Anda di halaman 1dari 3

BAB 1

Pendahuluan
A. Latar belakang
Baru-baru ini pengguna aplikasi X (Twitter) diramaikan dengan adanya bencana alam
berupa gempa bumi yang ada di Kabupaten Sukabumi. Detail peristiwa tersebut
diunggah melalui akun milik @infoBMKG dalam postingannya yang diawali oleh data
dari BMKG. Hal tersebut berhasil menarik perhatian warganet yaitu sekitar 1jt
penayangan dalam 23 jam terakhir yang membuat berita BMKG menjadi higlight dan
trending topic di X. Data pemberitaan diambil dari sumber yang juga dicantumkan
oleh pemilik akun. Konsep dari X ini sangat menarik dan memiliki feedback yang
tergolong cepat bagi komunikator dan komunikan. Netizen bisa langsung bereaksi
terhadap informasi yang diberikan dengan cara memberikan komentar atau kutipan
komentar.

Bagi pengguna aplikasi X, adanya fitur ‘trending topic’ juga membuat orang-orang
cepat mengetahui berita apa yang sedang viral di sosial media. Aplikasi X lebih cepat
memberitakan kepada penggunanya dibandingkan dengan platform lain.

Sejauh mana aplikasi X dapat mempengaruhi para pembaca dalam penyebarluasan


informasi dan membuat suatu isu yang awalnya riskan untuk di bahas, pada Platform
media digital ini membuat hal itu lebih mudah untuk dipublikasikan, apakah dengan
adanya fitur yang ada ini penyebar luasan informasi dapat lebih meluas, Penulis akan
membahas hal tersebut secara mendalam melalui kajian penelitian ini

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan platform X?
2. Apa yang dimaksud dengan BMKG?
3. Apa itu kualitas informasi?
4. Bagaimana proses penyebaran berita BMKG melalui Platform X?

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui definisi Platform X
2. Untuk mengetahui apa itu BMKG
3. Untuk mengetahui apa kualitas informasi
4. Untuk mengetahui proses penyebaran berita BMKG melalui Platform X

BAB 2
Kajian Pustaka
A. Platform X
Platform X adalah sebuah aplikasi yang dikembangkan oleh perusahaan teknologi
Amerika Serikat yang didirikan oleh Elon Musk pada tahun 2023. Aplikasi ini
awalnya dikenal sebagai Twitter dan kemudian diubah namanya menjadi Platform
X. Aplikasi ini memiliki berbagai fitur, termasuk panggilan video dan audio tanpa
nomor telepon, fitur streaming gim, live shopping, dan juga disebut sebagai
sumber disinformasi terbesar menurut Uni Eropa. Selain itu, Platform X juga
merupakan pusat operasi keamanan berbasis cloud yang mengkonsolidasikan
manajemen perangkat keamanan dan analisis keamanan ke dalam satu platform.

B. BMKG
BMKG adalah singkatan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika.
BMKG merupakan lembaga pemerintah non-departemen yang memiliki tugas
melaksanakan tugas pemerintahan di bidang Meteorologi, Klimatologi, Kualitas
Udara, dan Geofisika sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang
berlaku. BMKG memiliki fungsi mengamati, mengolah, menganalisa, dan
menyebarluaskan informasi Meteorologi (cuaca), Klimatologi (iklim), dan
Geofisika (gempa bumi dan tsunami). BMKG juga memberikan informasi terkait
prakiraan cuaca di bandara, cuaca di daerah maritim, prakiraan angin, potensi
banjir, kebakaran hutan, hingga siklon tropis. BMKG memiliki status sebuah
Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND), dipimpin oleh seorang Kepala
Badan, dan dikoordinasikan oleh Menteri yang bertanggung jawab di bidang
terkait. Sejarah BMKG dimulai pada tahun 1841 dengan pengamatan meteorologi
dan geofisika di Indonesia.

C. Kualitas Informasi
Nilai informasi ditentukan oleh banyak hal, diantaranya adalah kualitas informasi
karena secara tidak langsung nilai informasi akan diperoleh. Kualitas informasi
adalah “tingkat dimana informasi memiliki karakteristik isi, bentuk, dan waktu
yang memberikannya nilai buat para pemakai akhir tertentu. McLeoad
mengemukakan bahwa suatu informasi yang berkualitas harus memiliki ciri-ciri
sebagai berikut [8]:

1) Akurat
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan.
Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi
harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi
kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat

2) Tepat Waktu
Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi
yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karna informasi merupakan
landasan dalam pengambilan keputusan. Informasi tepat waktu harus
tersedia atau ada pada saat informasi tersebut diperlukan, tidak besok atau
beberapa jam lagi, sehingga bisa disimpulkan bahwa informasi bencana alam
khususnya gempa bumi yang tepat waktu tidak lebih dari satu jam.

3) Relevan
Relevan artinya, Informasi yang diberikan harus sesuai dengan yang
dibutuhkan. Relevansi informasi untuk orang satu dengan orang yang lain
berbeda.

4) Lengkap
Lengkap ialah tidak boleh ada bagian informasi yang penting atau esensial
bagi pengambil keputusan atau pelaksanaan tugas yang hilang, karena
menghasilkan keputusan yang salah nantinya.

D. Proses penyebaran berita


BMKG menggunakan platform media sosial X untuk memberikan informasi
perubahan iklim, cuaca, dan gempa bumi kepada masyarakat. BMKG memiliki
akun resmi dengan nama @infoBMKG. Melalui akun tersebut, BMKG
memberikan informasi terkait prakiraan cuaca, peringatan dini bencana, dan
informasi terkait gempa bumi dan tsunami. BMKG juga memberikan informasi
terkait kondisi cuaca di berbagai wilayah di Indonesia, termasuk prakiraan cuaca
di bandara, cuaca di daerah maritim, prakiraan angin, potensi banjir, kebakaran
hutan, hingga siklon tropis. BMKG juga menggunakan media sosial lainnya seperti
Facebook dan Instagram untuk penyebaran informasi.

Daftar pustaka
https://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/mediakom/article/view/1978
http://repository.unj.ac.id/31080/1/Qonita%20Rahmi%20P.P1408518025.pdf
J. O’brien and G. Marakas, Introduction to information systems. McGraw-Hill, Inc., 2009.
R. McLeod and G. Schell, Sistem informasi manajemen. Indeks, 2004. Terjemahan oleh Ali
Akbar Yulianto dan Afia R. Fitriati, Salemba Empat, Jakarta 2008

Anda mungkin juga menyukai