Anda di halaman 1dari 3

Bupati Mojokerto Terima

Penghargaan K3

MOJOKERTO, Koran DOR - BUPATI Mojokerto Ikfina


Fahmawati meraih penghargaan sebagai Pembina
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Terbaik ke-VII
Tingkat Provinsi Jawa Timur tahun 2024.
Penghargaan tersebut diserahkan secara langsung oleh
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di sela-sela
Apel Peringatan dan Pelaksanaan Bulan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) Nasional tahun 2024 di halaman PT
Ajinomoto Indonesia, Desa Mlirip, Kecamatan Jetis,
Kabupaten Mojokerto, Kamis (11/1).
Apel memperingati Bulan K3 Nasional pada 12 Januari
hingga 12 Februari 2024 dipimpin langsung Gubernur Jatim
Khofifah Indar Parawansa, dengan mengusung tema
‘Budayakan K3 Sehat dan Selamat dalam Bekerja Terjaga
Keberlangsungan Usaha’.
Gubernur Khofifah mengungkapkan pembangunan
ekosistem ketenagakerjaan yang unggul tidak hanya
mengusung penyusunan regulasi yang baik di bidang
ketenagakerjaan. Namun, yang tidak kalah penting adalah
meningkatkan pemahaman dan kesadaran kepada semua
pihak dalam menerapkan norma ketenagakerjaan.
Salah satu kunci penting dari pembangunan ekosistem
ketenagakerjaan yang unggul adalah dengan membangun
budaya keselamatan dan kesehatan kerja yang baik.
Dengan adanya budaya K3 yang unggul, lanjut Khofifah,
maka angka kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
akan dapat ditekan. “Yang pada akhirnya diharapkan mampu
meningkatkan produktivitas kerja kita,” ujarnya.
Lanjut Khofifah, keberhasilan program K3 tidak hanya
akan menekan kerugian tetapi dapat meningkatkan kualitas
hidup dan indeks pembangunan manusia. Sehingga sangat
membantu dalam menunjang pembangunan nasional,
pembangunan regional maupun pembangunan di tingkat
lokal.
“Tentu akan meningkatkan daya saing kita untuk
mencapai pembangunan yang berkelanjutan serta
peningkatan daya saing nasional di era global,” ujar
Gubernur.
Berdasarkan laporan tahunan BP Jamsostek Kanwil
Jatim 3 tahun coverage kepesertaan BPJS ketenagakerjaan
mengalami peningkatan yaitu 3,8 juta pada 2021 meningkat
menjadi 4,4 juta pada tahun 2022 serta meningkat lagi
menjadi 5,07 juta pada 2023.
Hal itu terjadi karena ada dukungan daari Pemerintah
KabupatenK kota maupun Provinsi Jawa Timur yang telah
menerbitkan regulasi dan mengalokasikan anggaran.
Ditambah lagi peningkatan kepatuhan pemberi kerja atau
badan usaha, serta peningkatan awareness masyarakat
pekerja baik formal maupun informal terkait pentingnya
penyelenggaraan jaminan sosial ketenagakerjaan.
Khofifah juga menyebut laporan tahunan BP Jamsostek
Kanwil Jatim 3 tahun terakhir menunjukkan data jumlah
kecelakaan kerja termasuk di antaranya penyakit akibat
kerja diketahui mengalami peningkatan.
Pada tahun 2021 angka kecelakaan kerja 40.332 kasus,
tahun 2022 47.524 kasus dan tahun 2023 58.709 kasus.
Sementara jumlah kasus kecelakaan kerja di tahun 2023
terdiri dari kecelakaan di dalam tempat kerja 56,90%, di luar
tempat kerja 12,20% dan kecelakaan kerja lalu lintas
30,90%.
Tren jumlah pekerja yang meninggal dunia dan
kematian akibat kecelakaan kerja di Jatim sesungguhnya
cenderung menurun sejak 3 tahun terakhir. Sebanyak 755
fatality pada tahun 2021 turun menjadi 516 fatality pada
2022 dan turun kembali 460 fatality pada tahun 2023.
“Data tersebut menjadi indikasi bahwa pelaksanaan K3
semakin menjadi perhatian dan prioritas bagi dunia kerja di
Indonesia khususnya di Jawa Timur,” tambah Gubernur.
Gubernur Khofifah mengajak dan mendorong terus
kepada pengurus perusahaan untuk menerapkan sistem
manajemen K3 secara konsisten sebagaimana ketentuan
perundangan-undangan yang berlaku sehingga budaya K3
melekat pada setiap individu yang berperan serta di
perusahaan dalam peningkatan produktivitas kerja.
“Seluruh tenaga kerja meningkatkan budaya K3
khususnya di tempat kerja sebagai bentuk kontribusi dalam
menjaga aset perusahaan dan mendukung keberlangsungan
usaha serta terus menjaga kekuatan dan kesejahteraan
pada tenaga kerja sendiri,” pungkas dia.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Komisi E DPRD
Provinsi Jatim, Bupati Lamongan, PJ Bupati Pasuruan,
Asisten Pemerintahan dan Kesra Setdaprov Jatim, Kakanwil
BPJS Ketenagakerjaan wilayah Jawa Timur, Asisten Deputi
BPJS Kesehatan wilayah Jawa Timur, Kepala Dinas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Timur dan kabupaten-
kota se Jawa Timur, Direktur PT. Ajinex Internasional,
Direktur PT. Ajinomoto Indonesia, Ketua Serikat Pekerja
Seluruh Indonesia (SPSI), Ketua Kadin Jatim dan Sekretaris
Apindo Jawa Timur. (noto/tom/red)

Anda mungkin juga menyukai