Anda di halaman 1dari 9

project owner partner

LEMIGAS
DIREKTORAT JENDERAL MIGAS
Ditjen EBTKE

Sosialisasi

IMPLEMENTASI PENGGUNAAN
BAHAN BAKAR CAMPURAN
BIODIESEL B35

Bandung | 6 Januari 2023

www.lemigas.esdm.go.id 1
OUTLINE

1. Pendahuluan

2. Ruang Lingkup Kegiatan

3. Hasil Pengujian FBT dan Filter Rig

4. Spesifikasi Bahan Bakar B35

5. Penutup

L E M I G A S | DIREKTORAT JENDERAL MIGAS your excellent partner in oil and gas 2


Pendahuluan
▪ Dalam mendukung keberlanjutan program mandatori Biodiesel, dan upaya terus meningkatkan kualitas dan mutu Biodiesel dan
Biosolar, diperlukan pengujian teknis untuk menganalisis pengaruh penggunaan Biodiesel dengan kadar tinggi (> 30%)
terhadap sistem filtrasi mesin diesel.

▪ Filter bahan bakar adalah suatu perangkat dengan elemen filtrasi tertentu yang dipasang di sistem saluran bahan bakar untuk
menyaring kontaminan yang sebagian besar disebabkan oleh pengaruh karakteristik bahan bakar dan selama proses
transportasi, penyimpanan, atau saat pengisian tangki bahan bakar.

Fenomena Fuel Filter Blocking Komponen yang Mempengaruhi


Kecenderungan komponen saturated dalam Biodiesel dan Biosolar Filter Blocking
(Alexandra et al. 2014. SAE International. 01-2723)
untuk mengkristal pada temperatur rendah serta akumulasi
pengotor lainnya dalam sistem filtrasi Komponen Biodiesel
Lainnya; 6%

Garam
Karboksilat; 10%
Fuel
Sedimen /
Kotoran; 6%

Lain-lain; 16% Saturated


Monoglycerides
https://mansfield.energy/market-news/diesel-tanks-gelling-winter/ (SMGs); 62%

Peluang Tujuan
Pengujian pengaruh penggunaan Biodiesel dengan kadar tinggi (> 30%) ▪ Menganalisis potensi filter blocking (FBT) dan perubahan tekanan filter
terhadap sistem filtrasi mesin diesel melalui pengujian Filter Blocking Tendency menggunakan Filter Rig Test pada bahan bakar minyak solar B35 dan B40.
(FBT) dengan metode standar ASTM D 2068 dan pengujian pada Filter Rig Test ▪ Memberikan rekomendasi teknis terkait pengaruh penggunaan biodiesel
sesuai JIS 1617 dengan beberapa modifikasi kondisi pengujian. sebagai campuran minyak solar (B35) terhadap sistem filtrasi bahan bakar.

L E M I G A S | DIREKTORAT JENDERAL MIGAS your excellent partner in oil and gas 3


Ruang Lingkup Kegiatan

Ruang lingkup pengujian pengaruh penggunaan bahan bakar B35


terhadap sistem filtrasi mesin diesel, antara lain:
1. Pengujian Filter Blocking Tendency (ASTM D 2068) pada B30,
B35 dan B40 dengan spesifikasi FAME untuk B35 serta B30
eksisting (1 sampel B30 reference dan 4 sampel B30 komersial).
2. Pengujian Filter Rig Test (JIS 1617) pada B30, B35, dan B40
dengan spesifikasi FAME untuk B35 menggunakan Filter Jenis I
untuk kendaraan <3,5 Ton (kendaraan penumpang) dan Filter
Jenis II untuk kendaraan >3,5 Ton (heavy duty) pada suhu 15 oC
dan 25 oC.

Parameter Uji : Bahan Bakar Uji :


1. Filter Blocking Tendency (ASTM D 2068) 1. B30 (FAME MG 0,55)
2. Filter Rig Test (JIS 1617) 2. B30 (FAME MG 0,525)
3. B35 (FAME MG (0,525)
Jenis Filter :
4. B40 (FAME MG 0,525)
1. Filter Tipe I (Kendaraan < 3,5 Ton)
2. Filter Tipe II (Kendaraan > 3,5 Ton)

L E M I G A S | DIREKTORAT JENDERAL MIGAS your excellent partner in oil and gas 4


Hasil Pengujian FBT dan Filter Rig
Metodologi Hasil dan Kesimpulan
Sistem Pengujian Filter Blocking Tendency (FBT) Pengujian pengaruh penggunaan bahan bakar B35 terhadap sistem filtrasi mesin diesel telah
ASTM D 2068-20 dianalisis melalui analisis Filter Blocking Tendency (ASTM D 2068) dan Filter Rig Test (JIS
1617) dengan hasil sebagai berikut :
1. Sampel bahan bakar B35 (FAME MG 0,525) memiliki nilai FBT sebesar 8,63 (suhu 25
ºC) dan 10,05 (suhu 15 ºC), lebih rendah dibandingkan B30 (FAME MG 0,55) dengan
nilai FBT sebesar 10,05 (suhu 25 ºC) dan 12,04 (suhu 15 ºC).

2. Nilai FBT bahan bakar B35 (FAME MG 0,525) serupa dengan lima sampel B30 yang
beredar di dalam negeri dengan nilai FBT berkisar antara dan 6,08-10,05 (suhu 25 ºC)
dan 7,57-15,03 (suhu 15 ºC).
3. Perbaikan spesifikasi monogliserida (MG) pada FAME dari 0,55 %-massa menjadi 0,525
Sistem Pengujian Filter Rig Test %-massa untuk B35 tidak mengindikasikan peningkatan potensi filter blocking yang
JIS D 1617 ditunjukkan dengan penurunan nilai FBT pada B35 (FAME MG 0,525) dibandingkan
B30 (FAME MG 0,55).

4. Hasil pengujian Filter Rig Test sampel B35 (FAME MG 0,525) pada suhu 15 ºC dan 25
ºC menggunakan Filter Jenis I (untuk kendaraan dengan berat < 3,5 Ton), selama 72
jam (setara dengan 30.000 Km) menunjukkan perubahan tekanan (pressure drop) yang
sama dengan B30 (FAME MG 0,55) dan tidak mengindikasikan filter blocking.

5. Hasil pengujian Filter Rig Test sampel B35 (FAME MG 0,525) pada suhu 15 ºC dan 25
ºC menggunakan Filter Jenis II (untuk kendaraan dengan berat > 3,5 Ton), selama 60
jam (setara dengan 10.000 Km) menunjukkan menunjukkan perubahan tekanan pada
filter namun tidak mengindikasikan filter blocking.

L E M I G A S | DIREKTORAT JENDERAL MIGAS your excellent partner in oil and gas 5


Standar dan Mutu (Spesifikasi) Bahan Bakar Nabati Biodiesel (B100)
Persyaratan
No. Parameter Uji Satuan Metode Uji Standar dan Mutu (Spesifikasi) Bahan Bakar Nabati
Min. Maks Biodiesel (B100) telah diatur dalam
1 Massa Jenis pada 40 °C kg/m3 850 890 SNI 7182:2015, ASTM D 4052 Kepdirjen EBTKE No.195.K/EK.05/DJE/2022
2 Viskositas Kinematik pada 40 °C mm2/s 2,3 6,0 SNI 7182:2015, ASTM D 445
3 Angka Setana - 51 SNI 7182:2015, ASTM D 613
4 Titik Nyala (mangkok tertutup) °C 130 SNI 7182:2015, ASTM D 93 Perubahan terhadap spesifikasi B100 (Kepdirjen EBTKE
Korosi Bilah Tembaga No.189/2019):
5 - Nomor 1 SNI 7182:2015, ASTM D 130
(3 jam pada 50°C)
6 Residu Karbon %-massa 0,05 0,3 SNI 7182:2015, ASTM D 4530 1. Persyaratan kestabilan oksidasi accelerated method dari
7 Temperatur Distilasi 90% °C 360 SNI 7182:2015, ASTM D 1160
min. 600 menit menjadi min. 660 menit.
8 Abu Tersulfatkan %-massa 0,02 SNI 7182:2015, ASTM D 874
9 Belerang mg/kg 10 SNI 7182:2015, ASTM D 5453 2. Persyaratan kestabilan oksidasi RSSOT dari min. 45
10 Fosfor mg/kg 4 SNI 7182:2015, AOCS Ca 12-55
menit menjadi 49,5 menit.
11 Angka Asam mg KOH/g 0,4 SNI 7182:2015, ASTM D 664
12 Gliserol Bebas %-massa 0,02 SNI 7182:2015, ASTM D 6584 3. Persyaratan monogliserida dari maks. 0,55 %-massa
13 Gliserol Total %-massa 0,24 SNI 7182:2015, ASTM D 6584 menjadi maks. 0,525 %-massa.
14 Kadar Ester Metil %-massa 96,5 SNI 7182:2015
15 Angka Iodium %-massa 115 SNI 7182:2015, AOCS Cd 1-25 4. Persyaratan kadar air dari maks. 350 ppm menjadi
Kestabilan Oksidasi maks. 340 ppm.
660 SNI 7182:2015, EN 15751
16 Accelerated Method atau
Menit
Rapid Small Scale Oxidation Test
49,5 SNI 7182:2015, ASTM D 7545
(RSSOT)
17 Monogliserida %-massa 0,525 SNI 7182:2015, ASTM D 6584
18 Warna - 3 ASTM D 1500
19 Kadar Air mg/kg 340 ASTM D 6304
20 Cold Filter Plugging Point °C 15 ASTM D 6371
EN 14108, EN 14109,
21 Logam I (Na + K) mg/kg 5 Catatan Umum:
EN 14538, AAS, ICPS
1) AAS: Atomic Absorption Spectrometry
22 Logam II (Ca + Mg) mg/kg 5 EN 14538, AAS, ICPS
2) ICPS: Inductive Coupled Plasma Spectrometry
23 Total Kontaminan mg/L 20 ASTM D 6217
L E M I G A S | DIREKTORAT JENDERAL MIGAS your excellent partner in oil and gas 6
Standar dan Mutu (Spesifikasi) Bahan Bakar B35 CN 48
Batasan Metode Uji
No. Karakteristik Satuan Standar dan Mutu (Spesifikasi)
Min. Maks. ASTM Lainnya
Angka Setana :
Bahan Bakar B35 CN48 telah diatur dalam
1
Angka Setana, atau - 49 - D 613 Kepdirjen Migas
Indeks Setana - 45 - D 4737 No.185.K/HK.02/DJM/2022
2 Berat Jenis Suhu 15°C kg/m3 815 880 D 1298 / D 4052
3 Viskositas Suhu 40°C mm2/s 2,0 5,0 D 445
Perubahan terhadap spesifikasi B30 CN48
0,2
D 2622 / D 4294 / (Kepdirjen Migas No.146/2020):
4 Kandungan Sulfur % m/m - 0,05 1)
D 5453
0,005 2) 1. Batasan angka setana min. 48 menjadi
5 Distilasi: 90% Vol. Penguapan °C - 370 D 86 min. 49.
6 Titik Nyala °C 52 - D 93 2. Batasan kandungan air maks. 425 mg/kg
D 2500 / D 5771 / menjadi maks. 400 mg/kg.
Titik Kabut, atau °C - 18
D 5773 / D 7683
7
D 97 / D 5949 /
3. Batasan kandungan FAME 30 %v/v
Titik Tuang °C - 18 menjadi 35 %v/v.
D5950 / D6749
8 Residu Karbon % m/m - 0,1 D 189 / D 4530 4. Penambahan metode uji kandungan FAME
9 Kandungan Air mg/kg - 400 D 6304 ASTM D 8274
D 7371 / D 7806 /
10 Kandungan FAME % v/v 35 3)
D 8274
11 Korosi Bilah Tembaga Kelas Kelas 1 D 130
Catatan :
12 Kandungan Abu % m/m - 0,01 D 482 ISO EN 6245
1) Batasan 0,05% m/m setara dengan 500 ppm, berlaku mulai
13 Kandungan Sedimen % m/m - 0,01 D 473 01 Desember 2024.
14 Angka Asam Kuat mg KOH/g 0 D 664 2) Batasan 0,005% m/m setara dengan 50 ppm, berlaku mulai
15 Angka Asam Total mg KOH/g - 0,6 D 664 01 Desember 2026.
3) Sesuai Keputusan Menteri ESDM No.295.K/EK.01/MEM.E/2022
16 Penampilan Visual Jernih dan Terang Visual tentang Penahapan Pemanfaatan Bahan Bakar Nabati Jenis
17 Warna No. ASTM - 3 D 1500 Biodiesel sebagai Campuran Bahan Bakar Minyak Jenis Minyak
Lubrisitas (HFRR wear scar dia. @60 Solar dalam Kerangka Pembiayaan oleh Badan Pengelola Dana
18 mikron - 460 4) D 6079 Perkebunan Kelapa Sawit.
°C)
4) Parameter kualitas ini berlaku jika kadar belerang ≤500 ppm.
Jam 35 - - EN 15751
19 Kestabilan Oksidasi 5) 5) Metode pengujian dapat dipilih salah satu.
Menit 45 - D 7545 EN 16091
L E M I G A S | DIREKTORAT JENDERAL MIGAS your excellent partner in oil and gas 7
Penutup

Kesimpulan
▪ Hasil pengujian filter blocking tendency (FBT) dan filter rig terhadap bahan
bakar B35 menunjukkan bahwa bahan bakar B35 tidak mengindikasikan
adanya filter blocking.

▪ Peningkatan kadar biodiesel / BBN dalam minyak solar (>30%) menunjukkan


perbaikan karakteristik angka setana, lubrisitas, dan kandungan sulfur,
dibandingkan minyak solar murni (B0).

▪ Berdasarkan Kepmen ESDM No. 295.K/EK.01/MEM.E/2022, penahapan


pemanfaatan bahan bakar nabati jenis biodiesel sebagai campuran bahan
bakar minyak jenis minyak solar dalam kerangka pembiayaan oleh Badan
Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit ditetapkan minimal sebesar 35%
(tiga puluh lima persen).

▪ Spesifikasi bahan bakar B35 telah diatur dalam Kepdirjen Migas


No.185.K/HK.02/DJM/2022.

Rekomendasi
▪ Diperlukan sosialisasi kepada stakeholder terkait agar implementasi bahan
bakar B35 dapat berjalan dengan lancar.

L E M I G A S | DIREKTORAT JENDERAL MIGAS your excellent partner in oil and gas 8


project owner partner

LEMIGAS
DIREKTORAT JENDERAL MIGAS
Ditjen EBTKE

B A L A I B E S A R P E N G U J I A N M I N YA K DA N
GAS BUMI "LEMIGAS"

Terima Kasih Koordinator Pengujian Aplikasi Produk

A L A M AT
BBPMGB "LEMIGAS" Jalan Ciledug Raya Kaveling 109, Cipulir,
Kebayoran Lama, Jakarta Selatan

FOLLOW US
fuelandlubricant.lemigas

L E M I G A S | DIREKTORAT JENDERAL MIGAS your excellent partner in oil and gas 9

Anda mungkin juga menyukai