Acara tersebut dipimpin oleh Muhammad Hanif Dhakiri, S.Ag., M.Si Menteri
Ketenagakerjaan dan dihadiri oleh pejabat pemerintah pusat dan provinsi, para
pimpinan asosiasi pengusaha tingkat pusat, provinsi dan kabupaten/Kota, para
pimpinan serikat pekerja/serikat buruh tingkat pusat, provinsi dan kabupaten/kota,
para pimpinan perusahaan dan pekerja di seluruh Indonesia.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) dalam Survei Angkatan
Kerja Nasional bulan Agustus 2016, jumlah penduduk yang bekerja sebanyak 118,41
juta orang dan sekitar 60,24°/o diantaranya dengan tingkat pendidikan SD dan SMP.
Kondisi demikian jelas menunjukkan bahwa tingkat kompetensi angkatan kerja
Indonesia secara rata-rata perlu ditingkatkan. Dalam era globalisasi, khususnya dalam
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), kesiapan Sumber Daya Manusia sangat
penting dalam menghadapi MEA termasuk dalam peningkatan aspek K3.
Tujuan K3 tidak hanya untuk memberi perlindungan kepada tenaga kerja dan
orang lain yang berada di tempat kerja agar terjamin keselamatannya, tetapi juga
bagaimana dapat mengendalikan resiko terhadap peralatan, aset dan sumber produksi
sehingga dapat dipergunakan secara aman dan efisien agar terhindar dari kecelakaan
dan penyakit akibat kerja. Tujuan perlindungan K3 tersebut dapat terlaksana apabila
seluruh unsur yang berada di perusahaan, baik pihak manajemen, serikat
pekerja/serikat buruh dan tenaga kerja/buruh bersama-sama berkomitmen
melaksanakan upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
Meningkatkan peran serta masyarakat dalam upaya pembinaan K3. Pada Tahun
2016 jumlah lembaga audit SMK3 ada sebanyak 10 perusahaan, dan jumlah
perusahaan jasa bidang K3 baik bidang pembinaan, pemeriksaan pengujian,
konsultasi, dan fabrikasi mengalami peningkatan sebanyak 625 perusahaan di
tahun 2015 menjadi 859 perusahaan pada tahun 2016;
Pelaksanaan pemeriksaan deteksi dini kanker leher rahim (IVA Test) pada
tenaga kerja perempuan sebanyak 5.003 orang pada tahun 2015 dan sebanyak
4.000 orang pada tahun 2016.
Meskipun terjadi peningkatan pelaksanaan program K3, akan tetapi masih
terdapat kasus kecelakaan kerja. Hal ini terlihat dari kasus kecelakaan kerja yang
berakibat pada meninggalnya tenaga kerja. Data BPJS Ketenagakerjaan
menggambarkan penurunan kecelakaan kerja dari 110.285 kasus di 16.082
perusahaan dari 296.271 perusahaan yang terdaftar dengan korban meninggal dunia
530 orang pada tahun 2015, menjadi 101.367 kasus di 17.069 perusahaan dari 359.
724 perusahaan yang terdaftar dengan korban meninggal dunia sebanyak 2.382 orang
sampai dengan bulan November tahun 2016.
Pada kesempatan ini Muhammad Hanif Dhakiri, S.Ag., M.Si. selaku Menteri
Ketenagakerjaan menghimbau, mengajak, dan mendorong agar semua pemangku
kepentingan, Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota,
Perguruan Tinggi, organisasi profesi, asosiasi, pimpinann perusahaan, pekerja, dan
masyarakat lainnya, melakukan upaya-upaya konkrit terhadap pelaksanaan K3 di
lingkungannya masing-masing. Sehingga budaya K3 benar-benar terwujud disetiap
tempat kerja dan masyarakat umum di seluruh tanah air.
Dalam peringatan Hari K3 Nasional tahun 2017 ini sebagai tanda dimulainya
Bulan K3 Nasional maka ditetapkan tema pokok, yaitu “Dengan Budaya K3 Kita
Tingkatkan Kualitas Hidup Manusia Menuju Masyarakat yang Selamat, Sehat dan
Produktif”. Tema ini sangat tepat dan strategis untuk mendorong semua pihak
berpartisipasi aktif membudayakan K3 yang diharapkan menjadi bagian integral
dalam pembangunan nasional untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan
masyarakat.
Opini & Saran:
Daftar pustaka:
https://www.proxsisgroup.com/bulan-k3-2017-tingkatkan-kualitas-hidup-
manusia-menuju-masyarakat-yang-selamat-sehat-dan-produktif/
Trend kesehatan K3
Nama : Sumayya Zahra
Prodi : K3
Fasilitator : Rhido Junantha
Kelompok : 27 (Dr. Cipto Mangunkusumo)