Nim : 23010012
Prodi: D3 Kebidanan
Sampai sekarang ini, masyarakat acapkali memberikan stereotype pada salah satu gender,
contohnya saja perempuan emosional sedangkan laki-laki rasional. Stereotype ini salah satu
penyebab ketimpangan gender, untuk mengurangi ketimpangan gender, maka perlu dilakukan
pengarusutamaan gender. Lalu sebenarnya apa yang dimaksud dengan gender? Masih banyak
yang salah mengartikan mengartikan gender sebagai jenis kelamin padahal gender merupakan
perbedaan peran tanggung jawab perempuan dan laki-laki yang dibentuk/dikonstruksikan oleh
masyarakat dan bersifat dinamis.
Sementara itu PUG merupakan strategi pembangunan untuk mencapai keadilan dan keseteraan
gender melalui kebijakan dan progam yang memperhartikam pengalaman, aspirasi, kebutuhan
dan permasalahan perempuan dan laki-laki dalam proses, perencanaan, pemantauan dan
evaluasi terhadap seluruh aspek kehidupan dan pembangunan. Untuk mencapai keadilan dan
kesetaraan gender, diperlukan beberapa hal antara lain dukungan dari politik dari pimpinan,
kelembagaan PUG, Sumber Daya Manusia, Anggaran, Alat Analisis Gender, Data terpilah
menurut jenis kelamin dan Partisipasi Masyarakat.
Aplikasi PUG di DJKN sendiri mengangkat isu gender kebijakannya seperti berupa
pengangkatan Tim Pelaksana Penilaian Kembali BMN, Sosialisasi Tugas dan fungsi ke
Kementerian/Lembaga, aplikasi SIMAN dan E-Auction untuk mempermudah stakeholder. Isu
gender juga menjadi pertimbangan pada saat melakukan promosi/mutasi pegawai, dan
peningkatan soft competency pegawai. DJKN juga membuka kesempatan bagi kaum difabel
untuk mengambil peran.
Dalam pelayanan yang responsif gender tidak hanya fasilitas fisik yang responsif gender, akan
tetapi diperlukan pula kebijakan responsif gender dan pemahaman tentang PUG. Sosialisasi ini
berjalan sangat dinamis dengan banyaknya pertanyaan kritis dari peserta.