Anda di halaman 1dari 18

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

KD 3.12 & 4.12

Sekolah : SMP ISLAM WALISONGO


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : VII/2
Materi Pokok : Teks Fabel
Alokasi Waktu : 14 x 40 menit (14 x 40 menit)

A. Kompetensi Inti (KI)


KI-1: Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI-2: Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya
KI-3: Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena
dan kejadian tampak mata
KI-4: Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.12 Menelaah struktur dan 3.12.1 Menyebutkan struktur teks cerita fabel
kebahasaan fabel/legenda daerah 3.12.2 Menguraikan ciri bagian-bagian struktur
setempat yang dibaca dan teks cerita fabel
didengar 3.12.3 Menelaah variasi pengungkapan
struktur teks cerita fabel
3.12.4 Menelaah teks cerita dari segi
strukturnya
3.12.5 Menguraikan prinsip penggunaan
bahasa pada teks cerita fabel
3.12.6 Menyunting cerita dari segi bahasanya
3.12.7 Melengkapi bagian rumpang dalam teks
cerita fabel yang dikaitkan dengan
lingkungan hidup
4.12 Memerankan isi fabel/legenda 4.12.1 Merancang tokoh, watak, dialog, latar
daerah setempat yang dibaca dan fabel
didengar 4.12.2 Menentukan urutan cerita fabel
4.12.3 Memerankan fabel

* Fokus karakter : religius, santun, percaya diri, dan tanggung jawab

C.TUJUAN PEMBELAJARAN
Pertemuan Pertama
Setelah mengikuti pembelajaran tentang fabel, siswa diharapkan dapat:
1. menyebutkan struktur teks fabel dengan benar;
2. menguraikan ciri bagian-bagian struktur teks cerita fabel dengan benar; dan
3. bersikap religius, santun, percaya diri, dan tanggung jawab.
Pertemuan Kedua
Setelah mengikuti pembelajaran fabel, siswa diharapkan dapat:
1. menelaah variasi pengungkapan struktur dengan benar;
2. bersikap religius, santun, percaya diri, dan tanggung jawab.
Pertemuan Ketiga
Setelah mengikuti pembelajaran fabel, siswa diharapkan dapat:
1. menyusun telaah teks fabel dari segi strukturnya dengan benar.;
2. bersikap religius, santun, percaya diri, dan tanggung jawab.
Pertemuan Keempat
Setelah mengikuti pembelajaran fabel, siswa diharapkan dapat:
1. menguraikan prinsip penggunaan bahasa pada teks cerita fabel dengan benar;
2. bersikap religius, santun, percaya diri, dan tanggung jawab.
Pertemuan Kelima
Setelah mengikuti pembelajaran fabel, siswa diharapkan dapat:
1. menyunting fabel dari segi bahasanya dengan benar;
2. melengkapi bagian rumpang dalam teks cerita yang dikaitkan dengan lingkungan hidup
dengan benar; dan
3. bersikap religius, santun, percaya diri, dan tanggung jawab.
Pertemuan Keenam
Setelah mengikuti pembelajaran fabel, siswa diharapkan dapat:
1. merancang tokoh, watak, dialog, latar fabel;
2. menentukan urutan cerita fabel; dan
3. bersikap religius, santun, percaya diri, dan tanggung jawab.
Pertemuan Ketujuh
Setelah mengikuti pembelajaran teks cerita fabel, siswa diharapkan dapat:
1. Memerankan fabel dengan tepat;
1. bersikap religius, santun, percaya diri, dan tanggung jawab.
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Materi Reguler
a. Struktur fabel
b. Kalimat langsung dan tidak langsung, kata depan
c. Tokoh, watak tokoh, dan latar
d. Urutan cerita
e. Memerankan isi fabel
2. Materi Pengayaan
a. Tokoh, watak tokoh, dan latar
2. Materi Remedial
a. Struktur fabel
b. Penggunaan kata/ kalimat pada fabel
E. METODE PEMBELAJARAN
1. Model Pembelajaran : Inquiry Learning
2. Pendekatan Pembelajaran : Saintifik
3. Metode Pembelajaran
Ceramah, tanya jawab, penugasan, dan diskusi
F. MEDIA DAN BAHAN
 Media:
1. LCD
2. Proyektor
 Bahan:
1. Teks Fabel “Gajah yang Baik Hati”
2. Teks Fabel “Belalang Sembah”
3. Teks Fabel “Semua Saudara Harus Berbagi”
G. SUMBER BELAJAR
Harsiati, Titik. 2017. Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas VII SMP/M.Ts. Jakarta:
Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud. Hlm. 209-223
Harsiati, Titik. 2017. Buku Guru Bahasa Indonesia Kelas VII SMP/M.Ts. Jakarta:
Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud. Hlm. 109
http://bobo.grid.id/
H. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Pertemuan Pertama
Langkah/ Langkah-Langkah Pembelajaran Wakt
Tahap u
Pendahuluan 1. Guru memulai pembelajaran dengan berdoa bersama. 8’
2. Guru mengecek kehadiran siswa.
3. Guru menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk
mengikuti proses pembelajaran.
4. Guru memberi motivasi belajar siswa secara kontekstual
sesuai manfaat dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan
sehari-hari.
5. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi
dasar yang akan dicapai.
6. Guru menyampaikan cakupan materi dan penjelasan
uraian kegiatan.
7. Guru menyampaikan lingkup penilaian, yaitu aspek
pengetahuan dan teknik penilaian yang akan digunakan,
yaitu tes tertulis dan penugasan.
Kegiatan Inti Menyajikan Fenomena/Permasalahan 60’
1. Guru menayangkan beberapa gambar ilustrasi yang berisi
judul-judul fabel.
2. Siswa memprediksi isi fabel berdasarkan judul-judul fabel.
Melakukan Observasi
3. Guru menanyakan keterkaitan tayangan gambar dengan
materi yang diajarkan.
4. Siswa dibagi menjadi kelompok, setiap kelompok terdiri
dari 3-4 siswa.
5. Setiap siswa membaca fabel “Gajah yang Baik Hati”
Merumuskan Masalah
6. Setiap siswa mengamati struktur bagian teks fabel dan
mendiskusikannya dalam kelompok.
Mengajukan Hipotesis
7. Setiap kelompok mengumpulkan informasi mengenai ciri
kalimat dalam setiap bagian struktur teks fabel.
Mengumpulkan Data
8. Setiap kelompok menuliskan hasil diskusi berupa ciri
kalimat dalam setiap struktur bagian teks fabel.
Menganalisis Data
9. Setiap kelompok menemukan kalimat yang menunjukkan
ciri dalam orientasi, komplikasi, resolusi, dan koda.
Menyimpulkan
10. Kelompok siswa mengomunikasikan hasil diskusi di
depan kelas dan kelompok lain memberikan tanggapan
dengan santun.
11. Setiap kelompok menghormati pendapat dan tanggapan
dari kelompok lain.
Penutup 1. Guru memfasilitasi siswa membuat butir-butir simpulan 12’
mengenai struktur fabel.
2. Guru bersama-sama siswa merefleksi pembelajaran.
3. Guru memberikan umpan balik kepada siswa tentang
proses dan hasil pembelajaran secara lisan.
4. Guru menyampaikan perihal kegiatan pembelajaran
berikutnya yaitu variasi pengungkapan struktur teks
fabel.
5. Guru beserta siswa mengakhiri pembelajaran dengan
mengucap syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Siswa
memberi salam hormat dan mengucap terima kasih
kepada guru.
Pertemuan Kedua
Langkah/ Langkah-Langkah Pembelajaran Waktu
Tahap
Pendahuluan 1. Guru memulai pembelajaran dengan berdoa bersama. 8’
2. Guru mengecek kehadiran siswa.
3. Guru menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk
mengikuti proses pembelajaran.
4. Guru memberi motivasi belajar siswa secara kontekstual
sesuai manfaat dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan
sehari-hari.
5. Guru mengaitkan materi struktur teks fabel, ciri kalimat
dengan materi variasi pengungkapan struktur teks fabel.
6. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi
dasar yang akan dicapai.
7. Guru menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian
kegiatan.
8. Guru menyampaikan lingkup penilaian, yaitu aspek
pengetahuan dan teknik penilaian yang akan digunakan,
yaitu tes tertulis dan penugasan.
Kegiatan Inti Menyajikan Fenomena/Permasalahan 60’
1. Siswa membaca kembali fabel ‘Belalang Sembah’ dan ‘Semua
Saudara Harus Berbagi’
Melakukan Observasi
2. Siswa mengamati bagian orientasi, komplikasi, resolusi
3. Siswa membentuk kelompok.
4. Tiap-tiap anggota kelompok mengamati bagian orientasi,
komplikasi dan resolusi.
Merumuskan Masalah
5. Tiap kelompok bertanya jawab mengenai variasi
pengungkapkan struktur fabel.
Mengajukan Hipotesis
6. Masing-masing anggota kelompok berlatih menulis berbagai
variasi pengungkapan struktur fabel.
Mengumpulkan Data
7. Setiap anggota kelompok membacakan hasil karyanya.
Menganalisis Data
8. Setiap anggota kelompok menanggapi karya teman satu
kelompok.
Menyimpulkan
9. Tiap-tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi.
10. Setiap kelompok menanggapi hasil presentasi dari kelompok
lain.
11. Setiap kelompok menghormati pendapat dan tanggapan dari
kelompok lain.
Penutup 1. Guru memfasilitasi siswa membuat butir-butir simpulan 12’
mengenai variasi pengungkapan struktur fabel.
2. Guru bersama-sama siswa merefleksi pembelajaran.
3. Guru memberikan umpan balik kepada siswa tentang proses
dan hasil pembelajaran secara lisan.
4. Guru menyampaikan perihal kegiatan pembelajaran
berikutnya yaitu tentang telaah teks fabel dari segi
strukturnya.
5. Guru beserta siswa mengakhiri pembelajaran dengan
mengucap syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Siswa
memberi salam hormat dan mengucap terima kasih kepada
guru.
Pertemuan ketiga

Langkah/ Langkah-Langkah Pembelajaran Wakt


Tahap u
Pendahuluan 1. Guru memulai pembelajaran dengan berdoa bersama. 8’
2. Guru mengecek kehadiran siswa.
3. Guru menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk
mengikuti proses pembelajaran.
4. Guru memberi motivasi belajar siswa secara kontekstual
sesuai manfaat dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan
sehari-hari.
5. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi
dasar yang akan dicapai.
6. Guru menyampaikan cakupan materi dan penjelasan
uraian kegiatan.
7. Guru menyampaikan lingkup penilaian, yaitu aspek
pengetahuan dan teknik penilaian yang akan digunakan,
yaitu tes tertulis dan penugasan.
Kegiatan Inti Menyajikan Fenomena/Permasalahan 60’
1. Siswa membacakan kembali hasil karya pada pertemuan
sebelumnya
2. Siswa menyimak pembacaan karya.
Melakukan Observasi
3. Guru menanyakan keterkaitan hasil tulisan karya dengan
materi yang diajarkan.
Merumuskan Masalah
4. Siswa bertanya jawab mengenai pembacaan karya siswa.
Mengajukan Hipotesis
5. Siswa berpasangan membentuk kelompok.
6. Siswa membaca teks fabel ‘Kuda Berkulit Harimau’
Mengumpulkan Data
7. Siswa dalam kelompok menelaah struktur teks fabel.
Menganalisis Data
8. Siswa dalam kelompok menentukan struktur fabel.
Menyimpulkan
9. Kelompok siswa mengomunikasikan hasil diskusi di
depan kelas dan kelompok lain memberikan tanggapan
dengan santun.
10. Setiap kelompok menghormati pendapat dan tanggapan
dari kelompok lain.
Penutup 1. Guru memfasilitasi siswa membuat butir-butir simpulan 12’
mengenai telaah teks fabel dari segi strukturnya.
2. Guru bersama-sama siswa merefleksi pembelajaran.
3. Guru memberikan umpan balik kepada siswa tentang
proses dan hasil pembelajaran secara lisan.
4. Guru menyampaikan perihal kegiatan pembelajaran
berikutnya yaitu prinsip penggunaan bahasa pada teks
cerita fabel.
5. Guru beserta siswa mengakhiri pembelajaran dengan
mengucap syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Siswa
memberi salam hormat dan mengucap terima kasih
kepada guru.
Pertemuan Keempat

Langkah/ Langkah-Langkah Pembelajaran Wakt


Tahap u
Pendahuluan 1. Guru memulai pembelajaran dengan berdoa bersama. 8’
2. Guru mengecek kehadiran siswa.
3. Guru menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk
mengikuti proses pembelajaran.
4. Guru memberi motivasi belajar siswa secara kontekstual
sesuai manfaat dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan
sehari-hari.
5. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi
dasar yang akan dicapai.
6. Guru menyampaikan cakupan materi dan penjelasan
uraian kegiatan.
7. Guru menyampaikan lingkup penilaian, yaitu aspek
pengetahuan dan teknik penilaian yang akan digunakan,
yaitu tes tertulis dan penugasan.
Kegiatan Inti Menyajikan Fenomena/Permasalahan 60’
1. Siswa membaca teks fabel ‘Kuda Berkulit Harimau’
2. Siswa mengamati penggunaan bahasa teks fabel.
Melakukan Observasi
3. Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai penggunaan
bahasa dalam teks fabel.
Merumuskan Masalah
4. Siswa mencatat penggunaan bahasa yang digunakan
dalam fabel dalam buku tugas masing-masing.
5. Siswa membentuk kelompok, yang terdiri dari 3-4 siswa.
6. Setiap siswa membacakan hasil pengamatan berupa
penggunaan bahasa dalam teks fabel.
Mengajukan Hipotesis
7. Siswa berdiskusi dan menemukan berbagai penggunaan
bahasa dalam teks fabel.
Mengumpulkan Data
8. Siswa menemukan prinsip penggunaan bahasa dalam teks
fabel.
Menganalisis Data
9. Kelompok siswa mengomunikasikan hasil diskusi di
depan kelas dan kelompok lain memberikan tanggapan
dengan santun.
10. Setiap kelompok menghormati pendapat dan tanggapan
dari kelompok lain.
Penutup 1. Guru memfasilitasi siswa membuat butir-butir simpulan 12’
mengenai prinsip penggunaan bahasa pada teks cerita
fabel.
2. Guru bersama-sama siswa merefleksi pembelajaran.
3. Guru memberikan umpan balik kepada siswa tentang
proses dan hasil pembelajaran secara lisan.
4. Guru menyampaikan perihal kegiatan pembelajaran
berikutnya yaitu menyunting bahasa teks fabel.
5. Guru beserta siswa mengakhiri pembelajaran dengan
mengucap syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Siswa
memberi salam hormat dan mengucap terima kasih
kepada guru.
Pertemuan Kelima

Langkah/ Langkah-Langkah Pembelajaran Wakt


Tahap u
Pendahulua 1. Guru memulai pembelajaran dengan berdoa bersama. 8’
n 2. Guru mengecek kehadiran siswa.
3. Guru menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk
mengikuti proses pembelajaran.
4. Guru memberi motivasi belajar siswa secara kontekstual
sesuai manfaat dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan
sehari-hari.
5. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi
dasar yang akan dicapai.
6. Guru menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian
kegiatan.
7. Guru menyampaikan lingkup penilaian, yaitu aspek
pengetahuan dan teknik penilaian yang akan digunakan,
yaitu tes tertulis dan penugasan.
Kegiatan Menyajikan Fenomena/Permasalahan 60’
Inti 1. Siswa disajikan satu teks fabel yang berisi bagian orientasi.
2. Siswa membaca paragraf orientasi teks fabel.
Melakukan Observasi
3. Guru menanyakan keterkaitan paragraf orientasi dengan
materi yang diajarkan.
Merumuskan Masalah
4. Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai paragraf
orientasi yang telah dibaca.
Mengajukan Hipotesis
5. Siswa membentuk kelompok secara berpasangan.
Mengumpulkan Data
6. Kelompok siswa mendiskusikan kemungkinan lanjutan
cerita fabel.
Menganalisis Data
7. Kelompok menyunting paragraf orientasi yang telah dibaca.
8. Kelompok melanjutkan paragraf orientasi yang telah
dibaca.
9. Kelompok melengkapi cerita fabel dengan paragraf
komplikasi, resolusi, dan koda.
Menyimpulkan
10. Kelompok menempelkan hasil karyanya di dinding kelas.
11. Kelompok yang lain mengamati teks terutama dalam
penulisan dan penggunaan bahasa.
12. Kelompok siswa mengomunikasikan hasil pengamatan teks
fabel di depan kelas dan kelompok lain memberikan
tanggapan dengan santun.
13. Setiap kelompok menghormati pendapat dan tanggapan
dari kelompok lain.
Penutup 1. Guru memfasilitasi siswa membuat butir-butir simpulan 12’
mengenai menyunting bahasa teks fabel.
2. Guru bersama-sama siswa merefleksi pembelajaran.
3. Guru memberikan umpan balik kepada siswa tentang proses
dan hasil pembelajaran secara lisan.
4. Guru menyampaikan perihal kegiatan pembelajaran
berikutnya yaitu merancang tokoh, watak, dialog, latar
fabel dan menentukan urutan cerita fabel.
5. Guru beserta siswa mengakhiri pembelajaran dengan
mengucap syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Siswa
memberi salam hormat dan mengucap terima kasih kepada
guru.
Pertemuan Keenam

Langkah/ Langkah-Langkah Pembelajaran Wakt


Tahap u
Pendahuluan 1. Guru memulai pembelajaran dengan berdoa bersama. 8’
2. Guru mengecek kehadiran siswa.
3. Guru menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk
mengikuti proses pembelajaran.
4. Guru memberi motivasi belajar siswa secara kontekstual
sesuai manfaat dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan
sehari-hari.
5. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi
dasar yang akan dicapai.
6. Guru menyampaikan cakupan materi dan penjelasan
uraian kegiatan.
7. Guru menyampaikan lingkup penilaian, yaitu aspek
ketrampilan dan teknik penilaian yang akan digunakan,
yaitu tes tertulis dan penugasan.
Kegiatan Inti Menyajikan Fenomena/Permasalahan 60’
1. Siswa menerima kertas kosong dari guru.
2. Setiap siswa diminta menuliskan nama tokoh binatang
beserta wataknya. Contoh: Kancil berwatak cerdik.
Melakukan Observasi
3. Murid mengumpulkan kertas yang berisi tokoh binatang
beserta wataknya.
Merumuskan Masalah
4. Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai tokoh
binatang yang telah ditulis.
Mengajukan Hipotesis
5. Guru meminta siswa mengambil secara acak kertas yang
berisi tokoh binatang dan wataknya.
6. Setiap siswa menerima kertas berisi tokoh binatang
beserta wataknya.
Mengumpulkan Data
7. Siswa membentuk kelompok, masing-masing kelompok
terdiri dari 3-4 siswa.
Menganalisis Data
8. Siswa mendiskusikan setiap kertas yang diterima, tokoh
binatang dan wataknya.
9. Siswa mengembangkan nama tokoh dan wataknya
menjadi sebuah paragraf.
10. Setiap siswa merancang latar dan menentukan urutan
cerita.
11. Siswa merancang nama tokoh, watak tokoh, dan latar
cerita fabel.
12. Setiap siswa merancang urutan peristiwa dan
mendiskusikannya dalam kelompok.
Menyimpulkan
13. Kelompok siswa mengomunikasikan hasil diskusi di
depan kelas dan kelompok lain memberikan tanggapan
dengan santun.
14. Setiap kelompok menghormati pendapat dan tanggapan
dari kelompok lain.
Penutup 1. Guru memfasilitasi siswa membuat butir-butir simpulan 12’
mengenai merancang tokoh, watak, dialog, latar fabel
dan menentukan urutan cerita fabel.
2. Guru bersama-sama siswa merefleksi pembelajaran.
3. Guru memberikan umpan balik kepada siswa tentang
proses dan hasil pembelajaran secara lisan.
4. Guru menyampaikan perihal kegiatan pembelajaran
berikutnya yaitu memerankan fabel.
5. Guru beserta siswa mengakhiri pembelajaran dengan
mengucap syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Siswa
memberi salam hormat dan mengucap terima kasih
kepada guru.
Pertemuan Ketujuh

Langkah/ Langkah-Langkah Pembelajaran Wakt


Tahap u
Pendahuluan 1. Guru memulai pembelajaran dengan berdoa bersama. 8’
2. Guru mengecek kehadiran siswa.
3. Guru menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk
mengikuti proses pembelajaran.
4. Guru memberi motivasi belajar siswa secara kontekstual
sesuai manfaat dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan
sehari-hari.
5. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi
dasar yang akan dicapai.
6. Guru menyampaikan cakupan materi dan penjelasan
uraian kegiatan.
7. Guru menyampaikan lingkup penilaian, yaitu aspek
ketrampilan dan teknik penilaian yang akan digunakan,
yaitu tes tertulis dan penugasan.
Kegiatan Inti Menyajikan Fenomena/Permasalahan 60’
1. Setiap kelompok pada pembelajaran sebelumnya memilih
1 rancangan urutan cerita fabel terbaik.
Melakukan Observasi
2. Masing-masing kelompok membacakan fabel hasil karya
terbaik tiap kelompok.
Merumuskan Masalah
3. Guru menanyakan keterkaitan rancangan urutan cerita
fabel dengan memerankan isi fabel.
4. Siswa bertanya jawab dalam kelompok mengenai tokoh,
watak, urutan cerita fabel.
Mengajukan Hipotesis
5. Setiap kelompok berdiskusi mengembangkan urutan
cerita fabel menjadi teks fabel yang dikaitkan lingkungan
hidup dengan lengkap.
Mengumpulkan Data
6. Setiap kelompok mengembangkan dan melengkapi teks
fabel dengan jumlah tokoh sesuai dengan jumlah anggota
kelompok.
Menganalisis Data
7. Setiap melakukan pembacaan fabel secara lengkap, tiap
siswa bertugas memerankan satu tokoh fabel.
8. Setiap anggota kelompok berlatih memerankan tokoh
fabel dalam kelompok.
Menyimpulkan
9. Kelompok siswa tampil memerankan fabel di depan kelas
dan kelompok lain memberikan tanggapan dengan santun.
10. Setiap kelompok menghormati pendapat dan tanggapan
dari kelompok lain.
Penutup 1. Guru memfasilitasi siswa membuat butir-butir simpulan 12’
mengenai memerankan fabel.
2. Guru bersama-sama siswa merefleksi pembelajaran.
3. Guru memberikan umpan balik kepada siswa tentang
proses dan hasil pembelajaran secara lisan.
4. Guru menyampaikan perihal kegiatan pembelajaran
berikutnya yaitu penilaian harian.
5. Guru beserta siswa mengakhiri pembelajaran dengan
mengucap syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Siswa
memberi salam hormat dan mengucap terima kasih
kepada guru.
I. PENILAIAN, PEMEBELAJARAN REMEDIAL, DAN PENGAYAAN
1. Sikap (Spiritual dan Sosial)
a. Sikap (spiritual dan sosial)
No. Teknik Bentuk Contoh Butir Waktu Keterangan
Instrumen Instrumen Pelaksanaan
Observasi Jurnal Saat Penilaian untuk dan
Lihat pembelajaran pencapaian
lampiran berlangsung pembelajaran
(assessment for and of
learning)
2. Pengetahuan
No. Teknik Bentuk Contoh Butir Waktu Keterangan
Instrumen Instrumen Pelaksanaan
Tertulis Uraian Sebutkan ciri kalimat Setelah Penilaian
dalam paragraf pembelajaran pencapaian
orientasi! usai pembelajaran
(assessment of
learning)
Penugasan Tugas Jelaskan struktur Saat Penilaian untuk
tertulis teks fabel! pembelajaran pembelajaran
berbentuk berlangsung (assessment for
uraian learning)

3. Keterampilan
No. Teknik Bentuk Instrumen Waktu Pelaksanaan Keterangan
Praktik Lembar Observasi Saat pembelajaran assessment for
Praktik berlangsung learning
Praktik Lembar Observasi Saat pembelajaran assessment for
Praktik setelah usai learning
4. Pembelajaran Pengayaan
Menulis fabel dengan berbagai tema.
5. Pembelajaran Remedial
Pembelajaran remedial dengan memanfaatkan tutor sebaya melalui belajar kelompok
untuk menjawab pertanyaan yang diberikan guru terkait dengan struktur teks fabel
dan penggunaan kata/kalimat dalam fabel.

Mengetahui Kedungwuni, 2021


Kepala, Guru Mapel,

INAYAH,S.Pd Endang Cik Rumningsih,S.Pd

LAMPIRAN PENDUKUNG RPP

Lampiran 1: Lampiran materi


Contoh gambar judul fabel
Lampiran 2: Materi Reguler

1. Struktur Fabel
Fabel merupakan cerita yang menggambarkan watak dan budi manusia yang
pelakunya diperankan oleh binatang (berisi pendidikan moral dan budi pekerti). Fabel ini
memiliki empat bagian dalam strukturnya. Keempat bagian tersebut adalah sebagai
berikut.

Orientasi Komplikasi Resolusi Koda

a. Orientasi
Bagian awal dari suatu cerita yang berisi pengenalan tokoh, latar tempat, dan waktu.
b. Komplikasi
Konflik atau permasalahan antara satu tokoh dengan tokoh yang lain. Komplikasi
menuju klimaks.
c. Resolusi
Bagian yang berisi pemecahan masalah
d. Koda (boleh ada boleh tidak)
Bagian terakhir fabel yang berisi perubahan yang terjadi pada tokoh dan pelajaran
yang dapat dipetik dari cerita tersebut.
Ciri bagian orientasi fabel
Bagian Ciri Isi Ciri Bahasa
orientasi berisi pengenalan tempat kata keterangan tempat/ waktu
terjadinya cerita, pengenalan di sebuah hutan ...
tokoh
Ciri bagian komplikasi fabel
Bagian Ciri Isi Ciri Bahasa
komplikasi 1 berisi awal terjadinya masalah/ tiba-tiba ....
ada perubahan/ ada kejutan tanpa diduga
Ciri bagian klimaks fabel
Bagian Ciri Isi Ciri Bahasa
kimaks berisi puncak masalah Semakin ....
Pada puncaknya kesabarannya tak
bisa dibentuk
2. Pilihan Kata atau Diksi pada Fabel
Latar Suasana Latar Tempat Latar Waktu
Hangat sinar matahari Telaga tiga warna bak Kala itu, pada zaman dahulu
menyentuh kulit burung pelangi Di siang hari yang terik, di
hantu digunakan untuk Di tengah hutan, di hutan malam yang syahdu, dll.
mendeskripsikan suasana belantara
pagi.
Sinar matahari memecut
kulit meninggalkan warna
kemerahan digunakan
untuk suasana siang.
3. Penggunaan Sinonim dan Antonim pada Fabel
Kata Sifat
efek emosi lemah efek emosi kuat
Senang riang gembira
tidak teratur Berantakan
Sedih Merana
4. Kalimat Langsung dan Tidak Langsung
Kalimat langsung adalah kalimat yang diucapkan secara langsung kepada orang yang
dituju. Kalimat langsung ditandai dengan pemakaian tanda petik (“...”).
Ciri-ciri kalimat langsung:
a. menggunakan tanda petik
b. intonasi tinggi untuk tanda tanya, datar untuk kalimat berita, dan tanda seru
dilagukan dengan intonasi perintah
c. kata ganti orang pertama dan orang kedua
Kalimat tidak langsung adalah kalimat yang melaporkan atau memberitahukan perkataan
orang lain dalam bentuk kalimat berita.
Ciri-ciri kalimat tidak langsung:
a. tidak menggunakan tanda petik
b. intonasi membacanya datar
c. terdapat perubahan kata ganti orang
Perubahan kata ganti
1) Kata ganti orang ke- 1 berubah menjadi orang ke- 3
“saya”, “aku” menjadi “dia” atau “ia”
2) Kata ganti orang ke- 2 berubah menjadi orang ke- 1
“kamu”, “dia” menjadi “saya” atau nama orang
3) Kata ganti orang ke- 2 dan ke- 1 jamak berubah menjadi “kami”, “kita”, dan
“mereka”, “kalian”, “kami”, menjadi “mereka”, “kami”
Cara penulisan kalimat langsung
a. Bagian kalimat langsung diapit oleh tanda petik dua (“) bukan petik satu (‘).
b. Tanda petik penutup ditaruh seteah tanda baca yang mengakhiri kalimat petikan.
Contoh: Andi mengatakan,”Aku akan pergi ke sekolah besok.”
c. Kalimat pengiring harus diakhiri dengan satu tanda koma dan satu spasi apabila
bagian kalimat pengiring terletak sebelum kalimat petikan.
Contoh: Ulu berkata,”Biarlah saya bernyanyi sendiri.”
d. Kalimat pengiring harus diakhiri dengan satu tanda koma dan satu spasi apabila
bagian kalimat pengiring terletak setelah kalimat petikan.
“Ulu, aku tidak suka dengan hujan,” kata Semut lirih.
e. Jika ada 2 kalimat petikan, huruf awal pada kalimat petikan pertama menggunakan
huruf kapital. Sedangkan pada kalimat petikan kedua menggunakan huruf kecil
kecuali nama orang dan kata sapaan.
Contoh: “Coba saja minta sama ayah,” kata ibu, “dia pasti akan memberikannya.”
f. Tanda koma TIDAK dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain
yang mengiringinya dalam kalimat jika petikan langsung itu berakhir dengan tanda
tanya atau tanda seru.
5. Penulisan Kata Seru
Tanda koma dipakai untuk memisahkan kata seru seperti o, ya, wah, aduh, kasihan dari
kata yang lain yang terdapat di dalam kalimat.
Contoh: O, begitu?
Wah, bukan main!
Hati-hati, ya, nanti jatuh.
Hubungan waktu yang menyatakan permulaan digunakan kata sejak, semenjak, dan
sedari. Untuk menyatakan hubungan waktu bersamaan digunakan kata waktu, sewaktu,
tatkala, seraya, serta, selagi, sementara, selama, sambil, dan ketika. Untuk menyatakan
hubungan waktu berurutan digunakan kata sebelum, setelah, sesuadh, seusai, begitu,
sehabis. Untuk menyatakan hubungan waktu batas akhir digunakan kata hingga, akhirnya,
dan sampai.
Konjungsi urutan adalah konjungsi yang digunakan untuk menghubungkan klausa dengan
klausa.
Dalam bahasa Indonesia, ada sejumlah kata (di antaranya kata penghubung intrakalimat)
yang didahului tanda koma. Kata-kata itu didaftarkan berikut ini.
..., padahal ...
..., sedangkan ...
..., seperti ...
..., tetapi ...
..., yaitu/ yakni ...
Di bawah ini TIDAK perlu didahului koma. Kata-kata itu didaftarkan berikut ini.
... bahwa ...
... karena ...
... maka ...
... sehingga ...
6. Penggunaan Kata Sandang Si dan Sang pada Fabel
Kata sandang merupakan sejenis kata penentu atau pembatas yang letaknya di depan kata
benda atau kata sifat. Kata sandang tidak mempunyai makna tersendiri. Makna atau arti
kata sandang bergabung dengan kata yang berada di belakangnya. Kata sandang yang
masih dipakai dalam bahasa Indonesia, misalnya: si dan sang. Walaupun kata sandang
tidak mempunyai arti dan tidak dapat berdiri sendiri, kata sandang memiliki fungsi
penting menentukan makna dalam kalimat.
Kaidah penulisan si dan sang terpisah dengan kata yang diikutinya. Kata si dan sang
ditulis dengan huruf kecil, bukan huruf kapital.
Contoh:
a. “Bagaimana caranya agar si kecil rajin belajar?” tanya ibu.
b. Kedua orang itu, si Kecil dan si Kancil, adalah pembantu di pasar.
Kata kecil pada kalimat a) ditulis dengan huruf kecil karena bukan merupakan nama. Pada
kalimat b) Kecil ditulis dengan huruf /K/ kapital karena dimaksudkan sebgai panggilan
atau nama julukan. Pada fabel nama binatang biasanya digunakan sebagai nama tokoh
sehingga ditulis dengan huruf besar.
7. Penggunaan Kata Depan pada Fabel
Penulisan kata depan dipisah dengan kata yang mengikutinya.
Contoh:
a. Di dalam hutan terlalu gelap, karena pohon-pohon sangat lebat dan tajuknya
menutupi lantai hutan.
b. Suara jeritan sang gajah terdengar ke seluruh penjuru hutan dan mengganggu
aktivitas hewan-hewan lain yang tinggal di hutan.
8. Menentukan Urutan Cerita

Awalnya ... Kemudian ...

Tak Tiba-tiba ...


disangka ...
Akhirnya ...

Lampiran 3: lampiran instrumen penilaian


1. Penilaian Sikap
Petunjuk:
a. Amati perkembangan sikap siswa menggunakan instrumen jurnal pada setiap
pertemuan.
b. Isi jurnal dengan menuliskan sikap atau perilaku siswa yang menonjol, baik yang positif
maupun negatif. Untuk siswa yang pernah memiliki catatan perilaku kurang baik dalam
jurnal, apabila telah menunjukkan perilaku (menuju) yang diharapkan, perilaku
tersebut dituliskan dalam jurnal (meskipun belum menonjol)

Jurnal Perkembangan Sikap Spiritual dan Sosial

Nama Sekolah : SMP Islam Walisongo


Kelas/Semester : VII/2
Tahun Pelajaran : 2021/2022
No. Waktu Nama Catatan Perilaku Butir TTD Tindak
Peserta Sikap peserta lanjut
Didik didik

2. Penilaian Pengetahuan
a. Teknik : tes tertulis
b. Bentuk : uraian
c. Indikator soal/Kisi-kisi:
No Materi Indikator Bentuk Tes No Soal
Fabel Disajikan teks fabel, siswa mampu: Uraian
1. Menjelaskan struktur teks fabel
2. Menguraikan ciri bagian teks fabel
3. Menelaah variasi pengungkapan struktur teks
fabel
4. Menyusun urutan peristiwa teks fabel

a. Pertemuan Pertama
Tes tertulis
Materi KD 3.16
Instrumen:
Gajah yang Baik Hati Judul
Siang hari itu suasana di hutan sangat terik. Tempat tinggal si Kancil, Orientasi
Gajah, dan lainnya seakan terbakar. Kancil kehausan. Dia berjalan-jalan
mencari air.
Di tengah perjalanan ia melihat kolam dengan air yang sangat jernih. Komplikasi
Tanpa pikir panjang ia langsung terjun ke dalam kolam. Tindakan
kancil sangat ceroboh, dia tidak berpikir bagaimana cara ia naik ke
atas. Beberapa kali kancil mencoba untuk memanjat tetapi ia tidak bisa
sampai ke atas.
Kancil tidak bisa berbuat apa-apa. Ia hanya berteriak meminta tolong.
Teriakan si Kancil ternyata terdengar oleh si Gajah yang kebetulan
melewati tempat itu. “Hai, siapa yang ada di kolam itu?”
“Aku... si Kancil sahabatmu.”
Kancil terdiam sesaat mencari akal agar Gajah mau menolongnya.
“Tolong aku mengangkat ikan ini.”
“Yang benar kau mendapat ikan?”
“Benar...benar! Aku mendapatkan ikan yang sangat besar.”
Gajah berpikir sejenak. Bisa saja ia turun ke bawah dengan mudah
tetapi bagaimana jika naiknya nanti.
“Kau mau memanfaatkanku, ya Cil?” Kau akan menipuku untuk
kepentingan dan keselamatanmu sendiri?”tanya Gajah.
Kancil hanya terdiam.
“Sekali-kali kamu harus diberi pelajaran,” kata gajah sambil
meninggalkan tempat itu.
Gajah tidak mendengarkan teriakan Kancil. Kancil mulai putus asa.
Semakin lama berada di tempat itu Kancil mulai merasa kedinginan.
Hingga menjelang sore tidak ada seekor binatang yang mendengar
teriakannya.
“Aduh gawat! Aku benar-benar akan kaku di tempat ini.” Dia berpikir
apa ini karma karena dia sering menjahili teman-temannya.
Tidak lama tiba-tiba Gajah muncul lagi. Kancil meminta tolong kembali. Resolusi
“Bagaimana Cil?”
“Tolong aku, aku berjanji tidak akan iseng lagi.”
“Janji?” Gajah menenkankan.
“Sekarang apakah kamu sudah sadar? Dan akan berjanji tidak akan
menipu, jahil, iseng, dan perbuatan yang merugikan binantang lain?”
“Benar Pak Gajah, saya benar-benar berjanji.” Gajah menjulurkan
belalainya yang panjang untuk menangkap Kancil dan mengangkatnya
ke atas. Begitu sampai di atas Kancil berkata,
“Terima kasih Pak Gajah! Saya tidak akan pernah melupakan
kebaikanmu ini.”
Sejak itu Kancil menjadi binantang yang sangat baik. Ia tidak lagi Koda
berbuat iseng seperti yang pernah ia lakukan pada beruang dan
binatang-binatang yang lainnya.
Memang kita harus berhati-hati kalau bertindak. Jika tidak hati-hati
akan celaka. Jika kita hati-hati kita akan selamat. Bahkan bisa
menyelamatkan orang lain.

Diskusikan dalam kelompokmu!


1. Apa saja struktur teks fabel?
2. Apa ciri orientasi?
3. Apa ciri komplikasi?
4. Apa ciri koda?

b. Pertemuan Kedua
Tes tertulis
Materi KD 3.16
Instrumen :
Diskusikan dengan kelompokmu!
1. Tulislah paragraf orientasi yang diawali dengan deskripsi latar!
2. Tulislah paragraf komplikasi yang diawali dengan konflik batin!
3. Tulislah paragraf yang berisi deskripsi fisik tokoh!

c. Pertemuan Ketiga dan Keempat


Instrumen :
Bacalah teks fabel berikut dengan saksama!
Kuda Berkulit Harimau
Seekor kuda sedang berjalan dari sebuah ladang gandum menuju sebuah hutan yang
lebat. Kuda itu telah puas memakan gandum yang ada di ladang itu. Dia tampak gembira
karena tidak ada petani gandum yang menjaga ladangnya.
Ketika dia menuju hutan lebat, di tengah jalan kuda itu melihat sesuatu. “Itu seperti kulit
harimau,” gumam kuda itu. Kuda itu lalu mendekatinya dan ternyata memang benar apa
yang dilihatnya adalah kulit harimau yang tak sengaja ditinggalkan oleh para pemburu
harimau. Kuda itu mencoba memakai kulit harimau itu, “Wah, kebetulan sekali, kulit
harimau ini sangat pas di tubuhku. Apa yang akan kulakukan dengannya ya?”
Terlintaslah di benak kuda itu untuk menakuti binatang-binatang hutan yang melewati
dirinya. “Aku harus segera bersembunyi. Tempat itu harus gelap dan sering dilalui oleh
binatang hutan. Di mana ya?” tanya kuda dalam hati sambil mencari tempat yang cocok.
Akhirnya, dia menemukan semak-semak yang cukup gelap untuk bersembunyi, lalu
masuk ke dalamnya dengan menggunakan kulit harimau. Tak lama kemudian, beberapa
domba gunung berjalan ke arahnya. Kuda itu menggumam bahwa domba-domba itu
cocok dijadikan sasaran empuk kejahilannya.
Ketika domba-domba itu melewatinya, kuda itu meloncat ke arah mereka sehingga
sontak domba-domba itu kalang-kabut melarikan diri. Mereka takut dengan kulit
harimau yang dikenakan kuda itu. “Tolong, ada harimau! Lari, cepat lari!” teriak salah
satu domba. Kuda itu tertawa terbahak-bahak melihat domba-domba itu pontang-
panting berlari.
Setelah itu, kuda itu kembali bersembunyi di dalam semak-semak. Dia menunggu hewan
lain datang melewati semak-semak itu. “Ah, ada tapir menuju kemari, tapi lambat betul
geraknya. Biarlah, aku jadi bisa lebih lama bersiap-siap melompat!” kata kuda itu dalam
hati. Tibalah saat kuda itu meloncat ke arah tapir itu, ia terkejut dan lari tunggang-
langgang menjauhi kuda yang memakai kulit harimau itu. Kuda itu kembali ke semak-
semak sambil bersorak penuh kemenangan di dalam hatinya.
Kali ini, kuda itu menunggu lebih lama dari biasanya, tetapi hal itu tidak membuatnya
bosan. Tiba-tiba, seekor kucing hutan berlari sambil membawa seekor tikus di mulutnya.
Kucing itu tidak melewati semak-semak, kucing hutan itu duduk menyantap tikus yang ia
tangkap di dekat pohon besar. “Ah, ternyata kucing itu tidak melewati semak-semak ini.
Biarlah aku membuatnya kaget di sana,” kata kuda itu dalam hati. Kuda itu pun keluar
dari semak-semak dan berjalan hati-hati mendekati kucing hutan. Saat jaraknya sudah
sangat dekat dengan kucing hutan, kuda itu mengaum seperti halnya seekor harimau,
tetapi rupanya dia tidak sadar bahwa bukannya mengaum, dia malah meringkik.
Mendengar suara itu, kucing hutan menoleh ke belakang dan melihat seekor kuda
berkulit harimau. Sesaat, kucing hutan itu siap-siap mengambil langkah seribu, tetapi ia
malah tertawa terbahak-bahak sembari berkata, “Saat aku melihatmu memakai kulit
harimau itu, aku pasti akan lari ketakutan, tapi rupanya suaramu itu ringkikan kuda, jadi
aku tidak takut, hahaha!” Kucing hutan itu juga berkata kepada kuda bahwa sampai
kapan pun, suara ringkiknya tidak akan bisa berubah jadi auman.
Kuda berkulit harimau itu melambangkan bahwa sepandai-pandainya orang berpura-
pura, suatu saat akan terbongkar juga kepura-puraannyaitu. Kejujuran merupakan sikap
yang paling indah di dunia ini.
Jawablah pertanyaan berikut dengan jelas!
1. Tentukanlah urutan peristiwa pada teks tersebut sesuai dengan struktur fabel!
2. Tentukan tokoh dan penokohan fabel yang telah kalian baca beserta alasan dan
pembuktiannya!
3. Tuliskan hasil telaahmu tentang struktur teks fabel!
4. Tuliskan hasil telaahmu ciri kebahasaan teks fabel!
Pedoman Penskoran dan Rubrik Penilaian :
No. Kriteria Skor
1. Peserta didik mengurutkan peristiwa dalam fabel yang sesuai dengan 5
struktur fabel dengan tepat
Peserta didik mengurutkan peristiwa dalam fabel yang sesuai dengan 3
struktur fabel kurang tepat
Peserta didik tidak mampu menentukan peristiwa dalam fabel yang 0
sesuai dengan struktur fabel
2 Peserta didik menentukan tokoh dan penokohan fabel yang telah 5
dibaca beserta alasan dan pembuktinya dengan lengkap
Peserta didik menentukan tokoh dan penokohan fabel yang telah 3
dibaca beserta alasan dan pembuktinya kurang lengkap
Peserta didik tidak mampu menentukan tokoh dan penokohan fabel yang 0
telah dibaca beserta alasan dan pembuktinya dengan lengkap
3. Peserta didik mampu menelaah struktur teks fabel secara lengkap 5
Peserta didik mampu menelaah struktur teks fabel kurang lengkap 3
Peserta didik tidak mampu menelaah struktur teks fabel 0
Peserta didik mampu menelaah ciri kebahasaan teks fabel secara 5
lengkap
Peserta didik mampu menelaah ciri kebahasaan fabel kurang lengkap 3
Peserta didik tidak mampu menelaah ciri kebahasaan teks fabel 0
Skor Maksimal 20
Pedoman Penilaian
Skor Perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal (20)
d. Pertemuan Kelima
Lanjutkanlah paragraf orientasi berikut!
Dio Kenari adalah burung yang tidak bisa terbang. Sayap kanannya cacat sejak kecil.
Namun, ia tak pernah mengeluh. Ia juga tak sakit hati meski teman-teman sering
mengejeknya. ........
Diskusikan dalam kelompokmu!
1. Bacalah fabel hasil karya temanmu!
2. Cermati penulisan dan perbaikilah/suntinglah penulisan teks fabel karya temanmu!
e. Pertemuan Keenam
Tes Kinerja
Instrumen
1. Tulislah pada kertas satu tokoh binatang disertai perwatakannya!
2. Tukarkan kertas berisi tokoh binatang dan wataknya dengan temanmu!
3. Kembangkan nama tokoh dan wataknya yang kamu terima dan tulislah menjadi
sebuah paragraf!
4. Bacakan paragraf yang kamu tulis di depan kelas!
Pedoman Penskoran dan Rubrik Penilaian :
No. Kriteria Skor
1. Peserta didik mampu menyebutkan tokoh dan penokohan dalam fabel 3
secara lengkap
Peserta didik mampu menyebutkan tokoh dan penokohan dalam fabel 2
kurang lengkap
Peserta didik tidak mampu menyebutkan tokoh dan penokohan dalam fabel 1
2. Peserta didik mampu menyebutkan urutan peristiwa dalam fabel secara 3
lengkap
Peserta didik mampu menyebutkan urutan peristiwa dalam fabel kurang 2
lengkap
Peserta didik tidak mampu menyebutkan urutan peristiwa dalam fabel 1
3 Peserta didik mampu merancang kalimat narasi, dialog-dialog tokoh, dan 3
properti yang sesuai isi fabel dengan baik
Peserta didik mampu merancang kalimat narasi, dialog-dialog tokoh, dan 2
properti kurang sesuai isi fabel
Peserta didik tidak mampu merancang kalimat narasi, dialog-dialog tokoh, 1
dan properti yang sesuai isi fabel
Pedoman Penilaian
Skor Perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal (9)
f. Pertemuan Ketujuh
Tes Kinerja
Instrumen
Pilihlah 1 karya fabel terbaik dalam kelompokmu!
1. Rancanglah kalimat narasi, dialog-dialog tokoh, dan properti yang sesuai isi fabel!
2. Perankan fabel secara berkelompok dan kelompok lain akan menilai dengan rubrik
yang tersedia!

Pedoman Penskoran dan Rubrik Penilaian :


Peserta didik mampu memerankan fabel sesuai dengan tokoh dan 3
struktur fabel
Peserta didik mampu memerankan fabel kurang sesuai dengan tokoh dan 2
struktur fabel
Peserta didik tidak mampu memerankan fabel sesuai dengan tokoh dan 1
struktur fabel
Skor Maksimal 12

Pedoman Penilaian
Skor Perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal (12)

Pembelajaran Remidial dan Pengayaan


a. Pembelajaran Remedial (ada tagihan)
Remedial dilakukan dengan pembelajaran ulang/ pembimbingan individu
1) Struktur fabel
2) Penggunaan kata/ kalimat pada fabel
b. Pembelajaran Pengayaan (tidak ada tagihan hanya bersifat menambah
wawasan peserta didik)
1) Tokoh, watak, dan latar

Tes Kinerja
Instrumen
1. Tulislah pada kertas satu tokoh binatang disertai perwatakannya!
2. Tukarkan kertas berisi tokoh binatang dan wataknya dengan temanmu!
3. Kembangkan nama tokoh dan wataknya yang kamu terima dan tulislah menjadi
sebuah paragraf!
4. Bacakan paragraf yang kamu tulis di depan kelas!
Pedoman Penskoran dan Rubrik Penilaian :
No. Kriteria Skor
1. Peserta didik mampu menyebutkan tokoh dan penokohan dalam fabel 3
secara lengkap
Peserta didik mampu menyebutkan tokoh dan penokohan dalam fabel 2
kurang lengkap
Peserta didik tidak mampu menyebutkan tokoh dan penokohan dalam fabel 1
2. Peserta didik mampu menyebutkan urutan peristiwa dalam fabel secara 3
lengkap
Peserta didik mampu menyebutkan urutan peristiwa dalam fabel kurang 2
lengkap
Peserta didik tidak mampu menyebutkan urutan peristiwa dalam fabel 1
3 Peserta didik mampu merancang kalimat narasi, dialog-dialog tokoh, dan 3
properti yang sesuai isi fabel dengan baik
Peserta didik mampu merancang kalimat narasi, dialog-dialog tokoh, dan 2
properti kurang sesuai isi fabel
Peserta didik tidak mampu merancang kalimat narasi, dialog-dialog tokoh, 1
dan properti yang sesuai isi fabel
Pedoman Penilaian
Skor Perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal (9)

Anda mungkin juga menyukai