Anda di halaman 1dari 3

Latihan pertemuan 6 PKN

1. Apa yang dimaksud dengan otonomi daerah ?


otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah untuk mengatur serta
mengurus rumah tangga sendiri atau membuat aturan guna mengurus daerahnya sendiri
sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Dalam artian sempit, otonomi diartikan mandiri, dan dalam arti luas diartikan berdaya.
Maka, otonomi daerah bisa diartikan sebagai suatu kemandirian daerah untuk
mengurus, berbuat, dan memberikan putusan untuk kepentingan daerahnya sendiri.
2. Apa yang disebut dengan sistem presidensial ?
Sistem presidensial atau disebut juga dengan sistem kongresional, merupakan sistem
pemerintahan negara republik di mana kekuasaan eksekutif dipilih melalui pemilu dan
terpisah dengan kekuasaan legislatif.

Untuk disebut sebagai sistem presidensial, bentuk pemerintahan ini harus memiliki tiga
unsur yaitu :

• Presiden yang dipilih rakyat.


• Presiden secara bersamaan menjabat sebagai kepala negara dan kepala
pemerintahan dan dalam jabatannya ini mengangkat pejabat-pejabat
pemerintahan yang terkait.
• Presiden harus dijamin memiliki kewenangan legislatif oleh UUD atau
konstitusi.
Dalam sistem presidensial, presiden memiliki posisi yang relatif kuat dan tidak dapat
dijatuhkan karena rendah subjektif seperti rendahnya dukungan politik. Namun masih
ada mekanisme untuk mengontrol presiden. Jika presiden melakukan pelanggaran
konstitusi, pengkhianatan terhadap negara, dan terlibat masalah kriminal, posisi
presiden bisa dijatuhkan. Bila ia diberhentikan karena pelanggaran-pelanggaran
tertentu, biasanya seorang wakil presiden akan menggantikan posisinya.
3. Apa saja yang merupakan tantangan desintegrasi bangsa
Disintegrasi memiliki banyak ragam seperti pertentangan fisik, perkelahian,
tawuran, kerusuhan, revolusi bahkan perang. Bila sistem ekonomi mengalami
penyimpangan yang berlebihan dan sistem politik yang kurang partisipatif maka akan
menimbulkan kasus-kasus disintegrasi di Indonesia. Contoh : Nanggroe Aceh
Darussalam, Ambon Maluku, Sambas Kalimantan, Poso dandaerah lain.
Tetapi bahaya disintegrasi ini tidak akan muncul ke permukaan bila sistem
ekonomi dan sistem politik bersifat demokratis. Dengan sistem ekonomi dan politik
yang demokratis artinya memberi peluang dan kesempatan yang sama bagi semua
anggota masyarakat tak terkecuali.
Banyak yang memprediksi Indonesia akan mendapat goyangan keras dalam
soal integrasi bangsa. “Jadi kalau merujuk siklus abad tersebut, ya di abad 21 ini
ancaman disintegrasi bangsa itu ada,”
Tantangan disintegrasi bangsa ini harus ditaklukan. Caranya seluruh kompnen
bangsa harus berkometmen pada pondasi yang sudah dipancangkan oleh para pendiri
bangsa ini, yaitu Panca Sila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika.
Berkaca dari sejarah Majapahit dan Sriwijaya runtuhnya lanjut Iman, kedua
negara tersebut akibat perpecahan dari dalam. Maka menurut Iman, agar tidak terjadi
perpecahan dan NKRI tetap ada seluruh generasi muda harus mempertahankan empat
point tadi.
Tantangan kebangsaan lainya disebutkan, adanya peristiwa yang merongrong
kedaulatan NKRI. Ini muncul, sejak Indonesia baru merdeka tiga tahun, yaitu peristiwa
pemberontakan PKI Madiun tahun 1948. Kemudian disusul dengan pemberontakan
lainya seperti adanya ronrongan DI/TII, PRRI dan peristiwa penghianatan PKI di tahun
1965. “Kemudian PKI dibubarkan oleh Presiden Soeharto,”
Ancaman disintegrasi bangsa inipun saat ini masih terjadi dengan adanya KKB
di Papua dan GAM di Aceh. Dengan kata lain lanjut Iman, ancaman dari radikal kiri
dan radikal kanan saat ini masih ada. Karena itu, seluruh komponen bangsa harus
kembali pada empat poin yang menjadi landasan kenapa bangsa Indonesia itu ada.
Nama : Heni Herlina
Npm : 065121044
Prodi : Ilmu Komputer
Kelas : O (Non Reguler)
Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Anda mungkin juga menyukai