net/publication/343774321
CITATION READS
1 2,057
3 authors, including:
Resya Nurdyawati
Universitas Muhammadiyah Gresik
2 PUBLICATIONS 1 CITATION
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Resya Nurdyawati on 13 October 2021.
Abstrak
Penyuluh pertanian sangat penting untuk mendorong dan menggerakkan petani dalam melakukan
usahataninya agar lebih efisien dan efektif serta membangun dan menghasilkan sumber daya
manusia (SDM) yang berkualitas. Pentingnya peranan penyuluh menyebabkan penyuluh
pertanian mendapatkan perhatian lebih seperti adanya Peraturan Menteri Pertanian Nomor
91/Permentan/OT.140/9/2013 tentang Pedoman Evaluasi Kinerja Penyuluh. Kinerja penyuluh
pertanian terkait erat dengan peran penyuluh pertanian dalam mengimplementasikan program-
program penyuluhan yang dapat merubah perilaku petani kearah yang lebih baik. Penelitian ini
bertujuan untuk mengkaji tingkat kinerja penyuluh Balai Penyuluhan Pertanian (BPP)
Balongpanggang. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode sensus sebanyak
7 penyuluh. Metode pengukuran menggunakan Standar Nilai Prestasi Kerja (NPK) untuk
mengetahui kinerja penyuluh. Hasil penelitian menunjukkan kinerja penyuluh pertanian BPP
Balongpanggang berada pada kategori cukup. Belum optimalnya kinerja penyuluh tersebut
dikarenakan rendahnya pelaksanaan penyuluhan dalam bentuk demontrasi, temu-temu dan
metode dalam bentuk kursus serta rendahnya penumbuhan dan pengembangan kelembagaan
ekonomi petani dalam aspek jumlah dan kualitas.
Kata kunci : Evaluasi, Kinerja, Penyuluh
49
CEMARA VOLUME 17 NOMOR 1 MEI 2020 ISSN Cetak : 2087-3484
ISSN Online : 2460-8947
yang ada, baik dari segi ekonomi, sosial, program intensifikasi pertanian yang sangat
budaya dan sebagainya, maka makin banyak berhubungan dengan informasi teknologi
individu yang terlibat di dalamnya. Individu- pertanian. Oleh karenanya diperlukan kajian
individu ini yang bergerak secara aktif dalam ini untuk mengkaji bagaimana kinerja
mewujudkan pembangunan. Terkait dengan penyuluh pertanian di Kecamatan
hal tersebut, maka kinerja individu mulai Balongpanggang Kabupaten Gresik.
dipandang sebagai hal penting. Kinerja
memiliki hubungan dengan pengekspresian Metodologi
potensi pada suatu bidang pekerjaan yang Waktu dan Lokasi Penelitian
dimiliki individu dalam suatu organisasi. Waktu penelitian dilakukan selama 2
Penyuluh sebagai sumber daya dalam suatu bulan, yaitu pada bulan November hingga
organisasi penyuluhan memiliki potensi yang Desember 2019. Lokasi penelitian dilakukan
berfungsi untuk mencapai tujuan organisasi. di Kecamatan Balongpanggang. Penentuan
Kinerja dari penyuluh sendiri merupakan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive)
merupakan salah satu cerminan potensi dari dengan pertimbangan bahwa, berdasarkan data
sumber daya manusia. yang diperoleh dari UPT wilayah II yang
Evaluasi kinerja penyuluhan adalah merupakan UPT di Kabupaten Gresik bagian
bagian integral dalam membina tengah dengan potensi wilayah pertanian,
profesionalisme penyuluh secara Kecamatan Balongpanggang merupakan
berkelanjutan. Kegiatan evaluasi kinerja kecamatan dengan luas panen padi terluas
penyuluh dilaksanakan secara sistematis dan serta jumlah produksi tertinggi di bandingkan
berkesinambungan untuk mengukur tingkat kecamatan lainnya di wilayah Gresik bagian
keberhasilan berdasarkan parameter kinerja tengah.
penyuluh pertanian dalam melaksanakan tugas Metode Penentuan Sampel
dan tangggungjawabnya. Evaluasi kinerja juga Responden yaang diambil sebanyak 7
dapat dilakukan sesuai pronsip obyektivitas, orang penyuluh BPP Balongpanggang.
terukur, akuntabel, partisipatif dan transparan. Metode penentuan sampel menggunakan
Hasil dari evaluasi kinerja penyuluh teknik sensus.
diharapkan dapat menampilkan masalah dan
potensi yang ada sebagai bahan analisa untuk Teknik Pengumpulan Data
perbaikan kinerja penyuluh pertanian kedepan. Pengolahan data yang digunakan dalam
Pentingnya peran penyuluhan pertanian penelitian ini adalah dengan observasi
menjadikan penyuluhan mendapatkan langsung, wawancara terstruktur (kuesioner)
perhatian yang lebih. Jumlah penyuluh dan pencatatan.
pertanian di Kabupaten Gresik berjumlah 65 Metode Skoring (Skor)
orang (Dinas Pertanian Kabupaten Gresik, Pengolahan data untuk mengetahui
2017) dengan jumlah desa sebanyak 330 desa kinerja penyuluh dengan menggunakan
dan 26 kelurahan se Kabupaten Gresik (BPS perhitungan skoring. Cara yang digunakan
Kabupaten Gresik, 2017). Ibrahim (2001) dalam menyusun data tersebut menggunakan
menyatakan jika rasio penyuluh terhadap skala likert melalui tabulasi dimana skor
petani kecil tentu memperbesar tugas responden dijumlahkan. Hasil perhitungan
penyuluh. Rahmawati et al. (2019) juga skoring dapat digunakan untuk membuat
menyatakan bahwa banyaknya desa yang klasifikasi tingkat kinerja penyuluh.
menjadi wilayah binaan penyuluh akan sulit
bagi penyuluh untuk mengimplementasikan
50
CEMARA VOLUME 17 NOMOR 1 MEI 2020 ISSN Cetak : 2087-3484
ISSN Online : 2460-8947
51
CEMARA VOLUME 17 NOMOR 1 MEI 2020 ISSN Cetak : 2087-3484
ISSN Online : 2460-8947
52
CEMARA VOLUME 17 NOMOR 1 MEI 2020 ISSN Cetak : 2087-3484
ISSN Online : 2460-8947
menempati skor tinggi dalam penilaian kinerja mencerminkan kebutuhan klien di lapangan,
penyuluh. Penyuluh menyadari bahwa untuk dan akan sangat berguna saat pelaksanaan
menyelenggarakan penyuluhan dengan lancar penyuluhan nanti (Herawati dan Pulungan,
dibutuhkan persiapan yang baik. Persiapan 2006).
penyuluhan yang baik dan matang akan
Tabel 3. Skor Parameter Pelaksanaan Penyuluhan di BPP Balongpanggang
No Parameter Skor rata-rata
1 Melaksanakan diseminasi/penyebaran materi penyuluhan 3,14
sesuai kebutuhan petani (dalam satu tahun)
2 Melaksanakan metode penyuluhan dalam bentuk 4
kunjungan (dalam satu tahun terakhir)
3 Melaksanakan metode penyuluhan dalam bentuk 1
demontrasi/Sekolah lapang (dalam satu tahun terakhir)
4 Melaksanakan metode penyuluhan dalam bentuk temu- 1
temu (dalam satu tahun terakhir)
5 Melaksanakan metode penyuluhan dalam bentuk kursus 1
tani (dalam satu tahun terakhir)
6 Melakukan peningkatan kapasitas petani terhadap akses 5
informasi dalam mengembangkan usahatani
7 Menumbuhkan poktan/gapoktan dari aspek kualitas dan 3,14
kuantitas
8 Meningkatkan kelas poktan dari aspek kualitas dan 1,57
kuantitas
9 Menumbuhkan dan mengembangkan kelembagaan 1
ekonomi petani
10 Meningkatkan produksi komoditi unggulan di WKPP 5
dibandingkan produksi sebelumnya
Sumber: Analisis Data Primer (2019)
Pelaksanaan penyuluhan erat kaitannya Pertanian Kabupaten Gresik. Penyuluh BPP
dengan aktivitas penyuluhan pertanian yang Balongpanggang dalam satu tahun terakhir
diselenggarakan penyuluh. Parameter dengan telah mampu meningkatkan produksi secara
nilai tertinggi adalah meningkatkan kapasitas keseluruhan berkisar sebesar 5% atau lebih
petani terhadap akses informasi dalam jika dibandingkan produksi sebelumnya.
mengembangkan usahatani dan Meningkatkan Pelasanaan penyuluhan dalam bentuk
produksi komoditi unggulan di WKPP kunjungan adalah metode penyuluhan yang
dibandingkan produksi sebelumnya. Kedua paling sering dilakukan oleh penyuh, sehingga
parameter tersebut memperoleh poin 5. Hal ini berdasarkan hasil skoring parameter metode
mengindikasikan bahwa penyuluh BPP dalam bentuk kunjungan memperoleh point 4.
Balongpanggang memberikan informasi dan Artinya pelaksanaan kunjungan dalam satu
menunjukkan sumber informasi, membangun tahun terakhir dilakukan sebanyak 45 sampai
jejaring kerja antar petani, membangun dengan 59 kali kunjungan baik dalam bentuk
kemitraan dengan perusahaan east west untuk kunjungan/tatap muka secara
komoditi kangkung biji serta membantu perorangan/kelompok/massal.
pembuatan proposal kegiatan misalnya Parameter pelaksanaan
proposal bantuan sarana produksi ke Dinas diseminasi/penyebaran materi penyuluhan
53
CEMARA VOLUME 17 NOMOR 1 MEI 2020 ISSN Cetak : 2087-3484
ISSN Online : 2460-8947
sesuai kebutuhan petani dan parameter peningkatan dalam angka untuk setiap poktan.
menumbuhkan kelompoktani (poktan) atau Parameter metode penyuluhan dalam bentuk
gabungan kelompoktani (gapoktan) dari aspek demontrasi/sekolah lapang, metode temu-
kualitas dan kuantitas mendapatkan point temu, dan metode kursus tani mendapatkan
sebesar 3.14. hal tersebut menunjukkan bahwa nilai yang paling rendah yaitu skor 1 poin.
penyuluh mampu menyebarkan 5 sampai Artinya penyuluh menerapkan metode
dengan 7 judul/topik. Topik yang disebarkan demontrasi/sekolah lapang, metode temu-temu
kepada petani juga telah disesuaikan dengan dan metode kursus tani dalam kurun waktu
kebutuhan petani seperti topik tentang pra satu tahun terakhir sebanyak 1 kali. Begitu
tanam padi, penggendalian hama tikus, panen juga dengan parameter menumbuhkan dan
dan pasca panen, pertanian organik, penerapan mengembangkan kelembagaan ekonomi petani
jajar legowo dan lain-lain. Pertumbuhan mendapatkan skor rata-rata dari 7 penyuluh
poktan/gapoktan baik dari segi kualitas sebanyak 1 skor. Artinya penyuluh
maupun kuantitas juga menjadi perhatian memfasilitasi BUMP (Badan Usaha Milik
penyuluh dalam melaksanakan penyuluhan. Petani) yang berbentuk koperasi tani dan
Peningkatan kelas poktan dari aspek kualitas belum berbadan hukum.
dan kuantitas berdasarkan evaluasi yang telah
dilakukan penyuluh menunjukkan adanya
Tabel 4. Skor Parameter Evaluasi Penyuluhan di BPP Balongpanggang
No. Parameter Skor rata-rata
1 Melakukan evaluasi pelaksanaan penyuluhan 3
2 Membuat laporan pelaksanaan penyuluhan pertanian 3
Sumber: Analisis Data Primer (2019)
Evaluasi penyuluhan berdasarkan tabel Artinya penyuluh BPP membuat laporan
4 diketahui bahwa parameter melakukan setiap bulan, triwulan dan tahunan.
evaluasi pelaksanaan penyuluhan Untuk mengetahui kinerja penyuluh
mendapatkan skor rata-rata 3. Artinya BPP Balongpanggang berdasarkan indikator
pelaksanaan evaluasi dilakukan sebayak 3 kali. persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi diperoleh
Parameter membuat laporan pelaksanaan nilai prestasi kerja pada tabel berikut:
penyuluhan pertanian juga memperoleh skor 3.
Tabel 5. Hasil Evaluasi Kinerja Penyuluh BPP Balongpanggang
Status Prestasi
No Nama Penyuluh Total NEM NPK
Penyuluh Kerja
1 Mashudi PNS 54 67,5 Cukup
2 Sukono THL-TB 52 65 Cukup
PP
3 Suwiji THL-TB 51 63,75 Cukup
PP
4 Sukoco THL-TB 50 62,50 Cukup
PP
5 Feri Agung P. THL-TB 53 66,25 Cukup
PP
6 Tri Lukito W. THL-TB 52 65 Cukup
PP
7 Karto THL-TB 51 63,75 Cukup
54
CEMARA VOLUME 17 NOMOR 1 MEI 2020 ISSN Cetak : 2087-3484
ISSN Online : 2460-8947
PP
Sumber: Analisis Data Primer (2019)
Hasil rata-rata nilai prestasi kinerja penyuluh di setiap balai penyuluhan pertanian
penyuluh BPP Balongpanggang adalah sebesar tingkat kecamatan seperti lahan demplot,
64,82 dan termasuk pada kategori cukup. laboratorium pertanian dan lain-lain. Vintarno
Kategori cukup tersebut dikarenakan tidak et al. (2019) menambahkan bahwa keberadaan
adanya program penunjang yang sesuai penyuluhan yang langsung bersentuhan
dengan indikator evaluasi. Hal ini tidak sesuai dengan petani, tentunya membutuhkan sarana
dengan hasil penelitian Hernanda (2015) dan prasaran yang memadai. Pada prakteknya,
bahwa sebagian prestasi kerja penyuluh di masih banyak penyuluh yang belum
Kabupaten OKU Selatan berada pada kriteria mendapatkan sarana dan prasarana tersebut.
baik. Seseorang dikatakan memiliki kinerja Kondisi ini akan berpengaruh pada kinerja
yang bagus bila berkaitan dan memenuhi penyuluh dalam menjalankan aktivitasnya.
standar tertentu (Hickerson dan Middleton, Kesimpulan
1975). Indikator yang mendapatkan nilai Secara umum, kinerja penyuluh
rendah (nilai 1 poin) yaitu pada tahap pertanian BPP Balongpanggang berada pada
pelaksanaan dengan parameter melaksanakan kategori cukup. Belum optimalnya kinerja
penerapan metode penyuluhan di wilayah penyuluh tersebut dikarenakan rendahnya
binaan dalam bentuk demontrasi/SL, temu- pelaksanaan penyuluhan dalam bentuk
temu (temu lapang, temu wicara, temu teknis, demontrasi, temu-temu dan metode dalam
temu karya, temu usaha) dan metode dalam bentuk kursus serta rendahnya penumbuhan
bentuk kursus (dalam satu tahun terakhir), dan pengembangan kelembagaan ekonomi
serta parameter menumbuhkan dan petani dalam aspek jumlah dan kualitas.
mengembangkan kelembagaan ekonomi petani Kurangnya fasilitas pendukung kegiatan
dari aspek jumlah dan kualitas. Hal tersebut penyuluhan mengakibatkan rendahnya kinerja
menunjukkan bahwa terbatasnya dukungan penyuluh BPP Balongpanggang, oleh karena
dari pemerintah daerah untuk mendukung itu sebaiknya pemerintah daerah memberikan
kegiatan penyuluhan serta kurang tersedianya dukungan terhadap kegiatan penyuluhan
fasilitas prasarana dan sarana penyuluhan. dengan mencukupi fasilitas prasarana dan
Pelaksanaan penyuluhan dalam bentuk sarana penyuluhan serta meningkatkan
demontrasi di BPP Balongpanggang hanya anggaran untuk bisa lebih sering melakukan
dilakukan sekali dalam setahun yaitu hanya kegiatan seperti demontrasi maupun temu-
pada saat pra-tanam, selain itu kelembagaan temu, sehingga prestasi kerja penyuluh dapat
ekonomi petani yang ada masih belum berbaan ditingkatkan.
hukum. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian
yang dilakukan oleh Puspandoyo (2018) yang Daftar Pustaka
menyatakan bahwa penyebab kurang Badan Pusat Statistik Kabupaten Gresik. 2017.
optimalnya kinerja penyuluh pertanian di Kabupaten Gresik dalam Angka 2017
Kabupaten Purworejo disebabkan oleh salah [online]. Tersedia
satunya yaitu faktor sistem seperti kurangnya www://gresikkab.bps.go.id. Diakses 8
dukungan pemerintah daerah untuk April 2019.
mendukung operasional penyuluhan yang Bahua, M.I. 2016. Kinerja Penyuluh
mengakibatkan kurangnya sarana prasarana Pertanian. Deepublish: Yogyakarta
kegiatan penyuluhan dan kurangnya sarana Herawati, I., dan Pulungan. 2006. Faktor-
pembelajaran kegiatan penyuluhan bagi Faktor yang Berhubungan dengan
55
CEMARA VOLUME 17 NOMOR 1 MEI 2020 ISSN Cetak : 2087-3484
ISSN Online : 2460-8947
56