Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN KEGIATAN PENGUATAN KOMPETENSI TEKNIS

BIDANG TUGAS (PKTBT)

Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan XXXI

Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2021

Di KotaSingkawang

Disusun Oleh:

Nama : Iim Kurnianto, A.Md.Kep

NIP : 19920821 202012 1 005

Jabatan : Perawat Terampil

Instansi : Pemerintah Kota Singkawang

Unit Kerja : RSUD dr. Abdul Aziz Singkawang

BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


KOTA SINGKAWANG

TAHUN 2021
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN KEGIATAN PENGUATAN KOMPETENSI TEKNIS BIDANG TUGAS


(PKTBT) DILINGKUNGAN RSUD dr. ABDUL AZIZ SINGKAWANG

Pelatihan Dasar CPNS Golongan II

Angkatan XXXI Pemerintah Kota Singkawang

Tahun2021

Disusun Oleh:

Nama : Iim Kurnianto, A.Md.Kep

NIP : 19920821 202012 1 005

Jabatan : Perawat Terampil

Instansi : Pemerintah Kota Singkawang

Unit Kerja : RSUD dr. Abdul Aziz Singkawang

Mentor Penulis

Henry Tri Purwati, SKM Iim Kurnianto, A.Md.Kep

NIP. 19660801 199503 2 002 NIP.19920821 202012 1 005

Mengetahui,

Plt. Direktur

RSUD dr. Abdul Aziz Singkawang

dr. RUCHANIHADI, Sp. PD

NIP. 19761122 200212 1 002

i
KATAPENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu wa ta’ala


karena berkat rahmat dan hidayah-Nyalah penulis dapat menyelesaikan
Laporan Kegiatan Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas (PKTBT) pada
Pelatihan Dasar (Latsar) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Golongan II
Angkatan XXXI Provinsi Kalimantan Barat di Kota Singkawang. Laporan ini
dibuat sebagai salah satu pemenuhan tugas peserta pada penyelenggaraan
Latsar CPNS tahun ini.

Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas (PKTBT) ini diberikan di


unit kerja peserta masing-masing, dan penulis bekerja di RSUD dr. Abdul Aziz
Singkawang maka kegiatan ini dilakukan di RSUD tersebut. PKTBT ini dibuat
berdasarkan Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 01 Tahun
2021 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Dalam kegiatan
PKTBT ini materi yang diberikan sebanyak 6 yakni Pengelolaan Kepegawaian,
Tata naskah kedinasan, Pengelolaan keuangan, Pengelolaan Barang Milik
Daerah/Negara, tugas dan fungsi organisasi serta tugas dan fungsi jabatan.

Penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam laporan


ini, untuk itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat diperlukan demi
perbaikan dimasa mendatang.

Singkawang, 24 Mei 2021

Iim Kurnianto, A.Md.Kep

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................................... i

KATA PENGANTAR.................................................................................................. ii

DAFTAR ISI............................................................................................................... 1

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................ 2

A. Latar Belakang............................................................................................... 2

B. Maksud dan Tujuan....................................................................................... 2

BAB II Pelaksanaan Kegiatan PKTBT.................................................................... 3

A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan................................................................... 3

B. Kegiatan Per Materi....................................................................................... 3

1. Teknik Administrasi.................................................................................. 3

a. Pengelolaan Kepegawaian................................................................. 3

b. Tata Naskah Kedinasan..................................................................... 5

c. Pengelolaan Keuangan...................................................................... 7

d. Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah......................................... 8

2. Teknis Substantif...................................................................................... 9

a. Tugas dan Fungsi Organisasi............................................................. 9

b. Tugas dan Fungsi Jabatan Perawat Terampilan................................ 10

C. Hambatan dan Tantangan............................................................................. 12

BAB III Kesimpulasn dan Saran................................................................................ 13

A. Kesimpulan.............................................................................................. 13

B. Saran....................................................................................................... 13

Lampiran................................................................................................................... 14

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara


(ASN) pasal 63 ayat (3) dan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang
Manajemen Pegawai Negeri Sipil (PNS) pasal 34 ayat (1), bahwa Calon Pegawai
Negeri Sipil (CPNS) wajib menjalani masa percobaan. Dalam Peraturan Kepala
Lembaga Administrasi Negara Nomor 1 Tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil dijelaskan bahwa merujuk pada ayat (3) dan ayat (4) pasal 63
Undang-Undang ASN maka diperlukan sebuah penyelenggaraan pelatihan yang
inovatif dan terintegrasi, baik dari sisi substansi materi maupun penyelenggaranya
dengan memadukan pembelajaran klasikal dan non-klasikal di tempat pelatihan dan di
tempat kerja.

Kegiatan Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas (PKTBT) merupakan salah


satu kegiatan dalam pelatihan dasar CPNS, kegiatan ini memuat beberapa materi
yang harus dipelajari oleh calon pegawai negri sipil, kegiatan ini dilaksanakan di
Tempat Penyelenggaraan dan Unit Kerja masing-masing asal peserta dengan lama
waktu penyelenggaraan kegiatan adalah 34 Jam Pelajaran (JP). Selama kegiatan ini
peserta akan dibimbing oleh kepala atau staff yang berwenang dan memiliki
kompetensi di tempat kerja masing-masing.

B. Maksud danTujuan

Maksud dan tujuan dari pemberian materi PKTBT selama kegiatan pelatihan dasar
CPNS ini adalah supaya peserta pelatihan dasar CPNS dapat menguasai kompetensi
teknis yang dibutuhkan sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing.

2
BAB II

PELAKSANAN KEGIATAN PKTBT

A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Kegiatan PKTBT dilaksanakan secara bersamaan dengan kegiatan


aktualisasi di RSUD dr. Abdul Aziz Singkawang. Kegiatan dilaksanakan pada
tanggal 17 Mei 2021 – 24 Mei 2021.

B. Kegiatan Per Materi

1. Teknis Administratif

a. Pengelolaan Kepegawaian

Dasar Hukum Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17


Tahun 2020 Tentang Perubahan atas peraturan PP Nomor 11 tahun 2017
Tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil. Manajemen Pegawai
NegeriSipil (PNS) adalah pengelolaan pegawai negeri sipil untuk
menghasilkan pegawai negeri sipil yang professional, memiliki nilai dasar,
etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi
dan nepotisme. Manajemen PNS meliputi kegiatan antara lain,
Penyusunan dan penetapan kebutuhan, pengadaan, pangkat dan jabatan,
pengembangan karier, pola karier, promosi, mutasi, penilaian kinerja,
penggajian dan tunjangan, penghargaan, disiplin, pemberhentian, jaminan
pensiun dan jaminan hari tua dan perlindungan.

Didalam Undang-undang ASN Nomor 5 Tahun 2014, PNS


mempunyai hak dan kewajiban. Hak PNS yaitu mendpatkan gaji,
tunjangan, fasilitas, cuti, jaminan pension, jaminan hari tua, perlindungan
dan pengembangan kompetensi. Sedangkan keajiban PNS adalah

1) Setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara


Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik
Indonesia, dan pemerintah yang sah, menjaga persatuan dan
kesatuan bangsa;

2) Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang


berwenang;

3
3) Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;

4) melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian,


kejujuran, kesadaran, dan tanggung jawab;

5) Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku,


ucapan dan tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun di
luar kedinasan;

6) Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan


rahasia jabatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;

7) Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik


Indonesia.

Jenis- jenis jabatan ASN terdiri dari Jabatan administrasi, jabatan


fungsional dan jabatan pimpinan tinggi. Jabatan administrasi terdiri dari
jabatan administrator, jabatan pengawas dan jabatan pelaksana. Jabatan
fungsional dalam ASN terdiri atas jabatan fungsional keahlian dan jabatan
fungsional keterampilan. Sedangkan jabatan pimpinan tinggi terdiri atas
jabatan pimpinan tinggi utama, jabatan pimpinan tinggi madya dan jabatan
pimpinan tinggi pratama.

Kenaikan pangkat PNS juga diatur dalam Undang-undang ASN.


Pangkat adalah kedudukan yang menunjukan tingkatan jabatan
berdasarkan tingkat kesulitan, tanggung jawab, dampak, dan persyaratan

kualifikasi pekerjaan yang digunakan sebagai dasar penggajian. Kenaikan

pangkat adalah penghargaan yang diberikan atas prestasi kerja dan


pengabdian Pegawai Negeri Sipil terhadap Negara. Masa kenaikan
pangkat PNS ditetapkan tanggal 01 April dan 01 Oktober setiap tahun,
kecuali kenaikan pangkat anumerta dan kenaikan pangkat pengabdian,
masa kerja untuk kenaikan pangkat pertama PNS dihitung sejak
pengangkatan sebagai calon pegawai negeri sipil.

Kenaikan gaji berkala juga diatur dalam Undang-undang ASN.


Kenaikan gaji berkala adalah kenaikan gaji yg diberikan kpd PNS yg telah
mencapai masa kerja golongan yg ditentukan yaitu setiap 2 (dua) tahun
sekali. Kenaikan gaji berkala diberikan apabila telah mencapai masa kerja

4
golongan yg ditentukan untuk kenaikan gaji berkala, penilaian prestasi kerja

dengan nilai rata-rata sekurang-kurangnya "Cukup" , dan apabila PNS


yang bersangkutan belum memenuhi syarat, maka kenaikan gaji
berkalanya ditunda paling lama utk waktu 1 (satu) tahun.

Presiden selaku pemegang kekuasaan tertinggi pembinaan PNS berwenang


menetapkan pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian PNS. Setiap warga
Negara Indonesia mempunyai kesempatan yang sama untuk melamar menjadi PNS
dengan memenuhi persyaratan yang telah ditentukan, dalam pengadaan PNS
dilakukan beberapa tahapan antara lain, perencanaan, pengumuman lowongan,
pelamaran, seleksi, pengumamn hasil seleksi, pengangkatan calon PNS dan masa
percobaan calon PNS, dan pengangkatan menjadi PNS. Dalam pengembangan
karier, pengembangan kompetensi, pola karier, mutasi, dan promosi merupakan
manajemen karier PNS yang harus dilakukan dengan menerapkan prinsip system
merit. System merit adalah kebijakan dan manajemen ASN yang berdasarkan
kualifikasi, kompetensi, dan kinerja secara adil dan wajar dengan tanpa
membedakan latar belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal usul,jenis
kelamin, status pernikahan, umur, atau kondisi kecacatan.

b. Tata Naskah Kedinasan

Dasar Hukum Peraturan Walikota Singkawang Nomor 51 Tahun 2019


Tentang Tata Naskah Dinas di Lingkungan Pemerintah Kota Singkawang. Tata
naskah dinas adalah pengelolaan informasi tertulis yang meliputi pengaturan jenis
format, penyiapan, pengamanan, pengabsahan, distribusi dan penyimpanan naskah
dinas serta media yang digunakan dalam komunikasi kedinasan. Naskah dinas
adalah informasi tertulis sebagai alat komunikasi kedinasan yang dibuat dan atau
dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang dilingkungan pemerintah kota
singkawang. Kewenangan adalah kekuasaan yang melekat pada suatu jabatan,
penandatanganan naskah dinas adalah hak, kewajiban dan tanggung jawab yang
ada pada seorang pejabat untuk menandatangani naskah dinas sesuai dengan tugas
dan kewenangannya.

Ada beberapa produk Nota Dinas yang diterbitkan dalam


lingkungan pemerintah Kota Singkawang, antara lain :

1) Peraturan Daerah yang selanjutnya disebut Perda adalah


peraturan perundangan-undangan yang dibentuk oleh Dewan

5
Perwakilan Rakyat Daerah dengan persetujuan bersama
Walikota.

2) Peraturan Walikota yang selanjutnya disebut perwako


adalah naskah dinas dalam bentuk dan susunan produk
hukum yang bersifat pengaturan ditetapkan oleh Walikota.

3) Keputusan Walikota yang selanjutnya disebut kepwako


adalah produk hokum berbentuk penetapan yang bersifat
konkrit, individual,dan final.

4) Keputusan Kepala Perangkat Daerah adalah naskah


dinas dalam bentuk dan susunan produk hukum yang
bersifat penetapan, individual, konkrit dan final.

5) Instruksi Walikota adalah naskah dinas yang berisikan


perintah dari Walikota kepada bawahan untuk
melaksanakan tugas-tugas pemerintahan.

6) Surat edaran adalah naskah dinas yang berisi


pemberitahuan, penjelasan dan/atau petunjuk cara
melaksanakan hal tertentu yang dianggap penting dan
mendesak.

7) Surat biasa adalah naskah dinas yang berisi


pemberitahuan, pertanyaan, permintaan jawaban atau
saran dan sebagainya.

8) Surat keterangan adalah naskah dinas yang berisi


pernyataan tertulis dari pejabat sebagai tanda bukti untuk
menerangkan atau menjelaskan kebenaran sesuatu hal.

9) Surat perintah adalah naskah dinas dari atasan yang


ditujukan kepada bawahan yang berisi perintah untuk
melaksanakan pekerjaaan tertentu.

10) Surat izin adalah naskah dinas yang berisi persetujuan


terhadap suatu permohonan yang dikeluarkan oleh
pejabat yang berwenang.

11) Surat undangan adalah naskah dinas dari pejabat yang


berwenang berisi undangan kepada pejabat/pegawai yang
tersebut pada alamat tujuan untuk menghadiri suatu acara
kedinasan.

6
c. Pengelolaan Keuangan

Dasar hukum pengelolaan keuangan di Rumah Sakit Umum


Daerah dr. Abdul Aziz Singkawang yaitu :

1) Undang-undang No 17 Tahun 2003 tentang Keuangan


Negara

2) Undang-undang no1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan


Negara

3) Undang-undang No 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan


Pengelolaan dan Tanggung jawab Keuangan Negara

4) Peraturan Pemerintah No 58 tahun 2005 tentang


Pengelolaan Keuangan Daerah

5) Peraturan Menteri Dalam Negeri No 21 tahun 2011 tentang


Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri No
13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah

6) Peraturan Menteri Dalam Negeri No 79 tahun 2018 tentang


Badan Layanan Umum Daerah

7) Peraturan Walikota Singkawang No 45 tahun 2019 tentang


Pengelolaan Pinjaman pada Badan Layanan Umum Daerah
Rumah Sakit Umum Daerah dr. Abdul Aziz Singkawang.

Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) adalah untuk


peningkatan pelayanan dan efisiensi anggaran. BLUD juga
merupakan Pola Pengelolaan Keuangan yang diterapkan pada
SKPD atau Unit Kerja dengan diberikan fleksibilitas, yaitu berupa
keleluasaan untuk menerapkan praktek-praktek bisnis yang sehat
untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka
memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan
bangsa, sebagai pengecualian dari ketentuan pengelolaan
keuangan daerah pada umumnya.

Dengan adanya Peraturan Menteri Dalam tersebut, maka


makna dari pengertian BLUD adalah:

1) BLUD merupakan perangkat daerah, mempunyai pengertian


bahwa BLUD assetnya merupakan asset daerah yang tidak
dipisahkan;

7
2) Perangkat daerah yang dapat menerapkan Pola
Pengelolaan Keuangan BLUD adalah SKPD (sebagai
Pengguna Anggaran) atau Unit Kerja pada SKPD (sebagai
Kuasa Pengguna Anggaran);

3) Memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa


penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa
mengutamakan mencari keuntungan, mempunyai
pengertian bahwa SKPD atau Unit Kerja tersebut member
pelayanan langsung kepada masyarakat dan tidak semata-
mata mencari keuntungan; dan

4) Kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan


produktivitas, mempunyai arti bahwa BLUD dterapkan
dalam rangka efisiensi anggaran dan peningkatan
pelayanan pada masyarakat.

d. Pengelolaan Barang Milik Daerah


Dasar Hukum Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
Nomor 19 Tahun 2016 Tentang Pedoman Pengelolaan Barang Milik
Daerah. Pengelolaan Barang Milik Daerah adalah keseluruhan kegiatan
yang meliputi perencanaan kebutuhan dan penganggaran, pengadaan,
penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan pemeliharaan, penilaian,
pemindahtanganan, pemusnahan, penghapusan, piñata usahaan dan
pembinaan, pengawasan dan pengendalian.
Pengelolaan barang persedian merupakan serangkaian kebijakan
pengendalian untuk menentukan tingkat persediaan yang harus dijaga.
Tata cara pengamanan barang milik daerah berupa barang persediaan
yaitu:
1) Pengamanan fisik barang persediaan dilakukan, antara lain:
a) Menempatkan barang sesuai dengan frekuensi pengeluaran
jenis barang;
b) Menyediakan tabung pemadam kebakaran di dalam
gudang/tempat penyimpanan, jika diperlukan;
c) Menyediakan tempat penyimpanan barang;
d) Melindungi gudang/tempat penyimpanan;
e) Menambah prasarana penanganan barang di gudang, jika
diperlukan;

8
f) Menghitung fisik persediaan secara periodik; dan
g) Melakukan pengamanan persediaan.
2) Pengamanan administrasi barang persediaan dilakukan, antara
lain:
a) Buku persediaan;
b) Kartu barang;
c) Berita Acara Serah Terima (BAST);
d) Berita acara pemeriksaan fisik barang;
e) Surat Perintah Penyaluran Barang (SPPB);
f) Laporan persediaan Pengguna Barang/Kuasa Pengguna
Barang semesteran/tahunan;
g) Dokumen pendukung terkait lainnya yang diperlukan.
3) Pengamanan hukum barang persediaan dilakukan, dengan
melakukan pemprosesan tuntutan ganti rugi yang dikenakan pada
pihak-pihak yang bertanggung jawab atas kehilangan barang
persediaan akibat kelalaian, sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Inventarisasi adalah kegiatan untuk melakukan pendataan,


pencatatan, dan pelaporan hasil pendataan barang milik daerah.
Pengguna barang melakukan inventarisasi barang milik daerah paling
sedikit 1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun. Dalam hal barang milik daerah
berupa persediaan dan konstruksi dalam pengerjaan, inventarisasi
dilakukan oleh Pengguna Barang setiap tahun. Pengguna Barang
menyampaikan laporan hasil inventarisasi kepada Pengelola Barang paling
lama 3 (tiga) bulan setelah selesainya Inventarisasi.

2. Teknis Substantif
a. Tugas dan Fungsi Organisasi
RSUD dr. Abdul Azis Kelas B mempunyai tugas pokok melaksanakan
upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan
upaya penyembuhan, pemulihan yang dilaksanakan secara serasi, terpadu dengan
upaya peningkatan, pencegahan dan melaksanakan upaya rujukan, serta
melaksanakan pelayanan yang bermutu berdasarkan standar pelayanan minimal
Rumah Sakit sesuai dengan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku.
Untuk melaksanakan tugas RSUD Dr. Abdul Azis Kelas B mempunyai
fungsi :

9
1) Perencanaan program kerja pelayanan di rumah sakit sesuai kebijakan
daerah di bidang pelayanan kesehatan;
2) Perumusan kebijakan teknis pelayanan di rumah sakit (pelayanan medis,
penunjang medis dan non medis, asuhan keperawatan dan pelayanan
rujukan);
3) Pelaksanaan pelayanan di rumah sakit (pelayanan medis, penunjang medis
dan non medis, asuhan keperawatan dan pelayanan rujukan);
4) Pembinaan, pengembangan, pengawasan dan pengendalian mutu
pelayanan/asuhan keperawatan di rumah sakit sesuai standar/protap/SOP
pelayanan mutu;
5) Pelaksanaan pendidikan dan latihan serta penelitian dan pengembangan di
bidang pelayanan
6) Pelaksanaan ketatausahaan dan keuangan;
7) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas
dan fungsinya

b. Tugas dan Fungsi Jabatan Perawat Terampil

Tugas dan fungsi jabatan perawat terampil diatur dalam Peraturan


Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
(Permenpan) Nomor 35 Tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsional Perawat.

Tugas Jabatan Fungsional Perawat yaitu melakukan kegiatan


Pelayanan Keperawatan yang meliputi asuhan keperawatan, dan
pengelolaan keperawatan. Berikut urian tugas jabatan perawat terampil :

1) Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada individu;

2) Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan


keperawatan

3) Melaksanakan edukasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat


dalam rangka melakukan upaya promotif;

4) Memfasilitasi penggunaan alat-alat pengamanan/ pelindung fisik


pada pasien untuk mencegah risiko cedera pada individu dalam
rangka upaya preventif;

5) Memberikan oksigenasi sederhana;

6) Memberikan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/


bencana/ kritikal;

10
7) Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman serta
bebas risiko penularan infeksi;

8) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana pada


area medikal bedah;

9) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area


anak;

10) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area


maternitas;

11) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area


komunitas;

12) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area


jiwa;

13) Melakukan tindakan terapi komplementer/holistik;

14) Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi


pembedahan pada tahap pre/intra/post operasi;

15) Memberikan perawatan pada pasien dalam rangka melakukan


perawatan paliatif;

16) Memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhan spiritual pada kondisi


kehilangan/berduka/menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan;

17) Melakukan perawatan luka; dan

18) Melakukan dokumentasi tindakan keperawatan;

Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Perawat yang selanjutnya


disebut Standar Kompetensi adalah deskripsi pengetahuan, keterampilan,
dan perilaku yang diperlukan untuk dalam melaksanakan tugas jabatan
Perawat.

Jabatan Fungsional Perawat merupakan jabatan fungsional kategori


keterampilan dan kategori keahlian. Jenjang Jabatan Fungsional Perawat
kategori keterampilan sebagaimana dimaksud, jenjang terendah sampai
dengan jenjang tertinggi terdiri atas:

1) Perawat Terampil;

2) Perawat Mahir; dan

3) Perawat Penyelia.

11
C. Hambatan danTantangan

Selama menjalani kegiatan PKTBT peserta mengalami kesulitan dalam


managemen waktu, hal ini dikarenakan padatnya jadwal kegiatan di tempat kerja
ditambah dengan kegiatan aktualisasi. Selain itu pemberi materi dari unit kerja juga
kesulitan dalam mengatur waktu akibat banyaknya pekerjaan yang harus
dilakukan. Namun bersyukur semua kegiatan dapat terlaksana dengan baik.

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

12
A. KESIMPULAN
Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas (PKTBT) adalah bertujuan
agar CPNS dapat menunjukan penguasaan kompetensi yang dibutuhkan sesuai
dengan bidang tugasnya, maka kegiatan PKTBT ini sangat penting bagi peserta
pelatihan dasar. Materi-materi yang harus dikuasai oleh peserta CPNS meliputi
materi Pengelolaan Kepegawaian, Tata naskah kedinasan, Pengelolaan
keuangan, Pengelolaan Barang Milik Daerah/Negara, tugas dan fungsi organisasi
serta tugas dan fungsi jabatan.
Dengan dilakukannya kegiatan Penguatan Kompetensi Teknis Bidang
Tugas (PKTBT) ini diharapkan peserta CPNS dapat memahami lebih dalam
mengenai materi-materi dari PKTBT terkait profesi ASN.

B. SARAN

Materi-materi yang diberikan selama kegiatan Penguatan Kompetensi


Teknis Bidang Tugas (PKTBT) sangat penting bagi peserta pelatihan dasar. Oleh
karena itu sebaiknya kegiatan ini dapat dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan
selama on kampus, materi-materi ini dapat disisipkan selama jadwal on kampus
pelatihan dasar.

13
Lampiran 2. Dokumentasi

Gambar 1.

PKTBT Pengelolaan Kepegawaian

Gambar 2.
PKTBT Tata Naskah Kedinasan, Tugas dan Fungsi Organisasi

14
Gambar 3.
PKTBT Tata Pengelolaan Keuangan

PKTBT Tata Pengelolaan Keuangan

15
Gambar 4.
PKTBT Pengelolaan Barang Milik Daerah

PKTBT Pengelolaan Barang Milik Daerah

16
Gambar 5.
PKTBT Tugas dan Fungsi Jabatan Peserta

17

Anda mungkin juga menyukai