Anda di halaman 1dari 8

JURNAL AGRIJATI VOL 30 NO 2, APRIL 2016

EVALUASI MODEL CIPP TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM


PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN (PUAP) DI KECAMATAN
BABAKAN KABUPATEN CIREBON

Oleh
Achmad Faqih1)
Siti Mutmainah2)
Rochanda Wiradinata3)
1)
Dosen Fakultas Pertanian Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon
2)
Penyuluh Pertanian Lapangan UPT BP3K Kecamatan Babakan Kabupaten Cirebon
3)
Dosen Fakultas Pertanian Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi media tanam pupuk kascing dan
pupuk organik cair yang paling baik pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan hasil mentimun
(Cucumis sativus L). Rancangan percobaan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL), terdiri
9 perlakuan dan masing-masing perlakuan diulang 3 kali. Perlakuan terdiri; A (Pupuk kascing
25% dan pupuk organik cair 1 ml/polybag), B (pupuk kascing 25% dan pupuk organik cair 2
ml/polybag), C (pupuk kascing 25% dan pupuk organik cair 3 ml/polybag), D (Pupuk
kascing 50% dan pupuk organik cair 1 ml/polybag), E (pupuk kascing 50% dan pupuk
organik cair 2 ml/polybag), F (Pupuk kascing 50% dan pupuk organik cair 3 ml/polybag), G
(Pupuk kascing 75% dan pupuk organik cair 1 ml/polybag), H (pupuk kascing 75% dan
pupuk organik cair 2 ml/polybag), I (pupuk kascing 75% dan pupuk organik cair 3
ml/polybag). Komposisi media tanam pupuk kascing dan pupuk organik cair berpengaruh
nyata terhadap pertumbuhan, akan tetapi tidak memberikan pengaruh nyata terhadap hasil
mentimun (Cucumis sativus L.) Kultivar Pluto, Komposisi media tanam pupuk kascing dan
pupuk organik cair memberikan pengaruh yang baik terhadap jumlah daun umur 20 HST, 30
HST, dan diameter buah, dan tidak terdapat korelasi antara komponen pertumbuhan dengan
hasil mentimun (Cucumis sativus L.)

Kata kunci: Evaluasi, Model CIPP (Context, Input, Process, Product) Program PUAP.

PENDAHULUAN dan kesejahteraan petani (Departemen


Pertanian, 2008).
Program pembangunan nasional
Program pembangunan nasional
diorientasikan pada masalah
diorientasikan pada masalah
penganggulangan kemiskinan, tenaga kerja
penganggulangan kemiskinan, tenaga kerja
perdesaan, ketahanan pangan,
perdesaan, ketahanan pangan,
pemberdayaan pengusaha kecil menengah
pemberdayaan pengusaha kecil menengah
dan koperasi. Pembangunan di bidang
dan koperasi. Salah satu upaya
pertanian diarahkan pada peningkatan
penanggulangan kemiskinan yang
produktivitas pangan yang meliputi padi,
diharapkan dapat menjadi suatu solusi
palawija dan hortikultura yang dilakukan
yang lebih baik adalah melalui Bantuan
melalui intensifikasi, diversifikasi,
Langsung Masyarakat-Pengembangan
rehabilitasi, dan ekstensifikasi. Pada
Usaha Agribisnis Perdesaan (BLM-PUAP)
dasarnya pembangunan pertanian adalah
yang merupakan program Kementrian
merupakan bagian dari pembangunan
Pertanian yang bertujuan untuk
ekonomi, yaitu suatu proses kegiatan
mengurangi kemiskinan,pengangguran dan
manusia untuk meningkatkan pendapatan

64
JURNAL AGRIJATI VOL 30 NO 2, APRIL 2016

kesenjangan antar wilayah (Departemen untuk mengevaluasi suatu program pada


Pertanian, 2007). setiap tahapnya adalah evaluasi model
Pengembangan Usaha Agribisnis CIPP. Digunakan model evaluasi CIPP
Perdesaan (PUAP) yang dilaksanakan oleh karena dalam Program PUAP itu sendiri
Departemen Pertanian pada tahun 2008 terdapat tahapan perencanaan,
dilakukan secara terintegrasi dengan implementasi, monitoring, evaluasi, dan
program PNPM-M. Melalui PNPM pelaporan secara sistematik, berjenjang,
Mandiri dirumuskan kembali mekanisme terukur, transparan, dan dapat
upaya penanggulangan kemiskinan yang dipertanggung jawabkan yang tujuannya
melibatkan unsur masyarakat, mulai dari agar program PUAP dapat berjalan dengan
tahap perencanaan, pelaksanaan hingga maksimal (Nuryana, 2009).
pemantauan dan evaluasi Desi Kamira, Tujuan dari Penelitian ini yaitu:
(2011) dan Siti Sawerah, (2012) mengetahui tingkat keberhasilan program
Setiap kegiatan memerlukan PUAP dari komponen context, mengetahui
penilaian atau evaluasi. Evaluasi program tingkat keberhasilan program PUAP dari
PUAP bertujuan untuk menyediakan data komponen input, mengetahui tingkat
dan informasi serta rekomendasi bagi keberhasilan program PUAP dari
pengambil kebijakan (decision maker) komponen proses, mengetahui tingkat
untuk memutuskan apakah akan keberhasilan program PUAP dari
melanjutkan, memperbaiki atau komponen produk.
menghentikan program tersebut. Salah satu
model evaluasi yang dapat digunakan BAHAN DAN METODE
untuk mengevaluasi suatu program pada
setiap tahapnya adalah evaluasi model Penelitian ini akan dilaksanakan di
CIPP (Arifin dan Suharsimi, 2010). Kecamatan Babakan , Kabupaten cirebon.
Setiap kegiatan memerlukan Dan Penelitian akan dilaksanakan dari
penilaian atau evaluasi. Evaluasi program bulan Mei-juni 2013. Penentuan lokasi
PUAP bertujuan untuk menyediakan data penelitian dilakukan secara purposive.
dan informasi serta rekomendasi bagi Desain penelitian ini menggunakan
pengambil kebijakan (decision maker) Metode survey yang brsifat deskriptif.
untuk memutuskan apakah akan Menggunakan motode survey yaitu
melanjutkan, memperbaiki atau penelitian dilakukan dengan cara
menghentikan program tersebut. Salah satu mengambil sampel dari satu populasi dan
model evaluasi yang dapat digunakan menggunakan kuesioner.
Untuk mengetahui tingkat
Menurut Umar (2005) keberhasilan PUAP berdasarkan context,
mengatakan bahwa dalam menentukan input, process, dan product dianalisis
besaran ukuran sampel dalam penelitian dengan menggunakan tabulasi dan metode
dapat menggunakan Metode Slovin, analisis skoring. Tidak ada masalahnya
dengan rumus sebagai berikut: jika masing-masing kategori diberi skor 1-
3 sesuai pertanyaan yang diberikan.
n=
1 + Pertanyaan tersebut yaitu diberi nilai
tertinggi 3, sedang 2 dan terendah 1
n = Ukuran sampel (Nazir, 2003).
N= Ukuran populasi
e = Persen kelonggaran ketidaktelitian
karena kesalahan pengambilan sampel
yang masih dapat ditolerir atau diinginkan,
dalam hal ini ukuran sampel menggunakan
batas kesalahan 15%.

65
JURNAL AGRIJATI VOL 30 NO 2, APRIL 2016

HASIL DAN PEMBAHASAN


Tingkat Keberhasilan Program PUAP dari Kompomen Context
Evaluasi program PUAP pada petani, tingkat pendidikan petani, dan
komponen context merupakan deskripsi pengalaman berusahatani, juga dilihat dari
rinci mengenai kekhususan karakteristik penilaian kondisi sosial ekonomi
lokasi daerah dan masyarakat yang akan masyarakat yang terdiri dari status
menerima dana PUAP. Karakteristik lokasi kepemilikan lahan yang dimiliki petani,
dan masyarakatnya tersebut memberikan jenis pekerjaan petani serta tingkat
perkiraan kebutuhan dan tujuan program pendapatan petani.
serta menentukan ketepatan sasaran Hasil penelitian menunjukkan
program. Penilaian keberhasilan program tingkat keberhasilan pelaksanaan program
PUAP dari komponen context dapat dilihat PUAP di Kecamatan Babakan dari
dari beberapa aspek mulai dari kondisi komponen context, dapat dilihat pada tabel
masyarakat petani yang meliputi umur 1 sebagai berikut:
Tabel 1. Nilai Indikator Context

Indikator Skor Responden


No Jumlah
Context Tinggi Sedang Rendah
1 Umur 38 100% 0 0% 0 0% 38 100%
2 Pendidikan 1 2,6% 9 23,7% 28 73,7% 38 100%
Pengalaman
3 16 42,1% 7 18,4% 15 39,5% 38 100%
Berusahatani
4 Status Lahan 10 26,3% 28 73,7% 0 0% 38 100%
Jenis
5 32 84,2% 5 13,2% 1 2,6% 38 100%
Pekerjaan
Tingkat
6 10 26,3% 23 60,5% 5 13,2% 38 100%
Pendapatan
Sumber: Analisis Data Primer (2013).
tersebut dinilai berdasarkan interval yang
Secara garis besar tingkat telah ditentukan. Adapun interval untuk
keberhasilan program PUAP dari kategori tinggi berkisar antara 13,8 hingga
komponen context di Kecamatan Babakan 18. Dari 38 responden ada 25 responden
ini termasuk dalam kategori tinggi. atau sebanyak 65,8% memperoleh kategori
Kategori tinggi ini didapat dari total skor tinggi. Selanjutnya dapat dilihat pada tabel
yang diperoleh oleh setiap responden dari 2 berikut ini:
setiap pertanyaan. Kemudian total skor

Tabel 2 . Tingkat Keberhasilan Program PUAP dari Komponen Context di Kecamatan


Babakan
No. Kategori Jumlah Reponden Persentase (%)
1. Tinggi 25 65,8
2. Sedang 13 34,2
3. Rendah 0 0
Jumlah 38 100
Sumber: Analisis Data Primer (2013)

Berdasarkan tabel 2 tingkat keberhasilan program PUAP dari komponen context


kategori tinggi tersebut pada pelaksanaan menunjukkan bahwa penyaluran dana

66
JURNAL AGRIJATI VOL 30 NO 2, APRIL 2016

PUAP sebagian besar dari setiap indikator sesuai Pertanyaan kuisioner yaitu diberi
sesuai dengan sasaran yang seharusnya nilai tertinggi 3, sedang 2 dan terendah 1.
menerima dana tersebut. Hal tersebut

Tingkat Keberhasilan Program PUAP dari Komponen Input


Input atau masukan merupakan tercatat sebagai GAPOKTAN binaan BPP,
usaha yang dilakukan dengan menyajikan selain itu dilihat juga dari kesiapan
beragam hal baik fisik maupun non fisik pembina PUAP, alat yang disediakan
yang menjadi dasar dan kelengkapan untuk dalam pelatihan, serta dana yang akan
terselenggaranya proses serta mekanisme digunakan dalam pelatihan.
kerja agar tercapai tujuan suatu program. Tingkat keberhasilan program
Evaluasi program PUAP secara input PUAP di Kecamatan Babakan dari
dapat dilihat dari kesiapan petani dalam komponen input berdasarkan hasil
memiliki lahan, saprodi dan kemampuan penelitian dapat dilihat dari penjabaran
berusahatani, kesiapan GAPOKTAN setiap indikator pada tabel 3 berikut ini:
dalam hal memiliki kepengurusan yang
masih aktif, SDM untuk mengelola dan

Tabel 3. Nilai Indikator Input


Skor responden
No Indikator Input Jumlah
Tinggi Sedang Rendah
1 Kesiapan petani 37 97,4% 1 2,6% 0 0% 38 100%
Kesiapan
2 27 71,1% 11 28,9% 0 0% 38 100%
Gapoktan
Kesiapan
3 8 21% 28 73,7% 2 5,3% 38 100%
Pembina
Peralatan
4 2 5,3% 33 86,8% 3 7,9% 38 100%
pelatihan
5 Dana Pelatihan 5 13,2% 32 84,2% 1 2,6% 38 100%
Sumber: Analisis Data Primer (2013).

Secara garis besar tingkat telah ditentukan. Adapun interval untuk


keberhasilan program PUAP dari katagori sedang berkisar antara 7,7 hingga
komponen input di Kecamatan Babakan 11,3. Dari 38 responden ada 27 responden
ini termasuk dalam katagori tinggi. atau sebanyak 71,1% memperoleh kategori
Kategori tinggi ini didapat dari total skor tinggi. Selanjutnya dapat dilihat pada tabel
yang diperoleh oleh setiap responden dari 4 berikut:
setiap pertanyaan. Kemudian total skor
tersebut dinilai berdasarkan interval yang

Tabel 4. Tingkat Keberhasilan Program PUAP dari Komponen Input di Kecamatan Babakan
No. Kategori Jumlah Reponden Persentase (%)
1. Tinggi 27 71,1
2. Sedang 11 28,9
3. Rendah 0 0
Jumlah 38 100
Sumber: Analisis Data Primer (2013).

67
JURNAL AGRIJATI VOL 30 NO 2, APRIL 2016

Berdasarkan tabel 4 tingkat kelengkapan untuk terselenggaranya


keberhasilan program PUAP dari proses dan tujuan program PUAP
komponen input, 71,1% termasuk dalam semuanya terpenuhi. Hal tersebut sesuai
kategori tinggi, menunjukkan bahwa usaha pertanyaan kuisioner yaitu diberi nilai
yang dilakukan untuk menyajikan beragam tertinggi 3, sedang 2 dan terendah 1.
hal baik fisik maupun non fisik sebagai

Tingkat Keberhasilan Program PUAP dari Komponen Process


Proses merupakan pelaksanaan GAPOKTAN, serta monitoring selama
beragam kegiatan dan mekanisme kerja pelaksanaan program PUAP.
program bagi pencapaian tujuan. Penilaian Tingkat keberhasilan program PUAP
tingkat keberhasilan program PUAP secara dari komponen proses di Kecamatan
proses dapat dilihat dari kegiatan Babakan, berdasarkan hasil penelitian
sosialisasi pra penyaluran dana PUAP, dapat dilihat dari penjabaran setiap
penyaluran dana PUAP, pendampingan indikator pada tabel 5 berikut:
Tabel 5. Nilai Indikator Process
Skor Responden
No Indikator Proses Jumlah
Tinggi Sedang Rendah
Pelaksanaan
1 19 50% 17 44,7% 2 5,3% 38 100%
sosialisasi
2 Penyaluran Dana 37 97,4% 1 2,6% 0 0% 38 100%
3 Pendampingan 31 81,6% 5 13,1 2 5,3% 38 100%
4 Monitoring 27 71% 8 21,1% 3 7,9% 38 100%
Sumber: Analisis Data Primer (2013).

Secara garis besar tingkat tersebut dinilai berdasarkan interval yang


keberhasilan program PUAP dari telah ditentukan. Adapun interval untuk
komponen process di Kecamatan Babakan katagori tinggi berkisar antara 10 hingga
ini termasuk dalam katagori tinggi. 12. Dari 38 responden 35 responden atau
Kategori tinggi ini didapat dari total skor sebanyak 92,1% memperoleh kategori
yang diperoleh oleh setiap responden dari tinggi. Selanjutnya dapat dilihat pada tabel
setiap pertanyaan. Kemudian total skor 6 berikut ini:

Tabel 6. Tingkat Keberhasilan Program PUAP dari Komponen Process di Kecamatan


Babakan.
No. Kategori Jumlah Reponden Persentase (%)
1. Tinggi 35 92,1
2. Sedang 1 2,6
3. Rendah 2 5,3
Jumlah 38 100
Sumber: Analisis Data Primer (2013).

Berdasarkan tabel 27 tingkat kegiatan untuk mencapai tujuan PUAP


keberhasilan program PUAP di Kecamatan secara keseluruhan sudah dilaksanakan
Babakan dari komponen proses 92,1% sesuai dengan ketentuan. Hal tersebut
termasuk dalam kategori tinggi. Hal ini sesuai pertanyaan kuisioner yaitu diberi
menunjukkan bahwa pelaksanaan beragam nilai tertinggi 3, sedang 2 dan terendah 1.

68
JURNAL AGRIJATI VOL 30 NO 2, APRIL 2016

Tingkat Keberhasilan Program PUAP dari Komponen Product

Product merupakan hasil dari usahatani, serta meningkatnya aktivitas


proses kegiatan program PUAP yang agribisnis hilir dengan adanya kegiatan
menggambarkan tingkat keberhasilan penanganan pasca panen.
program PUAP dalam mencapai tujuan Tingkat keberhasilan program PUAP
yang telah ditentukan. Penilaian terhadap komponen product di Kecamatan Babakan
tingkat keberhasilan program PUAP ini berdasarkan hasil penelitian yang
dilihat dari adanya peningkatan dilakukan, dapat dilihat pada penjabaran
kepemilikan saprodi, adanya penambahan dari setiap indikator product pada tabel 7
luas lahan yang dikelola oleh petani, berikut ini:
adanya peningkatan hasil produksi
Tabel 7. Nilai Indikator Product
Indikator Skor Responden
No Jumlah
Product Tinggi Sedang Rendah
Peningkatan
1 5 13,2% 33 86,8% 0 0% 38 100%
jumlah saprodi
Peningkatan
2 1 2,6% 8 21,1% 29 76,3% 38 100%
Luas lahan
Peningkatan
3 6 15,8% 32 84,2% 0 0% 38 100%
Hasil produksi
Penanganan
4 26 68,4% 12 31,6% 0 0% 38 100%
pasca panen
Sumber: Analisis Data Primer (2013).

Secara garis besar tingkat tersebut dinilai berdasarkan interval yang


keberhasilan program PUAP dari telah ditentukan. Adapun interval untuk
komponen product di Kecamatan Babakan katagori tinggi berkisar antara 7 hingga 9.
ini termasuk dalam kategori sedang. Dari 38 responden ada 33 responden atau
Kategori sedang ini didapat dari total skor sebanyak 86,8% memperoleh kategori
yang diperoleh oleh setiap responden dari sedang. Selanjutnya dapat dilihat pada
setiap pertanyaan. Kemudian total skor tabel 8 berikut ini:

Tabel 8. Tingkat Keberhasilan Program PUAP dari Komponen Product di Kecamatan


Babakan.
No. Kategori Jumlah Reponden Persentase (%)
1. Tinggi 5 13,2
2. Sedang 33 86,8
3. Rendah 0 0
Jumlah 38 100
Sumber: Analisis Data Primer (2013).

Berdasarkan tabel 8 diatas tingkat pertanyaan kuisioner yaitu diberi nilai


keberhasilan program PUAP di Kecamatan tertinggi 3, sedang 2 dan terendah 1.
Babakan dari komponen product 86,8%
termasuk dalam kategori sedang. Hal ini
menunjukkan bahwa hasil dari proses
kegiatan program PUAP cukup ada
peningkatan. Hal tersebut sesuai

69
JURNAL AGRIJATI VOL 30 NO 2, APRIL 2016

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan dana pelatihan 84,2% termasuk kategori


pembahasan yang telah diuraikan, maka sedang.
dapat disimpulkan bahwa : 3. Tingkat keberhasilan program
1. Tingkat keberhasilan pelaksanaan pengembangan Usaha Agribisnis
program Pengembangan Usaha Perdesaan di Kecamatan Babakan
Agribisnis Perdesaan di Kecamatan Kabupaten Cirebon dari komponen
Babakan Kabupaten Cirebon dari process 92,1% termasuk dalam kategori
komponen Context 65,8% termasuk tinggi, dilihat dari pelaksanaan kegiatan
dalam kategori tinggi, dilihat dari sosialisasi kepada petani 50% termasuk
indikator umur 100% termasuk dalam dalam kategori sedang, penyaluran dana
kategori tinggi, pendidikan 73,7% PUAP 97,4% termasuk dalam kategori
termasuk kategori rendah, pengalaman tinggi, begitu juga dengan
berusahatani 42,1% termasuk kategori pendampingan kepada GAPOKTAN
tinggi, sedangkan dari sisi keadaan 81,6% termasuk dalam kategori tinggi,
sosial ekonomi petani terdiri dari status serta pelaksanaan kegitan monitoring
lahan yang di miliki petani 73,7% 71% termasuk dalam kategori tinggi.
termasuk dalam kategori sedang, jenis 4. Tingkat keberhasilan pelaksanaan
pekerjaan petani 84,2% termasuk dalam program Pengembangan Usaha
kategori tinggi serta pendapatan petani Agribisnis Perdesaan di Kecamatan
60,5% termasuk dalam kategori sedang. Babakan Kabupaten Cirebon dari
2. Tingkat keberhasilan pelaksanaan komponen product 86,8% termasuk
program Pengembangan Usaha dalam kategori sedang, dilihat dari
Agribisnis Perdesaan di Kecamatan peningkatan ketersediaan saprodi yang
Babakan Kabupaten Cirebon dari dimiliki petani 86,8% termasuk dalam
komponen Input 71,1% termasuk dalam kategori sedang, peningkatan luas lahan
kategori tinggi, dilihat dari indikator 76,3% termasuk kategori rendah,
Kesiapan petani 97,4% termasuk peningkatan hasil produksi 84,2%
kategori tinggi, Kesiapan gapoktan termasuk dalam kategori sedang, serta
71,1% termasuk kategori tingi, kesiapan pengolahan pasca panen 68,4%
pembina 73,7% termasuk kategori termasuk dalam kategori tinggi.
sedang, Peralatan pelatihan 86,8%
termasuk dalam kategori sedang, dan

DAFTAR PUSTAKA Desi Kamira, 2011. Evaluasi pelaksanaan


Arifin dan Suharsimi, 2010. Evaluasi Program Pengembangan Usaha
Program Pendidikan Jakarta:Bumi Agribisnis Perdesaan (PUAP)
Aksara Di Kota Padang. Diakses
Departemen Pertanian, 2007. Modul IV tanggal 21 Maret 2013
Manajemen Agribisnis (Analisa Nuryana, 2009. Program Evaluation.
Lingkungan Agribisnis. Badan Departemen Sosial RI. Pusdatin
Pengembangan Sumber Daya Kesos Kementrian Social
Manusia Pertanian, Jakarta. Siti Sawerah, 2012. Evaluasi pelaksanaan
Program Pengembangan Usaha
Departemen Pertanian. 2008. Monitoring, Agribisnis Perdesaan pada
Evaluasi dan Pelaporan Usahatani Padi Di Desa Sungai
Pengembangan Usaha Agribisnis Duri II Kecamatan Sungai Kunyit
Perdesaan
70
JURNAL AGRIJATI VOL 30 NO 2, APRIL 2016

Kabupaten Pontianak. Diakses


tanggal 30 Maret 2013.
Umar. 2005. Metode Penelitian Untuk
Skripsi dan Tesis Bisnis, Jakarta:
raja grafindo persada.

71

Anda mungkin juga menyukai