penangkalan

separatisme
kelompok 4
separatisme
Menurut Abdul Qodir Djaelani, separatisme adalah suatu
gerakan yang bersifat mengacau dan menghancurkan
yang dilakukan oleh gerombolan pengacau yang
bertujuan untuk memisahkan diri dari ikatan suatu
negara.
Separatisme adalah jenis keinginan untuk melepaskan diri dari entitas yang lebih
besar yang memiliki legitimasi kekuasaan. Formatnya bisa negara
bagian/pemerintah. Dari perspektif konflik sosial, separatisme merupakan salah
satu bentuk konflik.
Contoh gerakan separatisme di indonesia salah satunya adalah
(OPM aatau organisasi papua merdeka. )
 ciri-ciri
separatisme adalah
TERBENTUK DARI SEKELOMPOK ORANG YANG TIDAK PUAS TERHADAP
SISTEM SEBUAH NEGARA
MENOLAK IDEOLOGI DARI NEGARANYA
MEMBANGUN KEMAMPUAN TEMPUR DAN MILITER SERTA
MEMPERSENJATAI DIRI
GERAKAN DILAKUKAN SEMBUNYI-SEMBUNYI DAN RAHASIA UNTUK
MEMBANGUN SEBUAH KEKUATAN ATAU KEKUASAAN
MEMBUAT KEONARAN UNTUK MEMECAH BELAH KERUKUNAN ANTAR
RAKYAT DALAM NEGARA ITU SENDIRI
faktor penyebab munculnya paham
radikalisme dan separatisme
Faktor pemikiran
Faktor ekonomi
Faktor politik
Faktor sosial
Faktor psikologis
 SEJARAH OPM

Berikut adalah beberapa poin kunci

dalam sejarah munculnya OPM:

Pengaruh Kolonialisme
Pepera (Penentuan Pendapat Rakyat
Ketidakpuasan dan Aspirasi Kemerdekaan
Konflik Bersenjata:
 kesimpulan
Gerakan Organisasi Papua Merdeka (OPM) memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap konstitusi Indonesia. OPM merasa bahwa mereka
tidak memiliki hubungan sejarah dengan bagian Indonesia yang lain
maupun negara-negara Asia lainnya. OPM juga dinilai telah melakukan
penyimpangan terhadap sila ke-3 dari pancasila yang berbunyi Persatuan
Indonesia. Meskipun demikian, hukum dasar negara Indonesia tetap
menegaskan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah harga
mati yang tidak dapat ditawar lagi, oleh karena itu segala bentuk gerakan
yang ingin memisahkan dari Indonesia dan ingin menghancurkan
Indonesia harus ditangani dengan cepat. Konflik Papua lebih sering
diidentikkan dengan masalah ekonomi.