Anda di halaman 1dari 23

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tampat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di STKIP PGRI Ngawi di Kabupaten Ngawi

Provinsi Jawa Timur. Pemilihan tempat penelitian di STKIP PGRI Ngawi

dengan pertimbangan sebagai berikut : Pertama, tersedianya data yang

diperlukan dalam penelitian ini. Sedangkan yang kedua adalah adanya

keterbukaan pihak kampus STKIP PGRI Ngawi sehingga memudahkan

peneliti dalam mengumpulkan data yang diperlukan dengan masalah yang

diteliti.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan setelah pengajuan proposal penelitian yang

disetujui oleh dosen pembimbing tesis dan telah mendapatkan ijin dari

berbagai pihak yang berwenang. Adapun jadwal kegiatan penelitian tersusun

dalam tabel di bawah ini :

Tabel 1. Jadwal Kegiatan Penelitian

Bulan/minggu Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul


Kegiatan I-IV I-IV I-IV I-IV I-IV
Penyusunan proposal 
Penulisan angket  
Uji coba 
commit to user

28
perpustakaan.uns.ac.id 29
digilib.uns.ac.id

Bulan/minggu Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul


Kegiatan I-IV I-IV I-IV I-IV I-IV
Pengumpulan data 
Analisis data 
Penulisan  

B. Metode Penelitian

Suatu penelitian pada dasarnya harus menggunakan cara tertentu yang

dilaksanakan dengan terencana dan sistematis. Penentuan metode penelitian yang

tepat akan memudahkan peneliti dalam melaksanakan penelitian, sehingga hasil

penelitiannya dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Menurut Suharsimi

Arikunto (1998: 136) yang dimaksud dengan metode penelitian adalah cara yang

digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Sedangkan

menurut Winarno Surakhmad (1998: 13), metode adalah cara utama yang

digunakan untuk mencapai tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesis

dengan menggunakan teknik serta alat-alat tertentu.

Dari pendapat di atas dapat ditarik suatu pengertian bahwa metode

penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk menguji kebenaran dengan

menggunakan teknik dan alat tertentu dalam rangka untuk mencapai tujuan

penelitian. Oleh karena itu, untuk memperoleh data yang benar dan akurat, maka

peneliti dituntut untuk dapat memilih dan menggunakan metode penelitian yang

tepat. Dalam penelitian terdapat beberapa metode yang dapat digunakan oleh

peneliti. Secara umum metode penelitian dapat dikelompokkan menjadi tiga

macam, sebagaimana diungkapkan oleh Winarno Surakmad (1998: 132), yaitu :


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 30
digilib.uns.ac.id

1. Metode penelitian historis

2. Metode penelitian deskriptif

3. Metode penelitian eksperimen

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif

korelasional, sebab penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara

Kesadaran Sejarah dan Motivasi Belajar Sejarah dengan prestasi Belajar sejarah

Mahasiswa Program Studi PPKn di STKIP PGRI Ngawi. Tujuan penelitian

deskriptif adalah untuk membuat suatu deskripsi atau lukisan secara sistematis,

faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan fenomena yang diselidiki. Metode

deskriptif bermaksud mengungkapkan situasi variabel sesuai dengan keadaan

yang ada pada saat penelitian ini dilaksanakan. Pelaksanaan metode-metode

deskriptif tidak terbatas hanya sampai pada pengumpulan data, tetapi meliputi

analisa dan interpretasi tentang arti data itu sendiri.

Menurut Moh. Nazir (1988: 99) “Desain penelitian adalah semua proses

yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian ataupun hanya

mengenai pengumpulan dan analisis data”. Penelitian ini melukiskan dan

menafsirkan keadaan yang ada terhadap masing- masing variabel, baik variabel

bebas maupun variabel terikat, maka penelitian ini bersifat deskriptif.

Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel yang dikaji meliputi dua variabel

bebas dan satu variabel terikat. Variabel bebasnya adalah kesadaran sejarah (X1)

dan motivasi belajar sejarah (X2), sedangkan variabel terikatnya adalah prestasi

belajar sejarah (Y). Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui ada atau

tidaknya hubungan antara kesadaran sejarah (X1) dengan prestasi belajar sejarah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 31
digilib.uns.ac.id

(Y), mengetahui ada tidaknya hubungan antara motivasi belajar sejarah (X2)

dengan prestasi belajar sejarah (Y), dan untuk mengetahui ada atau tidaknya

hubungan antara kesadaran sejarah (X1) dan motivasi belajar sejarah (X2) secara

bersama-sama dengan prestasi belajar sejarah (Y).

Dengan konsep tersebut, dapat diketahui bahwa rancangan penelitian ini

adalah deskriptif korelasional yang mencari hubungan secara sendiri-sendiri

maupun secara bersama-sama. Dapat dijelaskan secara rinci bahwa penelitian ini

mencari hubungan antara X1 dengan Y, hubungan antara X2 dengan Y, dan

hubungan X1 dan X2 secara bersama-sama dengan Y.

Dalam penelitian ini digunakan desain penelitian korelasional yaitu peneliti

akan mengkorelasikan variabel bebas dan terikat tetapi tidak ada perlakuan

(mengkorelasikan data yang sudah ada). Untuk memperjelas desain dalam

penelitian ini dapat dijelaskan dengan skema atau bagan sebagai berikut :

X1

X2

Gambar 2 : Desain Penelitian

Variabel pertama yaitu kesadaran sejarah sebagai variabel bebas

(independent) pertama atau X1, dan variabel kedua adalah motivasi Belajar sejarah

sebagai variabel bebas kedua atau X2. Sedangkan variabel ketiga yaitu prestasi
commit
belajar sejarah sebagai variabel terikat to user atau Y. Dari uraian tersebut di
(dependent)
perpustakaan.uns.ac.id 32
digilib.uns.ac.id

atas dapat dijelaskan bahwa variabel Y dianggap memperoleh pengaruh baik dari

variabel bebas pertama (X1) maupun dari variabel bebas kedua (X2) bahkan dari

keduanya secara bersama sama. Hubungan antar variabel, yaitu kesadaran sejarah

(X1) dan motivasi Belajar sejarah (X2) dengan prestasi belajar sejarah (Y).

Berdasarkan gambar 1. diatas tampak bahwa penelitian ini berupaya

menunjukkan adanya hubungan variabel X1 dengan Y, variabel X2 dengan Y, dan

variabel X1 dan X2 secara bersama-sama dengan Y. Gambar tersebut

menunjukkan bahwa penelitian ini termasuk penelitian deskriptif korelasional.

C. Definisi Operasional

Definisi operasional variabel penelitian dirumuskan sebagai berikut :

1) Prestasi belajar adalah adalah hasil pengukuran terhadap peserta didik,

meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotor, setelah mengikuti

pembelajaran. Pembelajaran yang dimaksud adalah pembelajaran pada mata

kuliah Sejarah Indonesia Modern Program Studi PPKn STKIP PGRI Ngawi.

2) Kesadaran Sejarah adalah kondisi kejiwaan yang menunjukan tingkat

penghayatan pada makna dan hakekat sejarah bagi masa kini dan masa yang

akan datang, menjadi dasar pokok bagi berfungsinya makna sejarah dalam

pendidikan.

3) Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak psikis di dalam diri siswa

yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar,

dan memberikan arah pada kegiatan belajar demi mencapai suatu tujuan.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 33
digilib.uns.ac.id

D. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Dalam suatu penelitian ilmiah tidak akan terlepas dari penetapan

populasi dan sampel, karena populasi dan sampel merupakan subyek

penelitian dan keduanya merupakan sumber data penelitian. Menurut

Suharsimi Arikunto (1998: 108) “Populasi adalah keseluruhan subyek

penelitian”. Menurut Sutrisno Hadi (1995: 220) “Populasi adalah sejumlah

penduduk atau individu yang mempunyai satu sifat sama”. Sedangkan

menurut Hadari Nawawi (1987:141) “Populasi adalah keseluruhan obyek

penelitian yang dapat terdiri dari manusia, benda-benda, gejala atau peristiwa

sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu”. Berdasarkan

pendapat di atas maka dapat diartikan bahwa populasi adalah keseluruhan

subyek penelitian yang mempunyai ciri-ciri atau karakteristik yang sama.

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi PPKn

semester VII di STKIP PGRI Ngawi. Dengan demikian hasil penelitian ini

akan digeneralisasikan pada populasi tersebut. Hal ini mengingat bahwa

populasi tersebut secara teoritis mempunyai tingkat homogenitas yang tinggi.

2. Sampel Penelitian

Suharsimi Arikunto (1998:117) berpendapat bahwa sampel adalah

sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Sampel atau contoh adalah

sebagian dari individu yang diteliti dalam suatu penelitian (Sutrisno Hadi,

1983:70). Menurut Hadari Nawawi (1987:144) yang dimaksud dengan sampel


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 34
digilib.uns.ac.id

adalah bagian dari populasi yang menjadi sumber data yang sebenarnya dalam

suatu penelitian.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Untuk pengambilan sampel dalam penelitian ini peneliti berpedoman

pada pendapat Suharsimi Arikunto (1998: 112) bahwa untuk sekedar ancer-

ancer maka apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua

sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.

E. Instrumen Penelitian

Angket adalah sejumlah pertanyaan yang digunakan untuk memperoleh

informasi dari responden dalam arti laporan tentang diri pribadinya atau mengenai

hal-hal yang diketahui (Suharsimi Arikunto,1998: 140). Untuk pengumpulan data

mengenai kesadaran sejarah dan motivasi belajar sejarah digunakan instrumen

angket atau kuesioner skala likert. Skala likert menurut sejumlah butir pertanyaan

yang monoton, terdiri dari pernyataan positif dan negarif. Dalam merespon item

tersebut subyek diminta untuk memilih kesukaannya pada kategori jawaban yang

berkisar dari sangat setuju sampai sangat tidak setuju. Penskoran untuk

pernyataan positif dilakukan dengan memberi skor tertinggi pada pilihan sangat

setuju, dan terendah pada pilihan sangat tidak setuju. Sedangkan penskoran untuk

pernyataan negatif yang dilakukan dengan memberi skor terendah pada pilihan

sangat setuju dan tertinggi pada pilihan sangat tidak setuju.

Skala tentang motivasi menggunakan skala Likert dan memuat pertanyaan

yang bersifat favorable dan unfavorable. Favorable adalah pernyataan yang


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 35
digilib.uns.ac.id

mendukung, sedangkan unfavorable adalah pernyataan yang tidak mendukung.

Penyusunan penyataan dalam motivasi belajar terdiri atas lima jawaban pilihan,

yaitu sangat sesuai (SS), sesuai (S), ragu-ragu (R), tidak sesuai (TS), dan sangat

tidak sesuai (STS). Bahasa untuk pemilihan jawaban yang tersedia dikembangkan

sesuai dengan konteks pertanyaan, tetapi tetap mengacu dengan aspek di atas.

Untuk skor statemen positif bobot penilaiannya adalah sebagai berikut :

Tabel 2. Skor Statemen Positif Bobot Penilaian

No. Pilihan Skor


1. Sangat setuju (SS) / Sangat sering (SS) 5
2. Setuju (S) / Sering (S) 4
3. Ragu – ragu (R) / Kadang – kadang (KK) 3
4. Tidak setuju (TS) / Jarang (JR) 2
5. Sangat tidak setuju (STS) / Tidak pernah (TP) 1

Untuk skor statemen negatif bobot penilaiannya adalah sebagai berikut :

Tabel 3. Skor Statemen Negatif Bobot Penilaian

No. Pilihan Skor


1. Sangat setuju (SS) / Sangat sering (SS) 1
2. Setuju (S) / Sering (S) 2
3. Ragu – ragu (R) / Kadang – kadang (KK) 3
4. Tidak setuju (TS) / Jarang (JR) 4
5. Sangat tidak setuju (STS) / Tidak pernah (TP) 5

1. Angket Kesadaran Sejarah

Angket motivasi belajar sejarah dibuat sebanyak 35 butir, dengan

commit
rincian pada indikator sebagai to :user
berikut (1) Mengenal, mengerti dan dapat
perpustakaan.uns.ac.id 36
digilib.uns.ac.id

melokasikan obyek sejarah, pada butir nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, dan

11; (2) Bersifat arif dan bijaksana, pada butir nomor 12, 13, 14, dan 32; (3)

Menerima, memelihara, menyempurnakan dan melestarikan warisan budaya

nenek moyang, pada butir nomor 15, 16, 17, dan 18; (4) Menghormati leluhur

dan para pahlawan, pada butir nomor 19, 20, 31, dan 33; (4) Mengembangkan

sikap keteladanan, pada butir nomor 21, 22, dan 23; (5) Mengenal diri sendiri

sebagai bangsa, pada butir nomor 24, 25, dan 34; (6) Berfikir kemasa depan

dengan berpijak pada masa lalu, pada butir nomor 26, 27, dan 28; serta (7)

Menyadari perubahan dalam masyarakat, sadar akan tradisi-tradisi, pada butir

nomor 29, 30, dan 35. Kisi-kisi angket kesadaran sejarah dapat dilihat pada

lampiran 1 halaman 68.

2. Angket Motivasi Belajar

Angket motivasi belajar sejarah dibuat sebanyak 40 butir, dengan

rincian pada indikator sebagai berikut : (1) Semua keinginan yang berpangkal

pada penghayatan dan siswa berdaya upaya, melalui kegiatan belajar yang

disertai minat dan perasaan senang, pada butir nomor 20, 22, 24, 32, dan 37;

(2) Belajar sejarah demi memenuhi kebutuhan pada butir nomor 4, 6, 8, 13,

18, 21, 26, 27, 34, 38, dan 39; (3) Belajar demi menghindari hukuman, pada

butir nomor 5, 9, 11,16, 19, dan 28; (4) Belajar demi meperoleh hadiah

mateial yang dijanjikan, pada butir nomor 2, 10, 36, dan 40; (4) Belajar demi

meningkatkan gengsi sosial, pada butir nomor 1, 3, 15, 25, 29, 30, dan 33; (5)

Belajar demi meperoleh pujian dari orang yang penting, pada butir nomor 7,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 37
digilib.uns.ac.id

12, 14, 17, 23, 31, dan 35. Kisi-kisi angket motivasi belajar sejarah dapat

dilihat pada lampiran 2 halaman 69.

3. Prestasi Belajar

Tes adalah suatu cara untuk mengadakan penilaian yang berbentuk

suatu tugas atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan oleh anak atau

sekelompok anak sehingga menghasilkan suatu nilai tentang tingkah laku atau

prestasi anak tersebut, yang dapat dibandingkan dengan nilai yang dicapai

oleh anak-anak lain dengan nilai standar yang ditetapkan (Wayan Nurkencana

dan PPN Sumartana, 1986: 25). Tes dalam penelitian ini digunakan peneliti

untuk pengumpulan data mengenai pemahaman nilai kesejarahan dengan

bentuk pilihan obyektif. Penyusunan tes dilakukan dengan terlebih dahulu

memperhatikan standar kompetensi, kompetensi dasar, materi dan indikator.

Nilai dari prestasi belajar sejarah didapatkan dari keseruhan nilai dalam satu

semester pada mata kuliah Sejarah Indonesia Modern. Nilai yang digunakan

dalam penelitian ini didapatkan dari Nilai Akhir yang mencakup (1) Nilai

Tugas, (2) Nilai Ujian Tengah Semester, dan (3) Nilai Akhir Semester. Nilai

Akhir mahasiswa pada mata Kuliah Sejarah Indonesia Modern dapat dilihat

pada lampiran 8 halaman 88.

4. Uji Coba Instrumen Penelitian

Sebelum mengambil data penelitian, maka instrumen yang berupa

angket kesadaran sejarah dan angket motivasi belajar terlebih dahulu


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 38
digilib.uns.ac.id

diujicobakan. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan instrumen yang sahih

dan terandalkan. Adapun instrumen yang akan diujicobakan ada dua jenis

yaitu instrumen kesadaran sejarah dan instrumen motivasi belajar sejarah.

a. Uji Coba Instrumen Angket Kesadaran Sejarah

1) Validitas Instrumen Angket

a) Validitas Konstruk

Alat ukur dikatakan valid menurut Saifuddin Azwar (2001:

24) adalah alat ukur yang bisa mengukur apa yang hendak diukur.

Validitas yang tepenuhi pertama adalah validitas konstruk. Suatu

alat ukur memenuhi kaidah validitas konstrak menurut Saifuddin

Azwar (2001:25) adalah apabila alat ukur tersebut mengukur

konstruk secara teoritis. Pada penelitian ini penyusunan alat ukur

mengacu pada indicator kesadaran sejarah. Uji validitas isi

dilakukan dengan mencocokkan sebaran butir-butir valid ke dalam

kisi-kisi angket kesadaran sejarah.

b) Validitas Butir Angket

Untuk menentukan validitas masing-masing angket,

digunakan rumus korelasi product moment, yaitu:

√[ ][ ]

(Suharsimi Arikunto, 2006: 72)

Keterangan :

X = skor soal yang commit to user


dicari validitasnya
perpustakaan.uns.ac.id 39
digilib.uns.ac.id

Y = skor total

n = jumlah peserta tes

Hasil penghitungan rXY dikonsultasikan pada tabel kritis r

product moment dengan signifikasi 5%. Jika rXY > r kritis maka butir

angket tersebut valid.

Berdasarkan analisis uji coba angket dengan N= 35 pada taraf

signifikansi 5%, maka diperoleh rtabel = 0,334. Sedangkan hasil

perhitungan diperoleh rxy = -0,292 sampai 0,830. Kriteria butir soal

yang valid apabila rxy > rtabel. Karena nilai rxy > rtabel, maka dari 35

butir angket yang diujikan, diperoleh 26 butir angket yang valid

yaitu angket nomor 1, 3, 5, 6, 8, 12, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21,

22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 31, 32, 33, 34, dan 35 . Sedangkan 9

butir angket yang tidak valid yaitu angket nomor 2, 4, 7, 9, 10, 11,

13, 29, dan 30. Sebagai tindak lanjutnya, angket yang tidak valid

tidak digunakan lagi untuk mengukur kesadaran sejarah sampel

(lihat lampiran 6 halaman 84).

2) Reliabilitas Angket

Dalam penelitian ini untuk mencari reliabilitas angket

menggunakan pendekatan konsistensi internal dengan rumus Spearman

Brown sebagai berikut :

( )
(Saifuddin Anwar, 2005: 182)

Keterangan : commit to user


perpustakaan.uns.ac.id 40
digilib.uns.ac.id

= koefisiensi reliabilitas

= koefisiensi korelasi antara skor belahan Y1 (nomor item

ganjil) dan belahan Y2 (nomor item genap)

Keputusan uji :

- Jika > 0,600 maka butir angket memiliki reliabilitas tinggi

- Jika < 0,600 maka butir angket memiliki reliabilitas rendah

Untuk taraf signifikansi 5%, dengan N = 35, diperoleh rtabel =

0,334. Sedangkan perhitungan koefisien realibilitas instrumen r11 =

0,7846. Dengan demikian, berdasarkan kriteria instrumen angket

kesadaran sejarah dapat dikatakan reliabel (lihat lampiran 6 halaman

84).

b. Uji Coba Instrumen Angket Motivasi Belajar

1) Validitas Instrumen Angket

a) Validitas Konstruk

Alat ukur dikatakan valid menurut Saifuddin Azwar (2001:

24) adalah alat ukur yang bisa mengukur apa yang hendak diukur.

Validitas yang tepenuhi pertama adalah validitas konstruk. Suatu

alat ukur memenuhi kaidah validitas konstrak menurut Saifuddin

Azwar (2001:25) adalah apabila alat ukur tersebut mengukur

konstruk secara teoritis. Pada penelitian ini penyusunan alat ukur

mengacu pada ciri-ciri motivasi pada kajian teori. Uji validitas isi

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 41
digilib.uns.ac.id

dilakukan dengan mencocokkan sebaran butir-butir valid ke dalam

kisi-kisi angket motivasi.

b) Validitas Butir Angket

Untuk menentukan validitas masing-masing angket,

digunakan rumus korelasi product moment, yaitu:

√[ ][ ]

(Suharsimi Arikunto, 2006: 72)

Keterangan :

X = skor soal yang dicari validitasnya

Y = skor total

n = jumlah peserta tes

Hasil penghitungan rXY dikonsultasikan pada tabel kritis r

product moment dengan signifikasi 5%. Jika rXY > r kritis maka butir

angket tersebut valid.

Berdasarkan analisis uji coba angket dengan N= 40 pada taraf

signifikansi 5%, maka diperoleh rtabel = 0,334. Sedangkan hasil

perhitungan diperoleh rxy = -0,355 sampai 0,864. Kriteria butir soal

yang valid apabila rxy > rtabel. Karena nilai rxy > rtabel, maka dari 40

butir angket yang diujikan, diperoleh 29 butir angket yang valid

yaitu angket nomor : 2, 3, 7, 9, 10, 11, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19,

21, 22, 23, 24, 25, 29, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, dan 40.

Sedangkan 11 butircommit
angkettoyang
usertidak valid yaitu angket nomor : 1,
perpustakaan.uns.ac.id 42
digilib.uns.ac.id

4, 5, 6, 8, 12, 20, 26, 27, 28, dan 30. Sebagai tindak lanjutnya,

angket yang tidak valid tidak digunakan lagi untuk mengukur

motivasi belajar kelas sampel (lihat lampiran 7 halaman 86).

2) Reliabilitas Angket

Dalam penelitian ini untuk mencari reliabilitas angket

menggunakan pendekatan konsistensi internal dengan rumus Spearman

Brown sebagai berikut :

( )
(Saifuddin Anwar, 2005: 182)

Keterangan :

= koefisiensi reliabilitas

= koefisiensi korelasi antara skor belahan Y1 (nomor item

ganjil) dan belahan Y2 (nomor item genap)

Keputusan uji :

- Jika > 0,600 maka butir angket memiliki reliabilitas tinggi

- Jika < 0,600 maka butir angket memiliki reliabilitas rendah

Untuk taraf signifikansi 5%, dengan N = 40, diperoleh rtabel =

0,334. Sedangkan perhitungan koefisien realibilitas instrumen r11 =

0,8604. Dengan demikian, berdasarkan kriteria instrumen angket dapat

dikatakan reliabel (lihat lampiran 7 halaman 86).

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 43
digilib.uns.ac.id

F. Teknik Analisis Data

1. Uji Normalitas

Analisis awal terdiri atas dua tahap, yakni uji normalitas dan uji

homogenitas. Uji normalitas dimaksudkan sebagai langkah awal dalam

mengolah data secara statistik, terutama pada penentuan penggunaan statistik

parametrik atau non-parametrik. Untuk keperluan ini digunakan teknik Chi-

Kudrat

(Sugiyono, 2009: 172)

Keterangan

= chi kuadrat

= frekuensi hasil pengamatan

= frekuensi yang diharapkan


2 2
Kelas dinyatakan berdistribusi normal jika hitung < tabel dengan

derajat kebebasan atau degree of fredom (df) adalah n interval – 1, dan

menggunakan taraf kesalahan 5 %.

2. Uji Hipotesis

Pemilihan teknik analisis data dalam suatu penelitian berorientasi pada

bentuk hipotesis dan tujuan penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya.

Setelah data dikumpulkan, maka data tersebut perlu dianalisis dalam rangka

uji kebenaran hipotesis dan juga untuk memperoleh suatu kesimpulan. Semua
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 44
digilib.uns.ac.id

data dari hasil penyebaran instrumen penelitian diberi skor dan dianalisis

dengan menggunakan uji statistik.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

korelasi dan regresi yaitu dengan korelasi sederhana untuk menentukan

hubungan masing-masing variabel X dan Y, regresi sederhana untuk

menentukan kontribusi masing-masing variabel X dan Y, korelasi ganda untuk

menentukan hubungan variabel X1 dan X2 secara bersama-sama terhadap

variabel Y, dan regresi ganda untuk menentukan kontribusi variabel X1 dan

X2 secara bersama-sama terhadap variabel Y.

Untuk menggunakan analisis regresi, terdapat beberapa prasyarat yang

harus dipenuhi yaitu :

(1) Sampel diambil secara acak.

(2) Variabelnya berhubungan secara linier.

(3) Variabelnya berdistribusi normal atau mendekati normal.

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Teknik analisis regresi. Teknik analisis ini berfungsi untuk mengkaji

signifikansi antara satu variabel tergantung dan lebih dari satu variabel bebas.

Rumus regresi yang digunakan adalah sebagai berikut :

a1  X 1Y  a 2  X 2Y
R y12 
Y 2

Keterangan :

Ry12 : koefisien korelasi antara kesadaran sejarah dan motivasi


belajar sejarah terhadap prestasi belajar sejarah
commit to user
a1 : koefisien kesadaran sejarah
perpustakaan.uns.ac.id 45
digilib.uns.ac.id

a2 : koefisien motivasi belajar sejarah

∑X1Y : jumlah kesadaran sejarah dengan prestasi belajar sejarah

∑X2Y : jumlah motivasi belajar sejarah dengan prestasi belajar sejarah

∑ Y2 : jumlah kuadrat prestasi belajar sejarah

Adapun langkah –langkahnya adalah sebagai berikut :

1) Mengolah skor dari tiga instrumen penelitian ke dalam bentuk


penyebaran data yang disajikan dalam bentuk pengelompokan data yang
dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
a) Rentang / range = data terbesar – data terkecil
(Sudjana, 2001: 47)

b) Banyaknya kelas (k) = 1 + (3,3) log n (aturan Sturges)


(Sudjana, 2001: 47)

ren tan g
c) Panjang kelas (p) =
banyakkelas
(Sudjana, 2001: 47)

d) Perhitungan Mean dengan rumus :

Mean  x =
x 1

Dimana :

X : Mean skor

X : Skor nilai tengah

n : Banyaknya variabel

(Sudjana, 2001: 67)

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 46
digilib.uns.ac.id

2) Perhitungan Modus dengan rumus :


 b1 
Mo  b  p 
b 
 1 2b

Dimana :

b : Batas bawah kelas interval

p : Panjang kelas interval

b1 : Frekuensi interval dikurangi frekuensi di atasnya

b2 : Frekuensi interval dikurangi frekuensi di bawahnya

(Sudjana, 2001: 77)

3) Perhitungan Median dengan rumus :


1 
Me  b  p 2n  F 
 f 
 

Dimana :

b : Batas bawah kelas median

p : Panjang kelas median

n : Ukuran sampel

F : Jumlah semua frekuensi di bawah median

f : Frekuensi kelas median

(Sudjana, 2001: 79)

4) Perhitungan Standar Deviasi dengan rumus :

n f i xi2   f i x1 
2

s  2
s  s2
nn  1

Dimana :
commit to user
s : Standar deviasi
perpustakaan.uns.ac.id 47
digilib.uns.ac.id

s2 : Varians (simpangan baku (s) adalah akar dari varians)

xi : Tanda kelas

fi : Frekuensi

n : ∑fi (Sudjana, 2001: 95)

5) Pengujian persyaratan analisis data, yaitu uji normalitas dengan


menggunakan rumus Kolmogorov Smirnov.
(Djarwanto, 2001: 246)

6) Menentukan persamaan regresi sederhana dengan menggunakan rumus :


Yˆ  a  bX

Dimana :

a : Konstanta

b : (beta) elastisitas varians

X : variabel X

Ŷ : Y topi

(Sudjana, 2001: 312)

7) Menghitung keberartian (positif) dihitung dengan rumus yang notasinya


adalah sebagai berikut :
Sx 2
F
Sy 2

Dimana :

Sx2 : Jumlah kuadrat variabel X

Sy2 : Jumlah kuadrat variable Y (Djarwanto, 2001: 177)


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 48
digilib.uns.ac.id

8) Menghitung korelasi sederhana antara variabel yang ada dengan rumus


korelasi sederhana yang rumusnya adalah sebagai berikut :
N  XY   X  Y 
rXY 
N  X    X  N Y   Y  
2 2 2 2

Dimana :

rXY : Koefisien korelasi variabel X dan Y

X : Skor masing-masing item

Y : Skor total

∑X : Jumlah skor variabel X

∑Y : Jumlah skor variabel Y

∑XY : Jumlah perkalian X dan Y

∑X2 : Jumlah kuadrat dari skor variabel X

∑Y2 : Jumlah kuadrat dari skor variabel Y

N : Jumlah subyek

(Suharsimi Arikunto, 1998: 46)

Tabel 4. Penafsiran Koefisien Korelasi

Interval koefisien Tingkat hubungan

0,00 – 0,199 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,00 Sangat kuat

(Sugiyono&Eri Wibowo, 2004: 172)

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 49
digilib.uns.ac.id

9) Melakukan uji hipotesis koefisien sederhana dengan uji t yang


rumusnya adalah sebagai berikut :

ry1 n  k  1
t (Djarwanto, 2001: 177)
1  ry21

10) Menghitung korelasi parsial antara variabel yang ada dengan rumus
korelasi parsial yang notasinya adalah :
ry1  ry 2 r12
ry1.2  (Sudjana 2001: 386)
1  r 1  r 
2
y2
2
12

11) Menentukan persamaan regresi ganda, dan uji keberartian regresi linier
ganda melalui rumus :
Y  a  b1 X 1  b2 X 2 (Djarwanto, 2001: 186)

12) Uji signifikansi regresi digunakan analisis varians regresi dengan


menggunakan rumus :
JK reg / k
F
JK res / n  k  1

Dimana :

JKreg : a1+∑x1y+a2 ∑x2y

JKres : ∑y2 - JKreg

n : Jumlah sampel

k : Jumlah variabel bebas

(Sudjana 2001: 355)

13) Meghitung koefisien korelasi ganda dengan rumus :


JK reg
R y2.12  (Djarwanto, 2001: 201)
 y2 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 50
digilib.uns.ac.id

14) Uji signifikansi korelasi ganda dengan rumus :


R2 / k
F
 
(Sudjana, 2001: 385)
1  R 2 / n  k  1

Berdasarkan alat analisis yang telah dikemukakan tersebut, maka

hipotesis statistik yang dikemukakan adalah :

1. H0 : β1 = 0, artinya tidak ada hubungan antara Kesadaran Sejarah dengan

prestasi Belajar sejarah Mahasiswa Program Studi PPKn di

STKIP PGRI Ngawi.

2. H1 : β1 ≠ 0, artinya ada hubungan antara Kesadaran Sejarah dengan

prestasi Belajar sejarah Mahasiswa Program Studi PPKn di

STKIP PGRI Ngawi

3. H0 : β2 = 0, artinya tidak ada hubungan antara Motivasi Belajar Sejarah

dengan prestasi Belajar sejarah Mahasiswa Program Studi

PPKn di STKIP PGRI Ngawi

4. H2 : β2≠ 0, artinya ada hubungan antara Motivasi Belajar Sejarah dengan

prestasi Belajar sejarah Mahasiswa Program Studi PPKn di

STKIP PGRI Ngawi

5. H0 : β3 = 0, artinya tidak ada hubungan antara Kesadaran Sejarah dan

Motivasi Belajar Sejarah dengan prestasi Belajar sejarah

Mahasiswa Program Studi PPKn di STKIP PGRI Ngawi

6. H3 : β3≠ 0, artinya ada hubungan antara Kesadaran Sejarah dan Motivasi

Belajar Sejarah dengan prestasi Belajar sejarah Mahasiswa


commit
Program Studi PPKn to
di user
STKIP PGRI Ngawi

Anda mungkin juga menyukai