Anda di halaman 1dari 73

Mengapa bentuk

bumi berubah?

Direktorat Guru Pendidikan Dasar


Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
2023
Modul Ajar
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS)
Fase :C
Judul : Mengapa Bentuk Bumi Berubah?

Pengarah:
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Prof. Dr. Nunuk Suryani, M.Pd.

Penanggung Jawab:
Direktur Guru Pendidikan Dasar
Dr. Rachmadi Widdiharto, M.A.

Penulis:
Anton Surawi, S.Pd.

Pengarah Materi:
Dr. Nita Isaeni (Direktorat Guru Pendidikan Dasar)
Dr. Meliyanti (Direktorat Guru Pendidikan Dasar)
Ratna Nurlaila, S.Pd., M.Si. (Direktorat Guru Pendidikan Dasar)
Sardi, S.Pd. (Direktorat Guru Pendidikan Dasar)
Isti Mariani Sarida, S.E., M.Pd. (Direktorat Guru Pendidikan Dasar)

Nama Fasilitator:
Novia Sari Purnama, S.I.Kom.

Diterbitkan Oleh:
Direktorat Guru Pendidikan Dasar
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Kompleks Kemdikbud, Gedung D Lantai 15
Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta, 10270
Tahun 2023
Deskripsi Umum
Mari, bersama-sama kita renungkan perubahan Bumi yang disebabkan oleh bencana alam.
Dalam modul ini, kita akan belajar mengenai dampak bencana yang disebabkan oleh alam
pada lingkungan melalui kegiatan pembelajaran yang berbasis pembuktian, sehingga kita
bisa lebih siap menghadapinya.

Tujuan Pembelajaran
Merefleksikan bagaimana perubahan kondisi alam di permukaan bumi terjadi akibat faktor
alam maupun perbuatan manusia.

ATP (Alur Tujuan Pembelajaran)


Nurhasanah, et.al., https://drive.google.com/file/d/1xcquvO0UGq9CsIPqHdYHgw4rtpk_FPMm/view
Agus Riswandi, M.Pd. https://drive.google.com/file/d/1V6chrPg9IhmB9SA8vYKeZDHPjjpyYMWk/view

Alokasi Waktu
4 Pertemuan, 10 Jam Pelajaran (JP)

Kompetensi Numerasi
Domain konten:
Data dan Ketidakpastian, Data dan re-presentasinya.
Praktik pengukuran dan pengumpulan (collecting), representasi dan interpretasi data.
Kompetensi:
 Membuat diagram venn komponen penyebab bencana gunung meletus, gempa bumi
dan tanah longsor.
 Membuat T-chart untuk menampilkan informasi “penghancur dan pencipta”.
 Scale and measurement: Peserta didik menyelidiki pengukuran besaran gempa
menurut skala Richter yang dimodifikasi dan MMI.
 Mengukur bentuk perubahan yang terjadi pada adonan model gunung (adonan
tepung) pada saat terkena model lava (cairan sabun cair, cuka, soda kue, dan air)
berdasar konsisensi kekentalan cairan tersebut.
 Mengukur retakan dan lipatan (folds) pada praktik model gempa bumi tektonik
menggunakan playdough.
Profil Pelajar Pancasila
 Mandiri: peserta didik menulis refleksi berupa jurnal sains dan membuat mereka belajar
atau membiasakan diri dalam meregulasi dirinya.
 Bernalar Kritis: peserta didik melakukan praktek menemukan perubahan yang terjadi
pada model gunung meletus, gempa bumi tektonik dan tanah longsor. Mereka perlu
menganalisis data dengan cermat dan menyimpulkan hasil berdasarkan bukti yang
mereka miliki. Selain itu, peserta didik perlu bertanya apakah data yang mereka
kumpulkan cukup kuat untuk mendukung kesimpulan mereka atau apakah ada faktor
lain yang mungkin memengaruhi hasil eksperimen mereka.

Target Peserta Didik


Reguler, lebih dari 5 anak, untuk membuat kelompok diskusi

Metode Pembelajaran
Diskusi kelompok, pengamatan, Tanya-jawab, demonstrasi, jurnal sains, simulasi,
penugasan dan pembelajaran berbasis teknologi.

Sarana dan Prasarana


 Tabel tentang: 'Letusan Gunung Berapi', 'Banjir', 'Kebakaran','Gempa Bumi', 'Tsunami',
'Badai Topan', dan 'Tanah Longsor'.
 LCD proyektor dan Speaker atau Smart TV, Internet dan laptop.
 Botol plastik kecil, Air, Cuka, Soda kue (natrium bikarbonat), Sabun cuci piring, Tepung,
Mangkuk kecil, Kertas tisu, Gelas ukur, Sendok. Playdough warna, Papan atau alas kerja,
Peta dunia atau peta lempeng tektonik, Alat tulis.
 Template Rumah Model print-out, Selotip bening, Gunting, pensil warna, 2 cup kertas
kecil; downspout 0,6 m, pasir, kerikil, batu, wadah plastik, Penggaris.
 T-chart cetak.
 Teks: potensi gempa di Indonesia, skala Richter dan MMI, Manusia dan Bencana Alam,
dan tanah longsor.
 Kartu/flashcard bencana alam.
 Tabel mendata kejadian bencana alam. Lingkungan sekolah yang ada perubahannya.
Storyboard gempa bumi.
 LKPD: membuat Lava, Tektonik Model, Tanah Longsor Mini, Diagram Venn, membuat
kalimat imbauan.
 Jurnal Sains.
 Lembar refleksi
 Lembar Soal Sumatif

Kompetensi Awal
Peserta didik perlu memiliki pemahaman dasar tentang konsep lokasi, perbedaan antara
daratan dan lautan, dan struktur dasar Bumi. Pemahaman Tentang Batuan dan Gunung:
Pengetahuan tentang jenis- jenis batuan, serta pemahaman tentang apa yang menjadi ciri-
ciri gunung dan pegunungan. Pemahaman Tentang Sumber Panas Bumi.

Asesmen
Asesmen Formatif di Tengah Pembelajaran:
 Membuat lava dengan bahan dapur (lembar pengamatan aktivitas) mengamati bahan
dan waktu.
 Mempraktekkan tabrakan lempeng bumi menggunakan playdough (lembar
pengamatan aktivitas dan hasil).
 Melakukan aktivitas simulasi tanah longsor mini (lembar pengamatan dan hasil).

Asesmen Sumatif di Akhir Pembelajaran (tes tulis):


 Menjelaskan penyebab Bumi berubah karena faktor alam.
 Mendeskripsikan hubungan peristiwa alam dan bencana alam.
 Menjelaskan dampak bencana alam terhadap kehidupan manusia.

Pemahaman Bermakna
Perlunya belajar tentang gunung berapi karena pemahaman ini memberikan wawasan
penting tentang geologi dan bencana alam yang mungkin terjadi. Mengetahui bagaimana
gunung berapi tercipta dan seberapa sering mereka meletus dapat membantu manusia
mengidentifikasi tanda-tanda awal yang bisa berguna untuk evakuasi dini dan mitigasi
risiko. Melalui kegiatan numerasi, manusia dapat membuat pertimbangan untuk tinggal di
dekat gunung berapi memerlukan pengetahuan tentang risiko yang terkait dengan lokasi
tersebut, sementara pemahaman tentang alasan orang memilih tinggal di dekat gunung
berapi dapat menginformasikan kebijakan pemukiman yang aman. Selain itu, belajar
tentang gunung berapi juga memungkinkan kita memahami proses letusan, gempa
tektonik, dan dampaknya pada lingkungan alam, yang penting untuk kesadaran mitigasi
bencana dan upaya untuk mengurangi risiko terkait bencana alam tersebut.

Referensi
Ghaniem, A. F. et,al. 2021. Ilmu Pengetahuan Sosial dan Alam untuk Kelas 5 SD . Jakarta:
Pusat Perbukuan BSKAP Kemendikbudristek RI
Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD: Modul Belajar Siswa
Kelas 6 Tema 6 Alam Indonesia Subtema 4 Bencana dan Mitigasi Bencana , Modul,
Kemdikbud, Jakarta.
PrimaryConnections. 2020. Creators and Destroyers. Canberra: Australian Academy of
Science. (online) http://www.primaryconnections.org.au/
PrimaryConnections. 2020. Earthquake Explorers. Canberra: Australian Academy of
Science. (online) http://www.primaryconnections.org.au/
https://volcano.si.edu/reports_weekly.cfm laporan mingguan letusan gunung berapi.
https://vsi.esdm.go.id/magma/ Laporan dalam jaringan berisikan informasi dan
rekomendasi kebencanaan geologi terintegrasi (gunung api, gempa bumi, tsunami,
dan gerakan tanah) yang disajikan kepada masyarakat secara kuasi-realtime dan
interaktif
https://www.bmkg.go.id/gempabumi-dirasakan.html Gempabumi Dirasakan
https://www.youtube.com/watch?v=27PKn9csG18 mengapa orang tetap hidup di dekat
volcanos?
https://www.youtube.com/watch?v=wga0CjYU1_g Bagaimana Jika Gunung Berapi
Vesuvius Meletus Pada Tahun 2021?
https://www.bmkg.go.id/profil/?p=edukasi-gempabumi-dan-tsunami-untuk-
sekolah&lang=ID Video Edukasi Gempa Bumi dan Tsunami untuk Sekolah
https://youtu.be/cVgIy_HpA3k?si=qYyB844gEa-uSJVO simulasi gempa bumi
https://youtu.be/S3zem9hb07o?si=5GJYCXbywZk52T5e Dongeng Gempa Bumi BNPB
Kegiatan Pembelajaran:
Pertemuan ke-1, (3 Jam Pembelajaran)
Pada pertemuan ini peserta didik dapat memahami penyebab bumi berubah karena faktor
alam terutama yang disebabkan dari bencana alam berupa gunung meletus dan gempa
bumi.
Pembukaan:
1. Peserta menyimak video dan menyanyikan lagu saat ada gempa sesuai dengan video.
https://www.youtube.com/shorts/R2aT8vtbv5k dan
https://youtu.be/cVgIy_HpA3k?si=qYyB844gEa-uSJVO
2. Peserta belajar melakukan simulasi bencana gempa bumi. Tujuannya untuk memberi
semangat kepada peserta didik (ice breaking).
3. Peserta didik mengamati https://vsi.esdm.go.id/ yang ditampilkan pada LCD atau
smartTV. Hal ini membantu mereka penasaran dan membangun rasa ingin tahu pada
aktivitas gunung berapi, gempa bumi dan tanah gerak secara real time.

4. Peserta didik membuat pertanyaan dari tayangan aktivitas web tersebut. Apabila
pertanyaan peserta didik sudah memuat pertanyaan pemantik maka guru tinggal
memberikan umpan balik. Apabila pertanyaan peserta didik belum memuat pertanyaan
di bawah ini maka guru diharap memberikan pertanyaan pemantik.
 Apa itu gunung berapi dan bagaimana proses letusannya?
 Bagaimana peristiwa ini dapat berdampak pada lingkungan?
 Daerah Indonesia bagian mana yang kamu ketahui paling banyak menemukan
gunung berapi?
 Apakah menurutmu ada gunung berapi yang meletus hari ini? Mengapa ada atau
mengapa tidak?
 Mengapa orang masih mau menempati lereng gunung merapi padahal itu
berbahaya?
 Apa itu gempa tektonik dan dampaknya pada lingkungan alam?
 Apa yang dihancurkan dari gempa bumi dan apa yang diciptakan?
 Bagaimana sistem mitigasi bencana dan upaya untuk mengurangi risiko?
5. Peserta didik mendengarkan pemahaman bermakna. Mereka juga bisa belajar
menuliskan apa yang menjadi tujuan pembelajaran di jurnal sains mereka.
Inti:
1. Peserta didik membaca LKPD 1.1 “Potensi Gempa di Indonesia” sambil menggaris
bawahi kata-kata penting dan kata sulit untuk ditanyakan/ didiskusikan.
2. Peserta mencatat poin penting di jurnal sains dibantu prompt. Kemudian menjawab
kata-kata sulit dari KBBI dan penjelasan guru.
3. Membuat 2 kelompok heterogen yang terdiri dari ras, suku, agama yang berbeda.
a. Kelompok 1 dibagikan LKPD 1.2:
1) Peserta menulis tabel yang memuat penyebab dan hasil dari letusan gunung
berapi.
2) Peserta melakukan percobaan dengan bahan yang menyerupai lava gunung
berapi.
3) Peserta mempresentasikan gempa vulkanik dan lava yang mengalir serta tabel T
apa yang dihancurkan dan apa yang diciptakan.
4) Melakukan tanya jawab.
5) Catatan: Guru bisa menguatkan materi pembelajaran memlaui bahan tayang
yang dapat diunduh di
https://docs.google.com/presentation/d/19ZRXne63tkRkiDe35blO4v-
S775EEdRL/edit?usp=drive_link&ouid=110256546295418558173&rtpof=true&sd=true
b. Kelompok 2 dibagikan LKPD 1.3:
1) Peserta diminta untuk membuat model yang menggambarkan pergerakan
lempeng tektonik dan bagaimana gempa terjadi menggunakan playdough,
2) Peserta membuat tabel yang memuat informasi tentang apa yang dihasilkan dari
gempa tektonik, termasuk kerusakan dan dampaknya. Dari informasi lembar,
video dan praktik.
3) Peserta mendemonstrasikan terjadinya gempa tektonik di depan kelas serta tabel
T apa yang dihancurkan dan apa yang diciptakan.
4) Melakukan tanya jawab.
5) Catatan: Guru bisa menguatkan materi pembelajaran memlaui bahan tayang
yang dapat diunduh di
https://docs.google.com/presentation/d/1a8RFKj4u36Ovqv46uDBFrrqBFCcuBaaj/edit?usp
=drive_link&ouid=110256546295418558173&rtpof=true&sd=true

Penutup:
1. Peserta membuat simpulan pembelajaran dengan panduan guru yang berisi:
 Gunung berapi adalah gunung yang dapat meletus dan memuntahkan lava, gas,
dan material vulkanik lainnya. Proses letusannya terjadi ketika tekanan di dalam
gunung berapi melebihi kekuatan batuan di sekitarnya, sehingga magma dapat naik
ke permukaan, menyebabkan erupsi.
 Letusan gunung berapi dapat berdampak pada lingkungan dengan merusak lahan
pertanian, hutan, dan infrastruktur, serta mengancam keselamatan manusia.
Letusan juga dapat mempengaruhi iklim dengan melepaskan gas dan partikel ke
atmosfer.
 Indonesia terletak di Cincin Api Pasifik, yang merupakan daerah dengan aktivitas
vulkanik yang tinggi di dunia. Sebagian besar gunung berapi di Indonesia terletak di
dua pulau utama, yaitu Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Beberapa gunung berapi
terkenal di Indonesia termasuk Gunung Merapi, Gunung Kelud, Gunung Bromo,
Gunung Rinjani, Gunung Agung, dan banyak lagi. Jadi, Indonesia bagian yang
paling banyak memiliki gunung berapi terletak di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera.
 Orang mungkin masih mau menempati lereng gunung berapi karena alasan
ekonomi, budaya, atau kurangnya pilihan tempat tinggal. Beberapa masyarakat
telah mengembangkan sistem peringatan dini dan rencana evakuasi untuk
mengurangi risiko.
 Gempa tektonik adalah getaran tanah yang disebabkan oleh pergerakan lempeng
tektonik di bawah permukaan Bumi. Dampaknya dapat berupa kerusakan
bangunan, kerusakan infrastruktur, dan bahkan tsunami jika gempa terjadi di
bawah laut.
 Gempa bumi dapat menghancurkan bangunan, jembatan, dan infrastruktur, tetapi
juga menciptakan kerutan geologis baru dan perubahan topografi.
 Sistem mitigasi bencana melibatkan berbagai upaya untuk mengurangi risiko
bencana alam, termasuk pengembangan peringatan dini, pendidikan masyarakat,
perencanaan tata ruang yang aman, dan konstruksi bangunan tahan gempa. Upaya
ini bertujuan untuk melindungi nyawa dan harta benda serta mengurangi dampak
negatif pada lingkungan alam.
2. Jawaban peserta didik dan jurnal sains di telaah guru untuk diberikan skoring dan
catatan.
3. Secara berkelompok berdasarkan kemampuan dan hal yang perlu diberikan masukkan.
Peserta dan guru melakukan sesi umpan balik untuk memahami sejauh mana peserta
telah memahami materi dan apakah ada hal yang perlu diperjelas.

Penilaian
Pertemuan 1, Penyebab Bumi Berubah Karena Faktor Alam
1. Kemampuan Menyusun Informasi dalam Jurnal Sains
2. Kemampuan Membaca dan Menggaris Bawahi Materi "Potensi Gempa di Indonesia."
juga penggunaan KBBI untuk memahami kata-kata sulit dalam teks (LKPD 1.1).

Skor Kemampuan Menyusun Informasi di Jurnal Sains Kemampuan Menggaris Bawahi dan
(1-4) Menulis Arti Kata
1 Informasi pada tabel T yang disusun tidak relevan Menggaris bawahi beberapa kata
atau tidak terkait dengan dampak dan efek dari penting atau kata sulit dengan
letusan gunung berapi dan gempa tektonik. Juga kesalahan yang signifikan.
tidak ada penggunaan presentasi visual.
2 Informasi pada tabel T terkait dengan dampak dan Mampu menggaris bawahi sebagian
efek, tetapi tidak terpadu dengan baik dalam jurnal. besar kata penting atau kata sulit
Juga ada sedikit penggunaan presentasi visual. dengan beberapa kesalahan.
3 Informasi pada tabel T terkait dengan dampak dan Menggaris bawahi sebagian besar
efek, dan terpadu dengan baik dalam jurnal. Juga kata penting atau kata sulit dengan
ada penggunaan yang cukup presentasi visual. sedikit kesalahan.
4 Informasi pada tabel T sangat relevan, sangat Menggaris bawahi semua kata
terkait, dan sangat terpadu dalam jurnal. Juga ada penting dan kata sulit dengan
penggunaan yang sangat baik presentasi visual. benar.

3. Pelaksanaan Eksperimen: melaksanakan eksperimen dengan baik dan tanpa kesalahan


yang signifikan pada model bencana gunung meletus (LKPD 1.2).
Skor Pengamatan dan Kesimpulan dan Keterkaitan
Penggunaan Bahan
(1-4) Analisis Data Konsep
1 Tidak memahami Tidak melakukan Tidak dapat membuat
penggunaan bahan atau pengamatan atau kesimpulan atau
menggunakan bahan analisis data. menghubungkan eksperimen
dengan tidak benar. dengan konsep gunung berapi.
2 Menggunakan bahan Melakukan Membuat kesimpulan yang
dengan bantuan yang pengamatan tetapi sangat sederhana atau tidak
signifikan. tidak mampu dapat menghubungkan
menganalisis data eksperimen dengan konsep
dengan baik. secara tepat.
3 Menggunakan bahan Melakukan Mampu membuat kesimpulan
dengan baik, tetapi pengamatan dan yang sesuai dengan eksperimen
memerlukan bantuan mampu menganalisis dan menghubungkannya
minimal. data dengan baik. dengan konsep gunung berapi.
Skor Pengamatan dan Kesimpulan dan Keterkaitan
Penggunaan Bahan
(1-4) Analisis Data Konsep
4 Mandiri dalam Melakukan Mampu membuat kesimpulan
menggunakan bahan dan pengamatan yang yang mendalam dan sangat
tahu bagaimana cermat dan terkait dengan konsep gunung
mengukurnya dengan menganalisis data berapi.
benar. secara mendalam.

4. Pelaksanaan Eksperimen: melaksanakan eksperimen dengan baik dan tanpa kesalahan


yang signifikan pada model gempa bumi tektonik (LKPD 1.3).
Aktivitas Skor 1 Skor 2 Skor 3 Skor 4
Gambar lempeng Tidak ada Gambar tidak Gambar cukup Gambar sangat
tektonik bergerak gambar jelas atau tidak jelas dan memadai jelas dan
relevan mendukung
pemahaman
Demonstrasi Tidak ada Pengukuran Pengukuran tepat Pengukuran tepat
pergerakan catatan atau tidak tepat atau dengan data yang dengan data
lempeng tektonik pengukuran tidak relevan kurang lengkap lengkap
Refleksi Tidak ada Jawaban singkat Jawaban lengkap Jawaban dengan
jawaban atau tidak atau tidak relevan insight menarik
relevan

5. Kemampuan Kerja Kelompok: menilai bagaimana peserta didik berkolaborasi dalam


kelompok saat melakukan tugas yang berbeda terkait dengan penyebab dan hasil dari
letusan gunung berapi serta pergerakan lempeng tektonik dan dampaknya.
6. Kemampuan Berbicara di Depan Kelas: menilai kemampuan peserta didik dalam
menjelaskan dan mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan kelas (LKPD 1.2, 1.3).
Skor
Penilaian Kemampuan Kerja Kelompok Berbicara
(1-4)
1 Tidak - Tidak aktif dalam kelompok. - Tidak mau berbicara di depan
Berpartisipasi - Tidak melakukan tugas dengan kelas.
baik. - Tidak menjelaskan atau
- Tidak berkontribusi dalam diskusi mempresentasikan hasil kerja
kelompok. kelompok.
2 Kurang - Berpartisipasi sedikit dalam - Cenderung gugup saat berbicara
kelompok. di depan kelas.
- Melakukan tugas dengan kurang - Kesulitan menjelaskan atau
baik. mempresentasikan hasil kerja
- Sedikit berkontribusi dalam diskusi kelompok.
kelompok.
3 Berpartisipasi - Berpartisipasi dengan baik dalam - Berbicara dengan percaya diri di
dengan Baik kelompok. depan kelas.
- Melakukan tugas dengan baik. - Menjelaskan hasil kerja kelompok
- Berkontribusi dalam diskusi dengan baik.
kelompok.
4 Sangat - Sangat aktif dalam kelompok. - Sangat percaya diri saat berbicara
Berpartisipasi - Melakukan tugas dengan sangat di depan kelas.
baik. - Menjelaskan hasil kerja kelompok
- Berkontribusi aktif dalam diskusi dengan sangat baik, jelas, dan
kelompok. informatif.
LKPD 1.1
Kegiatan Literasi

Ayo kita dalami peristiwa gempa di Indonesia dengan membaca teks di


bawah ini. Amati juga gambarnya dengan saksama, ya.

POTENSI GEMPA DI INDONESIA

Menurut BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), gempa


bumi adalah guncangan atau getaran yang terjadi di permukaan bumi
akibat tumbukan antarlempeng bumi, patahan aktif, aktivitas gunung
berapi, atau runtuhan batuan.

Indonesia adalah salah satu negara yang rawan gempa karena


Indonesia terletak di atas tiga lempeng bumi yang selalu bergerak aktif.
Lempeng itu adalah Lempeng Eurasia, Pasifik, dan Indo-Australia.
Pergerakan lempeng ini menghasilkan tekanan yang berujung pada
terjadinya gempa tektonik.

Selain itu, Indonesia juga berada di jalur Cincin Api Pasifik (Ring of
Fire). Cincin Api Pasifik merupakan jalur rangkaian gunung api paling
aktif di dunia yang membentang sepanjang Lempeng Pasifik. Aktivitas
magma, yang biasanya terjadi sebelum gunung berapi meletus, akan
mendorong terjadinya gempa vulkanik. Getaran gempa vulkanik
biasanya hanya terbatas di sekitar area gunung berapi itu berada.

Pada umumnya, getaran gempa tektonik jauh lebih kuat dibanding-


kan dengan getaran gempa vulkanik. Getaran gempa tektonik dapat
menyebabkan tanah terbelah, bangunan rusak, memicu tsunami, dan
tanah longsor. Berat ringannya akibat yang ditimbulkan gempa bergan-
tung pada besar kecilnya kekuatan gempa yang diukur dengan skala
Richter. Alat yang digunakan untuk mengukur kekuatan gempa
dinamakan seismometer.

Sumber gambar: https://m-edukasi.kemdikbud.go.id

hlm. 8 Modul Belajar Literasi dan Numerasi jenjang SD, Modul Belajar Siswa
Hari Ke-1
Kelas 6 Minggu Ke-4

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menginforma-


sikan pengukuran kekuatan gempa dengan skala Richter hanya efektif
untuk mengukur gempa berkekuatan rendah. Oleh karena itu, BMKG
sejak tahun 2008 menggunakan skala Magnitudo (M) yang memiliki
cara pengukuran berbeda dengan skala Richter. Skala Magnitudo ini
digunakan untuk mengukur gempa berkekuatan besar.

Kamu perlu tahu, peristiwa gempa tidak dapat kita prediksi


kedatang- annya. Kita hanya bisa mempersiapkan diri apabila terjadi
gempa. Cara yang dapat kita lakukan misalnya dengan menyiapkan tas
siaga berisi benda-benda yang diperlukan untuk hidup di pengungsian
(senter, obat-obatan pribadi, masker, baju ganti, alat pertukangan
serbaguna seperti pisau lipat, dan lain lain).

Disarikan dari: www.bnpb.go.id, www.idntimes.com

Setelah membaca teks di atas, lanjutkan dengan menjawab


pertanyaan di bawah ini.

Tuliskan jawabannya pada buku/lembar kerjamu, ya.

1. Apa yang dimaksud dengan gempa bumi?


2. Mengapa di Indonesia rawan terjadi bencana gempa?
3. Apa yang menyebabkan terjadinya gempa vulkanik?
4. Gempa apa yang mungkin memicu terjadinya tsunami?
5. Siapa yang menemukan cara mengukur kekuatan gempa
dengan skala Richter?
6. Mengapa kita harus menyiapkan tas siaga?
Hari Ke-1

Kelas 6 Minggu Ke-4

Latihan Bahasa: 25 Menit

Berikut ini kosakata baru yang dapat kamu temukan pada


teks informasi “Potensi Gempa di Indonesia”.

Kosakata Pengertian KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)

magma lelehan batuan pada kerak bumi yang sangat panas

pengungsian hal mengungsi atau mengungsikan; tempat mengungsi

potensi kemampuan yang mempunyai kemungkinan untuk


dikembangkan; kekuatan; kesanggupan; daya

prediksi ramalan; prakiraan

siaga siap sedia

skala perbandingan ukuran besarnya gambar dan sebagainya


dengan keadaan yang sebenarnya

tsunami gelombang laut dahsyat (gelombang pasang) yang terjadi


karena gempa bumi atau letusan gunung api di dasar laut;
gelombang akibat aliran air laut di permukaan laut
(disebabkan oleh tiupan angin), tinggi gelombang bisa
hanya 300 mm tetapi panjang gelombang bisa mencapai
200 km
JURNAL SAINS
Judul: Sumber:
Tulislah kata-kata penting dari bacaan yang telah kamu baca!
Tulislah pula kata-kata sulit yang belum kamu mengerti untuk
kita diskusikan bersama-sama!

Apakah ada Sinonim


Kata Arti Kata
(persamaan kata)?
LKPD 1.2
Nama Kegiatan: Eksperimen Lava Volcano

Nama Peserta Didik : ____________________________________


Tanggal : ____________________________________

Tujuan Kegiatan:
Memahami konsep dasar tentang gunung berapi dan erupsi (bagaimana lava mengalir
selama erupsi gunung berapi)

1. Langkah 1: Persiapan (3 menit)


- Buat adonan tepung dan tempel pada plastik kecil sehingga terlihat seperti gunung
berapi. Ini akan menjadi model gunung berapi kita.
- Buat dalam 2 bentuk, adonan pertama konsistensi tepung dan air 1:1, konsistensi
adonan kedua 2:1.
2. Langkah 2: Pembuatan Campuran (3 menit):
- Ambil gelas ukur dan catat berapa banyak cuka yang kamu gunakan (misalnya, 100
ml).
- Tambahkan beberapa sendok soda kue ke dalam gelas ukur. Catat jumlahnya
(misalnya, 3 sendok teh).
- Numerasi: Hitung berapa banyak soda kue yang kamu tambahkan ke cuka. Apakah
kamu bisa mengevaluasi perbandingan antara cuka dan soda kue?
3. Langkah 3: Eksperimen (3 menit)
- Letakkan botol plastik (model gunung berapi) di tengah-tengah mangkuk kecil yang
berisi air.
- Campurkan cuka dan soda kue dalam gelas ukur, lalu tambahkan beberapa tetes
sabun cuci piring. Aduk campuran ini.
- Numerasi: Catat berapa lama reaksi dimulai setelah kamu menambahkan sabun cuci
piring. Gunakan jam atau timer untuk mencatat waktu.

4. Langkah 4: Pengamatan (3 menit)


- Amati apa yang terjadi saat campuran cuka, soda kue, dan sabun cuci piring bertemu
dengan botol plastik (gunung berapi).
- Numerasi: Catat waktu yang diperlukan untuk "lava" mengalir keluar dari botol plastik.
Apakah kamu dapat menghitung berapa lama proses ini berlangsung?
5. Langkah 5: Analisis Data (3 menit)
- Ukur perubahan yang terjadi pada adonan tepung (model lereng gunung) dan
hitung berapa lama waktu yang diperlukan untuk "lava" mengalir.
- Diskusikan dengan teman sekelas tentang apa yang kamu amati selama eksperimen.
- Numerasi: Apakah kamu dapat membandingkan hasil pengamatan waktu antar
kelompok?
6. Langkah 6: Kesimpulan (5 menit)
- Buat kesimpulan tentang apa yang kamu pelajari dari eksperimen ini.
- Numerasi: Apakah (vikositas/ kekentalan) perbandingan antara cuka dan soda kue
memengaruhi waktu reaksi? Mengapa?

Catatan:
Eksperimen ini juga mengajarkan konsep numerasi seperti pengukuran, perbandingan,
perhitungan waktu, dan analisis data. Jangan ragu untuk berdiskusi dan berkolaborasi
dengan teman sekelas selama eksperimen. Semoga kamu menikmati kegiatan ini!
investigasi lava

Hasil

Vikositas/ kekentalan cairan luber cairan (setelah 2 menit) Kecuraman lereng (Gambarlah.)

Tinggi

Sedang

Rendah

Menjelaskan hasil Bagaimana

kekentalan zat cair mempengaruhi bentuk gunung berapi?

Apakah hasil Anda sesuai dengan prediksi Anda? Menurut Anda mengapa demikian?

Berdasarkan hasil penelitian Anda, apakah menurut Anda kekentalan lava gunung berapi dapat mempengaruhi bentuknya?

Apa yang membuatmu berpikir demikian?


T-chart
GUNUNG BERAPI MELETUS
Sebutkan hal apa saja yang di dihancurkan dan
diciptakan/ dibentuk dari letusan gunung berapi

Gunung Meletus
Menciptakan Menghancurkan
T-chart
GUNUNG BERAPI MELETUS
Sebutkan hal apa saja yang di dihancurkan dan
diciptakan/ dibentuk dari letusan gunung berapi

Gunung Meletus
Menciptakan Menghancurkan
Kehidupan Manusia dan Hewan: Letusan gunung
Formasi Geologis Baru:
dapat menyebabkan hilangnya nyawa manusia dan
Letusan gunung dapat menciptakan formasi
hewan, terutama jika mereka berada dalam radius
geologis baru seperti kubah lava, kaldera, dan
erupsi atau terkena aliran piroklastik dan lahar.
kerucut vulkanik. Magma dan material vulkanik
yang mengalir ke permukaan membentuk
Hutan dan Vegetasi: Hutan dan vegetasi di sekitar
struktur ini.
gunung berapi dapat hancur oleh aliran lava, abu
vulkanik, dan material vulkanik lainnya.
Material Vulkanik:
Letusan gunung menghasilkan
Pemukiman dan Infrastruktur: Letusan gunung dapat
material vulkanik baru seperti lava, abu vulkanik,
merusak pemukiman manusia, jalan, jembatan, dan
bom vulkanik, dan batuan beku.
infrastruktur lainnya karena aliran lava, lahar, dan
Material ini dapat membentuk lapisan baru
hujan abu vulkanik.
di sekitar gunung berapi dan berkontribusi
pada pembentukan tanah yang subur.
Lingkungan Hidup: Lingkungan hidup sekitar gunung
berapi dapat terkontaminasi oleh abu vulkanik dan
Ekosistem Baru:
gas beracun, merusak ekosistem yang ada.
Meskipun awalnya sangat berbahaya,
daerah yang terkena letusan gunung dapat
Ekonomi dan Pertanian: Letusan gunung dapat
menjadi tempat pertumbuhan ekosistem baru.
menghancurkan lahan pertanian, merusak tanaman,
Tanah yang kaya mineral vulkanik seringkali
dan mengakibatkan kerugian ekonomi yang besar
sangat subur, dan tumbuhan dapat
dalam jangka pendek.
tumbuh subur di sana.

Perjalanan Udara: Letusan gunung dapat


mengganggu perjalanan udara karena abu vulkanik
yang dapat merusak mesin pesawat dan mengganggu
penerbangan.

Iklim dan Lingkungan Global: Letusan gunung dapat


mempengaruhi iklim global dengan melepaskan gas
beracun dan partikel ke atmosfer yang dapat
menghasilkan efek pendinginan sementara.
LKPD 1.3
(Lembar Kerja Peserta Didik)
Materi: Pergeseran/Retakan Lempeng Tektonik Menggunakan Playdough

Nama Peserta Didik : ___________________________


Tanggal : ___________________________

Petunjuk:
1. Bacalah panduan dengan cermat sebelum memulai aktivitas.
2. Kerjakan aktivitas sesuai dengan petunjuk.
3. Gunakan numerasi untuk mengukur dan mencatat data yang diperlukan.
4. Ajukan pertanyaan jika ada hal yang tidak jelas.
5. Siapkan alat dan bahan:
a. Playdough (warna berbeda untuk mewakili lempeng tektonik yang berbeda).
b. Papan atau alas.
c. Peta dunia atau peta lempeng tektonik.
d. Alat tulis.

Aktivitas 1: Pemahaman Awal


1. Apa yang kamu ketahui tentang pergeseran/retakan lempeng tektonik? Tuliskan
jawabanmu di sini.
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
Cari tahu berapa besar pergeseran lempeng tektonik dalam salah satu gempa bumi
terkenal. Catat data yang kamu temukan dan tulis di sini.
Besar Pergeseran (dalam km): _______________

2. Bagaimana lempeng tektonik bergerak? Gambarkan dalam gambar di bawah ini.


Aktivitas 2: Demonstrasi dan Observasi
Guru akan memberikan kamu playdough yang berbeda warna. Buatlah model lempeng
tektonik di atas papan kerja sesuai dengan gambarmu di atas.
3. Buat dua lempeng tektonik yang bergerak mendekat satu sama lain. Ukur jarak
pergeseran lempeng dengan menggunakan penggaris dan catat di bawah ini.
Jarak Pergeseran: _______________ cm
4. Buat dua lempeng tektonik yang bergerak menjauh satu sama lain. Ukur jarak
pergeseran lempeng dengan menggunakan penggaris dan catat di bawah ini.
Jarak Pergeseran: _______________ cm
5. Hitung berapa banyak retakan yang terbentuk pada masing-masing lempeng pada
kedua model tersebut. Catat jumlah retakan di bawah ini.
Jumlah Retakan (Model 1): _______________
Jumlah Retakan (Model 2): _______________

Aktivitas 3: Diskusi dan Penyimpulan


6. Bagikan pengalamanmu dengan kelas. Apa yang kamu pelajari tentang
pergeseran/retakan lempeng tektonik dari aktivitas ini?
______________________________________________________________________________

7. Apa yang kamu pikirkan tentang hubungan antara pergeseran lempeng dan gempa
bumi? Tulis jawabanmu di sini.
______________________________________________________________________________

Aktivitas 4: Refleksi
8. Apa yang paling menarik bagi kamu dalam pembelajaran tentang pergeseran/retakan
lempeng tektonik menggunakan playdough? Tuliskan di bawah ini.
_________________________________________________________________________

Total Poin: ________


T-chart
GEMPA BUMI
Sebutkan hal apa saja yang di dihancurkan dan
diciptakan/ dibentuk dari gempa bumi

Gempa Bumi
Menciptakan Menghancurkan
T-chart
GEMPA BUMI
Sebutkan hal apa saja yang di dihancurkan dan
diciptakan/ dibentuk dari gempa bumi

Gempa Bumi
Menciptakan Menghancurkan

- Pergeseran tanah atau patahan geologis baru. - Bangunan dan infrastruktur seperti rumah, gedung,
jembatan, dan jalan.
- Peningkatan aktivitas gunung berapi jika gempa
bumi terkait dengan aktivitas vulkanik. - Sumber daya air seperti pipa dan tangki air.

- Peluang penelitian ilmiah baru tentang seismologi - Pohon dan tanaman akibat pergerakan tanah.
dan geologi.
- Sistem utilitas seperti listrik, gas, dan air bersih.
- Kesadaran masyarakat tentang pentingnya
mitigasi gempa dan bangunan yang tahan gempa. - Kehidupan manusia dan hewan, serta kerugian ekonomi
yang signifikan.
Tektonik Piringan: Gunung terbentuk ketika dua
piringan tektonik bertabrakan atau saling
mendorong satu sama lain. Ketika
dua piringan tektonik bertabrakan atau berinteraksi,
mereka dapat mendorong lapisan kerak bumi ke
atas, membentuk lipatan dan patahan. Proses ini
dapat berlangsung jutaan tahun.

Volkanisme: Ketika magma naik ke permukaan


melalui gunung berapi, gempa bumi dapat terjadi
karena tekanan yang terkait dengan pergerakan
magma. Aktivitas vulkanik yang berulang-ulang
dapat membangun gunung secara bertahap.

Penumpukan Material: Gempa bumi dapat


mempengaruhi penumpukan material geologis
seperti sedimen, batuan, dan endapan yang
akhirnya dapat menghasilkan bukit atau gunung.
Proses ini dapat berlangsung selama ribuan atau
bahkan jutaan tahun.
Nama Tanggal Kelas Skor

JENIS Sesar adalah retakan pada kerak bumi yang


menyebabkan terjadinya pergerakan. Ini adalah

RETAKAN
retakan pada batu (lempeng) di mana dua balok
batu (lempeng) bergerak ke arah yang berbeda.

Dengan menggunakan gambar di bawah, kenali dan jelaskan jenis retakan yang
ditunjukkan.
Nama Tanggal Kelas Skor

JENIS Sesar adalah retakan pada kerak bumi yang


menyebabkan terjadinya pergerakan. Ini adalah

RETAKAN
retakan pada batu dimana dua balok batu
bergerak ke arah yang berbeda.

Dengan menggunakan gambar di bawah, kenali dan jelaskan jenis retakan yang
ditunjukkan.

Retakan biasa:
Jenis patahan yang terjadi ketika dua blok kerak
bumi saling bergesekan dengan arah berlawanan.
Balok yang meluncur ke bawah disebut hanging
wall, dan balok yang meluncur ke atas disebut
footwall.

Retakan terbalik:
Jenis patahan dimana dua blok kerak bumi saling
menjauh. Hal ini disebabkan oleh adanya gaya
tekan atau tegangan pada bumi yang menyebabkan
batuan pecah dan bergerak berlawanan arah.

Retakan miring:
Jenis sesar yang sisi-sisi sesarnya bergerak
melewati satu sama lain dalam gerakan diagonal.

Retakan strike-slip:
Jenis sesar yang kedua sisi sesarnya bergerak
melewati satu sama lain secara horizontal.
Pergerakan ini seringkali disebabkan oleh lempeng
tektonik yang saling bergesekan. Gempa bumi
sering terjadi di sepanjang sesar strike slip.
Pertemuan ke-2, (2 Jam Pembelajaran)
Secara umum, pada pertemuan kedua ini tujuan pembelajarannya mengenali dampak,
penyebab, dan pengukuran yang terkait dengan peristiwa-peristiwa tersebut, serta
mengembangkan kemampuan berpikir kritis, rasa ingin tahu, dan kemampuan
berkomunikasi mereka dalam konteks sains. Selain pengukuran, numerasi yang dikuatkan
pada kegiatan ini adalah menulis lini masa dari teks kejadian gempa bumi.
Pembukaan:
1. Peserta didik mengingat penjelasan materi pada pertemuan pertama tentang
perubahan yang terjadi pada gunung meletus dan gempa bumi tektonik. Dibantu guru
untuk memberikan pertanyaan stimulus dan peserta didik merespons dengan
menjawab pertanyaan.
2. Peserta menyimak video https://youtu.be/8wkonz_-Lrc?si=0u0Cr0lzeOZwzZEL tentang
Benarkah Letusan Gunung Toba Hampir Bikin Manusia Punah?
3. Peserta didik mengamati https://vsi.esdm.go.id/portalmbg/ yang ditampilkan pada LCD
atau smartTV. Guru membantu memainkan teknolgi berbasis maps pada halaman
tersebut. Hal ini membantu mereka penasaran dan membangun rasa ingin tahu pada
aktivitas gunung berapi, gempa bumi dan tanah gerak secara real time.

4. Peserta didik membuat pertanyaan dari tayangan web tersebut. Apabila pertanyaan
peserta didik sudah memuat pertanyaan pemantik maka guru tinggal memberikan
umpan balik. Apabila pertanyaan peserta didik belum memuat pertanyaan di bawah ini
maka guru diharap memberikan pertanyaan pemantik.
 Daerah Indonesia bagian mana yang kamu ketahui paling banyak menemukan
gunung berapi?
 Apa ada hal sama terkait hal yang dihancurkan dan diciptakan dari gunung meletus,
gempa bumi dan tanah longsor?
 Bagaimana cara mengukur kekuatan gempa bumi?
5. Peserta didik mendengarkan pemahaman bermakna. Mereka juga bisa belajar
menuliskan apa yang menjadi tujuan pembelajaran di jurnal sains mereka.
Inti
1. Peserta membaca skala richter dalam gambar dan membandingkan dengan skala MMI
pada LKPD 2.1.

2. Peserta membandingkan dalam tabel skala ricter dan skala MMI.


Pertanyaan: Berdasarkan gambar di atas,
a. Gempa di kota mana yang paling besar kekuatannya?
b. Membuat timeline (linimasa) dari peristiwa gempa bumi

c. Amati angka magnitudo pada gambar di atas, kemudian tulis daerah mana pada
angka magnitudo berdasar skala MMI dan skala Richter di bawah ini!
d. Kamu tentu pernah membaca atau mendengar berita tentang terjadinya gempa di
Indonesia. Bagaimana perasaanmu saat membaca atau mendengar berita tersebut?
Penutup
1. Peserta membuat storyboard (LKPD 2.2) yang mencakup pengamatan mereka tentang
gempa bumi dan letusan gunung berapi, serta teori mereka tentang penyebab
kerusakan yang terjadi.

2. Peserta didik menyimpulkan pembelajaran yang dipandu dengan guru, tentang:


a. Daerah di Indonesia yang paling banyak memiliki gunung berapi terletak di Pulau
Jawa dan Pulau Sumatera. Kedua pulau ini memiliki sejumlah gunung berapi aktif
dan telah sering mengalami letusan dalam sejarah geologisnya. Indonesia terletak di
Cincin Api Pasifik, yang merupakan daerah dengan aktivitas vulkanik yang tinggi di
dunia. Beberapa gunung berapi terkenal di Indonesia termasuk Gunung Merapi,
Gunung Kelud, Gunung Bromo, Gunung Rinjani, Gunung Agung, dan banyak lagi.
Jadi, Indonesia bagian yang paling banyak memiliki gunung berapi terletak di Pulau
Jawa dan Pulau Sumatera.
b. Ada kesamaan dalam hal yang dihancurkan dan diciptakan oleh gunung meletus,
gempa bumi, dan tanah longsor. Ketiga peristiwa ini dapat menghancurkan
bangunan, infrastruktur, dan lahan pertanian. Namun, mereka juga dapat
menciptakan fitur geologis baru seperti gunung baru, kerutan geologis, atau
cekungan.
c. Kekuatan gempa bumi diukur dengan menggunakan skala Richter atau skala
Magnitudo Moment (Mw). Skala Richter mengukur energi yang dilepaskan oleh
gempa, sedangkan skala Magnitudo Moment mengukur energi yang dihasilkan
selama pergerakan lempeng tektonik. Pengukuran ini biasanya dilakukan oleh
seismometer yang mendeteksi getaran tanah. Skala Richter adalah skala logaritmik,
sehingga setiap peningkatan satu angka di skala tersebut mengindikasikan
peningkatan 10 kali lipat dalam amplitudo getaran tanah dan sekitar 31,6 kali lipat
dalam energi. Sehingga gempa dengan magnitudo 6,0 lebih kuat daripada gempa
dengan magnitudo 5,0, dan begitu seterusnya.
3. Jawaban peserta didik dan jurnal sains di telaah guru untuk diberikan skoring dan
catatan.
4. Secara berkelompok berdasarkan kemampuan dan hal yang perlu diberikan masukkan.
Peserta dan guru melakukan sesi umpan balik untuk memahami sejauh mana peserta
telah memahami materi dan apakah ada hal yang perlu diperjelas.

Penilaian
1. Kemampuan Membandingkan Skala Richter dan Skala MMI: menilai kemampuan peserta
didik dalam memahami dan membandingkan skala Richter dan skala MMI. (LKPD 2.1)
Kemampuan
Skor Pemahaman tentang Skala Pemahaman tentang Skala
Membandingkan Kedua
(1-4) Richter MMI
Skala
1 Peserta didik tidak Peserta didik tidak Peserta didik tidak dapat
memahami konsep skala memahami konsep skala membandingkan kedua skala
Richter sama sekali. MMI sama sekali. dengan benar atau
menyajikan perbandingan
yang sangat salah.
2 Pemahaman peserta didik Pemahaman peserta didik Peserta didik
tentang skala Richter tentang skala MMI sangat membandingkan kedua skala
sangat terbatas dan tidak terbatas dan tidak akurat. tetapi kurang jelas atau tidak
akurat. akurat.
Kemampuan
Skor Pemahaman tentang Skala Pemahaman tentang Skala
Membandingkan Kedua
(1-4) Richter MMI
Skala
3 Peserta didik memiliki Peserta didik memiliki Peserta didik dapat
pemahaman dasar pemahaman dasar membandingkan kedua skala
tentang skala Richter tentang skala MMI tetapi dengan cukup jelas, tetapi
tetapi masih memerlukan masih memerlukan mungkin ada beberapa
penjelasan lebih lanjut. penjelasan lebih lanjut. ketidakakuratan.
4 Peserta didik memiliki Peserta didik memiliki Peserta didik dapat
pemahaman yang baik pemahaman yang baik membandingkan kedua skala
tentang konsep dan tentang konsep dan dengan sangat jelas, akurat,
penggunaan skala Richter. penggunaan skala MMI. dan informatif.

2. Kemampuan Menyusun Informasi dalam Jurnal Sains: menilai kemampuan peserta didik
dalam menyusun informasi tentang dampak dan efek dari letusan gunung berapi dan
gempa tektonik dalam jurnal sains mereka.
3. Kemampuan Membaca dan Menggaris Bawahi Materi: menilai kemampuan peserta didik
dalam membaca dan menggaris bawahi kata-kata penting dan kata sulit pada materi
"Potensi Gempa di Indonesia." Selain itu, Anda dapat menilai sejauh mana peserta didik
mampu menggunakan KBBI untuk memahami kata-kata sulit dalam teks.
4. Membuat storyboard sebagai kemampuan Analisis dan Refleksi: Anda dapat menilai
kemampuan peserta didik dalam membuat storyboard yang mencakup pengamatan
mereka tentang gempa bumi dan letusan gunung berapi serta teori mereka tentang
penyebab kerusakan yang terjadi. (LKPD 2.2).

Skor Kemampuan Menyusun Kemampuan Menggaris Storyboard, sebagai analisis


(1-4) Informasi di Jurnal Sains Bawahi dan Menulis Arti Kata refleksi
1 Informasi pada tabel T yang Peserta didik menggaris Peserta didik tidak mampu
disusun tidak relevan atau tidak bawahi beberapa kata menyusun kronologi
terkait dengan dampak dan penting atau kata sulit peristiwa dengan baik dalam
efek dari letusan gunung berapi dengan kesalahan yang gambar storyboard.
dan gempa tektonik. Juga tidak signifikan.
ada penggunaan presentasi
visual.
2 Informasi pada tabel T terkait Peserta didik mampu Peserta didik mencoba
dengan dampak dan efek, menggaris bawahi sebagian menyusun kronologi
tetapi tidak terpadu dengan besar kata penting atau kata peristiwa, tetapi ada beberapa
baik dalam jurnal. Juga ada sulit dengan beberapa kelalaian atau ketidakjelasan.
sedikit penggunaan presentasi kesalahan.
visual.
3 Informasi pada tabel T terkait Peserta didik menggaris Peserta didik mampu
dengan dampak dan efek, dan bawahi sebagian besar kata menyusun kronologi
terpadu dengan baik dalam penting atau kata sulit peristiwa dengan baik, tetapi
jurnal. Juga ada penggunaan dengan sedikit kesalahan. mungkin ada beberapa
yang cukup presentasi visual. kekurangan.
4 Informasi pada tabel T sangat Peserta didik menggaris Peserta didik mampu
relevan, sangat terkait, dan bawahi semua kata penting menyusun kronologi
sangat terpadu dalam jurnal. dan kata sulit dengan benar. peristiwa dengan baik dan
Juga ada penggunaan yang jelas.
sangat baik presentasi visual.
LKPD 2.1
Ayo Membaca skala Richter

Mari mengamati skala Richter pada gambar di bawah ini. Kemudian mari
menjawab pertanyaannya!

sumber: Modul Literasi dan Numerasi, Kemdikbud 2020

1. Berdasarkan gambar di atas, gempa di kota mana yang paling besar kekuatannya?
_________________________________________________________________
2. Kamu tentu pernah membaca atau mendengar berita tentang terjadinya gempa di
Indonesia. Bagaimana perasaanmu saat membaca atau mendengar berita tersebut?
________________________________________________________________
3. Buatlah timeline/ linimasa dari informasi gambar di atas.

Des-2024
Aceh
9,3
4. Amati angka magnitudo pada gambar di atas, kemudian tulis daerah mana pada angka
magnitudo berdasar skala MMI dan skala Richter di bawah ini!

Tabel MMI dan Richter Magnitudo


MMI Richter Observasi Saksi Mata Nama Daerah
Dirasakan oleh sedikit orang: hampir tak
1 - Instumental 1-2
terasa.
Dirasakan oleh sedikit orang, terutama di lantai
II – Lemah 2-3
teratas bangunan.
Dirasakan di dalam ruangan, terutama di lantai
III – Sedikit 3-4 teratas bangunan, tetapi mungkin dianggap
bukan merupakan gempa.
Dirasakan oleh banyak orang di dalam ruangan,
IV – Menengah 4 beberapa orang di luar ruangan.Dirasakan
seperti goncangan truk berat yang lewat.
Dirasakan oleh hampir semua orang, beberapa
V – Agak Kuat 4-5 orang terbangun. Benda-benda kecil bergerak.
Pepohonan dan kolam renang dapat bergetar.
Dirasakan oleh setiap orang. Sulit untuk
berdiri. Perabotan rumah berat tergeser,
VI – Kuat 5-6
beberapa plafon jatuh. Atap mungkin
mengalami kerusakan.
Kerusakan ringan - sedang terjadi pada
VII – Sangat bangunan dengan kualitas sedang. Kerusakan
6
Kuat serius terjadi pada bangunan dengan kualitas
buruk. Beberapa tembok runtuh.
Kerusakan kecil terjadi pada bangunan yang
spesial. Kerusakan sedang pada bengunan
VIII – Merusak 6-7 dengan kualitas sedang dan banyak kerusakan
pada bangunan dengan kualitas buruk.
Beberapa dinding runtuh.
Kerusakan sedang pada bangunan yang spesial,
Bangunan mengalami pergeseran fundasi,
IX – Hebat 7
terlihat ada retakan di permukaan tanah.
Kerusakan parah. Longsoran lereng.
Kebanyakan bangunan batu, kolom dan fundasi
X – Sangat
7-8 hancur. Retakan lebar di permukaan.
Hebat
Longsoran lereng. Kerusakan parah
Kerusakan total. Hanya sedikit bangunan utuh.
XI – Ekstrim 8 Jembatan hancur. Retakan lebar di permukaan
gelombang terlihat di permukaan.
Kerusakan total. Gelombang terlihat di
XII – Bencana >8
permukaan. Benda terlempar di udara.
Name Date

LKPD 2.2 STORYBOARD


tanda dan terjadinya gempa
Coba gambarkan tentang tanda terjadi gempa bumi di sebuah rumah, hingga
gempa tersebut membuat rumah tersebut seperti apa!
Pertemuan ke-3, (3 Jam Pembelajaran)
Pembukaan:
1. Peserta didik menyimak video berita tentang tanah longsor di kecamatan Poncol
Magetan https://youtu.be/DUp3mUrbtJM?si=0nMyeyAo6cI7j1hX
2. Guru meminta peserta didik membuat pertanyaan dari video kemudian peserta didik lain
saling menjawab berdasar pemahamannya.
3. Guru mengajukan pertanyaan pemantik.
 Apa penyebab tanah longsor?
 Bagaimana tanah longsor dapat berdampak pada lingkungan?
 Apakah manusia juga berpengaruh terhadap tanah longsor?
 Sebagai manusia, hal apa yang kita lakukan untuk mecegah tanah longsor?
 Bagaimana sistem mitigasi bencana dan upaya untuk mengurangi risiko?
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan pemahaman bermakna.
Inti:
1. Peserta menyimak video “Edukasi Bencana Tanah Longsor”.
https://youtu.be/UAPce7ywdeI?si=DZKEdnWiyWPEkhnD bisa juga disajikan dalam
bentuk cetak tentang bencana tanah longsor apabila tidak ada alat pemutar video.
2. Perserta didik menulis hal-hal penyebab tanah longsor, tanda-tanda tanah longsor dan
cara mengurangi resiko tanah longsor di jurnal sains (LKPD 3.1).
Catatan: Guru dapat mengakses beberapa materi untuk penguatan:
a. https://drive.google.com/file/d/1Pdz0b4tPJX1gwuwVF0zZlJ3TuwoiX8gp/view?usp=drive_link
(Bacaan tentang Tanah Longsor)
b. https://drive.google.com/file/d/1z7ggFVSquMTiMMMOgMoZEJs8VnkUwK5_/view?usp=drive_link
(Infografis tentang Tanah Longsor)
3. Peserta didik mendiskusikan tanda-tanda Tanah Longsor melalui tanya jawab bersama
guru. Dengan membicarakan tanda-tanda peringatan tanah longsor, seperti suara
gemuruh, retakan tanah, atau perubahan tiba-tiba dalam kondisi cuaca.
4. Peserta didik melakukan proyek kreatif „tanah longsor‟. (LKPD 3.2). Untuk lebih jelasnya
guru bisa menggunakan panduan dalam aktivitas model tanah longsor di alamat:
https://drive.google.com/file/d/1V1_iG8DlU0AqrFwaBmQYkdCVrmuUjDml/view?usp=drive_link
a. Kelompok 1 menggunakan tanah, kelompok 2 menggunakan pasir, kelompok 3
menggunakan batu.
b. Pertanyaan pemantik dan motivasi pada LKPD: Tidak semua bukit dan gunung
terbuat dari bahan yang sama. Ada berbagai jenis batuan, pasir dan tanah yang
ditemukan dimana-mana.
Pernahkah kamu bermain pasir dan tanah liat sebelumnya?
Jika Kamu membuat kastil dari masing-masing bahan tersebut, manakah yang lebih
mungkin roboh?
c. Selanjutnya, setiap tim menguji sifat-sifat salah satu bahan tersebut.

1) Peserta didik memulai percobaan dengan menempatkan rumah di tiga lokasi yang
relatif terhadap saluran puing. Untuk konsistensi selama percobaan, pastikan pasir
dan saluran sudah lembab sebelum percobaan pertama dimulai.
2) Percobaan 1: Pastikan saluran berada pada sudut paling dangkal dari wadah.
Dengan menggunakan cangkir kertas kecil, letakkan satu cangkir pasir di bagian
atas saluran. Material tidak boleh meluncur ke bawah saluran. Kemudian,
simulasikan gempa bumi, yang biasanya menjadi pemicu tanah longsor, dengan
menggoyangkan salurannya.
3) Peserta didik mencatat pengamatannya pada lembar kerja masing-masing
d. Berbincang dengan diskusi kelas yang membandingkan hasil untuk menjaga alam
dan lingkungan.
1) Peserta didik melakukan presentasi dan Tanya-jawab.
2) Pertanyaan tentang:
 Apakah prediksimu tepat?
 Apa saja yang kamu amati?
 Bagaimana kecuraman saluran dapat mempengaruhi kerusakan akibat tanah
longsor?
 Bagaimana penambahan air dapat mempengaruhi tingkat keparahan
kerusakan akibat tanah longsor?
 Bahan apa yang menyebabkan tanah longsor paling parah?
 Skenario tanah longsor manakah yang menyebabkan kerusakan paling besar?
 Bagaimana jika kita menggabungkan bahan-bahannya?
 Bagaimana Kamu akan mengubah desain atau konstruksi rumah model agar
lebih tahan terhadap tanah longsor?
 Bagaimana model tanah longsor kecil seperti ini dapat membantu kita
memahami berbagai kondisi dan akibat dari tanah longsor yang sebenarnya?
 Bagaimana kamu menerapkan apa yang telah mereka pelajari pada situasi
tanah longsor di dunia nyata?
5. Peserta membaca infografis pada LKPD 3.3 “Penyebab Tanah Longsor” kemudian
menggaris bawahi inti faktor-faktor penyebab untuk memperkuat pemahaman dan
perbandingan hasil praktik kreatif. Kemudian peserta didik menuliskan penyebab tanah
longsor dari alam dan manusia ke dalam T-chart (LKPD 3.3)
Penutup:
1. Peserta didik dipandu guru membuat simpulan berupa:
a. Penyebab tanah longsor dapat bervariasi, tetapi faktor utama yang memicu tanah
longsor adalah perubahan dalam stabilitas lereng tanah atau batuan. Beberapa
penyebab umum meliputi hujan berlebihan, penggalian tanah yang berlebihan,
perubahan vegetasi (seperti penebangan hutan), gempa bumi, atau erosi alami.
b. Tanah longsor dapat berdampak pada lingkungan dengan merusak lahan pertanian,
hutan, sungai, dan infrastruktur seperti jalan dan bangunan. Dampaknya juga bisa
meluas ke wilayah sekitarnya, termasuk sungai dan kawasan pemukiman, yang dapat
mengancam keselamatan manusia.
c. Manusia juga berpengaruh terhadap tanah longsor melalui aktivitas-aktivitas yang
merusak stabilitas lereng, seperti penebangan hutan secara tidak terkontrol,
konstruksi bangunan di lereng yang tidak aman, atau penggalian tambang yang
berlebihan. Aktivitas manusia ini dapat meningkatkan risiko terjadinya tanah longsor.
d. Untuk mencegah tanah longsor, kita dapat melakukan beberapa tindakan seperti
pelestarian hutan dan vegetasi alami di lereng gunung, menghindari pembangunan
di lereng yang curam atau tidak stabil, memperkuat lereng dengan teknik rekayasa,
dan mengimplementasikan praktik-praktik konservasi tanah yang baik.
e. Sistem mitigasi bencana adalah serangkaian tindakan yang diambil untuk
mengurangi risiko bencana alam, termasuk tanah longsor. Upaya-upaya ini
mencakup perencanaan tata ruang yang aman, pendidikan masyarakat tentang
bahaya dan cara bertindak dalam situasi darurat, pengembangan peringatan dini,
pemantauan dan pemetaan risiko, serta pembangunan infrastruktur tahan bencana.
Upaya ini bertujuan untuk melindungi nyawa dan harta benda serta mengurangi
dampak negatif pada lingkungan alam.Hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi
tanah longsor, termasuk menanam pohon, teknik terasering, tanda-tanda peringatan,
langkah keamanan dan kesiapan darurat.
2. Peserta membuat diagram Venn pada LKPD 3.4 untuk membandingkan penyebab
gempa tektonik dengan penyebab gempa bumi vulkanik. Apa yang sama dan apa yang
berbeda.
3. Guru menyampaikan pertemuan selanjutnya tentang bencana karena ulah manusia. PR:
Peserta didik bisa mengumpulkan bahan dari berita bencana sebab ulah manusia selain
tanah longsor untuk didiskusikan di pertemuan selanjutnya. Kemudian bertanya kepada
orangtua bencana apa yang pernah dialami, seperti gempa bumi, longsor atau
kebakaran (LKPD 4.2).

Penilaian
Pertemuan 3, Hubungan Peristiwa Alam, Bencana Alam dan Manusia
1. Penyebab Tanah Longsor dan Dampaknya, sebagai bencana akibat dari alam dan
manusia (LKPD 3.1)
Pengetahuan tentang Pemahaman tentang Pemahaman tentang faktor-faktor
Skor
penyebab tanah longsor tanda-tanda awal tanah yang dapat mengurangi risiko
(1-4)
(jurnal) longsor (jurnal) tanah longsor (jurnal)
1 Tidak menulis penyebab Tidak memahami tanda- Tidak memahami faktor-faktor
tanah longsor. tanda awal tanah longsor. pengurang risiko tanah longsor.
2 Menulis dasar tentang Sedikit memahami tanda- Sedikit memahami faktor-faktor
penyebab tanah longsor. tanda awal tanah longsor. pengurang risiko tanah longsor.
3 Menulis beberapa penyebab Memahami beberapa Memahami beberapa faktor
tanah longsor. tanda-tanda awal tanah pengurang risiko tanah longsor.
longsor.
4 Menulis dengan baik Memahami dengan baik Memahami dengan baik faktor-
tentang berbagai penyebab tanda-tanda awal tanah faktor pengurang risiko tanah
tanah longsor. longsor. longsor.

2. Aktivitas Praktek tentang Penyebab Tanah Longsor dan Dampaknya (LKPD 3.2)
Kriteria
Skor 4 (Sangat Baik) Skor 3 (Baik) Skor 2 (Cukup) Skor 1 (Kurang)
Penilaian
Prediksi Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik tidak
melakukan prediksi melakukan prediksi mencoba untuk melakukan prediksi
dengan sangat baik, dengan cukup baik, melakukan prediksi, atau tidak
prediksi mereka sangat dan prediksi mereka tetapi prediksi mencatat prediksi
relevan dengan jenis relevan dengan jenis mereka sangat tidak mereka pada
percobaan yang akan percobaan yang akurat atau tidak lembar kerja
dilakukan, dan mereka akan dilakukan. terkait dengan jenis mereka.
dapat memberikan percobaan yang
alasan yang kuat untuk akan dilakukan.
prediksi mereka.
Penilaian Peserta didik mencatat Peserta didik Peserta didik Peserta didik tidak
Praktik pengamatan yang mencatat mencatat beberapa mencatat
Kegiatan sangat relevan dan rinci pengamatan yang pengamatan pada pengamatan pada
Kriteria
Skor 4 (Sangat Baik) Skor 3 (Baik) Skor 2 (Cukup) Skor 1 (Kurang)
Penilaian
„tanah pada lembar kerja relevan pada lembar lembar kerja lembar kerja
longsor‟ mereka, memberikan kerja mereka dan mereka, tetapi mereka atau hanya
penjelasan mendalam memberikan pengamatan mencatat sedikit
tentang bagaimana penjelasan yang baik mereka kurang rinci informasi yang
semua faktor yang tentang bagaimana atau kurang relevan tidak relevan
dijelaskan kemiringan saluran dengan pertanyaan dengan
memengaruhi tanah memengaruhi yang diajukan. pertanyaan yang
longsor, dan kerusakan dari tanah Mereka tidak diajukan. Mereka
memberikan contoh longsor, bagaimana memberikan tidak dapat
konkret atau bukti dari penambahan air penjelasan yang menjawab
model yang mereka memengaruhi jelas atau pertanyaan yang
gunakan untuk keparahan terstruktur. diberikan.
mendukung kerusakan tanah
pengamatan mereka. longsor, bahan
Mereka juga merinci mana yang
cara mereka akan menyebabkan tanah
menerapkan longsor terburuk,
pemahaman mereka skenario tanah
dalam situasi nyata dan longsor mana yang
membagikan menyebabkan
pengamatan mereka kerusakan terbanyak.
dengan kelas dengan Mereka juga
cara yang terstruktur mencatat
dan informatif. bagaimana mereka
akan menerapkan
apa yang telah
mereka pelajari pada
situasi tanah longsor
di dunia nyata.
Latihan Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik tidak
Re-design menggambarkan/ menggambar/ menggambar/ menggambar/
mencatat perubahan mencatat perubahan mencatat beberapa mencatat
desain atau pembuatan desain atau perubahan desain perubahan desain
yang signifikan untuk pembuatan yang atau pembuatan atau pembuatan
meningkatkan relevan untuk pada lembar kerja apa pun pada
keamanan rumah meningkatkan mereka, tetapi lembar kerja
model mereka, keamanan rumah perubahan tersebut mereka. Mereka
memberikan model mereka, dan tidak cukup rinci tidak memberikan
pertimbangan yang mereka memberikan atau tidak relevan pertimbangan
teliti terkait lokasi yang pertimbangan dengan tentang lokasi
lebih aman, serta tentang lokasi yang peningkatan yang lebih aman
menjelaskan secara lebih aman untuk keamanan. untuk penempatan
rinci dampak penempatan rumah. Pertimbangan rumah.
perubahan tersebut Namun, perubahan tentang lokasi yang
pada hasil eksperimen tersebut mungkin lebih aman
dan pentingnya kurang rinci atau mungkin tidak ada
perubahan tersebut belum dijelaskan atau sangat
untuk keselamatan. secara mendalam. terbatas.

Partisipasi Peserta didik sangat Peserta didik aktif Peserta didik cukup Peserta didik
Kelompok aktif dalam berbagi dalam berbagi cerita aktif dalam berbagi kurang aktif dalam
cerita dan berkontribusi dan berkontribusi cerita dan berbagi cerita dan
maksimal dalam cukup baik dalam berkontribusi berkontribusi
kelompok. kelompok. sedang dalam minim dalam
kelompok. kelompok.
Presentasi Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik
Kelompok menyampaikan menyampaikan menyampaikan kurang mampu
informasi dengan informasi dengan informasi dengan menyampaikan
Kriteria
Skor 4 (Sangat Baik) Skor 3 (Baik) Skor 2 (Cukup) Skor 1 (Kurang)
Penilaian
sangat jelas dan baik dan cukup cukup jelas dan informasi dengan
terstruktur. Mampu terstruktur. Mampu terstruktur. Mampu jelas dan
menjawab pertanyaan menjawab menjawab terstruktur.
dengan baik. pertanyaan dengan pertanyaan dengan Kesulitan
baik. baik. menjawab
pertanyaan.

3. Membuat T-chart dari Merefleksi apa yang Dibentuk dan apa yang Dihancurkan dari
Tanah longsor (LKPD 3.3) dan Memahami perbedaan dan kesamaan Gunung Meletus,
Gempa Bumi Tektonik dan Tanah Longsor melalui pembuatan diagram Venn (LKPD 3.4).

Skor
Identifikasi Perbedaan (LKPD 3.3) Penggambaran Diagram Venn (LKPD 3.4)
(1-4)
1 Tidak dapat mengidentifikasi perbedaan: Tidak dapat menggambarkan: Peserta
Peserta didik tidak dapat mengidentifikasi didik tidak dapat menggambarkan
perbedaan antara keduanya. diagram Venn dengan benar.
2 Mengidentifikasi beberapa perbedaan: Menggambarkan dengan kurang jelas:
Peserta didik dapat mengidentifikasi Peserta didik menggambarkan diagram
beberapa perbedaan tetapi kurang akurat Venn tetapi kurang jelas atau tidak akurat.
atau lengkap.
3 Mengidentifikasi perbedaan yang cukup Menggambarkan dengan cukup jelas:
jelas: Peserta didik dapat menggambarkan
Peserta didik dapat mengidentifikasi diagram Venn dengan cukup jelas dan
perbedaan yang cukup jelas antara akurat.
keduanya.
4 Mengidentifikasi perbedaan secara Menggambarkan dengan sangat jelas:
lengkap: Peserta didik dapat menggambarkan
Peserta didik dapat mengidentifikasi diagram Venn dengan sangat jelas dan
perbedaan secara lengkap dan akurat akurat, mencakup semua perbedaan yang
antara yang dihancurkan dan yang relevan.
diciptakan oleh tanah longsor.
LKPD 3.2
Model Aktivitas Tanah Longsor Mini
Ringkasan
Mari menjelajahi bagaimana berbagai jenis bahan (pasir, kerikil, batu lava) dengan tingkat
kelembaban yang berbeda dan pada lereng yang berbeda pula dapat menyebabkan
longsor dengan tingkat keparahan yang berbeda. Kita akan mengukur tingkat keparahan
dengan melihat sejauh mana tumpukan tanah longsor meluas ke dalam rumah-rumah
model yang ditempatkan di lereng. Kegiatan ini adalah model skala kecil dari saluran puing-
puing yang saat ini digunakan oleh insinyur dan ilmuwan untuk mempelajari karakteristik
longsor.

Koneksi dengan Engineering


Untuk menjaga kita tetap aman dari bencana tanah longsor, para insinyur terutama di
Badan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (VSI-ESDM) pertama-tama
mempelajari bencana alam ini dengan sangat detail. Mereka melakukan eksperimen dengan
saluran puing-puing model di Jawa Barat untuk mensimulasikan tanah longsor, dan
merancang model komputer untuk memprediksi perilaku tanah longsor dalam berbagai
kondisi. Para insinyur ini juga mengembangkan alat pengukuran untuk mengumpulkan
data dari tanah longsor nyata dan menerapkan apa yang mereka pelajari pada aplikasi
dunia nyata untuk mengurangi bahaya tanah longsor. Ini termasuk merancang struktur
buatan manusia (terowongan, jalan, rumah) yang mengurangi bahaya dan kerusakan
akibat tanah longsor dan/atau tidak menyebabkan tanah longsor di masa depan, serta
merancang bangunan dan struktur yang menjaga kita tetap aman (Muzani, 2021).

Saluran puing sepanjang 100 meter yang digunakan


untuk mensimulasikan tanah longsor. https://www.usgs.gov/observatories/cvo

Tujuan aktivitas
Setelah menyelesaikan kegiatan ini, peserta didik seharusnya dapat:
1. Mendefinisikan tanah longsor sebagai hasil dari gravitasi dan gesekan yang bekerja pada
berbagai jenis bahan tanah (batuan, tanah, pasir, kerikil, dll.).
2. Menghubungkan bahwa berbagai jenis material menciptakan dinamika tanah longsor
yang berbeda.
3. Menjelaskan bahwa air menambah berat bahan tanah longsor dan mengurangi
gesekan, sehingga meningkatkan bahaya tanah longsor.
4. Mendeskripsikan bahwa mempelajari tanah longsor memungkinkan para insinyur untuk
menentukan di mana dan bagaimana membangun bangunan untuk melindungi orang
dari tanah longsor, serta mengembangkan struktur untuk melindungi bangunan dari
bahaya tanah longsor.

Daftar Bahan:
Setiap kelompok memerlukan:
1. Template Rumah Model
- Kertas karton, 1 lembar, untuk pembuatan rumah model
- Selotip bening
- Gunting
- Spidol, pensil warna, atau crayon untuk menghias rumah
2. 2 cup kertas kecil; satu untuk air, satu untuk bahan uji
3. Lembar Kerja Tanah Longsor Mini, satu per siswa

Untuk dibagi kepada seluruh kelas:


1. Potongan plastik saluran air (downspout) sepanjang (sekitar 0,6 meter)
2. 1 kantong kecil pasir
3. 1 kantong kecil kerikil
4. 1 kantong kecil batu potting vulkanik (batu lava)
5. Wadah plastik untuk menyimpan, menggemburkan, dan menyimpan pasir, kerikil, dan
batu potting vulkanik (opsional, tapi membantu)
6. Wadah plastik pendek besar yang tahan air (20-cm x 36-cm x 76-cm, plastik bening lebih
baik tapi tidak wajib)
7. Sendok plastik (opsional, atau gunakan cangkir kertas kecil)
8. Selotip duct
9. Gunting (untuk memotong plastik saluran air)
10. Penggaris (atau pengukur)
11. Tumpukan buku, kursi, atau bangku, untuk mendukung plastik saluran air di bidang
miring.

Pengantar / Motivasi
Tidak semua bukit dan gunung terbuat dari bahan yang sama. Ada berbagai jenis batuan,
pasir, dan tanah yang ditemukan di berbagai tempat. Apakah kalian pernah bermain
dengan pasir sebelumnya? Bagaimana dengan plastisin? Jika kalian membuat istana dari
setiap bahan ini, yang mana yang kemungkinan akan roboh? (Jawaban: Yang terbuat dari
pasir.) Suatu lereng yang terbuat dari bahan tertentu (atau beberapa bahan) mungkin lebih
stabil daripada yang lain dengan ukuran dan bentuk yang sama. Selain itu, ketika kalian
menambahkan air ke berbagai jenis bahan, sulit untuk memprediksi apa yang mungkin
terjadi. Bahan dari suatu objek sangat penting untuk menentukan seberapa baik objek itu
bertahan atau seberapa kuatnya. Tanah longsor adalah hasil dari gravitasi dan gesekan
yang bekerja pada berbagai jenis bahan tanah (batuan, tanah, pasir, kerikil, dll.). Hal terbaik
yang dapat dilakukan oleh seorang insinyur adalah mengembangkan model dari berbagai
bahan tersebut dan melihat apa yang terjadi dalam tanah longsor.

Untuk memberi kalian gambaran tentang seberapa pentingnya membangun model untuk
memprediksi tanah longsor, mari kita gunakan contoh sebuah kota di Amerika Selatan yang
berada di dekat Pegunungan Andes yang berada di jalur tanah longsor pada tahun 1999
(lihat Gambar 1). Kota ini terkubur dalam hampir 1,8 juta ton (1,6 juta metrik ton) lumpur,
batu, pasir, dan puing-puing lainnya akibat tanah longsor. Truk pengangkut berukuran
penuh dengan 18 roda biasanya membawa sekitar 80.000 pound (40 ton atau 36 metrik
ton). Diperlukan 45.000 truk seperti itu untuk mengangkut semua bahan ini. Itu banyak
sekali! Membangun model area potensi tanah longsor membantu para insinyur dan
ilmuwan memprediksi seberapa besar materi tanah yang mungkin menutupi sebuah kota.

Hari ini, kita akan bersenang-senang dan belajar lebih banyak tentang tanah longsor
dengan membuat tanah longsor mini kita sendiri. Kita juga akan membangun rumah-rumah
mini dan melihat apakah mereka akan terkena dampak tanah longsor. Karena tidak semua
bukit dan gunung terbuat dari bahan yang sama, kita akan menguji beberapa situasi yang
berbeda. Ilmuwan dan insinyur melakukan eksperimen serupa untuk memahami
bagaimana tanah longsor dalam kehidupan nyata bekerja - mari kita mencobanya!

Gambar 1. Pada bulan Desember 1999, sejumlah besar endapan sedimen mengendap di seluruh
komunitas perkotaan Caraballeda, Venezuela, akibat banjir dan aliran puing-puing.
https://www.usgs.gov/publications/rainfall-triggered-landslide-and-flash-flood-disaster-northern-
venezuela-december-1999

Prosedur
- Sebelum Kegiatan Dimulai
1. Kumpulkan bahan-bahan dan buat salinan Lembar Kerja Tanah Longsor dan
Template Rumah Model.
2. Siapkan kegiatan model tanah longsor mini dengan memotong saluran air
(downspout) menjadi dua bagian yang sama panjang. Tip: Potong bagian samping
yang lebih sempit dari saluran air untuk membuat saluran puing-puing yang lebih
lebar.
Gambar menunjukkan setengah bagian saluran air yang ditempel dengan selotip
duct pada sudut ke dasar wadah plastik dangkal, menciptakan saluran menuju
wadah.

½ papa downspout

Solatif

Wadah

Gambar 2. Persiapan sebelum kegiatan dimulai.

3. Tempelkan satu bagian saluran air ke bagian bawah wadah plastik dengan selotip
duct, sekitar di tengah wadah, untuk menciptakan sudut dangkal tanpa saluran air
mengganggu dinding wadah (lihat Gambar 2).
4. Dukung ujung atas saluran air dengan menempelkannya pada tumpukan buku, kursi,
atau bangku.

- Bersama dengan Siswa


1. Bagi kelas menjadi tiga tim (sekitar 8-10 siswa per tim).
2. Mintalah setiap tim menggunakan Template Rumah Model untuk membuat tiga
rumah dengan karton (total sembilan rumah) (lihat Gambar 3). (Ini adalah waktu
yang tepat untuk menunjukkan kepada siswa bahwa mereka sedang bekerja dengan
bentuk-bentuk geometris.)
DINDING

LIPAT POTONG
ATAP P

Gambar 3. Cara membuat rumah model.


Gambar menunjukkan cara dinding dan atap dipotong, dilipat, dan ditempelkan bersama-sama.

3. Selanjutnya, tentukan setiap tim untuk menguji sifat-sifat salah satu dari bahan
berikut: pasir, kerikil, atau batu potting vulkanik. Setiap kelompok melakukan tiga
percobaan, dibantu oleh instruktur, sementara tim-tim lainnya mengamati dan
mencatat pengukuran pada lembar kerja mereka.
4. Mulai eksperimen dengan membersihkan dataran banjir dan mintalah siswa
menempatkan rumah-rumah mereka di tiga lokasi yang berbeda terkait dengan
saluran puing-puing. Selama percobaan, siswa akan memprediksi apakah lokasi
tertentu aman dari tanah longsor atau tidak. Lokasi yang disarankan adalah 1) Dua
inci (5 cm) di depan dan dua inci (5 cm) ke samping dari jalur saluran, 2) empat inci
(10 cm) di depan dan dua inci (5 cm) ke sisi lain dari jalur saluran, 3) enam inci (15
cm) tepat di depan jalur saluran (lihat Gambar 4). Beri label pada rumah-rumah (1, 2,
3) dengan nomor di atapnya.
Gambar 4. Penempatan rumah model di dataran banjir di dasar saluran puing-puing.
Foto menunjukkan persiapan dengan rumah-rumah ditempatkan.

5. Mintalah siswa untuk membuat prediksi. Rumah model mana yang akan "rusak"
(bergerak dari lokasi aslinya, atau bahkan lebih buruk) selama setiap percobaan tanah
longsor? Mintalah siswa mencatat prediksi mereka pada lembar kerja mereka.
6. Catatan: Untuk konsistensi selama percobaan, pastikan pasir dan saluran sudah
lembab sebelum percobaan pertama dimulai.
7. Percobaan 1: Pastikan saluran memiliki sudut yang paling dangkal yang
diperbolehkan oleh wadah (lihat Gambar 5). Dengan menggunakan cangkir kertas
kecil, letakkan satu cangkir pasir di bagian atas saluran (lihat Gambar 5). Bahan tidak
boleh meluncur ke bawah saluran pada sudut yang dangkal ini.
8. Selanjutnya, tingkatkan sudut kemiringan hingga bahan berada di ambang
keluncuran. Kemudian, simulasi gempa bumi, pemicu umum bagi tanah longsor,
dengan menggoyangkan saluran. Tidak diharapkan bahan akan jauh dalam
percobaan ini. Mungkin bahkan tidak sampai keluar dari saluran.

MODEL MATERIAL
RUMAH TANAH LONGSOR

Gambar 5. Menempatkan material dalam saluran tanah longsor.


(kiri) Gambar menunjukkan materi tanah longsor di bagian atas saluran dan rumah model di dalam wadah.
(kanan) Foto menunjukkan materi tanah longsor dalam saluran, siap untuk air dituangkan.

9. Amankan saluran pada sudut ini dengan meletakkan buku (atau kursi atau bangku,
jika diperlukan) di bawahnya dan menempelkannya dengan selotip. Siapkan untuk
percobaan berikutnya.
10. Percobaan 2: Kali ini, letakkan bahan dalam saluran dan mintalah seorang siswa
membawa cangkir kertas yang sudah diisi seperempat penuh air. Tuangkan air ke
dalam saluran di atas bahan dan amati apa yang terjadi (lihat Gambar 6). Mintalah
siswa mencatat pengamatan mereka pada lembar kerja mereka.
Gambar 6. Rumah-rumah setelah percobaan menggunakan ¼ cangkir kertas berisi air.
Foto menunjukkan bahwa materi tanah longsor telah tumpah ke dataran banjir dalam wadah,
memindahkan rumah-rumah model.

11. Percobaan 3: Percobaan ketiga mirip dengan yang kedua, tetapi dengan lebih
banyak air. Gunakan cangkir kertas yang berisi setengah penuh air. Tuangkan air ke
dalam saluran di atas bahan dan amati apa yang terjadi. Mintalah siswa mencatat
pengamatan mereka pada lembar kerja mereka.
12. Ulangi prosedur ini dengan dua tim lainnya untuk dua bahan lainnya.
13. Akhiri dengan diskusi kelas untuk membandingkan hasil. Seberapa baik prediksi
siswa? Apa yang telah kalian amati? Bagaimana kemiringan saluran mempengaruhi
kerusakan yang disebabkan oleh tanah longsor? Bagaimana penambahan air
memengaruhi keparahan kerusakan tanah longsor? Bahan mana yang menyebabkan
tanah longsor terburuk? Skenario

Kosa Kata/Definisi
- Puing-puing/ debris: Sisa-sisa yang tersebar dari sesuatu yang rusak atau hancur;
reruntuhan atau sisa-sisa.
- Aliran puing-puing/ debris flow: Massa batuan, tanah, dan materi organik yang berputar
dan jenuh air yang mengalir dengan cepat turun dari lereng gunung, biasanya berasal
dari tanah longsor. (Sumber: USGS)
- Gesekan/ friction: Gaya yang menahan gerakan relatif atau kecenderungan terhadap
gerakan tersebut dari dua benda yang bersentuhan.
- Gravitasi: Gaya tarik alamiah yang diberikan oleh benda langit, seperti Bumi, terhadap
objek yang berada di atau dekat permukaannya, cenderung menariknya ke pusat benda
tersebut.
- Tanah longsor: Gerakan turunnya massa tanah, batuan, dan/atau bahan pengisi lainnya,
di bawah pengaruh gravitasi.
- Model: (kata benda) Objek kecil, biasanya dibangun dalam skala, yang secara detail
mewakili objek lain, seringkali lebih besar. (kata kerja, seperti pemodelan komputer)
Membuat deskripsi matematika dari perilaku yang diamati (data, kondisi, asumsi), untuk
tujuan memprediksi perilaku.
- Pemicu/ trigger: Sebuah peristiwa yang memulai tanah longsor.
- Tidak stabil vs. stabil: Apakah sebuah lereng rentan terhadap tanah longsor atau tidak.

Safety Issues/Masalah Keamanan


Dengan mencampur air dengan pasir, kerikil, dan batu lava, kegiatan ini bisa menjadi
kotor dan licin. Lakukan kegiatan di luar jika memungkinkan.

Tips Mengatasi Masalah


Percobaan pertama di saluran saat kering akan menghasilkan hasil yang berbeda
dibandingkan dengan semua percobaan berikutnya saat saluran basah. Jadi, untuk
konsistensi, lakukan satu percobaan dengan materi yang basah sebelum percobaan yang
lain.

Selain itu, lebih baik jika ketiga bahan tersebut sudah lembab saat melakukan percobaan.
Seperti saluran, bahan-bahan tersebut bereaksi secara berbeda ketika basah. Bahan yang
lembab menghasilkan penyebaran yang lebih seragam.

Referensi
Dictionary.com. Lexico Publishing Group, LLC. Diakses tanggal 15 September 2023.
(Sumber beberapa definisi kosakata, dengan beberapa penyesuaian)

Lesson 5 - Landslides. Environmental Geology, Geology Education, Mansfield University,


Mansfield, PA. Diakses tanggal 15 September 2023.
http://www.geologyeducation.com/blackboard/lan/lanlessonsummer.html

Landslide Simulation. Environmental Geology, Geology Education, Mansfield University,


Mansfield, PA. Diakses tanggal 15 September 2023. (Animasi video yang sangat
baik memberikan pandangan realistis tentang bagaimana proses tanah longsor
bekerja dan kerusakan yang dapat ditimbulkannya; file besar, 2 MB)
http://www.geologyeducation.com/blackboard/lan/landsld.gif

Timothy S. Nicklas; Geoffrey Hill; et.al (2006) Hands-on Activity Mini-Landslides. USA:
Regents of the University of Colorado.
Nama: Tanggal:

Mini-Tanah Longsor Worksheet


Percobaan Prediksi Pengamatan
Pasir Rumah Apakah bangunannya akan
rusak atau berpindah? Apa yang sebenarnya terjadi?
(lingkaran)
1 Ya Tidak
Tanpa
2 Ya Tidak
Air
3 Ya Tidak
1 Ya Tidak
Sedikit
2 Ya Tidak
Air
3 Ya Tidak
1 Ya Tidak
Banyak
2 Ya Tidak
Air
3 Ya Tidak

Percobaan Prediksi Pengamatan


Kerikil Rumah Apakah bangunannya akan
rusak atau berpindah? Apa yang sebenarnya terjadi?
1 Ya Tidak
Tanpa
2 Ya Tidak
Air
3 Ya Tidak
1 Ya Tidak
Sedikit
2 Ya Tidak
Air
3 Ya Tidak
1 Ya Tidak
Banyak
2 Ya Tidak
Air
3 Ya Tidak

Percobaan Prediksi
Batu Rumah Apakah bangunannya akan
Pengamatan
Lava rusak atau berpindah? Apa yang sebenarnya terjadi?
1 Ya Tidak
Tanpa
2 Ya Tidak
Air
3 Ya Tidak
1 Ya Tidak
Sedikit
2 Ya Tidak
Air
3 Ya Tidak
1 Ya Tidak
Banyak
2 Ya Tidak
Air
3 Ya Tidak

Bencana Alam: Pertemuan 2, Tanah Longsor Mini — Worksheet


LKPD 3.3
TANAH LONGSOR:
PENGERTIAN
Tanah longsor merupakan salah satu bencana alam yang mempunyai
dampak buruk. Bencana ini terjadi ketika lereng atau lereng bukit runtuh,
sering kali disebabkan oleh erosi atau ketidakstabilan yang disebabkan
oleh kekuatan alam seperti gempa bumi atau hujan lebat. Pada artikel
kali ini kita akan mendalami penyebab terjadinya tanah longsor dan
membahas cara pencegahannya.

Penyebab
Erosi karena air atau angin
Struktur tanah lemah atau tidak stabil
Gempa bumi atau peristiwa guncangan tanah lainnya
Aktivitas manusia seperti konstruksi atau penggundulan
hutan

Konsekuensi
Kerusakan properti
Cedera atau kematian pada orang-orang di daerah
yang terkena dampak
Degradasi lingkungan

Pencegahan
Memahami geologi lokal dan faktor risiko potensial
Gunakan praktik rekayasa yang baik dalam konstruksi dan
pengembangan
Mengelola penggunaan lahan dengan benar, termasuk
mencegah deforestasi dan erosi tanah
Menerapkan sistem peringatan dini untuk mengingatkan
masyarakat akan potensi tanah longsor

Meskipun tidak selalu mungkin mencegah tanah longsor sepenuhnya,


memahami penyebabnya dan mengambil langkah-langkah untuk
memitigasi risiko dapat membantu mengurangi dampaknya terhadap
masyarakat dan lingkungan.
T-chart
Tanah Longsor
Sebutkan hal apa saja yang di dihancurkan dan
diciptakan/ dibentuk dari tanah longsor

Tanah Longsor
Menciptakan Menghancurkan
T-chart
Tanah Longsor
Sebutkan hal apa saja yang di dihancurkan dan
diciptakan/ dibentuk dari tanah longsor

Tanah Longsor
Menciptakan Menghancurkan
Pemukiman dan Bangunan: Tanah longsor dapat
Penimbunan Sungai atau Danau: Tanah longsor merusak atau menghancurkan pemukiman, rumah,
yang besar dapat menimbun sungai atau danau, dan bangunan lainnya yang berada di jalur longsor.
menciptakan bentang alam baru seperti bendungan
alami. Meskipun ini mungkin menciptakan Infrastruktur: Jalan, jembatan, dan infrastruktur
perubahan geologis, dampaknya bisa beragam. lainnya dapat rusak atau terputus akibat tanah
longsor.
Pengendapan Sedimen: Tanah longsor dapat
menghasilkan pengendapan besar-besaran Vegetasi: Tanah longsor dapat merusak vegetasi
sedimen di dasar lembah atau sungai di bawah seperti hutan, lahan pertanian, dan tumbuhan
area yang terkena dampak longsor. Ini bisa lainnya.
mempengaruhi ekosistem air tawar dan
karakteristik geologis di wilayah tersebut. Ekosistem: Ekosistem yang ada di daerah yang
terkena dampak tanah longsor dapat terganggu atau
Perubahan Topografi: Tanah longsor besar dapat hancur.
mengubah topografi daerah tersebut, dengan
perubahan lereng, lembah baru, atau relief lainnya Kehidupan Manusia dan Hewan: Tanah longsor
yang menciptakan fitur geografis yang berbeda. dapat membahayakan nyawa manusia dan hewan
yang mungkin berada di jalur longsor.
Perubahan Tata Guna Lahan: Tanah longsor dapat
mempengaruhi tata guna lahan di daerah yang Topografi: Topografi daerah yang terkena tanah
terkena dampak. Contohnya, tanah longsor dapat longsor dapat berubah secara signifikan, dengan
memutus jalur jalan atau rel kereta api yang ada, adanya lereng baru atau penumpukan material
mengubah aksesibilitas dan transportasi. longsor.

Lingkungan Hidup: Material longsor yang merusak


lingkungan hidup dapat mencemari sungai dan
sumber air, serta mengganggu ekosistem air tawar.
BENCANA
ALAM
Bandingkan dengan mencari persamaan dan perbedaan dari tiga bahaya bencana alam. Bagian
yang tumpang tindih harus mencakup rincian yang berkaitan dengan kedua atau ketiga
bahaya tersebut.

gempa bumi

Tanah longsor Gunung berapi


Bandingkan dan kontraskan tiga bahaya geologi yang umum. Bagian yang tumpang tindih
harus mencakup rincian yang berkaitan dengan kedua atau ketiga bahaya tersebut.

- Getaran Tanah & batu


- Menyebabkan Tsunami
- Tidak dapat diprediksi
- Pergeseran tektonik
- Episentrum di bawah bumi
gempa bumi

- perubahan kerak bumi


- Getaran Tanah - pergerakan batuan
- pergeseran tektonik - pergerakan tanah
- stabilitas tanah - kerusakan
- ancaman jiwa
- perubahan tanah
- kerugian ekonomi
- bencana alam
- Lapisan tanah atau batu - mitigasi bencana
- tekanan magma
tergelincir secara tiba-tiba
- aktivitas seismik
- Penyebab hujan berat,
- perubahan lapisan batu - hujan abu vulkanik
perubahan tata
- menghasilkan getaran - aliran piroklastik
guna lahan, atau
- perubahan tata guna lahan - lahar
gempa bumi
- lava
- energi panas
- episentrum di
bawah letusan

Tanah longsor Gunung berapi


Pertemuan ke-4, (2 Jam Pembelajaran)
Pembukaan:
1. Peserta didik diminta untuk memperhatikan perubahan yang terjadi dari bacaan dan
foto tentang perubahan-perubahan yang terjadi di bumi
https://www.brilio.net/duh/20-foto-miris-perubahan-lingkungan-ini-buktikan-bumi-
memang-sudah-tua-160527l.html
2. Guru menciptakan suasana nyaman dengan membuat kesepakatan, seperti mendorong
semua ide disampaikan dan menghargai pendapat orang lain.
3. Guru meminta peserta didik menceritakan perubahan yang mereka temukan di bacaan
dan peserta didik memberikan satu atau beberapa contoh perubahan di lingkungan.
4. Guru menanyakan kepada peserta didik apa saja perubahan yang ditemukan di info
tersebut sekaligus lama tahun perubahan. Gunakan papan tulis untuk menulis
perubahan yang terjadi dan lama tahunnya serta simpulkan bahwa bumi mengalami
perubahan dalam beberapa tahun terakhir.
5. Guru Menyampaikan tujuan pembelajaran.
Inti:
1. Peserta didik dibagi menjadi kelompok kecil yang terdiri dari 2-3 anak.
2. Masing-masing kelompok berbagi cerita mengenai bencana alam yang diketahui dari PR
yang telah dikerjakan.
3. Diskusi dimulai dengan bertanya mengenai bencana alam yang baru-baru ini terjadi
atau yang pernah terjadi di daerah masing-masing.
4. Peserta didik menceritakan pengalaman mereka tentang bencana alam. Dalam bercerita
peserta didik bisa memakai kartu daftar bencana alam (LKPD 4.1).
5. Peserta didik membuat tabel informasi bencana alam, dengan satu tabel untuk satu
informasi bencana alam (LKPD 4.2).
6. Jika mereka memiliki informasi lebih dari satu bencana alam, mereka membuat tabel
yang baru.
7. Peserta didik melakukan presentasi dengan membagikan informasi yang sudah mereka
dapatkan kepada teman sebangku mereka.
8. Peserta didik mengamati contoh pengisian tabel informasi bencana di papan tulis.
9. Peserta didik yang memiliki informasi bencana alam di daerah yang sama melengkapi
informasi di tabel masing-masing.
10. Peserta didik saling menanyakan kepada kelompok lain apakah mereka pernah
mendengar tentang bencana alam yang sedang dibahas.
Tips: Saat satu kelompok selesai menyampaikan, guru dapat menanyakan kepada
kelompok lain apakah mereka pernah mendengar tentang bencana alam tersebut.
Berikan ruang kepada peserta didik di luar kelompok besar untuk berbicara jika ada
informasi lain yang belum dijelaskan oleh kelompok besar.
11. Peserta didik diberi kesempatan untuk berbicara tentang informasi tambahan yang
belum dijelaskan oleh kelompok besar.
12. Peserta didik membaca teks informasi menarik yang berjudul “Manusia dan Bencana”
(LKPD 4.3)

13. Peserta didik menulis imbauan kepada orang lain untuk mencegah terjadinya bencana
akibat ulah manusia. Peserta didik bisa memilih satu contoh bencana. Dengan
memahami kembali pesan dari bacaan “Manusia dan Bencana” agar dapat menyusun
perilaku apa saja yang harus dilakukan atau dihindari (LKPD 4.4).
Penutup
1. Memfasilitasi penulisan lembar refleksi mengenai apa yang belum dipahami dan apa
yang akan dilakukan peserta didik agar bisa diberikan feedback.
Tips: refleksi bisa berupa rangkuman peta konsep sesuai prompt di lembar refleksi.
2. Sumatif akhir Tujuan Pembelajaran dengan tes tulis, yang memuat minimal pertanyaan:
Apa penyebab peristiwa alam berubah menjadi bencana alam?
Jika membawa kerugian bagi manusia.
Apa saja peristiwa alam yang termasuk bencana alam? Gempa Bumi, gunung meletus,
gelombang tsunami, angin puting beliung, angin topan, kekeringan, tanah longsor,
badai.
Mengapa Indonesia termasuk negara yang rawan bencana alam terutama gempa Bumi?
Karena letak Indonesia yang dilalui oleh jalur pertemuan tiga lempeng tektonik.
Apa saja dampak dari bencana alam terhadap kehidupan manusia?
Bervariasi. Semua yang berkaitan dengan korban jiwa, kerusakan lingkungan, kerugian
harta benda, dan dampak psikologis.
3. Peserta didik keluar kelas dengan gerakan simulasi bencana gempa bumi.
Penilaian
Pertemuan 4, Dampak Bencana Alam Terhadap Kehidupan Manusia
Kriteria
Skor 4 (Mahir) Skor 3 (Cakap) Skor 2 (Layak) Skor 1 (Berkembang)
Penilaian
Partisipasi Peserta didik sangat Peserta didik aktif Peserta didik cukup Peserta didik kurang
Kelompok aktif dalam berbagi dalam berbagi cerita aktif dalam berbagi aktif dalam berbagi
cerita dan dan berkontribusi cerita dan cerita dan
berkontribusi cukup baik dalam berkontribusi sedang berkontribusi minim
maksimal dalam kelompok. dalam kelompok. dalam kelompok.
kelompok.
Presentasi Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik kurang
Kelompok menyampaikan menyampaikan menyampaikan mampu menyampaikan
informasi dengan informasi dengan baik informasi dengan informasi dengan jelas
sangat jelas dan dan cukup terstruktur. cukup jelas dan dan terstruktur.
terstruktur. Mampu Mampu menjawab terstruktur. Mampu Kesulitan menjawab
menjawab pertanyaan pertanyaan dengan menjawab pertanyaan pertanyaan.
dengan baik. baik. dengan baik.
Penyusunan Peserta didik membuat Peserta didik membuat Peserta didik membuat Peserta didik membuat
Tabel tabel informasi dengan tabel informasi dengan tabel informasi cukup tabel informasi kurang
Informasi sangat rapi dan rapi dan terstruktur. rapi dan terstruktur. rapi dan terstruktur.
(LKPD 4.2) terstruktur. Semua Mayoritas informasi Beberapa informasi Banyak informasi
informasi relevan relevan disertakan. relevan mungkin relevan yang kurang
disertakan. kurang disertakan. disertakan.
Imbauan dan Peserta didik menulis Peserta didik menulis Peserta didik menulis Peserta didik menulis
Perilaku imbauan dengan sangat imbauan dengan baik imbauan cukup jelas imbauan kurang jelas
Pencegahan jelas dan persuasif. dan cukup persuasif. dan persuasif. dan persuasif.
(LKPD 4.4) Menyusun perilaku Menyusun perilaku Menyusun perilaku Kesulitan menyusun
pencegahan dengan pencegahan dengan pencegahan secara perilaku pencegahan
baik dan relevan. baik. cukup baik. yang baik.
Kolaborasi Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik kurang
(LKPD 4.3) berkolaborasi dengan berkolaborasi dengan berkolaborasi dengan berkolaborasi dalam
sangat baik dalam baik dalam kelompok. cukup baik dalam kelompok.
kelompok. kelompok.
Penggunaan Peserta didik sangat Peserta didik baik Peserta didik cukup Peserta didik kurang
Sumber Daya baik dalam dalam menggunakan baik dalam baik dalam
(LKPD 4.1) menggunakan sumber sumber daya yang menggunakan sumber menggunakan sumber
daya yang diberikan diberikan untuk daya yang diberikan daya yang diberikan
untuk memperkaya memperkaya untuk memperkaya untuk memperkaya
pengetahuan mereka. pengetahuan mereka. pengetahuan mereka. pengetahuan mereka.
LKPD 4.1

Gempa bumi Erupsi vulkanik Gempa bumi Tsunami


Letusan gunung berapi adalah
Gempa bumi adalah Gempa bumi adalah Tsunami adalah serangkaian
bencana alam yang
guncangan permukaan bumi guncangan permukaan bumi gelombang laut yang dipicu
mengeluarkan material dari
secara tiba-tiba dan hebat. secara tiba-tiba dan hebat. oleh gangguan yang signifikan.
lubang gunung berapi.

Kekeringan Tanah longsor Kebakaran Banjir


Kekeringan merupakan Tanah longsor mengacu pada Kebakaran hutan adalah Banjir terjadi ketika suatu
periode rendahnya curah hujan pergerakan material ke bawah kebakaran yang tidak daerah tergenang air dalam
yang berkepanjangan sepanjang lereng. terkendali dan menyebar jumlah yang berlebihan.
sehingga mengakibatkan dengan cepat yang terjadi
kekurangan air. pada tumbuhan.
Gelombang Panas Gempa bumi Erupsi vulkanik Topan
Gelombang panas adalah Gempa bumi adalah Letusan gunung berapi adalah Topan adalah sistem badai
periode cuaca sangat panas guncangan permukaan bumi bencana alam yang besar dan kuat yang disertai
yang berkepanjangan dengan secara tiba-tiba dan hebat. mengeluarkan material dari angin kencang dan hujan lebat.
kelembapan tinggi. lubang gunung berapi.

Badai Angin topan Badai salju Banjir


Badai adalah sistem badai Tornado adalah kolom udara Badai salju mengacu pada Banjir terjadi ketika suatu
yang besar dan kuat dengan yang dahsyat, kuat, dan peristiwa cuaca yang ditandai daerah tergenang air dalam
angin kencang dan hujan lebat. berputar dengan cepat. dengan hujan salju lebat. jumlah yang berlebihan.
LKPD 4.2
MENDATA KEJADIAN BENCANA ALAM
Silahkan bertanya kepada salah satu anggota kelurgamu tentang kejadian bencana alam yang pernah dialami, tidak harus bencana alam yang
besar, bencana alam kecilpun juga dapat ditulis pada tabel di bawah ini!
TABEL DAFTAR BENCANA ALAM
Nama Penyebabnya Itu mempengaruhi permukaan bumi
No. Itu terjadi …. perubahan yang terjadi adalah ….
Bencana adalah…. ….
1. Banjir Hujan lebat yang Desember 2021, awan Air hujan terus mengalir ke selokan- Membuat tanah dan daerah
terus-menerus gelap menutupi langit, selokan dan sungai menjadi sangat sekitarnya menjadi basah dan
selama beberapa dan hujan turun tanpa penuh. Air tidak bisa mengalir tergenang air. Air banjir dapat
hari. henti selama beberapa karena tersumbat tumpukan merusak tanaman dan tumbuhan di
Sampah di selokan hari berturut-turut. sampah. Sehingga air terus naik sekitar sungai, serta dapat mengikis
yang menyumbat dan melewati batas sungai, tanah di sekitarnya. Banjir juga bisa
aliran air. membanjiri daerah sekitarnya. merusak rumah-rumah dan harta
Rumah-rumah, jalan-jalan, dan benda, dan membuat orang-orang
taman-taman menjadi terendam. harus mengungsi sementara waktu.
Nama Penyebabnya Itu mempengaruhi permukaan bumi
No. Itu terjadi …. perubahan yang terjadi adalah ….
Bencana adalah…. ….
TABEL DAFTAR BENCANA ALAM
Nama
No. Penyebabnya adalah…. Itu terjadi …. perubahan yang terjadi adalah …. Itu mempengaruhi permukaan bumi ….
Bencana
1. Banjir Hujan lebat yang terus-menerus Desember 2021, awan Air hujan terus mengalir ke selokan- Membuat tanah dan daerah sekitarnya
selama beberapa hari. gelap menutupi langit, dan selokan dan sungai menjadi sangat menjadi basah dan tergenang air. Air
Sampah di selokan yang hujan turun tanpa henti penuh. Air tidak bisa mengalir banjir dapat merusak tanaman dan
menyumbat aliran air. selama beberapa hari karena tersumbat tumpukan tumbuhan di sekitar sungai, serta dapat
berturut-turut. sampah. Sehingga air terus naik dan mengikis tanah di sekitarnya. Banjir juga
melewati batas sungai, membanjiri bisa merusak rumah-rumah dan harta
daerah sekitarnya. Rumah-rumah, benda, dan membuat orang-orang harus
jalan-jalan, dan taman-taman mengungsi sementara waktu.
menjadi terendam.
2. Gunung Penyebabnya adalah aktivitas Itu terjadi ketika tekanan di perubahan yang terjadi adalah Itu mempengaruhi permukaan bumi
Meletus vulkanik di dalam gunung yang dalam gunung mencapai perubahan bentuk gunung, dengan menciptakan lanskap yang baru,
menghasilkan penumpukan batas tertentu dan tidak pelepasan awan panas, aliran menghancurkan vegetasi, dan
tekanan dan pelepasan magma, gas, bisa lagi ditahan, sehingga piroklastik, dan kemungkinan meninggalkan bekas lahar yang dapat
dan material batuan yang panas. menyebabkan ledakan tsunami jika gunung itu berada di memengaruhi daerah sekitarnya.
dan pelepasan bahan dekat laut.
vulkanik.
3. Gempa Pelepasan tiba-tiba energi di Terjadi paling sering di Paling tinggi di daerah di mana Menggetarkan tanah dengan keras
Bumi sepanjang retakan pada dekat pinggiran terjadi banyak pergerakan dan menggerakkan permukaan ke
permukaan Bumi, yang disebut lempeng tektonik, lempeng tektonik. atas, ke bawah, atau ke samping.
garis sesar. Energi ini berasal dari tetapi juga bisa terjadi
pergerakan lempeng tektonik di tempat lain.
Bumi (dan dirasakan sebagai
guncangan).
4. Tanah Peristiwa seperti hujan ekstrem Terjadi di tempat dengan Paling tinggi terjadi di tempat Menggerakkan batuan, tanah dan
Longsor atau gempa bumi yang lereng yang cukup yang memiliki lereng curam dan reruntuhan ke bawah lereng. Hal ini
menyebabkan pergerakan tiba- curam dan tanah atau tanah atau salju yang tidak dapat mengubah bentuk pegunungan,
tiba batuan dan tanah. salju yang tidak stabil. stabil. membangun batuan di tempat-tempat
baru, dan menghalangi aliran air.
5. Kebakaran Peristiwa alam seperti petir dapat Terjadi di daerah yang Paling tinggi terjadi pada musim Merusak tutupan vegetasi alami, yang
menyebabkannya. Kebakaran memiliki banyak kayu kering dan di daerah yang berarti bahwa tanah dapat
juga bisa disebabkan oleh kering dan semak memiliki banyak tumbuhan yang dihanyutkan oleh angin.
manusia, seperti pembakar liar, yang bisa menjadi mudah terbakar.
perokok yang ceroboh, atau bahan bakar untuk
karena api unggun yang api.
dinyalakan dengan ceroboh.
6. Tsunami Gempa bumi di bawah air, Terjadi paling sering di Paling tinggi terjadi di daerah di Menggerrus pantai, tanah, dan
letusan gunung berapi, atau tempat dua lempeng mana lempeng samudra vegetasi ke laut atau membawa
longsoran. Ini menyebabkan tektonik saling meluncur di bawah lempeng puing-puing ke daratan. Efeknya
gerakan tiba-tiba dari sejumlah mendorong. Tsunami tektonik lainnya. paling besar di daerah pantai yang
besar air, menciptakan bisa bergerak jarak jauh tidak terlindungi.
Nama
No. Penyebabnya adalah…. Itu terjadi …. perubahan yang terjadi adalah …. Itu mempengaruhi permukaan bumi ….
Bencana
gelombang yang jauh lebih melalui samudra sampai
kuat daripada gelombang mereka memecah di
biasa. pantai.

7. Angin Badai besar yang terbentuk di Biasanya terjadi di Paling tinggi terjadi selama Menyebabkan erosi yang luas dan
Puting atas lautan hangat. Mereka dapat daerah tropis, meskipun musim hujan. Mereka terbentuk merusak vegetasi di sepanjang garis
Beliung/ menghasilkan angin yang mereka juga bisa di lepas pantai dan kemudian pantai dan di daerah pedalaman.
Tropical merusak, hujan lebat, pasang bergerak ke daerah mencapai daratan. Curah hujan yang berat dapat
cyclones surut badai, dan gelombang non-tropis. menyebabkan longsor.
tinggi.
Hari Ke-3
Kelas 6 Minggu Ke-4
LKPD 4.3

Ayo Membaca

Menanggapi Bacaan: 25 Menit


Hari ini kamu akan membaca teks informasi menarik yang
berjudul “Manusia dan Bencana”.

MANUSIA DAN BENCANA

Menurut Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penanggu-


langan Bencana, bencana adalah peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan masyarakat, sehingga mengakibatkan timbul-
nya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, dan kerugian harta
benda.

Bencana yang disebabkan faktor alam adalah bencana yang


diakibatkan oleh peristiwa atau proses yang terjadi di alam. Bencana itu
di antaranya gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan,
angin topan, dan tanah longsor. Bencana alam ini biasanya sulit kita
prediksi dan sulit dihindari.

Namun kamu perlu tahu, bencana alam yang terjadi bisa merupakan
akibat dari perbuatan manusia yang salah mengelola alam. Banjir dan
longsor pada musim penghujan dapat terjadi akibat manusia menebang
pohon di hutan secara berlebihan, sehingga semakin sedikit tempat
untuk menampung air hujan. Hal itu juga mengakibatkan terjadinya
kekeringan yang panjang saat musim kemarau.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan | 2020 hlm. 37


Kegiatan Literasi

Banjir di wilayah perkotaan dapat disebabkan karena kesadaran


banyak orang terhadap pengolahan sampah masih rendah. Semakin
bertambahnya jumlah penduduk, semakin banyak pula sampah yang
dihasilkan. Jika sampah tidak dikelola dengan baik, kemungkinan
terjadinya banjir semakin besar.

Bencana kebakaran hutan selain dapat disebabkan murni karena


proses alam (cuaca panas dan kering, petir, serta terkena aliran lahar
gunung berapi), dapat disebabkan juga oleh aktivitas manusia saat
membuka lahan hutan untuk perkebunan. Pada zaman modern ini,
manusia memanfaatkan kayu dari pohon-pohon yang ada di hutan
untuk industri mebel (perabot rumah). Jika lahan hutan tersebut dibuka
dengan cara tidak bertanggung jawab (dibakar), kebakaran hutan yang
tidak terkendali dapat terjadi. Akibatnya, tidak hanya manusia yang
dirugikan, kehidupan satwa dan tumbuhan di hutan akan terganggu.
Keseimbangan alam akan rusak karena satwa dan tumbuhan banyak
yang punah.

Menurut Agus Nugroho, Dekan Fakultas Pertanian Universitas


Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), peningkatan terjadinya topan,
badai, peningkatan suhu bumi, dan perubahan iklim di dunia disebabkan
oleh kerusakan lapisan atmosfer bumi akibat gas buang dari
pembakaran kendaraan bermotor atau aktivitas industri.

Aktivitas industri yang berlebihan juga akan menyebabkan bencana


seperti asap dan kabut (asbut/smog). Hal itu pernah terjadi di Inggris
pada tahun 1952. Kualitas udara menurun akibat asap hasil pembakaran
batu bara mengotori udara. Ribuan penduduk menderita kesulitan
bernapas bahkan meninggal dunia.

Bencana tumpahan minyak di laut dan pencemaran sungai oleh zat


kimia berbahaya seringkali terjadi karena ketidakcermatan manusia
saat mengelola aktivitas penambangan dan industri tekstil (bahan
pakaian).

Manusia seharusnya berperan menjaga keseimbangan alam dan


lingkungan sekitar. Tugas manusia adalah mengambil dan meman-
faatkan kekayaan bumi secukupnya. Jika hal itu dilakukan, niscaya
malapetaka pada kehidupan manusia dan makhluk hidup lain di bumi
dapat dihindari.

Disarikan dari:

www.pusatkrisis.kemkes.go.id; www.umy.ac.id; www.indonesiabaik.id

hlm. 38 Modul Belajar Literasi dan Numerasi jenjang SD, Modul Belajar Siswa
Hari Ke-3
Kelas 6 Minggu Ke-4

Kamu sudah membaca teks informasi berjudul “Manusia dan


Bencana”. Bacaan tersebut menarik, bukan?

Setelah kamu membaca, jawablah pertanyaan di bawah ini.

Tulis jawabannya pada buku/lembar kerjamu, ya.

1. Sebutkan tiga contoh bencana akibat kelalaian manusia!


2. Apa salah satu penyebab terjadinya banjir di wilayah
perkotaan?
3. Bagaimana kelalaian manusia dapat menyebabkan
bencana asbut/smog?
4. Apa yang seharusnya dilakukan manusia agar tidak
terjadi bencana kebakaran hutan?
5. Menurutmu, apa pentingnya mengambil dan memanfa-
atkan kekayaan bumi secukupnya?
Kegiatan Literasi Kegiatan 2 35 Menit

Ayo Menulis

35 Menit
Kali ini, kamu akan kembali mempelajari cara menulis
kalimat imbauan.

Teks Imbauan terdiri atas kumpulan kalimat ajakan. Kalimat


tersebut bertujuan untuk meyakinkan, membujuk, atau mengajak
seseorang agar mengikuti atau melakukan sesuatu seperti yang
diinginkan penulis atau pembicara.

Tugasmu kali ini menulis imbauan kepada orang lain untuk

mencegah terjadinya bencana akibat ulah manusia.

Kamu bisa memilih satu contoh bencana.

Pahami kembali pesan dari bacaan “Manusia dan Bencana”

agar kamu dapat menyusun perilaku apa saja yang harus dilakukan
atau dihindari.

Kerjakan tugas ini pada buku/lembar kerjamu, ya.

Topik Mencegah Bencana Akibat


Kelalaian Manusia.

Perilaku yang Harus Dilakukan/Dihindari. 1.

2.

3.

Kalimat Larangan/Ajakan. 1.

2.

3.

Pengembangan Kalimat Menjadi


Paragraf.

Ceritakan kepada Keluarga

Kamu sudah membuat teks imbauan berdasarkan bacaan

“Manusia dan Bencana”.

Ayo ceritakan kembali isi teks imbauan tersebut kepada keluargamu.

Jelaskan pada mereka apa amanat atau pesan teks imbauan tersebut!

Jangan lupa minta orang tua/wali atau anggota keluargamu yang lain

untuk membubuhkan tanda tangan pada buku/lembar kerjamu, ya.

hlm. 40 Modul Belajar Literasi dan Numerasi jenjang SD, Modul Belajar Siswa
NAMA: TANGGAL:

KALIMAT IMBAUAN
pengertian
Teks Imbauan terdiri atas kumpulan kalimat ajakan. Kalimat tersebut bertujuan
untuk meyakinkan, membujuk, atau mengajak seseorang agar mengikuti atau
melakukan sesuatu seperti yang diinginkan penulis atau pembicara.

Tugasmu kali ini menulis kalimat imbauan kepada orang lain untuk mencegah
terjadinya bencana akibat ulah manusia.
Kamu bisa memilih satu contoh bencana.
Pahami kembali pesan dari bacaan “Manusia dan Bencana” agar kamu dapat
menyusun perilaku apa saja yang harus dilakukan atau dihindari.

mencegah bencana kalimat


Perilaku yang harus dilakukan atau Kalimat larangan/ ajakan:
dihindari:

pengembangan kalimat menjadi paragraf:


anton 01 maret 2024
NAMA: TANGGAL:

KALIMAT IMBAUAN
pengertian
Teks Imbauan terdiri atas kumpulan kalimat ajakan. Kalimat tersebut bertujuan
untuk meyakinkan, membujuk, atau mengajak seseorang agar mengikuti atau
melakukan sesuatu seperti yang diinginkan penulis atau pembicara.

Tugasmu kali ini menulis kalimat imbauan kepada orang lain untuk mencegah
terjadinya bencana akibat ulah manusia.
Kamu bisa memilih satu contoh bencana.
Pahami kembali pesan dari bacaan “Manusia dan Bencana” agar kamu dapat
menyusun perilaku apa saja yang harus dilakukan atau dihindari.

mencegah bencana kalimat


Perilaku yang harus dilakukan atau Kalimat larangan/ ajakan:
dihindari: 1. Dilarang membuat api unggun
1. Untuk mencegah kebakaran hutan, atau merokok di dalam hutan.
pastikan tidak ada api terbuka di 2. Mari bersama-sama menjaga
area hutan. kelestarian alam dan
2. Selalu matikan rokok dengan benar mencegah kebakaran hutan.
dan hindari membuat api unggun.
3. Laporkan segera kebakaran yang
kamu lihat.

pengembangan kalimat menjadi paragraf:


Kebakaran hutan adalah ancaman serius bagi lingkungan dan kehidupan kita.
Untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan, ada beberapa perilaku yang
harus kita ikuti. Pertama, hindari membuat api unggun atau merokok di dalam
hutan. Ini adalah tindakan yang sangat berbahaya dan dapat memicu
kebakaran. Selain itu, pastikan tidak ada api terbuka di area hutan, terutama
pada musim kering. Jika Kamu melihat tanda-tanda kebakaran atau asap,
segera laporkan ke pihak berwenang atau petugas keamanan hutan. Kita semua
memiliki tanggung jawab untuk menjaga kelestarian alam, dan dengan
mengikuti larangan ini dan saling mengingatkan, kita dapat mencegah
terjadinya kebakaran hutan yang merusak.
nama: kelas:

3-2-1 Refleksi
3 Hal yang Saya Pelajari
02
03
01

PENGHANCUR
pencipta

2 Hal Menarik yang Saya Temukan

1.
2.

1 Pertanyaan yang Masih Saya Miliki

Anda mungkin juga menyukai