Anda di halaman 1dari 27

LEMIGAS

DIREKTORAT JENDERAL MIGAS

SOSIALISASI

Produk Bahan Bakar Jenis Minyak Solar,


Biodiesel, dan Campurannya (Bxx) serta
Signifikansi Pengujian, Persyaratan Kualitas
dan Aplikasinya untuk Mesin Diesel

LABORATORIUM BAHAN BAKAR, PELUMAS, DAN IMPLEMENTASI PRODUK


Kelompok Kerja Pengujian Aplikasi Produk
Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi LEMIGAS
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi

Balikpapan | 26 Oktober 2023


LEMIGAS
DIREKTORAT JENDERAL MIGAS

OUTLINE

1. Pendahuluan

2. Spesifikasi Bahan Bakar

3. Signifikansi Karakteristik Bahan Bakar

4. Penutup

L E M I G A S | DIREKTORAT JENDERAL MIGAS your excellent partner in oil and gas 2


Pendahuluan
Minyak bumi dengan berbagai jenis hidrokarbon diolah di unit pengolahan
menjadi produk bahan bakar minyak

Minyak sawit (terdiri atas trigliserida dan asam


lemak), dan turunannya dapat dikonversikan melalui
rute transesterifikasi, hydrotreating, dekarboksilasi,
siklisasi, isomerisasi, cracking menjadi biofuel atau
green fuels (alternatif bensin, avtur, dan minyak solar)
L LE M
EMI GIAGS A| STesting
| DIREKTORAT
Center for Oil JENDERAL MIGASDirectorate General for Oil and Gas
and Gas LEMIGAS, your excellent partner in oil and gas 3
Bahan Bakar Nabati (Biofuel) sebagai Alternatif BBM
Transportasi Darat Distribusi Carbon Number (Cn)
Contoh Senyawa Hidrokarbon Penyusun Produk BBM Jenis Minyak Solar
(CI-Engine) Minyak Solar

▪ Minyak Solar

▪ Biodiesel (FAME)
▪ Diesel-Biohidrokarbon (HVO)
Fossil Fuel
Source: Chevron Corporation. 2009.
Biofuel
Biodiesel (FAME) dan Diesel-Biohidrokarbon (HVO)

Sumber utama bahan Biodiesel


baku minyak lemak (FAME)
biodiesel di Indonesia
adalah kelapa sawit
(Elaeis guineensis)
dengan total produksi
Diesel-
42 juta ton per tahun Biohidrokarbon
(HVO)

L LE M
EMI GIAGS A| STesting
| DIREKTORAT
Center for Oil JENDERAL MIGASDirectorate General for Oil and Gas
and Gas LEMIGAS, your excellent partner in oil and gas 4
Perbandingan Spesifikasi BBM dan BBN
Spesifikasi Bahan Bakar Minyak Solar, FAME, dan HVO
Spesifikasi Mutu Bahan Bakar
Parameter Metode Uji
Minyak Solar FAME HVO
Angka Setana ASTM D 613 Min. 48 Min. 51 Min. 70

Berat Jenis 15°C (kg/m3) 815 - 870 - 765 - 800


ASTM D 4052
Berat Jenis 40°C (kg/m3) - 850 - 890 -
Titik Tuang (oC) ASTM D 97 Maks. 18 - Maks. 18

CFPP (oC) ASTM D6371 - Maks. 15 -

Kandungan Air (mg/kg) ASTM D 6304 Maks. 400 Maks. 340 Maks. 300

Angka Asam (mg KOH/g) ASTM D 664 Maks. 0.6 Maks. 0.4 Maks. 0.3
Kestabilan Oksidasi
EN 15751 Min. 35 Min. 11 Min. 35
(Rancimat) (Jam)
Sumber :
1. Kepdirjen Migas No. 146.K/10/DJM/2020 tentang Spesifikasi BBM Jenis Minyak Solar yang Dipasarkan di Dalam Negeri
2. Kepdirjen EBTKE No. 189.K/10/DJE/2019 tentang Spesifikasi BBN (Biofuel) Jenis Biodiesel sebagai Bahan Bakar Lain yang Dipasarkan di Dalam Negeri
3. Kepdirjen EBTKE Nomor 95.K/EK.05/DJE/2022 tentang Spesifikasi Bahan Bakar Diesel Nabati (Diesel Biohidrokarbon)

L E M I G A S | DIREKTORAT JENDERAL MIGAS your excellent partner in oil and gas 5


Implementasi dan Pengembangan Bahan Bakar
Campuran Biodiesel di Indonesia
PERJALANAN PANJANG
#IndonesiaMenujuB35 BIODIESEL INDONESIA
1. Perluasan insentif 1 Februari 2023
Biodiesel ke Sektor
2008 2014 2016 Non PSO per 2019 Implementasi
1 September 2018
2. Rail Test B20 untuk Kajian
Permen
Kereta Api
ESDM
3. Spesifikasi B100 B20 B35 B35
B2,5 B10 No 12
Tahun
B20 untuk Uji B30 to
IMPLEMENTASI
B40
2015 B30 B30

Permen Road
1. Uji Jalan B40 (Sektor
ESDM Test B20 1. Uji Jalan B30
No 32
Tahun
B7,5 B15
Mandatori
B20 untuk
Sektor PSO
B20 (Sektor Otomotif)
2. Uji Terap B30
B30 Otomotif)
2. Penerbitan Spesifikasi
B100 dan B35
2008 (Sektor Non
melalui 3. Penerbitan Buku
Otomotif)
insentif Pedoman Penanganan
3. Penerbitan
BPDPKS dan Penyimpanan
2010 2015 2018 Spesifikasi B100 1 Januari 2020
dan B30
2022

L LE M
EMI GIAGS A| STesting
| DIREKTORAT
Center for Oil JENDERAL MIGASDirectorate General for Oil and Gas
and Gas LEMIGAS, your excellent partner in oil and gas 6
Pengembangan Spesifikasi Minyak Solar Bxx
2006 2013 2016 2019 2020 2023
Metode Kepdirjen Migas Kepdirjen Migas Kepdirjen Migas Kepdirjen Migas Kepdirjen Migas Kepdirjen Migas
No. Parameter Satuan Batasan
Uji No. 3675 No. 978 No. 28 No. 234 No. 146 No. 170
Tahun 2006 Tahun 2013 Tahun 2016 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2023
1 Angka Setana ASTM D 613 Min. 48 48 48 48 48 49
Indeks Setana ASTM D 4737 Min. 45 45 45 45 45 -
2 Berat Jenis pada 15°C kg/m³ ASTM D 4052 - 815 – 870 815 – 860 815 – 860 815 – 880 815 – 880 815 – 880
3 Viskositas pada 40°C mm²/s ASTM D 445 - 2,0 – 5,0 2,0 – 4,5 2,0 – 4,5 2,0 – 5,0 2,0 – 5,0 2,0 – 5,0
4 Kandungan Sulfur % m/m ASTM D 4294 Maks. 0,35 0,35 0,30 0,25 0,20 0,20
5 Distilasi: 90 % vol. Penguapan °C ASTM D 86 Maks. - 370 370 370 370 370
Distilasi: 95 % vol. Penguapan °C ASTM D 86 Maks. 370 - - - - -
6 Titik Nyala °C ASTM D 93 Min. 60 52 52 52 52 52
7 Titik Kabut °C ASTM D 5773 Maks. - - 18 18 18 18
Titik Tuang °C ASTM D 5949 Maks. 18 18 18 18 18 18
8 Residu Karbon % m/m ASTM D 189 Maks. 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1
9 Kandungan Air mg/kg ASTM D 6304 Maks. 500 500 500 425 425 400
Mengacu ke Permen
10 Kandungan FAME *⁾ % v/v ASTM D 7806 - 10 ESDM No. 25/2015 20 30 30 35
11 Korosi Bilah Tembaga merit ASTM D 130 - Kelas 1 Kelas 1 Kelas 1 Kelas 1 Kelas 1 Kelas 1
12 Kandungan Abu % m/m ASTM D 482 Maks. 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01
13 Kandungan Sedimen % m/m ASTM D 473 Maks. 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01
14 Bilangan Asam Total mg KOH/gr ASTM D 664 Maks. 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6
15 Bilangan Asam Kuat mg KOH/gr ASTM D 664 - 0 0 0 0 0 0
Lubrisitas
16 micron ASTM D 6079 Maks. - 460 460 460 460 460
(HFRR wear scar dia. @60 oC)
17 Penampilan Visual - ASTM D 4176 - Jernih dan Terang Jernih dan Terang Jernih dan Terang Jernih dan Terang Jernih dan Terang Jernih dan Terang
18 Warna No. ASTM ASTM D 1500 Maks. 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0
19 Kestabilan Oksidasi Jam EN 15751 Min. - - 35 35 35 35
20 Biological Growth - - - Nihil Nihil - - - -
21 Kandungan Metanol dan Etanol *) % v/v ASTM D 4815 - Tak terdeteksi Tak terdeteksi - - - -

L LE M
EMI GIAGS A| STesting
| DIREKTORAT
Center for Oil JENDERAL MIGASDirectorate General for Oil and Gas
and Gas LEMIGAS, your excellent partner in oil and gas 7
Pengembangan Pengembangan spesifikasi Biodiesel untuk B40 berfokus pada perbaikan parameter kandungan air (Maks. 350 mg/kg menjadi 320
mg/kg), stabilitas oksidasi (Min. 600 menit menjadi 720 menit), dan monogliserida (Maks. 0,55 %-massa menjadi 0,50 %-massa)

Spesifikasi Biodiesel B100 untuk B10 B100 u/ B20 B100 untuk B30 B100 untuk B35
2013 2015 2016 2018 2019 2022
No. Karakteristik Unit Metode Batasan Kepdirjen EBTKE ► ►Kepdirjen EBTKE ►Kepdirjen EBTKE ►Kepdirjen EBTKE Kepdirjen EBTKE
SNI 7182 : 2015
No. 723 / 2013 No. 100 / 2016 No. 332 / 2018 No. 189 / 2019 No. 195 / 2022
1 Angka Setana ASTM D 613 Min 51 51 51 51 51 51
2 Berat Jenis 40 oC kg/m 3
ASTM D 4052 850 - 890 850 - 890 850 - 890 850 - 890 850 - 890 850 - 890
3 Viskositas Kinematik 40 oC mm2/s ASTM D 445 2,3 - 6,0 2,3 - 6,0 2,3 - 6,0 2,3 - 6,0 2,3 - 6,0 2,3 - 6,0
4 Kandungan Sulfur mg/kg ASTM D 5453 Maks 100 50 50 50 10 10
5 Distilasi 90 %-vol (T90) °C ASTM D 1160 Maks 360 360 360 360 360 360
6 Titik Nyala °C ASTM D 93 Min 100 100 100 100 130 130
Titik Kabut °C ASTM D 5773 Maks 18 18 18 18 - -
7 Cold Filter Plugging Point °C ASTM D 6371 Maks - - - 16 15 15
8 Residu Karbon % m/m ASTM D 4530 Maks 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05
Air dan Sedimen % v/v ASTM D 2709 Maks 0,05 0,05 0,05 0,05 - -
9 Kandungan Air mg/kg ASTM D 6304 Maks - - - 500 350 340
10 Fosfor mg/kg AOCS Ca12-55 Maks 10 4 4 4 4 4
11 Korosi Bilah Tembaga Kelas ASTM D 130 No. 1 No. 1 No. 1 No. 1 No. 1 No. 1
12 Abu Tersulfatkan % m/m ASTM D 874 Maks 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02
13 Angka Asam mg KOH/g ASTM D 664 Maks 0,6 0,5 0,5 0,5 0,4 0,4
14 Gliserol Bebas % m/m ASTM D 6584 Maks 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02
15 Gliserol Total % m/m ASTM D 6584 Maks 0,24 0,24 0,24 0,24 0,24 0,24
16 Kadar Metil Ester % m/m EN 14103 Min 96,5 96,5 96,5 96,5 96,5 96,5
17 Angka Iodium g-I2/100g AOCS Cd 1-25 Maks 115 115 115 115 115 115
18 Kestabilan Oksidasi menit EN 15751 Min 360 480 480 480 600 660
19 Kandungan Monogliserida % m/m ASTM D 6584 Maks - 0,8 0,8 0,8 0,55 0,525
20 Warna No. ASTM ASTM D 1500 Maks - - - 3,0 3,0 3,0
21 Total Kontaminan mg/L ASTM D 6217 Maks - - - - 20 20
22 Logam (Na, K, Ca, Mg) mg/kg EN 14108 Maks - - - - 5 5
Perubahan Metode Uji Perbaikan Batasan Mutu Penambahan Parameter Uji dan Batasan Mutu
L LE M
EMI GIAGS A| STesting
| DIREKTORAT
Center for Oil JENDERAL MIGASDirectorate General for Oil and Gas
and Gas LEMIGAS, your excellent partner in oil and gas 8
Karakteristik Bahan Bakar Nabati Jenis Biodiesel
▪ Biodiesel memiliki sifat yang mirip dengan minyak solar, namun penanganan biodiesel
tidak dapat disetarakan dengan minyak solar.
▪ Dalam menjaga konsistensi kualitas dan keberlangsungan aplikasi di lapangan,
Pemerintah telah menerbitkan Pedoman Umum Penanganan dan Penyimpanan Bahan
Bakar Nabati dan Campurannya dengan Kandungan Maksimum 40% untuk Mesin Diesel
(Ditjen EBTKE, KESDM).

Hal-Hal Penting untuk Menjaga Kualitas Biodiesel dan Bxx

Memastikan kualitas bahan bakar Good house keeping dan


sesuai dengan standar dan mutu monitoring kualitas bahan
(spesifikasi) yang ditetapkan bakar secara berkala
Pemerintah

Menggunakan material yang


Teknik sampling, uji
kompatibel
laboratorium, dan
(Log-CarSAL & Elas NVT)
kompetensi personel

Teknik pencampuran yang akurat


dan homogen Teknik penyaluran yang
(%-capaian FAME dan metode bebas kontaminasi
pencampuran)

L LE M
EMI GIAGS A| STesting
| DIREKTORAT
Center for Oil JENDERAL MIGASDirectorate General for Oil and Gas
and Gas LEMIGAS, your excellent partner in oil and gas 9
Signifikansi Karakteristik Bahan Bakar Nabati Jenis Biodiesel
Hubungan antara komponen sistem bahan bakar dan operasi mesin terhadap karakteristik bahan bakar

ASPEK PEMBAKARAN / OPERASI KARAKTERISTIK KARAKTERISTIK


ASPEK NON PEMBAKARAN
MESIN BAHAN BAKAR BAHAN BAKAR
▪ Viskositas Kinematik
Fungsi Mesin dan Pembakaran Sifat Lubrisitas
▪ Angka Setana ▪ Lubrisitas HFRR
▪ Kualitas Penyalaan
▪ Berat Jenis
▪ Proses Pembakaran ▪ Titik Kabut
▪ Nilai Kalor
▪ Daya dan Konsumsi Bahan ▪ Titik Tuang
▪ Distilasi Fuel Filter Clogging
Bakar ▪ Cold Filter Plugging Point
(Penyumbatan Filter Bahan
▪ Filter Blocking Tendency
Bakar)
▪ Cleanliness
Cold Startability (Kemudahan
▪ Presipitasi
penyalaan mesin pada suhu ▪ Monogliserida (Mg)
dingin) ▪ Titik Nyala
Penanganan dan Distribusi ▪ Korosi Bilah Tembaga
▪ Kandungan Abu ▪ Kandungan Air
▪ Kandungan Air
▪ Stabilitas Oksidasi ▪ Bilangan Asam Total
Injektor, Nozel, Deposit pada
▪ Angka Asam Stabilitas Penyimpanan ▪ Stabilitas Oksidasi
Ruang Bakar
▪ Distilasi ▪ Kandungan Air
▪ Residu Karbon ▪ Kandungan Sulfur
Lingkungan
▪ Viskositas ▪ Kandungan Aromatik

L LE M
EMI GIAGS A| STesting
| DIREKTORAT
Center for Oil JENDERAL MIGASDirectorate General for Oil and Gas
and Gas LEMIGAS, your excellent partner in oil and gas 10
Signifikansi Karakteristik BBN Terhadap Pengembangan Spesifikasi Bahan Bakar
Pengaruh Biodiesel (FAME) dan Diesel-Biohidrokarbon (HVO) terhadap Karakteristik Minyak Solar
No. Karakteristik Bahan Bakar Signifikansi terhadap Kualitas Urgensi

Peningkatan Angka Setana [1], [2]


1. Meningkatkan kecepatan penyalaan (angka setana) Peningkatan kualitas bahan bakar minyak solar
Minyak Solar = CN 48-51; FAME = CN 56-59; HVO = >75
Peningkatan Sifat Pelumasan (Lubrisitas) [2], [3] Gugus metil ester menghasilkan efek pelumasan Menjaga friksi antara komponen logam saat
2.
HFRR Minyak Solar = 300-400 mikron; FAME = 200 mikron (lubrisitas) pada material logam mesin bekerja
Perbaikan Kandungan Sulfur [1], [2] Spesifikasi kandungan sulfur FAME dan HVO
3. Perbaikan emisi gas buang
FAME dan HVO merupakan BBN bebas sulfur Maks. 10 mg/kg
Perbaikan batasan mutu
Sifat Higroskopis [4] kandungan air :
Mencegah korosi pada komponen mesin dan
4. Kurva saturasi kandungan air FAME > minyak solar dan HVO, ▪ B100 untuk B20 : Maks. 500 mg/kg
meminimalisir potensi penyumbatan filter
akibat kehadiran gugus karbonil pada FAME yg lebih polar ▪ B100 untuk B30 : Maks. 350 mg/kg
▪ B100 untuk B40 : Maks. 320 mg/kg
Peningkatan kestabilan oksidasi :
Kestabilan Oksidasi dan Termal [5], [6] Pemenuhan waktu penyimpanan selama
▪ B100 untuk B20 : Min. 8 Jam
5. FAME mengandung senyawa tak jenuh yang dapat teroksidasi 3 bulan (FAME) dan 6 bulan (B30) pada
▪ B100 untuk B30 : Min. 10 Jam
menghasilkan senyawa asam kondisi normal
▪ B100 untuk B40 : Min. 12 Jam
Perbaikan monogliserida :
Potensi Presipitasi [7], [8]
▪ B100 untuk B20 : Maks. 0,80 %-massa Mencegah penyumbatan / pemblokiran filter
6. Pembentukan endapan padat di lingkungan mendekati titik
▪ B100 untuk B30 : Maks. 0,55 %-massa pada daerah dingin
kabut bahan bakar
▪ B100 untuk B40 : Maks. 0,50 %-massa

Nilai Kalor Mengkonfirmasi perubahan performa dan


7. Mengkaji penambahan HVO pada B40
Minyak Solar = 45 MJ/kg; FAME = 41 MJ/kg; HVO = 47 MJ/kg konsumsi bahan bakar dibandingkan B0
Notes :
[1] Hoekman, S. K et al. (2012). Review of biodiesel composition, properties, and specifications. Renewable and Sustainable Energy Reviews, 16(1), 143–169. https://doi.org/10.1016/j.rser.2011.07.143
[2] Diesel Fuels Technical Review. Chevron Global Marketing, 1–116. https://doi.org/10.1063/1.3575169
[3] Knothe G, & Steidley KR. (2005). Lubricity of components of biodiesel and petrodiesel. The origin of biodiesel lubricity. Energy and Fuels, 19(3), 1192–1200. https://doi.org/10.1021/ef049684c
[4] Fregolente P, et al. (2012). Water content in biodiesel, diesel, and biodiesel-diesel blends. Journal of Chemical and Engineering Data, 57(6), 1817–1821. https://doi.org/10.1021/je300279c
[5] Devitasari R D. et al. (2022). Determination of Oxidation Stability of Palm-Oil Biodiesel and Biodiesel-Diesel Blends by Rancimat and RSSOT Methods. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 1034(1), 012040. https://doi.org/10.1088/1755-1315/1034/1/012040
[6] Monirul I. M, et al. (2015). A comprehensive review on biodiesel cold flow properties and oxidation stability along with their improvement processes. In RSC Advances (Vol. 5, Issue 105, pp. 86631–86655). Royal Society of Chemistry. https://doi.org/10.1039/c5ra09555g
[7] Paryanto I, et al. (2019). Determination of the upper limit of monoglyceride content in biodiesel for B30 implementation based on the measurement of the precipitate in a Biodiesel–Petrodiesel fuel blend (BXX). Fuel, 258(August), 116104. https://doi.org/10.1016/j.fuel.2019.116104
[8] Fathurrahman NA, et al. (2022). Thermodynamic study on the prevention of B30 biodiesel wax crystallization by γ-Al2O3 nanoparticles and sorbitan monooleate. Fuel, 314, 123144. https://doi.org/10.1016/j.fuel.2022.123144

L LE M
EMI GIAGS A| STesting
| DIREKTORAT
Center for Oil JENDERAL MIGASDirectorate General for Oil and Gas
and Gas LEMIGAS, your excellent partner in oil and gas 11
Pengujian, Penelitian, dan Aplikasi
Produk Bahan Bakar

1 PENGEMBANGAN BAHAN BAKAR 2 UJI LABORATORIUM


(Karakteristik dan Semi Unjuk Kerja)
▪ Diversifikasi Energi (Biofuel, green fuel) ▪ Uji Sifat Fisika-Kimia ▪ Uji Kemudahan Mengalir
▪ “New / Green Technology” (Co-processing, Hydrotreating) ▪ Uji Stabilitas ▪ Uji Kualitas Penyalaan
▪ Aditif Bahan Bakar (cetane improver, cold-flow enhancer, ▪ Uji Presipitasi ▪ Uji Korosivitas
antioksidan, inhibitor deposit) ▪ Uji Kompatibilitas ▪ Uji Chassis Dynamometer

5 4 ROAD TEST 3 UJI PADA ENGINE TEST BENCH


PERUMUSAN REKOMENDASI
TEKNIS / KEBIJAKAN ▪ Komplementasi hasil uji Test Bench ▪ Uji Performance
▪ Pengujian mewakili kondiri riil perjalanan dan ▪ Uji Emisi Gas Buang
▪ Diseminasi hasil riset kondisi maintenance unit ▪ Uji Durability (Ketahanan) 1000 Jam
▪ Hilirisasi produk ▪ Uji komersialisasi bahan bakar ▪ Uji Combustion Deposit
▪ Rekomendasi teknis untuk kebijakan ▪ Sarana sosialisasi ▪ Uji Engine Component Rating

L LE M
EMI GIAGS A| STesting
| DIREKTORAT
Center for Oil JENDERAL MIGASDirectorate General for Oil and Gas
and Gas LEMIGAS, your excellent partner in oil and gas 12
Pengujian Teknis Pengembangan Bahan Bakar Terbarukan
1 Pengujian Teknis Laboratorium dan Aplikasinya

Analisis Konsumsi Pengujian Karakteristik Uji Kualitas Uji Kinerja Mesin Stabilitas Penyimpanan Presipitasi dan SOP Handling, Rating Komponen
Bahan Bakar Bahan Bakar Pelumas (Performa dan Emisi) dan Kompatibilitas Uji Cold-Startability Blending, and Storage mesin
Material
2 Pengujian Teknis pada Berbagai Sektor Pengguna Mesin Diesel 3 Output Data dan Luaran

Kendaraan < 3,5 Ton Kereta Api


1. Perbaikan spesifikasi bahan
▪ Uji Jalan sejauh 50.000 Km ▪ Rail Test B20 Tj.Enim-Lampung
▪ Perbandingan Kinerja Mesin bakar biodiesel (B100)
▪ Uji Terap B30 pada Genset
@10.000 Km Kereta Pembangkit Bandung
selama 1000 Jam 2. Penyusunan pedoman teknis
blending, penanganan, dan
Kendaraan > 3,5 Ton
Angkutan Laut
penyimpanan bahan bakar
▪ Uji Jalan sejauh 40.000 Km biodiesel (B100) dan BXX
▪ Perbandingan Kinerja Mesin ▪ Uji Terap pada Kapal (Motor
@10.000 Km Penumpang) 3. Masukan teknis terhadap
kebijakan penggunaan BXX agar
Alat Berat Sektor Tambang Alat Mesin Pertanian dapat diimplementasikan dengan
baik tanpa ada resistensi yang
▪ Uji Terap pada Dump Truck ▪ Uji Terap pada Traktor selama
> 100 Ton dan 30 Ton 1000 Jam
besar (keberterimaan seluruh
selama 2500 Jam ▪ Uji Performa dan Uji Lapangan pihak pengguna BXX)
▪ Uji Performa (Test Bench)
L LE M
EMI GIAGS A| STesting
| DIREKTORAT
Center for Oil JENDERAL MIGASDirectorate General for Oil and Gas
and Gas LEMIGAS, your excellent partner in oil and gas 13
Hasil Uji Stabilitas Penyimpanan Bahan Bakar Uji Jalan B40
Metodologi Hasil Uji II. Hasil Uji Kualitas Bahan Bakar pada Masa Penyimpanan 6 Bulan
Stabilitas penyimpanan : analisis kestabilan bahan bakar
I. Kondisi Lingkungan Karakterisasi Bahan Bakar Parameter Oksidatif
terhadap masa penyimpanan yang dipengaruhi kondisi
tertentu (untuk evaluasi masa simpan). Temperatur Kelembapan Kandungan FAME Berat Jenis pada suhu 15°C Bilangan Asam Total
Kondisi Lingkungan (ASTM D 7806) (ASTM D 4052) (ASTM D 664)
(oC) (% RH)
Lokasi Uji
% v/v kg/m3 mg KOH/g
Lokasi Uji Rata-Rata 22,2 85
B30 B40 B30D10 B30 B40 B30D10 B30 B40 B30D10
Lembang Rentang 15 – 28 45 – 98
30,1 40,1 30,2 860,6 863,9 855,8 0,14 0,16 0,14
Lokasi Uji Rata-Rata 30,3 79 Lembang ± 0,1 ± 0,1 ± 0,1 ± 0,2 ± 0, 5 ± 0,2 ± 0,04 ± 0,04 ± 0,04
(Stabil) (Stabil) (Stabil) (Stabil) (Stabil) (Stabil) (Stabil) (Stabil) (Stabil)
Cirebon Rentang 24 – 37 39 – 94
30,4 39,9 30,0 856,4 858,4 850,1 0,13 0,17 0,13
III. Kestabilan Oksidasi Bahan Bakar Cirebon ± 0,1 ± 0,2 ± 0,1 ± 0,2 ± 0,1 ± 0,3 ± 0,03 ± 0,03 ± 0,03
(s.d. hari ke-180) Lokasi Lembang dan Cirebon (Stabil) (Stabil) (Stabil) (Stabil) (Stabil) (Stabil) (Stabil) (Stabil) (Stabil)

Kestabilan Kestabilan
Jenis Bahan
Oksidasi Oksidasi IV. Pengaruh Kondisi Penyimpanan terhadap V. Laju Peningkatan Kandungan Air
Bakar
(EN 15751) (ASTM D 7545) Kandungan Air (Water Uptake) s.d. hari ke-180
B30 > 48 Jam > 140 menit

B40 > 48 Jam > 140 menit

Lembang

Lembang
B30 D10 > 48 Jam > 140 menit

Hasil pengujian stabilitas penyimpanan


bahan bakar B30, B40, dan B30D10 di
Lembang dan Cirebon, disimpulkan bahwa:
Metode Pengujian: Tangki Penyimpanan: 1) Selama penyimpanan 6 bulan di daerah
▪ Uji stabilitas penyimpanan ▪ Material yang digunakan adalah
Carbon Steel
Lembang dan Cirebon, bahan bakar
selama 6 bulan
▪ Volume tangki terisi bahan ▪ Kapasitas volume tangki 5000 Liter B40, B30D10, dan B30 masih stabil
bakar 50% ▪ Dilengkapi main hole, safety valve, berdasarkan analisis kestabilan oksidasi,
▪ Perekaman temperatur dan sampling point, bottom and drain bilangan asam, viskositas, berat jenis, dan

Cirebon

Cirebon
kelembapan lingkungan valve
kandungan FAME.
menggunakan data logger
Parameter Uji:
▪ Periode sampling setiap hari 2) B30, B40, dan B30D10 menunjukkan
▪ FAME Content (ASTM D 7806)
pada 10 hari pertama dan
setiap 5 hari selama 6 bulan
▪ Berat Jenis (ASTM D 4052) pemenuhan stabilitas penyimpanan
▪ Kandungan Air (ASTM D 6304) selama 6 bulan.
▪ Pengukuran kelembapan ruang
▪ Bilangan Asam (ASTM D 664)
kosong dalam tangki dan
▪ Viskositas Kinematik (ASTM D 445) 3) Terjadi peningkatan kandungan air dengan
temperatur bahan bakar
▪ Stabilitas Oksidasi (EN 15751)
laju 1,1 ppm/hari (B40) dan 1,0 ppm/hari
▪ Biological Growth (ASTM D 7463) Keterangan: Kandungan Air Awal (mg/kg) :
(B30D10 dan B30).
Lembang → B0 : 80 mg/kg; D100: 75 mg/kg; B100 : 200 mg/kg
L E M I G A S | DIREKTORAT JENDERAL MIGAS your excellent partner in oil and gas 14
Cirebon → B0 : 92 mg/kg; D100: 86 mg/kg; B100 : 190 mg/kg
Hasil Uji Kandungan Filter Bahan Bakar Kendaraan Uji Jalan B40
Rekap Penggantian Filter Bahan Bakar
Kendaraan Uji Jalan B40
Kendaraan B40

Kendaraan B30D10

Penggantian filter bahan bakar P1 dan P2 terjadi pada jarak tempuh yang Filter yang terjadi penggantian dilakukan pengujian karakteristik
melebihi rekomendasi dari masing-masing pabrikan yaitu 20.000 km. fisika-kimia, kromatorgrafi gas, dan FTIR untuk menganalisis
Dua merk kendaraan tersebut sebelumnya merupakan kendaraan
operasional kantor yang sering digunakan. kandungan dalam filter bahan bakar

L LE M
EMI GIAGS A| STesting
| DIREKTORAT
Center for Oil JENDERAL MIGASDirectorate General for Oil and Gas
and Gas LEMIGAS, your excellent partner in oil and gas 15
Hasil Uji Kandungan Filter Bahan Bakar Kendaraan Uji Jalan B40
Hasil Uji Karakteristik Ekstraksi Filter Bahan Bakar Hasil Pengujian Kromatografi Gas
Filter Bahan Bakar

- 15,08

- 23,44

- 27,78

- 31,25
- 6,69

- 7,40
Spektrum FTIR Filter
Bahan Bakar Kendaraan

169
160
150
140
130

1,2,4 BUTANETRIOL
120

GLYCEROL

TRICAPRIN

DIOLEIN
110
100

%T
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35

90

- 19,73

- 20,56

- 21,18

- 24,77

- 26,95

- 27,78
- 5,00
80
70
60
50
40
30
26
4000 3500 3000 2500 2000 1500 1000 550
cm-1
Name Description
Innova 47 (B30D10) Sample 087 By Analyst Date Senin, Februari 06 2023
Innova 44 (B40) Sample 088 By Analyst Date Senin, Februari 06 2023
Innova 28 (B40) Sample 089 By Analyst Date Senin, Februari 06 2023
Strada 41 (B30D10) Sample 090 By Analyst Date Senin, Februari 06 2023
Strada 27 (B40) Sample 091 By Analyst Date Senin, Februari 06 2023
Strada 23 (B30D10) Sample 092 By Analyst Date Senin, Februari 06 2023

BUTANETRIOL

MONOPALMITIN

MONOSTEARIN
MONOOLEIN
GLYCEROL

TRICAPRIN

TRIOLEIN
DIOLEIN
1,2,4
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35

Hasil analisa filter kendaraan < 3,5 Ton memiliki hasil yang tidak jauh Berdasarkan grafik kromatogram dan spektrum FTIR pada masing-
berbeda dari sisi senyawa asam, residu karbon, dan gliserida. masing kendaraan tidak menunjukkan anomali munculnya peak selain
dari karakteristik filter dan bahan bakar.
Timbulnya komponen-komponen tersebut dikarenakan akumulasi dari Secara umum, penggunaan bahan bakar B40 dan B30D10 tidak
kandungan yang ada dalam bahan bakar, partikulat, dan pengotor memberikan dampak yang signifikan terhadap sistem filtrasi bahan
lainnya ketika uji jalan kendaraan. Kandungan air pada filter cenderung bakar, penggantian filter adalah hal yang normal karena telah melebihi
normal selayaknya kandungan air pada bahan bakar solar. rekomendasi penggantian dari pabrikan dan tidak ditemukan anomali
pada kandungan filter.
L LE M
EMI GIAGS A| STesting
| DIREKTORAT
Center for Oil JENDERAL MIGASDirectorate General for Oil and Gas
and Gas LEMIGAS, your excellent partner in oil and gas 16
Penutup

▪ Bahan bakar memiliki karakteristik fisika-kimia meliputi penyalaan, kestabilan oksidasi, penguapan,
korosivitas, kemudahan mengalir, dan kemurnian, serta harus memenuhi standar dan mutu (spesifikasi)
yang ditetapkan
▪ Penggunaan dan aplikasi bahan bakar harus memenuhi kebutuhan teknologi mesin dengan kriteria yang
spesifik agar diperoleh kinerja mesin yang optimum
▪ Pengujian karakteristik bahan bakar mengacu pada spesifikasi/standar mutu yang dipersyaratkan untuk
masing-masing jenis bahan bakar dan dianalisis dengan metode uji yang baku (standar)
▪ Pengujian bahan bakar meliputi uji karakteristik (sifat fisika-kimia), uji kompatibilitas, uji unjuk kerja
(performa, emisi gas buang, deposit pembakaran, konsumsi bahan bakar) hingga ketahanan mesin

L LE M
EMI GIAGS A| STesting
| DIREKTORAT
Center for Oil JENDERAL MIGASDirectorate General for Oil and Gas
and Gas LEMIGAS, your excellent partner in oil and gas 17
BALAI BESAR PENGUJIAN MINYAK DAN
GAS BUMI LEMIGAS
Kelompok Kerja Pengujian Aplikasi Produk

ALAMAT
Jalan Ciledug Raya Kaveling 109, Cipulir,

Terima Kasih
Kebayoran Lama, Jakarta Selatan

FOLLOW US
fuelandlubricant.lemigas

L E M I G A S | DIREKTORAT JENDERAL MIGAS your excellent partner in oil and gas 18


Standar dan Mutu (Spesifikasi) Bahan Bakar Nabati Biodiesel (B100)
Persyaratan
No. Parameter Uji Satuan Metode Uji
Min. Maks Kepdirjen EBTKE No.195.K/EK.05/DJE/2022
1 Massa Jenis pada 40 °C kg/m3 850 890 SNI 7182:2015, ASTM D 4052
2 Viskositas Kinematik pada 40 °C mm2/s 2,3 6,0 SNI 7182:2015, ASTM D 445
3 Angka Setana - 51 SNI 7182:2015, ASTM D 613
4 Titik Nyala (mangkok tertutup) °C 130 SNI 7182:2015, ASTM D 93
Korosi Bilah Tembaga
5 - Nomor 1 SNI 7182:2015, ASTM D 130
(3 jam pada 50°C)
6 Residu Karbon %-massa 0,05 0,3 SNI 7182:2015, ASTM D 4530
7 Temperatur Distilasi 90% °C 360 SNI 7182:2015, ASTM D 1160
8 Abu Tersulfatkan %-massa 0,02 SNI 7182:2015, ASTM D 874
9 Belerang mg/kg 10 SNI 7182:2015, ASTM D 5453
10 Fosfor mg/kg 4 SNI 7182:2015, AOCS Ca 12-55
11 Angka Asam mg KOH/g 0,4 SNI 7182:2015, ASTM D 664
12 Gliserol Bebas %-massa 0,02 SNI 7182:2015, ASTM D 6584
13 Gliserol Total %-massa 0,24 SNI 7182:2015, ASTM D 6584
14 Kadar Ester Metil %-massa 96,5 SNI 7182:2015
15 Angka Iodium %-massa 115 SNI 7182:2015, AOCS Cd 1-25
Kestabilan Oksidasi
660 SNI 7182:2015, EN 15751
16 Accelerated Method atau
Menit
Rapid Small Scale Oxidation Test
49,5 SNI 7182:2015, ASTM D 7545
(RSSOT)
17 Monogliserida %-massa 0,525 SNI 7182:2015, ASTM D 6584
18 Warna - 3 ASTM D 1500
19 Kadar Air mg/kg 340 ASTM D 6304
20 Cold Filter Plugging Point °C 15 ASTM D 6371
EN 14108, EN 14109,
21 Logam I (Na + K) mg/kg 5
EN 14538, AAS, ICPS Catatan Umum:
22 Logam II (Ca + Mg) mg/kg 5 EN 14538, AAS, ICPS 1) AAS: Atomic Absorption Spectrometry
23 Total Kontaminan mg/L 20 ASTM D 6217 2) ICPS: Inductive Coupled Plasma Spectrometry
L E M I G A S | DIREKTORAT JENDERAL MIGAS your excellent partner in oil and gas 19
Standar dan Mutu (Spesifikasi) Bahan Bakar B35 CN 48
Batasan Metode Uji
No. Karakteristik Satuan
Min. Maks. ASTM Lainnya
Kepdirjen MIGAS No.185.K/HK.02/DJM/2022
1 Angka Setana :
Angka Setana, atau - 49 - D 613
Indeks Setana - 45 - D 4737
2 Berat Jenis Suhu 15°C kg/m3 815 880 D 1298 / D 4052
3 Viskositas Suhu 40°C mm2/s 2,0 5,0 D 445
0,2
D 2622 / D 4294 /
4 Kandungan Sulfur % m/m - 0,05 1)
D 5453
0,005 2)
5 Distilasi: 90% Vol. Penguapan °C - 370 D 86
6 Titik Nyala °C 52 - D 93
D 2500 / D 5771 /
Titik Kabut, atau °C - 18
D 5773 / D 7683
7
D 97 / D 5949 /
Titik Tuang °C - 18
D5950 / D6749
8 Residu Karbon % m/m - 0,1 D 189 / D 4530
9 Kandungan Air mg/kg - 400 D 6304
D 7371 / D 7806 /
10 Kandungan FAME % v/v 35 3)
D 8274
11 Korosi Bilah Tembaga Kelas Kelas 1 D 130 Catatan :
12 Kandungan Abu % m/m - 0,01 D 482 ISO EN 6245 1) Batasan 0,05% m/m setara dengan 500 ppm, berlaku mulai
13 Kandungan Sedimen % m/m - 0,01 D 473 01 Desember 2024.
2) Batasan 0,005% m/m setara dengan 50 ppm, berlaku mulai
14 Angka Asam Kuat mg KOH/g 0 D 664 01 Desember 2026.
15 Angka Asam Total mg KOH/g - 0,6 D 664 3) Sesuai Keputusan Menteri ESDM No.295.K/EK.01/MEM.E/2022
16 Penampilan Visual Jernih dan Terang Visual tentang Penahapan Pemanfaatan Bahan Bakar Nabati Jenis
Biodiesel sebagai Campuran Bahan Bakar Minyak Jenis Minyak
17 Warna No. ASTM - 3 D 1500 Solar dalam Kerangka Pembiayaan oleh Badan Pengelola Dana
18 Lubrisitas (HFRR wear scar dia. @60 °C) mikron - 460 4) D 6079 Perkebunan Kelapa Sawit.
Jam 35 - - EN 15751 4) Parameter kualitas ini berlaku jika kadar belerang ≤500 ppm.
19 Kestabilan Oksidasi 5) 5) Metode pengujian dapat dipilih salah satu.
Menit 45 - D 7545 EN 16091
L E M I G A S | DIREKTORAT JENDERAL MIGAS your excellent partner in oil and gas 20
Draft Usulan Spesifikasi Bahan Bakar B100 untuk B40
Persyaratan
No. Parameter Uji Satuan Metode Uji
Min. Maks
1 Massa Jenis pada 40 °C kg/m3 850 890 SNI 7182:2015, ASTM D 4052
2 Viskositas Kinematik pada 40 °C mm2/s 2,3 6,0 SNI 7182:2015, ASTM D 445
3 Angka Setana - 51 SNI 7182:2015, ASTM D 613
4 Titik Nyala (mangkok tertutup) °C 130 SNI 7182:2015, ASTM D 93
Korosi Bilah Tembaga
5 - Nomor 1 SNI 7182:2015, ASTM D 130
(3 jam pada 50°C)
6 Residu Karbon %-massa 0,05 0,3 SNI 7182:2015, ASTM D 4530
7 Temperatur Distilasi 90% °C 360 SNI 7182:2015, ASTM D 1160
8 Abu Tersulfatkan %-massa 0,02 SNI 7182:2015, ASTM D 874
9 Belerang mg/kg 10 SNI 7182:2015, ASTM D 5453
10 Fosfor mg/kg 4 SNI 7182:2015, AOCS Ca 12-55
11 Angka Asam mg KOH/g 0,4 SNI 7182:2015, ASTM D 664
12 Gliserol Bebas %-massa 0,02 SNI 7182:2015, ASTM D 6584
13 Gliserol Total %-massa 0,24 SNI 7182:2015, ASTM D 6584
14 Kadar Ester Metil %-massa 96,5 SNI 7182:2015
15 Angka Iodium %-massa 115 SNI 7182:2015, AOCS Cd 1-25
Kestabilan Oksidasi
720 SNI 7182:2015, EN 15751
16 Accelerated Method atau
Menit
Rapid Small Scale Oxidation Test
49,5 SNI 7182:2015, ASTM D 7545
(RSSOT)
17 Monogliserida %-massa 0,5 SNI 7182:2015, ASTM D 6584
18 Warna - 3 ASTM D 1500
19 Kadar Air mg/kg 320 ASTM D 6304
20 Cold Filter Plugging Point °C 15 ASTM D 6371
EN 14108, EN 14109,
21 Logam I (Na + K) mg/kg 5
EN 14538, AAS, ICPS Catatan Umum:
22 Logam II (Ca + Mg) mg/kg 5 EN 14538, AAS, ICPS 1) AAS: Atomic Absorption Spectrometry
23 Total Kontaminan mg/L 20 ASTM D 6217 2) ICPS: Inductive Coupled Plasma Spectrometry
L E M I G A S | DIREKTORAT JENDERAL MIGAS your excellent partner in oil and gas 21
Draft Usulan Spesifikasi Bahan Bakar B40
Batasan Metode Uji
No. Karakteristik Satuan
Min. Maks. ASTM Lainnya
1 Angka Setana :
Angka Setana, atau - 50 - D 613
Indeks Setana - 45 - D 4737
2 Berat Jenis Suhu 15°C kg/m3 815 880 D 1298 / D 4052
3 Viskositas Suhu 40°C mm2/s 2,0 5,0 D 445
0,2
D 2622 / D 4294 /
4 Kandungan Sulfur % m/m - 0,05 1)
D 5453
0,005 2)
5 Distilasi: 90% Vol. Penguapan °C - 370 D 86
6 Titik Nyala °C 52 - D 93
D 2500 / D 5771 /
Titik Kabut, atau °C - 18
D 5773 / D 7683
7
D 97 / D 5949 /
Titik Tuang °C - 18
D5950 / D6749
8 Residu Karbon % m/m - 0,1 D 189 / D 4530
9 Kandungan Air mg/kg - 380 D 6304
D 7371 / D 7806 /
10 Kandungan FAME % v/v 40 3)
D 8274
11 Korosi Bilah Tembaga Kelas Kelas 1 D 130 Catatan :
12 Kandungan Abu % m/m - 0,01 D 482 ISO EN 6245 1) Batasan 0,05% m/m setara dengan 500 ppm, berlaku mulai
13 Kandungan Sedimen % m/m - 0,01 D 473 01 Desember 2024.
2) Batasan 0,005% m/m setara dengan 50 ppm, berlaku mulai
14 Angka Asam Kuat mg KOH/g 0 D 664 01 Desember 2026.
15 Angka Asam Total mg KOH/g - 0,6 D 664 3) Sesuai Keputusan Menteri ESDM No.295.K/EK.01/MEM.E/2022
16 Penampilan Visual Jernih dan Terang Visual tentang Penahapan Pemanfaatan Bahan Bakar Nabati Jenis
Biodiesel sebagai Campuran Bahan Bakar Minyak Jenis Minyak
17 Warna No. ASTM - 3 D 1500 Solar dalam Kerangka Pembiayaan oleh Badan Pengelola Dana
18 Lubrisitas (HFRR wear scar dia. @60 °C) mikron - 460 4) D 6079 Perkebunan Kelapa Sawit.
Jam 35 - - EN 15751 4) Parameter kualitas ini berlaku jika kadar belerang ≤500 ppm.
19 Kestabilan Oksidasi 5) 5) Metode pengujian dapat dipilih salah satu.
Menit 45 - D 7545 EN 16091
L E M I G A S | DIREKTORAT JENDERAL MIGAS your excellent partner in oil and gas 22
Draft Usulan Spesifikasi Bahan Bakar B30D10
Batasan Metode Uji
No. Karakteristik Satuan
Min. Maks. ASTM Lainnya
1 Angka Setana :
Angka Setana, atau - 50 - D 613
Indeks Setana - 45 - D 4737
2 Berat Jenis Suhu 15°C kg/m3 815 880 D 1298 / D 4052
3 Viskositas Suhu 40°C mm2/s 2,0 5,0 D 445
0,2
D 2622 / D 4294 /
4 Kandungan Sulfur % m/m - 0,05 1)
D 5453
0,005 2)
5 Distilasi: 90% Vol. Penguapan °C - 370 D 86
6 Titik Nyala °C 52 - D 93
D 2500 / D 5771 /
Titik Kabut, atau °C - 18
D 5773 / D 7683
7
D 97 / D 5949 /
Titik Tuang °C - 18
D5950 / D6749
8 Residu Karbon % m/m - 0,1 D 189 / D 4530
9 Kandungan Air mg/kg - 380 D 6304
D 7371 / D 7806 /
10 Kandungan FAME % v/v 30 3)
D 8274
Kandungan Karbon Nabati % v/v 10 D 8473 Catatan :
11 Korosi Bilah Tembaga Kelas Kelas 1 D 130 1) Batasan 0,05% m/m setara dengan 500 ppm, berlaku mulai
12 Kandungan Abu % m/m - 0,01 D 482 ISO EN 6245 01 Desember 2024.
2) Batasan 0,005% m/m setara dengan 50 ppm, berlaku mulai
13 Kandungan Sedimen % m/m - 0,01 D 473 01 Desember 2026.
14 Angka Asam Kuat mg KOH/g 0 D 664 3) Sesuai Keputusan Menteri ESDM No.295.K/EK.01/MEM.E/2022
15 Angka Asam Total mg KOH/g - 0,6 D 664 tentang Penahapan Pemanfaatan Bahan Bakar Nabati Jenis
Biodiesel sebagai Campuran Bahan Bakar Minyak Jenis Minyak
16 Penampilan Visual Jernih dan Terang Visual Solar dalam Kerangka Pembiayaan oleh Badan Pengelola Dana
17 Warna No. ASTM - 3 D 1500 Perkebunan Kelapa Sawit.
18 Lubrisitas (HFRR wear scar dia. @60 °C) mikron - 460 4)
D 6079 4) Parameter kualitas ini berlaku jika kadar belerang ≤500 ppm.
5) Metode pengujian dapat dipilih salah satu.
Jam 35 - - EN 15751
19 Kestabilan Oksidasi 5)
L E M I G A S | DIREKTORAT JENDERAL MIGAS
Menit 45 - D 7545 EN 16091 your excellent partner in oil and gas 23
Hasil Uji Kapasitas Absorpsi Bahan Bakar Uji Jalan B40
Metodologi Hasil Uji
Kapasitas absorpsi adalah jumlah maksimum air I. Kurva Kapasitas Absorpsi Air pada Minyak Solar dan HVO II. Kurva Kapasitas Absorpsi Air pada FAME
terlarut yang dapat ditahan bahan bakar pada kondisi
suhu, tekanan, dan komposisi bahan bakar tertentu. Hasil pengujian kapasitas absorpsi bahan
Sampel diinjeksikan dengan air (rasio bahan bakar uji, disimpulkan bahwa:
1 bakar:air 10:1), diaduk (1000 rpm, 10 menit)
1) Kapasitas absorpsi kadar air minyak solar
lalu dikondisikan selama 4 jam pada
temperatur terkontrol (B0), diesel biohidrokarbon (D100), dan
biodiesel (B100) meningkat seiring dengan
peningkatan temperatur.
2) Diesel biohidrokarbon memiliki kapasitas
absorpsi kandungan air menghasilkan kurva
saturasi yang mirip dengan minyak solar,
Pengujian Kandungan Air dalam Bahan Bakar III. Kurva Hasil Pengujian Saturasi Kandungan Air pada Biodiesel Blends (Bxx)
2 berkisar antara 50-250 mg/kg (pada 15-40 oC)
menggunakan metode uji Karl Fischer
(ASTM D 6304) 3) Biodiesel memiliki kapasitas absorpsi yang
Referensi Pengujian lebih tinggi, berkisar antara 1300-1870 mg/kg
(pada 15-40 oC), akibat kehadiran gugus ester
pada struktur molekulnya yang
Fasa bahan bakar di Kandungan air fasa mengakibatkan sifat higroskopis terhadap
sentrifugasi untuk bahan bakar molekul air.
meminimalisir dianalisis
mikrodroplet air
4) Kapasitas absorpsi kandungan air B40
J.Chem.Eng.Data2012, 57, 1817−1821
berkisar antara 475-640 mg/kg, sedangkan
B30D10 berkisar antara 410-488 mg/kg pada
suhu pengujian 15-40 oC.

Penelitian Basis Biodiesel Suhu Observasi B100 B40 B0

Lemigas, 2022 (Uji Jalan B40) Palm Oil 15-30 oC 1300-1700 (mg/kg) 500-600 (mg/kg) 50–180 (mg/kg)

Fregolente et al., 2012 Soybean


BLU LEMIGAS 10-50 oC 1500-1900 (mg/kg) 450-750 (mg/kg 80-200 (mg/kg)
L E M I G A S | DIREKTORAT JENDERAL MIGAS your excellent partner in oil and gas 24
Hasil Uji Presipitasi Bahan Bakar Uji Jalan B40
Metodologi Hasil Uji
Presipitasi adalah pembentukan endapan pada Melting Point Komponen Kimiawi FAME Hasil Pengujian Presipitasi pada 15 ± 3 oC
suhu rendah di sekitar titik kabut bahan bakar (D. Shrestha et al. 2007. ASABE. 51 (4); 1365-1370) (Lab.Aplikasi Produk LEMIGAS) Hasil pengujian presipitasi bahan bakar
Nama Kimia Titik Leleh (oC) uji, disimpulkan bahwa:
Sampel dituangkan Methyl palmitate[a] 30,5 1) Pembentukan endapan presipitasi
1 ke corong pisah 100
Methyl stearate[a] 39,1 dipengaruhi oleh konsentrasi biodiesel
mL dan dikondisikan dalam minyak solar, kandungan
pada chamber. Methyl oleate / linoelate[a] -20 / -35
monogliserida, suhu pengujian, dan
1-Mono-palmitin / stearin[b] 74 / 79 waktu pengkondisian
1-Mono-olein[b] 32 2) Pada suhu 15 °C dengan waktu
Setelah waktu soaking tercapai Hexadecane (C18 n-paraffin)[c] 18 pengkondisian 7, 14, 21, dan 28 hari
2 (7, 14, 21, dan 28 hari)* biodiesel menghasilkan endapan
Eicosane (C20 n-paraffin) [c] 34
endapan presipitasi disaring presipitasi sebesar 0,04-0,08 g/100
dengan filter paper 47 mm mL, sedangkan minyak solar
[a]Komponen Utama FAME; [b]Pengotor FAME;
(diameter pori 0,8 um) Catatan: B30* = B30 dengan FAME (MG 0,55)
menghasilkan endapan presipitasi
[c] Komponen Parafinik pada Minyak Solar
0,01-0,02 g/100 mL, sama seperti
diesel biohidrokarbon.
Hasil Pengujian Presipitasi di Dieng Hasil Pengujian Presipitasi di Dieng
3) Sampel B30* (dengan FAME MG 0,55
(14,4 ± 4oC) selama 7 Hari (15,3 ± 5oC) selama 28 Hari
%-massa) menghasilkan presipitasi
Penimbangan bobot sebesar 0,02-0,04 g/100 mL, setara
3 endapan presipitasi dan dengan presipitasi yang dihasilkan
analisis endapan
presipitasi menggunakan oleh bahan bakar B30D10. B40 (FAME
Microscope MG 0,5 %-massa) menghasilkan
Photomicrograph endapan presipitasi sebesar 0,02-0,06
g/100 mL.
4) B40 dan B30D10 dengan FAME MG 0,4
%-massa menghasilkan presipitasi
yang lebih rendah (6-12%),
dibandingkan B40 dan B30D10 dengan
FAME MG 0,45 dan 0,50 %-massa.
FAME dengan kandungan monogliserida (MG) 0,4 %-massa pada B40 dan B30D10 menghasilkan
*)Merujuk pada ASTM D 7501 “Determination of Fuel Filter Blocking Potential of Biodiesel presipitasi yang lebih rendah (6-12%), dibandingkan B40 dan B30D10 dengan FAME MG 0,45
(B100) Blend Stock by Cold Soak Filtration Test” dengan modifikasi pengukuran bobot
endapan presipitasi, sesuai penelitian Paryanto et al., (2019). dan 0,50 %-massa.
L E M I G A S | DIREKTORAT JENDERAL MIGAS your excellent partner in oil and gas 25
Perbandingan Spesifikasi Biodiesel B100 dengan Standar Internasional
Batasan Mutu (Spesifikasi)
No. Karakteristik Satuan Batasan
Indonesia
WWFC 2009 ASTM D 6751 EN 14214
SK DJEBTKE No. 195 2022
1 Angka Setana Min. 51 51 47 51
2 Berat Jenis pada 40°C kg/m³ 850-890 - - 860-900
3 Viskositas pada 40°C mm²/s 2,3-6,0 2,0-5,0 1,9-6,0 3,5-5,0
4 Temperatur distilasi 90% °C Maks. 360 - 360 -
5 Titik Nyala °C Min. 130 100 93 101
6 Residu Karbon % m/m Maks. 0,05 0,05 0,05 -
7 Abu Tersulfatkan %-massa Maks. 0,02 0,005 0,02 0,02
8 Belerang mg/kg Maks. 10 10 - 10
9 Korosi Bilah Tembaga Merit Maks. Kelas 1 - No. 3 1
10 Fosfor mg/kg Maks. 4 4 10 4
11 Gliserol Bebas %-massa Maks. 0,02 0,02 0,02 0,02
12 Gliserol Total %-massa Maks. 0,24 0,25 0,24 0,25
13 Angka Asam mg KOH/gr Maks. 0,4 0,5 0,5 0,5
14 Kadar Metil Ester %-massa Min. 96,5 96,5 - 96,5
%-massa
15 Angka Iodium Maks. 115 130 - 120
(g-I2/100g)
16 Monogliserida %-massa Maks. 0,525 0,8 - 0,7
Kestabilan Oksidasi
17
(Rancimat)
menit Min. 660 600 180 480
18 Warna Maks. 3 - - -
19 Kadar Air ppm Maks. 340 500 - 500
20 Cold Filter Plugging Point °C Maks. 15 - - -
21 Total Kontaminan mg/L Maks. 20 - - 24
22 Logam (Na, K, Ca, Mg) ppm Maks. 5 - - -

Pengembangan spesifikasi biodiesel bertujuan agar diperoleh kualitas dan mutu yang optimum untuk mendukung kebijakan Implementasi B35
L LE M
EMI GIAGS A| STesting
| DIREKTORAT
Center for Oil JENDERAL MIGASDirectorate General for Oil and Gas
and Gas LEMIGAS, your excellent partner in oil and gas 26
Perbandingan Spesifikasi Minyak Solar Bxx dengan Standar Internasional

Batasan Mutu (Spesifikasi)


Metode
No Karakteristik Satuan Batasan INDONESIA
Uji ASTM D 7467 WWFC 2019 EN 16709
SK DJM 170 / 2023
B6 to B20 B5 B24-B30
Minyak Solar 48 B35
Angka Setana atau ASTM D 613 Min. 49 40 53 51,0
1
Indeks Setana ASTM D 4737 Min. - 40 53 -
2 Berat Jenis pada 15°C kg/m³ ASTM D 4052 Maks. 815-870 Dilaporkan 815-840 825 - 865
3 Viskositas pada 40°C mm²/s ASTM D 445 Maks. 2,0-4,5 1,9-4,1 2,0-4,5 2,00 - 4,65
4 Kandungan Sulfur % m/m ASTM D 4294 Maks. 0,20 0,05 0,005 0,001
5 Distilasi: 90 % vol. Penguapan °C ASTM D 86 Maks. 370 343 320 360
6 Titik Nyala °C ASTM D 93 Min. 52 52 55 55
7 Titik Kabut °C ASTM D 5773 Maks. 18 18 - -
8 Residu Karbon % m/m ASTM D 189 Maks. 0,1 0,35 0,2 -
9 Kandungan Air mg/kg ASTM D 6304 Maks. 400 200 290
10 Kandungan FAME *⁾ % v/v ASTM D 7806 Maks. 35 6-20 5 24-30
11 Korosi Bilah Tembaga merit ASTM D 130 Maks. Kelas 1 Kelas 3 Kelas 1 -
12 Kandungan Abu % m/m ASTM D 482 Maks. 0,01 0,01 0,01 0,01
13 Kandungan Sedimen % m/m ASTM D 473 Maks. 0,01 0,01 - -
14 Bilangan Asam Total mg KOH/gr ASTM D 664 Maks. 0,6 0,3 0,08 -
15 Bilangan Asam Kuat mg KOH/gr ASTM D 664 Maks. 0 0 - -
16 Lubricity (HFRR wear scar diameter) micron ASTM D 6079 Maks. 460 ⁶⁾ 520 460 ⁶⁾ -
17 Warna No. ASTM ASTM D 1500 Maks. 3,0 - 3,0 -
18 Kestabilan Oksidasi Jam EN 15751 Min. 35 6 35 20

L LE M
EMI GIAGS A| STesting
| DIREKTORAT
Center for Oil JENDERAL MIGASDirectorate General for Oil and Gas
and Gas LEMIGAS, your excellent partner in oil and gas 27

Anda mungkin juga menyukai