Kehilangan Jabatan!
News - Ferry Sandi, CNBC Indonesia
Jakarta, CNBC Indonesia - Rencana pemerintah dalam memotong jumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) atau
Pegawai Negeri Sipil (PNS) semakin berembus kencang. Penyebabnya adalah transformasi digital yang bakal
mengurangi pejabat pelaksana hingga sekitar 30%-40%.
Sebagaimana diketahui, hampir 38% dari total 4,2 juta ASN di Indonesia berstatus sebagai pelaksana.
"Mungkin sekitar 600 ribu dari 1,6 juta yang melakukan pelaksana itu harus bertransformasi,
upskilling/reskilling melakukan pekerjaan yang lain lebih value added atau by nature yang pensiun
kita tidak
ganti," tegas Deputi Bidang Sumber Daya Manusia Aparatur Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi, Alex Denni kepada CNBC Indonesia, Kamis (24/3/2022).
"Jadi harus ada negatif growth di sana. Kalau enggak, enggak lucu kita going digital tapi masih banyak padat
karyanya di sana," lanjutnya.
Alex mengatakan, saat ini ada tiga agenda besar transformasi birokrasi. Pertama, adalah transformasi organisasi
yang kerap kali digaungkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Harus ada layering, layer-layer yang panjang itu harus dipotong. Sekarang hanya tinggal dua. Eselon I dan
Eselon II. Eselon III dan IV ditransformasi menjadi pejabat fungsional. Jadi organisasinya dulu," tegasnya.
Kedua, adalah sistem kerja yang lebih fleksibel dan kolaboratif. Alex mengatakan di era digital, perlu ada
perubahan transformasi pemerintahan yang jauh lebih adaptif menyikapi perubahan.
"Ketiga, terkait manusianya sendiri. Manajemen sumber daya manusia menuju human capital tangguh. Ini PR,
khususnya di kedeputian SDM aparatur," tambahnya lagi.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memang menginginkan birokrasi yang efektif dan efisien demi mendukung
kelancaran pembangunan Indonesia. Sehingga tenaga birokrat mulai dikurangi dan diganti dengan pemanfaatan
teknologi robotik.
Hal ini sudah terjadi. Jika dilihat dari buku statistik ASN per Juni 2021, jumlah PNS memang mengalami
penurunan sejak tahun 2016 silam. Ini membuktikan bahwa porsi PNS di negara ini semakin berkurang.
"Jumlah PNS berstatus aktif per 30 Juni 2021 adalah 4.081.824 atau mengalami penurunan 3,33 %
dibandingkan dengan 31 Desember 2020. Jumlah PNS terus mengalami penurunan sejak Tahun 2016," tulis
buku tersebut.
Secara rinci, pada tahun 2015 jumlah PNS tercatat sebanyak 4.593.604 orang. Kemudian turun menjadi
4.374.341 di 2016 dan turun lagi menjadi 4.289.396 di 2017.
Lalu di 2018 jumlah PNS kembali turun menjadi 4.185.503 orang dan naik tipis menjadi 4.189.121 di 2019.
Namun, di 2020 jumlah PNS aktif kembali turun menjadi 4.168.118 orang.
Kemudian pada 2021 per Juni jumlahnya menjadi 4.081.824 orang yang terdiri dari PNS yang bekerja pada
instansi pemerintah pusat sebanyak 949.050 (23%) dan PNS yang bekerja pada instansi pemerintah daerah
berjumlah 3.132.774 (77%).
Presiden Jokowi
Dimana tenaga PNS akan tergantikan dengan sistem robot. Hal ini sempat disinggung oleh Presiden RI, Joko
Widodo, pada pembukaan Musrenbangnas RPJMN 2020-2024, pada Desember 2019 lalu. Jokowi mengatakan,
pergantian tersebut dapat memudahkan untuk pengambilan keputusan dari tingkat daerah maupun nasional.
"Ini bukan barang yang sulit. Barang yang mudah dan memudahkan kita untuk memutuskan sebagai pimpinan
di daerah maupun nasional," tutur Jokowi.
Robot tersebut kabarnya akan menggantikan eselon III dan eselon IV yang menghambat birokrasi.
Penyederhanaan ini merupakan perintah Presiden Joko Widodo yang harus dilaksanakan cepat oleh para
Menteri Kabinet Indonesia Maju.
Kehadiran AI sejatinya memang dapat menggantikan beberapa tugas pelayanan publik yang sebelumnya
dikerjakan oleh eselon III dan IV. Misalnya, terkait pengolahan data yang sebelumnya dilakukan secara manual
sebenarnya dapat diformulasikan oleh sistem.
"Nanti dengan big data yang kita miliki, jaringan yang kita miliki, memutuskan akan cepat sekali kalau pakai
AI. Tidak bertele-tele, tidak muter-muter," tegas Jokowi.
Di sisi lain, meski ada pergantian pelaksanaan tugas dan fungsi eselon III dan IV dengan AI, namun hal ini tak
serta merta membuat penghasilan para Aparatur Sipil Negara (ASN) di posisi itu akan berkurang.
"Kami tidak ingin potong income, pendapatan dari ASN kita, yang dibutuhkan adalah kecepatan membuat
kebijakan, memutuskan di lapangan, karena perubahan yg cepat, pemerintahan yang fleksibel itu dibutuhkan,"
tambah Jokowi.
Menurut Jokowi, perkembangan zaman yang cepat lah yang membuat pemerintah harus bisa mengikuti,
termasuk soal penggunaan teknologi dan digitalisasi di bidang layanan publik.
"Kita butuh kecepatan dalam bekerja, dalam memutuskan, dalam bertindak di lapangan karena perubahan
sekarang cepat," tutur Jokowi
Selain itu, Jokowi ingin pergantian ke AI dilakukan karena sejumlah negara sudah mulai melakukan hal
tersebut. Indonesia, katanya, tentu tidak ingin ketinggalan untuk segera beradaptasi dengan perkembangan
Panduan Diskusi
1. Analisis secara komprehensif (dari berbagai aspek) berita diatas.
2. Berikan gambaran organisasi pemerintahan yang ideal dimasa depan?
3. Kesiapan apa yang dibutuhkan oleh saudara sebagai ASN ?
BERITA 1
Nomor 1 :
Berita ini membahas rencana pemerintah Indonesia untuk melakukan pemangkasan jumlah
Aparatur Sipil Negara (ASN) atau Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai respons terhadap
transformasi digital yang sedang terjadi. Berikut adalah analisis dari berita ini:
Penyebab Pemangkasan PNS: Transformasi digital menjadi alasan utama di balik rencana
pemangkasan jumlah PNS. Dalam era digital, beberapa pekerjaan yang dulunya dilakukan oleh
manusia dapat digantikan oleh teknologi, seperti otomatisasi dan komputasi awan. Oleh karena
itu, pemerintah berencana untuk mengurangi jumlah PNS, terutama pejabat pelaksana, hingga
sekitar 30%-40% untuk menghadapi perubahan ini.
Tujuan Reformasi: Reformasi birokrasi dan pemangkasan jumlah PNS bertujuan untuk
menciptakan birokrasi yang lebih efektif dan efisien yang mendukung pembangunan Indonesia.
Selain itu, hal ini juga merupakan respons terhadap kebijakan pemanfaatan teknologi robotik
dalam pemerintahan.
Tren Penurunan Jumlah PNS: Data statistik menunjukkan tren penurunan jumlah PNS aktif sejak
tahun 2016. Pemangkasan jumlah PNS telah berlangsung selama beberapa tahun terakhir, dengan
jumlah PNS aktif per Juni 2021 mencapai 4.081.824, menunjukkan penurunan sebesar 3,33%
dibandingkan dengan akhir tahun 2020.
Dukungan untuk Pembangunan: Langkah-langkah reformasi ini merupakan bagian dari upaya
pemerintah untuk menciptakan lingkungan yang lebih mendukung pembangunan ekonomi dan
kemajuan negara.
Dalam konteks ini, reformasi birokrasi dan pemangkasan jumlah PNS adalah bagian dari respons
pemerintah Indonesia terhadap perubahan global dalam dunia kerja dan teknologi. Tujuannya
adalah menciptakan birokrasi yang lebih efisien, adaptif, dan relevan dengan tuntutan zaman.
Namun, perlu diperhatikan bahwa langkah-langkah ini juga memiliki implikasi sosial dan
ekonomi yang perlu dikelola dengan hati-hati.
Nomor 2 :
Gambaran organisasi pemerintahan yang ideal di masa depan, sesuai dengan berita yang Anda
kirimkan tentang pemangkasan jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai respons terhadap
transformasi digital, bisa mencakup beberapa karakteristik utama:
- Lean Bureaucracy (Birokrasi yang Efisien): Organisasi pemerintahan ideal di masa depan
akan menjadi birokrasi yang lebih ramping dengan jumlah PNS yang lebih sedikit.
Lapisan birokrasi akan diminimalkan, dan struktur organisasi akan menjadi lebih
sederhana. Posisi PNS akan lebih terfokus pada peran yang strategis dan bernilai tambah.
- Digital-First Approach (Pendekatan Berbasis Digital): Organisasi ini akan sepenuhnya
mengadopsi teknologi digital dalam operasinya. Proses-proses administratif yang dapat
diotomatisasi akan digantikan oleh sistem otomatisasi yang efisien. Data akan digunakan
untuk menginformasikan keputusan dan mengukur kinerja.
- Fleksibilitas dan Kolaborasi: Sistem kerja akan menjadi lebih fleksibel,
memungkinkan kolaborasi yang lebih baik antara departemen dan unit kerja. Organisasi
akan mendorong inovasi dan adaptabilitas dalam menghadapi perubahan yang cepat.
- Sumber Daya Manusia Unggul (Human Capital): Organisasi ini akan mengelola
sumber daya manusia dengan baik dan menganggap pegawai sebagai human capital yang
berharga. Pelatihan dan pengembangan keterampilan akan menjadi prioritas untuk
menjaga pegawai memiliki kompetensi yang relevan dengan tuntutan teknologi dan
kebutuhan pemerintahan.
- Transparansi dan Akuntabilitas: Organisasi ini akan menjunjung tinggi
Dalam gambaran ini, pemerintah akan berfungsi sebagai pelayan masyarakat yang efisien,
adaptif, dan berorientasi pada teknologi. Fokus utamanya adalah meningkatkan kesejahteraan
warganya, menciptakan lingkungan bisnis yang kondusif, dan mendukung pembangunan
berkelanjutan. Penting untuk dicatat bahwa perubahan semacam ini akan memerlukan waktu,
komitmen, dan kerja keras dari berbagai pemangku kepentingan dalam pemerintah.
Nomor 3 :
Sebagai ASN (Aparatur Sipil Negara) dalam konteks transformasi birokrasi dan pemangkasan
jumlah PNS sebagai respons terhadap transformasi digital, beberapa kesiapan yang dibutuhkan
adalah sebagai berikut:
Nomor 1 :
Berita ini membahas rencana pemerintah Indonesia untuk menggunakan teknologi robot (AI -
Artificial Intelligence) dalam administrasi negara dan mengurangi jumlah Pegawai Negeri Sipil
(PNS) dalam beberapa tahun ke depan. Berikut analisisnya:
Tujuan Pergantian: Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa penggunaan teknologi
robot akan memudahkan pengambilan keputusan dari tingkat daerah hingga nasional. Pergantian
ini dimaksudkan untuk mengatasi hambatan birokrasi yang seringkali muncul di tingkat eselon III
dan IV.
Dalam gambaran ini, pemerintah Indonesia berusaha untuk mengadopsi teknologi AI untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam administrasi negara. Tetap memperhatikan
kesejahteraan ASN yang terkena dampak adalah salah satu prioritas, sementara tujuan utamanya
adalah mempercepat pengambilan keputusan dan memperbaiki pelayanan publik.
Nomor 2 :
Berdasarkan berita yang Anda kirimkan tentang penggunaan teknologi robot (AI) dalam
administrasi negara dan rencana pengurangan jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS), berikut adalah
gambaran tentang organisasi pemerintahan yang ideal di masa depan:
Dalam gambaran ini, pemerintah akan menjadi pelayan masyarakat yang efisien, adaptif, dan
berorientasi pada teknologi. Pergantian PNS dengan teknologi robot adalah bagian dari upaya
untuk menciptakan birokrasi yang lebih efisien dan efektif, yang tetap peduli terhadap
kesejahteraan ASN dan masyarakat, sambil menjaga agar pemerintahan tetap relevan dalam era
digital.
Nomor 3 :
Berdasarkan berita yang Anda kirimkan tentang rencana penggunaan teknologi robot (AI) dalam
administrasi negara dan rencana pengurangan jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS), sebagai
seorang ASN, Anda akan memerlukan beberapa kesiapan kunci:
Dalam konteks transformasi digital dan penggunaan teknologi AI dalam administrasi negara,
kesiapan Anda untuk menguasai teknologi ini dan berkolaborasi dengan baik dengan sistem AI
akan sangat penting untuk menjaga kualitas dan efisiensi dalam pelayanan publik.
KELAS A-24 KELOMPOK 4
1. Muhammad Iqbal
2. Muhammad Fiqra
3. Sagus Swadharma
4. Gerry Bayu
5. Dito Dian
6. Muhammad Frans
7. Gistinul
8. Indrizany
9. Eka Putri