Anda di halaman 1dari 2

BAB III

KESIMPULAN

Kedaulatan Indonesia sejak tahun 1945 sudah didapatkan secara mutlak termasuk Pap
ua. Separatisme adalah sebuah gerakan yang dilakukan dengan tujuan untuk memisahkan diri
dari suatu kelompok atau negara. Penyebab seperatisme adalah konflik vertikal dan konflik h
orizontal yang terjadi dalam suatu negaraMateri di atas membahas banyak hal terkait separati
sm, khususnya di Indonesia dan kaitannya dengan OPM (Organisasi Papua Merdeka). OPM
muncul sebagai gerakan separatisme di Papua dengan sejarahnya terkait perubahan status poli
tik wilayah itu, namun konfliknya kompleks melibatkan aspek sejarah, politik, ekonomi, dan
budaya. Meskipun telah ada upaya pemerintah Indonesia dengan berbagai kebijakan seperti o
tonomi khusus, pemekaran wilayah, dan percepatan pembangunan, konflik Papua masih belu
m terselesaikan. Secara umum, separatisme adalah gerakan yang bertujuan memisahkan diri d
ari entitas yang lebih besar dengan legitimasi kekuasaan. Faktor penyebabnya meliputi konfli
k sosial, ekonomi, politik, sosial, psikologis, dan pendidikan. Gerakan separatis OPM dengan
menggunakan kekerasan dan senjata mematikan melalui aksi perusakan hingga pembunuhan.
Para korban berjatuhan bukan hanya dari warga setempat maupun pendatang, namun juga a
parat TNI dan Polri. Hal tersebut didasari dari beberapa faktor yang meliputi yaitu: Faktor p
emikiran, faktor politik, faktor ekonomi, faktor sosial, faktor psikologis, dan faktor pendidika
n. Beberapa poin munculnya OPM antara lain Pengaruh Kolonialisme, Pepera (Penentuan Pe
ndapat Rakyat), Ketidakpuasan dan Aspirasi Kemerdekaan, dan Konflik Bersenjata.
Gerakan Organisasi Papua Merdeka (OPM) memiliki pengaruh yang signifikan terhada
p konstitusi Indonesia. OPM merasa bahwa mereka tidak memiliki hubungan sejarah dengan
bagian Indonesia yang lain maupun negara-negara Asia lainnya. OPM juga dinilai telah mela
kukan penyimpangan terhadap sila ke-3 dari pancasila yang berbunyi Persatuan Indonesia. M
eskipun demikian, hukum dasar negara Indonesia tetap menegaskan bahwa Negara Kesatuan
Republik Indonesia adalah harga mati yang tidak dapat ditawar lagi, oleh karena itu segala be
ntuk gerakan yang ingin memisahkan dari Indonesia dan ingin menghancurkan Indonesia har
us ditangani dengan cepat. Konflik Papua lebih sering diidentikkan dengan masalah ekonomi.
Masih ada orang Papua yang belum mengakui dirinya sebagai orang Indonesia. Masalah ini
merupakan beban politik bagi pemerintah dan setiap Presiden Indonesia. Papua juga merupak
an satu-satunya daerah yang bergabung dengan Indonesia melalui Perserikatan Bangsa-Bangs
a (PBB). Dengan demikian, konflik Papua mempunyai dimensi ekonomi, politik, budaya, seja
rah, keamanan, dan internasional. Pemerintah harus merangkul semua pemangku kepentingan
agar secara bersama-sama mencari solusi yang komprehensif. OPM terdiri atas tiga kelompok,
yakni orang Papua yang melakukan perlawanan di kota dan kampung, mereka yang bergerily
a di hutan dengan nama Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPN PB), dan orang Pap
ua yang hidup di luar negeri. Pemerintah perlu mendorong mereka untuk berkumpul, berdisk
usi, dan merumuskan pandangan kolektifnya tentang kebijakan yang komprehensif bagi peny
elesaian konflik Papua.
Solusi yang komprehensif diperlukan dengan melibatkan semua pemangku kepentingan,
termasuk kelompok OPM, untuk merumuskan pandangan kolektif dan kebijakan yang dapat
diterima bersama guna menyelesaikan konflik Papua secara permanen.Contoh Gerakan Separ
atisme yaitu OPM (Operasi Papua Merdeka) yang sebelumnya dikenal sebagai Irian Jaya atau
Nugini Barat. Singkatnya, OPM merupakan organisasi terlarang yang melawan konstitusi kar
ena opm merupakan organisasi yang ingin memerdekakan diri dari Indonesia yang mana itu
membahayakan kedaulatan NKRI.

Anda mungkin juga menyukai