu yang terlibat di dalamnya. Individu- pertanian. Oleh karenanya diperlukan kajian
individu ini yang bergerak secara aktif dalam ini untuk mengkaji bagaimana kinerja
mewujudkan pembangunan. Terkait dengan penyuluh pertanian di Kecamatan
hal tersebut, maka kinerja individu mulai Balongpanggang Kabupaten Gresik.
dipandang sebagai hal penting. Kinerja
memiliki hubungan dengan pengekspresian Metodologi
potensi pada suatu bidang pekerjaan yang Waktu dan Lokasi Penelitian
dimiliki individu dalam suatu organisasi. Waktu penelitian dilakukan selama 2
Penyuluh sebagai sumber daya dalam suatu bulan, yaitu pada bulan November hingga
organisasi penyuluhan memiliki potensi yang Desember 2019. Lokasi penelitian dilakukan
berfungsi untuk mencapai tujuan organisasi. di Kecamatan Balongpanggang. Penentuan
Kinerja dari penyuluh sendiri merupakan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive)
merupakan salah satu cerminan potensi dari dengan pertimbangan bahwa, berdasarkan data
sumber daya manusia. yang diperoleh dari UPT wilayah II yang
Evaluasi kinerja penyuluhan adalah merupakan UPT di Kabupaten Gresik bagian
bagian integral dalam membina tengah dengan potensi wilayah pertanian,
profesionalisme penyuluh secara Kecamatan Balongpanggang merupakan
berkelanjutan. Kegiatan evaluasi kinerja kecamatan dengan luas panen padi terluas
penyuluh dilaksanakan secara sistematis dan serta jumlah produksi tertinggi di bandingkan
berkesinambungan untuk mengukur tingkat kecamatan lainnya di wilayah Gresik bagian
keberhasilan berdasarkan parameter kinerja tengah.
penyuluh pertanian dalam melaksanakan tugas Metode Penentuan Sampel
dan tangggungjawabnya. Evaluasi kinerja juga Responden yaang diambil sebanyak 7
dapat dilakukan sesuai pronsip obyektivitas, orang penyuluh BPP Balongpanggang.
terukur, akuntabel, partisipatif dan transparan. Metode penentuan sampel menggunakan
Hasil dari evaluasi kinerja penyuluh teknik sensus.
diharapkan dapat menampilkan masalah dan
potensi yang ada sebagai bahan analisa untuk Teknik Pengumpulan Data
perbaikan kinerja penyuluh pertanian kedepan. Pengolahan data yang digunakan dalam
Pentingnya peran penyuluhan pertanian penelitian ini adalah dengan observasi
menjadikan penyuluhan mendapatkan langsung, wawancara terstruktur (kuesioner)
perhatian yang lebih. Jumlah penyuluh dan pencatatan.
pertanian di Kabupaten Gresik berjumlah 65 Metode Skoring (Skor)
orang (Dinas Pertanian Kabupaten Gresik, Pengolahan data untuk mengetahui
2017) dengan jumlah desa sebanyak 330 desa kinerja penyuluh dengan menggunakan
dan 26 kelurahan se Kabupaten Gresik (BPS perhitungan skoring. Cara yang digunakan
Kabupaten Gresik, 2017). Ibrahim (2001) dalam menyusun data tersebut menggunakan
menyatakan jika rasio penyuluh terhadap skala likert melalui tabulasi dimana skor
petani kecil tentu memperbesar tugas responden dijumlahkan. Hasil perhitungan
penyuluh. Rahmawati et al. (2019) juga skoring dapat digunakan untuk membuat
menyatakan bahwa banyaknya desa yang klasifikasi tingkat kinerja penyuluh.
menjadi wilayah binaan penyuluh akan sulit
bagi penyuluh untuk mengimplementasikan

50
CEMARA VOLUME 17 NOMOR 1 MEI 2020 ISSN Cetak : 2087-3484
ISSN Online : 2460-8947

Metode Analisis Data Jumlah nilai seluruh pengukuran/parameter


Analisis data yang digunakan untuk yaitu paling rendah 14 (jumlah
mengetahui tingkat kinerja penyuluh adalah pengukuran/parameter=14x1) dan paling
dengan menggunakan analisis Nilai Prestasi tinggi 70 (jumlah
Kerja (NPK) berdasarkan Peraturan Menteri pengukuran/parameter=14x5). Jumlah nilai
Pertanian Nomor pengukuran/parameter yang diperoleh
91/Permentan/OT.140/9/2013 tentang penyuluh pertanian disebut Nilai Evaluasi
Pedoman Evaluasi Kinerja Penyuluh Mandiri (NEM) merupakan ukuran prestasi
Pertanian. Perhitungan Nilai Prestasi Kerja kerja. Standar NPK Penyuluh Pertanian
(NPK) menggunakan rumus : dinyatakan dalam angka dan sebutan sebagai
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑁𝐸𝑀 berikut:
NPK = 𝑋 100
80
Dimana:
NPK = Nilai Prestasi Kerja
Jumlah pengukuran/parameter
sebanyak 14, setiap indikator dinilai dengan
menggunakan skala 1 sampai dengan 5. Skala
1 menunjukkan kinerja paling rendah dan
skala 5 menunjukkan kinerja paling tinggi.
Tabel 1. Standar Nilai Prestasi Kerja Penyuluh
No Nilai Prestasi Kerja
1 91 ke atas Sangat baik
2 76-90 Baik
3 61-75 Cukup
4 51-60 Kurang
5 50 ke bawah Buruk
Sumber: Peraturan Menteri Pertanian Nomor 91/Permentan/OT.140/9/2013 tentang Pedoman
Evaluasi Kinerja Penyuluh Pertanian
organisasi penyuluhan memiliki potensi yang
Hasil dan Pembahasan berfungsi untuk mencapai tujuan organisasi.
Sumberdaya manusia merupakan Kinerja dari penyuluh sendiri merupakan
faktor esensial dalam organisasi. Sumber daya merupakan salah satu cerminan potensi dari
manusia berfungsi sebagai motor penggerak sumber daya manusia.
organisasi dengan segala potensinya. Seiring Menurut Bahua (2016) kinerja
dengan makin berkembangnya pembangunan penyuluh pertanian merupakan salah satu
yang ada, baik dari segi ekonomi, sosial, bentuk kualitas sumberdaya manusia di bidang
budaya dan sebagainya, maka makin banyak pertanian yang dapat membantu petani dalam
individu yang terlibat di dalamnya. Individu- meningkatkan produksi usaha tani berdasarkan
individu ini yang bergerak secara aktif dalam tingkat pengetahuan, ketrampilan dan sikap
mewujudkan pembangunan. Terkait dengan petani. Kinerja penyuluh pertanian terkait erat
hal tersebut, maka kinerja individu mulai dengan peran penyuluh pertanian dalam
dipandang sebagai hal penting. Kinerja mengimplementasikan program-program
memiliki hubungan dengan pengekspresian penyuluhan yang dapat merubah perilaku
potensi pada suatu bidang pekerjaan yang petani kearah yang lebih baik. Terdapat tiga
dimiliki individu dalam suatu organisasi.
Penyuluh sebagai sumber daya dalam suatu

51
CEMARA VOLUME 17 NOMOR 1 MEI 2020 ISSN Cetak : 2087-3484
ISSN Online : 2460-8947

peran utama penyuluh yang berhubungan 2. Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian, yang


dengan kegiatan-kegiatan penyuluhan yaitu : terdiri atas: a) Melaksanakan
1. Peleburan diri atau bersatu dengan desiminasi/penyebaran materi penyuluhan
masyarakat sasaran. sesuai kebutuhan petani, b) Melaksanakan
2. Menggerakkan masyarakat sasaran untuk penerapan metoda penyuluhan pertanian di
melakukan perubahan berencana. wilayah binaan, c) Melakukan peningkatan
3. Memantapkan hubungan sosial dengan kapasitas petani terhadap akses informasi
masyarakat sasaran. pasar, teknologi, sarana prasarana dan
Kinerja penyuluh pertanian merupakan pembiyaan, d) Menumbuh dan
hasil kerja yang dicapai sesuai tugas dan mengembangkan kelembagaan petani dari
tanggung jawab yang dilaksanakan secara aspek kuantitas dan kualitas, e)
efektif dan efisien berdasarkan kemampuan, Menumbuhkan dan mengembangkan
pengalaman serta penggunaan waktu kelembagaan ekonomi petani dari aspek
(Herbenu, 2007). Sasaran evaluasi kinerja kuantitas dan kualitas, f) Meningkatnya
penyuluh pertanian yaitu penyuluh pertanian produktivitas (dibanding produktivitas
PNS dan Tenaga Harian Lepas Tanaga Bantu sebelumnya, berlaku untuk semua sektor);
(THL-TB) penyuluh pertanian yang bertugas 3. Evaluasi dan Pelaporan Penyuluh
di desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota Pertanian, terdiri atas: a) Melakukan
provinsi dan pusat. Evaluasi kinerja dilakukan evaluasi pelaksanaan penyuluhan pertanian,
terhadap: b) Membuat laporan pelaksanaan
1. Persiapan penyuluhan Pertanian, yang penyuluhan pertanian.
meliputi: a) Membuat data potensi wilayah Penelitian terhadap evaluasi kinerja
dan agro ekosistem, b) Memandu penyuluh pertanian di BPP Balongpanggang
(pengawalan dan pendampingan) dilakukan untuk kinerja pada tahun 2019. Data
penyusunan RDKK, c) Penyusunan diambil dan diolah berdasarkan pada pedoman
programa penyuluhan pertanian desa dan evaluasi kinerja Peraturan Menteri Pertanian
kecamatan, d) Membuat Rencana Kerja Nomor 91/Permentan/OT.140/9/2013
Tahunan Penyuluh Pertanian (RKTPP); kemudian direkapitulasi, sehingga diperolah
hasil sebagai berikut:
Tabel 2. Skor Parameter Persiapan Penyuluhan di BPP Balongpanggang
No. Parameter Skor rata-rata
1 Membuat data potensi wilayah dan agro ekosistem 5
2 Memandu (pengawalan dan pendampingan) penyusunan 5
RDKK
3 Penyusunan programa penyuluhan pertanian desa dan 5
kecamatan
4 Membuat Rencana Kerja Tahunan Penyuluhan Pertanian 5
(RKTPP)
Sumber: Analisis Data Primer (2019)

Berdasarkan tabel 2. penyuluh BPP penyusunan RDKK, terlibat dalam


Balongpanggang mendapatkan nilai tinggi penyusunan programa desa dan kecamatan
pada semua parameter persiapan penyuluhan. serta penyuluh juga membuat RKTPP. Sesuai
Artinya semua penyuluh telah membuat data dengan Suhanda et al. (2008), perencanaan
wilayah dan agroekosistem, memandu yang termasuk dalam persiapan penyuluhan

52
CEMARA VOLUME 17 NOMOR 1 MEI 2020 ISSN Cetak : 2087-3484
ISSN Online : 2460-8947

menempati skor tinggi dalam penilaian kinerja mencerminkan kebutuhan klien di lapangan,
penyuluh. Penyuluh menyadari bahwa untuk dan akan sangat berguna saat pelaksanaan
menyelenggarakan penyuluhan dengan lancar penyuluhan nanti (Herawati dan Pulungan,
dibutuhkan persiapan yang baik. Persiapan 2006).
penyuluhan yang baik dan matang akan
Tabel 3. Skor Parameter Pelaksanaan Penyuluhan di BPP Balongpanggang
No Parameter Skor rata-rata
1 Melaksanakan diseminasi/penyebaran materi penyuluhan 3,14
sesuai kebutuhan petani (dalam satu tahun)
2 Melaksanakan metode penyuluhan dalam bentuk 4
kunjungan (dalam satu tahun terakhir)
3 Melaksanakan metode penyuluhan dalam bentuk 1
demontrasi/Sekolah lapang (dalam satu tahun terakhir)
4 Melaksanakan metode penyuluhan dalam bentuk temu- 1
temu (dalam satu tahun terakhir)
5 Melaksanakan metode penyuluhan dalam bentuk kursus 1
tani (dalam satu tahun terakhir)
6 Melakukan peningkatan kapasitas petani terhadap akses 5
informasi dalam mengembangkan usahatani
7 Menumbuhkan poktan/gapoktan dari aspek kualitas dan 3,14
kuantitas
8 Meningkatkan kelas poktan dari aspek kualitas dan 1,57
kuantitas
9 Menumbuhkan dan mengembangkan kelembagaan 1
ekonomi petani
10 Meningkatkan produksi komoditi unggulan di WKPP 5
dibandingkan produksi sebelumnya
Sumber: Analisis Data Primer (2019)
Pelaksanaan penyuluhan erat kaitannya Pertanian Kabupaten Gresik. Penyuluh BPP
dengan aktivitas penyuluhan pertanian yang Balongpanggang dalam satu tahun terakhir
diselenggarakan penyuluh. Parameter dengan telah mampu meningkatkan produksi secara
nilai tertinggi adalah meningkatkan kapasitas keseluruhan berkisar sebesar 5% atau lebih
petani terhadap akses informasi dalam jika dibandingkan produksi sebelumnya.
mengembangkan usahatani dan Meningkatkan Pelasanaan penyuluhan dalam bentuk
produksi komoditi unggulan di WKPP kunjungan adalah metode penyuluhan yang
dibandingkan produksi sebelumnya. Kedua paling sering dilakukan oleh penyuh, sehingga
parameter tersebut memperoleh poin 5. Hal ini berdasarkan hasil skoring parameter metode
mengindikasikan bahwa penyuluh BPP dalam bentuk kunjungan memperoleh point 4.
Balongpanggang memberikan informasi dan Artinya pelaksanaan kunjungan dalam satu
menunjukkan sumber informasi, membangun tahun terakhir dilakukan sebanyak 45 sampai
jejaring kerja antar petani, membangun dengan 59 kali kunjungan baik dalam bentuk
kemitraan dengan perusahaan east west untuk kunjungan/tatap muka secara
komoditi kangkung biji serta membantu perorangan/kelompok/massal.
pembuatan proposal kegiatan misalnya Parameter pelaksanaan
proposal bantuan sarana produksi ke Dinas diseminasi/penyebaran materi penyuluhan

53
CEMARA VOLUME 17 NOMOR 1 MEI 2020 ISSN Cetak : 2087-3484
ISSN Online : 2460-8947

sesuai kebutuhan petani dan parameter peningkatan dalam angka untuk setiap poktan.
menumbuhkan kelompoktani (poktan) atau Parameter metode penyuluhan dalam bentuk
gabungan kelompoktani (gapoktan) dari aspek demontrasi/sekolah lapang, metode temu-
kualitas dan kuantitas mendapatkan point temu, dan metode kursus tani mendapatkan
sebesar 3.14. hal tersebut menunjukkan bahwa nilai yang paling rendah yaitu skor 1 poin.
penyuluh mampu menyebarkan 5 sampai Artinya penyuluh menerapkan metode
dengan 7 judul/topik. Topik yang disebarkan demontrasi/sekolah lapang, metode temu-temu
kepada petani juga telah disesuaikan dengan dan metode kursus tani dalam kurun waktu
kebutuhan petani seperti topik tentang pra satu tahun terakhir sebanyak 1 kali. Begitu
tanam padi, penggendalian hama tikus, panen juga dengan parameter menumbuhkan dan
dan pasca panen, pertanian organik, penerapan mengembangkan kelembagaan ekonomi petani
jajar legowo dan lain-lain. Pertumbuhan mendapatkan skor rata-rata dari 7 penyuluh
poktan/gapoktan baik dari segi kualitas sebanyak 1 skor. Artinya penyuluh
maupun kuantitas juga menjadi perhatian memfasilitasi BUMP (Badan Usaha Milik
penyuluh dalam melaksanakan penyuluhan. Petani) yang berbentuk koperasi tani dan
Peningkatan kelas poktan dari aspek kualitas belum berbadan hukum.
dan kuantitas berdasarkan evaluasi yang telah
dilakukan penyuluh menunjukkan adanya
Tabel 4. Skor Parameter Evaluasi Penyuluhan di BPP Balongpanggang
No. Parameter Skor rata-rata
1 Melakukan evaluasi pelaksanaan penyuluhan 3
2 Membuat laporan pelaksanaan penyuluhan pertanian 3
Sumber: Analisis Data Primer (2019)
Evaluasi penyuluhan berdasarkan tabel Artinya penyuluh BPP membuat laporan
4 diketahui bahwa parameter melakukan setiap bulan, triwulan dan tahunan.
evaluasi pelaksanaan penyuluhan Untuk mengetahui kinerja penyuluh
mendapatkan skor rata-rata 3. Artinya BPP Balongpanggang berdasarkan indikator
pelaksanaan evaluasi dilakukan sebayak 3 kali. persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi diperoleh
Parameter membuat laporan pelaksanaan nilai prestasi kerja pada tabel berikut:
penyuluhan pertanian juga memperoleh skor 3.
Tabel 5. Hasil Evaluasi Kinerja Penyuluh BPP Balongpanggang
Status Prestasi
No Nama Penyuluh Total NEM NPK
Penyuluh Kerja
1 Mashudi PNS 54 67,5 Cukup
2 Sukono THL-TB 52 65 Cukup
PP
3 Suwiji THL-TB 51 63,75 Cukup
PP
4 Sukoco THL-TB 50 62,50 Cukup
PP
5 Feri Agung P. THL-TB 53 66,25 Cukup
PP
6 Tri Lukito W. THL-TB 52 65 Cukup
PP
7 Karto THL-TB 51 63,75 Cukup

54
CEMARA VOLUME 17 NOMOR 1 MEI 2020 ISSN Cetak : 2087-3484
ISSN Online : 2460-8947

PP
Sumber: Analisis Data Primer (2019)
Hasil rata-rata nilai prestasi kinerja penyuluh di setiap balai penyuluhan pertanian
penyuluh BPP Balongpanggang adalah sebesar tingkat kecamatan seperti lahan demplot,
64,82 dan termasuk pada kategori cukup. laboratorium pertanian dan lain-lain. Vintarno
Kategori cukup tersebut dikarenakan tidak et al. (2019) menambahkan bahwa keberadaan
adanya program penunjang yang sesuai penyuluhan yang langsung bersentuhan
dengan indikator evaluasi. Hal ini tidak sesuai dengan petani, tentunya membutuhkan sarana
dengan hasil penelitian Hernanda (2015) dan prasaran yang memadai. Pada prakteknya,
bahwa sebagian prestasi kerja penyuluh di masih banyak penyuluh yang belum
Kabupaten OKU Selatan berada pada kriteria mendapatkan sarana dan prasarana tersebut.
baik. Seseorang dikatakan memiliki kinerja Kondisi ini akan berpengaruh pada kinerja
yang bagus bila berkaitan dan memenuhi penyuluh dalam menjalankan aktivitasnya.
standar tertentu (Hickerson dan Middleton, Kesimpulan
1975). Indikator yang mendapatkan nilai Secara umum, kinerja penyuluh
rendah (nilai 1 poin) yaitu pada tahap pertanian BPP Balongpanggang berada pada
pelaksanaan dengan parameter melaksanakan kategori cukup. Belum optimalnya kinerja
penerapan metode penyuluhan di wilayah penyuluh tersebut dikarenakan rendahnya
binaan dalam bentuk demontrasi/SL, temu- pelaksanaan penyuluhan dalam bentuk
temu (temu lapang, temu wicara, temu teknis, demontrasi, temu-temu dan metode dalam
temu karya, temu usaha) dan metode dalam bentuk kursus serta rendahnya penumbuhan
bentuk kursus (dalam satu tahun terakhir), dan pengembangan kelembagaan ekonomi
serta parameter menumbuhkan dan petani dalam aspek jumlah dan kualitas.
mengembangkan kelembagaan ekonomi petani Kurangnya fasilitas pendukung kegiatan
dari aspek jumlah dan kualitas. Hal tersebut penyuluhan mengakibatkan rendahnya kinerja
menunjukkan bahwa terbatasnya dukungan penyuluh BPP Balongpanggang, oleh karena
dari pemerintah daerah untuk mendukung itu sebaiknya pemerintah daerah memberikan
kegiatan penyuluhan serta kurang tersedianya dukungan terhadap kegiatan penyuluhan
fasilitas prasarana dan sarana penyuluhan. dengan mencukupi fasilitas prasarana dan
Pelaksanaan penyuluhan dalam bentuk sarana penyuluhan serta meningkatkan
demontrasi di BPP Balongpanggang hanya anggaran untuk bisa lebih sering melakukan
dilakukan sekali dalam setahun yaitu hanya kegiatan seperti demontrasi maupun temu-
pada saat pra-tanam, selain itu kelembagaan temu, sehingga prestasi kerja penyuluh dapat
ekonomi petani yang ada masih belum berbaan ditingkatkan.
hukum. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian
yang dilakukan oleh Puspandoyo (2018) yang Daftar Pustaka
menyatakan bahwa penyebab kurang Badan Pusat Statistik Kabupaten Gresik. 2017.
optimalnya kinerja penyuluh pertanian di Kabupaten Gresik dalam Angka 2017
Kabupaten Purworejo disebabkan oleh salah [online]. Tersedia
satunya yaitu faktor sistem seperti kurangnya www://gresikkab.bps.go.id. Diakses 8
dukungan pemerintah daerah untuk April 2019.
mendukung operasional penyuluhan yang Bahua, M.I. 2016. Kinerja Penyuluh
mengakibatkan kurangnya sarana prasarana Pertanian. Deepublish: Yogyakarta
kegiatan penyuluhan dan kurangnya sarana Herawati, I., dan Pulungan. 2006. Faktor-
pembelajaran kegiatan penyuluhan bagi Faktor yang Berhubungan dengan

55
CEMARA VOLUME 17 NOMOR 1 MEI 2020 ISSN Cetak : 2087-3484
ISSN Online : 2460-8947

Partisipasi Kontak Tani dalam Pertanian di Jawa Barat. Jurnal


PerencanaanProgram Penyuluhan Penyuluhan. 4(2): 100-108.
Pertanian (Kasus WUKPP Nyalindung, Surat Perintah Dinas Pertanian Kabupaten
Kabupaten Sukabumi). Jurnal Gresik No: 800/178/437.54/2017, 1
Penyuluhan. 2(2): 107-114. Agustus 2017. Gresik. Kepala Dinas
Herbenu, P.C. 2007. Pengembangan Pertanian Kabupaten Gresik.
Sumberdaya Petugas Penyuluh Vintarno, J., Sugandi, Y.S., dan Adiwisastra,
Lapangan PPL Pertanian Guna J. 2019. Perkembangan Penyuluhan
Menghadapi Persaingan dan Meraih Pertanian dalam Mendukung
Peluang Kerja. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertumbuhan Pertanian di Indonesia.
Pertanian. 3(1):1-11. Jurnal Responsive. 1(3): 90-96.
Hernanda., Tiara, A.P., Fatchiya, A., dan
Sarma, M. 2015. Tingkat Kinerja
Penyuluh Pertanian di Kabupaten Ogan
Komering Ulu (OKU) Selatan. Jurnal
Penyuluhan. 11(1): 79-90.
Hickerson, J.F., dan Middleton, J. 1975.
Helping People Learn: A Module for
Training Trainer. East West-Center:
Hawai.
Ibrahim, J.T. 2001. Kajian Reorientasi
Penyuluhan Pertanian ke Arah
Pemenuhan Kebutuhan Petani di
Propinsi Jawa Timur [Disertasi].
Institut Pertanian Bogor: Bogor.
Mayrowani, H. 2012. Pembangunan Pertanian
pada Era Otonomi Daerah: Kebijakan
dan Implementasi. FORUM
PENELITIAN AGRO EKONOMI,
Vol. 30, No. 1.
Peraturan Menteri Pertanian Nomor 91 Tahun
2013
Puspandoyo, E. 2018. Evaluasi Kinerja
Penyuluh Pertanian di Kabupaten
Purworejo Tahun 2018 [Tesis]. STIE
Widya Wiwaha: Yogyakarta.
Rahmawati, Baruwadi, M., dan Bahua, M.I.
2019. Peran Kinerja Penyuluh dan
Efektivitas Pelaksanaan Penyuluhan
pada Program Intensifikasi Jagung.
Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian, Vol.
15, No. 1.
Suhanda, N.S., Jahi, A., Sugihen, B.G., dan
Susanto, D. 2008. Kinerja Penyuluh

56

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai