bumi berubah?
Pengarah:
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Prof. Dr. Nunuk Suryani, M.Pd.
Penanggung Jawab:
Direktur Guru Pendidikan Dasar
Dr. Rachmadi Widdiharto, M.A.
Penulis:
Anton Surawi, S.Pd.
Pengarah Materi:
Dr. Nita Isaeni (Direktorat Guru Pendidikan Dasar)
Dr. Meliyanti (Direktorat Guru Pendidikan Dasar)
Ratna Nurlaila, S.Pd., M.Si. (Direktorat Guru Pendidikan Dasar)
Sardi, S.Pd. (Direktorat Guru Pendidikan Dasar)
Isti Mariani Sarida, S.E., M.Pd. (Direktorat Guru Pendidikan Dasar)
Nama Fasilitator:
Novia Sari Purnama, S.I.Kom.
Diterbitkan Oleh:
Direktorat Guru Pendidikan Dasar
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Kompleks Kemdikbud, Gedung D Lantai 15
Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta, 10270
Tahun 2023
Deskripsi Umum
Mari, bersama-sama kita renungkan perubahan Bumi yang disebabkan oleh bencana alam.
Dalam modul ini, kita akan belajar mengenai dampak bencana yang disebabkan oleh alam
pada lingkungan melalui kegiatan pembelajaran yang berbasis pembuktian, sehingga kita
bisa lebih siap menghadapinya.
Tujuan Pembelajaran
Merefleksikan bagaimana perubahan kondisi alam di permukaan bumi terjadi akibat faktor
alam maupun perbuatan manusia.
Alokasi Waktu
4 Pertemuan, 10 Jam Pelajaran (JP)
Kompetensi Numerasi
Domain konten:
Data dan Ketidakpastian, Data dan re-presentasinya.
Praktik pengukuran dan pengumpulan (collecting), representasi dan interpretasi data.
Kompetensi:
Membuat diagram venn komponen penyebab bencana gunung meletus, gempa bumi
dan tanah longsor.
Membuat T-chart untuk menampilkan informasi “penghancur dan pencipta”.
Scale and measurement: Peserta didik menyelidiki pengukuran besaran gempa
menurut skala Richter yang dimodifikasi dan MMI.
Mengukur bentuk perubahan yang terjadi pada adonan model gunung (adonan
tepung) pada saat terkena model lava (cairan sabun cair, cuka, soda kue, dan air)
berdasar konsisensi kekentalan cairan tersebut.
Mengukur retakan dan lipatan (folds) pada praktik model gempa bumi tektonik
menggunakan playdough.
Profil Pelajar Pancasila
Mandiri: peserta didik menulis refleksi berupa jurnal sains dan membuat mereka belajar
atau membiasakan diri dalam meregulasi dirinya.
Bernalar Kritis: peserta didik melakukan praktek menemukan perubahan yang terjadi
pada model gunung meletus, gempa bumi tektonik dan tanah longsor. Mereka perlu
menganalisis data dengan cermat dan menyimpulkan hasil berdasarkan bukti yang
mereka miliki. Selain itu, peserta didik perlu bertanya apakah data yang mereka
kumpulkan cukup kuat untuk mendukung kesimpulan mereka atau apakah ada faktor
lain yang mungkin memengaruhi hasil eksperimen mereka.
Metode Pembelajaran
Diskusi kelompok, pengamatan, Tanya-jawab, demonstrasi, jurnal sains, simulasi,
penugasan dan pembelajaran berbasis teknologi.
Kompetensi Awal
Peserta didik perlu memiliki pemahaman dasar tentang konsep lokasi, perbedaan antara
daratan dan lautan, dan struktur dasar Bumi. Pemahaman Tentang Batuan dan Gunung:
Pengetahuan tentang jenis- jenis batuan, serta pemahaman tentang apa yang menjadi ciri-
ciri gunung dan pegunungan. Pemahaman Tentang Sumber Panas Bumi.
Asesmen
Asesmen Formatif di Tengah Pembelajaran:
Membuat lava dengan bahan dapur (lembar pengamatan aktivitas) mengamati bahan
dan waktu.
Mempraktekkan tabrakan lempeng bumi menggunakan playdough (lembar
pengamatan aktivitas dan hasil).
Melakukan aktivitas simulasi tanah longsor mini (lembar pengamatan dan hasil).
Pemahaman Bermakna
Perlunya belajar tentang gunung berapi karena pemahaman ini memberikan wawasan
penting tentang geologi dan bencana alam yang mungkin terjadi. Mengetahui bagaimana
gunung berapi tercipta dan seberapa sering mereka meletus dapat membantu manusia
mengidentifikasi tanda-tanda awal yang bisa berguna untuk evakuasi dini dan mitigasi
risiko. Melalui kegiatan numerasi, manusia dapat membuat pertimbangan untuk tinggal di
dekat gunung berapi memerlukan pengetahuan tentang risiko yang terkait dengan lokasi
tersebut, sementara pemahaman tentang alasan orang memilih tinggal di dekat gunung
berapi dapat menginformasikan kebijakan pemukiman yang aman. Selain itu, belajar
tentang gunung berapi juga memungkinkan kita memahami proses letusan, gempa
tektonik, dan dampaknya pada lingkungan alam, yang penting untuk kesadaran mitigasi
bencana dan upaya untuk mengurangi risiko terkait bencana alam tersebut.
Referensi
Ghaniem, A. F. et,al. 2021. Ilmu Pengetahuan Sosial dan Alam untuk Kelas 5 SD . Jakarta:
Pusat Perbukuan BSKAP Kemendikbudristek RI
Pusmenjar (2020), Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD: Modul Belajar Siswa
Kelas 6 Tema 6 Alam Indonesia Subtema 4 Bencana dan Mitigasi Bencana , Modul,
Kemdikbud, Jakarta.
PrimaryConnections. 2020. Creators and Destroyers. Canberra: Australian Academy of
Science. (online) http://www.primaryconnections.org.au/
PrimaryConnections. 2020. Earthquake Explorers. Canberra: Australian Academy of
Science. (online) http://www.primaryconnections.org.au/
https://volcano.si.edu/reports_weekly.cfm laporan mingguan letusan gunung berapi.
https://vsi.esdm.go.id/magma/ Laporan dalam jaringan berisikan informasi dan
rekomendasi kebencanaan geologi terintegrasi (gunung api, gempa bumi, tsunami,
dan gerakan tanah) yang disajikan kepada masyarakat secara kuasi-realtime dan
interaktif
https://www.bmkg.go.id/gempabumi-dirasakan.html Gempabumi Dirasakan
https://www.youtube.com/watch?v=27PKn9csG18 mengapa orang tetap hidup di dekat
volcanos?
https://www.youtube.com/watch?v=wga0CjYU1_g Bagaimana Jika Gunung Berapi
Vesuvius Meletus Pada Tahun 2021?
https://www.bmkg.go.id/profil/?p=edukasi-gempabumi-dan-tsunami-untuk-
sekolah&lang=ID Video Edukasi Gempa Bumi dan Tsunami untuk Sekolah
https://youtu.be/cVgIy_HpA3k?si=qYyB844gEa-uSJVO simulasi gempa bumi
https://youtu.be/S3zem9hb07o?si=5GJYCXbywZk52T5e Dongeng Gempa Bumi BNPB
Kegiatan Pembelajaran:
Pertemuan ke-1, (3 Jam Pembelajaran)
Pada pertemuan ini peserta didik dapat memahami penyebab bumi berubah karena faktor
alam terutama yang disebabkan dari bencana alam berupa gunung meletus dan gempa
bumi.
Pembukaan:
1. Peserta menyimak video dan menyanyikan lagu saat ada gempa sesuai dengan video.
https://www.youtube.com/shorts/R2aT8vtbv5k dan
https://youtu.be/cVgIy_HpA3k?si=qYyB844gEa-uSJVO
2. Peserta belajar melakukan simulasi bencana gempa bumi. Tujuannya untuk memberi
semangat kepada peserta didik (ice breaking).
3. Peserta didik mengamati https://vsi.esdm.go.id/ yang ditampilkan pada LCD atau
smartTV. Hal ini membantu mereka penasaran dan membangun rasa ingin tahu pada
aktivitas gunung berapi, gempa bumi dan tanah gerak secara real time.
4. Peserta didik membuat pertanyaan dari tayangan aktivitas web tersebut. Apabila
pertanyaan peserta didik sudah memuat pertanyaan pemantik maka guru tinggal
memberikan umpan balik. Apabila pertanyaan peserta didik belum memuat pertanyaan
di bawah ini maka guru diharap memberikan pertanyaan pemantik.
Apa itu gunung berapi dan bagaimana proses letusannya?
Bagaimana peristiwa ini dapat berdampak pada lingkungan?
Daerah Indonesia bagian mana yang kamu ketahui paling banyak menemukan
gunung berapi?
Apakah menurutmu ada gunung berapi yang meletus hari ini? Mengapa ada atau
mengapa tidak?
Mengapa orang masih mau menempati lereng gunung merapi padahal itu
berbahaya?
Apa itu gempa tektonik dan dampaknya pada lingkungan alam?
Apa yang dihancurkan dari gempa bumi dan apa yang diciptakan?
Bagaimana sistem mitigasi bencana dan upaya untuk mengurangi risiko?
5. Peserta didik mendengarkan pemahaman bermakna. Mereka juga bisa belajar
menuliskan apa yang menjadi tujuan pembelajaran di jurnal sains mereka.
Inti:
1. Peserta didik membaca LKPD 1.1 “Potensi Gempa di Indonesia” sambil menggaris
bawahi kata-kata penting dan kata sulit untuk ditanyakan/ didiskusikan.
2. Peserta mencatat poin penting di jurnal sains dibantu prompt. Kemudian menjawab
kata-kata sulit dari KBBI dan penjelasan guru.
3. Membuat 2 kelompok heterogen yang terdiri dari ras, suku, agama yang berbeda.
a. Kelompok 1 dibagikan LKPD 1.2:
1) Peserta menulis tabel yang memuat penyebab dan hasil dari letusan gunung
berapi.
2) Peserta melakukan percobaan dengan bahan yang menyerupai lava gunung
berapi.
3) Peserta mempresentasikan gempa vulkanik dan lava yang mengalir serta tabel T
apa yang dihancurkan dan apa yang diciptakan.
4) Melakukan tanya jawab.
5) Catatan: Guru bisa menguatkan materi pembelajaran memlaui bahan tayang
yang dapat diunduh di
https://docs.google.com/presentation/d/19ZRXne63tkRkiDe35blO4v-
S775EEdRL/edit?usp=drive_link&ouid=110256546295418558173&rtpof=true&sd=true
b. Kelompok 2 dibagikan LKPD 1.3:
1) Peserta diminta untuk membuat model yang menggambarkan pergerakan
lempeng tektonik dan bagaimana gempa terjadi menggunakan playdough,
2) Peserta membuat tabel yang memuat informasi tentang apa yang dihasilkan dari
gempa tektonik, termasuk kerusakan dan dampaknya. Dari informasi lembar,
video dan praktik.
3) Peserta mendemonstrasikan terjadinya gempa tektonik di depan kelas serta tabel
T apa yang dihancurkan dan apa yang diciptakan.
4) Melakukan tanya jawab.
5) Catatan: Guru bisa menguatkan materi pembelajaran memlaui bahan tayang
yang dapat diunduh di
https://docs.google.com/presentation/d/1a8RFKj4u36Ovqv46uDBFrrqBFCcuBaaj/edit?usp
=drive_link&ouid=110256546295418558173&rtpof=true&sd=true
Penutup:
1. Peserta membuat simpulan pembelajaran dengan panduan guru yang berisi:
Gunung berapi adalah gunung yang dapat meletus dan memuntahkan lava, gas,
dan material vulkanik lainnya. Proses letusannya terjadi ketika tekanan di dalam
gunung berapi melebihi kekuatan batuan di sekitarnya, sehingga magma dapat naik
ke permukaan, menyebabkan erupsi.
Letusan gunung berapi dapat berdampak pada lingkungan dengan merusak lahan
pertanian, hutan, dan infrastruktur, serta mengancam keselamatan manusia.
Letusan juga dapat mempengaruhi iklim dengan melepaskan gas dan partikel ke
atmosfer.
Indonesia terletak di Cincin Api Pasifik, yang merupakan daerah dengan aktivitas
vulkanik yang tinggi di dunia. Sebagian besar gunung berapi di Indonesia terletak di
dua pulau utama, yaitu Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Beberapa gunung berapi
terkenal di Indonesia termasuk Gunung Merapi, Gunung Kelud, Gunung Bromo,
Gunung Rinjani, Gunung Agung, dan banyak lagi. Jadi, Indonesia bagian yang
paling banyak memiliki gunung berapi terletak di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera.
Orang mungkin masih mau menempati lereng gunung berapi karena alasan
ekonomi, budaya, atau kurangnya pilihan tempat tinggal. Beberapa masyarakat
telah mengembangkan sistem peringatan dini dan rencana evakuasi untuk
mengurangi risiko.
Gempa tektonik adalah getaran tanah yang disebabkan oleh pergerakan lempeng
tektonik di bawah permukaan Bumi. Dampaknya dapat berupa kerusakan
bangunan, kerusakan infrastruktur, dan bahkan tsunami jika gempa terjadi di
bawah laut.
Gempa bumi dapat menghancurkan bangunan, jembatan, dan infrastruktur, tetapi
juga menciptakan kerutan geologis baru dan perubahan topografi.
Sistem mitigasi bencana melibatkan berbagai upaya untuk mengurangi risiko
bencana alam, termasuk pengembangan peringatan dini, pendidikan masyarakat,
perencanaan tata ruang yang aman, dan konstruksi bangunan tahan gempa. Upaya
ini bertujuan untuk melindungi nyawa dan harta benda serta mengurangi dampak
negatif pada lingkungan alam.
2. Jawaban peserta didik dan jurnal sains di telaah guru untuk diberikan skoring dan
catatan.
3. Secara berkelompok berdasarkan kemampuan dan hal yang perlu diberikan masukkan.
Peserta dan guru melakukan sesi umpan balik untuk memahami sejauh mana peserta
telah memahami materi dan apakah ada hal yang perlu diperjelas.
Penilaian
Pertemuan 1, Penyebab Bumi Berubah Karena Faktor Alam
1. Kemampuan Menyusun Informasi dalam Jurnal Sains
2. Kemampuan Membaca dan Menggaris Bawahi Materi "Potensi Gempa di Indonesia."
juga penggunaan KBBI untuk memahami kata-kata sulit dalam teks (LKPD 1.1).
Skor Kemampuan Menyusun Informasi di Jurnal Sains Kemampuan Menggaris Bawahi dan
(1-4) Menulis Arti Kata
1 Informasi pada tabel T yang disusun tidak relevan Menggaris bawahi beberapa kata
atau tidak terkait dengan dampak dan efek dari penting atau kata sulit dengan
letusan gunung berapi dan gempa tektonik. Juga kesalahan yang signifikan.
tidak ada penggunaan presentasi visual.
2 Informasi pada tabel T terkait dengan dampak dan Mampu menggaris bawahi sebagian
efek, tetapi tidak terpadu dengan baik dalam jurnal. besar kata penting atau kata sulit
Juga ada sedikit penggunaan presentasi visual. dengan beberapa kesalahan.
3 Informasi pada tabel T terkait dengan dampak dan Menggaris bawahi sebagian besar
efek, dan terpadu dengan baik dalam jurnal. Juga kata penting atau kata sulit dengan
ada penggunaan yang cukup presentasi visual. sedikit kesalahan.
4 Informasi pada tabel T sangat relevan, sangat Menggaris bawahi semua kata
terkait, dan sangat terpadu dalam jurnal. Juga ada penting dan kata sulit dengan
penggunaan yang sangat baik presentasi visual. benar.
Selain itu, Indonesia juga berada di jalur Cincin Api Pasifik (Ring of
Fire). Cincin Api Pasifik merupakan jalur rangkaian gunung api paling
aktif di dunia yang membentang sepanjang Lempeng Pasifik. Aktivitas
magma, yang biasanya terjadi sebelum gunung berapi meletus, akan
mendorong terjadinya gempa vulkanik. Getaran gempa vulkanik
biasanya hanya terbatas di sekitar area gunung berapi itu berada.
hlm. 8 Modul Belajar Literasi dan Numerasi jenjang SD, Modul Belajar Siswa
Hari Ke-1
Kelas 6 Minggu Ke-4
Tujuan Kegiatan:
Memahami konsep dasar tentang gunung berapi dan erupsi (bagaimana lava mengalir
selama erupsi gunung berapi)
Catatan:
Eksperimen ini juga mengajarkan konsep numerasi seperti pengukuran, perbandingan,
perhitungan waktu, dan analisis data. Jangan ragu untuk berdiskusi dan berkolaborasi
dengan teman sekelas selama eksperimen. Semoga kamu menikmati kegiatan ini!
investigasi lava
Hasil
Vikositas/ kekentalan cairan luber cairan (setelah 2 menit) Kecuraman lereng (Gambarlah.)
Tinggi
Sedang
Rendah
Apakah hasil Anda sesuai dengan prediksi Anda? Menurut Anda mengapa demikian?
Berdasarkan hasil penelitian Anda, apakah menurut Anda kekentalan lava gunung berapi dapat mempengaruhi bentuknya?
Gunung Meletus
Menciptakan Menghancurkan
T-chart
GUNUNG BERAPI MELETUS
Sebutkan hal apa saja yang di dihancurkan dan
diciptakan/ dibentuk dari letusan gunung berapi
Gunung Meletus
Menciptakan Menghancurkan
Kehidupan Manusia dan Hewan: Letusan gunung
Formasi Geologis Baru:
dapat menyebabkan hilangnya nyawa manusia dan
Letusan gunung dapat menciptakan formasi
hewan, terutama jika mereka berada dalam radius
geologis baru seperti kubah lava, kaldera, dan
erupsi atau terkena aliran piroklastik dan lahar.
kerucut vulkanik. Magma dan material vulkanik
yang mengalir ke permukaan membentuk
Hutan dan Vegetasi: Hutan dan vegetasi di sekitar
struktur ini.
gunung berapi dapat hancur oleh aliran lava, abu
vulkanik, dan material vulkanik lainnya.
Material Vulkanik:
Letusan gunung menghasilkan
Pemukiman dan Infrastruktur: Letusan gunung dapat
material vulkanik baru seperti lava, abu vulkanik,
merusak pemukiman manusia, jalan, jembatan, dan
bom vulkanik, dan batuan beku.
infrastruktur lainnya karena aliran lava, lahar, dan
Material ini dapat membentuk lapisan baru
hujan abu vulkanik.
di sekitar gunung berapi dan berkontribusi
pada pembentukan tanah yang subur.
Lingkungan Hidup: Lingkungan hidup sekitar gunung
berapi dapat terkontaminasi oleh abu vulkanik dan
Ekosistem Baru:
gas beracun, merusak ekosistem yang ada.
Meskipun awalnya sangat berbahaya,
daerah yang terkena letusan gunung dapat
Ekonomi dan Pertanian: Letusan gunung dapat
menjadi tempat pertumbuhan ekosistem baru.
menghancurkan lahan pertanian, merusak tanaman,
Tanah yang kaya mineral vulkanik seringkali
dan mengakibatkan kerugian ekonomi yang besar
sangat subur, dan tumbuhan dapat
dalam jangka pendek.
tumbuh subur di sana.
Petunjuk:
1. Bacalah panduan dengan cermat sebelum memulai aktivitas.
2. Kerjakan aktivitas sesuai dengan petunjuk.
3. Gunakan numerasi untuk mengukur dan mencatat data yang diperlukan.
4. Ajukan pertanyaan jika ada hal yang tidak jelas.
5. Siapkan alat dan bahan:
a. Playdough (warna berbeda untuk mewakili lempeng tektonik yang berbeda).
b. Papan atau alas.
c. Peta dunia atau peta lempeng tektonik.
d. Alat tulis.
7. Apa yang kamu pikirkan tentang hubungan antara pergeseran lempeng dan gempa
bumi? Tulis jawabanmu di sini.
______________________________________________________________________________
Aktivitas 4: Refleksi
8. Apa yang paling menarik bagi kamu dalam pembelajaran tentang pergeseran/retakan
lempeng tektonik menggunakan playdough? Tuliskan di bawah ini.
_________________________________________________________________________
Gempa Bumi
Menciptakan Menghancurkan
T-chart
GEMPA BUMI
Sebutkan hal apa saja yang di dihancurkan dan
diciptakan/ dibentuk dari gempa bumi
Gempa Bumi
Menciptakan Menghancurkan
- Pergeseran tanah atau patahan geologis baru. - Bangunan dan infrastruktur seperti rumah, gedung,
jembatan, dan jalan.
- Peningkatan aktivitas gunung berapi jika gempa
bumi terkait dengan aktivitas vulkanik. - Sumber daya air seperti pipa dan tangki air.
- Peluang penelitian ilmiah baru tentang seismologi - Pohon dan tanaman akibat pergerakan tanah.
dan geologi.
- Sistem utilitas seperti listrik, gas, dan air bersih.
- Kesadaran masyarakat tentang pentingnya
mitigasi gempa dan bangunan yang tahan gempa. - Kehidupan manusia dan hewan, serta kerugian ekonomi
yang signifikan.
Tektonik Piringan: Gunung terbentuk ketika dua
piringan tektonik bertabrakan atau saling
mendorong satu sama lain. Ketika
dua piringan tektonik bertabrakan atau berinteraksi,
mereka dapat mendorong lapisan kerak bumi ke
atas, membentuk lipatan dan patahan. Proses ini
dapat berlangsung jutaan tahun.
RETAKAN
retakan pada batu (lempeng) di mana dua balok
batu (lempeng) bergerak ke arah yang berbeda.
Dengan menggunakan gambar di bawah, kenali dan jelaskan jenis retakan yang
ditunjukkan.
Nama Tanggal Kelas Skor
RETAKAN
retakan pada batu dimana dua balok batu
bergerak ke arah yang berbeda.
Dengan menggunakan gambar di bawah, kenali dan jelaskan jenis retakan yang
ditunjukkan.
Retakan biasa:
Jenis patahan yang terjadi ketika dua blok kerak
bumi saling bergesekan dengan arah berlawanan.
Balok yang meluncur ke bawah disebut hanging
wall, dan balok yang meluncur ke atas disebut
footwall.
Retakan terbalik:
Jenis patahan dimana dua blok kerak bumi saling
menjauh. Hal ini disebabkan oleh adanya gaya
tekan atau tegangan pada bumi yang menyebabkan
batuan pecah dan bergerak berlawanan arah.
Retakan miring:
Jenis sesar yang sisi-sisi sesarnya bergerak
melewati satu sama lain dalam gerakan diagonal.
Retakan strike-slip:
Jenis sesar yang kedua sisi sesarnya bergerak
melewati satu sama lain secara horizontal.
Pergerakan ini seringkali disebabkan oleh lempeng
tektonik yang saling bergesekan. Gempa bumi
sering terjadi di sepanjang sesar strike slip.
Pertemuan ke-2, (2 Jam Pembelajaran)
Secara umum, pada pertemuan kedua ini tujuan pembelajarannya mengenali dampak,
penyebab, dan pengukuran yang terkait dengan peristiwa-peristiwa tersebut, serta
mengembangkan kemampuan berpikir kritis, rasa ingin tahu, dan kemampuan
berkomunikasi mereka dalam konteks sains. Selain pengukuran, numerasi yang dikuatkan
pada kegiatan ini adalah menulis lini masa dari teks kejadian gempa bumi.
Pembukaan:
1. Peserta didik mengingat penjelasan materi pada pertemuan pertama tentang
perubahan yang terjadi pada gunung meletus dan gempa bumi tektonik. Dibantu guru
untuk memberikan pertanyaan stimulus dan peserta didik merespons dengan
menjawab pertanyaan.
2. Peserta menyimak video https://youtu.be/8wkonz_-Lrc?si=0u0Cr0lzeOZwzZEL tentang
Benarkah Letusan Gunung Toba Hampir Bikin Manusia Punah?
3. Peserta didik mengamati https://vsi.esdm.go.id/portalmbg/ yang ditampilkan pada LCD
atau smartTV. Guru membantu memainkan teknolgi berbasis maps pada halaman
tersebut. Hal ini membantu mereka penasaran dan membangun rasa ingin tahu pada
aktivitas gunung berapi, gempa bumi dan tanah gerak secara real time.
4. Peserta didik membuat pertanyaan dari tayangan web tersebut. Apabila pertanyaan
peserta didik sudah memuat pertanyaan pemantik maka guru tinggal memberikan
umpan balik. Apabila pertanyaan peserta didik belum memuat pertanyaan di bawah ini
maka guru diharap memberikan pertanyaan pemantik.
Daerah Indonesia bagian mana yang kamu ketahui paling banyak menemukan
gunung berapi?
Apa ada hal sama terkait hal yang dihancurkan dan diciptakan dari gunung meletus,
gempa bumi dan tanah longsor?
Bagaimana cara mengukur kekuatan gempa bumi?
5. Peserta didik mendengarkan pemahaman bermakna. Mereka juga bisa belajar
menuliskan apa yang menjadi tujuan pembelajaran di jurnal sains mereka.
Inti
1. Peserta membaca skala richter dalam gambar dan membandingkan dengan skala MMI
pada LKPD 2.1.
c. Amati angka magnitudo pada gambar di atas, kemudian tulis daerah mana pada
angka magnitudo berdasar skala MMI dan skala Richter di bawah ini!
d. Kamu tentu pernah membaca atau mendengar berita tentang terjadinya gempa di
Indonesia. Bagaimana perasaanmu saat membaca atau mendengar berita tersebut?
Penutup
1. Peserta membuat storyboard (LKPD 2.2) yang mencakup pengamatan mereka tentang
gempa bumi dan letusan gunung berapi, serta teori mereka tentang penyebab
kerusakan yang terjadi.
Penilaian
1. Kemampuan Membandingkan Skala Richter dan Skala MMI: menilai kemampuan peserta
didik dalam memahami dan membandingkan skala Richter dan skala MMI. (LKPD 2.1)
Kemampuan
Skor Pemahaman tentang Skala Pemahaman tentang Skala
Membandingkan Kedua
(1-4) Richter MMI
Skala
1 Peserta didik tidak Peserta didik tidak Peserta didik tidak dapat
memahami konsep skala memahami konsep skala membandingkan kedua skala
Richter sama sekali. MMI sama sekali. dengan benar atau
menyajikan perbandingan
yang sangat salah.
2 Pemahaman peserta didik Pemahaman peserta didik Peserta didik
tentang skala Richter tentang skala MMI sangat membandingkan kedua skala
sangat terbatas dan tidak terbatas dan tidak akurat. tetapi kurang jelas atau tidak
akurat. akurat.
Kemampuan
Skor Pemahaman tentang Skala Pemahaman tentang Skala
Membandingkan Kedua
(1-4) Richter MMI
Skala
3 Peserta didik memiliki Peserta didik memiliki Peserta didik dapat
pemahaman dasar pemahaman dasar membandingkan kedua skala
tentang skala Richter tentang skala MMI tetapi dengan cukup jelas, tetapi
tetapi masih memerlukan masih memerlukan mungkin ada beberapa
penjelasan lebih lanjut. penjelasan lebih lanjut. ketidakakuratan.
4 Peserta didik memiliki Peserta didik memiliki Peserta didik dapat
pemahaman yang baik pemahaman yang baik membandingkan kedua skala
tentang konsep dan tentang konsep dan dengan sangat jelas, akurat,
penggunaan skala Richter. penggunaan skala MMI. dan informatif.
2. Kemampuan Menyusun Informasi dalam Jurnal Sains: menilai kemampuan peserta didik
dalam menyusun informasi tentang dampak dan efek dari letusan gunung berapi dan
gempa tektonik dalam jurnal sains mereka.
3. Kemampuan Membaca dan Menggaris Bawahi Materi: menilai kemampuan peserta didik
dalam membaca dan menggaris bawahi kata-kata penting dan kata sulit pada materi
"Potensi Gempa di Indonesia." Selain itu, Anda dapat menilai sejauh mana peserta didik
mampu menggunakan KBBI untuk memahami kata-kata sulit dalam teks.
4. Membuat storyboard sebagai kemampuan Analisis dan Refleksi: Anda dapat menilai
kemampuan peserta didik dalam membuat storyboard yang mencakup pengamatan
mereka tentang gempa bumi dan letusan gunung berapi serta teori mereka tentang
penyebab kerusakan yang terjadi. (LKPD 2.2).
Mari mengamati skala Richter pada gambar di bawah ini. Kemudian mari
menjawab pertanyaannya!
1. Berdasarkan gambar di atas, gempa di kota mana yang paling besar kekuatannya?
_________________________________________________________________
2. Kamu tentu pernah membaca atau mendengar berita tentang terjadinya gempa di
Indonesia. Bagaimana perasaanmu saat membaca atau mendengar berita tersebut?
________________________________________________________________
3. Buatlah timeline/ linimasa dari informasi gambar di atas.
Des-2024
Aceh
9,3
4. Amati angka magnitudo pada gambar di atas, kemudian tulis daerah mana pada angka
magnitudo berdasar skala MMI dan skala Richter di bawah ini!
1) Peserta didik memulai percobaan dengan menempatkan rumah di tiga lokasi yang
relatif terhadap saluran puing. Untuk konsistensi selama percobaan, pastikan pasir
dan saluran sudah lembab sebelum percobaan pertama dimulai.
2) Percobaan 1: Pastikan saluran berada pada sudut paling dangkal dari wadah.
Dengan menggunakan cangkir kertas kecil, letakkan satu cangkir pasir di bagian
atas saluran. Material tidak boleh meluncur ke bawah saluran. Kemudian,
simulasikan gempa bumi, yang biasanya menjadi pemicu tanah longsor, dengan
menggoyangkan salurannya.
3) Peserta didik mencatat pengamatannya pada lembar kerja masing-masing
d. Berbincang dengan diskusi kelas yang membandingkan hasil untuk menjaga alam
dan lingkungan.
1) Peserta didik melakukan presentasi dan Tanya-jawab.
2) Pertanyaan tentang:
Apakah prediksimu tepat?
Apa saja yang kamu amati?
Bagaimana kecuraman saluran dapat mempengaruhi kerusakan akibat tanah
longsor?
Bagaimana penambahan air dapat mempengaruhi tingkat keparahan
kerusakan akibat tanah longsor?
Bahan apa yang menyebabkan tanah longsor paling parah?
Skenario tanah longsor manakah yang menyebabkan kerusakan paling besar?
Bagaimana jika kita menggabungkan bahan-bahannya?
Bagaimana Kamu akan mengubah desain atau konstruksi rumah model agar
lebih tahan terhadap tanah longsor?
Bagaimana model tanah longsor kecil seperti ini dapat membantu kita
memahami berbagai kondisi dan akibat dari tanah longsor yang sebenarnya?
Bagaimana kamu menerapkan apa yang telah mereka pelajari pada situasi
tanah longsor di dunia nyata?
5. Peserta membaca infografis pada LKPD 3.3 “Penyebab Tanah Longsor” kemudian
menggaris bawahi inti faktor-faktor penyebab untuk memperkuat pemahaman dan
perbandingan hasil praktik kreatif. Kemudian peserta didik menuliskan penyebab tanah
longsor dari alam dan manusia ke dalam T-chart (LKPD 3.3)
Penutup:
1. Peserta didik dipandu guru membuat simpulan berupa:
a. Penyebab tanah longsor dapat bervariasi, tetapi faktor utama yang memicu tanah
longsor adalah perubahan dalam stabilitas lereng tanah atau batuan. Beberapa
penyebab umum meliputi hujan berlebihan, penggalian tanah yang berlebihan,
perubahan vegetasi (seperti penebangan hutan), gempa bumi, atau erosi alami.
b. Tanah longsor dapat berdampak pada lingkungan dengan merusak lahan pertanian,
hutan, sungai, dan infrastruktur seperti jalan dan bangunan. Dampaknya juga bisa
meluas ke wilayah sekitarnya, termasuk sungai dan kawasan pemukiman, yang dapat
mengancam keselamatan manusia.
c. Manusia juga berpengaruh terhadap tanah longsor melalui aktivitas-aktivitas yang
merusak stabilitas lereng, seperti penebangan hutan secara tidak terkontrol,
konstruksi bangunan di lereng yang tidak aman, atau penggalian tambang yang
berlebihan. Aktivitas manusia ini dapat meningkatkan risiko terjadinya tanah longsor.
d. Untuk mencegah tanah longsor, kita dapat melakukan beberapa tindakan seperti
pelestarian hutan dan vegetasi alami di lereng gunung, menghindari pembangunan
di lereng yang curam atau tidak stabil, memperkuat lereng dengan teknik rekayasa,
dan mengimplementasikan praktik-praktik konservasi tanah yang baik.
e. Sistem mitigasi bencana adalah serangkaian tindakan yang diambil untuk
mengurangi risiko bencana alam, termasuk tanah longsor. Upaya-upaya ini
mencakup perencanaan tata ruang yang aman, pendidikan masyarakat tentang
bahaya dan cara bertindak dalam situasi darurat, pengembangan peringatan dini,
pemantauan dan pemetaan risiko, serta pembangunan infrastruktur tahan bencana.
Upaya ini bertujuan untuk melindungi nyawa dan harta benda serta mengurangi
dampak negatif pada lingkungan alam.Hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi
tanah longsor, termasuk menanam pohon, teknik terasering, tanda-tanda peringatan,
langkah keamanan dan kesiapan darurat.
2. Peserta membuat diagram Venn pada LKPD 3.4 untuk membandingkan penyebab
gempa tektonik dengan penyebab gempa bumi vulkanik. Apa yang sama dan apa yang
berbeda.
3. Guru menyampaikan pertemuan selanjutnya tentang bencana karena ulah manusia. PR:
Peserta didik bisa mengumpulkan bahan dari berita bencana sebab ulah manusia selain
tanah longsor untuk didiskusikan di pertemuan selanjutnya. Kemudian bertanya kepada
orangtua bencana apa yang pernah dialami, seperti gempa bumi, longsor atau
kebakaran (LKPD 4.2).
Penilaian
Pertemuan 3, Hubungan Peristiwa Alam, Bencana Alam dan Manusia
1. Penyebab Tanah Longsor dan Dampaknya, sebagai bencana akibat dari alam dan
manusia (LKPD 3.1)
Pengetahuan tentang Pemahaman tentang Pemahaman tentang faktor-faktor
Skor
penyebab tanah longsor tanda-tanda awal tanah yang dapat mengurangi risiko
(1-4)
(jurnal) longsor (jurnal) tanah longsor (jurnal)
1 Tidak menulis penyebab Tidak memahami tanda- Tidak memahami faktor-faktor
tanah longsor. tanda awal tanah longsor. pengurang risiko tanah longsor.
2 Menulis dasar tentang Sedikit memahami tanda- Sedikit memahami faktor-faktor
penyebab tanah longsor. tanda awal tanah longsor. pengurang risiko tanah longsor.
3 Menulis beberapa penyebab Memahami beberapa Memahami beberapa faktor
tanah longsor. tanda-tanda awal tanah pengurang risiko tanah longsor.
longsor.
4 Menulis dengan baik Memahami dengan baik Memahami dengan baik faktor-
tentang berbagai penyebab tanda-tanda awal tanah faktor pengurang risiko tanah
tanah longsor. longsor. longsor.
2. Aktivitas Praktek tentang Penyebab Tanah Longsor dan Dampaknya (LKPD 3.2)
Kriteria
Skor 4 (Sangat Baik) Skor 3 (Baik) Skor 2 (Cukup) Skor 1 (Kurang)
Penilaian
Prediksi Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik tidak
melakukan prediksi melakukan prediksi mencoba untuk melakukan prediksi
dengan sangat baik, dengan cukup baik, melakukan prediksi, atau tidak
prediksi mereka sangat dan prediksi mereka tetapi prediksi mencatat prediksi
relevan dengan jenis relevan dengan jenis mereka sangat tidak mereka pada
percobaan yang akan percobaan yang akurat atau tidak lembar kerja
dilakukan, dan mereka akan dilakukan. terkait dengan jenis mereka.
dapat memberikan percobaan yang
alasan yang kuat untuk akan dilakukan.
prediksi mereka.
Penilaian Peserta didik mencatat Peserta didik Peserta didik Peserta didik tidak
Praktik pengamatan yang mencatat mencatat beberapa mencatat
Kegiatan sangat relevan dan rinci pengamatan yang pengamatan pada pengamatan pada
Kriteria
Skor 4 (Sangat Baik) Skor 3 (Baik) Skor 2 (Cukup) Skor 1 (Kurang)
Penilaian
„tanah pada lembar kerja relevan pada lembar lembar kerja lembar kerja
longsor‟ mereka, memberikan kerja mereka dan mereka, tetapi mereka atau hanya
penjelasan mendalam memberikan pengamatan mencatat sedikit
tentang bagaimana penjelasan yang baik mereka kurang rinci informasi yang
semua faktor yang tentang bagaimana atau kurang relevan tidak relevan
dijelaskan kemiringan saluran dengan pertanyaan dengan
memengaruhi tanah memengaruhi yang diajukan. pertanyaan yang
longsor, dan kerusakan dari tanah Mereka tidak diajukan. Mereka
memberikan contoh longsor, bagaimana memberikan tidak dapat
konkret atau bukti dari penambahan air penjelasan yang menjawab
model yang mereka memengaruhi jelas atau pertanyaan yang
gunakan untuk keparahan terstruktur. diberikan.
mendukung kerusakan tanah
pengamatan mereka. longsor, bahan
Mereka juga merinci mana yang
cara mereka akan menyebabkan tanah
menerapkan longsor terburuk,
pemahaman mereka skenario tanah
dalam situasi nyata dan longsor mana yang
membagikan menyebabkan
pengamatan mereka kerusakan terbanyak.
dengan kelas dengan Mereka juga
cara yang terstruktur mencatat
dan informatif. bagaimana mereka
akan menerapkan
apa yang telah
mereka pelajari pada
situasi tanah longsor
di dunia nyata.
Latihan Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik tidak
Re-design menggambarkan/ menggambar/ menggambar/ menggambar/
mencatat perubahan mencatat perubahan mencatat beberapa mencatat
desain atau pembuatan desain atau perubahan desain perubahan desain
yang signifikan untuk pembuatan yang atau pembuatan atau pembuatan
meningkatkan relevan untuk pada lembar kerja apa pun pada
keamanan rumah meningkatkan mereka, tetapi lembar kerja
model mereka, keamanan rumah perubahan tersebut mereka. Mereka
memberikan model mereka, dan tidak cukup rinci tidak memberikan
pertimbangan yang mereka memberikan atau tidak relevan pertimbangan
teliti terkait lokasi yang pertimbangan dengan tentang lokasi
lebih aman, serta tentang lokasi yang peningkatan yang lebih aman
menjelaskan secara lebih aman untuk keamanan. untuk penempatan
rinci dampak penempatan rumah. Pertimbangan rumah.
perubahan tersebut Namun, perubahan tentang lokasi yang
pada hasil eksperimen tersebut mungkin lebih aman
dan pentingnya kurang rinci atau mungkin tidak ada
perubahan tersebut belum dijelaskan atau sangat
untuk keselamatan. secara mendalam. terbatas.
Partisipasi Peserta didik sangat Peserta didik aktif Peserta didik cukup Peserta didik
Kelompok aktif dalam berbagi dalam berbagi cerita aktif dalam berbagi kurang aktif dalam
cerita dan berkontribusi dan berkontribusi cerita dan berbagi cerita dan
maksimal dalam cukup baik dalam berkontribusi berkontribusi
kelompok. kelompok. sedang dalam minim dalam
kelompok. kelompok.
Presentasi Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik
Kelompok menyampaikan menyampaikan menyampaikan kurang mampu
informasi dengan informasi dengan informasi dengan menyampaikan
Kriteria
Skor 4 (Sangat Baik) Skor 3 (Baik) Skor 2 (Cukup) Skor 1 (Kurang)
Penilaian
sangat jelas dan baik dan cukup cukup jelas dan informasi dengan
terstruktur. Mampu terstruktur. Mampu terstruktur. Mampu jelas dan
menjawab pertanyaan menjawab menjawab terstruktur.
dengan baik. pertanyaan dengan pertanyaan dengan Kesulitan
baik. baik. menjawab
pertanyaan.
3. Membuat T-chart dari Merefleksi apa yang Dibentuk dan apa yang Dihancurkan dari
Tanah longsor (LKPD 3.3) dan Memahami perbedaan dan kesamaan Gunung Meletus,
Gempa Bumi Tektonik dan Tanah Longsor melalui pembuatan diagram Venn (LKPD 3.4).
Skor
Identifikasi Perbedaan (LKPD 3.3) Penggambaran Diagram Venn (LKPD 3.4)
(1-4)
1 Tidak dapat mengidentifikasi perbedaan: Tidak dapat menggambarkan: Peserta
Peserta didik tidak dapat mengidentifikasi didik tidak dapat menggambarkan
perbedaan antara keduanya. diagram Venn dengan benar.
2 Mengidentifikasi beberapa perbedaan: Menggambarkan dengan kurang jelas:
Peserta didik dapat mengidentifikasi Peserta didik menggambarkan diagram
beberapa perbedaan tetapi kurang akurat Venn tetapi kurang jelas atau tidak akurat.
atau lengkap.
3 Mengidentifikasi perbedaan yang cukup Menggambarkan dengan cukup jelas:
jelas: Peserta didik dapat menggambarkan
Peserta didik dapat mengidentifikasi diagram Venn dengan cukup jelas dan
perbedaan yang cukup jelas antara akurat.
keduanya.
4 Mengidentifikasi perbedaan secara Menggambarkan dengan sangat jelas:
lengkap: Peserta didik dapat menggambarkan
Peserta didik dapat mengidentifikasi diagram Venn dengan sangat jelas dan
perbedaan secara lengkap dan akurat akurat, mencakup semua perbedaan yang
antara yang dihancurkan dan yang relevan.
diciptakan oleh tanah longsor.
LKPD 3.2
Model Aktivitas Tanah Longsor Mini
Ringkasan
Mari menjelajahi bagaimana berbagai jenis bahan (pasir, kerikil, batu lava) dengan tingkat
kelembaban yang berbeda dan pada lereng yang berbeda pula dapat menyebabkan
longsor dengan tingkat keparahan yang berbeda. Kita akan mengukur tingkat keparahan
dengan melihat sejauh mana tumpukan tanah longsor meluas ke dalam rumah-rumah
model yang ditempatkan di lereng. Kegiatan ini adalah model skala kecil dari saluran puing-
puing yang saat ini digunakan oleh insinyur dan ilmuwan untuk mempelajari karakteristik
longsor.
Tujuan aktivitas
Setelah menyelesaikan kegiatan ini, peserta didik seharusnya dapat:
1. Mendefinisikan tanah longsor sebagai hasil dari gravitasi dan gesekan yang bekerja pada
berbagai jenis bahan tanah (batuan, tanah, pasir, kerikil, dll.).
2. Menghubungkan bahwa berbagai jenis material menciptakan dinamika tanah longsor
yang berbeda.
3. Menjelaskan bahwa air menambah berat bahan tanah longsor dan mengurangi
gesekan, sehingga meningkatkan bahaya tanah longsor.
4. Mendeskripsikan bahwa mempelajari tanah longsor memungkinkan para insinyur untuk
menentukan di mana dan bagaimana membangun bangunan untuk melindungi orang
dari tanah longsor, serta mengembangkan struktur untuk melindungi bangunan dari
bahaya tanah longsor.
Daftar Bahan:
Setiap kelompok memerlukan:
1. Template Rumah Model
- Kertas karton, 1 lembar, untuk pembuatan rumah model
- Selotip bening
- Gunting
- Spidol, pensil warna, atau crayon untuk menghias rumah
2. 2 cup kertas kecil; satu untuk air, satu untuk bahan uji
3. Lembar Kerja Tanah Longsor Mini, satu per siswa
Pengantar / Motivasi
Tidak semua bukit dan gunung terbuat dari bahan yang sama. Ada berbagai jenis batuan,
pasir, dan tanah yang ditemukan di berbagai tempat. Apakah kalian pernah bermain
dengan pasir sebelumnya? Bagaimana dengan plastisin? Jika kalian membuat istana dari
setiap bahan ini, yang mana yang kemungkinan akan roboh? (Jawaban: Yang terbuat dari
pasir.) Suatu lereng yang terbuat dari bahan tertentu (atau beberapa bahan) mungkin lebih
stabil daripada yang lain dengan ukuran dan bentuk yang sama. Selain itu, ketika kalian
menambahkan air ke berbagai jenis bahan, sulit untuk memprediksi apa yang mungkin
terjadi. Bahan dari suatu objek sangat penting untuk menentukan seberapa baik objek itu
bertahan atau seberapa kuatnya. Tanah longsor adalah hasil dari gravitasi dan gesekan
yang bekerja pada berbagai jenis bahan tanah (batuan, tanah, pasir, kerikil, dll.). Hal terbaik
yang dapat dilakukan oleh seorang insinyur adalah mengembangkan model dari berbagai
bahan tersebut dan melihat apa yang terjadi dalam tanah longsor.
Untuk memberi kalian gambaran tentang seberapa pentingnya membangun model untuk
memprediksi tanah longsor, mari kita gunakan contoh sebuah kota di Amerika Selatan yang
berada di dekat Pegunungan Andes yang berada di jalur tanah longsor pada tahun 1999
(lihat Gambar 1). Kota ini terkubur dalam hampir 1,8 juta ton (1,6 juta metrik ton) lumpur,
batu, pasir, dan puing-puing lainnya akibat tanah longsor. Truk pengangkut berukuran
penuh dengan 18 roda biasanya membawa sekitar 80.000 pound (40 ton atau 36 metrik
ton). Diperlukan 45.000 truk seperti itu untuk mengangkut semua bahan ini. Itu banyak
sekali! Membangun model area potensi tanah longsor membantu para insinyur dan
ilmuwan memprediksi seberapa besar materi tanah yang mungkin menutupi sebuah kota.
Hari ini, kita akan bersenang-senang dan belajar lebih banyak tentang tanah longsor
dengan membuat tanah longsor mini kita sendiri. Kita juga akan membangun rumah-rumah
mini dan melihat apakah mereka akan terkena dampak tanah longsor. Karena tidak semua
bukit dan gunung terbuat dari bahan yang sama, kita akan menguji beberapa situasi yang
berbeda. Ilmuwan dan insinyur melakukan eksperimen serupa untuk memahami
bagaimana tanah longsor dalam kehidupan nyata bekerja - mari kita mencobanya!
Gambar 1. Pada bulan Desember 1999, sejumlah besar endapan sedimen mengendap di seluruh
komunitas perkotaan Caraballeda, Venezuela, akibat banjir dan aliran puing-puing.
https://www.usgs.gov/publications/rainfall-triggered-landslide-and-flash-flood-disaster-northern-
venezuela-december-1999
Prosedur
- Sebelum Kegiatan Dimulai
1. Kumpulkan bahan-bahan dan buat salinan Lembar Kerja Tanah Longsor dan
Template Rumah Model.
2. Siapkan kegiatan model tanah longsor mini dengan memotong saluran air
(downspout) menjadi dua bagian yang sama panjang. Tip: Potong bagian samping
yang lebih sempit dari saluran air untuk membuat saluran puing-puing yang lebih
lebar.
Gambar menunjukkan setengah bagian saluran air yang ditempel dengan selotip
duct pada sudut ke dasar wadah plastik dangkal, menciptakan saluran menuju
wadah.
½ papa downspout
Solatif
Wadah
3. Tempelkan satu bagian saluran air ke bagian bawah wadah plastik dengan selotip
duct, sekitar di tengah wadah, untuk menciptakan sudut dangkal tanpa saluran air
mengganggu dinding wadah (lihat Gambar 2).
4. Dukung ujung atas saluran air dengan menempelkannya pada tumpukan buku, kursi,
atau bangku.
LIPAT POTONG
ATAP P
3. Selanjutnya, tentukan setiap tim untuk menguji sifat-sifat salah satu dari bahan
berikut: pasir, kerikil, atau batu potting vulkanik. Setiap kelompok melakukan tiga
percobaan, dibantu oleh instruktur, sementara tim-tim lainnya mengamati dan
mencatat pengukuran pada lembar kerja mereka.
4. Mulai eksperimen dengan membersihkan dataran banjir dan mintalah siswa
menempatkan rumah-rumah mereka di tiga lokasi yang berbeda terkait dengan
saluran puing-puing. Selama percobaan, siswa akan memprediksi apakah lokasi
tertentu aman dari tanah longsor atau tidak. Lokasi yang disarankan adalah 1) Dua
inci (5 cm) di depan dan dua inci (5 cm) ke samping dari jalur saluran, 2) empat inci
(10 cm) di depan dan dua inci (5 cm) ke sisi lain dari jalur saluran, 3) enam inci (15
cm) tepat di depan jalur saluran (lihat Gambar 4). Beri label pada rumah-rumah (1, 2,
3) dengan nomor di atapnya.
Gambar 4. Penempatan rumah model di dataran banjir di dasar saluran puing-puing.
Foto menunjukkan persiapan dengan rumah-rumah ditempatkan.
5. Mintalah siswa untuk membuat prediksi. Rumah model mana yang akan "rusak"
(bergerak dari lokasi aslinya, atau bahkan lebih buruk) selama setiap percobaan tanah
longsor? Mintalah siswa mencatat prediksi mereka pada lembar kerja mereka.
6. Catatan: Untuk konsistensi selama percobaan, pastikan pasir dan saluran sudah
lembab sebelum percobaan pertama dimulai.
7. Percobaan 1: Pastikan saluran memiliki sudut yang paling dangkal yang
diperbolehkan oleh wadah (lihat Gambar 5). Dengan menggunakan cangkir kertas
kecil, letakkan satu cangkir pasir di bagian atas saluran (lihat Gambar 5). Bahan tidak
boleh meluncur ke bawah saluran pada sudut yang dangkal ini.
8. Selanjutnya, tingkatkan sudut kemiringan hingga bahan berada di ambang
keluncuran. Kemudian, simulasi gempa bumi, pemicu umum bagi tanah longsor,
dengan menggoyangkan saluran. Tidak diharapkan bahan akan jauh dalam
percobaan ini. Mungkin bahkan tidak sampai keluar dari saluran.
MODEL MATERIAL
RUMAH TANAH LONGSOR
9. Amankan saluran pada sudut ini dengan meletakkan buku (atau kursi atau bangku,
jika diperlukan) di bawahnya dan menempelkannya dengan selotip. Siapkan untuk
percobaan berikutnya.
10. Percobaan 2: Kali ini, letakkan bahan dalam saluran dan mintalah seorang siswa
membawa cangkir kertas yang sudah diisi seperempat penuh air. Tuangkan air ke
dalam saluran di atas bahan dan amati apa yang terjadi (lihat Gambar 6). Mintalah
siswa mencatat pengamatan mereka pada lembar kerja mereka.
Gambar 6. Rumah-rumah setelah percobaan menggunakan ¼ cangkir kertas berisi air.
Foto menunjukkan bahwa materi tanah longsor telah tumpah ke dataran banjir dalam wadah,
memindahkan rumah-rumah model.
11. Percobaan 3: Percobaan ketiga mirip dengan yang kedua, tetapi dengan lebih
banyak air. Gunakan cangkir kertas yang berisi setengah penuh air. Tuangkan air ke
dalam saluran di atas bahan dan amati apa yang terjadi. Mintalah siswa mencatat
pengamatan mereka pada lembar kerja mereka.
12. Ulangi prosedur ini dengan dua tim lainnya untuk dua bahan lainnya.
13. Akhiri dengan diskusi kelas untuk membandingkan hasil. Seberapa baik prediksi
siswa? Apa yang telah kalian amati? Bagaimana kemiringan saluran mempengaruhi
kerusakan yang disebabkan oleh tanah longsor? Bagaimana penambahan air
memengaruhi keparahan kerusakan tanah longsor? Bahan mana yang menyebabkan
tanah longsor terburuk? Skenario
Kosa Kata/Definisi
- Puing-puing/ debris: Sisa-sisa yang tersebar dari sesuatu yang rusak atau hancur;
reruntuhan atau sisa-sisa.
- Aliran puing-puing/ debris flow: Massa batuan, tanah, dan materi organik yang berputar
dan jenuh air yang mengalir dengan cepat turun dari lereng gunung, biasanya berasal
dari tanah longsor. (Sumber: USGS)
- Gesekan/ friction: Gaya yang menahan gerakan relatif atau kecenderungan terhadap
gerakan tersebut dari dua benda yang bersentuhan.
- Gravitasi: Gaya tarik alamiah yang diberikan oleh benda langit, seperti Bumi, terhadap
objek yang berada di atau dekat permukaannya, cenderung menariknya ke pusat benda
tersebut.
- Tanah longsor: Gerakan turunnya massa tanah, batuan, dan/atau bahan pengisi lainnya,
di bawah pengaruh gravitasi.
- Model: (kata benda) Objek kecil, biasanya dibangun dalam skala, yang secara detail
mewakili objek lain, seringkali lebih besar. (kata kerja, seperti pemodelan komputer)
Membuat deskripsi matematika dari perilaku yang diamati (data, kondisi, asumsi), untuk
tujuan memprediksi perilaku.
- Pemicu/ trigger: Sebuah peristiwa yang memulai tanah longsor.
- Tidak stabil vs. stabil: Apakah sebuah lereng rentan terhadap tanah longsor atau tidak.
Selain itu, lebih baik jika ketiga bahan tersebut sudah lembab saat melakukan percobaan.
Seperti saluran, bahan-bahan tersebut bereaksi secara berbeda ketika basah. Bahan yang
lembab menghasilkan penyebaran yang lebih seragam.
Referensi
Dictionary.com. Lexico Publishing Group, LLC. Diakses tanggal 15 September 2023.
(Sumber beberapa definisi kosakata, dengan beberapa penyesuaian)
Timothy S. Nicklas; Geoffrey Hill; et.al (2006) Hands-on Activity Mini-Landslides. USA:
Regents of the University of Colorado.
Nama: Tanggal:
Percobaan Prediksi
Batu Rumah Apakah bangunannya akan
Pengamatan
Lava rusak atau berpindah? Apa yang sebenarnya terjadi?
1 Ya Tidak
Tanpa
2 Ya Tidak
Air
3 Ya Tidak
1 Ya Tidak
Sedikit
2 Ya Tidak
Air
3 Ya Tidak
1 Ya Tidak
Banyak
2 Ya Tidak
Air
3 Ya Tidak
Penyebab
Erosi karena air atau angin
Struktur tanah lemah atau tidak stabil
Gempa bumi atau peristiwa guncangan tanah lainnya
Aktivitas manusia seperti konstruksi atau penggundulan
hutan
Konsekuensi
Kerusakan properti
Cedera atau kematian pada orang-orang di daerah
yang terkena dampak
Degradasi lingkungan
Pencegahan
Memahami geologi lokal dan faktor risiko potensial
Gunakan praktik rekayasa yang baik dalam konstruksi dan
pengembangan
Mengelola penggunaan lahan dengan benar, termasuk
mencegah deforestasi dan erosi tanah
Menerapkan sistem peringatan dini untuk mengingatkan
masyarakat akan potensi tanah longsor
Tanah Longsor
Menciptakan Menghancurkan
T-chart
Tanah Longsor
Sebutkan hal apa saja yang di dihancurkan dan
diciptakan/ dibentuk dari tanah longsor
Tanah Longsor
Menciptakan Menghancurkan
Pemukiman dan Bangunan: Tanah longsor dapat
Penimbunan Sungai atau Danau: Tanah longsor merusak atau menghancurkan pemukiman, rumah,
yang besar dapat menimbun sungai atau danau, dan bangunan lainnya yang berada di jalur longsor.
menciptakan bentang alam baru seperti bendungan
alami. Meskipun ini mungkin menciptakan Infrastruktur: Jalan, jembatan, dan infrastruktur
perubahan geologis, dampaknya bisa beragam. lainnya dapat rusak atau terputus akibat tanah
longsor.
Pengendapan Sedimen: Tanah longsor dapat
menghasilkan pengendapan besar-besaran Vegetasi: Tanah longsor dapat merusak vegetasi
sedimen di dasar lembah atau sungai di bawah seperti hutan, lahan pertanian, dan tumbuhan
area yang terkena dampak longsor. Ini bisa lainnya.
mempengaruhi ekosistem air tawar dan
karakteristik geologis di wilayah tersebut. Ekosistem: Ekosistem yang ada di daerah yang
terkena dampak tanah longsor dapat terganggu atau
Perubahan Topografi: Tanah longsor besar dapat hancur.
mengubah topografi daerah tersebut, dengan
perubahan lereng, lembah baru, atau relief lainnya Kehidupan Manusia dan Hewan: Tanah longsor
yang menciptakan fitur geografis yang berbeda. dapat membahayakan nyawa manusia dan hewan
yang mungkin berada di jalur longsor.
Perubahan Tata Guna Lahan: Tanah longsor dapat
mempengaruhi tata guna lahan di daerah yang Topografi: Topografi daerah yang terkena tanah
terkena dampak. Contohnya, tanah longsor dapat longsor dapat berubah secara signifikan, dengan
memutus jalur jalan atau rel kereta api yang ada, adanya lereng baru atau penumpukan material
mengubah aksesibilitas dan transportasi. longsor.
gempa bumi
13. Peserta didik menulis imbauan kepada orang lain untuk mencegah terjadinya bencana
akibat ulah manusia. Peserta didik bisa memilih satu contoh bencana. Dengan
memahami kembali pesan dari bacaan “Manusia dan Bencana” agar dapat menyusun
perilaku apa saja yang harus dilakukan atau dihindari (LKPD 4.4).
Penutup
1. Memfasilitasi penulisan lembar refleksi mengenai apa yang belum dipahami dan apa
yang akan dilakukan peserta didik agar bisa diberikan feedback.
Tips: refleksi bisa berupa rangkuman peta konsep sesuai prompt di lembar refleksi.
2. Sumatif akhir Tujuan Pembelajaran dengan tes tulis, yang memuat minimal pertanyaan:
Apa penyebab peristiwa alam berubah menjadi bencana alam?
Jika membawa kerugian bagi manusia.
Apa saja peristiwa alam yang termasuk bencana alam? Gempa Bumi, gunung meletus,
gelombang tsunami, angin puting beliung, angin topan, kekeringan, tanah longsor,
badai.
Mengapa Indonesia termasuk negara yang rawan bencana alam terutama gempa Bumi?
Karena letak Indonesia yang dilalui oleh jalur pertemuan tiga lempeng tektonik.
Apa saja dampak dari bencana alam terhadap kehidupan manusia?
Bervariasi. Semua yang berkaitan dengan korban jiwa, kerusakan lingkungan, kerugian
harta benda, dan dampak psikologis.
3. Peserta didik keluar kelas dengan gerakan simulasi bencana gempa bumi.
Penilaian
Pertemuan 4, Dampak Bencana Alam Terhadap Kehidupan Manusia
Kriteria
Skor 4 (Mahir) Skor 3 (Cakap) Skor 2 (Layak) Skor 1 (Berkembang)
Penilaian
Partisipasi Peserta didik sangat Peserta didik aktif Peserta didik cukup Peserta didik kurang
Kelompok aktif dalam berbagi dalam berbagi cerita aktif dalam berbagi aktif dalam berbagi
cerita dan dan berkontribusi cerita dan cerita dan
berkontribusi cukup baik dalam berkontribusi sedang berkontribusi minim
maksimal dalam kelompok. dalam kelompok. dalam kelompok.
kelompok.
Presentasi Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik kurang
Kelompok menyampaikan menyampaikan menyampaikan mampu menyampaikan
informasi dengan informasi dengan baik informasi dengan informasi dengan jelas
sangat jelas dan dan cukup terstruktur. cukup jelas dan dan terstruktur.
terstruktur. Mampu Mampu menjawab terstruktur. Mampu Kesulitan menjawab
menjawab pertanyaan pertanyaan dengan menjawab pertanyaan pertanyaan.
dengan baik. baik. dengan baik.
Penyusunan Peserta didik membuat Peserta didik membuat Peserta didik membuat Peserta didik membuat
Tabel tabel informasi dengan tabel informasi dengan tabel informasi cukup tabel informasi kurang
Informasi sangat rapi dan rapi dan terstruktur. rapi dan terstruktur. rapi dan terstruktur.
(LKPD 4.2) terstruktur. Semua Mayoritas informasi Beberapa informasi Banyak informasi
informasi relevan relevan disertakan. relevan mungkin relevan yang kurang
disertakan. kurang disertakan. disertakan.
Imbauan dan Peserta didik menulis Peserta didik menulis Peserta didik menulis Peserta didik menulis
Perilaku imbauan dengan sangat imbauan dengan baik imbauan cukup jelas imbauan kurang jelas
Pencegahan jelas dan persuasif. dan cukup persuasif. dan persuasif. dan persuasif.
(LKPD 4.4) Menyusun perilaku Menyusun perilaku Menyusun perilaku Kesulitan menyusun
pencegahan dengan pencegahan dengan pencegahan secara perilaku pencegahan
baik dan relevan. baik. cukup baik. yang baik.
Kolaborasi Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik kurang
(LKPD 4.3) berkolaborasi dengan berkolaborasi dengan berkolaborasi dengan berkolaborasi dalam
sangat baik dalam baik dalam kelompok. cukup baik dalam kelompok.
kelompok. kelompok.
Penggunaan Peserta didik sangat Peserta didik baik Peserta didik cukup Peserta didik kurang
Sumber Daya baik dalam dalam menggunakan baik dalam baik dalam
(LKPD 4.1) menggunakan sumber sumber daya yang menggunakan sumber menggunakan sumber
daya yang diberikan diberikan untuk daya yang diberikan daya yang diberikan
untuk memperkaya memperkaya untuk memperkaya untuk memperkaya
pengetahuan mereka. pengetahuan mereka. pengetahuan mereka. pengetahuan mereka.
LKPD 4.1
7. Angin Badai besar yang terbentuk di Biasanya terjadi di Paling tinggi terjadi selama Menyebabkan erosi yang luas dan
Puting atas lautan hangat. Mereka dapat daerah tropis, meskipun musim hujan. Mereka terbentuk merusak vegetasi di sepanjang garis
Beliung/ menghasilkan angin yang mereka juga bisa di lepas pantai dan kemudian pantai dan di daerah pedalaman.
Tropical merusak, hujan lebat, pasang bergerak ke daerah mencapai daratan. Curah hujan yang berat dapat
cyclones surut badai, dan gelombang non-tropis. menyebabkan longsor.
tinggi.
Hari Ke-3
Kelas 6 Minggu Ke-4
LKPD 4.3
Ayo Membaca
Namun kamu perlu tahu, bencana alam yang terjadi bisa merupakan
akibat dari perbuatan manusia yang salah mengelola alam. Banjir dan
longsor pada musim penghujan dapat terjadi akibat manusia menebang
pohon di hutan secara berlebihan, sehingga semakin sedikit tempat
untuk menampung air hujan. Hal itu juga mengakibatkan terjadinya
kekeringan yang panjang saat musim kemarau.
Disarikan dari:
hlm. 38 Modul Belajar Literasi dan Numerasi jenjang SD, Modul Belajar Siswa
Hari Ke-3
Kelas 6 Minggu Ke-4
Ayo Menulis
35 Menit
Kali ini, kamu akan kembali mempelajari cara menulis
kalimat imbauan.
agar kamu dapat menyusun perilaku apa saja yang harus dilakukan
atau dihindari.
2.
3.
Kalimat Larangan/Ajakan. 1.
2.
3.
Jelaskan pada mereka apa amanat atau pesan teks imbauan tersebut!
Jangan lupa minta orang tua/wali atau anggota keluargamu yang lain
hlm. 40 Modul Belajar Literasi dan Numerasi jenjang SD, Modul Belajar Siswa
NAMA: TANGGAL:
KALIMAT IMBAUAN
pengertian
Teks Imbauan terdiri atas kumpulan kalimat ajakan. Kalimat tersebut bertujuan
untuk meyakinkan, membujuk, atau mengajak seseorang agar mengikuti atau
melakukan sesuatu seperti yang diinginkan penulis atau pembicara.
Tugasmu kali ini menulis kalimat imbauan kepada orang lain untuk mencegah
terjadinya bencana akibat ulah manusia.
Kamu bisa memilih satu contoh bencana.
Pahami kembali pesan dari bacaan “Manusia dan Bencana” agar kamu dapat
menyusun perilaku apa saja yang harus dilakukan atau dihindari.
KALIMAT IMBAUAN
pengertian
Teks Imbauan terdiri atas kumpulan kalimat ajakan. Kalimat tersebut bertujuan
untuk meyakinkan, membujuk, atau mengajak seseorang agar mengikuti atau
melakukan sesuatu seperti yang diinginkan penulis atau pembicara.
Tugasmu kali ini menulis kalimat imbauan kepada orang lain untuk mencegah
terjadinya bencana akibat ulah manusia.
Kamu bisa memilih satu contoh bencana.
Pahami kembali pesan dari bacaan “Manusia dan Bencana” agar kamu dapat
menyusun perilaku apa saja yang harus dilakukan atau dihindari.
3-2-1 Refleksi
3 Hal yang Saya Pelajari
02
03
01
PENGHANCUR
pencipta
1.
2.