Anda di halaman 1dari 3

Kuota Calon ASN Kota Malang Tahun 2023 Sebanyak 271 Orang

Oleh: Awangsukma - Editor: Hanum Oktavia - 05 Aug 2023 - 16:02 Malang

Wali Kota Malang Sutiaji bersama dengan Kepala Daerah seluruh Indonesia saat mengikuti Rapat
Koordinasi Pengadaan ASN dan Uji Publik Undang-Undang ASN di Hotel Grand Sahid Jakarta

KBRN, Malang : Kuota kebutuhan ASN Kota Malang untuk tahun 2023 terjawab sudah. Berdasarkan
Surat Keputusan MenPan RB No : 546 Tahun 2023, Kota Malang mendapatkan kuota CASN sebanyak
271 orang yang terdiri dari 200 tenaga PPPK Guru. 50 tenaga PPPK Kesehatan dan 21 orang tenaga
PPPK teknis.

Keputusan ini disampaikan pada Rapat Koordinasi Pengadaan ASN dan Uji Publik Undang-Undang ASN
di Hotel Grand Sahid Jakarta, Sabtu (5/8/2023). Acara ini dihadiri langsung oleh Menpan RB Abdullah
Azwar Anas, Menko Perekonomian Airlangga Sucipto, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan
Teknologi Nadiem Makarim, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono serta Pejabat
Pembina Kepegawaian se Indonesia. Walikota Malang Drs. H. Sutiaji juga hadir secara langsung
mengikuti rakor tersebut.

Dalam sambutannya, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto yang hadir mewakili Presiden RI Joko
Widodo menuturkan, rekrutmen CASN harus diputuskan dengan mempertimbangkan tenaga non-ASN
yang memenuhi syarat, penyederhanaan birokrasi, dan kebutuhan ASNDengan memperhatikan
kemampuan membayar gaji dan tunjangan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
“Calon ASN yang direkrut tentu bisa mengisi posisi kunci sebagai _future leaders_, yang nanti
menjalankan birokrasi berkelas dunia dalam rangka visi Indonesia Maju 2045,” imbuh Airlangga.

Menambahkan apa yang disampaikan Menko Perekonomian, Menpan RB Azwar Anas menyampaikan
rekrutmen ASN juga dimaksudkan sebagai upaya untuk seoptimal mungkin menyelesaikan penataan
tenaga non-ASN atau yang biasa disebut tenaga honorer. Diketahui, jumlah tenaga non-ASN sebanyak
2,3 juta, dan saat ini dalam proses diaudit BPKP bersama BKN.

Mantan Bupati Banyuwangi ini juga menyampaikan rasa terimakasih nya kepada Kementerian,
Lembaga sampai pada Pemerintah Daerah yang telah menyampaikan usulan formasi dan kebutuhan
ASN. Dia berharap pengadaan ASN ini semakin meningkatkan kinerja pemerintah dalam melayani
masyarakat.

Ditemui seusai acara, menanggapi keputusan ini, Walikota Sutiaji menyampaikan rasa terimakasih
kepada Menpan RB dan jajarannya. Sutiaji tidak mempermasalahkan kuota yang didapatkan, baginya
yang terpenting bagaimana proses pengadaan ASN nanti sesuai dengan pedoman yang sudah
ditetapkan oleh BKN selalu panitia seleksi nasional (Panselnas).

Selain itu menurut Sutiaji, kuota yang didapatkan ini sesuai dengan usulan kebutuhan yang sudah
diserahkan. Saat ini kebutuhan Kota Malang difokuskan pada tenaga pendidik dan tenaga kesehatan
yang kesemuanya dari jalur PPPK, demikian juga dari tenaga teknis yang juga berasal dari jalur yang
sama.

"Syukur Alhamdulillah, Kota Malang tahun ini mendapat kuota 271 ASN. Prinsipnya kami tidak
mempermasalahkan dan tentu teknis nya nanti (proses pengadaan) harus sesuai dengan pedoman dari
BKN. Mereka (BKN) kan selaku Panselnas, jadi kita ikuti sesuai dengan aturan yang ada, Jelas Sutiaji,"
ucapnya.

"Ini sudah sesuai dengan kebutuhan yang sudah kami sampaikan ke Kemenpan RB. Tentu setelah
mempertimbangkan banyak hal seperti regulasi, kondisi faktual dan ketersediaan anggaran belanja
pegawai yang di tetapkan menteri keuangan, tambahnya," imbuhnya.

Sutiaji juga mengatakan bahwa dinamika birokrasi berkembang sangat dinamis, Reformasi birokrasi
yang mengedepankan penyederhanaan organisasi berdasarkan kebutuhan menuntut ASN untuk
berorientasi pada outcome. Sehingga dirinya meminta pada ASN khususnya di lingkungan Pemerintah
Kota Malang untuk siap menyambut birokrasi yang minim struktur kaya fungsi.
Sutiaji lantas mencontohkan apa yang sudah dirinya lakukan pada awal kepemimpinannya. Saat itu
dirinya melakukan penyederhanaan birokrasi dengan menggabungkan beberapa perangkat daerah
dari 34 menjadi 28 Perangkat daerah. Hal tersebut terbukti efektif dari sisi peningkatan kinerja dan
efisiensi anggaran.

"Ini yang menarik dari birokrasi, berkembangnya sangat dinamis dan sampai disini, reformasi birokrasi
terus berkembang. Sekarang harus siap, penyederhanaan birokrasi menuntut kita merubah mindset,
dari output menjadi outcome. Ini yang harus kita sadari bersama disaat ekspektasi masyarakat
meningkat, trust masyarakat meningkat, maka sudah seharusnya mentalitas ini dirubah,
penekanannnya adalah minim struktur kaya fungsi menuju birokrasi berkelas dunia seperti harapan
bapak Presiden," tandasnya.

Anda mungkin juga menyukai